BUPATI PONOROGO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA KINERJA TAHUNAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO TAHUN No. Sasaran Strategis Indikator kinerja Target SD/MI/ Paket A.

Tabel Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Tahun 2015.

REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI BERDASARKAN MISI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG TAHUN 2012

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun =

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN

REKAPITULASI HASIL EVALUASI KESELARASAN PROGRAM DALAM DOKUMEN PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , ,

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI DAN PROGRAM TAHUN ANGGARAN 2014

3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3)

TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA

DAFTAR PRIORITAS DAERAH DAN SASARAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI) KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Lampiran Meningkatnya cakupan

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1

BAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

DOKUMEN RPJMD KABUPATEN PONOROGO RENCANA CAPAIAN KINERJA JANGKA MENENGAH Formulir Rencana Strategis

Jumlah Penduduk usia 15 thn ke atas dapat baca tulis x100% Jumlah penduduk usia 15th ke atas

TABEL 3.2 MATRIKS PRIORITAS PEMBANGUNAN

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Jalan RE. Martadinata N0.1 Bangkalan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

KABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TAHUN No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % ton/ha pertanian,perkebunan dan

DAFTAR PROGRAM (KEGIATAN) SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BATANG TAHUN 2014

BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH. 1. Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan;

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Tabel 9.1. Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Landak

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

PERJANJIAN KINERJA WALIKOTA SALATIGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2015 (PERUBAHAN) No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target 2015

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

KABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB

RENCANA KINERJA TAHUNAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BIMA

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

ANTO, S.H., M.M., M.Si.

REKAPITULASI REALISASI PER PROGRAM BELANJA LANGSUNG APBD KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2014

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MUSI BANYUASIN. No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target. 1 Produktivitas tanaman pangan (padi) pertahun

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

DATA PENDUKUNG ELEMEN DATA IKK KABUPATEN/KOTA LAMPIRAN III PELAKSANAN KEBIJAKAN CAPAIAN KINERJA URUSAN WAJIB DA

VISI : TERWUJUDNYA BANGKALAN YANG MAKMUR, MANDIRI DAN AGAMIS

BUPATI ACEH BARAT PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016

DAFTAR ISI PENGANTAR

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013

TABEL 9-1 Indikator Kinerja Kabupaten Nagan Raya Tahun

INDIKATOR KINERJA KUNCI DALAM RANGKA EKPPD TAHUN 2013 ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

DAFTAR ISI PENGANTAR

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Tabel 3.1. Matrik Prioritas Pembangunan Kota Tahun 2008

KABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM DAN KEBUTUHAN PENDANAAN

DAFTAR ISI PENGANTAR

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2015

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Jembrana

BAB V RENCANA KERJA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Transkripsi:

BUPATI PONOROGO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Ir. MASKUR, MM Jabatan : Pj. BUPATI PONOROGO Berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami. Ponorogo, 29 Januari 2016 Pj. BUPATI PONOROGO Ir. MASKUR, MM [1]

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN PONOROGO No. Sasaran Strategis Indikator kinerja Target 1 Meningkatnya pemerataan dan perluasan kesempatan belajar, serta kualitas pendidikan. 2 Meningkatnya cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan, serta derajat kesehatan masyarakat. 1 Pendidikan Anak Usia Dini 84,90 % (PAUD) 2 Angka melek huruf 99,62 % 3 Angka Partisipasi Murni 97,50 % (APM) SD/MI/ Paket A 4 Angka Partisipasi Murni 82,00 % (APM) SMP/MTs/ Paket B 5 Angka Partisipasi Murni 78,50 % (APM) SMA/SMK/ Paket C 6 Angka Putus Sekolah (APS) 0,02 % SD/MI 7 Angka Putus Sekolah (APS) 0,30 % SMP/MTs 8 Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK 0,70 % 9 Angka Kelulusan (AL) 99,44 % SD/MI 10 Angka Kelulusan (AL) 98,60 % SMP/MTs 11 Angka Kelulusan (AL) 98,10 % SMA/SMK/MA 12 Angka Melanjutkan (AM) 106,00 % dari SD/MI ke SMP/MTs 14 Angka Melanjutkan (AM) 90,49 % dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA 14 Guru yang memenuhi 99,03 % kualifikasi S1/D-IV 15 Angka Partisipiasi Kasar 110,00 % (APK) SD/MI/Paket A 16 Angka Partisipiasi Kasar 101,01 % (APK) SMP/MTs/Paket B 17 Angka Partisipiasi Kasar 84,50 % (APK) SMA/ SMK/MA/Paket C 18 Rata rata nilai UN SD/MI 7,45 19 Rata rata nilai UN 7,60 SMP/MTs 20 Rata rata nilai UN 7,70 SMA/SMK/MA 21 Rasio pendidik yang 50,41 % memiliki seritifikat pendidik 22 Indeks Pembangunan 74,66 Manusia (IPM) 1 Cakupan komplikasi 80,00 % Kebidanan yang ditangani 2 Cakupan pertolongan 95,00 % persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 3 Cakupan desa/kelurahan 95,00 % [2]

