Berdasarkan susunan organisasi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, rincian komposisi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Berdasarkan susunan organisasi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, rincian komposisi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut :"

Transkripsi

1 Dinas ESDM dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah. Struktur organisasi ini merupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 6 Tahun 2008). Perubahan organisasi perangkat daerah ini dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas organisasi, mengoptimalkan nilai pelayanan, mencapai hasil yang lebih maksimal, mengkonsolidasikan fungsi-fungsi, menghilangkan tingkatan dan pekerjaan yang tidak perlu, sehingga organisasi mampu memberi pelayanan optimal dalam rangka pelayanan, pemberdayaan dan pengembangan ekonomi masyarakat. Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang energi dan sumber daya mineral yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang energi dan sumber daya mineral berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan bidang geologi dan air tanah, mineral dan batubara, ketenagalistrikan, energi baru terbarukan; b. pelaksanaan kebijakan bidang geologi dan air tanah, mineral dan batubara, ketenagalistrikan, energi baru terbarukan; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang geologi dan air tanah, mineral dan batubara, ketenagalistrikan, energi baru terbarukan; d. pelaksanaan dan pembinaan administrasi kepada seluruh unit kerja di lingkungan Dinas; e. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Gubernur, sesuai tugas dan fungsinya; Berdasarkan susunan organisasi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, rincian komposisi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut :

2 1. Kepala Dinas 2. Sekretaris 3. Bidang Geologi dan Air Tanah 4. Bidang Mineral dan Batubara 5. Bidang Ketenagalistrikan 6. Bidang Energi Baru Terbarukan 7. UPT Dinas 8. Kelompok Jabatan Fungsional Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah secara jelas digambarkan jenjang-jenjang struktural yang terdiri dari Kepala Dinas sebagai unsur pimpinan sampai kepada jenjang yang berada dibawahnya sebagai unsur pelaksana. Hal ini memperlihatkan bahwa adanya pembagian tugas yang dilaksanakan secara menyeluruh. Berdasarkan Struktur Organisasi dan Tata Kerja, komposisi jabatan struktural di Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari 1 (satu) Pejabat Eselon II, 5 (lima) Pejabat Eselon III/a, 9 (sembilan) Pejabat Eselon III/b dan 15 (lima belas) Pejabat Eselon IV/a, 27 (dua puluh tujuh) Pejabat Eselon IV/b, sampai dengan kondisi bulan Januari 2017, semua jabatan terisi semua. Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah memiliki 9 (sembilan) Unit Pelaksana Teknis (UPT) setingkat eselon III/b yaitu : Balai Pengkajian, Pengawasan dan Pengendalian ESDM (BP3ESDM) Wilayah Solo, BP3ESDM Wilayah Kendeng Muria, BP3ESDM Wilayah Serayu Utara, BP3ESDM Wilayah Serayu Selatan, BP3ESDM Wilayah Slamet Utara,

3 BP3ESDM Wilayah Ungaran Telomoyo, BP3ESDM Wilayah Kendeng Selatan, BP3ESDM Wilayah Sewu Lawu, BP3ESDM Wilayah Slamet Selatan. Sedangkan untuk jabatan fungsional, sampai dengan kondisi bulan Januari 2017, jabatan tersebut belum terisi, karena belum adanya ketentuan dan petunjuk teknis yang mengatur jabatan fungsional di Dinas ESDM, selain tentunya terkait dengan masih terbatasnya sumber daya aparatur yang memenuhi kualifikasi dan kompoten untuk jabatan-jabatan fungsional bidang ESDM. Berikut adalah uraian tugas dan tata kerja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah per unit kerja, sebagaimana diuraikan dalam Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 78 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral: Kepala Dinas memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagaimana diuraikan di atas. Kepala Dinas, membawahkan: a. Sekretariat; b. Bidang Geologi dan Air Tanah; c. Bidang Mineral Dan Batubara; d. Bidang Ketenagalistrikan; e. Bidang Energi Baru Terbarukan; f. UPT Dinas; g. Kelompok Jabatan Fungsional Sekretariat Energi dan Sumber Daya Mineral:

4 Sekretariat sebagaimana dimaksud di atas, dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Dinas. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretariat mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan koordinasi kegiatan di lingkungan Dinas; b. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana program dan kegiatan di lingkungan Dinas; c. penyiapan bahan pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, hukum, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip dan dokumentasi di lingkungan Dinas; d. penyiapan bahan koordinasi, pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana di lingkungan Dinas; e. penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan sistem pengendalian intern pemerintah dan pengelolaan informasi dan dokumentasi; f. penyiapan bahan pengelolaan barang milik/kekayaan daerah dan pelayanan pengadaan barang/jasa di lingkungan Dinas; dan g. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya; h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sekretariat, terdiri dari : 1) Subbagian Program; 2) Subbagian Keuangan; 3) Subbagian Umum Dan Kepegawaian.

