BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif. Upaya ini juga selaras dengan tujuan perbaikan pelayanan publik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Untuk itu, pelaksanaan otonomi daerah perlu mendapatkan dorongan yang lebih besar dari berbagai elemen masyarakat, termasuk dalam pengembangan akuntabilitas melalui penyusunan dan pelaporan kinerja pemerintah daerah. Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Penyusunan LKj dilakukan dengan mendasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, di mana pelaporan capaian kinerja organisasi secara transparan dan akuntabel merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah. Proses penyusunan LKjIP yang dilakukan setiap akhir tahun anggaran bagi setiap instansi untuk mengukur pencapaian target kinerja yang sudah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja. Pengukuran pencapaian target kinerja ini dilakukan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja setiap instansi pemerintah, yang dalam hal ini 1
adalah Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah. LKjIP menjadi dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Disinilah esensi dari prinsip akuntabilitas sebagai pijakan bagi instansi pemerintah ditegakkan dan diwujudkan. Mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, LKjIP tingkat SKPD disampaikan kepada Gubernur Jawa Tengah melalui Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Setda Provinsi Jawa Tengah selambatlambatnya dua bulan setelah tahun anggaran berakhir. B. Maksud dan Tujuan LKjIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi SKPD selama kurun waktu 1 (satu) tahun anggaran dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan LKjIP juga menjadi alat kendali untuk mendorong peningkatan kinerja setiap unit organisasi. Tujuan penyusunan LKjIP yaitu : 1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai. 2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya. C. Gambaran Umum Organisasi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tanggal 7 Juni 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Tengah dan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 45 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah. Struktur organisasi ini merupakan hasil penataan 2
kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang energi dan sumber daya mineral berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan, sesuai Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis bidang energi dan sumber daya mineral; 2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang energi dan sumber daya mineral; 3. Pembinaan dan fasilitasi bidang energi dan sumber daya mineral lingkup provinsi dan kabupaten/kota; 4. Pelaksanaan tugas di bidang geologi, mineral dan batubara, air tanah dan panas bumi, ketenagalistrikan, minyak dan gas bumi; 5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang energi dan sumber daya mineral; 6. Pelaksanaan kesekretariatan dinas; 7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya. 3
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah didukung oleh 143 PNS, dengan perimbangan jumlah PNS laki laki sebanyak 112 orang (78,32%) dan perempuan sebanyak 31 orang (21,68%). Tabel 1.1 Rekapitulasi PNS Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan Pangkat/Golongan Ruang No. PANGKAT/ GOL.RUANG Jumlah PNS No. PANGKAT/ GOL.RUANG Jumlah PNS 1 Pembina Utama Madya (IV.d) 1 10 Pengatur Tingkat I (II.d) 2 2 Pembina Utama Muda (IV.c) - 11 Pengatur (II.c) 11 3 Pembina Tingkat I (IV.b) 9 12 Pengatur Muda Tingkat I (II.b) 18 4 Pembina (IV.a) 15 13 Pengatur Muda (II.a) 3 5 Penata Tingkat I (III.d) 24 14 Juru Tingkat I (I.d) 2 6 Penata (III.c) 15 15 Juru (I.c) - 7 Penata Muda Tingkat I (III.b) 36 16 Juru Muda Tingkat I (I.b) - 8 Penata Muda (III.a) 7 17 Juru Muda (I.a) - 9 CPNS (III.a) 3 JUMLAH 143 4
