ABSTRAK. Kata kunci: stakeholder, pelanggan, proses komunikasi interpersonal, tahapan penetrasi sosial

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. (Wibisono, 2007: 90). Stakeholder internal adalah stakeholder yang berada di

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL BERDASARKAN TEORI PENETRASI SOSIAL

BAB II DESKRIPSI CLUB HOUSE CASA GRANDE FITNES CENTER. 1. Sejarah Berdirinya Club House Casa Grande Fitness Center

BAB I PENDAHULUAN. terbatasnya waktu dan daya tempuh, banyak orang sepulang kerja pergi ke fitness

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Manusia merupakan mahluk sosial, yang berarti dalam menjalani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

BAB V POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PARTISIPAN INDONESIA DALAM PERSEKUTUAN DOA SOLAFIDE

Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan.

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

Pelaksanaan Komunikasi Interpesonal (Tedjo Dwiyanto) 2

Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki

BAB IV ANALISIS DATA. menelaah data yang telah diperoleh peneliti dari informan maupun dari lapangan.

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA. Jalan Babarsari No.

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication) Pengertian Komunikasi Antar Pribadi

BAB IV ANALISA DATA. data sekunder yang telah dikumpulkan oleh peneliti melalui proses. wawancara dan observasi secara langsung di lokasi penelitian.

SELF DISCLOSURE DAN MEDIA KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. di tempat bekerja, di pasar, dan sebagainya. Sejalan hal tersebut komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang. dan pengalaman masing-masing dalam percakapan tersebut.

Fitri Saraswati / Ike Devi Sulistyaningtyas

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya

BAB I PENDAHULUAN. bertemu dalam waktu yang cukup lama. Long Distance Relationship yang kini

Materi Minggu 1. Komunikasi

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keluarga yang kokoh akan menghasilkan anak-anak yang kokoh juga.

Bab 2 KAJIAN PUSTAKA. Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. sebagai interaksi antara dirinya dan lingkungannya. Keseluruhan proses

BAB I PENDAHULUAN. membuat masyarakat mulai tertarik untuk mendatangi pusat-pusat pelayanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan-kegiatan belajarnya dan memberi petunjuk atas perbuatan

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang ditandai dengan tumbuh kembangnya organisasi atau perusahaan. Adanya

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi merupakan proses dimana seseorang menciptakan dan mengelola hubungan

KOMUNIKASI BISNIS PENGANTAR & RUANG LINGKUP KOMUNIKASI BISNIS. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si.

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI SUAMI ISTRI (Studi Kasus Kualitatif Pasangan Suami Istri yang Menikah Tanpa Pacaran di Kota Medan)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah aktivitas manusia berkomunikasi timbul sejak manusia diciptakan

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB VI PENUTUP. penulis menyimpulkan bahwa jabat tangan yang dilakukan mahasiswa Fisip

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MOTIVASI BELAJAR

Oleh: Anggelia Dea Manukily Julia Pantow Lingkan E. Tulung

BAB IV INTEPRETASI HASIL PENELITIAN. Analisa data merupakan tahap pertengahan dari serangkaian tahap dalam

BAB IV ANALISIS DATA

Komunikasi Interpersonal

Efektifitas Komunikasi Interpersonal Umat Beragama di Perumahan Bekasi Jaya Indah Rt 10/14

BAB IV ANALISIS DATA TENTANG MODEL KOMUNIKASI PASANGAN NIKAH USIA DINI. berguna untuk mengecek kebenaran dari setiap data yang diperoleh.

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. manusia menjalin hubungan dengan sesamanya. sebuah sistem sosial yang kompleksitasnya jelas terlihat melalui jenis,

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

Salsabila Khairani 1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. orang lain. Sejak manusia dilahirkan, manusia sudah menjadi makhluk sosial karena

BAB VII HUBUNGAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS

BAB IV TEMUAN TENTANG POLA KOMUNIKASI VIRTUAL PENGGUNA GAME ONLINE TOWNSHIP. menghasilkan temuan-temuan penelitian yang sudah dilakukan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bernadheta Damaris Mutiara Isya Riska Ardila P Ukhtiani Putri S

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan sebuah hal penting dalam sebuah kehidupan,

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Komunikasi Interpersonal. Dwi Kurnia Basuki

BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator. memperlakukan komunikannya secara manusiawi dan menciptakan suatu

BAB VI PENUTUP. sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan bahwa dari jabat tangan yang

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari penelitian yang dilakukan dengan judul Komunikasi Sosial

KOMUNIKASI ADAPTASI KELUARGA DALAM REMARRIAGE SUMMARY SKRIPSI. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1.