5 Subbagian-subbagian sebagaimana dimaksud, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. 1). Subbagian Program Subbag Program mempunyai tugas, melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang program. 2). Subbagian Keuangan Subbagian Keuangan mempunyai tugas, melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang keuangan. 3). Subbagian Umum dan Kepegawaian Subbagian Umum Dan Kepegawaian melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang umum dan kepegawaian Bidang Geologi dan Air Tanah Bidang Geologi dan Air Tanah mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengusahaan air tanah, pembinaan air tanah, pemetaan dan pengembangan teknologi air tanah dan geologi. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Bidang Geologi dan Air Tanah mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengusahaan air tanah; b. penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan air tanah; a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pemetaan dan pengembangan teknologi air tanah dan geologi

6 Bidang Geologi dan Air Tanah, terdiri atas: 1) Seksi Pengusahaan Air Tanah; 2) Seksi Pembinaan Air Tanah; 3) Seksi Pemetaan dan Pengembangan Teknologi Air Tanah dan Geologi. Seksi-seksi sebagaimana dimaksud di atas, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Geologi dan Air Tanah. 1) Seksi Pengusahaan Air Tanah Seksi Pengusahaan Air Tanah mempunyai tugas, melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengusahaan air tanah, meliputi : a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pengusahaan air tanah; b. Menyiapkan bahan penggordinasian kebijakan teknis di bidang pengusahaan air tanah; c. Menyiapkan bahan inventarisasi, pemetaan dan penyusunan neraca sumber daya air tanah; d. Menyiapkan bahan rekomendasi teknis izin pengusahaan air tanah, eksplorasi dalam Daerah; e. Menyiapkan bahan rekomendasi teknis izin juru bor, dan izin perusahaan pengeboran air tanah dalam Daerah; f. Menyiapkan bahan sertifikasi juru bor dan sertifikasi instalasi bor; g. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang pengusahaan air tanah; dan h. Melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. 2) Seksi Pembinaan Air Tanah Seksi Pembinaan Air Tanah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan air tana. meliputi :

7 a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pembinaan air tanah; b. Menyiapkan bahan pengoordinasian kebijakan teknis di bidang pembinaan air tanah; c. Menyiapkan bahan pengelolaan data kualitas dan kuantitas air tanah; d. Menyiapkan bahan pembinaan pengguna air tanah; e. Menyiapkan bahan pengkajian dan penetapan harga dasar air; f. Menyiapkan bahan penyusunan dan penetapan jaringan sumur pantau; g. Menyiapkan bahan pengawetan air tanah; h. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan air tanah; dan i. Melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. 3) Seksi Pemetaan dan Pengembangan Teknologi Air Tanah dan Geologi Seksi Pemetaan dan Pengembangan Teknologi Air Tanah dan Geologi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pemetaan dan pengembangan teknologi air tanah dan geologi, meliputi: a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pemetaan dan pengembangan teknologi ar tanah dan geologi; b. Menyiapkan bahan pengoordinasian di bidang pemetaan dan pengembangan teknologi air dan geologi; c. Menyiapkan bahan pemetaan hidrogeologi dan bahan pemetaan potensi air tanah pada cekungan air tanah; d. Menyiapkan bahan pemetaan geologi detail dan pemetaan geologi lingkungan; e. Menyiapkan bahan identifikasi dan pemetaan kebencanaan geologi; f. Menyiapkan bahan evaluasi dan konservasi cekungan air tanah;

8 g. Menyiapkan bahan pengelolaan data dan informasi potensi geologi dan air tanah; h. Menyiapkan bahan penyusunan dan pengelolaan sistem hidrogeologi; i. Menyiapkan bahan pengembangan dan rekayasa teknologi konservasi air tanah dan geologi; j. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang pemetaan dan pengembangan teknologi air tanah dan geologi; dan k. Melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan Bidang Mineral dan Batubara Bidang Mineral dan Batubara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang bina pengusahaan mineral dan batubara, pemetaan potensi dan pengembangan teknologi, perhitungan produksi mineral dan batubara. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Bidang Mineral dan Batubara mempunyai fungsi: 1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang bina pengusahaan mineral dan batubara; 2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pemetaan potensi dan pengembangan teknologi; 3) Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang perhitungan produksi mineral dan batubara; dan 4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang Mineral dan Panas Bumi, terdiri atas:

9 1) Seksi Bina Pengusahaan Mineral dan Batubara; 2) Seksi Pemetaan Potensi dan Pengembangan Teknologi; 3) Seksi Perhitungan Produksi Mineral dan Batubara. Seksi-seksi sebagaimana dimaksud di atas, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Mineral dan Batubara, yaitu: 1) Seksi Bina Pengusahaan Mineral dan Batubara Seksi Bina Pengusahaan Mineral dan Batubara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang bina pengusahaan mineral dan batubara, meliputi : a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang bina pengusahaan mineral dan batubara; b. Menyiapkan bahan pengoordinasian kebijakan teknis di bidang bina pengusahaan mineral dan batubara; c. Menyiapkan bahan rekomendasi penerbitan iin kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara dalam rangka penanaman modal dalam negeri yang komoditas tambangnya berasal dari 1 (satu) Daerah dan wilayah laut sampai dengan 12 (dua belas) mil; d. Menyiapkan bahan pembinaan usaha pertambangan; e. Menyiapkan bahan pengesahan kepala teknik tambang; f. Menyiapkan bahan persetujuan dokumen teknis rencana kerja dan anggaran biaya, laporan eksplorasi, studi kelayakan, rencana reklamasi, dan rencana pasca tambang; g. Menyiapkan bahan penyusunan rencana reklamasi dan pasca tambang pertambangan rakyat di wilayah provinsi; h. Menyiapkan bahan rekomendasi teknis penertiban ijin pendirian gudang bahan peledak, kartu ijin meledakkan, Pemilikan Penguasaan

10 Penyimpanan (P3) bahan peledak, Pembelian Penggunaan (P2) bahan peledak dan Penggunaan sisa bahan peledak (P1); i. Menyiapkan bahan penyiapan pencairan jaminan reklamasi dan pasca tambang; j. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang bina pengusahaan mineral dan batubara; dan k. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. 2) Seksi Pemetaan Potensi dan Pengembangan Teknologi Seksi Pemetaan Potensi dan Pengembangan Teknologi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pemetaan potensi dan pengembangan teknologi, meliputi: a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pemetaan potensi dan pengembangan teknologi; b. Menyiapkan bahan pengoordinasian kebijakan teknis di bidang pemetaan potensi dan pengembangan teknologi; c. Menyiapkan bahan penyusunan dan kajian potensi pertambangan rakyat di Daerah; d. Melakukan pengelolaan data dan informasi mineral, batubara, serta pengusahaan dan sistem informasi geografis wilayah kerja pertambangan di Daerah; e. Melakukan inventarisasi potensi dan pengusahaan mineral logam, mineral bukan logam dan batuan; f. Menyiapkan bahan pelaksanaan promosi potensi mineral dan batuan; g. Melakukan pengembangan teknologi usaha pertambangan; h. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang pemetaan potensi dan pengembangan teknologi; dan i. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

11 3). Seksi Perhitungan Produksi Seksi Perhitungan Produksi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang perhitungan produksi mineral dan batubara, meliputi : a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang perhitungan produksi mineral dan batubara; b. menyiapkan bahan pengoordinasian kebijakan teknis di bidang perhitungan produksi mineral dan batubara; c. menyiapkan bahan penyusunan nerasac sumber daya mineral; d. menyiapkan bahan kajian penetapan harga patokan mineral bukan logam e. menyiapkan kajian bahan penetapan harga patokan mineral batuan; f. menyiapkan bahan perhitungan dan rekonsiliasi penerimaan negara bukan pajak; g. menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang perhitungan produksi mineral dan batubara; dan h. melakukan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan Bidang Ketenagalistrikan Bidang Ketenagalistrikan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan ketenagalistrikan, dan teknik dan lingkungan ketenagalistrikan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Bidang Ketenagalistrikan mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan ketenagalistrikan; b. penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang teknik dan lingkungan ketenagalistrikan;

12 c. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang Ketenagalistrikan, terdiri atas: 1) Seksi Pembinaan Ketenagalistrikan; 2) Seksi Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan. Seksi-seksi sebagaimana dimaksud di atas, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Ketenagalistrikan. 1) Seksi Pembinaan Ketenagalistrikan Seksi Pembinaan Ketenagalistrikan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang Pembinaan Ketenagalistrikan, meliputi : a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pembinaan ketenagalistrikan; b. Menyiapkan bahan pengoordinasian kebijakan teknis di bidang pembinaan ketenagalistrikan; c. Menyiapkan bahan inventarisasi potensi sumber tenaga listrik di daerah; d. Menyiapkan bahan rekomendasi teknis ijin operasi Instalasi Penyediaan Tenaga Listrik untuk kepentingan sendiri dengan kapasitas lebih dari 200 KVA yang instalasinya berada dalam Daerah; e. Menyiapkan bahan rekomendasi teknis ijin usaha jasa penunjang tenaga listrik bagi badan usaha dalam negerimayoritas dalam negeri; f. Menyiapkan bahan rekomendasi teknis ijin usaha penyediaan tenaga listrik yang wilayah usahanya berada dalam Daerah Provinsi; g. Menyiapkan bahan pemberian Surat Keterangan Terdaftar (SKT) Instalasi Penyediaan Tenaga Listrik untuk kepentingan sendiri dengan kapasitas

