Lampiran 1. Sebaran frekuensi panjang ikan kuniran (Upeneus sulphureus) betina yang dianalisis dengan menggunakan metode NORMSEP (Normal Separation)

dokumen-dokumen yang mirip
3. METODE PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN. Gambar 4 Peta lokasi penelitian.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

Gambar 5 Peta daerah penangkapan ikan kurisi (Sumber: Dikutip dari Dinas Hidro Oseanografi 2004).

3.3 Pengumpulan Data Primer

BAB III METODE PENELITIAN. Peta lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 5 berikut:

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian 3.4 Jenis dan Sumber Data

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

2. METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

3 HASIL DAN PEMBAHASAN

3. METODE PENELITIAN

Gambar 4. Peta lokasi pengambilan ikan contoh

3. METODE PENELITIAN

5 POTENSI DAN TINGKAT PEMANFAATAN SUMBER DAYA PERIKANAN DEMERSAL

PARAMETER POPULASI DAN ASPEK REPRODUKSI IKAN KUNIRAN (Upeneus sulphureus) DI PERAIRAN REMBANG, JAWA TENGAH

3.2.1 Spesifikasi alat tangkap Bagian-bagian dari alat tangkap yaitu: 1) Tali ris atas, tali pelampung, tali selambar

Sumber : Wiryawan (2009) Gambar 9 Peta Teluk Jakarta

KAJIAN STOK DAN ANALISIS KETIDAKPASTIAN IKAN KUNIRAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

3 METODOLOGI. Tabel 5 Jenis alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

5 PEMBAHASAN 5.1 Komposisi Hasil Tangkapan

b. Hasil tangkapan berdasarkan komposisi Lokasi

3. METODE PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN. Gambar 2 Peta lokasi penelitian PETA LOKASI PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ikan Kuniran Klasifikasi dan tata nama

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

3. METODE PENELITIAN

3.3. Pr 3.3. P os r ed e u d r u r Pe P n e e n l e iltiitan

3 METODE PENELITIAN. Gambar 1 Peta lokasi daerah penelitian.

C E =... 8 FPI =... 9 P

TUGAS: RINGKASAN EKSEKUTIF Nama: Yuniar Ardianti

3. METODOLOGI. Gambar 2. Peta lokasi penangkapan ikan tembang (Sardinella fimbriata) Sumber : Dinas Hidro-Oseanografi (2004)

PENDAHULUAN. Common property & open acces. Ekonomis & Ekologis Penting. Dieksploitasi tanpa batas

III. METODE PENELITIAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KAJIAN STOK IKAN KEMBUNG LELAKI (Rastrelliger kanagurta Cuvier 1817) DI PERAIRAN TELUK BANTEN YANG DIDARATKAN DI PPN KARANGANTU, BANTEN

6 EFISIENSI PENDARATAN DAN PENDITRIBUSIAN HASIL TANGKAPAN DI PPI MUARA ANGKE

Gambar 6 Sebaran daerah penangkapan ikan kuniran secara partisipatif.

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

3. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Gambar 2. Peta lokasi penangkapan ikan kembung perempuan (R. brachysoma)

2. TINJAUAN PUSTAKA Rajungan (Portunus pelagicus)

3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Pengumpulan Data

BAB III BAHAN DAN METODE

5 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

3 METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Teknik Pengambilan Data Pengumpulan Data Vegetasi Mangrove Kepiting Bakau

structure Population of Indian Mackerel, Rastrelliger kanagurta Catch in Pancana Waters, Barru District

2 TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2 Ikan kuniran (Upeneus moluccensis).

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

3. METODE PENELITIAN

STATUS STOK DAN ANALISIS POPULASI VIRTUAL IKAN KEMBUNG LELAKI (Rastrelliger kanagurta) DI PERAIRAN SELAT SUNDA NERI SRIBENITA SIHOMBING

PENGARUH JUMLAH LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN PUKAT CINCIN MINI DI PERAIRAN PEMALANG DAN SEKITARNYA

Length-Weight based Stock Assesment Of Round Scad ( Decapterus russelli ) From Mapur Fishing Ground and Landed at Pelantar KUD Tanjungpinang

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5 HASIL TANGKAPAN DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PALABUHANRATU

HUBUNGAN BOBOT PANJANG IKAN TUNA MADIDIHANG Thunnus albacares DARI PERAIRAN MAJENE SELAT MAKASSAR SULAWESI BARAT Wayan Kantun 1 dan Ali Yahya 2

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitan ini menggunakan catatan produksi susu 305 hari dari

Umur 50% keluar rambut : ± 60 hari setelah tanam (HST) : Menutup tongkol dengan cukup baik. Kedudukan tongkol : Kurang lebih di tengah-tengah batang

KARAKTERISTIK JARING CANTRANG YANG DIOPERASIKAN DI PERAIRAN PANTAI UTARA JAWA

3. METODE PENELITIAN

spesies yaitu ikan kembung lelaki atau banyar (Rastrelliger kanagurta) dan kembung perempuan (Rastrelliger brachysoma)(sujastani 1974).

bio.unsoed.ac.id METODE PENELITIAN A. Spesifikasi Alat dan Bahan

4 HASIL. Gambar 4 Produksi tahunan hasil tangkapan ikan lemuru tahun

POLA PERTUMBUHAN DAN REPRODUKSI IKAN KUNIRAN Upeneus moluccensis (Bleeker, 1855) DI PERAIRAN LAMPUNG ABSTRAK

