BAB IV ANALISA. Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis. kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Nusantara ini dibagi menjadi beberapa bagian kegiatan, yaitu :

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4

Gambar 4. Blok Plan Asrama UI. Sumber : Survei. Untuk kamar AC diletakkan pada lantai 1 agar mudah dalam

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)

BAB IV ANALISA. Sesuai dengan standar, ruang-ruang yang dibutuhkan untuk asrama. Gambar 28. standar kamar. international edition by McGraw-Hill (1983)

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

Dimensi Ruang Minimum* 1. R. Duduk dan makan. Pengguna Ruang. Penghuni apartemen

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai.

BAB III ANALISIS. RINI SUGIARTI, S.Ars Gambar 10. Denah Dan Ukuran Bangunan Eksisting (Sumber : Data Penulis, 2017)

KATA PENGANTAR. Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Bina Nusantara, Jakarta. TOPIK : ARSITEKTUR BERKELANJUTAN- HEMAT ENERGI

BAB III ANALISA PENDEKATAN ARSITEKTUR PANTI ASUHAN TERPADU DI KOTA SEMARANG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Adapun pengelompokkan jenis kegiatan berdasarkan sifat, yang ada di dalam asrama

RUMAH SUSUN DAN PASAR DI JAKARTA BARAT

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA. : Asrama Mahasiswa/i Universitas Bina Nusantara ABSTRAK

BAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat,

PERABOT ANAK. Sumber : _ html

BAB IV ANALISA. Berdasarkan referensi dari studi banding: susun untuk menambah efisiensi kerja. pembukaan kios di pagi hari.

KUESIONER. Fasilitas yang diperlukan untuk asrama (boleh pilih lebih dari satu) a. Kantin. e. Laundry b. Warnet. f. Mini Market c.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang Unggul, Inklusif, dan Humanis

STUDI AKTIVITAS. STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan. Parkir Tamu

III.1 ANALISIS KONDISI LAHAN DAN LINGKUNGAN III.1.1 ANALISIS KONDISI LAHAN

BAB I PENDAHULUAN. usaha dunia pendidikan semakin hari semakin meningkat yang mengakibatkan

BAB III: DATA DAN ANALISA

PROGRAM RUANG. 1. Bagian Depan Kelompok Elemen Unsur Kegiatan Bagian Komersial Kios Perdagangan barang-barang kebutuhan sehari-hari

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

& ><&$& JNWMa Dl KAWASAN W,SATA &m & & &

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA

SITEPLAN & BLOKPLAN. (Berdasarkan Kelompok Kegiatan)

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V: ANALISA DAN PEMROGRAMAN

BAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Bina Nusantara adalah sebagai berikut :

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

sebagai Pengembangan Kawasan Perumahan Graha Candi Golf BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI PANTAI PASARBANGGI

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK

BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERMUKIMAN TUMBUH DIATAS LAHAN BENCANA LUMPUR LAPINDO

BAB III: DATA DAN ANALISA

ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA YANG UNGGUL, INKLUSIF, DAN HUMANIS

Minggu 2 STUDI BANDING

PENDAHULUAN. Berbicara tentang tempat tinggal, kota Jakarta menyediakan lahan yang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB II DESKRIPSI PROYEK

DIMENSI 1 KEBIJAKAN AKADEMIK

BAB V HASIL RANCANGAN

Suatu wadah yang mewadahi kegiatan relaxing atau santai dan. menyenangkan baik outdoor maupun indoor ( bermain, belanja, olahraga,

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB IV ANALISIS Analisis Pelaku Kegiatan

Kegiatan ini dilakukan penghuni apartemen

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN. Dalam analisa perencana dan perancangan Arsitektur, terdapat bebrapa hal yang menjadi bahan pertimbangan antara lain:

by N a d j m a A c h m a d _ Arena Olahraga (Sportainment) Dosen Pembimbing : Ir. HARI PURNOMO, M.BDG.SC

Wawancara pengurus wisma ragunan

PUSAT SINEMA SIDOARJO

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Untuk menunjang kelancaran arus pariwisata tersebut disadari perlu adanya

BAB II DESKRIPSI PROYEK. Judul yang menjadi usulan proyek adalah Pengembangan Asrama Putra USU, yang memiliki pengertian sebagai berikut:

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM

BAB II DESKRIPSI PROYEK

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA LAPANGAN TENIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KRITERIA PENENTU TIPOLOGI PROPERTI HOTEL TRANSIT BANDARA SOEKARNO HATTA

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. disesuaikan dengan tema bangunan yaitu sebuah fasilitas hunian yang

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

Tahap terminasi: penghentian pelayanan dan rehabilitasi setelah residen di pandang mampu mandiri secara sosial ekonomi.

