Ialah cara pemeriksaan yg dilakukan dengan wawancara baik langsung pada pasien atau pada orang tua atau sumber lain.

dokumen-dokumen yang mirip
1. Mampu melakukan tugas per tugas (task skills). Contoh : Mampu melakukan pengambilan sampel dan memindahkan biakan secara aseptik.

Standards for a better innovation and competitiveness..

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3

PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI RAWAT JALAN RSI SITI RAHMAH

Contoh Panduan KORPS MARINIR RUMKITAL MARINIR CILANDAK PANDUAN. RUMKITAL MARINIR CILANDAK JAKARTA 2016 DAFTAR ISI

Teknik Audit Internal dalam Akreditasi PUSKESMAS (#14)

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan

Standar Operating Procedure (SOP)

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi

BAB II KAJIAN TEORI. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSIA KEMANG NOMOR : 056/SK/DIR/5/2017 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN ASESMEN PASIEN RSIA KEMANG

PEDOMAN PEMBIMBINGAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH ONLINE (KTI ONLINE) TAHUN 2010 BAB I PENDAHULUAN

Komentar dan Rekomendasi. 2. Cholis Abrori

Komentar dan Rekomendasi

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2000 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN

Komentar dan Rekomendasi

Nomor induk pegawai (NIP) diberikan kepada setiap Pegawai Negeri Sipil termasuk calon Pegawai Negeri Sipil.

ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Kom

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Komentar dan Rekomendasi Hasil Visitasi FK UNDIP

IPI Dalam Sertifikasi Pustakawan

Kebijakan tentang Benturan Kepentingan dan Benturan Komitmen

SILABUS INDIKATOR MATERI PEMELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN

Hospital by laws. Dr.Laura Kristina

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

GAMBARAN KEPATUHAN DOKTER PRAKTEK SWASTA (DPS) TERHADAP SPO (STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL) DI WILAYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013

2 Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-Undang tentang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI UJIAN KETERAMPILAN KLINIK DASAR MODUL GASTROINTESTINAL PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN

(dalam) layanan primer

Data Administrasi diisi oleh Nama: NPM/NIP:

IMPLIKASI PROSES KEPERAWATAN DALAM PEMBERIAN TERAPI OBAT (I)

Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Kesehatan RI. Surabaya, 5 Agustus 2010

BAB III TINJAUAN TEORITIS

DATA & INFORMASI DALAM SISTEM INFORMASI BISNIS ASIH ROHMANI,M.KOM

LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG I BAB

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 93 Tahun 2016 Seri E Nomor 45 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Bina Sehat (Bina Sehat) berdiri sejak tahun Pada

Peran Auditing Akuntan Publik. Bidang Bisnis:

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS KINTAMANI 1

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PENATA ANESTESI

MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS

DEFINISI KOMUNIKASI UNSUR KOMUNIKASI. 1. Sumber/komunikator. 2. Isi pesan. 3. Media/saluran. 4. Penerima/komunikan ORGANISASI

AP (ASESMEN PASIEN) AP.1

Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 59 tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MEDIKO LEGAL PADA HEMATOLOGI DAN ONKOLOGI. Dr. H. Edi Sulistyono, MM ( Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Pati )

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA NOMOR : 224/RSPH/I-PER/DIR/VI/2017 TENTANG PEDOMAN REKAM MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Hubungan Kemitraan Antara Pasien dan Dokter. Indah Suksmaningsih Konsil Kedokteran Indonesia (KKI)

Tujuan & Tugas KKI. Tujuan:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfomansinya agar dapat unggul

HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN - DOKTER

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG IZIN PRAKTIK PERAWAT

Sumpah Dokter SAYA BERSUMPAH BAHWA :

DESAI EVALU IMPLEM BAB I PENDAHULUAN

PANDUAN REKAM MEDIK PUSKESMAS KARANGLEWAS. No Dokumen :PD/C.VII/UKP/ /IV/2016 Tanggal Terbi:4 April No Revisi : -

PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI No.269/MENKES/PER/III/2008

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ETIKA PENELITIAN PADA SAMPEL BIOLOGI TERSIMPAN DAN SPESIMEN DARI MANUSIA. Ngatidjan

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

MANAJEMEN REKAM MEDIS DALAM STANDAR AKREDITASI VERSI 2012

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS PENGISIAN REKAM MEDIS

pemeriksaan system syaraf, pemeriksaan alat gerak,

ASSESSMENT CENTER A. Sejarah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG KEPERAWATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KODE ETIK PSIKOLOGI. Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI.

Ditetapkan Tanggal Terbit

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR1438/MENKES/PER/IX/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

APK 1.1. Elemen penilaian APK 1.1.

