KOMUNIKASI ANTARPRIBADI SUAMI ISTRI (Studi Kasus Kualitatif Pasangan Suami Istri yang Menikah Tanpa Pacaran di Kota Medan)
|
|
- Handoko Atmadja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KOMUNIKASI ANTARPRIBADI SUAMI ISTRI (Studi Kasus Kualitatif Pasangan Suami Istri yang Menikah Tanpa Pacaran di Kota Medan) Anggie Dahlia Simanjuntak Abstrak Skripsi ini berisi penelitian mengenai komunikasi antarpribadi suami istri yang menikah tanpa pacaran di Kota Medan. Tujuannya adalah untuk mengetahui komunikasi antarpribadi pada pasangan suami istri yang menikah tanpa proses pacaran di Kota Medan, dan untuk mengetahui perkembangan hubungan suami istri yang menikah tanpa proses pacaran di Kota Medan. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam (in-depth interview) yaitu wawancara terhadap empat orang informan yang telah memenuhi kriteria informan yang telah ditentukan sebelumnya. Wawancara dilakukan secara intensif dan terus menerus sampai data yang didapatkan telah sesuai dengan tujuan penelitian dan penelitian kepustakaan (Library Research). Teknik analisa data menggunakan analisis data model Miles and Huberman yaitu, peneliti melakukan reduksi data kemudian menyajikan data dengan teks yang naratif lalu penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa informan pasangan suami istri yang menikah tanpa proses pacaran membutuhkan penyesuaian baik karakter maupun berbagai kondisi seperti aktivitas waktu luang, seksualitas, ekonomi dan sebagainya. Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa keintiman dan kemesraan yang dirasakan oleh pasangan suami istri yang menikah tanpa proses pacaran tidak langsung muncul di awal pernikahan, namun seiring berjalannya waktu dan kebersamaan mereka setiap hari, timbul keintiman, kemesraan dan cinta, kecuali pasangan suami istri (VP dan RS) tidak menemukan keintiman, kemesraan, dan cinta di dalam hubungan suami istri. Pasangan suami istri yang menikah tanpa pacaran menjalin komunikasi yang efektif, saling terbuka dan saling percaya, serta menjunjung tinggi komitmen, sedangkan pasangan suami istri (VP dan RS) tidak menjalin komunikasi yang efektif, tidak saling terbuka, tidak saling percaya namun tetap menjunjung tinggi komitmen pernikahan. Peneliti menemukan bahwa pasangan suami istri merasa puas menjalani pernikahan tanpa pacaran kecuali pasangan suami istri (VP dan RS) tidak puas menjalani pernikahan tanpa pacaran. Kata kunci : Komunikasi Antarpribadi, Suami Istri, Menikah Tanpa Pacaran, Self Disclosure. PENDAHULUAN Konteks Masalah Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup seorang diri. Dalam hubungannya sebagai makhluk sosial, terkandung makna bahwa bagaimanapun juga manusia tidak terlepas dari individu yang lain karena akan saling melengkapi dan membutuhkan. Komunikasi memegang peranan 1
2 penting dalam kehidupan manusia. Komunikasi merupakan suatu hubungan kontak antara manusia baik individu maupun berkelompok. Menurut Hovland, Jains & Kelley komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (Fajar, 2009: 27). Komunikasi merupakan medium paling penting dalam membangun suatu hubungan dengan orang lain dan untuk membangun kontak sosial. Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communicatio, yang bersumber dari kata communis artinya sama dan communico atau communication, yang berarti membuat sama (Effendy, 2003: 30). Melalui proses komunikasi kita tumbuh dan belajar mengenal lingkungan sekitar. Sebab itu, komunikasi merupakan kebutuhan bagi setiap manusia dalam rangka pertukaran informasi. Salah satu cara pertukaran yaitu secara pribadi, baik itu berupa gagasan ataupun pendapat pribadi. Secara emosional, komunikasi antarpribadi sangat efektif dalam membangun hubungan dengan orang lain. Komunikasi antarpribadi menurut Joseph A. Devito dalam bukunya The Interpersonal Communication Book adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan berapa umpan balik seketika (Fajar, 2009: 78). Komunikasi antarpribadi merupakan pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain dengan efek dan feedback yang langsung dalam (Hidayat, 2012: 41). Lebih lanjut De