PENDAHULUAN BAB I. Latar Belakang. Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat

BAB III ANALISIS 3.1 Analisis pemakai Analisis pengelompokan pemakai berdasarkan usia dan status

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

DAFTAR LAMPIRAN. Tabel luas ruangan bangunan fungsi campuran (mix use building)

BAB III ANALISIS. Gambar 15. Peta lokasi stasiun Gedebage. Sumber : BAPPEDA

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun

BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA

STUDENT HOUSING UNIVERSITAS MERCU BUANA TEMA : Green Arsitektur

BAB IV ANALISIS. Gambar 4.1: Skema analisa fungsi pada Pengembangan Wisata dan Olahraga Paralayang (Sumber: hasil analisis 2014)

UNIVERSITAS DIPONEGORO REDESAIN ASRAMA MAHASISWA DI JAKARTA BARAT TUGAS AKHIR OKTO BONNY

Tabel Analisa Kebutuhan Ruang Berdasarkan Kegiatan dari Pengguna: Pengguna Kegiatan Ruang Sifat Ruang

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. ini dilakukan sebagai pendekatan dalam desain Rumah Susun yang

RUANG SUMBER PERHITUNGAN UNIT LUAS. Sirkulasi 60% : 60% X 3622 RUANG SUMBER PERHITUNGAN UNIT LUAS 40 X 2 = 80 M M X 20 = 40 M M 2

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV ANALISA. a. Kelompok kegiatan pribadi. pribadi, seperti : tidur, mandi, makan, belajar. b. Kelompok kegiatan bersama (sosial)

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. perumahan di Kota Sleman dan lahan pertanian masih tetap. penggunaan tanah sebagai pertimbangan utama, juga harus

Kebutuhan Ruang Ruang Aktifitas

Transkripsi:

BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Non Fisik IV.1.1 Analisa Kegiatan Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu : a) Kelompok kegiatan pribadi Kelompok kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa secara individual dan kegiatan ini berhubungan dengan kegiatan sehari hari seperti : tidur, belajar, mandi, mencuci, dll. b) Kelompok kegiatan bersama Kelompok kegiatan ini dilakukan secara bersama, baik di dalam kampus maupun di luar lingkungan asrama, kegiatan bersama dapat berupa : kegiatan komunikasi, kegiatan sosial, rekreasi, makan, belajar bersama, diskusi, olah raga, dll. Untuk mewadahi kegiatan ini perlu disediakan fasilitas atau ruangan yang dapat memenuhi pelaksanaan kegiatan tersebut, yaitu ruang serba guna, ruang duduk bersama, lapangan olah raga, dan kantin. c) Kelompok kegiatan service Kelompok kegiatan ini meliputi kegiatan yang dilakukan oleh pengelola asrama dalam rangka maintenance dan pengawasan terhadap kompleks asrama tersebut. 82

Untuk mewadahi berbagai jenis kegiatan tersebut maka disediakan fasilitas yang terbagi dalam kelompok sebagai berikut : a) Fasilitas Utama Fasilitas ini menunjang kegiatan utama yang dilakukan oleh mahasiswa dalam unit hunian yaitu : kegiatan istirahat, mandi, makan, cuci, setrika, belajar, masak. Maka perlu dibuat suatu kamar tidur mahasiswa yang lengkap dengan furnitur built in, sedangkan untuk kegiatan makan, cuci, setrika, masak, dan mandi dapat digunakan secara bersama dengan asumsi untuk menghemat ruang dan penggunaan secara kolektif dapat membina hubungan yang lebih erat antar mahasiswa. b) Fasilitas komunikatif dan rekreatif Fasilitas yang disediakan untuk kegiatan sosialisasi dan rekreaktif antar sesama penghuni asrama, dengan tujuan menciptakan keakraban antar sesama penghuni. c) Fasilitas Edukatif Fasilitas yang disediakan untuk menunjang proses belajar mahasiswa di asrama, berupa ruang komputer dan internet. d) Fasilitas penunjang dan service Fasilitas yang disediakan untuk menunjang berlangsungnya semua kegiatan yang terjadi di asrama. 83