3 METODOLOGI PENELITIAN

6 PEMBAHASAN 6.1 Unit Penangkapan Bagan Perahu 6.2 Analisis Faktor Teknis Produksi

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

: biomassa, jumlah berat individu-individu dalam suatu stok ikan : biomassa pada periode t

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

6 USAHA PENANGKAPAN PAYANG DI DESA BANDENGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

VII. POTENSI LESTARI SUMBERDAYA PERIKANAN TANGKAP. Fokus utama estimasi potensi sumberdaya perikanan tangkap di perairan

oaj STUDI PERTUMBUHAN DAN BEBERAPA ASPEK REPRODUKSI

Mortalitas Ledhyane Ika Harlyan

KAJIAN STOK SUMBER DAYA IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis) DI PERAIRAN SELAT SUNDA NUR LAILY HIDAYAT

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Oleh : Rodo Lasniroha, Yuniarti K. Pumpun, Sri Pratiwi S. Dewi. Surat elektronik :

PERTUMBUHAN DAN LAJU EKSPLOITASI IKAN KEMBUNG (Rastrelliger spp.) DI PERAIRAN SELAT MALAKA PROVINSI SUMATERA UTARA

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Jumlah Kuda Delman yang Diamati pada Masing-masing Lokasi

PEMANTAUN PARAMETER DINAMIKA POPULASI IKAN KEMBUNG (Rastrelliger sp) DI PERAIRAN PESISIR PULAU TERNATE PROVINSI MALUKU UTARA

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB V ANALISIS DATA. Tabel 5.1. Data jumlah kapal dan produksi ikan

3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Peralatan 3.3 Metode Penelitian

Transkripsi:

58

Lampiran 1. Sebaran frekuensi panjang ikan kuniran (Upeneus sulphureus) betina yang dianalisis dengan menggunakan metode NORMSEP (Normal Separation) menggunakan program FiSAT II 59

Lampiran 1. (lanjutan) 60

Lampiran 2. Sebaran frekuensi panjang ikan kuniran (Upeneus sulphureus) jantan yang dianalisis dengan menggunakan metode NORMSEP (Normal Separation) menggunakan program FiSAT II 61

Lampiran 2. (lanjutan) 62

63 Lampiran 3. Uji t nilai b hubungan panjang bobot ikan kuniran betina Waktu pengambilan contoh: 6 Nopember 2010 Ukuran contoh (n): 25 Statistik regresi R 2 0.86479 SK db JK KT F hitung F tabel Regresi 1 0.7657 0.7657 147.1090 0.000000000018 Sisa 23 0.1197 0.0052 Total 24 0.8854 Koefisien Simpangan Baku Intercept (a) -4.9901 0.509211216 slope (b) 3.05941 0.252242499 Contoh perhitungan: H 0 : b = 3 H 1 : b 3 t (0,05;25-2) = 0,6844 t hitung t hitung > t tabel maka tolak hipotesis nol (H 0 ), sehingga nilai b>3 maka hubungan panjang dan bobot berpola pertumbuhan allometrik positif (pertumbuhan berat lebih dominan dibandingkan pertumbuhan panjang) pada selang kepercayaan 95%

64 Lampiran 4. Perhitungan pendugaan parameter pertumbuhan (L, K) dan t 0 ikan kuniran (Upeneus sulphureus) betina Regresikan Lt pada sumbu x dan Lt+1 pada sumbu y L Lt L t+1 Ln (L -Lt) (X2) (X1) (Y1) (Y2) 1 74.95 92.73 4.17 2 92.73 94.92 3.85 3 94.92 101.79 3.8 4 101.79 120 3.64 5 120 123.57 2.98 Regresi 1 Koefisien Simpangan baku Intersept 31.6842 23.6344 Variabel x 0.77332 0.24125 a = 31,6842 b = 0,7733 k = -Ln (b) = -Ln(0,7733) = 0,2571 a L 1 exp k 31,6842 1 exp 0,2571 139,7627 Regresi 2 Koefisien Simpangan baku Intersept 4.46604 0.19301 Variabel x -0.259 0.05819 a = 4,4660 b = -0,259 a Ln( L ) 4,4660 Ln(139,7627) t0 1, 8435tahun k 0,2571

65 Lampiran 5. Perhitungan pendugaan parameter pertumbuhan (L, K) dan t 0 ikan kuniran (Upeneus sulphureus) jantan L (X2) Lt (X1) L t+1 (Y1) Ln (L -Lt) (Y2) 1 74.2 91.57 4.0802 2 91.57 93.29 3.7326 3 93.29 103 3.69057 4 103 105.28 3.41304 5 105.28 111.51 3.33497 6 111.51 122.5 3.08409 Regresi 1 Koefisien Simpangan baku Intersept 29.1067 18.9497 Variabel x 0.78174 0.1949 a = 29,1067 b = 0,7817 k = -Ln (b) = -Ln(0,7817) = 0,2462 a L 1 exp k 29,1067 1 exp 0,2462 133,3575 Regresi 2 Koefisien Simpangan baku Intersept 4.20101 0.06837 Variabel x -0.1843 0.01756 a = 4,2010 b = -0,1843 a Ln( L ) 4,2010 Ln(133,3575) t0 2, 8104tahun k 0,2462

