BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun

1. Tugas, Fungsi, Dan Struktur Organisasi

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Berdasarkan susunan organisasi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, rincian komposisi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Madiun Th

KATA PENGANTAR. Semarang, Pebruari 2014 KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2016 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

PENETAPAN DAFTAR INFORMASI PUBLIK PADA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAW A TENGAH TAHUN 201 7

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2014

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPMD Prov.Jateng Tahun

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2015 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH

Jumlah Anggaran , , , ,00 BELANJA BARANG DAN JASA

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) DINAS PENDIDIKAN KOTA PROBOLINGGO Tahun

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN LAHAT

DATA PR0FIL KELEMBAGAAN DAN GOOD GOVERNANCE KANTOR KECAMATAN LAMANDAU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

Rincian Realisasi Pelaksanaan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2013

VIII. Target Fisik Kegiatan yang Dilaksanakan :

BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI

GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Keterwakilan Perempuan Di Lembaga Eksekutif

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD TAHUN 2017 DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS RFK 1S

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KEHUTANAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lemba

I Pendahuluan 1.1. Tupoksi dan Struktur Organisasi a. Kepala Badan b. Sekretariat Bidang Tata Lingkungan

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO TAHUN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L Kj I P ) KECAMATAN BENJENG TAHUN 2017

Pendahuluan. Bab. A. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB II TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MALANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 48 TAHUN 2016

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD TAHUN 2017 DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH BULAN JULI RFK 1S

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG KETENTUAN BATAS USIA PENSIUN BAGI PEJABAT FUNGSIONAL SANDIMAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

TENTANG PENETAPAN DAFTAR INFORMASI PUBLIK PADA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017

STANDAR PELAYANAN PADA JENIS PELAYANAN KENAIKAN PANGKAT PNS DI KABUPATEN BLORA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG PENYESUAIAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

Pegawai 2,325,187, , , ,00 PEMBANGUNAN


LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD TAHUN 2017 DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH BULAN MARET RFK 1S

BAB I PENDAHULUAN. Renstra Badan Kepegawaian Daerah Kab. Barru Tahun

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH

LAPORAN KINERJA TAHUNAN. Sekretariat Daerah Kota Malang 2015 TAHUN BAGIAN ORGANISASI

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUMBAWA

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

LKjIP Tahun KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 21 SERI E PERATURAN BUPATI KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 473 TAHUN 2010

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E

Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu BAB I PENDAHULUAN

PEMBINAAN TEKNIS TIM PENILAI PRANATA KOMPUTER - ADMINISTRASI

a. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

2016, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2906); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran N

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai landasan penyusunan Rencana Strategis Bagian Perlengkapan Setda Kota Semarang, adalah :

BAB II BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU PROVSU. dengan sebutan Badan atau Kantor dan selanjutnya pada pasal 2 ayat 2

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2017

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 24 TAHUN 2014 T E N T A N G

BAB I PENDAHULUAN. Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN INSPEKTORAT DRAFT

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI POLISI PAMONG PRAJA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

KATA PENGANTAR. Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0100 TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

BAB I REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif. Upaya ini juga selaras dengan tujuan perbaikan pelayanan publik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Untuk itu, pelaksanaan otonomi daerah perlu mendapatkan dorongan yang lebih besar dari berbagai elemen masyarakat, termasuk dalam pengembangan akuntabilitas melalui penyusunan dan pelaporan kinerja pemerintah daerah. Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Penyusunan LKj dilakukan dengan mendasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, di mana pelaporan capaian kinerja organisasi secara transparan dan akuntabel merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah. Proses penyusunan LKjIP yang dilakukan setiap akhir tahun anggaran bagi setiap instansi untuk mengukur pencapaian target kinerja yang sudah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja. Pengukuran pencapaian target kinerja ini dilakukan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja setiap instansi pemerintah, yang dalam hal ini 1

adalah Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah. LKjIP menjadi dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Disinilah esensi dari prinsip akuntabilitas sebagai pijakan bagi instansi pemerintah ditegakkan dan diwujudkan. Mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, LKjIP tingkat SKPD disampaikan kepada Gubernur Jawa Tengah melalui Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Setda Provinsi Jawa Tengah selambatlambatnya dua bulan setelah tahun anggaran berakhir. B. Maksud dan Tujuan LKjIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi SKPD selama kurun waktu 1 (satu) tahun anggaran dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan LKjIP juga menjadi alat kendali untuk mendorong peningkatan kinerja setiap unit organisasi. Tujuan penyusunan LKjIP yaitu : 1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai. 2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya. C. Gambaran Umum Organisasi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tanggal 7 Juni 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Tengah dan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 45 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah. Struktur organisasi ini merupakan hasil penataan 2

kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang energi dan sumber daya mineral berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan, sesuai Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis bidang energi dan sumber daya mineral; 2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang energi dan sumber daya mineral; 3. Pembinaan dan fasilitasi bidang energi dan sumber daya mineral lingkup provinsi dan kabupaten/kota; 4. Pelaksanaan tugas di bidang geologi, mineral dan batubara, air tanah dan panas bumi, ketenagalistrikan, minyak dan gas bumi; 5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang energi dan sumber daya mineral; 6. Pelaksanaan kesekretariatan dinas; 7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya. 3