Vito (Liliweri,1991: 13), menyatakan ada 5 ciri-ciri komunikasi antarpribadi yaitu openees (keterbukaan), emphaty (empati), supportiveness (dukungan), positiveness (rasa postif), dan equality (kesamaan). Dengan adanya komunikasi antarpribadi tercipta suatu hubungan yang intim, salah satunya komunikasi antarpribadi dalam hubungan pernikahan. Menikah dan membina kehidupan rumah tangga merupakan salah satu aktivitas sentral dari manusia yang bertujuan untuk memperoleh suatu kehidupan yang bahagia. Pernikahan adalah suatu bentuk hubungan antara laki-laki dan perempuan yang meliputi hubungan seksual, legitimasi untuk memiliki keturunan (memiliki anak), dan penetapan kewajiban yang dimiliki oleh masing-masing pasangan. Cinta dan komitmen menjadi alasan utama pernikahan. Komitmen yang dimaksud adalah komitmen pribadi dalam hubungan intim, yang salah satunya berupa pernikahan. Komitmen adalah elemen kognitif, berupa keputusan untuk secara sinambungan dan tetap menjalankan suatu kehidupan bersama. Dalam proses menuju pernikahan, pacaran merupakan cara yang biasa dilakukan dalam kehidupan masyarakat pada umumnya. Pacaran adalah proses dimana seseorang bertemu dengan seorang lainnya dalam konteks sosial yang bertujuan untuk menjajaki kemungkinan sesuai atau tidaknya orang tersebut untuk dijadikan pasangan hidup. Pacaran ditandai dengan adanya kedekatan emosional dan daya tarik seksual terhadap lawan jenis, serta perasaan cocok yang dirasakan oleh kedua individu (laki-laki dan perempuan lajang). Melihat fenomena yang terjadi dalam penyesuaian dan pertumbuhan dalam pernikahan, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang belum pernah diteliti sebelumnya yakni mengurai proses komunikasi antarpribadi pada pasangan yang menikah tanpa proses berpacaran. Karena kita tahu, dalam memulai sebuah 2
3 hubungan pernikahan itu ada unsur cinta, keintiman, dan keterbukaan satu sama lain. Fokus Masalah Fokus masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana komunikasi antarpribadi pada pasangan yang menikah tanpa pacaran di Kota Medan? Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah : 1. Untuk mengetahui komunikasi antarpribadi pada pasangan suami istri yang menikah tanpa proses pacaran di Kota Medan. 2. Untuk mengetahui perkembangan hubungan suami istri yang menikah tanpa proses pacaran di Kota Medan. URAIAN TEORITIS Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi didefenisikan oleh Joseph A. DeVito dalam bukunya The Interpersonal Communication Book sebagai : Proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika ( The process of sending and receiving messages between two person, or among a small groups of persons, with some effect and some immediate feedback) (DeVito, 2007: 4). Teori Penetrasi Sosial Menurut Alman dan Taylor (dalam Liliweri,1991:55) teori penetrasi sosial adalah teori yang menyatakan bahwa hubungan antarpribadi telah terjadi suatu penyusupan sosial. Ketika kita baru berkenalan dengan orang lain untuk pertama kalinya maka sebenarnya kita mulai dengan suatu ketidakakraban, kemudian dalam proses yang terus menerus berubah menjadi lebih akrab sehingga pengembangan hubungan mulai terjadi. Dari sinilah setiap orang mulai menghitung apa yang bisa diterima atas keuntungan apa yang akan diperoleh. Self Disclosure Teori self disclosure atau pengungkapan diri merupakan proses mengungkapkan reaksi atau tanggapan kita terhadap situasi yang sedang kita hadapi serta memberikan informasi guna memahami suatu tanggapan terhadap orang lain dan sebaliknya. Membuka diri berarti membagikan kepada orang lain perasaan kita terhadap suatu yang telah dikatakan atau dilakukannya atau perasaan kita terhadap suatu kejadian-kejadian yang baru saja kita saksikan (Devito, 1997: ). Teori Johari Windows Joseph Luft dan Harrington Ingham mengembangkan konsep Johari Window sebagai perwujudan bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain yang digambarkan sebagai jendela. Jendela tersebut terdiri dari matriks 4 3