66 Lampiran 6. Faktor kondisi ikan kuniran (Upeneus sulphureus) betina Pengambilan contoh kedua No. L (mm) W (gram) W/(aL^b) No. L (mm) W (gram) W/(aL^b) 1 84 6 0.78 21 120 26 1.13 2 84 8 1.04 22 120 25 1.09 3 86 13 1.57 23 121 24 1.02 4 89 9 0.98 24 128 24 0.86 5 90 10 1.05 25 131 33 1.10 6 95 12 1.07 7 95 12 1.07 8 96 16 1.38 9 96 11 0.95 10 97 10 0.84 11 98 13 1.05 12 103 13 0.91 13 104 11 0.74 14 105 14 0.92 15 107 17 1.05 16 109 16 0.94 17 115 21 1.04 18 117 23 1.08 19 119 28 1.25 20 119 23 1.03 SB SA Xi Fi Rata2 Fk SD SB SA Xi Fi Rata2 Fk SD 55 58 56.5 0 99 102 100.5 0 0.00 0.00 59 62 60.5 0 103 106 104.5 3 0.86 0.10 63 66 64.5 0 107 110 108.5 2 1.00 0.08 67 70 68.5 0 111 114 112.5 0 0.00 0.00 71 74 72.5 0 115 118 116.5 2 1.06 0.03 75 78 76.5 0 119 122 120.5 5 1.11 0.09 79 82 80.5 0 123 126 124.5 0 0.00 0.00 83 86 84.5 3 1.13 0.40 127 130 128.5 1 0.86 0.00 87 90 88.5 2 1.02 0.05 131 134 132.5 1 1.10 0.00 91 94 92.5 0 0.00 0.00 135 138 136.5 0 95 98 96.5 6 1.06 0.18 Keterangan: SB = selang bawah, SA = selang atas, Xi = nilai tengah, FK = faktor kondisi, SD = standar deviasi (simpangan baku)

67 Lampiran 6. (lanjutan) Pengambilan contoh ketiga No L(mm) W(gram) W/(aL^b) No L(mm) W(gram) W/(aL^b) No L(mm) W(gram) W/(aL^b) 1 60 3 1.12 22 65 3 0.87 43 90 12 1.26 2 60 5 1.87 23 65 3 0.87 44 90 10 1.05 3 60 2 0.75 24 65 3 0.87 45 90 10 1.05 4 60 3 1.12 25 65 4 1.16 46 90 12 1.26 5 60 3 1.12 26 65 4 1.16 47 90 11 1.15 6 60 2 0.75 27 65 3 0.87 48 92 11 1.08 7 62 2 0.68 28 65 3 0.87 49 93 10 0.95 8 62 3 1.01 29 65 4 1.16 50 93 10 0.95 9 62 3 1.01 30 65 3 0.87 51 93 11 1.04 10 62 3 1.01 31 65 4 1.16 52 93 12 1.14 11 62 4 1.35 32 65 4 1.16 53 93 11 1.04 12 63 3 0.96 33 67 4 1.06 54 94 9 0.82 13 63 3 0.96 34 67 4 1.06 55 95 11 0.97 14 63 3 0.96 35 69 4 0.97 56 95 11 0.97 15 63 4 1.28 36 69 4 0.97 57 95 13 1.15 16 63 4 1.28 37 70 4 0.92 58 95 12 1.06 17 63 3 0.96 38 70 5 1.15 59 95 12 1.06 18 63 4 1.28 39 75 5 0.93 60 95 13 1.15 19 63 3 0.96 40 75 5 0.93 61 95 12 1.06 20 63 4 1.28 41 87 9 1.05 62 103 14 0.96 21 65 4 1.16 42 90 9 0.94 SB SA Xi Fi Rata2 Fk SD SB SA Xi Fi Rata2 Fk SD 55 58 56.5 0 99 102 100.5 0 0.00 0.00 59 62 60.5 11 1.07 0.33 103 106 104.5 1 0.96 0.00 63 66 64.5 21 1.06 0.16 107 110 108.5 0 67 70 68.5 6 1.02 0.09 111 114 112.5 0 71 74 72.5 0 0.00 0.00 115 118 116.5 0 75 78 76.5 2 0.93 0.00 119 122 120.5 0 79 82 80.5 0 0.00 0.00 123 126 124.5 0 83 86 84.5 0 0.00 0.00 127 130 128.5 0 87 90 88.5 7 1.11 0.12 131 134 132.5 0 91 94 92.5 7 1.00 0.10 135 138 136.5 0 95 98 96.5 7 1.06 0.07 Keterangan: SB = selang bawah, SA = selang atas, Xi = nilai tengah, FK = faktor kondisi, SD = standar deviasi (simpangan baku)