ELEMEN DALAM HUMAN RELATION

ABSTRAK. Kata Kunci : Self Disclosure, ODHA, Studi Kasus dan Komunikasi Antar Pribadi.

BAB I PENDAHULUAN. tersebar luas karena itu komunikasi menjadi hal yang sangat dibutuhkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. didik dalam mengembangkan potensinya. Hal ini didasarkan pada UU RI No

Setelah mengikuti kegiatan belajar, diharapkan dapat : Menjelaskan pengertian KIP&K dlm pelayanan kes Menjelaskan perbedaan KIP&K dg jenis komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. maupun masyarakat sendiri. Kondisi seperti ini memberikan dampak. bisnis baru yang berkembang di Indonesia.

Bentuk-Bentuk Komunikasi Karyawan dalam Rapat Internal. Mingguan di Divisi Marketing Nasmoco Janti Yogyakarta

BAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan Pertama yaitu, Communication Privacy Management Gay dalam Menjaga Hubungan Antarpribadi dengan teman.

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. penelitian kualitatif yang berupa data-data yang bersifat deskriptif. Hal ini

Bab V KESIMPULAN. berbeda dari konsep pasar tradisional. Berjualan bukan lagi dilihat dari

POLA KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK DI KELURAHAN BEO TALAUD

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, dalam kesehariannya senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. melainkan juga mengikat janji dihadapan Tuhan Yang Maha Esa untuk hidup

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses pengaturan data penelitian, yakni

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kesepian (loneliness)

Kecakapan Antar Personal. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

BAB I PENDAHULUAN. saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana dua

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Komunikasi Antarpribadi Pasangan Perkawinan Campuran Etnis Sumba dan Western Pada hakikatnya hubungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 5 PENUTUP. Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan tentang komunikasi. bersama, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. ditemukannya berbagai penemuan baru berupa teknologi komunikasi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Everett M. Rogers dalam Mulyana (2012:69) komunikasi adalah

BAB IV ANALISIS DATA. cukup signifikan untuk menemukan jawaban yang akan diteliti oleh peneliti,

POLA KOMUNIKASI PADA KALANGAN LESBIAN DALAM PENGEMBANGAN HUBUNGAN ANTAR PRIBADI (STUDI PADA KOMUNITAS SRIKANDI DEWATA)

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KOMUNIKASI SUAMI ISTRI DENGAN KECENDERUNGAN BERSELINGKUH PADA ISTRI

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN MURID (Studi Kasus Pada TK Al-Quran Al-Ittihad Samarinda)

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi,

PERAN SIGNIFICANT OTHERS

Transkripsi:

ABSTRAK Pada dasarnya setiap perusahaan tidak akan pernah terlepas dari stakeholder. Salah satu stakeholder eksternal perusahaan yang berperan penting dalam keberhasilan suatu perusahaan adalah pelanggan, maka dari itu penting bagi perusahaan untuk menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan. Dalam menjalin hubungan keduanya pasti melakukan proses komunikasi interpersonal dengan enam langkah yakni, keinginan untuk berkomunikasi, encoding oleh komunikator,pengiriman pesan, penerima pesan, decoding oleh komunikan dan feed back. Dengan melihat proses komunikasi interpersonal, secara otomatis dalam suatu proses pasti terdapat suatu kemajuan hubungan dari yang tidak intim menuju ke hubungan yang intim sesuai pengertian dari teori penetrasi. Kemajuan hubungan sampai menuju keintiman di sini dapat dilihat melalui empat tahapan dari teori penetrasi sosial. Empat tahapan teori penetrasi tersebut yaitu tahapan orientasi, tahapan pertukaran penjajakan afektif, tahapan pertukaran afektif dan pertukaran stabil. Dalam paparan yang sudah dijelaskan, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul proses komunikasi interpersonal berdasarkan teori penetrasi sosial di Club House Casa Grande Fitnes Center. Kata kunci: stakeholder, pelanggan, proses komunikasi interpersonal, tahapan penetrasi sosial

