PT. PAL Indonesia (Persero), Surabaya

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA KANTOR CAPEM BANK XYZ DI BANGKALAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK

Key Performance Indicators Perusahaan

DAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar...

PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA

Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card

Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus: PT. MCA)

PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX

PERANCANGAN DASHBOARD KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD DAN KEY PERFORMANCE INDICATOR DI PT. X

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN PENGUKURAN KINERJA DI LEMBAGA PENDIDIKAN WALISONGO-GEMPOL DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS(AHP)

PENGUKURAN DAN ANALISA KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DI PT. X

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

I. PENDAHULUAN. PT. Kabelindo Murni, Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. serius seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar1.1

PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA DI STT ADISUTJIPTO SEBAGAI PENDUKUNG SISTEM PENJAMINAN MUTU

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA BISNIS UNIT. di PT. XYZ

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth.

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak

I. PENDAHULUAN. makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis studi kasus pada PT. XYZ, penelitian ini telah

JAMHARI KASA TARUNA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr.Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.SC

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

BAB II LANDASAN TEORI

MODEL INTEGRASI BALANCED SCORECARD DENGAN SIX SIGMA MOTOROLA

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

Penentuan Strategi Berdasarkan Analisis Pengukuran Kinerja Di PT Inti Luhur Fuja Abadi, Pasuruan

Add your company slogan. 3. Stakeholder Strategy LOGO. Add your company slogan. 4. Stakeholder Process LOGO

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DIVISI KAPAL NIAGA PT. PAL INDONESIA (PERSERO) DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

BAB IV Rencana Implementasi & Kebutuhan Sumber Daya

INTEGRASI METODE BALANCE SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PENGUKURAN KINERJA DI PERGURUAN TINGGI SWASTA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

USULAN PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA PADA PT. MI (Studi Kasus Pada Departemen Produksi)

Bandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik

BAB IV DATA DAN ANALISIS

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: USULAN PENGUKURAN KINERJA STUDI KASUS DI CV CIHANJUANG INTI TEKNIK CIMAHI

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat

Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Menggunakan Balanced Scorecard pada Perusahaan Jasa Konstruksi (Studi Kasus: Perusahaan A)

Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards

BAB I PENDAHULUAN. Utara, baik yang dikelola oleh BUMN seperti PTPN 2, PTPN 3, dan PTPN 4

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan spesifikasi tertentu berdasarkan pesanan. mengembangkan posisi perusahaan pada pangsa pasar khusus (niche market)

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. dicapai hanya dengan mempertimbangkan dari sisi keuangan atau dari kinerja

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk kepentingan jangka panjang. Jika perusahaan tidak dapat

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division sebagai salah

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, Strategy, Strategic Management System

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

E-COMMERCE. Achmad Dwi Saputro S.Kom, MM

PRESENTASI SIDANG PENELITIAN TUGAS AKHIR. Peneliti: Refi Efendi. Dosen Pembimbing: Syarifa Hanoum ST., MT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Hasil Utama dari Penelitian

ANALISIS KINERJA CV. FABAMUS FAMILI UTAMA SEMARANG DENGAN BALANCED SCORECARD

Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard

ANALISIS PROSES BISNIS PADA AGENCY FOTOGRAFI DAN MODELING FASHIONTOGRAFIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC)

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

Keterkaitan Sistem Manajemen Mutu dengan performa perusahaan

SKRIPSI. Disusun Oleh : DONNY BINCAR PARULIAN ARUAN NPM :

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin berkembang pesat. Perusahaan harus memberikan produk berkelas

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia, ini disebabkan karena penurunan kinerja ekspor-impor. Menurut

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DEPARTEMEN HUMAN RESOURCE PT EXTRUPACK DENGAN METODE HUMAN RESOURCE SCORECARD

PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB

ANALISIS PERSPEKTIF PELANGGAN DENGAN SASARAN STRATEGIS PENDEKATAN BALANCED SCORECARD (BSC)

I. PENDAHULUAN. bertujuan untuk memberdayakan daerah dan mengurangi ketergantungan. daerah terhadap pemerintahan pusat. Dengan demikian pemerintah