68 Lampiran 6. (lanjutan) Pengambilan contoh keempat No L(mm) W(gram) W/(aL^b) No L(mm) W(gram) W/(aL^b) No L(mm) W(gram) W/(aL^b) 1 70 4 0.94 22 98 13 1.04 43 105 14 0.89 2 73 4 0.82 23 99 12 0.93 44 105 14 0.89 3 74 5 0.98 24 99 13 1.00 45 105 15 0.96 4 74 5 0.98 25 100 12 0.90 46 105 13 0.83 5 75 5 0.94 26 100 14 1.05 47 106 17 1.05 6 75 5 0.94 27 100 16 1.19 48 107 17 1.02 7 77 6 1.04 28 100 13 0.97 49 108 15 0.87 8 80 6 0.92 29 100 13 0.97 50 108 15 0.87 9 80 6 0.92 30 100 14 1.05 51 108 16 0.93 10 83 5 0.68 31 100 14 1.05 52 109 17 0.96 11 90 10 1.05 32 100 15 1.12 53 109 19 1.08 12 95 12 1.06 33 100 13 0.97 54 110 17 0.93 13 95 11 0.97 34 103 13 0.88 55 110 17 0.93 14 95 13 1.14 35 105 15 0.96 56 110 14 0.77 15 95 15 1.32 36 105 13 0.83 57 110 17 0.93 16 95 13 1.14 37 105 16 1.02 58 110 20 1.10 17 95 12 1.06 38 105 15 0.96 59 110 17 0.93 18 95 11 0.97 39 105 14 0.89 60 110 16 0.88 19 95 13 1.14 40 105 14 0.89 61 110 17 0.93 20 98 15 1.19 41 105 17 1.08 62 112 18 0.93 21 98 11 0.88 42 105 13 0.83 63 120 23 0.96 SB SA Xi Fi Rata2 Fk SD SB SA Xi Fi Rata2 Fk SD 55 58 56.5 0 99 102 100.5 11 1.02 0.09 59 62 60.5 0 103 106 104.5 14 0.93 0.08 63 66 64.5 0 107 110 108.5 14 0.94 0.08 67 70 68.5 1 0.94 0.00 111 114 112.5 1 0.93 0.00 71 74 72.5 3 0.93 0.09 115 118 116.5 0 0.00 0.00 75 78 76.5 3 0.97 0.06 119 122 120.5 1 0.96 0.00 79 82 80.5 2 0.92 0.00 123 126 124.5 0 83 86 84.5 1 0.68 0.00 127 130 128.5 0 87 90 88.5 1 1.05 0.00 131 134 132.5 0 91 94 92.5 0 0.00 0.00 135 138 136.5 0 95 98 96.5 11 1.08 0.12 Keterangan: SB = selang bawah, SA = selang atas, Xi = nilai tengah, FK = faktor kondisi, SD = standar deviasi (simpangan baku)

69 Lampiran 6. (lanjutan) Pengambilan contoh kelima No L(mm) W(gram) W/(aL^b) No L(mm) W(gram) W/(aL^b) No L(mm) W(gram) W/(aL^b) 1 75 6 1.15 21 92 9 0.92 41 101 12 0.92 2 80 6 0.95 22 92 11 1.12 42 102 11 0.82 3 82 6 0.88 23 93 11 1.09 43 104 14 0.98 4 83 9 1.26 24 94 10 0.96 44 104 13 0.91 5 85 9 1.17 25 94 11 1.05 45 106 16 1.05 6 86 8 1.01 26 94 8 0.76 46 106 16 1.05 7 87 6 0.73 27 95 12 1.11 47 107 15 0.96 8 88 9 1.06 28 95 11 1.02 48 108 19 1.18 9 88 8 0.94 29 95 12 1.11 49 110 14 0.82 10 89 9 1.02 30 95 10 0.92 50 110 15 0.88 11 89 9 1.02 31 96 11 0.98 51 117 21 1.02 12 89 9 1.02 32 96 10 0.90 52 117 25 1.21 13 89 10 1.13 33 97 9 0.78 53 126 29 1.12 14 90 9 0.98 34 97 12 1.04 54 128 29 1.06 15 90 8 0.87 35 98 12 1.01 55 132 29 0.97 16 90 9 0.98 36 98 11 0.92 56 135 32 1.00 17 90 11 1.20 37 98 10 0.84 18 91 8 0.85 38 98 12 1.01 19 91 10 1.06 39 99 11 0.90 20 91 9 0.95 40 101 14 1.07 SB SA Xi Fi Rata2 Fk SD SB SA Xi Fi Rata2 Fk SD 55 58 56.5 99 102 100.5 4 0.92 0.11 59 62 60.5 0 103 106 104.5 4 1.00 0.07 63 66 64.5 0 107 110 108.5 4 0.96 0.16 67 70 68.5 0 111 114 112.5 0 0.00 0.00 71 74 72.5 0 115 118 116.5 2 1.11 0.14 75 78 76.5 1 1.15 0.00 119 122 120.5 0 0.00 0.00 79 82 80.5 2 0.91 0.05 123 126 124.5 1 1.12 0.00 83 86 84.5 3 1.15 0.13 127 130 128.5 1 1.06 0.00 87 90 88.5 11 1.00 0.12 131 134 132.5 1 0.97 0.00 91 94 92.5 9 0.97 0.12 135 138 136.5 1 1.00 0.00 95 98 96.5 12 0.97 0.10 Keterangan: SB = selang bawah, SA = selang atas, Xi = nilai tengah, FK = faktor kondisi, SD = standar deviasi (simpangan baku)