1. Latar Belakang Perusahaan tidak akan pernah terlepas dari stakeholder. Menurut Kasali (dalam Wibisono, 2007: 90) menyatakan bahwa stakeholder adalah suatu kelompok baik dari internal maupun eksternal perusahaan yang dapat menentukan peran dari suatu perusahaan tersebut (Wibisono, 2007: 90). Pelanggan merupakan bagian dari stakeholder eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan, atau dapat disebut juga pelanggan menjadi salah satu komponen yang penting bagi suatu perusahaan (Wibisono, 2007: 90). Dalam hal ini perusahaan yang peneliti teliti adalah Club House Casa Grande Fitnes Center. Peneliti melakukan penelitian di Club House Casa Grande karena menurut peneliti Club House Casa Grande merupakan salah satu tempat fitnes yang memiliki banyak pelanggan dan pada kenyataanya tempat fitnes tersebut tidak hanya sebatas melakukan kegiatan untuk berolah raga akan tetapi terdapat relasi yang terjalin antara personal trainer dengan pelanggan, untuk menjalin relasi, personal trainer memiliki tugas untuk menjalin hubungan yang baik dengan pelanggannya dengan berbagai pendekatan. Menjalin relasi diwujudkan dengan komunikasi dua arah. Komunikasi dua arah di sini diwujudkan melalui komunikasi interpersonal. Devito (dalam Effendy, 2003: 30), komunikasi interpersonal diartikan sebagai penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik (Suranto, 2011: 4). Komunikasi interpersonal sangat berperan penting dalam menjalin relasi. Sebuah relasi terbentuk ketika kedua belah pihak yang berkomunikasi terlibat dalam suatu hubungan yang saling menguntungkan dan saling ketergantungan. Hubungan tersebut dinyatakan sebagai hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal adalah interaksi yang dilakukan seseorang kepada orang lain dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan, sehingga menimbulkan kebahagiaan dan kepuasan hati pada kedua belah pihak (Suranto, 2011: 27)

Hubungan interpersonal dapat menjadi baik tetapi dapat juga menjadi kurang baik. Dikatakan baik ketika adanya keharmonisan, kebersamaan dan kerja sama yang menyenangkan, namun pada saathubungan interpersonalnya kurang baik maka terdapat perbedaan dan kekecewaan dan biasanya hal ini terjadi karena seseorang menyimpan suatu hal yang menjadi perbedaan dan tidak mencoba untuk mengklarifikasi masalah yang terjadi maka masalah akan semakin membesar. Dalam menjalin hubungan interpersonal, sewajarnya bahwa teori penetrasi sosial sangat berguna dalam melihat suatu perkembangan hubungan melalui empat tahapan dari teori penetrasi sosial. Teori penetrasi sosial merupakan proses ikatan yang menggerakan sebuah hubungan dari yang superfisial menjadi hubungan yang intim. Terdapat empat tahapan dari teori penetrasi sosial untuk melihat suatu perkembangan hubungan interpersonal. Empat tahapan itu adalah sebagai berikut: 1.1 Orientasi Tahap paling awal dari interaksi, disebut sebagai tahap orientasi (orientation stage), terjadi pada tingkat publik yang artinya hanya sedikit dari kita yang terbuka untuk orang lain (West & Turner, 2008: 205-208). Tahapan ini adalah tahapan awal dimana seseorang baru pertama kali bertemu dengan lawan bicaranya oleh karena itu tidak banyak orang ingin terbuka. 1.2 Pertukaran penjajakan afektif Pada tahap ini, terjadi perluasan area publik dari diri dan terjadi ketika aspek-aspek dari kepribadian seorang individu mulai muncul (West and Turner, 2008: 206). Dalam tahapan ini seseorang akan berhati-hati dalam berbicara tujuanya supaya tidak membuka diri terlalu banyak terhadap lawan bicaranya. Apa yang tadinya bersifat privasi pada akhirnya menjadi sedikit terbuka. Tahapan penetrasi di sini sudah melewati dimana satu sama lain sudah bertemu lebih dari satu kali, maka dari itu terdapat sedikit spontanitas dalam komunikasi karena individu-individu merasa lebih nyaman dengan satu sama lain. Lebih banyak memperlihatkan ekspresi wajah yang diperlihatkan dan dapat menjadi bagian dari komunikasi dengan orang yang menjadi lawan

