BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Hartanti Kurniawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II: TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Asrama Mahasiswa Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah bangunan tempat tinggal bagi orang orang yang bersifat homogen. Misalnya, asrama mahasiswa, asrama polisi, asrama haji, asrama putra, dan lain lain. Asrama mahasiswa adalah suatu lingkungan perumahan sebagai tempat tinggal mahasiswa, yang dalam perkembangan lebih lanjut, dimungkinkan memiliki sarana lingkungan untuk melengkapinya, seperti perpustakaan, pengadaan buku, kantin, olah raga dan sarana lainnya yang diperlukan yang dikelola oleh mahasiswa dalam bentuk koperasi. (Keputusan Presiden Nomor , 2007) Menurut de Chiara (2001), perumahan untuk mahasiswa merupakan kesempatan yang baik untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan di Institusi Akademik. Hasrat untuk menyediakan ruang bagi mahasiswa yang mewadahi kegiatan komputerisasi yang aktif, nyaman, dan adanya kesempatan bersosialisasi merupakan prioritas dari rencana Universitas dan Perguruan Tinggi. 2.2 Jenis Asrama Mahasiswa Menurut Ernest Neufert (1989), ukuran pondok siswa (asrama) dibedakan menjadi 4, yaitu: a) Pondok kecil mampu menampung tempat tidur b) Pondok sedang menampung tempat tidur c) Pondok besar menampung tempat tidur d) Pondok sangat besar menampung tempat tidur. 1989), yaitu: Berdasarkan sistem pengelolaan, asrama dibagi menjadi 3 jenis (Kumalasari, Program Studi Arsitektur - 7
2 1) Self contained; pengelolaannya dilakukan oleh suatu badan usaha dimana penghuni di dalamnya merupakan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi yang berdiri sendiri dan terlepas dari peraturan sebuah perguruan tinggi. Asrama ini lebih mementingkan segi sosial. 2) Komersial; pengelolaannya dilakukan oleh suatu badan usaha dengan tujuan mendapatkan keuntungan sebesar besarnya dengan harga sewa sesuai dengan lokasi dan fasilitas yang disediakan. 3) Bersubsidi; pengelolaannya dilakukan oleh suatu badan usaha, dimana demi kelangsungan operasionalnya mendapatkan subsidi. Terdapat dua macam asrama mahasiswa, yaitu bersubsidi sebagian dengan anggaran pengelolaan dibebankan sebagian kepada penyewa dan bersubsidi seluruhnya dengan anggaran pengelolaan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah, swasta, atau lembaga lainnya yang bertujuan meringankan beban mahasiswa. 2.3 Aktivitas dalam Asrama Menurut de Chiara, aktivitas di dalam asrama mahasiwa adalah sebagai berikut: 1) Belajar Terdapat berbagai macam metode belajar dan juga berbagai macam alat menunjang belajar. Perencanaan ruang mahasiswa harus mengakomodasi berbagai macam metode dan berbagai alat penunjang belajar yang digunakan mahasiswa. Dengan meningkatnya bidang dan pengaruh teknologi, maka penting untuk mempertimbangkan ketersediaan teknologi infrastruktur paling fleksibel dan maju pada waktu merancang. Untuk mengakomodasi segala kemungkinan, maka baik apabila disediakan ruang untuk meja belajar (desk) yang cukup dan lemari penyimpanan. Meja belajar mahasiswa digunakan untuk banyak aktivitas termasuk belajar. Aktivitas ini mensyaratkan untuk tersedianya ruang akan peralatan spesifik seperti komputer, monitor, keyboard, mouse, mouse pad, stereo, dan lampu belajar. Meja belajar ini juga menjadi tempat Program Studi Arsitektur - 8
3 untuk membaca, mencatat, mencari referensi materi, dan menulis. Lokasi sumber data dan lemari penyimpanan dan juga rak buku juga harus diperhitungan. Kombinasi ruang yang disyaratkan di atas dengan penambahan ruang untuk perlengkapan pribadi (perhiasan) menjadi tidak cukup apabila memanfaatkan meja belajar ukuran 42 inci. 2) Tidur Pola aktivitas mahasiswa jarang konsisten, mahasiswa dapat tidur kapan pun baik siang maupun malam. Dua penghuni dalam satu ruang jarang memiliki jadwal yang sama. Ujian dan aktivitas sosial membentuk pola mereka secara meluas. Terdapat beragam pola yang saat ini mengakibatkan konflik dalam satu unit ruang hunian. Variabel ini menjadi penting dalam mempertimbangkan perabot dan layout dalam ruang mahasiswa. 3) Bersosialisasi Ruang mahasiswa selalu mengundang ketidak selarasan sosial. Tetapi, dengan pemisahan pada penekanan kegiatan belajar dan tidur, justru berlawanan sebagai lingkungan sosial. Aktif, perabot bebas (perabot yang mudah dipindah) mengijinkan mahasiswa untuk berkesempatan mengatur ruang dengan cara yang paling efektif di pertemuan sesuai dengan kebutuhan mereka, hal tersebut harus memungkinkan adanya percakapan atau pertemuan yang intim dengan jumlah penambahan secara individu pada ruang privat. Aktivitas yang diselenggarakan dalam asrama terdiri dari aspek aspek: 2.1 Pengembangan penalaran dengan adanya arahan dan fasilitas yang mendukung, seperti pembentukan kelompok belajar dan kelompok diskusi dan penyediaan ruang bersama. 2.2 Pengembangan moral dengan mengarahkan mahasiswa dalam hal perilaku yang benar, menanamkan disiplin, kepercayaan kepada Tuhan, rasa menghormati di antara pemeluk agama dan ikut merawat serta menjaga lingkungan asrama beserta isinya. Program Studi Arsitektur - 9