13 lebih dari 25 KVA sampai dengan 200 KVA yang instalasinya berada dalam Daerah; h. Menyiapkan bahan pemberian surat keterangan pengoperasian instalasi penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan sendiri dengan kapasitas sampai dengan 25 KVA; i. Melakukan pembinaan usaha ketenagalistrikan; j. Meyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan ketenagalistrikan; dan k. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. 3) Seksi Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Seksi Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang teknik dan ketenagalistrikan, meliputi : a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang teknik dan lingkungan ketenagalistrikan; b. Menyiapkan bahan pengoordinasian kebijakan teknis di bidang teknik dan lingkungan ketenagalistrikan; c. Menyiapkan bahan persetujuan harga jual tenaga listrik dan sewa jaringan tenaga listrik, untuk rencana usaha penyediaan tenaga listrik, penjualan kelebihan tenaga listrik dari pemegang ijin yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah; d. Menyiapkan bahan kajian penetapan tarif tenaga lsitrik untuk konsumen di wilayah usaha pemegang ijin yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah; e. Menyiapkan bahan pemberian sertifikat laik operasi dan nomor register sertifikat laik operasi yang ijinnya ditetapkan oleh Pemerintah Daerah; f. Menyiapkan bahan fasilitasi pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan di Daerah, pengembangan lsitrik pedesaan; g. Menyiapkan bahan sertifikasi kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan;

14 h. Menyiapkan bahan penyusunan data statistik ketenagalistrikan; i. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang teknik dan lingkungan ketenagalistrikan; dan j. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan Bidang Energi Baru Terbarukan Bidang Energi Baru Terbarukan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengusahaan dan pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Bidang Energi Baru Terbarukan mempunyai fungsi: a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengusahaan dan pengembangan Energi Baru Terbarukan; b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang konservasi energi; c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang Energi Baru Terbarukan, terdiri dari : 1) Seksi Pengusahaan dan Pengembangan Energi Baru Terbarukan; 2) Seksi Konservasi Energi. Seksi-seksi sebagaimana dimaksud di atas, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Energi Baru Terbarukan.

15 1) Seksi Pengusahaan dan Pengembangan Energi Baru Terbarukan Seksi Pengusahaan dan Pengembangan Energi Baru Terbarukan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengusahaan dan pengembangan Energi Baru Terbarukan, meliputi : a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pengusahaan dan pengembangan Energi Baru Terbarukan; b. Menyiapkan bahan pengoordinasian kebijakan teknis di bidang pengusajaan dan pengembangan Energi Baru Terbarukan; c. Menyiapkan bahan inventarisasi usaha jasa penunjang di bidang energi baru terbarukan yang kegiatan usahanya dalam satu Daerah; d. Menyiapkan bahan rekomendasi teknis ijin pemanfaatan langsung panas bumi lintas Daerah kabupatenkota dalam satu Daerah; e. Menyiapkan bahan rekomendasi teknis penerbitan surat keterangan terdaftar usaha jasa penunjang di bidang Energi Baru Terbarukan yang kegiatan usahanya dalam satu Daerah; f. Menyiapkan bahan rekomendasi teknis penerbitan ijin usaha niaga bahan bakar nabati (biofuel) sebagai bahan bakar lain dengan kapasitas penyediaan sampai dengan (sepuluh ribu) ton per tahun; g. Menyiapkan bahan pembinaan usaha niaga Bahan Bakar Nabati, usaha Energi Baru Terbarukan, usaha jasa niaga Energi Baru Terbarukan, dan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan; h. Menyiapkan bahan pengembangan Energi Baru Terbarukan; i. Menyiapkan bahan inventarisasi potensi Energi Baru Terbarukan; j. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang pengusahaan dan pengembangan Energi Baru Terbarukan; k. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. 3) Seksi Konservasi Energi Seksi Konservasi Energi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang konservasi energi, meliputi :

16 a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang konservasi energi; b. Menyiapkan bahan pengoordinasian kebijakan teknis di bidang konservasi energi; c. Menyiapkan bahan pelaksanaan konservasi energi; d. Menyiapkan bahan penyusunan data energi di Daerah; e. Menyiapkan bahan pelaksanaan audit energi; f. Menyiapkan bahan penyusunan rencana umum energi Daerah; g. Menyiapkan bahan penghitungan penjualan pajak bahan bakar kendaraan bermotor; h. Menyiapkan bahan fasilitasi penyiapan penyusunan kuota Bahan Bakar Minyak Bersubsidi; i. Menyiapkan bahan fasilitasi penetapan harga eceran tertingi LPG tertentu di tingkat pangkalan; j. Menyiapkan bahan fasilitasi konsultasi wilayah kerja pertambangan migas baru; k. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang konservasi energi; l. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan Balai Pengkajian, Pengawasan dan Pengendalian ESDM (BP3ESDM) Balai merupakan unsur pelaksana tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu di bidang pengkajian, pengawasan dan pengendalian energi dan sumber daya mineral, yang terdiri dari 9 (sembilan) Balai Kelas A yaitu : 1) BP3ESDM Wilayah Solo; 2) BP3ESDM Wilayah Kendeng Muria; 3) BP3ESDM Wilayah Serayu Utara; 4) BP3ESDM Wilayah Serayu Selatan; 5) BP3ESDM Wilayah Slamet Utara; 6) BP3ESDM Wilayah Ungaran Telomoyo; 7) BP3ESDM Wilayah Kendeng Selatan;