ABSTRAK. Kata kunci: pengukuran kinerja, stakeholder, kpi

Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Metode Integrated Performance Measurement System (IPMS) Pada Industri Perbankan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Jumlah Sasaran Strategis dan KPI Departemen yang telah ada. Jumlah Sasaran Strategis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur. Pengukuran Kinerja dengan Metoda Performance Prism dan Objectif Matrik

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja. dihasilkan oleh suatu perusahaan atau organisasi dalam periode tertentu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

ANALISA DAMPAK KEBIJAKAN COST REDUCTION PROGRAM PADA KINERJA PERUSAHAAN BERDASARKAN BALANCED SCORECARD DI DIVISI PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN KAPAL PT. PAL INDONESIA (PERSERO) 1 Yudi Setiawan, 2 Patdono Suwignjo 1 PT. PAL Indonesia (Persero), Surabaya 1 email: yudi_setia@pal.co.id, setia_yudi@yahoo.com 2 email: psuwignjo@yahoo.com 2 Dosen Magister Manajemen Teknologi ITS Kampus MMT ITS Jl. Cokroaminoto 12A, Surabaya ABSTRAK PT. PAL Indonesia (Persero) sebagai perusahan yang bergerak dalam bidang perkapalan yang ada di Surabaya dan Divisi Pemeliharaan dan perbaikan kapal merupakan salah satu divisi yang sangat berkontribusi terhadap kinerja perusahaan. PT. PAL, sebagai entitas bisnis ditengah persaingan yang tinggi dituntut untuk dapat survive dengan bekerja secara efisien, efektif, tepat waktu dan sesuai standart kualitas. Pada tahun 2004 pihak manajemen puncak mengimplementasikan program penurunan biaya (cost reduction program). Sampai dengan saat ini keefektifan dari program ini belum diketahui dampaknya terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan. Untuk mengetahui dampak program cost reduction pada kinerja perusahaan, penulis menggunakan metode balanced scorecard. Hasil penulisan ini didapatkan bahwa cost reduction program membawa dampak baik pada perspektif keuangan dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Namun program tersebut membawa dampak kurang baik pada perspektif pelanggan yaitu: kepuasan pelanggan, pertumbuhan pelanggan dan permintaan pelanggan. Penurunan kepuasan pelanggan tersebut sangat bertentangan dengan misi PT. PAL sehingga manajemen harus segera melakukan improvement agar kepuasan pelanggan dapat dicapai kembali. Secara keseluruhan penilaian kinerja Divisi Pemeliharaan dan perbaikan pada tahun 2003 adalah sebesar 78,74 dengan kriteria Biasa sedangkan pada tahun 2005 adalah sebesar 86,47 dengan kriteria Luar Biasa. Kata kunci: Divisi pemeliharaan dan perbaikan, Kinerja perusahaan, Cost reduction program, Balanced scorecard. PENDAHULUAN Latar belakang masalah PT PAL Indonesia (Persero) merupakan perusahaan manufaktur dalam bidang perkapalan di Surabaya. Secara umum lingkup bisnis terbagi tiga yaitu Pembuatan kapal baru, General engineering dan pemeliharaan kapal. Pemeliharaan kapal termasuk salah satu aktivitas bisnis yang signifikan menyumbang profit bagi perusahaan. Divisi ini memberikan jasa pada perawatan dan perbaikan kapal, mesin serta pada tingkat repowerring dan retrofit kapal juga jasa perawatan dan perbaikan industri berat misalnya pembangkit listrik, pabrik semen, pabrik gula dan sebagainya. PT. PAL, sebagai entitas bisnis dituntut untuk dapat survive dengan memperhatikan keinginan dan kebutuhan konsumen. Untuk itu diperlukan suatu