4 2.3 Pengembangan olahraga dengan mengarahan mahasiswa untuk melakukan olahraga yang sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki dalam rangka menumbuhkan kesadaran akan manfaat olahraga untuk menjaga kesegaran jasmani. Hal tersebut dapat terlaksana dengan penyediaan fasilitas olahraga yang memadai. (Designing Place for People, 1985) 2.4 Kebutuhan Ruang Asrama Secara umum, bangunan asrama mahasiswa membutuhkan beberapa ruang sebagai penunjang kegiatan belajar mahasiswa, dan ruang yang dapat mewadahi segala kegiatan dan kebutuhan pokok mahasiswa akan tempat tinggal dan tempat bersosialisasi antar sesama penghuni asrama. Kebutuhan asrama berdasarkan standar bangunan asrama adalah sebagai berikut: 1) Ruang Tidur. Ruang tidur melayani kegiatan tinggal dan sosialisasi, namun kedua kegiatan tersebut dipisahkan secara fisik. Penataan perabot kamar tidur diupayakan agar dapat menghemat pemakaian ruang dan menciptakan suasana keakraban seperti layaknya suatu keluarga. Tempat tidur dipilih yang tunggal dan tidak permanan. Lemari pakaian dipilih yang tunggal dan permanen untuk mengurangi kecenderungan mahasiswa membuat sekat sekat yang mengurangi rasa kesatuan dan persaudaraan di dalam kamar tidur. Penataan perabot kamar belajar pribadi diupayakan agar menghemat tempat tetapi cukup memberi suasana belajar yang nyaman dan privacy. 2) Ruang makan bersama dan dapur. Ruang makan bersama ini diperuntukkan bagi seluruh penghuni asrama, di samping itu untuk mengatur agar kegiatan makan bersama benar benar bermanfaat untuk kegiatan sosialisasi dan menumbuhkan kebiasaan kebiasaan seperti: a) Kebiasaan menghargai hak milik orang lain b) Kebiasaan berbagi dengan orang lain c) Kebiasaan makan secara teratur Program Studi Arsitektur - 10
5 d) Kebiasaan makan dengan etiket Ruang makan selain berfungsi sebagai ruang untuk makan bersama bagi penghuni asrama, juga berfungsi sebagai tempat berkumpul dan bersosialisasi bagi penguni asrama di luar waktu kuliah. 3) Kamar mandi dan ruang cuci. Pelayanan kamar mandi dan WC didasarkan pada pertimbangan: a) Keleluasaan pribadi b) Kemudahan pengaturan giliran c) Kemudahan perawatan 4) Ruang rekreasi. Ruang ini digunakan sebagai tempat bersantai dan melakukan kegiatan bersama, misalnya: menonton televisi, dan bersosialisasi antar penghuni asrama. 5) Sarana olahraga. Sebagai komunitas muda, mahasiswa membutuhkan suatu sarana dan ruang untuk menyalurkan hobi mereka dalam berolahraga, untuk itu di dalam lingkungan asrama harus terdapat suatu ruangan untuk mewadahi kegiatan tersebut. 6) Ruang serba guna atau ruang bersama. Ruang serba guna di dalam asrama berfungsi sebagai tempat tinggal untuk melakukan kegiatan bersama yang diadakan secara rutin maupun insidental. Gedung serba guna ini selain sebagai bangunan pendukung di dalam asrama juga berfungsi sebagai ruang bersama yang dapat meningkatkan kebersamaan antar penghuni di dalam asrama. Suasana yang dibutuhkan dalam ruang serba guna ini adalah: a) Sirkulasi udara dalam ruang baik b) Memperoleh pencahayaan yang cukup c) Ruang luas dengan minim sekat, sehingga suasana keterbukaan lebih terlihat Program Studi Arsitektur - 11
6 7) Ruang belajar dan perpustakaan bersama. Ruang belajar bersama ini diperuntukkan khusus bagi penghuni asrama dan didasarkan pada pertimbangan: a) Keleluasaan dan kenyamanan belajar b) Interaksi c) Kemudahan d) Tidak mengganggu privasi kegiatan tinggal Di samping itu ruang perpustakaan juga menjadi salah satu bagian utama di dalam asrama, karena ruangan ini digunakan untuk mendukung kegiatan utama mahasiswa, yaitu belajar, menambah pengetahuan, dan sebagai ruang bersama. 8) Area parkir dan ruang hijau. Di dalam lingkungan asrama mahasiswa harus disediakan area parkir dan ruang hijau sebagai bagian dari fasilitas pendukung kegiatan penghuni asrama. 9) Ruang pengelola asrama. Ruang pengelola yang terdiri dari ruang tamu, ruang administrasi, serta ruang petugas, menjadi bagian di dalam lingkup bangunan asrama mahasiswa. Ruangan ini digunakan sebagai wadah dan sarana bagi staf pengelola asrama dalam menjaga dan mengawasi segala kegiatan yang berlangsung di dalam asrama mahasiswa Studi Banding Proyek Sejenis Asrama Mahasiswa Universitas Indonesia Lokasi : Kampus UI Depok Program Studi Arsitektur - 12