4 sel, masing-masing sel menunjukkan daerah self (diri) baik yang terbuka maupun yang disembunyikan. Keempat sel tersebut adalah daerah publik, daerah buta, daerah tersembunyi dan daerah yang tidak disadari. Berikut ini disajikan gambar ke 4 sel tersebut : Gambar 2.1 : Konsep Johari Windows Diketahui orang lain Tidak diketahui orang lain Tahu tentang diri Daerah Publik (public area) A Daerah Tersembunyi (hidden area) C Tidak tahu tentang diri Daerah Buta (blind area) B Daerah Yang Tidak Disadari (unconscious area) D Sumber : Rakhmat Jalaludin, 2004 : 108 Teori Pelanggaran Harapan Teori pelanggaran harapan (Expectancy Violations Theory) menyatakan bahwa orang memiliki harapan mengenai perilaku nonverbal orang lain. Mengenai teori pelanggaran harapan Burgoon (1978) mengintegrasikan kejadiankejadian khusus dari komunikasi nonverbal yaitu ruang personal dan harapan orang akan jarak ketika perbincangan terjadi. Karena ruang personal merupakan konsep inti dari teori ini. Perkawinan Di dalam komunikasi antarpribadi, hubungan dapat diartikan sebagai sejumlah harapan yang dua orang miliki bagi perilaku mereka didasarkan pada pola interaksi mereka. Hubungan antarpribadi dapat didefenisikan sebagai serangkaian interaksi antara dua individu yang saling kenal satu sama lain. Hubungan yang baik adalah dimana interaksi-interaksi sifatnya memuaskan dan sehat bagi mereka yang terlibat interaksi tersebut (Budyatna & Ganiem, 2011: 36). Menggunakan dimensi-dimensi tersebut di atas, Fitzpatrick menjelaskan tiga tipe dasar mengenai hubungan pasangan perkawinan yang langgeng yang dinamakan sebagai tradisional, bebas, dan tersendiri (Fitzpatrick, 1988: 78-79). 1) Pasangan perkawinan tradisional, memiliki ideologi tradisional, tetapi mempertahankan beberapa kebebasan dalam perkawinan mereka. Nilai-nilai mereka lebih mengutamakan kepada stabilitas daripada spontanitas. Mereka menganut adat istiadat tradisional: wanita menggunakan nama keluarga suaminya. Hubungan-hubungan tradisional menunjukkan saling ketergantungan yang sangat kua, ditandai oleh rasa bersama dan perkawinan tingkat tinggi dan mereka lebih suka terlibat dalam konflik daripada menghindar dari konflik. 2) Pasangan perkawinan yang bebas, berbagi ideologi yang mencakup perubahan dan ketidakpastian dalam hubungan perkawinan tetapi, seperti pasangan perkawinan tradisional mereka merasakan adanya saling ketergantungan dan lebih suka mengatasi perbedaan-perbedaan dengan 4
5 melibatkan diri dalam konflik dari pada menghindarinya. Mereka lebih banyak menganut nilai-nilai nonkonvensional. Pasangan yang termasuk tipe ini yakin bahwa hubungan tidak harus mengganggu kebebasan teman hidupnya. Teman hidup yang bebas mempertahankan atau memelihara ruangruang fisik secara terpisah dan adakalanya dirasakan sulit untuk mempertahankan atau memelihara jadwal harian secara teratur. 3) Pasangan perkawinan yang tersendiri, dicirikan oleh ideologi tradisional dianut secara bersama, tetapi berbeda dari dua kelompok sebelumnya pasangan ini kurang terlibat dalam berbagai emosional dan oleh karena itu kurang adanya saling ketergantungan. Sebagai tambahan, pasangan perkawinan yang tersendiri cenderung untuk menghindari konflik. Dalam masalah-masalah perkawinan dan keluarga sifatnya konvensional, tetapi seperti pasangan perkawinan yang bebas mereka menekankan pentingnya kebebasan individual. Mereka kurang sekali memiliki persahabatan dan kebersamaan dalam perkawinan mereka dibandingkan dengan perkawinan yang tradisional dan bebas. Pasangan perkawinan ini menunjukkan adanya saling ketergantungan dengan memelihara jadwal harian secara teratur. Pola-pola Hubungan Interaksi Ada dua tipe pola yang penting bagi Palo Alto Group untuk menggambarkan gagasan ini. Jika dua orang saling merespon dengan cara yang sama, mereka dikatakan terlibat dalam sebuah hubungan simetris (symmetrical relationship), Tipe hubungan yang kedua adalah pelengkapan (complementary). Dalam hubungan ini, pelaku komunikasi merespon dengan cara yang berlawanan. Perbedaan-Perbedaan Gender Dalam Keakraban Penelitian yang dilakukan melanjutkan dukungan mengenai pandangan bahwa hubungan-hubungan pria ditentukan dalam arti mengenai aktivitas bersama dan wanita dalam arti berbagi pikiran dan perasaan (Reis,1988). Demikian pula pandangan pria mengenai keakraban agaknya agaknya berhubungan dengan kedekatan fisik. Jadi, bagi pria keakraban didasarkan pada aktivias bersama dalam hubungan pria dan seksualitas dalam hubungan pria wanita. Hubungan Pria Wanita Oleh karena pria dan wanita cenderung berusaha mendapatkan keakraban hubungan melalui cara-cara yang berbeda, maka cara-cara tersebut menjadi penting bagi gaya masing-masing, dan frustasi dapat terjadi dalam hubungan beda gender. 5