pendekatan manajemen yang efisien. Salah satu pendekatan dalam mengelola bisnis yang efisien adalah berbasis kinerja (performance based). Kinerja yang lebih unggul berarti, perusahan bekerja dengan efisien, efektif, tepat waktu dan sesuai standart kualitas. Konsep ini merupakan awal dari perkembangan pengukuran kinerja berdasarkan Balanced Scorecard. Pihak manajemen puncak divisi ini selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja divisi ini, antara lain dengan program penurunan biaya (cost reduction program). Program ini merupakan program substantial yang sangat berpengaruh pada pola kerja dan manajemen kerja. Rumusan Masalah Perumusan masalah penelitian ini adalah Key Performance Indicators (KPI), apakah yang sebaiknya digunakan untuk mengukur kinerja di Divisi pemeliharaan dan perbaikan kapal? Apakah program cost reduction berdampak positif pada kinerja (berdasarkan Balanced Scorecard) serta usaha-usaha apa yang perlu dilakukan divisi pemeliharaan dan perbaikan kapal? Tujuan penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut: 1. Mengidentifikasikan Key Performance Indicators (KPI) yang relevan mewakili ukuran kinerja di Divisi pemeliharaan dan perbaikan kapal. 2. Mengetahui dampak program cost reduction pada kinerja perusahaan (berdasarkan Balanced Scorecard) Divisi pemeliharaan dan perbaikan kapal. 3. Merumuskan usaha-usaha yang perlu dilakukan untuk memperbaiki kinerja Divisi pemeliharaan dan perbaikan kapal di PT. PAL Surabaya. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi manajemen apakah cost reduction program membawa perbaikan kinerja perusahaan secara keseluruhan dan memberikan informasi kepada manajemen tentang usaha-usaha apakah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki kinerja perusahaan. Ruang Lingkup Penelitian Masalah pada penelitian ini dibatasi pada perancangan balanced scorecard pada divisi Harkan dan selama penelitian tidak ada perubahan visi, misi dan strategi perusahaan. TINJAUAN TEORI Cost Reduction sebagai Elemen Manajemen Strategi Jauch R. Lawrence and William F.G. (1984), berpendapat bahwa elemen dari proses manajemen strategi adalah (a) menentukan strategi, misi dan tujuan umum perusahaan (b) analisis dan diagnosis (c) pilihan atas alokasi sumberdaya perusahaan (d) implementasi. Umar (2002), berpendapat bahwa menurut Porter, jika perusahaan ingin meningkatkan usahanya dalam persaingan yang semakin ketat, perusahaan harus memilih prinsip berbisnis, yaitu produk dengan harga yang tinggi atau produk dengan biaya yang rendah. Porter (1998) menurutnya, merumuskan tiga strategi generik yaitu: A-32-2

1. Strategi diferensial (differentiation strategy). 2. Kepemimpinan biaya menyeluruh (overall cost leadership). 3. Fokus (focus). Strategi kepemimpinan biaya menyeluruh, memiliki ciri, perusahaan lebih memperhitungkan pesaing daripada pelanggan dengan cara mengfokuskan harga jual produk yang murah, sehingga biaya produksi, promosi dan riset dapat ditekan. METODOLOGI PENELITIAN Tahapan penelitian yang dilakukan dalam perancangan sistem pengukuran kinerja dan uji keefektifan cost reduction program adalah sebagai berikut: 1. Observasi Awal 2. Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian 3. Studi Pustaka 4. Pengumpulan Data 5. Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Dengan Balanced Scorecard 6. Validasi dan uji coba hasil rancangan Sistem Pengukuran Kinerja 7. Evaluasi kinerja sebelum dan sesudah implementasi cost reduction program 8. Identifikasi langkah-langkah untuk memperbaiki kinerja perusahaan. PEMBAHASAN Dalam melakukan Pengukuran kinerja ( Performance Measurement) di Divisi Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut: Identifikasikan Visi dan Misi PT PAL Indonesia Visi PT PAL Indonesia adalah Menjadi perusahaan perkapalan dan rekayasa berkelas dunia yang dihormati." PT PAL Indonesia disebut berkelas dunia dalam kualitas sumber daya manusia, produk, pelayanan dan metode. PT PAL Indonesia dihormati karena bersungguh-sungguh memberikan nilai tambah pada produk dan pelayanan serta menjaga kehormatan dan integritas perusahaan. Sejalan dengan visi tersebut diatas, misi perusahaan adalah Meningkatkan kesejahteraan bangsa melalui pemuasan pelanggan dan insan PT PAL Indonesia serta menjadi bagian penting dalam mendukung pertahanan dan keamanan nasional. Identifikasikan Strategi Perusahaan Strategi yang digunakan oleh Divisi Pemeliharaan dan Perbaikan dalam mendukung kegiatan perusahaan adalah meningkatkan produktifitas dengan tetap mengacu pada tercapainya kepuasan pelanggan, melakukan pemeliharaan dan perawatan fasilitas produksi secara rutin dan meningkatkan pengendalian biaya produksi. Dalam rangka mewujudkan transformasi bisnis tersebut diatas strategy yang dipilih adalah Meningkatkan produktifitas dengan memperkecil Harga Pokok Produksi dan melakukan penyempurnaan prosedur sehingga tercapai efisiensi di semua sektor lini produksi. A-32-3