IV.1.2a Analisa Kebutuhan Ruang Jenis Kegiatan Utama a. Pribadi Kegiatan Pelaku Kebutuhan Ruang Datang Mahasiswa Hall / lobby Tidur Mahasiswa R. tidur Mandi & Buang air Mahasiswa Kamar mandi & toilet Mencuci Menjemur pakaian Mahasiswa, pengelola Mahasiswa, pengelola R. mencuci, laundry Ruang jemur dalam dah halaman terbuka b. Edukatif Belajar Mahasiswa R. belajar c. sosial Menerima tamu, bercakap cakap, & menonton televisi Mahasiswa, pengunjung R. duduk, R. TV, & R. makan d. olah raga & rekreasi Olahraga & rekreasi Mahasiswa Lapangan olah raga (outdoor), basket. Administrasi Datang Pengelola, Hall / lobby (Pengelola) mahasiswa, pengunjung Melakukan kegiatan Pengelola R. Kantor pengelolaan asrama Melakukan Pengelola, R. tata usaha & loket 84

Administrasi, pembayaran, penerimaan surat Buang air mahasiswa Semua Karyawan dan loker surat Toilet Penunjang Mengadakan Acara Mahasiswa, R. Serba Guna Makan minum Komersil pengunjung, pengelola Penjual, mahasiswa, pengunjung, pengelola Penjual, mahasiswa, pengunjung, pengelola Kantin Retail Service Mengecek listrik Teknisi R. Panel Meletakkan mesin genset Maintenance dan Mengecek listrik Teknisi Karyawan R. genset R. Janitor & R. Panel 85

IV.1.2b Analisa Pengelompokan Jenis Kegiatan Pengelompokan kegiatan berdasarkan sifat kegiatannya, adalah sebagai berikut : Jenis Kegiatan Keterangan Sifat Kegiatan Kegiatan Utama Kegiatan mahasiswa pada bangunan hunian Privat Olah raga Kegiatan di lapangan olah raga Privat Kegiatan Penunjang Mengadakan acara di ruang serba guna Kegiatn yang menunjang seluruh kegiatan penghuni seperti kantin dan retail Semi Publik Publik Kegiatan Kegiatan yang menunjang administrasi Semi Publik Pengelola Kegiatan Service mahasiswa seperti pengelola asrama Kegiatan yang memelihara kelangsungan bangunan dan kegiatan asrama mahasiswa Service 86

IV.1.3a Analisa Skema Hubungan Ruang Makro Service R. Kegiatan Utama Service Olah Raga R. Penunjang Plaza Hall R. Pengelola Plaza Parkir Main Entrance 87

IV.1.3b Analisa Skema Hubungan Ruang Mikro 1. Kegiatan Utama R. Tidur & Belajar R. Duduk R. TV Pantry K. Mandi R. Service Lobby Entrance 2. Kegiatan Pengelola Toilet Plaza Toilet R. Service Lobby R. Tata Usaha R. Staff Main Entrance 88

3. Kegiatan Penunjang Kantin Retail R. Serba Guna Plaza Hall Service Toilet Plaza Main Entrance 4. Kegiatan Olah Raga Lapangan Olah Raga Plaza Hall Plaza Main Entrance 89

IV.1.4 Penghuni IV.1.4.1 Analisa Pelaku Kegiatan Asrama Mahasiswa Kompleks asrama mahasiswa akan digunakan oleh : a) Mahasiswa Yaitu orang yang belajar di perguruan tinggi yang bersangkutan. Mahasiswa yang akan menempati asrama ini adalah mahasiswa semester satu sampai mahasiswa semester empat. Namun tidak menutup kemungkinan untuk dihuni oleh mahasiswa tingkat akhir. Dengan pertimbangan berdasarkan studi banding lapangan dan literatur yang dilakukan. b) Pengelola / Pembina Asrama Yaitu pihak yang diserahkan tanggung jawab oleh universitas untuk mengelola dan bertanggung jawab atas semua kegiatan yang berlangsung di asrama mahasiswa. c) Pengunjung Yaitu tamu yang berkepentingan baik bagi mahasiswa maupun bagi pengelola. Pengunjung tersebut merupakan : orang tua, teman, saudara, atau tamu resmi untuk pengelola asrama. IV.1.4.2 Analisa Kapasitas Penghuni Calon penghuni dari asrama mahasiswa ini adalah mahasiswa dan mahasiswi semester satu sampai semester empat dan mahasiswa tingkat akhir dengan pertimbangan jangka waktu maksimal 2 tahun. Untuk mahasiswa tingkat akhir dapat menyewa unit kamar apabila masih tersedia kamar hunian. 90