BAB 3. TINJAUAN PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Perawat adalah seseorang yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan kewenangan untuk memberikan asuhan keperawatan pada orang lain berdasarkan ilmu

panduan praktis Sistem Rujukan Berjenjang

LAFAL SUMPAH/JANJI DRG IND. KODE ETIK KED. GIGI IND. RAHASIA KED. WAJIB SIMPAN MEDICAL RECORDS

PERAN IDI DALAM MELAKSANAKAN KENDALI MUTU DAN KENDALI BIAYA TERKAIT PROSES VERIFIKASI BPJS

- 1 - KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD TAMAN HUSADA BONTANG NOMOR TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN RSUD TAMAN HUSADA BONTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Apa yang seharusnya dilaporkan dengan menggunakan prosedur Angkat Bicara! ini?

BAB VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

STANDAR KOMPETENSI DOKTER GIGI KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

DETEKSI DAN MANAJEMEN PENYAKIT SISTEMIK PADA PASIEN GIGI-MULUT DENGAN KOMPROMIS MEDIS. Harum Sasanti FKG-UI, Departemen Ilmu Penyakit Mulut

IMPLEMENTAS I PERAWAT PRAKTEK MANDIRI. Ns. SIM SAYUTI, S.Kep NIRA : Beprofessional nurse Knowledge, skill, & attitude

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang

CURICULUM VITAE Nama : Sagung Putri M.E.

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM RUJUKAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor: P.52/Menhut-II/2006 TENTANG PERAGAAN JENIS TUMBUHAN DAN SATWA LIAR DILINDUNGI MENTERI KEHUTANAN,

BAB I PENDAHULUAN. penyakit yang menakutkan. Ketakutan akan penyakit HIV/AIDS yang

Elemen Penilaian BAB VIII

LAPORAN AUDIT INTERNAL PUSKESMAS TAHUN 2016

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

PANDUAN PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS PEKAUMAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dan lain-lain. Pemanfaatan teknologi informasi dapat meningkatkan

Transkripsi:

1.1.Anamnesis Ialah cara pemeriksaan yg dilakukan dengan wawancara baik langsung pada pasien atau pada rang tua atau sumber lain. Tujuan Mendapat keterangan sebanyak-banyaknya mengenai penyakit pasien Membantu menegakkan diagnsa sementara Menetapkan diagnsa banding Membantu menentukan penatalaksanaan selanjutnya Langkah-langkah dalam pembuatan anamnesis Memastikan identitas pasien dengan lengkap Menanyakan keluhan utama Riwayat perjalanan penyakit (krnlgis) Riwayat penyakit terdahulu Riwayat pasien ketika dalam kandungan ibu Riwayat kelahiran Riwayat makanan Riwayat imunisasi Riwayat tumbuh kembang dan keluarga 1.2.Pemeriksaan fisik a. keadaan umum dimulai dengan penilaian keadaan umum, yakni: Kesan keadaan sakit (ringan, sedang, atau berat) Kesadaran Status gizi: 1. Secara klinis

Inspeksi: prprsi tubuh Palpasi: cubit tebal jaringan lemak 2. Pemeriksaan fisik dan autpmetris b. tanda-tanda vital Nadi Tekanan darah Pernafasan Suhu c. status generalis Berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, tebal lipatan kulit, lingkar kepala,dada, dan perut muksa kulit/subkutis yang menyeluruh Warna kulit Siansis Ikterus Kepucatan Ekzema Eritema kulit Kelembapan kulit Turgr kulit Perdarahan kulit: petikei dan ekimsis 1.3.pemeriksaan penunjang Yaitu pemeriksaan tambahan pada pasien untuk mempertegas diagnsis pada penyakit yang gejalanya masih bersifat umum. 1.4. menegakkan diagnsis Dalam menegakkan diagnsis, dkter terkadang menggunakan peralatan yg mdern dan pemeriksaan mendalam. Namun, pasien juga dapat membantu dkter dalam menegakkan diagnsis dengan cara:

Menyiapkan daftar /data kesehatan pasien (rekam medis) Mencatat setiap gejala Mengenali riwayat kesehatan diri sendiri Memahami pengbatan yang sebelumnya dijalani Melukiskan dengan rinci tanpa menyimpulkan penyakit Selalu bertanya pada dkter tentang perkembangan penyakitnya 2.1.Tim pelayanan kesehatan Yakni sekelmpk rang yang pada prinsipnya mengutamakan kesehatan prmtif dan preventif. Prmtif: upaya meningkatkan kesehatan masyarakat ke arah yg lebih baik. Preventif: mencegah agar masyarakat tidak jatuh sakit dan terhindar dari penyakit. 2.2.dkter yang prfesinal Dengan mengedepankan perilaku prfesinalisme yg ditunjukkan melalui perkataan, perbuatan dan penampilan yang berguna membangun kepercayaan bagi para pasien. 2.4.hak dan kewjiban dkter Hak dkter 1.Perleh perlindungan hukum sepanjang sesuai dengan standar prfesi dan standar prsedur perasinal Standar prfesi ( penjelasan psl 50 UU 29/2004) Batasan kemampuan ( knwledge,skill dan prfesinal attitude ) minimal yang harus dikuasai leh serang individu untuk dapat melakukan kegiatan prfesinalnya pada masyarakat secara mandiri yang dibuat leh rganisasi prfesi.