universal child immunization (UCI) 4 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100,00 % 5 Cakupan penemuan dan 100,00 % penanganan penderita TBC BTA 6 Cakupan penemuan dan 100,00 % penanganan penderita DBD 7 Cakupan kunjungan bayi 90,00 % 8 Cakupan kunjungan ibu 90,00 % hamil K4 9 Cakupan pelayanan nifas 92,00 % 10 Cakupan neonatus dengan 80,00 % komplikasi yang ditangani 11 Cakupan pelayanan anak balita 89,00 % 12 Cakupan pemberian 100,00 % makanan pendamping ASI pada usia 6 s/d 24 bln keluarga miskin 13 Cakupan penjaringan 100,00 % kesehatan siswa SD setingkat 14 Cakupan peserta KB aktif 70,00 % 15 Cakupan pelayanan 15,00 % kesehatan dasar masyarakat miskin 16 Cakupan pelayanan 1,50 % kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 17 Cakupan pelayanan Gawat 100,00 % Darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan ( RS ) 18 Cakupan Desa/Kel. Yang 100,00 % mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24jam 19 Cakupan desa siaga aktif 80,00 % 20 % Kecukupan ruang inap sesuai master plan RSUD 21 Bad Occurpancy Rate (BOR) prosentase pemakaian tempat tidur 22 Presentase peningkatan jumlah kunjungan Pasien rawat inap RS Pasien rawat jalan RS 23 % Penurunan jumlah pasien yang dirujuk ke RS lain 24 Angka kematian 48 jam setelah dirawat 25 Indeks Angka Harapan Hidup [3] 100,00 % 78,37 % 22,00 % 10,00 % 31,58 % 299 77,13

3 Meningkatnya sarana infrastruktur daerah. 4 Meningkatnya kualitas Iingkungan pemukiman. 5 Meningkatnya penataan kawasan daerah sesuai RT/RW. 6 Meningkatnya mutu pelayanan transportasi daerah. 7 Meningkatnya penanganan persampahan, pemanfaatan dan pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup. 1 Panjang jalan Kabupaten dalam kondisi baik 51,30 % 2 Luas irigasi Kabupaten 72,94 % dalam kondisi baik 3 Rumah Tangga Persanitasi 89,29 % 1 Rumah tangga pengguna air bersih 36,34 % 2 Lingkungan pemukiman 2,63 % kumuh 3 Rumah layak huni 85,00 % 1 % Tersusunnya rencana 53,00 % detail tata ruang kecamatan. 2 Ruang terbuka hijau 77,00 % persatuan wilayah ber HPL/HGB 3 Rasio bangunan ber IMB 1 Kec. 1 Angkutan darat 86,69 % 2 Ketaatan kendaraan wajib 91,22 % uji KIR 1 Penanganan sampah 73,08 % 2 Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL 3 Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per-satuan penduduk 4 Penanganan hukum lingkungan 5 Prosentase mata air diluar hutan lindung yang dilindungi 6 Pelayanan pencegahan pencemaran air 7 Pelayanan pemulihan pencemaran air pada sumber air 8 % Kendaraan wajib uji yang secara administratif terdaftar di kabupaten 9 % Usaha atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pengendalian pencemaran udara 10 % Kualitas udara yang memenuhi baku mutu air udara ambient sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku 11 % Jumlah TPS dan TPA dioperasikan sesuai persyaratan teknis dan lingkungan [4] 100,00 % 0,02 % 100,00 % 58,33 % 70,00 % 66,67 % 91,22 % 70,00 % 70,00 % 100,00 %