17 8) BP3ESDM Wilayah Sewu Lawu; 9) BP3ESDM Wilayah Slamet Selatan. Balai dipimpin oleh Kepala Balai yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Balai mempunyai tugas melaksanakan tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas di bidang pengkajian, pengawasan dan pengendalian energi dan sumber daya mineral. Dalam melaksanakan tugas, Balai melaksanakan fungsi : a. penyusunan rencana teknis operasional di bidang pengkajian, pengawasan dan pengendalian energi dan sumber daya mineral; b. koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang pengkajian, pengawasan dan pengendalian energi dan sumber daya mineral; c. evaluasi dan pelaporan di bidang pengkajian, pengawasan dan pengendalian energi dan sumber daya mineral; d. pengelolaan ketatausahaan; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya. Balai terdiri dari : a. Kepala Balai; b. Subbagian Tata Usaha; c. Seksi Pengkajian; d. Seksi Pengawasan Dan Pengendalian; e. Kelompok Jabatan Fungsional Subbagian, dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Balai, sedangan Seksi-seksi, masingmasing dipimpin seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Balai. 1). Subbagian Tata Usaha Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana teknis operasional, koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional, evaluasi dan pelaporan di bidang ketatausahaan, meliputi :

18 a. menyiapkan kebijakan teknis di bidang ketatausahaan; b. menyiapkan pengelolaan ketatausahaan; c. menyiapkan koordinasi dan penyusunan program dan kegiatan Balai; d. menyiapkan pengelolaan keuangan Balai; e. menyiapkan pengelolaan kepegawaian; f. menyiapkan pengelolaan rumahtangga dan aset; g. menyiapkan kerja sama dan kehumasan; h. menyiapkan pengelolaan kearsipan dan dokumentasi; i. menyiapkan koordinasi penyusunan evaluasi dan pelaporan Balai; dan j. melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. 2). Seksi Pengkajian Seksi Pengkajian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana teknis operasional, koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional, evaluasi dan pelaporan di bidang pengkajian mineral, geologi dan air tanah, ketenagalistrikan dan energi baru dan terbarukan, meliputi : a. menyiapkan penyusunan rencana teknis operasional di bidang pengkajian mineral, geologi dan air tanah, ketenagalistrikan dan energi baru dan terbarukan; b. menyiapkan pengoordinasian pelaksanaan teknis operasional di bidang pengkajian mineral, geologi dan air tanah, ketenagalistrikan dan energi baru dan terbarukan; c. menyiapkan kajian teknis penerbitan izin pengusahaan air tanah, eksplorasi, juru bor, dan izin perusahaan pengeboran air tanah dalam daerah provinsi; d. menyiapkan kajian teknis penerbitan izin kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara dalam rangka penanaman modal dalam negeri dengan komoditas tambang berasal dari 1 (satu) daerah provinsi dan wilayah laut sampai dengan 12 mil. e. menyiapkan kajian teknis penerbitan izin pendirian gudang bahan peledak, kartu izin meledakkan, pemilikan, penguasaan, penyimpanan bahan peledak, pembelian, penggunaan bahan peledak;