7 Luas Lahan Bangunan : Ha : - 7 unit gedung asrama - 1 unit gedung serba guna - Parkir motor dan parkir mobil. Gambar 1. Site plan asrama mahasiswa UI Depok Asrama mahasiswa UI ini diperuntukan bagi mahasiswa 2 tahun pertama (4 semester awal) yang berasal dari luar Jakarta dan Depok. Fasilitas umum yang terdapat dalam kompleks asrama adalah 1254 kamar, kantin, tempat foto copy, warnet dan wartel, mini market dan laundry. Asrama terdiri dari 3 blok asrama wanita (blok A, E dan F) dan 4 blok asrama pria (blok B, C dan G). Asrama UI ini memiliki 1228 kamar single yang terbagi menjadi 640 kamar untuk wanita dan 588 kamar untuk pria, sedangkan sebanyak 26 unit berupa kamar double yang diperuntukkan bagi tamu dari luar bila ada acara kampus. Asrama UI memiliki 3 tipe kamar, yaitu kamar single reguler dengan harga sewa Rp ,00/bulan, kamar singgle ber-ac dengan harga sewa Rp ,00/bulan, dan kamar VIP (ber-ac dan memiliki kamar mandi dalam) dengan Program Studi Arsitektur - 13
8 harga sewa Rp ,00/bulan. Untuk penambahan barang elektronik dibebankan biaya Rp ,00/item. Gambar 2. Denah blok A. Gambar 3. Unit kamar single reguler. Kelebihan pada asrama UI antara lain : Lingkungan asrama yang tenang dan asri Program Studi Arsitektur - 14
9 Menggunakan pencahayaan dan ventilasi udara alami Kamar cukup luas Kekurangan pada asrama UI antara lain : Keamanan kurang terjamin tampak muka bangunan terganggu oleh jemuran Asrama Mahasiswa Universitas Pelita Harapan Fasilitas : orang - Kamar mandi dalam - Ruang komunal (ruang duduk, ruang makan, dapur, meja bilyard) - Kolam renang Asrama mahasiswa UPH diperuntukkan hanya untuk mahasiswa 2 tahun pertama (4 semester awal). Fasilitas yang terdapat pada gedung asrama UPH ini adalah ruang komunal pada upper ground yang terdiri dari ruang duduk, ruang makan, dapur, mesin penjual makanan/minuman, meja bilyard dan piano. Terdapat sebuah kolam renang yang terletak di luar lantai upper ground. Untuk unit hunian asramanya sendiri terletak pada lantai 1 dan lantai 2 yang hanya bisa diakses dengan menggunakan kartu pengenal mahasiswa (student card). Penggunaan sistem student card tersebut dimaksudkan untuk menjaga keamanan asrama agar tidak bisa diakses oleh orang luar selain penghuni. Program Studi Arsitektur - 15
10 Gambar 4. Ruang komunal asrama UPH. Kelebihan pada asrama UPH antara lain : Memiliki fasilitas yang mewah Unit kamar cukup luas Akses asrama harus menggunakan kartu, sehingga keamanannya lebih terjamin Memiliki kamar mandi dalam pada setiap unit hunian. Kekurangan pada asrama UPH anatra lain : Biaya sewa perbulan cukup mahal Kamar mandi di tiap kamar menyebabkan borosnya pemakaian air. Program Studi Arsitektur - 16
11 2.5.3 Asrama Mahasiswi Institut Pertanian Bogor Gambar 5. Asrama putri IPB Fasilitas : Kamar 2-4 orang Kamar madi bersama Ruang cuci dan ruang jemur Hall Mushola Kantin Gedung pengelola Lapangan basket Asrama mahasiswi IPB ini terdiri dari 2 lantai, dengan hall sebagai main entrancenya. Pada gedung asrama ini tidak terdapat dapur umum dan ruang makan, sehingga mahasiswi harus membeli makanannya dikantin. Pada lantai 2 terdapat Program Studi Arsitektur - 17
12 ruang cuci yang juga digunakan sebagai tempat wudhu. Kamar asrama putri IPB dihuni oleh 2-4 orang per-kamar. Dimensi kamar tidur sudah cukup luas, tetapi tidak sesuai dengan kapasitas penghuninya sehingga menyebabkan ruangan terasa sempit dan sumpek. Gambar 6. Hall masuk asram aputri IPB Gambar 7. Selasar sebagai ruang jemur pakaian Kelebihan pada asrama putri IPB antara lain : Suasana lingkungan yang asri dan tenang Program Studi Arsitektur - 18
13 Kekurangan pada asrama putri IPB antara lain : Kamar terasa sempit dan sumpek karena tidak sesuainya dimensi ruangan dengan kapasitas penghuni Minimnya air bersih Kurang bersihnya fasilitas yang tersedia Kurangnya pencahayaan pada koridor asrama.. Gambar 8. Koridor yang gelap dan situasi dalam unit hunian asrama. 2.6 Kebutuhan dan Tuntutan Desain. Desain yang diharapkan dapat menjawab kebutuhan dan tuntutan perancangan yang diminta, yaitu : Program Studi Arsitektur - 19