8 Meningkatnya mutu tata kelola pertanahan daerah. 9 Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan. 10 Meningkatnya cakupan dan kualitas pelayanan Keluarga Berencana. 11 Meningkatnya kualitas pe!ayanan Perpustakaan dan minat baca masyarakat. 12 Meningkatnya kesempatan kerja dan kulitas calon tenaga kerja. 13 Meningkatnya kualitas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM). 14 Meningkatnya investasi di daerah. 15 Meningkatnya ketersediaan pangan utama masyarakat 16 Meningkatnya produksi dan produktifitas tanaman pangan. 17 Meningkatnya tungsi pelestarian hutan. 18 Meningkatnya pengelolaaan energi dan sumber daya mineral. 19 Meningkatnya produksi perikanan dan konsumsi ikan dimasyarakat. 20 Meningkatnya volume perdagangan. 21 Meningkatnya kualitas dan kuantitas hasil industri 12 Jumlah pelaporan 100,00 % masyarakat akibat pencemaran dan atau kerusakan lingkungan yang ditindak lanjuti 1 Luas lahan bersertifikat 0,90 % 2 Penyelesaian kasus tanah Nihil Negara 1 Kepemilikan KTP 87,62 % 2 Kepemilikan akte kelahiran 60,04 % per 1000 penduduk 3 Penerapan KTP nasional berbasis NIK Sudah 1 Prevalensi peserta KB aktif 75,62 % 2 Keluarga sejahtera dan 44,45 % keluarga sejahtera 1 1 Koleksi buku yang tersedia 55,23 % di perpustakaan daerah 2 Pengunjung perpustakaan 70,00 % 1 Tingkat partisipasi angkatan 80,64 % kerja 2 Prosentase Pencari kerja yang ditempatkan 25,10 % 1 Koperasi aktif 88,00 % 2 Usaha mikro dan kecil 80,00 % 1 Kenaikan/penurunan nilai 1.463.909.736.548 realisasi PMDN (milyar rupiah) 1 Ketersediaan pangan utama 439.374 2 Regulasi Ketahanan Ada Pangan 1 Produktifitas padi atau 7,20 kw/ha bahan pangan utama lokal lainnya per hektar 2 Kontribusi sektor pertanian 27,20 % terhadap PDRB 1 Rehabilitasi hutan dan 28,82 % lahan kritis 2 Kerusakan kawasan hutan 0,18 % 1 Pertambangan tanpa ijin 93,17 % 2 Kontribusi sektor 2,57 % pertambangan terhadap PDRB 1 Produksi perikanan 86,28 % 2 Pemenuhan Konsumsi ikan 12,00 % 1 Kontribusi sektor 25,66 % perdagangan terhadap PDRB 2 Ekspor bersih perdagangan 0 1 Kontribusi sektor industri terhadap PDRB 9,51 % [5]

unggulan daerah. 2 Pertumbuhan industri 0,60 22 Meningkatnya pelayanan dan transmigrasi dan kerjasama antar daerah bidang transmigrasi. 23 Meningkatnya efektifitas perencanaan pembangunan 24 Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan yang efektif dan efisien. 1 Jumlah transmigrasi yang 15 KK diberangkatkan. 2 Transmigran swakarsa 0,00 1 Penjabaran program 100 % RPJMD kedalam RKPD 2 Ketepatan waktu 100 % Pelaksanaan Musrenbangdes/ Musrenbangcam/ Musrenbangkab tepat waktu 1 Temuan audit yang 1.500 temuan ditindaklanjuti. 2 % Pengaduan masyarakat 100,00 % yang ditindaklanjuti. 3 % Kegiatan pembangunan 100,00 % yang dilakukan monev 4 % SKPD yang telah 10 SKPD dilakukan Anjab dan ABK 5 Keberadaan perda SOTK - yang terkait PP 41 tahun 2007. 6 % Jabatan struktural yang 100 % dilaksanakan dibanding dengan jabatan menurut PP 41 tahun 2007. 7 Sistem informasi 3 manajemen Pemda 8 Jumlah pelayanan yang 64 diukur Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat. 9 % Pejabat struktural yang 47% telah mengikuti diklat kepemimpinan sesuai jenjangnya. 10 % SKPD yang memiliki 11 SKPD jabatan fungsional. 11 Jumlah kasus pelanggaran 11 kasus disiplin pegawai. 12 Jumlah pegawai fungsional - yang mengikuti diklat fungsional. 13 % Jabatan struktural / 100 % eselonering yang terisi. 14 Laporan keuangan disusun Tepat waktu tepat waktu. 15 % Peningkatan PAD 7,24 % 16 Pertumbuhan pajak dan retribusi daerah dengan pertimbangan: - Pajak - Retribusi Pajak 17 % SKPD yang telah terinventarisasi assetnya dalam SIMBADA [6] 13,00 % 14,00 % 100,00 %