Identifikasi Sasaran Strategis (Strategic Objective) Sasaran strategis di Divisi Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal diidentifikasikan melalui pengidentifikasian stakeholder, stakeholder requirement, objectives dan measurement. Adapun hasil identifikasi dapat dilihat pada Tabel 1. berikut: Tabel 1. Stakeholder, Requirement, Strategic Objective dan Performance Measurement pada Divisi Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal Stakeholder Requirement Strategic Objective Performance Measure Pemegang saham Pihak Manajemen Karyawan Lembaga Keuangan (Kreditur) Peningkatan dividen Mendapatkan hasil keuntungan Besarnya dividen Perusahaan sehat yang Menjaga kelangsungan hidup perusahaan Penilaian kinerja menurut sk. Menkeu no. 100/MBU/2002 yang mencakup aspek keuangan, operasional dan administrasi. Laba setelah pajak Peningkatan laba Meningkatkan laba perusahaan perusahaan Peningkatan order Menjamin kelangsungan hidup Pertumbuhan order Peningkatan Menghidupi diri dan keluarga Besarnya anggaran untuk kesejahteraan kesejahteraan secara layak karyawan Kondisi kerja yang Menciptakan lingkungan kerja Jumlah kecelakaan kerja aman kondusif Peningkatan laba Pengembalian atas pinjaman Ketepatan pengembalian pinjaman secara teratur dan tepat waktu. Pemasok Harga komponen Hubungan kemitraan yang Harga material, kualitas serta ketepatan yang wajar berkelanjutan pengiriman Customer Produk berkualitas Repeat order Ketepatan waktu penyerahan, quality, cost Strategic Map Didalam Balanced Scorecard, masing-masing sasaran strategik untuk setiap perspektif mempunyai hubungan saling berkaitan dengan perspektif lainnya sehingga dapat memicu pencapaian target perspektif keuangan, seperti yang digambarkan pada peta strategi atau strategy map pada Gambar 1. Perpektif Key Performance Indicator (KPI) Finansial Perolehan kontrak Perolehan penjualan Margin kotor Cash In Harga pokok produksi Pelanggan Permintaan pelanggan Pertumbuhan pelanggan Kepuasan pelanggan Biaya pemasaran Proses bisnis internal Fix cost Penyelesaian tepat waktu Biaya material Biaya subkontraktor Penggunaan JO Biaya pemeliharaan fasilitas Pertumbuhan dan pembelajaran Kecelakaan kerja Investasi K3LH Kedisiplinan karyawan Reseach and development Trainning karyawan Gambar 1. Peta Strategi Divisi Pemeliharaan dan perbaikan Kapal A-32-4