6 Model Teoritik Gambar 2.2 Bagan Model Teoritik Penelitian Komunikasi Antarpribadi Pada Pasangan Suami Istri Yang Menikah Tanpa Pacaran Komunikasi Antarpribadi Teori Penetrasi Sosial Self Disclosure Teori Pelanggaran Harapan Perkawinan Pola Hubungan Interaksi Perbedaan Gender Dalam Keakraban Hubungan Pria Wanita Pasangan Suami Istri - Komunikasi antarpribadi pada pasangan suami istri yang menikah tanpa pacaran. - Perkembangan hubungan suami istri yang menikah tanpa pacaran. Sumber : Peneliti Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah komunikasi antarpribadi pada pasangan suami istri yang menikah tanpa proses pacaran. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah pasangan suami istri yang sebelum menikah tidak menjalani proses berpacaran. Adapun kriteria subjek penelitian yaitu : pasangan suami istri yang berdomisili di Kota Medan, pasangan suami istri yang menikah tanpa pacaran, subjek penelitian menjalani pernikahan lebih dari satu tahun pernikahan. Teknik Pengumpulan Data Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Observasi 2. Metode Wawancara 3. Studi Kepustaka Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh data dari informan yang memiliki kriteria sesuai dengan yang ditetapkan peneliti, kemudian peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan triangulasi data dan teori, dan proses pengumpulan data tersebut dilakukan terus-menerus hingga datanya jenuh. Dengan menggunakan teknik analisis data selama di lapangan model Miles and Huberman, peneliti menganalisis data dengan langkah-langkah sebagai berikut (Sugiyono, 2005: 92): 1. Peneliti melakukan redukasi data. 2. Melakukan penyajian data. 3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi. 6
7 Pembahasan Komunikasi merupakan medium paling penting dalam membangun suatu hubungan dengan orang lain dan untuk membangun kontak sosial. Keahlian berkomunikasi antarpribadi menjadi sesuatu yang mutlak dalam kehidupan manusia. Hubungan interpersonal merupakan sifat alami manusia untuk membina hubungan dengan orang lain. Hubungan yang baik adalah dimana interaksiinteraksi sifatnya memuaskan dan sehat bagi mereka yang terlibat interaksi tersebut (Budyatna dan Ganiem, 2011:36). Salah satu tujuan dari membina hubungan dengan orang lain adalah agar kita mendapatkan dukungan sosial. Salah satu bentuk hubungan interpersonal adalah menikah. Komunikasi suami istri yang baik merupakan kunci untuk mencapai keharmonisan rumah tangga. Relasi antarpribadi yang sudah dibina sampai pada tingkat hubungan yang tertinggi yaitu pernikahan harus terus dibina dengan sebuah komunikasi yang baik. Bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang melibatkan hanya dua orang secara tatap muka yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal dan non verbal. Teori Penetrasi sosial berupaya mengidentifikasi proses peningkatan keterbukaan dan keintiman seseorang dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Sehingga komunikasi yang terjalin antara informan dengan pasangannya masih memungkinkan mereka melakukan komunikasi antarpribadi dan melakukan penetrasi sosial walaupun mereka menikah tanpa melakukan proses berpacaran terlebih dahulu. Suatu self disclosure yang baik adalah dilakukan dengan dua arah. Teori self disclosure atau pengungkapan diri merupakan proses mengungkapkan reaksi atau tanggapan kita terhadap situasi yang sedang kita hadapi serta memberikan informasi guna memahami suatu tanggapan terhadap orang lain dan sebaliknya. Membuka diri berarti membagikan kepada orang lain perasaan kita terhadap suatu yang telah dikatakan atau dilakukannya atau perasaan kita terhadap suatu