Minggu 2 STUDI BANDING
|
|
- Hadian Sanjaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 Minggu 2 STUDI BANDING TUJUAN Tujuan dari Studi Banding adalah belajar dari karya-karya arsitektur terdahulu menganalisis dan mengevaluasi kelebihan dan kekurangannya. Dalam mata kuliah Perancangan Arsitektur, Studi Banding merupakan cara belajar yang sangat efektif untuk mengenali permasalahan-permaslahan pada suatu kasus tertentu serta alternative pemecahan yang ditawarkan oleh perancang (arsitek) nya. Studi Banding sebaiknya dilakukan pada beberapa objek agar dapat diperloleh typology dari kasus-kasus yang dipelajari. Yang dimaksud dengan Typology adalah Type atau Jenis yang biasanya ditemukan pada proyek-proyek sejenis. Misalnya Typology Hotel adalah deretan kamar-kamar yang linier. Pada umumnya orang akan segera mengenali jenis atau fungsi bangunan hanya dari melihat tampak luarnya, karena type yang digunakan berulang kali pada bangunan sejenis.
2 2 Ketiga gambar di atas sangat mudah dikenali melalui tampak luar bangunan karena ketiganya memperlihatkan deretan jendela yang merupakan typical jendela kamar tidur pada bangunan Hotel. Maka Typology Hotel adalah letak kamar yang terletak berderet secara linier dan bertumpuk ke atas, hal ini dapat terlihat pada gambar denah bangunan seperti berikut ini: Study Banding dapat juga dikatakan sebagai Study Typology Bangunan. Dari Study Banding pula kita dapat mempelajari bahwa Type-type dapat berubah ataupun berbeda. Pada hotel yang memiliki luas lahan besar dan terletak di tepian kota, type hotel dapat berupa bangunan yang menyebar, menyerupai perkampungan dengan kamar-kamar berbentuk bungalow sebagai representasi rumah-rumah tinggal dalam perkampungan, Seperti contoh di bawah ini: Floating Cottages.
3 3 LANGKAH-LANGKAH Langkah Awal melakukan Studi Banding adalah mencari objek bangunan yang sejenis dengan tugas atau proyek yang akan dirancang. Misalnya Anda mendapat Tugas membuat Sekolah, maka anda perlu mempelajari bagaimana membuat sekolah tersebut. Belajar dari pendahulu dapat memberikan gambaran dan wawasan dalam memori anda. Sehingga anda perlu mencari data tentang sekolah-sekolah lain sebagai bahan perbandingan. Mengingat Arsitektur adalah bidang ilmu yang hasilnya akan dimasuki, memberikan pengalaman bagi pengguna, maka anda perlu merasakan sebagai pengguna dengan melakukan survey ke salah satu bangunan sekolah yang anda tentukan sendiri. Akan banyak keuntungan yang dapat ditarik bila anda dapat mengunjungi beberapa objek ditambah dengan studi melalui literature ataupun media elektronik seperti internet. Setelah anda memperoleh data dari objek-objek tersebut, anda dapat mulai menginventaris data fisik dan menganalisisnya dengan cara membedah bangunan (karya arsitektur) yang menjadi obkjek studi banding. Tahap pertama yang dapat diperoleh dari hasil studi adalah : 1. Data Ruangan 2. Zoning 3. Akses dan Sirkulasi 4. Organisasi Ruang 5. Perletakan Massa Bangunan dalam tapak dan pembentukan Ruang Luar. 6. Fasilitas DATA RUANGAN & ZONING Dengan melihat denah secara keseluruhan, dapat diperoleh data-data tentang jenisjenis ruangan, besaran dan jumlah ruang, juga zona perletakannya. Dari Gambar Block Plan di atas, misalnya, sudah dapat diketahui Zoning nya. Bagian Bangunan berbentuk Radial sudah dapat dipastikan merupakan daerah dengan Zona Privat (lingkaran biru), karena menilik tampak Bangunannya bagian tersebut adalah kamar-kamar tidur dari kompleks bangunan Hotel ini. Sedangkan Bagian bangunan yang berbentuk persegi, dapat dimungkinkan sebagai Zona Publik