Penentuan Key Performance Indicators (KPI) KPI yang telah dirancang dengan tujuan untuk memperoleh kesepakatan tentang Key Performance Indicators (KPI) yang mencakup komponen yang berpengaruh terhadap cost reduction. Dari hasil pengumpulan data lapangan yang didukung oleh studi literatur, maka ditentukan Key Performance Indicators (KPI) dari empat perspektif Balanced Scorecard (BSC) dalam merancang sistem pengukuran kinerja Divisi Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal, seperti yang terlihat pada Tabel 2. Tabel 2. Key Performance Indicators Divisi Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal Perpektif Objective Key Performance Indicators (KPI) Finansial Perolehan kontrak Perolehan kontrak Perolehan penjualan Perolehan penjualan Efesiensi produksi Harga pokok produksi Kemampuan memperoleh laba dan Margin kotor pemenuhan modal kerja Cash in Pelanggan Kepuasan pelanggan Kepuasan pelanggan Pertumbuhan pelanggan Pertumbuhan pelanggan Permintaan penawaran Proses binsis internal Pengendalian biaya produksi Penghematan fixed cost Biaya pemasaran Utility employe Biaya subkontraktor Biaya material Biaya pemeliharaan fasilitas Pengendalian proses produksi Penyelesaian tepat waktu Pertumbuhan dan Improvement produksi Biaya reseach and development pembelajaran Training karyawan Keselamatan kerja Keselamatan kerja Investasi K3LH Penegakan Disiplin Kedisiplinan karyawan Melakukan Pembobotan KPI Tahapan berikutnya didalam merancang sistem pengukuran kinerja adalah melakukan pembobotan terhadap masing-masing sasaran strategic dari keempat perspektif Balance Scorecard. Pembobotan untuk setiap perspektif berasal dari kuisioner yang dilakukan terhadap manajemen Divisi Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal yang terdiri dari kepala divisi, wakil kepala divisi, kepala departemen beserta staf Divisi Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal. Selanjutnya hasil kuisioner tersebut dilakukan perhitungan dengan menggunakan AHP, seperti terlihat pada tabel Tabel 3. Tabel 3. Pembobotan Antar Perspektif No. Perspektif 1 2 3 4 Total Bobot 1 Finansial 1.00 1.30 1.52 2.33 6.15 0.35 2 Pelanggan 0.77 1.00 1.17 1.80 4.74 0.27 3 Proses Bisnis Internal 0.66 0.85 1.00 1.53 4.04 0.23 4 Pertumbuhan dan Pembelajaran 0.43 0.56 0.65 1.00 2.64 0.15 17.57 1.00 Melakukan Scoring Tahapan selanjutnya setelah dilakukan pembobotan untuk masing-masing sasaran strategik/kpi adalah membuat scoring untuk masing-masing sasaran strategik/kpi tersebut. Adapun pembutan scoring tersebut ditujukan untuk sebagai standar penilaian dalam menyatukan pengukuran kinerja yang beragam satuannya menjadi ukuran kinerja tunggal. A-32-5

Didalam menyusun scoring masing-masing sasaran strategik digunakan kurva nilai berdasarkan nilai pencapaian dibandingkan dengan target, dengan ketentuan: 140.0 120.0 100.0 S c o r e 80.0 60.0 40.0 20.0 Formula FR < 0,5 0,5 < FR < 1 1 1,0 < FR < 1,2 FR > 1,2 Score 0 (200 FR - 100) 100 100 FR 120 0.0 0 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0 1.1 1.2 2 Formula Result (FR) Gambar 2. Contoh rasio realisasi pencapaian target dengan formula pencapaian (Achievement) KPI (A) dibagi de ngan target KPI (T) Y merupakan score kinerja yang diperoleh. Penentuan kriteria kinerja Tabel 4. Penilaian Terhadap KPI Formula Result 0 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1 1.2 2 Score 0 0 20 40 60 80 100 110 120 120 Tahapan selanjutnya adalah tahapan untuk membuat sistem pengukuran kinerja terpadu sehingga diperoleh single performance indicators atau satu nilai akhir kinerja untuk masing-masing sasaran strategik. Adapun nilai akhir yang diperoleh disusun berdasarkan kode warna dan kriterianya, seperti yang terlihat pada Tabel 5. Tabel 5. Kriteria Nilai Kinerja Divisi Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal Rentang Nilai Kriteria Warna Diatas 100 Istimewa Hijau Tua 86 100 Luar Biasa Hijau Muda 60 85 Biasa Kuning 50 59 Kurang Merah Muda Dibawah 50 Buruk Merah Tua ANALISA HASIL RANCANGAN PENGUKURAN KINERJA DIVISI PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN KAPAL Analisa Perbandingan kinerja Tahun 2003 dan tahun 2005 Dari perhitungan penilaian kinerja masing-masing sasaran strategik/kpi divisi pemeliharaan dan perbaikan pada periode pengukuran tahun 2003 dan 2005 tersebut diatas, diperoleh perbandingan nilai kinerja Divisi Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal seperti tersebut pada Tabel 6. A-32-6