14 Perancangan Kota ; Desain mempertimbangkan RTRW kawasan agar selaras dengan pengembangan perencanaan dan perancangan kawasan karena ketinggian ini adalah 8 lantai. Masterplan ; Lantai dasar/basement difungsikan untuk parkir bus kampus, aktivitas mahasiswa, kantin, dan ruang-ruangan penunjang kegiatan mahasiswa, termasuk sport center untuk mahasiswa. Lantai satu dan dua digunakan untuk parkir kendaraan. Lantai 2-8 digunakan untuk asrama (area penginapan dan penunjangnya) Arsitektur Hemat Energi ; Perancangan bangunan menerapkan kaidah arsitektur berkelanjutan berupa konsumsi energi dan air yang efisien dan fleksibel terhadap penggunaan sumber energi. Penerapan Zero Run Off/ Water Harvesting. Perencanaan Kaidah Arsitektur Hemat Energi juga mengacu pada PERMEN PU Nomor 05/PRT/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Susun Sederhana Bertingkat Tinggi dan PERGUB DKI Jakarta Nomor 032 tahun 2012 tentang Bangunan Hijau. Tipe ; Arsitektur bangunan dapat mencerminkan bahwa bangunan tersebut adalah hunian vertikal di lokasi kawasan tepi sungai dan diharapkan memiliki ciri khas tertentu untuk bangunan sejenis di DKI Jakarta dengan tetap mempertimbangkan ciri khas lingkungan disekitarnya. Lansekap ; Meminimalkan perkerasan dalam lokasi dan memberi peneduhan yang cukup pada permukaan perkerasan. Memiliki ruang terbuka sebagai ruang publik atau communal space pada bangunan dan lansekap yang selaras dan berkesinambungan. Perancangan jalur pedestrian yang nyaman terpisah dengan jalur kendaraan bermotor serta Penyediaan aksesibilitas bagi para difabel baik di area dalam dan luar bangunan serta lingkungannya. Pada lokasi wajib mempertimbangkan jalur sirkulasi untuk keperluan jalur pemadam kebakaran, ambulans dan Drop Off. Sosial ; Calon Penghuni adalah sebagian mahasiswa asal luar kota dan sebagian mahasiswa dalam kota, serta masyarakat umum yang menggunakannya sebagai penginapan transit. Biaya Bangunan ; Taksiran biaya pembangunan masih dalam koridor yang wajar bagi ukuran bangunan gedung negara berlantai 8 dengan elevator sebagai penghubung utama antar lantai. Keseimbangan antara pertimbangan Program Studi Arsitektur - 20
15 ekonomis dengan kualitas yang wajar (reasonable) dengan menerapkan standar dan modul yang fleksibel baik untuk material maupun peralatan. 2.7 Batasan dan Permintaan. Lokasi : Area Masjid UMB, Jl. Meruya Selatan Luas Lahan : m2 Koefisien Dasar Bangunan : 60% Koefisien Lantai Bangunan : 2,4 Tinggi : 8 LT Garis Sempadan Bangunan : 10 m Batasan-batasan lahan : Utara : Permukiman penduduk Timur : Ruko + Jl. Meruya Selatan Barat : Permukiman penduduk Selatan : Masjid UMB Bukaan Tapak : JL. Meruya Selatan + Masjid UMB Gambar 9. Gambar Lokasi. Program Studi Arsitektur - 21
Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang Unggul, Inklusif, dan Humanis
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Asrama Mahasiswa Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah bangunan tempat tinggal bagi orang orang yang bersifat homogen. Misalnya, asrama mahasiswa, asrama
Lebih terperinciBAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang.
BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Seiring dengan perkembangan Kota DKI Jakarta di mana keterbatasan lahan dan mahalnya harga tanah menjadi masalah dalam penyediaan hunian layak bagi masyarakat terutama
Lebih terperinciBAB III : DATA DAN ANALISA
BAB III : DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Gambar 29. Lokasi Tapak 1. Data Teknis Lokasi : Area Masjid UMB, JL. Meruya Selatan Luas lahan : 5.803 m 2 Koefisien Dasar Bangunan : 60 % x 5.803
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis. kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu :
BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Non Fisik IV.1.1 Analisa Kegiatan Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu : a) Kelompok
Lebih terperinciGambar 4. Blok Plan Asrama UI. Sumber : Survei. Untuk kamar AC diletakkan pada lantai 1 agar mudah dalam
Gambar 4. Blok Plan Asrama UI Sumber : Survei Untuk kamar AC diletakkan pada lantai 1 agar mudah dalam perawatan atau maintenance AC tersebut. Kamar untuk yang memakai AC merupakan kamar yang paling besar
Lebih terperinciBAB II: TINJAUAN PUSTAKA
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja Target perancangan yang telah dipelajari dari KAK adalah bagaimana desain student housingatau asrama ini dapat menjadi bangunan yang
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.
BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari
Lebih terperinciBAB II: TINJAUAN PUSTAKA
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Student Housing Student housing atau asrama mahasiswa didefinisikan sebagai suatu fasilitas tempat penginapan yang ditunjukan untuk anggota suatu kelompok, umumnya
Lebih terperinciBAB II: STUDI Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja
BAB II: STUDI 2.1. Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja Berdasarkan uraian KAK yang telah diberikan sebagai pedoman awal dalam perencanaan dan perancangan Student Housing (asrama mahasiswa) Universitas
Lebih terperinciBAB II: TANGGAPAN TERHADAP KAK DAN STUDI PUSTAKA
BAB II: TANGGAPAN TERHADAP KAK DAN STUDI PUSTAKA 2.1. TARGET PERANCANGAN Desain diharapkan dapat menjawab kebutuhan dan tuntutan perancangan yang diminta, yaitu : 1. Perancangan Kota ; Desain mempertimbangkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI. homogen (mahasiswa, putra, ABRI). beberapa referensi internet, antara lain:
BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 Tinjauan Umum Asrama Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke-2 terbitan Balai Pustaka, asrama adalah bangunan tempat tinggal bagi kelompok orang yang bersifat
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan meliputi pembahasan mengenai pemanfaatan penghawaan dan pencahayaan alami pada City Hotel yang bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Perancangan Makro V.1.1. Konsep Manusia Pelaku kegiatan di dalam apartemen adalah: 1. Penyewa meliputi : o Kelompok orang yang menyewa unit hunian pada apartemen yang
Lebih terperinciAsrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang Unggul, Inklusif, dan Humanis
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek 1.1.1. Kajian Tipologi Saat ini UAJY memiliki 6 fakultas dengan 11 program studi S-1 dan 5 program S-2, termasuk 4 program studi S-1 kelas internasional
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK 3.1 Lokasi Proyek 3.1.1 Umum Berdasarkan observasi, KAK dan studi literatur dari internet buku naskah akademis detail tata ruang kota Jakarta Barat. - Proyek : Student
Lebih terperinciKONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. perumahan di Kota Sleman dan lahan pertanian masih tetap. penggunaan tanah sebagai pertimbangan utama, juga harus
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5. 1 Konsep Dasar Perencanaan 5.1.1 Tata Ruang Makro A. Konsep Pola Ruang Rumah susun diharapkan akan menekan pembangunan perumahan di Kota Sleman dan lahan pertanian
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI KHUSUS PROYEK
BAB II DESKRIPSI KHUSUS PROYEK Proyek ini merupakan proyek fiktif yang akan dibangun oleh sebuah yayasan. Dimana proyek ini terletak pada kawasan menuju gunung manglayang dan diperuntukan untuk semua kalangan
Lebih terperinciBAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang Proyek.
BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek Universitas Mercu Buana merupaan salah satu universitas swasta di Jakarta yang saat ini banyak diminati oleh murid-murid yang baru lulus SMA/SMK maupun oleh
Lebih terperinciBAB IV: KONSEP Konsep Bentuk Massa Bangunan
BAB IV: KONSEP 4.1. Konsep Bentuk Massa Bangunan Dari hasil analisa pada lokasi tapak, diperoleh zoning peletakan masa bangunan pada bagian sisi timur yaitu yang berhadapan dengan Universita Mercu Buana
Lebih terperinciGedung Kantor LKPP BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Jakarta mengalami permasalahan rumit sebagaimana halnya dialami kota-kota besar lainnya di dunia. Harus diakui betapa sulit menyediakan kebutuhan akan ruang untuk menunjang
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 2.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik RTH Sifat Proyek KLB KDB RTH Ketinggian Maks Fasilitas : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERENCANAAN
BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.
Lebih terperinciBAB II: TINJAUAN PUSTAKA
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja Universitas Mercu Buana (UMB) merupakan pengembangan dari Akademi Wiraswasta Dewantara yang berdiri pada 1981. Ketika diresmikan menjadi
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Bentukan Dasar Bangunan Bentuk massa bangunan terdiri terdiri dari susunan kubus yang diletakan secara acak, bentukan ruang yang kotak menghemat dalam segi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. (LKPP) adalah Lembaga Pemerintah yang dibentuk untuk mengatur
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) adalah Lembaga Pemerintah yang dibentuk untuk mengatur proses pengadaan barang/jasa yang dibiayai oleh APBN/APBD.
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Konsep dasar perancangan kostel ini yaitu untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi mahasiswa Binus University, khususnya
Lebih terperinciKUESIONER. Fasilitas yang diperlukan untuk asrama (boleh pilih lebih dari satu) a. Kantin. e. Laundry b. Warnet. f. Mini Market c.
KUESIONER Angkatan : Jurusan : Jenis Kelamin : L / P Kota Asal : Tempat tinggal selama kuliah: a. Kost b. Orang tua / rumah sendiri c. Saudara Seandainya di BiNus terdapat asrama mahasiswa, apakah Anda
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan salah satu aktor dalam perguruan tinggi karena
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mahasiswa merupakan salah satu aktor dalam perguruan tinggi karena aktivitasnya dalam perguruan tinggi tersebut, adapun mahasiswa dengan segala aktivitasnya dapat
Lebih terperinciSudirman Green Office
BAB II TINJAUAN UMUM 2.1.Tinjauan Umum Proyek 2.1.1.Gambaran Umum Proyek Judul proyek : Perencanaan Sudirman Office Tema : Lokasi : Jl. Jend. Sudirman kawasan SCBD Jakarta Selatan Sifat Proyek : Fiktif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. juta jiwa. Sedangkan luasnya mencapai 662,33 km 2. Sehingga kepadatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan ibu kota Indonesia yang termasuk dalam 14 kota terbesar di dunia. Berdasarkan data sensus penduduk dari Badan Pusat Statistik, pada tahun 2009 Jakarta
Lebih terperinciBAB III ANALISIS. RINI SUGIARTI, S.Ars Gambar 10. Denah Dan Ukuran Bangunan Eksisting (Sumber : Data Penulis, 2017)
BAB III ANALISIS BAB III ANALISIS 3.1 ANALISIS BATAS DAN BENTUK TAPAK 3.1.1 Desain Eksisting Lahan dengan luas netto 445,5 m² seluruhnya di gunakan sebagai perancangan bangunan Rumah Kost tanpa Lahan Parkir.