70 Lampiran 7. Faktor kondisi ikan kuniran (Upeneus sulphureus) jantan Pengambilan contoh kedua No L(mm) W(gram) W/(aL^b) No L(mm) W(gram) W/(aL^b) No L(mm) W(gram) W/(aL^b) 1 84 7 0.88 21 92 9 0.84 41 100 13 0.92 2 84 7 0.88 22 92 9 0.84 42 101 14 0.96 3 85 9 1.09 23 92 10 0.93 43 101 12 0.82 4 85 9 1.09 24 93 9 0.81 44 102 15 0.99 5 86 7 0.82 25 94 13 1.13 45 103 19 1.22 6 86 8 0.93 26 94 12 1.04 46 103 13 0.83 7 86 9 1.05 27 94 11 0.95 47 107 13 0.73 8 86 9 1.05 28 94 11 0.95 48 110 21 1.08 9 86 8 0.93 29 94 9 0.78 49 110 13 0.67 10 87 8 0.90 30 94 10 0.87 50 115 22 0.97 11 88 9 0.97 31 94 10 0.87 51 120 26 1.00 12 88 8 0.87 32 95 9 0.75 52 121 26 0.97 13 88 9 0.97 33 95 9 0.75 53 124 28 0.96 14 89 9 0.94 34 96 10 0.81 54 125 33 1.11 15 89 9 0.94 35 97 8 0.63 55 125 23 0.77 16 89 7 0.73 36 98 14 1.06 17 89 9 0.94 37 98 12 0.91 18 89 8 0.83 38 99 10 0.73 19 90 9 0.90 39 99 12 0.88 20 91 9 0.87 40 100 14 0.99 SB SA Xi Fi Rata2 Fk SD SB SA Xi Fi Rata2 Fk SD 55 58 56.5 0 99 102 100.5 7 0.90 0.10 59 62 60.5 0 103 106 104.5 2 1.02 0.27 63 66 64.5 0 107 110 108.5 3 0.83 0.22 67 70 68.5 0 111 114 112.5 0 0.00 0.00 71 74 72.5 0 115 118 116.5 1 0.97 0.00 75 78 76.5 0 119 122 120.5 2 0.99 0.02 79 82 80.5 0 123 126 124.5 3 0.95 0.17 83 86 84.5 9 0.97 0.10 127 130 128.5 0 87 90 88.5 10 0.90 0.07 131 134 132.5 0 91 94 92.5 12 0.91 0.10 135 138 136.5 0 95 98 96.5 6 0.82 0.15 Keterangan: SB = selang bawah, SA = selang atas, Xi = nilai tengah, FK = faktor kondisi, SD = standar deviasi (simpangan baku)

71 Lampiran 7. (lanjutan) Pengambilan contoh ketiga No L(mm) W(gram) W/(aL^b) No L(mm) W(gram) W/(aL^b) No L(mm) W(gram) W/(aL^b) 1 55 3 1.4758 25 65 4 1.1647 49 70 4 0.9230 2 57 2 0.8795 26 65 3 0.8736 50 72 4 0.8449 3 59 2 0.7893 27 65 4 1.1647 51 72 4 0.8449 4 60 4 1.4974 28 65 3 0.8736 52 73 4 0.8091 5 60 3 1.1231 29 65 3 0.8736 53 74 4 0.7753 6 60 3 1.1231 30 65 3 0.8736 54 75 6 1.1149 7 60 2 0.7487 31 65 3 0.8736 55 88 10 1.1250 8 60 3 1.1231 32 65 3 0.8736 56 88 10 1.1250 9 60 3 1.1231 33 65 3 0.8736 57 89 8 0.8687 10 60 3 1.1231 34 65 3 0.8736 58 90 11 1.1533 11 60 3 1.1231 35 65 4 1.1647 59 90 11 1.1533 12 60 3 1.1231 36 65 5 1.4559 60 90 11 1.1533 13 62 3 1.0132 37 65 4 1.1647 61 90 10 1.0484 14 62 3 1.0132 38 65 4 1.1647 62 92 11 1.0764 15 62 2 0.6755 39 65 4 1.1647 63 92 11 1.0764 16 63 2 0.6424 40 65 4 1.1647 64 93 10 0.9459 17 63 3 0.9636 41 66 3 0.8327 65 93 11 1.0405 18 63 3 0.9636 42 66 4 1.1102 66 95 9 0.7963 19 64 4 1.2228 43 67 5 1.3238 67 95 12 1.0617 20 64 3 0.9171 44 67 3 0.7943 68 97 11 0.9116 21 64 3 0.9171 45 67 3 0.7943 69 99 12 0.9328 22 64 2 0.6114 46 69 4 0.9656 70 100 14 1.0545 23 64 3 0.9171 47 69 4 0.9656 71 105 14 0.9047 24 64 3 0.9171 48 70 4 0.9230 SB SA Xi Fi Rata2 Fk SD SB SA Xi Fi Rata2 Fk SD 55 58 56.5 2 1.18 0.42 99 102 100.5 2 0.99 0.09 59 62 60.5 13 1.05 0.21 103 106 104.5 1 0.90 0.00 63 66 64.5 27 0.99 0.19 107 110 108.5 0 67 70 68.5 7 0.96 0.18 111 114 112.5 0 71 74 72.5 4 0.82 0.03 115 118 116.5 0 75 78 76.5 1 1.11 0.00 119 122 120.5 0 79 82 80.5 0 0.00 0.00 123 126 124.5 0 83 86 84.5 0 0.00 0.00 127 130 128.5 0 87 90 88.5 7 1.09 0.10 131 134 132.5 0 91 94 92.5 4 1.03 0.06 135 138 136.5 0 95 98 96.5 3 0.92 0.13 Keterangan: SB = selang bawah, SA = selang atas, Xi = nilai tengah, FK = faktor kondisi, SD = standar deviasi (simpangan baku)