kejadian-kejadian yang baru saja kita saksikan (Devito, 1997: ). Privasi merupakan tingkatan interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki seseorang pada suatu kondisi atau situasi tertentu. Tingkatan privasi yang diinginkan itu menyangkut keterbukaan atau ketetutupan, yaitu adanya keinginan untuk berinteraksi dengan orang lain, atau justru ingin mengindar atau berusaha supaya sukar dicapai oleh orang lain. Dalam hubungannya dengan orang lain, manusia memiliki referensi tingkat privasi yang diinginkannya. Ada saat saat dimana seseorang ingin berinteraksi dengan orang lain (privasi rendah) dan ada saat saat dimana ia ingin menyendiri dan terpisah dari orang lain (privasi tinggi). Dasar sebuah hubungan bukanlah seseorang atau dua orang, melainkan yang menjadi dasar sebuah hubungan adalah interaksi. Dimana perilaku satu merespon perilaku yang lain. Seiring dengan waktu, sifat-sifat hubungan terbentuk atau dibentuk melalui serangkaian interaksi. Ada dua jenis pola hubungan yang pertama hubungan simeteris (symmetrical relationship), merespon dengan cara yang sama. Bisa sama-sama berupa pertentangan atau menonjolkan dominasi, atau kebalikannya merespon dengan cara yang sama-sama pasif, mengalah. Yang 7
8 kedua, hubungan pelengkapan (complementary) merespon dengan cara yang berbeda. Penelitian yang dilakukan melanjutkan dukungan mengenai pandangan bahwa hubungan-hubungan pria ditentukan dalam arti mengenai aktivitas bersama dan wanita dalam arti berbagi pikiran dan perasaan (Reis,1988). Demikian pula pandangan pria mengenai keakraban agaknya agaknya berhubungan dengan kedekatan fisik. Jadi, bagi pria keakraban didasarkan pada aktivias bersama dalam hubungan pria dan seksualitas dalam hubungan pria wanita. Sebaliknya, keakraban wanita didasarkan pada berbicara dan kasih sayang, baik kepada teman wanita maupun pria (Reis,1988). Perbedaan jenis kelamin akan berpengaruh pada perilaku setiap individu dan juga sudah pasti berpengaruh pada pola komunikasinya. Pasangan suami istri adalah pasangan antara laki-laki dan perempuan, di mana terdapat banyak perbedaan di dalam dirinya yang sudah kodrati. Banyak penelitian yang menjelaskan mengenai perbedaan komunikasi antara laki-laki dan perempuan. Wanita dianggap lebih banyak berbicara sekedar untuk berbicara, bila dibandingkan dengan pria. Wanita lebih banyak terlibat dalam pembicaraan yang bersifat pribadi, dan pada umumnya juga wanita lebih menaruh perhatian pada kualitas interaksi atau hubungan. Maka dari itu, dengan banyaknya perbedaan yang ada antara suami dan istri maka kedua belah pihak harus selalu menjaga kebersamaan dengan dasar komunikasi antar pribadi yang efektif. Setiap pasangan harus menerapkan segala prinsip dalam komunikasi antar pribadi. Dengan adanya keterbukaan maka tidak akan ada prasangka atau curiga satu sama lain. Dengan adanya empati, maka tidak akan nada yang merasa susah sendirian. Dengan adanya sikap positif, maka segala cobaan yang datang akan dilalui bersama. Dengan adanya perasaan sama, maka tidak akan ada perasaan saya yang paling berkuasa atau saya yang berpenghasilan lebih besar. Dan yang terakhir, dengan adanya saling mendukung maka kesuksesan membina sebuah rumah tangga akan mudah tercapai. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap keempat informan pasangan suami istri, didapatkan hasil bahwa pasangan suami istri JS dan HS, ES dan OS, SS dan NM mengaku banyak perbedaan diantara mereka dan mereka berusaha untuk menghargai perbedaan-perbedaan yang ada dan menerapkan segala prinsip dalam komunikasi antar pribadi. Sedangkan pasangan VP dan RS kurang mampu menerima perbedaan-perbedaan diantara mereka. Sehingga rentan terjadi konflik didalam rumah tangga mereka tetapi mereka tetap mempertahankan komitmen pernikahan mereka. Dengan adanya keterbukaan maka tidak akan ada prasangka atau curiga satu sama lain. Dengan adanya empati, maka tidak akan nada yang merasa susah sendirian. Dengan adanya sikap positif, maka segala cobaan yang datang akan dilalui bersama. Dengan adanya perasaan sama, maka tidak akan ada perasaan saya yang paling berkuasa atau saya yang berpenghasilan lebih besar. Dan yang terakhir, dengan adanya saling mendukung maka kesuksesan membina sebuah rumah tangga akan mudah tercapai. 8