Perspektif Tabel 6. Perbandingan Kinerja Divisi Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal Tahun 2003 dengan 2005 Nilai Kinerja Divisi Tahun 2003 Nilai Kinerja Divisi Tahun 2005 Keterangan hasil Keuangan 21,59 34,83 Terjadi kenaikan kinerja Pelanggan 27,09 17,28 Terjadi penurunan kinerja Proses Internal 20,20 21,78 Terjadi kenaikan kinerja Pembelajaran & Pertumbuhan 9,85 12,58 Terjadi kenaikan kinerja Nilai Kinerja Divisi Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal secara keseluruhan 78,74 (BIASA) 86,47 (LUAR BIASA) Terjadi kenaikan kinerja perusahaan Evaluasi masing-masing sasaran strategik/kpi sebelum dan sesudah implementasi cost reduction program Tabel 7 berikut ini adalah analisa bagaimana pengaruh implementasi cost reduction program pada masing-masing KPI yang telah ditetapkan terhadap kinerja Divisi Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal. Tabel 7. Evaluasi sebelum dan sesudah implementasi cost reduction program Perspektif Nilai Kinerja KPI Dampak Usulan Perbaikan Tahun 2003 Tahun 2005 Keuangan: Perolehan Kontrak 5,53 16,04 Secara scoring terjadi peningkatan Target tahun 2003 terlalu besar sehingga penentuan target perlu memperhitungkan market share Perolehan Penjualan 7,01 17,61 Secara scoring terjadi peningkatan Target tahun 2003 terlalu besar sehingga penentuan target perlu memperhitungkan kapasitas produksi yang ada. HPP thd Penjualan 17,11 18,00 Terjadi penurunan rasio HPP to Sales Perlu dilakukan efisiensi secara setelah program cost reduction. berkesinambungan di produksi perbaikan Margin Kotor 9,68 25,92 Secara scoring terjadi peningkatan margin kotor perusahaan. Cash In 22,38 21,95 Secara nilai terdapat sedikit peningkatkan nilai cash in. Pelanggan: Kepuasan pelanggan 48,00 32,00 Terjadi penurunan score kepuasan pelanggan. Pertumbuhan pelanggan Permintaan penawaran Proses bisnis internal: Penghematan cost fixed Biaya Pemasaran 13,20 13,20 25,60 21,33 Terjadi penurunan score pertumbuhan pelanggan. 26,88 10,69 Terjadi penurunan score permintaan penawaran. 13,20 13,20 Tidak ada perubahan score yang cukup significant. kapal dengan improvement. Perlu dilakukan efisiensi secara berkesinambungan di produksi perbaikan kapal dengan improvement. Perlu adanya aturan yang jelas perihal cara pembayaran dari pemilik kapal. Perlu adaya kajian tentang efek samping dari cost reduction program terutama Quality, Cost and Delivery (QCD). a. Perlunya dilakukan kegiatan memasarkan/mempromosikan produkproduk harkan lebih gencar. b. Melakukan improvement agar Owner puas terhadap hasil pekerjaan yang telah dilakukan oleh perusahaan. Agar terjadi peningkatan perlu dilakukan hal-hal sbb: a. Melakukan improvement agar Owner puas terhadap hasil pekerjaan yang telah dilakukan oleh perusahaan. b. Melakukan promosi lebih gencar lagi kepada calon pelangan. Penghematan fixed cost perlu ditingkatkan lagi. Utility Employee 12,89 12,76 Tidak ada perubahan score yang cukup significant. Perlu adanya peningkatan Pembebanan Jam Orang (Utilit y Employee) semaksimum mungkin. A-32-7