25 Tersedianya data statistik daerah yang akurat dan tepat waktu. 26 Meningkatnya pengelolaan arsip pemerintah daerah yang tertib, rapi dan handal yang menggambarkan keberhasilan penyelenggaraan urusan kearsipan. 27 Meningkatnya pengembangan dan pemanfaatan teknologii informasi. 28 Meningkatnya partisipasi perempuan dalam pembangunan. 29 Meningkatnya keberdayaan masyarakat pedesaan. 30 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menjaga ketentraman kehidupan bermasyarakat. 31 Meningkatnya kualitas dan jangkauan pelayanan sosial. 32 Meningkatnya pelestarian dan pengembangan budaya daerah. 33 Meningkatnya sarana dan prasarana olah raga. 34 Meningkatnya nilai strategis tujuan pariwisata. 18 % Tanah Pemda yang 0,9 % bersertifikat 19 Penyelesaian kasus hukum 6 kasus 20 Jumlah raperda yang 13 disusun. 1 Buku Kabupaten dalam Ada angka. 2 Buku PDRB Kabupaten Ada 1 Penerapan pengelolaan Arsip secara baku 2 Kegiatan Peningkatan SDM pengelola kearsipan 100 % 10 kegiatan 1 Website milik Pemerintah Ada Kabupatan 2 Pameran/ Expo 2 kegiatan 1 % Partisipasi Perempuan di lembaga pemerintah 55,01 % 2 Angka melek huruf 99,89 % perempuan usia 15 tahun keatas 3 % Partisipasi angkatan 94,42 % kerja perempuan 1 PKK aktif 100,00 % 2 Posyandu 100,00 % 1 Jumlah kegiatan pembinaan politik daerah 4 kegiatan 2 Jumlah pembinaan 22 X terhadap LSM, Ormas dan OKP 3 Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 1000 penduduk 0,75 % 1 Jumlah sarana social 32 buah seperti panti jompo dan panti rehabilitasi. 2 Penanganan PMKS 11,65 % 3 PMKS yang memperoleh bantuan social 35,71 % 1 Penyelenggaraan festival 25 seni dan budaya 2 Sarana penyelenggaraan 5 seni dan budaya 3 Benda. Situs dan kawasan 8,33 % cagar budaya 1 Gelanggang /Balai Remaja 5 (selain milik swasta) 2 Lapangan olah raga 20 1 Kunjungan wisata 430.843 2 Kontribusi PDRB dari sektor pariwisata 0,0652 % [7]