19 f. menyiapkan kajian teknis penerbitan izin usaha jasa pertambangan dan surat keterangan terdaftar dalam rangka penanaman modal dalam negeri yang kegiatan usahanya dalam satu daerah provinsi; g. menyiapkan kajian teknis penerbitan izin pertambangan rakyat untuk komoditas mineral logam, batu bara, mineral bukan logam dan batuan dalam wilayah pertambangan rakyat; h. menyiapkan kajian penetapan dan pencairan jaminan reklamasi dan pasca tambang; i. menyiapkan kajian teknis penerbitan izin usaha niaga bahan bakar nabati (biofuel) sebagai bahan bakar lain dengan kapasitas penyediaan sampai dengan (sepuluh ribu) ton per tahun. j. menyiapkan kajian teknis penerbitan izin pemanfaatan langsung panas bumi lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi; k. menyiapkan kajian teknis penerbitan surat keterangan terdaftar usaha jasa penunjang energi baru terbarukan yang kegiatanya dalam satu daerah provinsi; l. menyiapkan kajian teknis penerbitan izin penyediaan tenaga listrik dengan wilayah usaha dalam daerah provinsi; m. menyiapkan kajian teknis penerbitan izin operasi instalasi penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan sendiri dengan kapasitas lebih dari 200 KVA dengan instalasi dalam Daerah Provinsi; n. menyiapkan kajian penerbitan surat keterangan terdaftar instalasi penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan sendiri dengan kapasitas lebih dari 25 KVA sampai dengan 200 KVA dengan instalasi dalam Daerah Provinsi; o. menyiapkan kajian teknis penerbitan izin usaha jasa penunjang tenaga listrik bagi badan usaha dalam negeri/mayoritas pemegang sahamnya dimiliki oleh penanam modal dalam negeri; p. menyiapkan evaluasi dan pelaporan di bidang pengkajian mineral, geologi dan air tanah, ketenagalistrikan dan energi baru dan terbarukan; dan q. melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Balai. 3). Seksi Pengawasan Dan Pengendalian Seksi Pengawasan Dan Pengendalian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana teknis operasional, koordinasi dan

20 pelaksanaan teknis operasional, evaluasi dan pelaporan di bidang pengawasan dan pengendalian mineral, geologi dan air tanah, ketenagalistrikan dan energi baru dan terbarukan, meliputi : a. menyiapkan penyusunan rencana teknis operasional di bidang pengawasan dan pengendalian mineral, geologi dan air tanah, ketenagalistrikan dan energi baru dan terbarukan; b. menyiapkan pengoordinasian pelaksanaan teknis operasional di bidang pengawasan dan pengendalian mineral, geologi dan air tanah, ketenagalistrikan dan energi baru dan terbarukan; c. menyiapkan pengawasan dan pengendalian eksploitasi air tanah; d. menyiapkan pengendalian daya rusak air tanah; e. menyiapkan perhitungan nilai perolehan air; f. menyiapkan pemantauan kebencanaan geologi; g. menyiapkan identifikasi dan inventarisasi usaha pertambangan mineral dan batubara tanpa izin; h. menyiapkan pengawasan administrasi izin usaha pertambangan mineral dan batubara; i. menyiapkan pengawasan pemanfaatan langsung panas bumi di daerah; j. menyiapkan pengawasan usaha niaga bahan bakar nabati (biofuel) sebagai bahan bakar lain dengan kapasitas penyediaan sampai dengan (sepuluh ribu) ton per tahun; k. menyiapkan pengawasan uji laik operasi, izin operasi dan usaha jasa penunjang ketenagalistrikan; l. menyiapkan pengawasan volume penggunaan bahan bakar kendaraan bermotor dalam daerah provinsi; m. menyiapkan pengawasan harga eceran tertinggi dan distribusi LPG tertentu di tingkat pangkalan; r. menyiapkan evaluasi dan pelaporan di bidang pengawasan dan pengendalian mineral, geologi dan air tanah, ketenagalistrikan dan energi baru dan terbarukan; dan s. melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Balai. 4). Kelompok jabatan fungsional Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan.

21 Satuan Laboratorium Pengujian Kualitas Air Satuan merupakan unsur pelaksana tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu di bidang pengujian kualitas air. Satuan dipimpin oleh Kepala Satuan yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Satuan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana teknis operasional, koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional, evaluasi dan pelaporan di bidang pengujian kualitas air. Satuan, terdiri atas : a. Kepala Satuan; b. Subbagian Tata Usaha; c. Kelompok Jabatan Fungsional. Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Satuan. Kelompok Jabatan Fungsional dikoordinir oleh seorang koordinator dan bertanggungjawab kepada Kepala Satuan. 1). Subbagian Tata Usaha Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang ketatausahan, meliputi: a. menyiapkan kebijakan teknis di bidang ketatausahaan; b. menyiapkan pengelolaan ketatausahaan; c. menyiapkan koordinasi dan penyusunan program dan kegiatan Satuan; d. menyiapkan pengelolaan keuangan Satuan; e. menyiapkan pengelolaan kepegawaian; f. menyiapkan pengelolaan rumahtangga dan aset; g. menyiapkan kerja sama dan kehumasan; h. menyiapkan pengelolaan kearsipan dan dokumentasi; i. menyiapkan koordinasi penyusunan evaluasi dan pelaporan Satuan; dan j. melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.

22 2). Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan.

1. Tugas, Fungsi, Dan Struktur Organisasi

1. Tugas, Fungsi, Dan Struktur Organisasi GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 1. Tugas, Fungsi, Dan Struktur Organisasi Dinas ESDM dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tanggal 7 Juni 2008 tentang Organisasi

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 6 TAHUN TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI, KEPALA DINAS, SEKRETARIS, SUB BAGIAN, BIDANG DAN SEKSI PADA DINAS ENERGI DAN SUMBER

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tanggal 7 Juni 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Lebih terperinci

Penetapan kebijakan pengelolaan mineral, batubara, panas bumi dan air tanah nasional.