Gambar 1.2 Komposisi PNS Dinas ESDM Prov. Jateng Berdasarkan Gender Apabila dirunut per jenjang pendidikan, persentase terbesar adalah jenjang pendidikan S1 sebanyak 60 orang (41,95%). Selanjutnya adalah jenjang pendidikan SLTA sebanyak 39 orang (27,27%), S2 sebanyak 33 orang (23,07%), kemudian D3 sebanyak 6 orang (4,19%) dan SLTP sebanyak 5 orang (3,49%). Adapun komposisi per jenjang pendidikan adalah sebagai berikut : Tabel 1.2 Komposisi PNS Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah Menurut Jenjang Pendidikan No Jenjang Pendidikan Jumlah (orang) 1. S2 33 2. S1 60 3. D3 6 4. SLTA 39 5. SLTP 5 Jumlah 143 5
Gambar 1.3 Komposisi PNS Dinas ESDM Prov. Jateng Berdasarkan Jenjang Pendidikan Sementara untuk mendukung tupoksi tersebut, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah memiliki sarana dan prasarana, terdiri dari : 1. Gedung Kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah dengan alamat Jl. Madukoro Blok AA-BB No.44, Semarang; 2. Gedung Kantor Balai ESDM Wilayah Solo dengan alamat Jl. Balekambang Lor No.3 Surakarta; 3. Gedung Kantor Balai ESDM Wilayah Kendeng Muria di Kabupaten Pati, Jl. P. Sudirman No.52 Pati; 4. Gedung Kantor Balai ESDM Wilayah Serayu Utara dengan alamat Jl. Pattimura No.1 Pekalongan; 5. Gedung Kantor Balai ESDM Wilayah Serayu Selatan dengan alamat Jl. Jend. Sudirman No.10 Purworejo; 6. Bangunan Rumah Dinas Balai ESDM Wilayah Solo di Kota Surakarta; Bangunan Rumah Dinas Balai ESDM Wilayah Serayu Utara di Kota Pekalongan; Bangunan Rumah Dinas Balai ESDM 6
Wilayah Serayu Selatan di Kabupaten Purworejo; Bangunan Rumah Dinas Balai ESDM Wilayah kendeng Muria di Kabupaten Pati; 7. Kendaraan Operasional Roda 2 sebanyak 8 (delapan) unit; 8. Kendaraan Dinas/Operasional, terbagi : Roda 4 sebanyak 21 (dua puluh satu) unit; Roda 2 sebanyak 8 (delapan) unit. 9. Pusat Informasi Dinas ESDM Prov. Jateng; 10. Ruang Konsultasi Perijinan; 11. Laboratorium Pengujian Kualitas Air; 12. Bengkel Geologi; 13. Alat Bor. D. Fungsi Strategis Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan pada tugas pokok dan fungsi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah dimaksud, maka Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah secara umum memiliki fungsi strategis yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan pengelolaan energi dan sumber daya mineral serta kemandirian energi. Secara singkat, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah memiliki mandat yang harus dipertanggung jawabkan dalam kaitannya penggunaan sumber daya, yaitu : 1. Meningkatkan rasio elektrifikasi Jawa Tengah. 2. Meningkatkan persentase pemanfaatan Energi Baru Terbarukan dalam Bauran Energi di Jawa Tengah. 3. Meningkatkan produktivitas pemanfaatan pertambangan dan air tanah dan terkendalinya kerusakan lingkungan. 4. Meningkatkan upaya pencegahan resiko bencana alam geologi. 7
E. Permasalahan Utama yang Dihadapi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah Adapun permasalahan utama Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah yang harus diselesaikan dalam rangka memberikan pelayanan di bidang energi dan sumber daya mineral di Jawa Tengah, secara singkat dapat dirinci sebagai berikut : 1. Masih banyak KK belum berlistrik di Jawa Tengah. 2. Belum optimalnya pemanfaatan energi baru terbarukan. 3. Belum optimalnya pengaplikasian prinsip good mining practice pada lokasi tambang berijin dan belum tuntasnya permasalahan pertambangan tanpa izin. 4. Masih banyaknya daerah rawan kekeringan di Jawa Tengah dan banyaknya pemanfaatan air tanah tanpa izin. 5. Masih perlunya peningkatan upaya mitigasi bencana alam geologi. F. Sistematika Penulisan Dokumen LKjIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 disusun dengan sistematika penyajian sebagai berikut : Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Gambaran Umum Organisasi D. Fungsi Strategis Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah E. Permasalahan Utama Yang Dihadapi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah F. Sistematika Penulisan 8
Bab II PERENCANAAN KINERJA A. RPJMD Provinsi Jawa Tengah B. Renstra Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah C. Perjanjian Kinerja Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah Bab III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi B. Realisasi Anggaran Bab IV PENUTUP A. Tinjauan Umum Capaian Kinerja Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah B. Strategi Untuk Peningkatan Kinerja di Masa Datang 9