bicaranya. 1.3 Pertukaran afektif Tahap ini ditandai oleh persahabatan yang dekat dan pasangan yang intim. Taylor dan Altman (dalam West and Turner, 2008: 207) menyatakan bahwa tahap pertukaran afektif ini termasuk interaksi yang lebih tanpa beban dan santai. Pada tahapan ini seseorang sudah banyak membuka dirinya lebih luas bahkan suatu hal yang privasi menjadi umum, artinya bahwa pada tahapan ini kedua pasangan dalam berbicara sudah terbuka dan sudah mengatakan keseluuhan dari pribadi satu sama lain yang akhirnya keduanya menjadi terbiasa dan dalam berbicarapun sudah tidak ada lagi batasannya, sehingga setiap individu sudah merasa terbiasa, spontan dalam berbicara bahkan sampai pada tahap yang nyaman dan intim sehingga muncul suatu komitmen dari keduabelah pihak. Keintiman di sini bukan keintiman dalam bentuk fisik dan ego, akan tetapi keintiman di sini diartikan sebagai keduanya saling dekat, nyaman, dan saling terbuka satu sama lain untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. 1.4 Pertukaran stabil Tahap pertukaran stabil adalah tahapan teori penetrasi yang menghasilkan keterbukaan yang total dan spontanitas terhadap lawan bicaranya (West and Turner, 2008: 208). Pada tahap ini, pasangan berada pada tingkat keintiman dan keduanya saling terbuka, jujur dan memiliki pemikiran yang sinkron. Artinya bahwa keduanya dapat saling terbuka, jujur bahkan mampu menilai dan menduga perilaku lawan bicaranya. Ketika terdapat sebuah ambiguitas, mereka mencoba untuk selalu mengklarifikasi, sehingga mengurangi adanya kesalahpahaman antara kedua belah pihak. Berbicara mengenai tahapan dari teori penetrasi sosial, di setiap tahapan pasti terdapat adanya suatu proses komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh personal trainer dengan pelanggan di Club House Casa Grande Fitnes Center. Terdapat enam proses komunikasi interpersonal diantaranya keinginan untuk berkomunikasi, encoding oleh komunikator, pengiriman pesan, penerimaan pesan, decoding oleh komunikan, dan feedback. Dalam setiap

tahapan pasti terdapat adanya proses komunikasi interpersonal yang berjalan di Club House Casa Grande Fitnes Center. Dalam beberapa ulasan tersebut merupakan latar belakang dari penelitian ini, peneliti akan melakukan penelitian mengenai proses komunikasi interpersonal antara personal trainer dengan pelanggan berdasarkan teori penetrasi sosial di Club House Casa Grande Fitnes Center. 2. Tujuan Untuk mengetahui proses komunikasi interpersonal yang terjalin antara personal trainer dengan pelanggan Club House Casa Grande Fitness Center berdasarkan teori penetrasi sosial. 3. Hasil Proses komunikasi interpersonal sudah berjalan sesuai enam langkah dari proses komunikasi interpersonal yakni keinginan personal trainer untuk memberikan informasi kepada pelanggan mengenai pola makan dan pola hidup sehat, encoding oleh komunikator dilakukan ketika personal trainer melakukan pengukuran berat badan dan memperagakan bagaimana cara menggunakan alat fitnes, pengiriman pesan dilakukan secara tatap muka, email dan bbm, penerima pesan ketika pelanggan menerima pesan informasi yang diberikan oleh personal trainer, decoding oleh komunikan dilakukan ketika pelanggan memahami isi pesan informasi yang diberikan oleh personal trainer yang kemudian pelanggan melakukan semua arahan yang diberikan oleh personal trainer yang terakhir adalah feed back, feed back dilakukan ketika pelanggan melakukan semua arahan yang diberikan oleh personal trainer yang kemudian pelanggan tersebut berhasil turun berat badannya kemudian dari keberhasilannya membuat diri pelanggan menjadi nyaman dan enggan berpindah atau berganti dengan personal trainer personal trainer yang lain bahkan terdapat pelanggan yang justru mengajak temannya untuk melakukan fitnes dengan memilih personal trainer tersebut. Ketika kedua belah pihak melakukan proses komunikasi interpersonal keduanya terlibat dalam hubungan yang saling menguntungkan dan saling ketergantungan. Hubungan tersebut dinyatakan sebagai hubungan