Program [8] Anggaran 1. Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp. 45,350,303,982.00 2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Rp. 34,199,574,636.00 Aparatur 3. Peningkatan Disiplin Aparatur Rp. 1,520,449,000.00 4. Peningkatan Kapasitas SDA Rp. 3,711,821,917.00 5. Peningkatan Pengembangan Sistim Rp. 5,880,286,765.00 Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 6. Fasilitasi pindah / purn a tugas PNS Rp. 55,000,000.00 7. Peningkatan jalan dan jembatan Rp. 80,643,741,136.00 8. KB Rp. 154,476,200.00 9. Keserasian kebijakan peningkatan kualitas Rp. 43,400,000.00 anak dan perempuan 10. Obat dan perbekalan kesehatan Rp. 7,859,610,000.00 11. Pemanfaatan potensi sumber daya hutan Rp. 1,563,899,500.00 12. Pembangunan jalan dan jembatan Rp. 42,888,198,000.00 13. Pembangunan prasarana dan fasilitas Rp. 785,046,850.00 perhubungan 14. Pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat Rp. 165,000,000.00 terpencil (KAT) dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya. 15. Penataan administrasi kependudukan Rp. 2,208,575,700.00 16. Penciptaan iklim usaha kecil menengah Rp. 650,000,000.00 yang kondusif 17. Pendidikan anak usia dini Rp. 473,500,000.00 18. Pengembangan budaya baca dan Rp. 124,112,800.00 pembinaan perpustakaan 19. Pengembangan data / informasi Rp. 3,943,000,000.00 20. Pengembangan data / informasi / statistik daerah Rp. 690,000,000.00 21. Pengembangan kinerja pengelolaan Rp. 5,097,899,000.00 persampahan 22. Pengembangan komunikasi, informasi dan Rp. 630,640,000.00 media massa 23. Pengembangan nilai budaya Rp. 608,950,000.00 24. Pengembangan pemasaran pariwisata Rp. 666,200,000.00 25. Pengembangan perumahan Rp. 22,563,415,253.00 26. Pengembangan wilayah transmigrasi Rp. 100,000,000.00 27. Peningkatan kapasitas lembaga perwakilan Rp. 13,036,587,000.00 rakyat daerah 28. Peningkatan keamanan dan kenyamanan Rp. lingkungan 479,170,000.00 29. Peningkatan keberdayaan masyarakat Rp. 1,905,861,000.00 perdesaan 30. Peningkatan kesejahteraan petani Rp. 185,000,000.00 31. Peningkatan kualitas dan produktifitas Rp. 109,000,000.00 tenaga kerja 32. Peningkatan promosi dan kerjasama Rp. 150,000,000.00 investasi 33. Perbaikan sistem administrasi kearsipan Rp. 200,005,000.00 34. Perencanaan tata ruang Rp. 98,000,000.00 35. Perlindungan konsumen dan pengamanan Rp. 395,505,700.00 perdagangan 36. Kerjasama pembangunan Rp. 245,000,000.00 37. Kesehatan reproduksi remaja Rp. 84,885,000.00 38. Lingkungan sehat perumahan Rp. 2,867,692,000.00 39. Pelayanan dan rehabilitasi kesejahteran sosial Rp. 498,000,000.00

40. Pembangunan saluran drainase / goronggorong Rp. 800,000,000.00 41. Pemeliharaan kantrantibmas dan Rp. 26,265,000.00 pencegahan tindak kriminal 42. Penataan penguasaan, pemilikan, Rp. 1,528,066,000.00 penggunaan dan pemanfaatan tanah 43. Pengelolaan kekayaan budaya Rp. 1,973,740,000.00 44. Pengembangan destinasi pariwisata Rp. 7,210,895,000.00 45. Pengembangan industri kecil dan Rp. 1,218,827,000.00 menengah 46. Pengembangan kewirausahaan dan Rp. 229,820,000.00 keunggulan kompetitif usaha kecil menengah 47. Pengembangan lembaga ekonomi Rp. 388,000,000.00 pedesaan 48. Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup Rp. 2,618,167,288.00 49. Penguatan gender kelembagaan Rp. 133,902,500.00 pangarusutamaan gender dan anak 50. Peningkatan kesempatan kerja Rp. 162,000,000.00 51. Peningkatan ketahanan pangan Rp. 9,203,042,560.00 (pertanian/perkebunan) 52. Peningkatan pelayanan kedinasan kepala Rp. 1,450,403,500.00 daerah / wakil kepala daerah 53. Peningkatan peran serta kepemudaan Rp. 290,000,000.00 54. Penyelamatan dan pelestarian Rp. 50,000,000.00 dokumen/arsip daerah 55. Rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana Rp. 2,268,035,425.00 dan fasilitas LLAJ 56. Rehabilitasi hutan dan lahan Rp. 569,767,800.00 57. Upaya kesehatan masyarakat Rp. 43,538,263,600.00 58. Wajib belajar pendidikan dasar sembilan Rp. 16,187,852,625.00 tahun 59. Perlindungan dan konservasi sumber daya Rp. 251,545,200.00 hutan 60. Peningkatan pelayanan angkutan Rp. 547,753,000.00 61. Fasilitasi peningkatan SDM bidang Rp. 29,515,000.00 komunikasi dan informasi 62. Pelayanan kontrasepsi Rp. 330,075,000.00 63. Pembinaan dan pengembangan bidang Rp. 1,000,000,000.00 ketenagalistrikan 64. Pendidikan menengah Rp. 1,791,000,000.00 65. Pengawasan obat dan makanan Rp. 28,425,000.00 66. Pengelolaan keragaman budaya Rp. 2,067,500,000.00 67. Pengembangan kemitraan Rp. 285,000,000.00 68. Pengembangan sistim pendukung usaha Rp. 421,000,000.00 bagi usaha mikro kecil menengah 69. Pengembangan wawasan kebangsaan Rp. 50,000,000.00 70. Peningkatan dan pengembangan ekspor Rp. 25,580,000.00 71. Peningkatan dan pengembangan Rp. 14,502,381,908.80 pengelolaan keuangan daerah 72. Peningkatan kemampuan teknologi industri Rp. 556,173,000.00 73. Peningkatan kualitas hidup dan Rp. 72,925,000.00 perlindungan perempuan 74. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa Rp. 1,041,080,500.00 75. Peningkatan pemasaran hasil produksi Rp. 195,000,000.00 pertanian/perkebunan [9]