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah didukung oleh 143 PNS, dengan perimbangan jumlah PNS laki laki sebanyak 112 orang (78,32%) dan perempuan sebanyak 31 orang (21,68%). Tabel 1.1 Rekapitulasi PNS Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan Pangkat/Golongan Ruang No. PANGKAT/ GOL.RUANG Jumlah PNS No. PANGKAT/ GOL.RUANG Jumlah PNS 1 Pembina Utama Madya (IV.d) 1 10 Pengatur Tingkat I (II.d) 2 2 Pembina Utama Muda (IV.c) - 11 Pengatur (II.c) 11 3 Pembina Tingkat I (IV.b) 9 12 Pengatur Muda Tingkat I (II.b) 18 4 Pembina (IV.a) 15 13 Pengatur Muda (II.a) 3 5 Penata Tingkat I (III.d) 24 14 Juru Tingkat I (I.d) 2 6 Penata (III.c) 15 15 Juru (I.c) - 7 Penata Muda Tingkat I (III.b) 36 16 Juru Muda Tingkat I (I.b) - 8 Penata Muda (III.a) 7 17 Juru Muda (I.a) - 9 CPNS (III.a) 3 JUMLAH 143 4

Gambar 1.2 Komposisi PNS Dinas ESDM Prov. Jateng Berdasarkan Gender Apabila dirunut per jenjang pendidikan, persentase terbesar adalah jenjang pendidikan S1 sebanyak 60 orang (41,95%). Selanjutnya adalah jenjang pendidikan SLTA sebanyak 39 orang (27,27%), S2 sebanyak 33 orang (23,07%), kemudian D3 sebanyak 6 orang (4,19%) dan SLTP sebanyak 5 orang (3,49%). Adapun komposisi per jenjang pendidikan adalah sebagai berikut : Tabel 1.2 Komposisi PNS Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah Menurut Jenjang Pendidikan No Jenjang Pendidikan Jumlah (orang) 1. S2 33 2. S1 60 3. D3 6 4. SLTA 39 5. SLTP 5 Jumlah 143 5

Gambar 1.3 Komposisi PNS Dinas ESDM Prov. Jateng Berdasarkan Jenjang Pendidikan Sementara untuk mendukung tupoksi tersebut, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah memiliki sarana dan prasarana, terdiri dari : 1. Gedung Kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah dengan alamat Jl. Madukoro Blok AA-BB No.44, Semarang; 2. Gedung Kantor Balai ESDM Wilayah Solo dengan alamat Jl. Balekambang Lor No.3 Surakarta; 3. Gedung Kantor Balai ESDM Wilayah Kendeng Muria di Kabupaten Pati, Jl. P. Sudirman No.52 Pati; 4. Gedung Kantor Balai ESDM Wilayah Serayu Utara dengan alamat Jl. Pattimura No.1 Pekalongan; 5. Gedung Kantor Balai ESDM Wilayah Serayu Selatan dengan alamat Jl. Jend. Sudirman No.10 Purworejo; 6. Bangunan Rumah Dinas Balai ESDM Wilayah Solo di Kota Surakarta; Bangunan Rumah Dinas Balai ESDM Wilayah Serayu Utara di Kota Pekalongan; Bangunan Rumah Dinas Balai ESDM 6

Wilayah Serayu Selatan di Kabupaten Purworejo; Bangunan Rumah Dinas Balai ESDM Wilayah kendeng Muria di Kabupaten Pati; 7. Kendaraan Operasional Roda 2 sebanyak 8 (delapan) unit; 8. Kendaraan Dinas/Operasional, terbagi : Roda 4 sebanyak 21 (dua puluh satu) unit; Roda 2 sebanyak 8 (delapan) unit. 9. Pusat Informasi Dinas ESDM Prov. Jateng; 10. Ruang Konsultasi Perijinan; 11. Laboratorium Pengujian Kualitas Air; 12. Bengkel Geologi; 13. Alat Bor. D. Fungsi Strategis Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan pada tugas pokok dan fungsi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah dimaksud, maka Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah secara umum memiliki fungsi strategis yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan pengelolaan energi dan sumber daya mineral serta kemandirian energi. Secara singkat, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah memiliki mandat yang harus dipertanggung jawabkan dalam kaitannya penggunaan sumber daya, yaitu : 1. Meningkatkan rasio elektrifikasi Jawa Tengah. 2. Meningkatkan persentase pemanfaatan Energi Baru Terbarukan dalam Bauran Energi di Jawa Tengah. 3. Meningkatkan produktivitas pemanfaatan pertambangan dan air tanah dan terkendalinya kerusakan lingkungan. 4. Meningkatkan upaya pencegahan resiko bencana alam geologi. 7

E. Permasalahan Utama yang Dihadapi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah Adapun permasalahan utama Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah yang harus diselesaikan dalam rangka memberikan pelayanan di bidang energi dan sumber daya mineral di Jawa Tengah, secara singkat dapat dirinci sebagai berikut : 1. Masih banyak KK belum berlistrik di Jawa Tengah. 2. Belum optimalnya pemanfaatan energi baru terbarukan. 3. Belum optimalnya pengaplikasian prinsip good mining practice pada lokasi tambang berijin dan belum tuntasnya permasalahan pertambangan tanpa izin. 4. Masih banyaknya daerah rawan kekeringan di Jawa Tengah dan banyaknya pemanfaatan air tanah tanpa izin. 5. Masih perlunya peningkatan upaya mitigasi bencana alam geologi. F. Sistematika Penulisan Dokumen LKjIP Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 disusun dengan sistematika penyajian sebagai berikut : Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Gambaran Umum Organisasi D. Fungsi Strategis Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah E. Permasalahan Utama Yang Dihadapi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah F. Sistematika Penulisan 8

Bab II PERENCANAAN KINERJA A. RPJMD Provinsi Jawa Tengah B. Renstra Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah C. Perjanjian Kinerja Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah Bab III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi B. Realisasi Anggaran Bab IV PENUTUP A. Tinjauan Umum Capaian Kinerja Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah B. Strategi Untuk Peningkatan Kinerja di Masa Datang 9