Tabel Jumlah Mahasiswa Binus tahun ke tahun. Tahun Masuk Jumlah Daftar Ulang Jumlah yang aktif : 2000 5980 2001 6395 2002 6680 2003 5964 2004 5294 - Semester Genap 2006 = 17142 orang - Semester Ganjil 2006 = 20224 orang - Semester Genap 2007 = 16907 orang Jumlah mahasiswa yang aktif dari luar kota ( Pada semester genap 2006 ) : 2005 4740 Pria = 1334 orang 2006 5681 Jumlah Mahasiswa angkatan 2006 Wanita = 692 orang Luar Kota = 582 orang ( 11 % ) - P = 382 orang (60%), W = 200 orang (40%) Dalam Kota = 4644 orang ( 89 % ) Rata rata mahasiswa universitas Bina Nusantara per tahun masuknya sekitar 5000-6000 mahasiswa. Jumlah mahasiswa dari luar kota yang aktif pada semester genap 2006 adalah 2026 orang. Sedangkan jumlah mahasiswa dari dalam kota Jakarta adalah 15116 orang. Persentase kenaikan jumlah mahasiswa dari tahun 2005 ke 2006 adalah sekitar 20%. Diasumsikan bahwa adanya peningkatan jumlah mahasiswa setiap tahun sekitar 10 % dari jumlah rata rata maksimal yaitu 6000 orang. 10 % x jumlah rata rata maks = 10 % x 6000 = 600 orang Berarti jumlah mahasiswa pada tahun 2007 sekitar 6600 orang. Diasumsikan dari 6600 orang sekitar 10 % mahasiswa dari luar kota. 10 % x jumlah asumsi maks = 10 % x 6600 = 660 orang 91

Berarti jumlah mahasiswa dari luar kota Jakarta angkatan 2007 adalah 660 orang. Diasumsikan sekitar 80 % mahasiswa tinggal di asrama, dengan pertimbangan : - Sebagian mahasiswa dari luar kota Jakarta mungkin akan tinggal di kos kosan atau di rumah saudara. - Sebagian mahasiswa dari luar kota Jakarta mungkin berasal dari daerah sekitar Jabodetabek dan dapat menggunakan angkutan umum ke kampus. 70 % x Jumlah mahasiswa angkatan 2007 = 80 % x 660 orang = 528 orang Berdasarkan perbandingan jumlah mahasiswa dengan mahasiswi dari luar kota dapat dibuat asumsi : Jumlah Mahasiswa = 60 % x 528 orang = 316 orang Direncanakan Jumlah Mahasiswi bahwa = asrama 40 % x ini 528digunakan orang = 211 oleh orang mahasiswa tingkat 1 dan 2 juga menampung mahasiswa yang masih aktif di atas angkatan 2006. Berdasarkan pertimbangan apabila masih tersedia unit yang kosong. Diasumsi sekitar 10 % dari total mahasiswa di atas angkatan 2006. Dengan pertimbangan sebagian besar mahasiswa 10 % x Jumlah angkatan Mahasiswa 2006 dan aktif seniornya di atas Angkatan telah mendapatkan 2006 = 10 tempat % x jumlah tinggal. mahasiswa (2006) total = 10 % x 1334 = 133 orang 10 % x Jumlah Mahasiswi aktif di atas Angkatan 2006 = 10 % x ( jumlah mahasiswi (2006) total = 10 % x 692 = 69.2 orang Lokasi perencanaan asrama mahasiswa ini berada di daerah kemanggisan yang padat hunian. Kebanyakan hunian tersebut disewakan menjadi kost. Melihat dari kondisi di atas, maka dapat dibuat kesimpulan yaitu : 92