72 Lampiran 7. (lanjutan) Pengambilan contoh keempat No L(mm) W(gram) W/(aL^b) No L(mm) W(gram) W/(aL^b) No L(mm) W(gram) W/(aL^b) 1 70 4 0.99 21 103 16 1.21 41 110 15 0.93 2 75 5 1.00 22 103 15 1.13 42 110 14 0.87 3 75 5 1.00 23 103 13 0.98 43 110 18 1.11 4 75 6 1.20 24 103 13 0.98 44 112 19 1.11 5 80 5 0.82 25 104 13 0.95 45 115 15 0.81 6 95 11 1.07 26 105 12 0.86 46 115 17 0.92 7 95 6 0.58 27 105 12 0.86 47 116 14 0.74 8 96 12 1.13 28 105 18 1.28 9 96 13 1.22 29 105 16 1.14 10 97 11 1.00 30 105 13 0.93 11 98 13 1.14 31 105 16 1.14 12 100 15 1.24 32 105 16 1.14 13 100 14 1.16 33 106 18 1.25 14 100 13 1.08 34 108 18 1.18 15 100 14 1.16 35 108 15 0.98 16 100 13 1.08 36 108 18 1.18 17 100 14 1.16 37 109 15 0.95 18 100 15 1.24 38 110 18 1.11 19 100 12 0.99 39 110 18 1.11 20 102 14 1.09 40 110 20 1.24 SB SA Xi Fi Rata2 Fk SD SB SA Xi Fi Rata2 Fk SD 55 58 56.5 0 99 102 100.5 9 1.13 0.08 59 62 60.5 0 103 106 104.5 13 1.07 0.15 63 66 64.5 0 107 110 108.5 10 1.07 0.12 67 70 68.5 1 0.99 0.00 111 114 112.5 1 1.11 0.00 71 74 72.5 0 0.00 0.00 115 118 116.5 3 0.82 0.09 75 78 76.5 3 1.07 0.12 119 122 120.5 0 79 82 80.5 1 0.82 0.00 123 126 124.5 0 83 86 84.5 0 0.00 0.00 127 130 128.5 0 87 90 88.5 0 0.00 0.00 131 134 132.5 0 91 94 92.5 0 0.00 0.00 135 138 136.5 0 95 98 96.5 6 1.02 0.23 Keterangan: SB = selang bawah, SA = selang atas, Xi = nilai tengah, FK = faktor kondisi, SD = standar deviasi (simpangan baku)

73 Lampiran 7. (lanjutan) Pengambilan contoh kelima No L(mm) W(gram) W/(aL^b) No L(mm) W(gram) W/(aL^b) No L(mm) W(gram) W/(aL^b) 1 78 6 1.00 26 94 10 0.92 51 105 16 1.03 2 81 7 1.03 27 95 10 0.89 52 107 19 1.16 3 82 7 0.99 28 95 11 0.98 53 108 18 1.06 4 84 8 1.05 29 95 10 0.89 54 110 16 0.89 5 85 6 0.76 30 95 11 0.98 55 110 17 0.95 6 85 8 1.01 31 96 11 0.95 56 110 18 1.00 7 86 8 0.97 32 96 10 0.86 57 110 17 0.95 8 87 8 0.94 33 96 11 0.95 58 110 19 1.06 9 88 9 1.02 34 97 10 0.83 59 110 18 1.00 10 89 9 0.98 35 97 11 0.91 60 111 19 1.03 11 90 10 1.05 36 97 10 0.83 61 111 18 0.98 12 90 10 1.05 37 98 11 0.89 62 111 16 0.87 13 90 9 0.95 38 99 11 0.86 63 112 17 0.90 14 91 9 0.92 39 99 12 0.94 64 112 9 0.47 15 91 9 0.92 40 100 13 0.98 65 113 17 0.87 16 91 10 1.02 41 100 12 0.91 66 114 23 1.15 17 91 9 0.92 42 100 13 0.98 67 115 21 1.02 18 92 10 0.98 43 100 12 0.91 68 115 23 1.11 19 92 10 0.98 44 100 12 0.91 69 116 22 1.04 20 92 9 0.89 45 101 13 0.95 70 116 19 0.90 21 92 8 0.79 46 101 13 0.95 71 117 21 0.96 22 92 10 0.98 47 102 15 1.06 72 118 22 0.98 23 93 9 0.86 48 104 15 1.00 73 121 22 0.91 24 93 11 1.05 49 105 17 1.10 74 121 23 0.95 25 94 9 0.83 50 105 15 0.97 SB SA Xi Rata2 Rata2 SB SA Xi Fi Fk SD Fi Fk SD 55 58 56.5 0 99 102 100.5 10 0.94 0.06 59 62 60.5 0 103 106 104.5 4 1.03 0.06 63 66 64.5 0 107 110 108.5 8 1.01 0.08 67 70 68.5 0 111 114 112.5 7 0.89 0.21 71 74 72.5 0 115 118 116.5 6 1.00 0.07 75 78 76.5 1 1.00 0.00 119 122 120.5 2 0.93 0.03 79 82 80.5 2 1.01 0.03 123 126 124.5 0 83 86 84.5 4 0.95 0.13 127 130 128.5 0 87 90 88.5 6 1.00 0.05 131 134 132.5 0 91 94 92.5 13 0.93 0.08 135 138 136.5 0 95 98 96.5 11 0.90 0.05 Keterangan: SB = selang bawah, SA = selang atas, Xi = nilai tengah, FK = faktor kondisi, SD = standar deviasi (simpangan baku)