4 4 dan semi Publik (lingkaran merah). Melihat bentuknya (karena data lengkap tidak diperoleh), kemungkinan fungsi-fungsi yang ada di bawahnya antara lain Lobby, Function Room, Restauran, Café, Banquette Hall (Ball Room), dan lain-lain yang bersifat public atau semi public. Sedangkan Zoning sendiri dapat dibedakan secara Horizontal ataupun Vertikal. Biasanya bangunan seperti dalam gambar, selain pemisahan zoning secara horizontal, pemisahan zoning secara vertical dilakukan dengan cara meletakkan ruang-ruang yang privat jauh dari Entrance, jadi bila entrance di lantai dasar, maka ruang-ruang yang di atasnya berangsur-angsur memiliki sifat semi public. AKSES DAN SIRKULASI Akses adalah pencapaian dari luar bangunan ke dalam tapak. Melihat tatanan yang terlihat dalam gambar di atas, kemungkinan Akses adalah dari arah jalan yang lebih kecil menuju entrance yang terletak di area public (bangunan yang persegi). Hal ini dimungkinkan karena bangunan menghendaki pencapaian tidak langsung, jadi pengunjung dapat mengalami dan menikmati seluruh kompleks bangunan sebelum dapat mengaksesnya. Keuntungan dari system akses seperti ini dapat mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan utama akibat antrian yang akan memasuki area hotel tersebut. Entrance ke bangunan Akses ke Tapak
5 5 Sedangkan Sirkulasi dalam bangunan khususnya pada area privat (daerah kamarkamar) menggunakan system sirkulasi linier dengan Double Loaded Corridor. Yang dimaksud dengan Double Loaded Corridor adalah koridor dimana dari kedua sisinya dapat diakses ruang-ruang yang ada di kiri dan kanannya. ORGANISASI RUANG Organisasi Ruang dapat dianalisis melalui gambar denah. Misalnya pada denah kamar-kamar yang disusun secara berderet, maka organisasi ruang yang digunakan adalah organisasi linier. Organisasi linier adalah organisasi ruang dimana perletakan ruang-ruang berjajar mengikuti arah garis (line). Akan tetapi pada gambar Blok Plan di atas, organisasi ruangyang digunakan adalah organisasi Radial dengan 3 jari-jari liner yang mengarah ke luar. Sedangkan pada gambar Denah di bawah ini organisasinya adalah organisasi linier yang dibengkokkan, dan di beri break berupa hall pada titik bengkoknya. Hal ini membantu mengurangi kejenuhan bagi pengguna dalam oraganisasi linier. Lingkaran merah menunjukkan organisasi linier, lingkaran ungu menunjukkan hall sebagai pemutus (break) pada pembengkokan organisasi linier. PERLETAKAN MASSA BANGUNAN DALAM TAPAK Dalam gambar Block Plan di atas, tampak bahwa perletakan massa bangunan dibagi dalam 2 zoning yang sangat kontras dan terdiri dari 2 massa bangunan yang bentuk juga sangat berbeda satu sama lain. Kedua massa bangunan dihubungkan dengan ruang luar yang terbentuk di antara keduanya. Mengingat bentuk massa bangunan hotel adalah radial dengan 3 jari-jari, antara kedua jarinya tercipta ruang luar yang berbentuk huruf V dan sebagai penutup adalah salah satu sisi bangunan yang bersifat public. Sedangkan ruang V lainnya lebih bersifat privat dan di daerah itu terdapat kolam renang yang memang sifatnya privat.
6 6 Lingkaran biru menunjukkan Ruang Luar Pemersatu, sedangkan ruang luar pada lingkatran merah bersifat privat dan terdapat kolam renang sebagai aktifitas yang menghidupkan suasana ruangan. FASILITAS Fasilitas yang dimaksud misalnya jumlah kamar, jenis dan type-type kamar, Fasilitas lain seperti restoran, Café, Ruang Pertemuan Atau Ruang Rapat (Function Room), kolam renang, fitness, lapangan Olah Raga, dll. Hal-hal tersebut di atas dapat diterapkan pada bangunan lain lagi dengan jenis yang sama. Kemudian masing-masing dapat dibandingkan dan hasilnya bisa ada yang sama ada juga yang berbeda. Dalam menarik kesimpulan dapat digunakan system Tabel sebagai berikut Pokok Bahasan Hotel 1 Hotel 2 Hotel 3 Data Ruang & Zoning Akses Zoning Publik dan semi Publik terpisah secara kontras dengan Zoning Privat Akses dari jalan yang lebih privat, pengunjung dapat menikmati kompleks bangunan secara menyeluruh baru dapat masuk ke tapak. Zoning Publik, semi Publik, dan Privat terpisah dengan jelas secara vertikal Akses melalui jalan Utama, langsung ke basement. Drop Off melalui basement. Pejalan kaki diutamakan melalui daerah public di lantai dasar, dimana Zoning Publik, semi public dan privat terpisah dengan jelas secara massa Akses melalui jalan utama. Pegunjung dapat langsung mengetahui dimana daerah masuk. Tidak melalui tahapan-tahapan pengalaman.