Penetapan kebijakan pengelolaan mineral, batubara, panas bumi dan air tanah nasional. - 583 - BB. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 1. Mineral, Batu Bara, Panas Bumi, dan Air Tanah 1. Penetapan kebijakan pengelolaan mineral, batubara, panas bumi dan air

Lebih terperinci

PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA 1. Mineral, Batu Bara, Panas Bumi, dan Air Tanah PEMERINTAH

PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA 1. Mineral, Batu Bara, Panas Bumi, dan Air Tanah PEMERINTAH - 763 - BB. PEMBAGIAN URUSAN AN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL SUB 1. Mineral, Batu Bara, Panas Bumi, dan Air Tanah 1. Penetapan kebijakan pengelolaan mineral, batubara, panas bumi dan air tanah nasional.

Lebih terperinci

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 128 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 128 TAHUN 2016 TENTANG 1 GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 128 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM, PERUMAHAN, DAN ENERGI SUMBER DAYA MINERAL

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : Mengingat : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA, BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2008 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA

Lebih terperinci

Rincian Realisasi Pelaksanaan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2013

Rincian Realisasi Pelaksanaan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2013 Rincian Realisasi Pelaksanaan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Tahun Anggaran 2013 KODE REKENING/ KEGIATAN U R A I A N JUMLAH (Rp) REALISASI (Rp.) SISA

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL - 1-2 BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG -1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN, PERINDUSTRIAN,

Lebih terperinci

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2016 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2016 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2016 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH KODE REKENING/ KEGIATAN U R A I A N JUMLAH ANGGARAN (Rp) REALISASI ANGGARAN (Rp.) Persentase (%) 1 2 3 4 5 5 BELANJA DAERAH 66.458.723.000

Lebih terperinci

VIII. Target Fisik Kegiatan yang Dilaksanakan :

VIII. Target Fisik Kegiatan yang Dilaksanakan : VIII. Target Fisik Kegiatan yang Dilaksanakan : No NAMA KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) 1 Penyediaan jasa surat menyurat - DINAS ENERGI & SUMBER DAYA MINERAL 2 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

Lebih terperinci

2017, No telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2017, No telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.451, 2017 KEMENDAGRI. Cabang Dinas. UPT Daerah. Pembentukan. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN

Lebih terperinci

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2014

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2014 ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2014 KODE REKENING/ KEGIATAN U R A I A N JUMLAH ANGGARAN (Rp) REALISASI ANGGARAN (Rp.) Persentase (%) 1 2 3 4 5 5 BELANJA DAERAH 82.723.809.000 79.547.819.863 96,16 5 1

Lebih terperinci

DRAFT PER TGL 17 OKT 2008

DRAFT PER TGL 17 OKT 2008 DRAFT PER TGL 17 OKT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 48 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BUPATI PURWAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 01 Tahun 2015 12 Januari 2015 PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2015 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2015 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2015 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH KODE REKENING/ KEGIATAN U R A I A N JUMLAH ANGGARAN (Rp) REALISASI ANGGARAN (Rp.) Persentase (%) 1 2 3 4 5 5 BELANJA DAERAH 85.763.726.000

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA,

WALIKOTA TASIKMALAYA, WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS BINA MARGA, PENGAIRAN, PERTAMBANGAN DAN ENERGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah

Lebih terperinci

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TABALONG NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERIKANAN KABUPATEN TABALONG DENGAN

Lebih terperinci

Jumlah Anggaran , , , ,00 BELANJA BARANG DAN JASA

Jumlah Anggaran , , , ,00 BELANJA BARANG DAN JASA - 1 - PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH SKPD : 2.03.01. - DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 Kode Rekening Uraian Jumlah

Lebih terperinci

BB. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

BB. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL LAMPIRAN XXVIII PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Juli 2010 BB. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URUSAN 1. Mineral, Batu

Lebih terperinci

BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA ACEH

BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA ACEH PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERTAMBANGAN, ENERGI DAN PERTANAHAN KABUPATEN SUMEDANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD TAHUN 2017 DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS RFK 1S

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD TAHUN 2017 DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS RFK 1S LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD TAHUN 2017 DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS RFK 1S NO. 1 Sinkronisasi dan Perencanaan Program Bidang Energi dan Sumber

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD TAHUN 2017 DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH BULAN JULI RFK 1S

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD TAHUN 2017 DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH BULAN JULI RFK 1S LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD TAHUN 2017 DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH BULAN JULI RFK 1S NO. 1 Sinkronisasi dan Perencanaan Program Bidang Energi dan Sumber

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN7 BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN ENERGI SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN TULUNGAGUNG

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, ENERGI, DAN SUMBER DAYA MINERAL