Terdiri dari standar pendidikan, kmpetensi, pelayanan dan pedman prerilaku sesuai dengan kde etik kedkteran/kedkteran gigi Standar prsedur perasinal Suatu perangkat instruksi yang dibakukan untuk menyelesaikan suatu prses kerja rutin tertentu SPO memberikan langkah yang benar dan terbaik berdasarkan knsensus bersama untuk melaksanakan berbagai pelayanan dan fungsi pelayanan yang dibuat leh sarana pelayanan kesehatan berdasarkan standar prfesi. 2. Melakukan praktik kedkteran sesuai dengan standar prfesi dan standar prsedur perasinal Dkter diberi hak untuk menlak permintaan pasien atau keluarganya yang dianggap melanggar standar prfesi dan atau sp 3. Memperleh infrmasi yang jujur dan lengkap dari pasien atau keluarganya Infrmasi pendukung yang berkaitan dengan identitas dan faktr kntribusi yang berpengaruh terhadap terjadinya penyakit dan penyembuhan penyakit 4. Menerima imbalan jasa Hak yang timbul akibat hubungan dkter dengan pasien yang pemenuhannya merupakan kewajiban pasien Hak dkter yang berasal dari hak azasi manusia Hak atas privasinya Hak untuk diperlakukan secara layak Hak untuk beristirahat Hak untuk secara bebas memilih pekerjaan Hak untuk terbebas dari ancaman kekerasan

Kewajiban dkter 1. Memberi pelayanan medis sesuai standar prfesi, sp serta kebutuhan pasien Standar pelayanan ( pasal 44, UUPK 29/2004) Ayat 1 : pedman yang harus diikuti leh dr/drg dalam menyelenggarakan praktik kedkterna Ayat 2 : dibedakan menurut jenis dan strata pelayanan kesehatan 2. Merujuk pasien ke dr /drg lain yang mempunyai keahlian/kemampuan yang lebih baik apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengbatan Dpt dilaksanakan apabila keadaan pasien memang dapat bergerak atau dapat dibawa untuk dipindahkan dalam keadaan stabil dan layak Kewajiban merujuk dapat disimpangi bila Pasien menlak dirujuk meskipun telah dijelaskan manfaatnya Bila tidak ada dkter dengan keahlian yang dibutuhkan didaerah tersebut ( yang terjangkau ) 3. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia a. Merahasiakan keadaan pasien diwajibkan dalam sumpah dkter, kde etik dr/drg dan perundangan b. Sebagian ini mengatakan abslut c. Sebagian mengatakan relatif Dibuka untuk kepentingan kesehatan pasien Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum Permintaan pasien sendiri Ketentuan perundangan 4. Melakukan pertlngan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada rang lain yang bertugas dan mampu melakukannya 5. Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedkteran atau kedkteran gigi

6. Kewajiban lain diatur dalam sumpah dkter dan kde etik kedkteran 3.1.serang dkter harus memahami kemampuan dan keterbatasan diri untuk menghindarkan diri dari hal yang tidak diinginkan. Untuk itu serang dkter harus mengikuti perkembangan ilmu kedkteran dengan cara: Menerapkan untuk belajar sepanjang hayat Menumbuhkan sikap kritis dalam memahami ilmu Membaca dan menyikapi sebuah literatur ataupun jurnal Menambah kinerja dalam pelayanan lesehatan masyarakat Menumbuhkan sikap mawas diri Menambah skill lab 3.2.untuk memberikan pelayanan kesehatan yg kmpeten sesuai dengan kde etik dkter indnesia (pasal 7). Serang dkter haruslah: Berhati-hati dalam menerapkan setiap metde pengbatan terbaru (pasal 6) Mengingatkan teman sejawat yg diketahui memiliki kekurangan kmpetensi dalam menangani pasien Memberi pertlngan sesuai dengan kemampuan Dan mengikuti perkembangan ilmu kedkteran serta menjaga etika Secara umum, kmpetensi sendiri dapat dipahami sebagai sebuah kmbinasi antara ketrampilan (skill), atribut persnal, dan pengetahuan (knwledge) yang tercermin melalui perilaku kinerja (jb behavir) yang dapat diamati, diukur dan dievaluasi. Yang dimaksud dengan kmpetensi adalah : seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki seserang sebagai syarat untuk dianggap mampu leh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. Kmpetensi prfesinal didapatkan melalui pendidikan, pelatihan dan pemagangan dalam peride yang lama dan cukup sulit, pembelajarannya dirancang cermat dan dilaksanakan secara ketat, dan diakhiri dengan ujian