9 Kesimpulan 1. Pasangan suami istri yang menikah tanpa pacaran di Kota Medan membutuhkan penyesuaian baik karakter maupun berbagai kondisi. Penyesuaian dalam kehidupan pernikahan satu atau dua tahun pertama pernikahan merupakan penyesuaian yang paling sulit yang harus dilakukan oleh keempat informan pasangan suami karena mereka menikah tanpa pacaran. Dari keempat informan pasangan suami istri yang diteliti, peneliti menemukan bahwa tiga diantaranya yaitu pasangan suami istri JS dan HS, ES dan OS, SS dan NM saling menyesuaikan diri dengan keluarga dari masing-masing pihak dan teman-teman dengan baik. 2. Keintiman dan kemesraan yang dirasakan oleh ke empat informan pasangan suami istri tidak langsung muncul di awal pernikahan, karena keempat informan masih merasa canggung. Saran 1. Saran penelitian, penelitian selanjutnya disaranakan untuk lebih memperhatikan kondisi dan situasi saat proses wawancara. Usahakan untuk mencari tempat yang nyaman dan tenang, sehingga dapat lebih menjaga konsentrasi responden saat di wawancarai. Peneliti juga harus dapat memahami teknik wawancara dengan baik, sehingga dapat menggali lebih dalam dinamika dalam masalah yang digali. 2. Saran dalam kaitan akademis, peneliti selanjutnya juga dapat menggunakan metode kuantitatif dalam mengukur dan membandingkan kepuasan pernikahan yang dilakukan tanpa pacaran. 3. Saran dalam kaitan praktis, individu-individu yang mau menjalani pernikahan tanpa pacaran untuk lebih mempersiapkan kesiapan mental dan tingkat pemikiran kedewasaan yang matang untuk menjaga rumah tangga tetap utuh dan menjalin komunikasi yang efektif antara suami dan istri agar berjalan dengan baik. Daftar Referensi Beebe, Steven dkk Interpersonal Communication. United State : Pearson Education, Inc. De Vito, Joseph A The Interpersonal Communication Book. USA: Pearson Education Inc. Liliweri, Alo Komunikasi Antarpribadi. Bandung. Citra Aditya Bakti. Little John, Stephen W & Foss, Karen A Theories of Human Communication. terjemahan : Salemba Humanika : Jakarta. Sugiyono Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Suranto Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu. Taylor, Shelley E, Peplau, Letitia Anne dan Sears, David O Psikologi Sosial. Jakarta: Kencana. Veere Relationship. Bekasi. Gramata Publishing. West, Richard & Lynn H. Turner Pengantar Teori Komunikasi : Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika. 9
10 df 10
SELF DISCLOSURE DAN MEDIA KOMUNIKASI
SELF DISCLOSURE DAN MEDIA KOMUNIKASI (Studi Kasus Self Disclosure Pacaran Jarak Jauh Melalui Media Komunikasi Pada Mahasiswa/i di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU) NURUL HUDA NASUTION ABSTRAK Skripsi
Lebih terperinciKOMUNIKASI ANTARPRIBADI SUAMI ISTRI. (Studi Kasus Kualitatif Pasangan Suami Istri Yang Menikah Tanpa Pacaran di Kota Medan) SKRIPSI
KOMUNIKASI ANTARPRIBADI SUAMI ISTRI (Studi Kasus Kualitatif Pasangan Suami Istri Yang Menikah Tanpa Pacaran di Kota Medan) SKRIPSI Anggie Dahlia Simanjuntak 100904087 DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS
Lebih terperinciPROSES KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DALAM KELUARGA IBU BEKERJA
PROSES KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DALAM KELUARGA IBU BEKERJA (Studi Deskriptif Kualitatif Proses Komunikasi Antarpribadi Ibu Bekerja dengan Suami dan Anak dalam Keluarga Ibu Bekerja pada Subbagian Tata Laksana
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: stakeholder, pelanggan, proses komunikasi interpersonal, tahapan penetrasi sosial
ABSTRAK Pada dasarnya setiap perusahaan tidak akan pernah terlepas dari stakeholder. Salah satu stakeholder eksternal perusahaan yang berperan penting dalam keberhasilan suatu perusahaan adalah pelanggan,
Lebih terperinciPERAN SIGNIFICANT OTHERS
PERAN SIGNIFICANT OTHERS DALAM PEMBENTUKAN KONSEP DIRI (Studi Kasus tentang Peran Romo dalam Pembentukan Konsep Diri Kaum Muda melalui Komunikasi Interpersonal di Gereja Paroki Santa Maria Assumpta Babarsari)