Tabel 7. Evaluasi sebelum dan sesudah implementasi cost reduction program (lanjutan) Perspektif Nilai Kinerja KPI Dampak Usulan Perbaikan Penyelesaian Tepat Waktu 9,06 6,68 Penyelesaian order yang tepat waktu terjadi peningkatan walaupun belum maksimum. Penyelesaian order tepat waktu bisa diwujudkan secara optimal dengan pembenahan pada methode kerja. Biaya Subkontraktor 15,00 15,00 Tidak ada perubahan score Pembinaan terhadap subkontrakor agar menjadi mitra kerja yang saling menguntungkan. Biaya Material 15,00 15,00 Tidak ada perubahan score Pembinaan terhadap supplier material agar menjadi mitra kerja yang saling menguntungkan. Biaya Pemeliharaan 12,00 12,00 Tidak ada perubahan score Perlu dilakukan pengkajian terhadap Fasilitas pemeliharaan fasilitas yang menjadi prioritas utama yang dilakukan pemeliharaan/perbaikan. Pertumbuhan dan pembelajaran: Reseach and 7,00 10,50 Terjadinya kenaikan score 1. Perlu dibentuknya wadah dalam penyaluran kegiatan reseach and Development development. 2. Perlu diadakan reward terhadap penemuan oleh karyawan untuk memotivasi karyawan untuk melakukan reseach and delopment. Keselamatan Kerja 2,00 18,00 Peningkatan score Perlu peningkatan pengertian kepada karyawan pentingnya perhatian pada keselamatan kerja. Training Karyawan 21,00 21,00 Tidak ada perubahan score Perlu dilakukan Trainning karyawan secara bertahap dan berkesinambungan agar terjadi Investasi K3LH 15,66 14,40 Terjadi penurunan score meski tidak significant. Kedisiplinan Karyawan peningkatan produktifitas kerja. a. Melakukan pemetakan terhadap investasi terhadap K3LH yang menjadi prioritas utama. b. Pemenuhan fasilitas K3LH dalam upaya pencegahan terhadap kejadian kecelakaan kerja. 20,00 20,00 Tidak ada perubahan score Perlu dilakukan aturan yang jelas guna penegakan disiplin karyawan. Karyawan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil pembahasan dan ujicoba hasil rancangan pengukuran kinerja serta dampak kebijakan cost reduction program terhadap kinerja pada Divisi Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Dengan menggunakan sistem pengukuran kinerja tunggal diperoleh nilai akhir kinerja Divisi Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal untuk tahun 2003 sebesar 78,74 dengan kriteria biasa dan tahun 2005 sebesar 86,47 dengan kriteria luar biasa. 2. Sistem pengukuran kinerja dengan metode Balanced Scorecard dapat memberikan pandangan yang menyeluruh dan cepat mengenai kinerja suatu unit bisnis kepada pihak manajemen dan membantu dalam proses pengambilan keputusan. 3. Setelah implementasi cost reduction program terdapat beberapa KPI pada beberapa perspektif menampakkan indikasi kearah yang lebih baik terutama untuk perspektif keuangan dan pertumbuhan dan pembelajaran. Namun memberikan dampak negatif pada perspektif pelanggan terutama pada kepuasan, pertumbuhan dan permintaan pelanggan. Perusahaan harus segera mempertimbangkan efek samping dari pengimplementasian program tersebut karena terjadinya penurunan kepuasan pelanggan tersebut sangat bertentangan dengan misi PT. PAL sehingga manajemen harus segera melakukan improvement agar kepuasan pelanggan dapat dicapai kembali. A-32-8

Saran Dari kesimpulan tersebut diatas dapat disampaikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Dengan melakukan pengukuran dilakukan secara periodik, perusahaan dapat melakukan monitoring kinerja sehingga dapat diketahui dari awal indikasi kinerja perusahaan. Apabila kecenderungan ke arah yang lebih buruk maka perusahaan segera melakukan tindakan-tindakan perbaikan. 2. Guna perbaikan pada perspektif pelanggan perlu dilakukan pengkajian yang lebih mendalam pada keinginan dan kebutuhan pelanggan, agar perusahaan dapat segera menyusun strategi yang disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan sesuai misi PT. PAL Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Kaplan, R.S. and Norton, D.P. (1996) The Balanced Scorecard Translating Strategy Into Action, Harvard College Press, AS. Lawrence, J.R. and Gluek, W.F. (1984) Business Policy and Strategic Management, 5 th Edition, MCGraw-hill International edition, USA. Mulyadi. (2005) Sistem Manajemen Strategik Berbasis Balanced Scorecard, UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Permadi, B.S. (1992) Analytical Hierarchy Processes, PAU Studi Ekonomi UI, Jakarta. Porter, M.E. (1998) Competitive Strategy : Techniques for Analyzing Industries and Competitors, 2 nd Edition, Free press, NewYork. Suwignyo, P. (2000) Quantitative Methode for Performance Measurement System, PhD Thesis, University of Strasclyde, Glasgow. Umar, Husein. (2002) Strategic Management in Action, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. A-32-9

A-32-10

A-32-11