7 7 Pintu Masuk merupakan Surprise Sirkulasi Sirkulasi dalam bangunan menggunakan system linier, dengan double loaded corridor. daerah public juga merupakan fasilitas komersial kota (pertokoan) Sirkulasi dalam bangunan menggunakan system linier, dengan single loaded corridor. Sirkulasi dalam bangunan mengguinakan system network, dengan jalur sirkulasi selasar yang terbuka di kedua sisinya. Organisasi ruang Organisasi Radial Organisasi Linier Organisasi menyebar dengan kelompok-kelompok (cluster) pada fungsi-fungsi yang berzona sama. Perletakan Massa bangunan dalam Tapak Fasilitas Terdiri dari 2 massa yang menunjukkan Zoning yang berbeda Tipe Kamar ada berapa macam? Jumlah kamar, fasilitas kamar? Fasilitas Umum mencakup fasilitas Ball Room, Function Hall, Restoran dengan kapasitas berapa? Massa tunggal berbentuk Vertikal dengan zona public dimanfaatkan untuk fungsi komersial di lantai bawah (Podium) Idem Massa Bangunan menyebar, dengan membentuk kelompok-kelompok sesuai zoning dan fungsi, dan disatukan oleh Ruang luar yang berupa Amphitheatre. idem Setelah tahap analisis dari ke 3 objek studi banding selesai, dapat ditarik kesimpulan dari ketiganya. Misalnya pada bangunan hotel, Sistem yang digunakan dapat beragam, tetapi tetap memiliki kesamaan, yaitu memiliki kamar-kamar tempat menginap dimana penyusunan organisasi dapat berbentuk radial, linier, cluster dll, Sedangkan pemisahan Zona juga dapat dilakukan dengan berbagai cara. Fasilitas yang diberikan juga berbeda-beda tiap hotel. Fasilitas Hotel Bintang 5 pasti jauh lebih lengkap daripada fasilitas hotel bintang 3, baik dari segi jumlah kamar, tipe dan ukuran kamar, jenis restaurant, maupun function roomnya. Hotel-hotel kelas melati berbeda lagi fasilitas yang disediakan. Lokasi Hotel di
8 8 perkotaan akan menghasilkan rancangan yang berbeda dengan lokasi Hotel di pegunungan ataupun di tepi pantai. Pada umumnya Hotel di perkotaan adalah Hotel Bisnis, dengan lahan yang lebih sempit ketimbang lahan di daerah pegunungan atau pantai. Maka Hotel dipekotaan lebih banyak yang bertinggkat tinggi dengan massa bangunan yang lebih kompak daripada hotel-hotel resort (luar kota). Pada hotel resort lebih banyak yang bertingkat rendah dengan pola menyebar dan teriri dari 2 tipe, yaitu tipe hotel dan tipe bungalow (Cottage). Bungalow adalah sejenis rumah liburan dengan fasilitas hotel tetapi lebih lengkap. Biasanya dalam 1 bungalow terdiri dari beberapa kamar berikut kamar mandinya, memiliki 1 ruang bersama, 1 ruang makan dan pantry. Sehingga pengunjung dapat tinggal dalam suasana rumah. Contoh Cottage di tepi pantai: Jenis Hotel lainnya adalah Guest House. Guest House biasanya dimiliki oleh satu perusahaan untuk menampung karyawannya yang menginap dari luar kota. Bentuknya seperti rumah tinggal dengan beberapa kamar tidur tetapi memiliki pelayanan bertaraf Hotel. PENUTUP Setelah berbagai studi tadi dilakukan, mahasiswa akan memperoleh gambaran dan wawasan, dapat menarik kesimpulan dan dapat melakukan sintesa untuk kemudian menetapkan pola-pola, fasilitas dan kegiatan, respons terhadap tapak, dan membuat TOR sebagai pedoman perancangan.
BAB VI DESAIN PERANCANGAN
BAB VI DESAIN PERANCANGAN 6.1 Perancangan Terkait dengan tema perancangan Prambanan Heritage Hotel dan Konvensi sebagai bangunan sebagai lanskap candi Prambanan dan tidak menonjolkan karakter bangunan
Lebih terperinciMinggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI
1 Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI Membuat analisa pada tapak, mencakup orientasi matahari, lingkungan, sirkulasi dan entrance, kontur. Analisa Zoning, mencakup zona public, semi public dan private serta
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan DKI Jakarta yang terkenal dengan kota yang tidak pernah berhenti beraktifitas menyebabkan meningkatnya tingkat stress penduduknya. Oleh karena itu, dibutuhkan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP DASAR Konsep dasar dalam perancangan hotel ini adalah menghadirkan suasana alam ke dalam bangunan sehingga tercipta suasana alami dan nyaman, selain itu juga menciptakan
Lebih terperinciBAB IV: TINJAUAN KHUSUS PROYEK
BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PROYEK 4.1. Profil Proyek Perencanaan Hotel Wisma NH berada di jalan Mapala Raya no. 27 kota Makasar dengan pemilik proyek PT Buanareksa Binaperkasa. Di atas tanah seluas 1200 m2
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.
BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari
Lebih terperinciBAB IV: KONSEP PERANCANGAN
BAB IV: KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Dasar Perancangan 4.1.1. Konsep Desain Hotel Convention ini memiliki konsep yang berintegritas dengan candi prambanan yang iconik, serta dapat mengedukasikan bagi
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan meliputi pembahasan mengenai pemanfaatan penghawaan dan pencahayaan alami pada City Hotel yang bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Perancangan Makro V.1.1. Konsep Manusia Pelaku kegiatan di dalam apartemen adalah: 1. Penyewa meliputi : o Kelompok orang yang menyewa unit hunian pada apartemen yang
Lebih terperinciBAB V : KONSEP. 5.1 Konsep Dasar Perancangan
BAB V : KONSEP 5.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam konsep dasar perancangan Bangunan Hotel dan Konvensi ini dipengaruhi oleh temanya, yaitu Arsitektur Hijau. Arsitektur Hijau adalah arsitektur yang berwawasan
Lebih terperinciBAB III : DATA DAN ANALISA
BAB III : DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Gambar 29. Lokasi Tapak 1. Data Teknis Lokasi : Area Masjid UMB, JL. Meruya Selatan Luas lahan : 5.803 m 2 Koefisien Dasar Bangunan : 60 % x 5.803
Lebih terperinciFasilitas Penginapan dan Wisata Pantai di Sendang Biru, Kabupaten Malang
JURNAL edimensi ARSITEKTUR Vol. 1, No. 2, (2013) 276-283 276 Fasilitas Penginapan dan Wisata Pantai di Sendang Biru, Kabupaten Malang Debby Sintia Dewi dan Rony Gunawan S., ST., M.T. Program Studi Arsitektur,
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini memiliki pendekatan Sustainable Design yang secara lebih fokus menitik beratkan kepada
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Konsep dasar ini tidak digunakan untuk masing-masing ruang, tetapi hanya pada ruang-ruang tertentu. 1. Memperkenalkan identitas suatu tempat Karena
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan 5.1.1 Program Ruang Topik dari proyek ini adalah perilaku atlet, dengan tema penerapan pola perilaku istirahat atlet
Lebih terperinciBAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki
BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Simpulan dalam laporan ini berupa konsep perencanaan dan perancangan yang merupakan hasil analisa pada bab sebelumnya. Pemikiran yang melandasi proyek kantor yang
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL 6.1. Program Ruang Berdasarkan tapak terpilih, dilakukan perhitungan kembali untuk mengoptimalkan jumlah kamar. Perhitungan ini sama seperti perhitungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan perekonomian dan pembangunan di Indonesia yang didukung kegiatan di sektor industri sebagian besar terkonsentrasi di daerah perkotaan yang struktur dan infrastrukturnya
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Konsep dasar perancangan kostel ini yaitu untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi mahasiswa Binus University, khususnya
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN
DESAIN PREMIS Seiring berkembangnya kawasan wisata Baturaden mengharuskan kawasan tersebut harus juga meningkatkan kualitas dalam sektor penginapan. Masih minimnya penginapan berbintang seperti hotel resort
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERENCANAAN
BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN. iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR. xiii DAFTAR TABEL.