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, ENERGI, DAN SUMBER DAYA MINERAL Menimbang : Mengingat : PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, ENERGI, DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 57 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 57 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG - 1009 - BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 57 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL

Lebih terperinci

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TABALONG NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN STATISTIK

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 89 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 89 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 89 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN ENERGI, SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN PURWOREJO DENGAN

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Tengah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 4 Tahun

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

TUGAS POKOK DAN FUNGSI TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan susunan organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten, rincian komposisi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten adalah sebagai berikut : 1. Kepala Dinas

Lebih terperinci

PARTURAN DAERAH KABUPTEN TANGGAMUS NOMOR 18 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN, ENERGI DAN LINGKUNGAN HIDUP

PARTURAN DAERAH KABUPTEN TANGGAMUS NOMOR 18 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN, ENERGI DAN LINGKUNGAN HIDUP PARTURAN DAERAH KABUPTEN TANGGAMUS NOMOR 18 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN, ENERGI DAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KABUPATEN TANGGAMUS, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETENAGAKERJAAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI BANYUASIN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI BANYUASIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI BANYUASIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI BANYUASIN,

Lebih terperinci

No NAMA PROGRAM DAN KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) KELUARAN KEGIATAN VOLUME KET

No NAMA PROGRAM DAN KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) KELUARAN KEGIATAN VOLUME KET 1 Program Pengembangan Pertambangan dan Air Tanah - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral 1 Kegiatan Sinkronisasi dan Perencanaan Program Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral 548.144.000 548.144.000 1)

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 54 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien

Lebih terperinci

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); SALINAN BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BULUNGAN

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011 BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUNGO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BUNGO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1 BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2015 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PERIZINAN USAHA DI BIDANG ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KETENAGALISTRIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN BARITO UTARA

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA,

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN SINJAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS,

Lebih terperinci

Kewenangan Pengelolaan FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Kewenangan Pengelolaan FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS SRIWIJAYA Kewenangan Pengelolaan 21 kewenangan berada di tangan Pusat 1. penetapan kebijakan nasional; 2. pembuatan peraturan perundang-undangan; 3. penetapan standar nasional, pedoman, dan kriteria; 4. penetapan

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN CILACAP

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAYANAN DINAS ESDM PROVINSI JAWA TIMUR

GAMBARAN PELAYANAN DINAS ESDM PROVINSI JAWA TIMUR GAMBARAN PELAYANAN DINAS ESDM PROVINSI JAWA TIMUR.. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I : KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI... 3 BAB II : SUSUNAN ORGANISASI... 4

DAFTAR ISI BAB I : KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI... 3 BAB II : SUSUNAN ORGANISASI... 4 i DAFTAR ISI Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 18 Tahun 2010 Tanggal : 22 November 2010 Tentang : Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral BAB I : KEDUDUKAN,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI,TUGAS DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD TAHUN 2017 DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH BULAN MARET RFK 1S

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD TAHUN 2017 DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH BULAN MARET RFK 1S LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD TAHUN 2017 DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH BULAN MARET RFK 1S NO. 1 Sinkronisasi dan Perencanaan Program Bidang Energi dan Sumber

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 16 SERI D

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 16 SERI D LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 16 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 96 TAHUN 2016 /X/2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 96 TAHUN 2016 /X/2016 TENTANG BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 96 TAHUN 2016 /X/2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BULUKUMBA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 16 SERI D

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 16 SERI D LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 008 NOMOR 16 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 16 TAHUN 008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN

Lebih terperinci

Undang-Undang

Undang-Undang - 1 - PERATURAN BUPATI BOGOR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 74

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 74 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 74 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt Menimbang Mengingat jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS BINA MARGA, PENGAIRAN, PERTAMBANGAN DAN ENERGI DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR : 05 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP, PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN TANJUNG JABUNG

Lebih terperinci

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN, PERMUKIMAN DAN

Lebih terperinci

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2.

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2. BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN CILACAP

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 44 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 44 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 44 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU Menimbang : a. Bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KAPUAS

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 53 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PELAYANAN DAN PENGUJIAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD 38 2008 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SRAGEN SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN CILACAP DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG 1 WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA, DINAS KETAHANAN PANGAN KOTA SAMARINDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 09 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 09 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 09 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN BURU BUPATI BURU, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN BINTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BINTAN, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN, PERTANIAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 13 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 13 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 13 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI Organisasi Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 0030 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 76

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 76 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 76 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA. PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 58 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN, PERTANIAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG BADAN EKONOMI KREATIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG BADAN EKONOMI KREATIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG BADAN EKONOMI KREATIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa bidang ekonomi kreatif merupakan

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

Lebih terperinci

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARAN

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARAN BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKABUMI, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN ACEH UTARA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 80 TAHUN 2016

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 80 TAHUN 2016 SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA DINAS PERUMAHAN, PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN

Lebih terperinci