- Jumlah Mahasiswa yang akan menghuni asrama ini adalah Jumlah Mahasiswa 2007 + Jumlah Mahasiswa > 2006 316 orang + 133 orang = 449 orang - Jumlah Mahasiswi yang akan menghuni asrama ini adalah Jumlah Mahasiswi 2007 + Jumlah Mahasiswi > 2006 211 orang + 69.2 orang = 280 orang Total Mahasiswa / i yang akan menghuni asrama adalah orang. Perbandingan jumlah pria dan wanita berdasarkan pertimbangan hasil pengamatan data di mana jumlah mahasiswa lebih banyak dibandingkan jumlah mahasiswi. IV.1.4.3 Analisa Pola Tinggal Penghuni A. Penghuni pria dan penghuni wanita Harus adanya batas pemisahan yang jelas antara penghuni pria dan wanita, hal itu dapat berupa masing masing menghuni bangunan yang ditentukan, pemberian batas batas berupa halaman dan tanaman. Tujuannya adalah : - menjaga privasi antara mahasiswa dengan mahasiswi - memudahkan pengawasan - menjaga perilaku moral dan etika budaya timur. B. Tipe ruang tidur Hal yang menjadi dasar pertimbangan penentuan tipe ruang tidur adalah : a. segi privasi penghuni b. suasana yang mendorong proses belajar c. efisiensi penggunaan orang untuk mendapatkan fasilitas maksimal dari luasan asrama. 93

d. penggunaan tipe furnitur yang moveable atau fix. Berdasarkan hasil studi literature, Asrama memiliki tipe ruang ruang sebagai berikut : 1. Single room Jumlah penghuni kamar 1 orang Efek yang ditimbulkan : - Privasi penghuni benar benar terjaga - Gangguan terhadap proses belajar sangat kecil - Penggunaan furnitur moveable sebagai bagian ekspresi mahasiswa 2. Double rooms Jumlah penghuni kamar 2 orang Efek yang ditimbulkan : - Privasi penghuni mulai berkurang, batasan privasi berkurang - Hubungan sosial dengan sesama penghuni dapat berjalan dengan baik atau tidak sama sekali - Penggunaan furnitur fix lebih cocok untuk memberikan batasan privasi. 3. Triple rooms Jumlah penghuni kamar 2 orang Efek yang ditimbulkan : - Privasi penghuni berkurang, batasan privasi hilang sama sekali - Hubungan sosial dengan sesama penghuni dapat berjalan dengan baik atau tidak sama sekali - Gangguan proses belajar lebih banyak 94

- Penggunaan furnitur fix lebih cocok untuk menjaga tata letak yang sesuai. 4. Four student rooms Jumlah penghuni kamar 4 orang Efek yang ditimbulkan : - Privasi penghuni berkurang, batasan privasi hilang sama sekali - Hubungan sosial dengan sesama penghuni dapat berjalan dengan baik atau tidak sama sekali - Gangguan proses belajar besar - Penggunaan furnitur fix lebih cocok untuk menjaga tata letak yang sesuai. 5. Suite Jumlah penghuni kamar bisa 2 4 orang, dan biasanya terdapat 2 ruang tidur dengan tipe single room atau double room, 1 ruang bersama, bisa dengan toilet ataupun tidak Efek yang ditimbulkan : - Privasi penghuni mulai berkurang, batasan privasi berkurang - Ruang bersama dapat digunakan untuk aktivitas bersama dan tempat menjalin komunikasi. - Penggunaan furnitur moveable untuk memberikan kemudahan tata letak Dari hasil analisa di atas, maka tipe ruang tidur yang cocok adalah single room dan double room. Dengan pertimbangan bahwa dari hasil studi banding dengan wawancara sekitar 80 % mahasiswa lebih menginginkan 95

ruang yang privat untuk melakukan kegiatannya. Sedangkan pada double room, sebagian kecil mahasiswa masih bisa tinggal dalam satu ruang yang berbagi keakraban dan sosial. Selain itu batasan privasi masih dapat dibentuk secara baik dan jelas melalui komunikasi antar mahasiswa. Kesimpulan Jumlah Mahasiswa/i yang akan tinggal dalam single room, adalah : 60 % x 449 mahasiswa = 260 unit single room untuk mahasiswa 60 % x 280 mahasiswi = 168 unit single room untuk mahasiswi Total Unit Single Room = 428 unit Jumlah Mahasiswa/i yang akan tinggal dalam double room, adalah : 40 % x 449 mahasiswa = 179.6 mahasiswa 1 ruang untuk 2 orang = 179 / 2 = 89 unit double room 40 % x 280 mahasiswi = 112 mahasiswi 1 ruang untuk 2 orang = 112 / 2 = 56 unit double room Total Unit Double Room = 145 unit Total Unit Hunian = 428 + 145 = 573 unit 96