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL ABSTRAK i ii iii iv v ix xiii xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo di Kabupaten Trenggalek menggunakan tema Organik yang merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang
Lebih terperinciBAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik
BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik tolak pada konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang
Lebih terperinciBAB VI KONSEP RANCANGAN
BAB VI KONSEP RANCANGAN Lingkup perancangan: Batasan yang diambil pada kasus ini berupa perancangan arsitektur komplek Pusat Rehabilitasi Penyandang Cacat Tubuh meliputi fasilitas terapi, rawat inap, fasilitas
Lebih terperinci- BAB 4 - ANALISA SELATAN UTARA. Gambar 4.1 Foto kondisi eksisting Candranaya (Sumber : Dinas tata kota DKI)
- BAB 4 - ANALISA 4.1 Data Proyek Lokasi Candranaya di Jl. Gajah Mada No. 188 Jakarta Barat. Luas Lahan : 14.356,14 m2 Peruntukan Lahan : Bangunan Komersil, Pusat Perkantoran KDB : 45% KLB : 4 GSB : 0
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Main Entrance. Pusat Perbelanjaan. Apartemen 1 Unit Kamar Tidur
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 Konsep Kualitas Ruang V.1.1 Skema Hubungan Makro Main Entrance Apartemen Entrance Plaza Parkir Lobby Fasilitas seni & Lobby Apartemen Pusat Perbelanjaan Fasilitas Service Pengelola
Lebih terperincidimanfaatkan bagi instansi/perusahaan umum yang akan menyelenggarakan kegiatan
BABV KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Kebutuhan PT.Timah terhadap Guest House di Pantai Matras Dengan adanya fasilitas guest house PT.Timah di Pantai Matras, maka PT.Timah memiliki dua fasilitas
Lebih terperinciHOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG
HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG Nama : Karuna Darani NPM : 24312037 Jurusan : Teknik Arsitektur Skripsi Deskripsi Project Jenis akomodasi yang menyediakan jasa penginapan yang berlokasi di daerah pegunungan
Lebih terperinciBAB IV: KONSEP PERENCANAAN
BAB IV: KONSEP PERENCANAAN 4.1. Konsep Dasar Perancangan Seperti yang telah disinggung pada bab bab sebelumnya, dasar konsep perancangan bangunan Prambanan Heritage Hotel and Convention ini adalah heritage
Lebih terperinci5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung
5. HASIL RANCANGAN 5.1 Hasil Rancangan pada Tapak Perletakan massa bangunan pada tapak dipengaruhi oleh massa eksisting yang sudah ada pada lahan tersebut. Di lahan tersebut telah terdapat 3 (tiga) gedung
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN
BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Perancangan Perancangan kembali kawasan wisata pantai Camplong, Sampang menggunakan racangan arsitektur yang bertema rekontekstualisasi arsitektur nusantara dengan penerapan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Konsep dasar perancangan hotel kapsul ini adalah menciptakan suatu bangunan yang dapat mewadahi hunian sementara/transit dan
Lebih terperinciBAB V KONSEP. V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan. Konsep desain untuk fungsi M al dan Apartemen ini mencoba menampung kegiatankegiatan
BAB V KONSEP V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Konsep desain untuk fungsi M al dan Apartemen ini mencoba menampung kegiatankegiatan yang terjadi di sekitar tapak, khusunya jalur pejalan kaki dan kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini bisnis pariwisata sudah menjadi suatu trend, kebutuhan, serta sumber pemasukan yang besar bagi para pengusaha dan negara. Di Indonesia, Bandung merupakan
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik 3.1.1 Lokasi Site Gambar 6 Lokasi Site Makro Gambar 7 Lokasi Site Berdampingan Dengan Candi Prambanan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 26 Lokasi
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Sumber : KAK Sayembara Arsitektur Museum Batik Indonesia Gambar 40 Lokasi Museum Batik Indonesia 1. Data Tapak - Lokasi : Kawasan Taman Mini Indonesia
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Bangunan Untuk mendukung tema maka konsep dasar perancangan yang digunakan pada Pasar Modern adalah mengutamakan konsep ruang dan sirkulasi dalam bangunannya,
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Gambar 5.1 Lokasi Proyek Luas total perancangan Luas bangunan : 26976 m 2 Luas tapak : 7700 m 2 KDB 60% : 4620 m 2
Lebih terperinciBAB V KONSEP V.1 Konsep dasar Perencanaan dan Perancangan
BAB V KONSEP V.1 Konsep dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Sistem modular adalah metoda pelaksanaan pembangunan dengan memanfaatkan material atau komponen pabrikasi yang dibuat di luar lokasi proyek
Lebih terperinciHOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG
TINJAUAN UMUM PROYEK II.1 GAMBARAN UMUM PROYEK II.1.1 TINJAUAN PROYEK Judul Proyek : Hotel Resort di Dago Giri, Bandung, Indonesia Tema : Arsitektur Hijau Lokasi : Jl.Dago Giri, Bandung, Indonesia KDB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Indonesia adalah salah satu tujuan wisata yang cukup diminati oleh wisatawan mancanegara, bukan saja karena Indonesia memiliki kekayaan alam yang banyak,
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
171 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari masing-masing analisa adalah : 5.1.1 Simpulan Analisa Environment Secara aspek lokasi, lokasi pasar Karang Anyar yang sekarang
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN BAHASAN
BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Analisa Lahan Perencanaan Dalam Konteks Perkotaan 4.1.1 Urban Texture Untuk Urban Texture, akan dianalisa fungsi bangunan yang ada di sekitar tapak yang terkait dengan tata
Lebih terperincidengan view sungai Serayu sebagai daya tariknya. Resort yang menjadi sarana akomodasi wisata arung jeram memiliki fasilitas penunjang lainnya, yaitu
DESAIN PREMIS Resort arung jeram di wisata arung jeram sungai Serayu Banjarnegara dirancang sebagai sarana akomodasi di kawasan tersebut. Potensi alam yang ada berupa sungai Serayu yang memiliki jeram
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Bentukan Dasar Bangunan Bentuk massa bangunan terdiri terdiri dari susunan kubus yang diletakan secara acak, bentukan ruang yang kotak menghemat dalam segi
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Zoning Gamabar 5.1.a Spilt Level Gamabar 5.1.e Stepped-down Parking Area Gamabar 5.1.b Spilt Level Gamabar 5.1.d single and Double Parking Gamabar 5.1.c grading stair
Lebih terperinciBAB V K O N S E P P E R A N C A N G A N
BAB V K O N S E P P E R A N C A N G A N V.1 Perancangan Siteplan Siteplan massa bangunan berorientasi kepada pantai Selat Sunda dan Gunung Krakatau. Pada siteplan ini jalan utama untuk memasuki kawasan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini menggunakan pendekatan sustainable design sebagai dasar perencanaan dan perancangan.