interpersonal. Hubungan interpersonal adalah interaksi yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan, sehingga menimbulkan kebahagiaan pada kedua belah pihak. Dalam menjalin hubungan interpersonal, sewajarnya bahwa teori penetrasi sosial sangat berguna dalam melihat perkembangan suatu hubungan dengan berdasarkan empat tahapan dari teori penetrasi, hasil yang didapat sebagai berikut. Pada tahapan orientasi seharusnya tidak ada keterbukaan mengenai hal yang privasi, akan tetapi personal trainer wajib menanyakan hal yang privasi seperti usia, tinggi badan, berat badan dan riwayat kesehatan, hal ini dilakukan supaya personal trainer paham fisik setiap pelanggannya dan supaya personal trainer paham apa yang harus diarahkan kepada pelanggannya. Tahapan pertukaran penjajakan afektif terlihat bahwa personal trainer sudah mulai bertanya mengenai hobi, kesibukan keseharian, pengarahan penggunaan alat fitnes dan dari pertanyaan ini pelanggan sudah mulai sedikit terbuka, personal trainer juga mulai terbiasa dalam berkomunikasi dengan pelanggan. Tahapan pertukaran afektif terlihat bahwa pelanggan sudah mulai terbiasa, dalam berbicara sudah mulai spontan dan tanpa batas, personal trainer sudah mengetahui karakteristik setiap pelanggannya sehingga personal trainer tahu apa yang harus dilakukan, pada tahapan ini personal trainer menggunakan pendekatan dengan cara mengajak makan bersama dengan pelanggannya, dari makan bersama membuat keduanya saling terbuka dan dapat memunculkan suatu hubungan keakraban dari kedua belah pihak. Terakhir pada tahapan stabil terlihat bahwa personal trainer sudah saling mengenal dan paham kebiasaan dari pelanggan, sifat dan sikap, kelebihan dan kekurangannya, pembicaraan sudah mengarah ke hal yang privasi, personal trainer menganggap bahwa semua pelanggannya adalah orang terdekatnya. Cara pendekatannya bermacam-macam seperti ketika terdapat pelanggan yang memiliki butik, personal trainer mengajak istrinya untuk ke butik pelanggannya, ada yang makan dan mengajak nongkrong pelanggan bahkan terdapat pelanggan yang mengajak personal trainer-nya untuk makan

bersama di rumah bersama dengan keluarganya dan menurut hasil penelitian mereka para pelanggan sudah merasa dekat dan terbiasa dengan personal trainer nya, mereka menganggap personal trainer tersebut sebagai sahabat, saudara, kakak dan keluarga sendiri. dari kedekatan ini yang memunculkan suatu kenyamanan dan dari kenyamanan tersebut membuat pelanggan menjadi enggan untuk berpindah bahkan berganti dengan personal trainer lain. 4. Analisis Proses komunikasi interpersonal memiliki enam yakni keinginan untuk berkomunikasi, encoding oleh komunikator, pengiriman pesan, penerima pesan, decoding oleh komunikan dan feed back (Suranto, 2011:11). Proses komunikasi interpersonal antara personal trainer dengan pelanggan Club House Casa Grande Fitnes Center merupakan topik dari penelitian. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa ternyata personal trainer di Club House Casa Grande tidak hanya sebatas memberikan arahan dan hanya sebatas melakukan kegiatan untuk berolahraga, akan tetapi mereka juga menjalin relasi dengan pelanggannya. Menjalin relasi saja tidak cukup, akan tetapi personal trainer dalam pendektanya kepada pelanggan memiliki pendekatan yang berbedabeda antara pelanggan yang satu dengan pelanggan yang lain. Dalam menjalin relasi justru tidak mudah, dan ternyata seorang personal trainer harus beradaptasi dengan pelanggan yang satu dengan yang lainnya. Proses komunikasi interpersonal yang terjadi antara personal trainer dengan pelanggan Club House Casa Grande Fitnes Center peneliti rangkum melalui paparan berikut 4.1 Keinginan untuk berkomunikasi: Personal trainer (PT) memiliki keinginan untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Keinginan untuk berkomunikasi diwujudkan dengan adanya keinginan PT untuk memberikan informasi mengenai pola hidup sehat dan memberikan penjelasan mengenai pantangan yang harus dilakukan serta mengarahkan bcara menggunakan alat fitnes.