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour
BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Dasar Perancangan Hasil perancangan Sekolah Dasar Islam Khusus Anak Cacat Fisik di Malang memiliki dasar konsep dari beberapa penggambaran atau abstraksi yang terdapat pada
Lebih terperinciBAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa
BAB VII RENCANA 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa 7.1.1 Tahapan Pembangunan Rusunawa Agar perencanaan rumah susun berjalan dengan baik, maka harus disusun tahapan pembangunan yang baik pula, dimulai dari
Lebih terperinciKegiatan ini dilakukan penghuni apartemen
BAB 4 ANALISIS DATA 4.1 Analisis Aspek Manusia Analisa yang dilakukan pada aspek ini membahas kegiatan penghuni apartemen, staf pengelola dan karyawan apartemen, serta tamu yang datang di apartemen. Analisa
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEWA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEWA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS 5.1. Konsep Filosofis Dilatarbelakangi oleh status kawasan industri Cikarang yang merupakan kawasan industri
Lebih terperinciSolusi Hunian Bagi Pekerja dan Pelajar di Kawasan Surabaya Barat Berupa Rancangan Desain Rusunawa
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) G-58 Solusi Hunian Bagi Pekerja dan Pelajar di Kawasan Surabaya Barat Berupa Rancangan Desain Rusunawa Laras Listian Prasetyo
Lebih terperinciAR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN
BAB 5 HASIL PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Bangunan yang baru menjadi satu dengan pemukiman sekitarnya yang masih berupa kampung. Rumah susun baru dirancang agar menyatu dengan pola pemukiman sekitarnya
Lebih terperinciRUMAH SUSUN DAN PASAR DI JAKARTA BARAT
RUMAH SUSUN DAN PASAR DI JAKARTA BARAT KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2008-2009 Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Menempuh Ujian Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Fakultas
Lebih terperinciBAB III ANALISIS 3.1 Analisis pemakai Analisis pengelompokan pemakai berdasarkan usia dan status
BAB III ANALISIS 3.1 Analisis pemakai Pengguna rusun adalah karyawan industri pabrik yang berada di sekitar lokasi dengan asumsi bahwa pembiayaan pembangunan rusun ditanggung oleh pemerintah yang bekerja
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pasar Oeba selain sebagai layanan jasa komersial juga sebagai kawasan permukiman penduduk. Kondisi pasar masih menghadapi beberapa permasalahan antara lain : sampah
Lebih terperinciMinggu 2 STUDI BANDING
1 Minggu 2 STUDI BANDING TUJUAN Tujuan dari Studi Banding adalah belajar dari karya-karya arsitektur terdahulu menganalisis dan mengevaluasi kelebihan dan kekurangannya. Dalam mata kuliah Perancangan Arsitektur,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh. Kegiatan ini dilakukan oleh orang
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERANCANGAN
BAB IV 4.1 Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya. 4.1.1 Analisa Pelaku
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan V.1.1 Konsep Manusia Pelaku Kegiatan No. Pelaku 1. Penghuni/Pemilik Rumah Susun 2. Pengunjung Rumah Susun 3. Pengunjung Pasar Tradisional
Lebih terperinciBAB II: STUDI PUSTAKA DAN STUDI BANDING
BAB II: STUDI PUSTAKA DAN STUDI BANDING 2.1. Tanggapan Tanggapan dalam sayembara ini cukup menarik karena rusunawa sebagai strategi Penataan Permukiman kumuh. Bisanya permukiman kumuh bisa diatasi dengan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pintu Masuk Kendaraan dan Manusia Dari analisa yang telah dibahas pada bab sebelumnya pintu masuk kendaraan dan manusia akan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Lokasi penelitian adalah tempat di mana penelitian akan dilakukan, beserta jalan dan kotanya. Dalam penelitian ini peneliti mengambil
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Peraturan pada tapak Lokasi Tapak : Jl. Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur Luas Lahan : 18.751,5 m 2 KDB : 40 % Luas
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini memiliki pendekatan Sustainable Design yang secara lebih fokus menitik beratkan kepada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang a) Kelayakan Proyek Pengertian rumah sakit yaitu rumah tempat merawat orang sakit; tempat menyediakan dan memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi berbagai masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan kota baik dari skala mikro maupun makro (Dwihatmojo)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Ruang terbuka merupakan ruang publik yang digunakan masyarakat untuk berinteraksi, berolahraga, dan sebagai sarana rekreatif. Keberadaan ruang terbuka juga bermanfaat
Lebih terperinciBAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO
BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO 6.1.PROGRAM DASAR PERENCANAAN 6.1.1. Tapak Tapak yang digunakan adalah tapak existing Asrama Universitas Diponegoro, dengan
Lebih terperinciBAB V. KONSEP PERANCANGAN
BAB V. KONSEP PERANCANGAN A. KONSEP MAKRO 1. Youth Community Center as a Place for Socialization and Self-Improvement Yogyakarta sebagai kota pelajar dan kota pendidikan tentunya tercermin dari banyaknya
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan V.1.1 Kebutuhan Luas Ruangan Gedung Asrama Putri Ruang Standart Sumber Kapasitas Jumlah Luas (m 2 ) Unit 2 orang 12,25 m 2 / kmr Asumsi
Lebih terperinciPengembangan Terminal Bandar Udara Tunggul Wulung
BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BANDAR UDARA TUNGGUL WULUNG CILACAP 5.1. Dasar Studi Besaran Studi besaran ruang lebih terinci dan dianalisa berdasarkan standar dan asumsi.