Lebih terperinciBAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep utama yang mendasari Rancang Ulang Stasiun Kereta Api Solobalapan sebagai bangunan multifungsi (mix use building) dengan memusatkan pada sistem dalam melayani
Lebih terperinciTEMA. menikmati alam Bali. Lengkap dengan berbagai fasilitas pendukung yang ada di dalamnya. LEGAL
TEMA LATAR BELAKANG Bali tidak memiliki hasil tambang, lahan pertanian yang terbatas, namun pulau Bali memiliki keindahan alam dan budaya yang sangat mempesona Untuk meningkatkan taraf hidup penduduk Bali
Lebih terperinci5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep perancangan mengacu pada karakteristik arsitektur organik, yaitu 1. Bukan meniru bentuk dari alam tapi mengembangkan prinsip yang ada di alam Mengembangkan
Lebih terperinciBAB VI : DESAIN RANCANGAN
BAB VI : DESAIN RANCANGAN A. Heritage Terkait dengan tema perancangan Prambanan Heritage Hotel dan Konvensi yang menitik beratkan Prambanan sebagai peninggalan sejarah maka untuk memberikan kesan heritage
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN
1 BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Site Plan Akses masuk ke site ini melalui jalan utama. Jalan utama tersebut berasal dari arah Cicaheum Bandung. Jalur mobil/ kendaraan di dalam bangunan dibuat satu arah
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. konsep dasar yang digunakan dalam Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Dasar konsep dasar yang digunakan dalam Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban ini adalah Sequence (pergerakan dari satu tempat ketempat lain sepanjang
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Konsep dasar perancangan penulis sebelumnya melihat peruntukan lahannya, sebelum merancang sebuah bangunan rancangan apa yang pantas pada tapak dengan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERANCANGAN
BAB IV 4.1 Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya. 4.1.1 Analisa Pelaku
Lebih terperinciTINJAUAN UMUM. - Merupakan kamar atau beberapa kamar / ruang yang diperuntukan sebagai. tempat tinggal dan terdapat di dalam suatu bangunan.
BAB II TINJAUAN UMUM II.1. Gambaran Umum Proyek Judul Tema Sifat proyek : Perencanaan Apartemen : Arsitektur life style : fiktif II.2. Tinjauan Khusus II.2.1. Pengertian Apartemen Apartemen adalah - Merupakan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan - Luas lahan : 30.400,28 m² - KDB 20% : 20% x 30.400,28 m² = 6.080,06 m² - KLB 0,8 : 0,8 x 30.400,28 m² = 24.320,22 m² -
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Berbicara tentang tempat tinggal, kota Jakarta menyediakan lahan yang
PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Berbicara tentang tempat tinggal, kota Jakarta menyediakan lahan yang diperuntukan sebagai lahan untuk tempat tinggal yaitu seluas 45964,88 Ha, dengan keterbatasan lahan
Lebih terperinciLATAR BELAKANG MASALAH
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata dunia yang banyak digemari oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara setelah Bali di Indonesia,
Lebih terperinciBAGIAN DESKRIPSI HASIL RANCANGAN
a. Property Size Bangunan Karst Research Center memiliki property size sebagaimana tertulis pada tabel 5.1 di bawah ini. Tabel 5.1 Property Size Karst Research Center Semi- Basement Ground Floor 1st Floor
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil dari uraian bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa Pasar Gembrong Cipinang Besar perlu diremajakan. Hal ini dikarenakan kualitas fisik dan aktivitas
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Building form Bentuk dasar yang akan digunakan dalam Kostel ini adalah bentuk persegi yang akan dikembangkan lebih lanjut.