76. Peningkatan upaya penumbuhan Rp. 50,000,000.00 kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda 77. Perlindungan dan konservasi sumber daya Rp. 1,386,005,047.00 alam 78. Perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan Rp. 449,000,000.00 79. Kemitraan pengembangan wawasan Rp. 150,000,000.00 kebangsaan 80. Kerjasama informasi dengan mas media Rp. 31,322,000.00 81. Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan Rp. 241,827,500.00 keuangan kabupaten/kota 82. Pembinaan para penyandang cacat dan Rp. 20,000,000.00 trauma 83. Pembinaan peran serta masyarakat dalam Rp. 329,771,000.00 pelayanan KB/KR yang mandiri 84. Penataan struktur industri Rp. 75,000,000.00 85. Pendidikan non formal Rp. 161,000,000.00 86. Pengembangan kerjasama pengelolaan Rp. 100,000,000.00 kekayaan budaya 87. Peningkatan efisiensi perdagangan dalam Rp. 3,243,615,000.00 negeri 88. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah Rp. 1,408,282,000.00 desa 89. Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi Rp. 551,000,000.00 90. Peningkatan kualitas pelayanan informasi Rp. 245,925,000.00 91. Peningkatan penerapan teknologi Rp. 785,553,920.00 pertanian/perkebunan 92. Peningkatan perab serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan Rp. 75,328,750.00 93. Rehabilitasi /pemeliharaan jalan dan Rp. 32,689,211,000.00 jembatan 94. Pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dn keamanan Rp. 639,000,000.00 95. Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan Rp. 1,211,468,000.00 keuangan desa 96. Pembinaan panti asuhan / panti jompo Rp. 76,000,000.00 97. Pembinaan pedagang kakilima dan asongan Rp. 59,622,800.00 98. Pengelolaan informasi dan dokumentasi Rp. 9,225,000.00 99. Pengendalian dan pengamanan lalu lintas Rp. 343,580,000.00 100 Peningkatan kesiagaan dan pencegahan Rp. 311,850,000.00 bahaya kebakaran 101 Peningkatan produksi pertanian/perkebunan Rp. 3,685,000,000.00 102 Promosi kehutanan dan pemberdayaan Rp. 463,799,700.00 masyarakat 103 Inspeksi kondisi jalan dan jembatan Rp. 100,000,000.00 104 Pemberdayaan penyuluh Rp. 340,000,000.00 pertanian/perkebunan lapangan 105 Pembinaan dan pemasyarakatan olah raga Rp. 1,100,600,000.00 106 Pembinaan eks penyandang penyakit sosial Rp. 72,000,000.00 (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya 107 Pengembangan budidaya perikanan Rp. 2,068,347,500.00 108 Peningkatan kapasitas kelembagaan Rp. 525,000,000.00 perencanaan pembangunan daerah 109 Peningkatan mutu pendidik dan tenaga Rp. 737,200,000.00 kependidikan 110 Peningkatan sistem pengawasan internal Rp. 933,596,000.00 [10]

dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH 111 Perbaikan gizi masyarakat Rp. 217,342,000.00 112 Perencanaan dan pengembangan hutan Rp. 230,000,000.00 113 Pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan Rp. 2,054,530,000.00 sosial 114 Pencegahan dan penanggulangan penyakit Rp. 2,896,306,800.00 ternak 115 Pendidikan politik masyarakat Rp. 260,000,000.00 116 Pengembangan lingkungan sehat Rp. 1,677,383,400.00 117 Pengembangan perikanan tangkap Rp. 15,000,000.00 118 Peningkatan profesionalisme tenaga Rp. 320,560,000.00 pemeriksa dan aparatur pengawasan 119 Peningkatan sarana dan prasarana Rp. 300,000,000.00 olahraga 120 Perencanaan pembangunan daerah Rp. 3,556,526,500.00 121 Manajemen pelayanan pendidikan Rp. 489,084,500.00 122 Manfaat ADD dan dana desa bagi Rp. 150,000,000.00 masyarakat desa 123 Penataan dan penyempurnaan kebijakan Rp. 3,258,000.00 sistem dan prosedur pengawasan 124 Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular Rp. 1,182,270,000.00 125 Pencegahan dini dan penanggulangan Rp. 452,594,583.00 korban bencana alam 126 Pengembangan bahan informasi tentang Rp. 178,367,600.00 pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak 127 Pengembangan sistem penyuluhan Rp. 138,414,000.00 perikanan 128 Peningkatan produksi hasil peternakan Rp. 100,000,000.00 129 Perencanaan pembangunan ekonomi Rp. 887,500,000.00 130 Optimalisasi pemanfaatan teknologi Rp. 2,792,839,000.00 informasi 131 Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan Rp. 17,960,000.00 132 Peningkatan sarana dan prasarana Rp. 450,000,000.00 kebinamargaan 133 Penyiapan tenaga pendamping kelompok Rp. 33,225,000.00 bina keluarga 134 Perencanaan sosial dan budaya Rp. 1,050,000,000.00 135 Standarisasi pelayanan kesehatan Rp. 2,868,775,000.00 136 Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) Rp. 7,048,700,000.00 137 Pengembangan dan pengelolaan jaringan Rp. 20,795,399,600.00 irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya 138 Pengembangan model operasional BKB- Rp. 33,800,000.00 Posyandu-PADU 139 Pengadaan, peningkatan dan perbaikan Rp. 17,159,223,500.00 sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya 140 Penataan peraturan perundang-undangan Rp. 1,281,500,000.00 141 Pengadaan, peningkatan sarana dan Rp. 14,764,360,000.00 prasarana RS/RSJ/RS paru-paru/rs mata 142 Pembinaan dan peningkatan pemerintah Kabupaten/Kecamatan/Desa Rp. 6,865,088,350.00 143 Kemitraan peningkatan pelayanan Rp. 5,212,418,540.00 kesehatan [11]

144 Pengendalian banjir Rp. 3,166,600,000.00 145 Pertanggungjawaban penyelenggaraan Rp. 606,178,554.00 pemerintahan 146 Pembangunan infrastruktur perdesaan Rp. 88,443,407,523.00 147 Pembinaan dan pengembangan aparatur Rp. 1,936,472,000.00 148 Peningkatan pelayanan kesehatan lansia Rp. 22,868,500.00 149 Pendidikan kedinasan Rp. 672,575,000.00 150 Pengaturan jasa konstruksi Rp. 108,000,000.00 151 Pemberdayaan jasa konstruksi Rp. 130,000,000.00 152 Pengawasan jasa konstruksi Rp. 62,000,000.00 153 Pengembangan sistem pendukung usaha Rp. 110,000,000.00 bagi usaha mikro kecil menengah 154 Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan Rp. 105,000,000,000.00 pada BLUD RSUD Dr. Harjono 155 Peningkatan mutu dan pelayanan BLUD Rp. 2,912,525,000.00 AKPER 156 Penataan daerah otonom baru Rp. 307,000,000.00 157 Rehabilitasi dan pemulihan cadangan Rp. 84,723,000.00 sumber daya alam 158 Pengembangan ekowisata dan jasa Rp. 83,356,000.00 lingkungan dikawasan-kawasan konservasi laut dan hutan 159 Mengintensifkan penanganan pengaduan Rp. 149,500,000.00 masyarakat Jumlah Rp. 749,820,570,512.80 Ponorogo, 29 Januari 2016 Pj. BUPATI PONOROGO Ir. MASKUR, MM [12]