4.2 Encoding oleh komunikator Personal trainer melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan serta melakukan arahan dengan menjelaskan pola dan pantangan untuk hidup sehat dan memperagakan cara menggunakan alat fitnes. 4.3 Pengiriman Pesan Pengiriman pesan dilakukan secara tatap muka ataupun melalui berbagai saluran komunikasi seperti email dan BBM 4.4 Penerima Pesan Pelanggan menerima isi pesan yakni informasi yang diberikan oleh personal trainer-nya 4.5 Decoding oleh komunikan Pelanggan memahami isi pesan dan melakukan arahan PT untuk melakukan fitnes sesuai dengan arahan dari PT dan mengatur pola makan serta pola hidup sehat yang sudah diberikan oleh PT. 4.6 Feedback Ketika pelanggan sudah melakukan semua arahan yang diberikan oleh PT maka beberapa pelanggan berhasil untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dari keberhasilan muncul suatu kenyamanan antara kedua belah pihak. Keberhasilan dan kenyamanan tersebut yang membuat pelanggan enggan untuk berganti dengan personal trainer lain atau bahkan tidak menginginkan untuk berpindah ke perusahaan lain bahkan ada yang mengajak teman untuk bergabung menjadi member di Club House Casa Grande Fitnes Center dengan menggunakan PT yang dipilihnya. Berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan di lapangan peneliti menyimpulkan bahwa proses komunikasi interpersonalnya sudah berjalan, hal tersebut terbukti dari proses enam langkah yang sudah peneliti paparkan yakni pada 1.1, 1.2, 1.3, 1.4, 1.5, 1.6. Dari enam langkah tersebut sudah jelas memperlihatkan suatu proses komunikasi interpersonal yang berjalan di Club House Casa Grande Fitnes Center.

Dalam beradaptasi atau untuk melihat jalannya kemajuan suatu proses komunikasi interpersonal dapat dilihat melalui empat tahapan teori penetrasi sosial (West & Turner, 2008: 205) yakni tahapan orientasi, pertukaran penjajakan afektif, pertukaran afektif dan pertukaran stabil yang dilakukan personal trainer kepada pelanggannya. Mengarah ke hal yang sudah pribadi dengan menanyakan Umur, pendataan berat badan, tinggi badan, riwayat kesehatan. Selain dari itu bahasan hanya seputar pengenalan. PT menanyakan Hobi, kesibukan keseharian, pengarahan penggunaan alat fitnes, PT sudah mulai terbiasa dalam berkomunikasi dengan pelanggannya. Sudah saling mengenal dan paham kebiasaan dari pelanggan sikap dan sifat, kekurangan dan kelebihan. PT menganggap semua pelanggannya adalah orang terdekatnya. Karena kedekatan itulah ada beberapa pelanggan yang mengajak untuk buka puasa bersama keluarga dan ada juga yang mengajak nongkrong bersama. Dari kedekatan tersebut yang memunculkan adanya suatu hubungan yang dekat karena PT dimata pelanggannya tidak hanya sekedar PT saja, akan tetapi mereka merasa ada suatu hubungan persahabatan dan kekeluargaan. Karena kedekatan itulah yang membuat pelanggan nyaman dan enggan untuk berpindah atau berganti dengan PT lain Pelanggan sudah merasa terbiasa dalam berkomunikasi dengan PT nya, spontan dan tanpa batas, PT sudah mengetahui karakter setiap pelanggan, pendekatan PT bermacam-macam ada yang datang ke butik pelanggannya, ada PT yang sudah berani mengajak pelanggannya untuk makan bersama, dari makan bersama itulah memunculkan suatu hubungan persahabatan bahkan kekeluargaan.

5. Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai empat tahapan yang peneliti rangkum dijelaskan bahwa sebenarnya empat tahapan dari teori penetrasi sudah berjalan akan tetapi terdapat sedikit perbedaan pada tahapan awal, di mana seharusnya pada tahapan awal belum terdapat keterbukaan atau membahas mengenai hal yang privasi. Hal tersebut bertujuan untuk memaksimalkan pelayanan terhadap pelanggan karena setiap pelanggan memiliki fisik dan kebutuhan yang berbeda dan dengan menanyakan di awal PT menjadi tahu apa yang harus diarahkan kepada pelanggannya sesuai fisik dan tujuan dari pelanggan tersebut. Dalam penelitian ditemukan bahwa personal trainer sudah menjalankan tugasnya, misalnya individu yang tertutup menjadi terbuka satu sama lain, berbicara dengan santai, spontan, bahkan terdapat pelanggan menganggap seperti kakak atau keluarga sendiri. Keberhasilan untuk menuju keintiman sudah personal trainer lakukan dengan cara berkomunikasi dan pendekatan masing-masing. Personal trainer yang ramah, mampu mengikuti keinginan pelanggan, menciptakan kenyamanan yang membuat pelanggan tidak berpindah dengan PT lain maupun perusahaan lain. 6. Daftar Pustaka Effendy, Onong Uchjana. (2002). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. Suranto Aw, 2011. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu Turner, L. H., & West, R. 2008. Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika. Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR. Gresik: Fascho Publishing,