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 2.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik RTH Sifat Proyek KLB KDB RTH Ketinggian Maks Fasilitas : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Nusantara ini dibagi menjadi beberapa bagian kegiatan, yaitu :
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Perancangan Kegiatan. Konsep perancangan kegiatan dalam Asrama Mahasiswa Universitas Bina Nusantara ini dibagi menjadi beberapa bagian kegiatan, yaitu
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisa yang dilakukan, terdapat beberapa variabel aksesibilitas dan penataan ruang berdasarkan sistem terapi yang perlu diperhatikan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. Pencarian ide gagasan yang digunakan dalam proses perancangan resort di
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Pencarian Ide/ Gagasan Pencarian ide gagasan yang digunakan dalam proses perancangan resort di Pantai Plengkung Banyuwangi dengan tema reinvigorating tradition. Dalam hal
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KHUSUS
BAB III TINJAUAN KHUSUS 3.1. Pengertian Tema 3.1.1. Pengertian Ruang Ruang mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia. Ruang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia baik secara psikologis emosional
Lebih terperinciBAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. KONSEP MAKRO Secara makro, konsep perencanaan dan perancangan Museum Tekstil Indonesia ini merupakan sebuah alat untuk mendekatkan masyarakat Indonesia agar
Lebih terperinciBAB IV: KONSEP Konsep Bangunan Terhadap Tema.
BAB IV: KONSEP 4.1. Konsep Bangunan Terhadap Tema Kawasan Manggarai, menurut rencana pemprov DKI Jakarta akan dijadikan sebagai kawasan perekonomian terpadu dengan berbagai kelengkapan fasilitas. Fasilitas
Lebih terperinciDAFTAR ISI. YOGYA SPORT SHOPPING MALLbelanjaan Perl
DAFTAR ISI Halaman Judul... i Halaman Pengesahan... ii Untaian Kata Penyejuk Kalbu... iii Lembar Persembahan... iv Kata Pengantar... v Abstraksi... vii Daftar Isi... viii Daftar Gambar... xii Daftar Tabel...
Lebih terperinciBAB III : DATA PROYEK APARTEMT WANG RESIDENCE
BAB III : DATA PROYEK APARTEMT WANG RESIDENCE 3.1. Lokasi Proyek Wang Residence Apartemen Wang Residence terletak di Jl. Panjang kavling 18 Kedoya, Jakarta Barat. Lokasi yang sangat strategis, apartemen
Lebih terperinciPRAMBANAN HERITAGE HOTEL AND CONVENTION
TUGAS AKHIR PRAMBANAN HERITAGE HOTEL AND CONVENTION ARSITEKTUR HIJAU DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR STRATA-1 SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR DISUSUN OLEH : IMAM ZULFIKAR FAJRI
Lebih terperinciLANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A)
LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) CITY HOTEL BINTANG 5 DI PALEMBANG (Dengan Penekanan Desain Arsitektur Post-modern Contextualism) TUGAS AKHIR PERIODE 138 Diajukan sebagai salah satu
Lebih terperinciBAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat,
BAB II PEMROGRAMAN Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, khususnya kota Medan. Hal ini terkait dengan berbagai bidang yang juga mengalami perkembangan cukup pesat seperti bidang
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema
BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Kawasan Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban ini memakai konsep Sequence (pergerakan dari satu tempat ketempat lain sepanjang
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.
I.1 Latar Belakang. Bab I PENDAHULUAN Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki potensi wisata alam yang melimpah. Terletak di garis khatulistiwa dengan iklim tropis yang mendapat sinar matahari yang
Lebih terperinciBab V Konsep Perancangan
Bab V Konsep Perancangan 5.1 Konsep Makro Pada SLB yang akan dirancang, yang merupakan sasaran pengguna utama untuk SLB tersebut adalah anak tunagrahita. Diketahui tunagrahita merupakan difabel dengan
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PROYEK
BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 Umum Proyek ini merupakan proyek fiktif yang diirencanakan pada lahan kosong yang berada di Jalan Soekarno-hatta dan diperuntukan untuk pertandingan renang internasional dan
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PROYEK HOTEL KRIDA NUSANTARA
BAB II DESKRIPSI PROYEK HOTEL KRIDA NUSANTARA Proyek ini merupakan proyek semi nyata yang akan dibangun oleh yayasan Krida Nusantara. proyek ini terletak pada kawasan pendidikan Krida Nusantara, dan memperuntukan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur yang didasarkan dengan perilaku manusia merupakan salah satu bentuk arsitektur yang menggabungkan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.