Lebih terperinciBAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 PROGRAM DASAR PERENCANAAN Sekolah Alam di Kabupaten Gunungkidul memiliki karakter yang kuat dan khas, yang mencirikan alam di wilayah pengunungan batuan karst
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM
BAB II TINJAUAN UMUM 2.1. Gambaran Umum Proyek Judul Proyek : Rumah Susun Bersubsidi Tema : Green Architecture Lokasi : Jl. Tol Lingkar Luar atau Jakarta Outer Ring Road (JORR) Kel. Cengkareng Timur -
Lebih terperinci5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung
5. HASIL RANCANGAN 5.1 Hasil Rancangan pada Tapak Perletakan massa bangunan pada tapak dipengaruhi oleh massa eksisting yang sudah ada pada lahan tersebut. Di lahan tersebut telah terdapat 3 (tiga) gedung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Masterplan Universitas Riau Universitas Riau terletak di 0 o 28 35,37 N 101 o 22 52,39 E. Misi yang diusung Universitas Riau (UNRI) adalah Towards A Research
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian tentang perilaku warga di rumah tinggal di kawasan pantai Purus kota Padang, maka telah di dapatkan jawaban tentang bagaimana orang
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan - Luas lahan : 30.400,28 m² - KDB 20% : 20% x 30.400,28 m² = 6.080,06 m² - KLB 0,8 : 0,8 x 30.400,28 m² = 24.320,22 m² -
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Building form Bentuk dasar yang akan digunakan dalam Kostel ini adalah bentuk persegi yang akan dikembangkan lebih lanjut.
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Umum Perancangan 5.1.1 Dasar Perancangan Pasar tradisional merupakan suatu tempat bertemunya para pelaku ekonomi dalam hal ini pedagang dan penjual, dimana mereka melakukan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KHUSUS
BAB III TINJAUAN KHUSUS 3.1. Pengertian Tema 3.1.1. Green Architecture (Arsitektur Hijau) Banyak orang memiliki pemahaman berbeda-beda tentang Green Architecture, ada yang beranggapan besaran volume bangunan
Lebih terperinciBAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA)
BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA) 5.1 Sirkulasi Kendaraan Pribadi Pembuatan akses baru menuju jalan yang selama ini belum berfungsi secara optimal, bertujuan untuk mengurangi kepadatan
Lebih terperinciRENCANA TAPAK. Gambar 5.1 Rencana tapak
BB V HSIL RNCNGN Luas lahan rumah susun ini adalah ±1.3 ha dengan luas bangunan ±8500 m². seperempat dari luas bangunan ditujukan untuk fasilitas umum dan sosial yang dapat mewadahi kebutuhan penghuni
Lebih terperinciASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA YANG UNGGUL, INKLUSIF, DAN HUMANIS
LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA YANG UNGGUL, INKLUSIF, DAN HUMANIS TUGAS AKHIR SARJANA STRATA-1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan 5.1.1 Program Ruang Topik dari proyek ini adalah perilaku atlet, dengan tema penerapan pola perilaku istirahat atlet
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1 Konsep Dasar Perencanaan Dalam perencanaan rumah susun sederhana sewa yang sesuai dengan iklim tropis, ada beberapa kriteria yang diterapkan yaitu : 1. Sesuai dengan kebutuhan
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian
BAB VI HASIL RANCANGAN Hasil perancangan yang menggunakan konsep dasar dari prinsip teritorial yaitu privasi, kebutuhan, kepemilikan, pertahanan, dan identitas diaplikasikan dalam perancangan tapak dan
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA
BAB III DATA DAN ANALISA 3.1 Data Fisik dan Non Fisik Gambar 3. Peta Lokasi Lahan LKPP Data Tapak Lokasi : Lot/Kavling 11B, CBD Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan Luas lahan : 4709 m² Koefisien Dasar Bangunan
Lebih terperinciBAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik
BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik tolak pada konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang
Lebih terperinciBAB I: PENDAHULUAN Latar belakang
BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Universitas Mercubuana Meruya atau lebih di kenal dengan UMB mempunyai potensi pengembangan yang sangat besar dilihat dari keberdaannya sebagai universitas swasta
Lebih terperinciPROGRAM RUANG BANGUNAN APARTEMEN. Double bed Side table Lemari pakaian Meja rias. Penghuni apartemen (suami-istri)
PROGRAM RUANG BANGUNAN APARTEMEN Funfsi Hunian No. Identitas Ruang Aktivitas Perabot Pemakai Ruang Standard Ruang Luas 1. R. Tidur (dengan double bed) Tidur Merias diri Berganti pakaian Double bed Side
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP TAPAK DAN RUANG LUAR IV.1.1 Pengolahan Tapak dan Ruang Luar Mempertahankan daerah tapak sebagai daerah resapan air. Mempertahankan pohon-pohon besar yang ada disekitar
Lebih terperinciDENAH LT. 2 DENAH TOP FLOOR DENAH LT. 1
0.15 8.60 2.88 Pada area lantai,1 ruang parkir di perluas dari yang sebelumnya karena faktor jumlah kendaraan pada asrama yang cukup banyak. Terdapat selasar yang difungsikan sebagai ruang tangga umum
Lebih terperinciBAB III: TAHAP FINALISASI METODE PENELITIAN
BAB III: TAHAP FINALISASI METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Pendekatan dengan menggunakan metode komparatif mengenai ergonomi sebagai landasan dalam penelitian yang telah banyak dilakukan oleh beberapa
Lebih terperinciBAB IV PENGAMATAN PERILAKU