74 Lampiran 8. Perhitungan pendugaan mortalitas total (Z), mortalitas alami (M), mortalitas penangkapan (F), dan laju eksploitasi (E) ikan kuniran betina 1. Menduga laju mortalitas total (Z) dengan kurva tangkapan yang dilinearkan berdasarkan data komposisi panjang SB SA Xi Fi t(l1) t t(l1/l2)/2 (x) Ln(fi/ t) 55 58 56.5 0 0.1017 0.1880 0.1711 0.0000 59 62 60.5 11 0.2897 0.1976 0.3626 4.0195 63 66 64.5 21 0.4873 0.2082 0.5640 4.6140 67 70 68.5 7 0.6954 0.2199 0.7765 3.4604 71 74 72.5 3 0.9154 0.2331 1.0012 2.5548 75 78 76.5 6 1.1485 0.2480 1.2396 3.1862 79 82 80.5 4 1.3965 0.2649 1.4937 2.7148 83 86 84.5 7 1.6613 0.2842 1.7655 3.2038 87 90 88.5 21 1.9456 0.3067 2.0578 4.2265 91 94 92.5 16 2.2522 0.3329 2.3738 3.8724 95 98 96.5 36 2.5852 0.3641 2.7178 4.5938 99 102 101 15 2.9493 0.4018 3.0951 3.6200 103 106 105 22 3.3510 0.4481 3.5131 3.8938 107 110 109 20 3.7991 0.5065 3.9814 3.6760 111 114 113 1 4.3056 0.5825 4.5140 0.5405 115 118 117 4 4.8881 0.6853 5.1312 1.7641 119 122 121 6 5.5735 0.8325 5.8652 1.9751 123 126 125 1 6.4059 1.0606 6.7706-0.0588 127 130 129 2 7.4665 1.4629 7.9530 0.3127 131 134 133 2 8.9295-8.9295 9.6600 0.0000 135 138 137 1 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 ( angka yang digunakan dalam analisis regresi menduga Z) (y) Koefisien Intersept (a) 6.00415 Variabel X(b) -0.7915 Z = (-b) = -(-0,7915) = 0,7915 2. Laju mortalitas alami (M) M = 0,8 exp M = 0,3879 per tahun (-0,0152-0,2790*Ln L + 0,6543*Ln k + 0,463*Ln T) 3. Laju mortalitas penangkapan (F) F = Z- M F = 0,7915 0,3879 = 0,4036 per tahun

75 Lampiran 8. (lanjutan) 4. Laju eksploitasi E = F / Z E = 0,4036/0,7915 = 0,5099 Lampiran 9. Perhitungan pendugaan mortalitas total (Z), mortalitas alami (M), mortalitas penangkapan (F), dan laju eksploitasi (E) ikan kuniran jantan 1. Menduga laju mortalitas total (Z) dengan kurva tangkapan yang dilinearkan berdasarkan data komposisi panjang SB SA Xi Fi t(l1) t t(l1/l2)/2 (x) Ln(fi/ t) 55 58 56.5 2 0.1017 0.1880 0.1711 2.3643 59 62 60.5 13 0.2897 0.1976 0.3626 4.1866 63 66 64.5 27 0.4873 0.2082 0.5640 4.8653 67 70 68.5 8 0.6954 0.2199 0.7765 3.5939 71 74 72.5 4 0.9154 0.2331 1.0012 2.8425 75 78 76.5 5 1.1485 0.2480 1.2396 3.0038 79 82 80.5 3 1.3965 0.2649 1.4937 2.4271 83 86 84.5 13 1.6613 0.2842 1.7655 3.8229 87 90 88.5 23 1.9456 0.3067 2.0578 4.3175 91 94 92.5 29 2.2522 0.3329 2.3738 4.4671 95 98 96.5 26 2.5852 0.3641 2.7178 4.2684 99 102 100.5 28 2.9493 0.4018 3.0951 4.2441 103 106 104.5 20 3.3510 0.4481 3.5131 3.7985 107 110 108.5 21 3.7991 0.5065 3.9814 3.7247 111 114 112.5 8 4.3056 0.5825 4.5140 2.6199 115 118 116.5 10 4.8881 0.6853 5.1312 2.6804 119 122 120.5 4 5.5735 0.8325 5.8652 1.5696 123 126 124.5 3 6.4059 1.0606 6.7706 1.0398 127 130 128.5 0 7.4665 1.4629 7.9530 0.0000 131 134 132.5 0 8.9295 2.3724 9.6600 0.0000 135 138 136.5 0 11.3019-10.9199 12.7742 0.0000 ( angka yang digunakan dalam analisis regresi menduga Z) (y) Koefisien Intercept 6.83547 X Variable 1-0.8655 Z = (-b) = - (-0,8655) = 0,8655

76 Lampiran 9. (lanjutan) 2. Laju mortalitas alami (M) M = 0,8 exp M = 0,3820 per tahun (-0,0152-0,2790*Ln L + 0,6543*Ln k + 0,463*Ln T) 3. Laju mortalitas penangkapan (F) F = Z- M F = 0,8655 0,3820 = 0,4835 per tahun 5. Laju eksploitasi E = F / Z E = 0,4835/0,8655 = 0,5586

77 Lampiran 10. Data produksi dan harga ikan kuniran (Upeneus sulphureus) untuk analisis ketidakpastian No Tahun Bulan Trip Produksi (kg) Harga (Rp) No Tahun Bulan Trip Produksi (kg) Harga (Rp) 1 2010 Februari 1 50 2000 46 10 85 2000 2 2 60 2000 47 11 50 2000 3 3 70 2000 48 12 75 2000 4 4 75 2000 49 Juni 1 70 2000 5 5 80 2000 50 2 110 2000 6 6 60 2000 51 3 95 2000 7 7 50 2000 52 4 80 2000 8 8 75 2000 53 5 100 2000 9 9 70 2000 54 6 70 2000 10 10 80 2000 55 7 60 2000 11 11 70 2000 56 8 85 2000 12 12 50 2000 57 9 50 2000 13 Maret 1 110 2000 58 10 75 2000 14 2 90 2000 59 11 100 2000 15 3 85 2000 60 12 80 2000 16 4 80 2000 61 Juli 1 95 2000 17 5 95 2000 62 2 100 2000 18 6 50 2000 63 3 100 2000 19 7 75 2000 64 4 60 2000 20 8 70 2000 65 5 125 2000 21 9 80 2000 66 6 110 2000 22 10 70 2000 67 7 75 2000 23 11 80 2000 68 8 70 2000 24 12 75 2000 69 9 70 2000 25 April 1 75 2000 70 10 110 2000 26 2 80 2000 71 11 100 2000 27 3 70 2000 72 12 80 2000 28 4 80 2000 73 Agustus 1 80 2000 29 5 60 2000 74 2 80 2000 30 6 80 2000 75 3 80 2000 31 7 40 2000 76 4 90 2000 32 8 110 2000 77 5 100 2000 33 9 60 2000 78 6 50 2000 34 10 75 2000 79 7 70 2000 35 11 50 2000 80 8 70 2000 36 12 50 2000 81 9 60 2000 37 Mei 1 120 2000 82 10 50 2000 38 2 110 2000 83 11 70 2000 39 3 100 2000 84 12 70 2000 40 4 70 2000 85 September 1 110 2000 41 5 70 2000 86 2 100 2000 42 6 110 2000 87 3 80 2000 43 7 100 2000 88 4 80 2000 44 8 80 2000 89 5 90 2000 45 9 60 2000 90 6 100 2000