Lebih terperinciMambruk Anyer Hotel Rates
Mambruk Anyer Hotel Rates Mambruk Anyer yang terletak di Pantai Anyer dan berada di samping Mersucuar Anyer yang bersejarah. Mambruk Anyer adalah penginapan berbintang empat di Anyer dilengkapi dan difasilitas
Lebih terperinciBab VI Simulasi Rancangan Kawasan TOD Dukuh Atas
Bab VI Simulasi Rancangan Kawasan TOD Dukuh Atas VI.1 Simulasi Rancangan Rancangan kawasan TOD Dukuh Atas merupakan hasil akhir dari penulisan tesis ini. Hasil rancangan memperlihatkan bahwa kawasan ini
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN
BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Pencapaian Aksesibilitas Pencapaian akses dari pos Pancur 9km, Berhenti di Parkir Drop Off. Parkir Drop off merupakan tempat penurunan helli pad. Permukaan tanah yang cukup
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. Penerapan Tema dasar Arsitektur Islam yang berwawasan lingkungan pada
190 BAB VI HASIL PERANCANGAN Penerapan Tema dasar Arsitektur Islam yang berwawasan lingkungan pada bangunan, terbagi menjadi tiga wujud nilai yaitu Hablumminal alam, Hablumminannas, dan Hablumminallah,
Lebih terperinciBAB V HASIL RANCANGAN
BAB V HASIL RANCANGAN 5.1 Perancangan Tapak 5.1.1 Pemintakatan Secara umum bangunan dibagi menjadi beberapa area, yaitu : Area Pertunjukkan, merupakan area dapat diakses oleh penonton, artis, maupun pegawai.
Lebih terperinciFasilitas Pernikahan Aquatic di Surabaya
JURNAL edimensi ARISTEKTUR, No. 1 (2012) 1-5 1 Fasilitas Pernikahan Aquatic di Surabaya Handono S dan Ir. ST. Kuntjoro Santoso, M.T. Program Studi Teknik Arsitektur, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto
Lebih terperinciSEMINAR TUGAS AKHIR ARSITEKTUR (KBA 12117) ALUR DESAIN HOSTEL DI TANAH LOT TABANAN MADE NURJAYA PERMANA NIM
SEMINAR TUGAS AKHIR ARSITEKTUR (KBA 12117) ALUR DESAIN HOSTEL DI TANAH LOT TABANAN MADE NURJAYA PERMANA NIM 1104205001 JURUSAN ARSITEKTUR REGULER FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA SEMESTER GANJIL 2014/2015
Lebih terperinciHOTEL RESORT PUTRI NAGA TAPAKTUAN LAPORAN PERANCANGAN TKA STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER A TAHUN AJARAN 2010/2011
HOTEL RESORT PUTRI NAGA TAPAKTUAN ( ARSITEKTUR MODERN TROPIS ) LAPORAN PERANCANGAN TKA 490 - STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER A TAHUN AJARAN 2010/2011 Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN STUDi BANDING
BAB III ANALISA DAN STUDi BANDING Pada bab ini akan menjelaskan analisa yang dilakukan pada tapak yang akan digunakan sebagai tapak Hotel Krida Nusantara Hotel, juga menganalisa tentang fungsi fungsi yang
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR. yang mendukung teori-teori yang dikerjakan.
30 BAB III METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR Kajian pada perancangan ini berdasarkan atas metode deskriptif analisis. Metode ini berupa paparan/deskripsi yang terjadi saat ini disertai dengan literaturliteratur
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. Pada bab sebelumnya telah dijelaskan tentang konsep perancangan yang
BAB VI HASIL PERANCANGAN Pada bab sebelumnya telah dijelaskan tentang konsep perancangan yang mengacu pada tema dasar yaitu Ekoturisme, dengan empat unsur yang diusung yaitu Sustainable, Pendidikan, Peningkatan
Lebih terperinciBAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan
BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah
Lebih terperinciBAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.
BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tapak Setelah merangkum hasil dari analisa dan studi tema maka dijadikan acuan untuk mengeluarkan konsep tapak dengan pendekatan ruang publik dengan cara sebagai berikut: a. Memberikan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
1 BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar perancangan ini adalah bangunan yang menyatu dengan alamnya/ keadaan sitenya. Contour as a part of building atau kontur sebagai bagian dari bangunan.
Lebih terperinci