BAB IV PENGAMATAN PERILAKU 3.1 Studi Banding Pola Perilaku Pengguna Ruang Publik Berupa Ruang Terbuka Pengamatan terhadap pola perilaku di ruang publik berupa ruang terbuka yang dianggap berhasil dan mewakili
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka
Lebih terperinciAsrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang 1.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Fenomena kepadatan penduduk merupakan permasalahan yang sudah tidak asing terjadi di kota kota di Indonesia terutama yang berada
Lebih terperinciKomparasi Dimensi dan Perabot Ruang Tidur Rumah Pribadi dan Rumah Kost di Banjarbaru
48 Fakultas Teknik Universitas Pembangunan Panca Budi Jurnal ArchiGreen Jurnal ArchiGreen Vol. 3 No. 5 (2016) 48 53 Komparasi Dimensi dan Perabot Ruang Tidur Rumah Pribadi dan Rumah Kost di Banjarbaru
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Menurut Avelar et al dalam Gusmaini (2012) tentang kriteria permukiman kumuh, maka permukiman di Jl. Simprug Golf 2, Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran
Lebih terperinciUSM DORMITORY ( PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR HIJAU )
USM DORMITORY ( PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR HIJAU ) Oleh : Ryzal Ismanto, Edward Endrianto P, Atik Suprapti Perkembangan pendidikan di Indonesia begitu pesat baik pendidikan yang dikelola oleh pemerintah
Lebih terperinciBAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat,
BAB II PEMROGRAMAN Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, khususnya kota Medan. Hal ini terkait dengan berbagai bidang yang juga mengalami perkembangan cukup pesat seperti bidang
Lebih terperinciBAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN 5.1. Program Dasar perencanaan Program dasar perencanaan pada kampus II Pondok Pesantren Futuhiyyah terdiri
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. Sesuai dengan standar, ruang-ruang yang dibutuhkan untuk asrama. Gambar 28. standar kamar. international edition by McGraw-Hill (1983)
BAB IV ANALISA 4.1. Analisa Fungsi 4.1.1. Program ruang Sesuai dengan standar, ruang-ruang yang dibutuhkan untuk asrama adalah: Standar-standar ukuran kamar asrama a. Singel room 27 36 m² Gambar 28. standar
Lebih terperinciBAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi
BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN 2.1 Lokasi Proyek Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi Campuran Perumahan Flat Sederhana. Tema besar yang mengikuti judul proyek
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Perancangan ruang publik di kawasan stasiun kereta api Bandung bagian Selatan meliputi luasan sebesar 34.240,73 m 2. Koefisien dasar bangunan (KDB) yang diterapkan
Lebih terperinciBAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM
BAB 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PERANCANGAN Pada bab kali ini akan membahas penyelesaian persoalan perancangan dari hasil kajian yang dipaparkan pada bab sebelumnya. Kajian yang telah dielaborasikan menjadi
Lebih terperinciSTADION RENANG DI KAWASAN GEDEBAGE LAPORAN PERANCANGAN AR-40Z0 TUGAS AKHIR PERANCANGAN SEMESTER II TAHUN 2006/2007
STADION RENANG DI KAWASAN GEDEBAGE LAPORAN PERANCANGAN AR-40Z0 TUGAS AKHIR PERANCANGAN SEMESTER II TAHUN 2006/2007 Sebagai Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Oleh: AMMY
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Permukiman Kumuh Berdasarkan Dinas Tata Kota DKI tahun 1997 dalam Gusmaini (2012) dikatakan bahwa permukiman kumuh merupakan permukiman berpenghuni padat, kondisi sosial ekonomi
Lebih terperinciBAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016)
BAB V PROGRAM PERENCANAAN N PERANCANGAN SMK GRAFIKA 1.1. Program Dasar Perencanaan 1.1.1. Program Ruang Berdasarkan analisa mengenai kebutuhan dan besaran ruang pada Sekolah Menengah Kejuruan Grafika di
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Gambar 5.1 Lokasi Proyek Luas total perancangan Luas bangunan : 26976 m 2 Luas tapak : 7700 m 2 KDB 60% : 4620 m 2
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis
185 BAB VI HASIL PERANCANGAN Bab enam ini akan menjelaskan tentang desain akhir perancangan apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis tapak dan objek. 6.1 Tata Massa
Lebih terperinciWawancara pengurus wisma ragunan
Wawancara pengurus wisma ragunan 1. Berapa jumlah atlet di masing2 cabang olahraga? 2. Bagaimana cara pembagian kamar yg ada di wisma? Pengelompokan kamar2 berdasarkan apa? 3. Dari fasilitas/ruangan yg
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.
Lebih terperinciBAB V : KONSEP. 5.1 Konsep Dasar Perancangan
BAB V : KONSEP 5.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam konsep dasar perancangan Bangunan Hotel dan Konvensi ini dipengaruhi oleh temanya, yaitu Arsitektur Hijau. Arsitektur Hijau adalah arsitektur yang berwawasan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY
81 BAB V KESIMPULAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Keterkaitan Konsep dengan Tema dan Topik Konsep dasar pada perancangan ini yaitu penggunaan isu tentang Sustainable architecture atau Environmental
Lebih terperinciBAB II: KAJIAN PUSTAKA
BAB II: KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja Tujuan dari pembangunan Student Housing (asrama mahasiswa) Universitas Mercu Buana yaitu terciptanya suatu landasan program perencanaan
Lebih terperinci