78 Lampiran 10. (lanjutan) No Tahun Bulan Trip Produksi (kg) Harga (Rp) 91 7 90 2000 92 8 105 2000 93 9 115 2000 94 10 110 2000 95 Oktober 1 115 2000 96 2 150 2000 97 3 125 2000 98 4 105 2000 99 5 110 2000 100 6 100 2000 101 7 130 2000 102 8 140 2000 103 9 90 2000 104 10 120 2000 105 11 125 2000 106 Desember 1 110 2000 107 2 120 2000 108 3 100 2000 109 4 120 2000 110 5 120 2000 111 6 90 2000 112 7 110 2000 113 8 115 2000 114 9 110 2000 115 10 120 2000 116 11 110 2000 117 12 130 2000 118 2011 Januari 1 50 3000 119 2 40 3000 120 3 40 3000 121 4 40 3000 122 5 50 3000 123 6 35 3000 124 7 40 3000 125 8 35 3000 126 9 30 3000 127 Februari 1 30 3000 128 2 35 3000 129 3 50 3000 130 4 30 3000 131 5 35 3000 132 6 35 3000 133 7 30 3000 134 8 30 3000 135 9 30 3000 Sumber: Data sekunder TPI Cilincing 2010-2011

79 Lampiran 11. Perhitungan statistik untuk produksi ikan kuniran Statistik deskriptif Rata-rata 81.29 Nilai tengah 82.68 Mode --- Simpangan baku 27.11 Ragam 734.90 Skewness -0.22 Keruncingan 2.99 Koefisien variasi 0.33 Jarak interval 163.79 Minimum -7.29 Maksimum 156.50 Rata-rata standar kesalahan 0.86 Keterangan : = nilai yang digunakan dalam analisis Monte-Carlo Lampiran 12. Perhitungan statistik untuk harga ikan kuniran Statistik deskriptif Rata-rata 2,509.08 Nilai tengah 2,519.09 Mode --- Simpangan baku 287.15 Ragam 82,457.09 Skewness -0.06 Keruncingan 1.78 Koefisien variasi 0.11 Jarak interval 997.84 Minimum 2,001.32 Maksimum 2,999.15 Rata-rata standar kesalahan 9.08 Keterangan : = nilai yang digunakan dalam analisis Monte-Carlo

80 Lampiran 13. Kuesioner nelayan di TPI Cilincing Hari/ Tanggal wawancara : Sabtu/ 19 Maret 2011 Nama kapal : Alpin Jaya Nama nelayan : Isdrajat Pekerjaan : pemilik kapal nelayan (Juragan) Usia : 67 tahun Jenis alat tangkap : jaring dogol Spesifikasi Jaring : Panjang kantong = 16 m, lebar kantong = 10 m, panjang selambar = 8 m, bahan benang terbuat dari plastik Ukuran mata jaring : kantong = 1,5 inch 4 inch, selambar = 8 inch Jenis perahu : sopean (depan dan belakang kapal meruncing) Ukuran perahu (GT) : 5 GT Jumlah ABK : 5 7 orang Daerah penangkapan : sekitar Teluk Jakarta Biaya operasional : Rp. 400.000,00 Rp. 500.000,00 Penghasilan : Rp. 1.000.000,00 Rp. 3.000.000,00 Jenis ikan tertangkap : ikan kuniran, ikan kurisi, ikan pepetek, ikan pari, ikan-ikan demersal lainnya

81 Lampiran 13 (lanjutan) Hari/ Tanggal wawancara : Sabtu/ 19 Maret 2011 Nama kapal : Makmur Nama nelayan : Ahmad Pekerjaan : pemilik kapal nelayan (Juragan) Usia : 61 tahun Jenis alat tangkap : jaring dogol Spesifikasi Jaring : Panjang kantong = 30 m, lebar kantong = 10 m, panjang selambar = 1000 m, bahan benang terbuat dari plastik Ukuran mata jaring : kantong = 1 inch 3 inch, selambar = 20 inch Jenis perahu : sopean (depan dan belakang kapal meruncing) Ukuran perahu (GT) : 6 GT Jumlah ABK : 5 7 orang Daerah penangkapan : sekitar Teluk Jakarta Biaya operasional : ±Rp. 500.000,00 Penghasilan : Rp. 30.000,00 Rp. 1.000.000,00 Jenis ikan tertangkap : cumi-cumi, sotong, tapi-tapi, ikan kembung, ikan kuniran, ikan kurisi, ikan pepetek, ikan pari, ikan-ikan demersal lainnya