sertifikasi (Keputusan Mendiknas Nmr 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi). Standar Kmpetensi Standar Kmpetensi adalah pernyataan yang menguraikan keterampilan dan pengetahuan yang harus dilakukan saat bekerja serta penerapannya, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan leh tempat kerja (industri). Dimensi Kmpetensi 1. Mampu melakukan tugas per tugas (task skills). 2. Mampu mengella sejumlah tugas yang berbeda dalam melaksanakan pekerjaan (task management skills). 3. Mampu menanggapi kelainan dan kerusakan dalam pekerjaan sehari-hari (cntingency management skills).. 4. Mampu mengahadapi tanggung jawab dan harapan dari lingkungan kerja termasuk bekerjasama dengan rang lain (Jb rle Envirnment Skills). 5. Mampu mentransfer kmpetensi yang dimiliki dalam setiap situasi yang berbeda /situasi yang baru/ tempat kerja yang baru (transfer skills/adaptatin skills). Tujuan dan Manfaat Standar Kmpetensi 1. Dasar pemberian rekmendasi kewenangan pelayanan bagi tenaga kesehatan. 2. Dasar pelaksanaan uji kmpetensi tenaga kesehatan. 3. Jembatan kesenjangan antara kurikulum pendidikan dengan implementasi kewenangan bagi tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan. 4. Pedman CPD (Cntinuing Prfesinal Develpment) bagi rganisasi prfesi. 5. Sebagai salah satu alat untuk skrining tenaga kesehatan asing yang akan beri pelayanan kesehatan

Standar Kmpetensi Analis Kesehatan 1. Ilmu pengetahuan yang melatarbelakangi dan berkaitan dengan fungsinya di labratrium kesehatan 2. Kemampuan untuk merancang prses teknik perasinal Dapat merancang alur kerja pengujian/pemeriksaan mulai tahap pra analitik, analitik, sampai dengan paska analitik. Membuat SOP, Manual Mutu, indikatr kinerja dan prses analisis yang akan digunakan. 3. Kemampuan melaksanakan prses teknik perasinal. Melakukan pengambilan spesimen :pengetahuan persiapan pasien Penilaian terhadap spesimen (memenuhi syarat atau tidak). Pelabelan, pengawetan, fiksasi, pemrsesan, penyimpanan, pengiriman Dapat melakukan pemilihan alat, alat bantu, metde, reagent untuk pemeriksaan atau analisa tertentu. Dapat mengerjakan prsedur labratrium Dapat memahami cara kerja dan menggunakan peralatan dalam prses teknis perasinal Mengetahui cara-cara kalibrasi dan cara menguji kelaikan alat Dapat memelihara alat dan menjaga kinerja alat tetap baik 4. Kemampuan untuk memberikan penilaian (judgement) hasil prses teknik perasianl. Mampu menilai layak dan tidak hasil pemeriksaan, pemantapan mutu yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan prses selanjutnya Mampu menilai prses pemeriksaan atau rangkaian pemeriksaan. Diterima tidaknya suatu hasil atau rangkaian hasil pemeriksaan 5. Kemampuan kmunikasi dengan pelanggan atau pemakai jasa, seperti pasien, klinisi, mitra kerja, dll. 6. Mampu mendeteksi secara dini : munculnya penyimpangan dalam prses perasinal

terjadinya kerusakan media, reagent alat yang digunakan atau lingkungan pemeriksaan mampu menilai validitas (kesahihan) suatu hasil pemeriksaan atau rangkaian hasil pemeriksaan 7. Kemampuan untuk melakukan kreksi atau penyesaian terhadap masalah teknis perasinal yang muncul. 8. Kemampuan menjaga keselamatan kerja dan lingkungan kerja 9. Kemampuan administras 3.3.dkter harus memahami dirinya dan berusaha menutupi kekurangan dalam pengetahuan dengan cara: Senantiasa belajar dan membaca perkembangan medis Meningkatakan kinerja sesuai kemampuan Mawas diri Bekerja sama dengan tenaga medis lain untuk meningkatkan pelayanan Skill lab yang terus ditingkatkan Menanggapi literature dan jurnal untuk melatih critical thinking