Lebih terperinciAsk.Fm dan Keterbukaan Diri (Studi Kasus Penggunaan Jejaring Sosial Ask.Fm dan Keterbukaan Diri di Kalangan Siswa SMA Negeri 3 Medan)
Ask.Fm dan Keterbukaan Diri (Studi Kasus Penggunaan Jejaring Sosial Ask.Fm dan Keterbukaan Diri di Kalangan Siswa SMA Negeri 3 Medan) Nurul Rezekiah Putri 110904102 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Ask.Fm
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Manusia merupakan mahluk sosial, yang berarti dalam menjalani
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Manusia merupakan mahluk sosial, yang berarti dalam menjalani kehidupannya manusia tidak dapat hidup sendiri. Setiap individu membutuhkan orang lain untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hubungan sosial yaitu hubungan berpacaran atau hubungan romantis.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktivitas manusia yang dasar, dengan berkomunikasi manusia melakukan hubungan karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri
Lebih terperinciKONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT
KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT 100904069 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Konsep Diri dalam Komunikasi Antarpribadi,
Lebih terperinciHUBUNGAN KETERBUKAAN DIRI DALAM TA ARUF DAN KEPUTUSAN MENIKAH KELOMPOK TARBIYAH PKS CABANG POLOKARTO
47 HUBUNGAN KETERBUKAAN DIRI DALAM TA ARUF DAN KEPUTUSAN MENIKAH KELOMPOK TARBIYAH PKS CABANG POLOKARTO Aji Anung Aryanto Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini terbagi atas empat sub bab. Sub bab pertama membahas mengenai komunikasi sebagai media pertukaran informasi antara dua orang atau lebih. Sub bab kedua membahas mengenai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication) Pengertian Komunikasi Antar Pribadi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication) 2.1.1 Pengertian Komunikasi Antar Pribadi Menurut Joseph De Vito, dalam bukunya The Interpersonal Communication
Lebih terperinciBAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan Pertama yaitu, Communication Privacy Management Gay dalam Menjaga Hubungan Antarpribadi dengan teman.
122 BAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan Untuk memanajemen privasi komunikasinya, kaum gay memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengungkapkan mana wilayah privat dan mana wilayah publik dengan teman, pasangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melainkan juga mengikat janji dihadapan Tuhan Yang Maha Esa untuk hidup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pernikahan atau perkawinan adalah suatu kejadian dimana dua orang yang saling mengikat janji, bukan hanya didepan keluarga dan lingkungan sosial melainkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi disebut juga dengan komunikasi interpersonal (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertemu dalam waktu yang cukup lama. Long Distance Relationship yang kini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Long Distance Relationship adalah suatu hubungan dimana para pasangan yang menjalaninya dipisahkan oleh jarak yang membuat mereka tidak dapat saling bertemu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. A. Kepuasan Pernikahan. 1. Pengertian Kepuasan Pernikahan
13 BAB II LANDASAN TEORI A. Kepuasan Pernikahan 1. Pengertian Kepuasan Pernikahan Pernikahan merupakan suatu istilah yang hampir tiap hari didengar atau dibaca dalam media massa. Namun kalau ditanyakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pernikahan bagi beberapa individu dapat menjadi hal yang istimewa dan penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam kehidupan yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi kerja 1. Pengertian motivasi kerja Menurut Anoraga (2009) motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu, motivasi kerja
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi secara umum (Uchjana, 1992:3) dapat dilihat dari dua sebagai: 1. Pengertian komunikasi secara etimologis Komunikasi berasal dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (Wibisono, 2007: 90). Stakeholder internal adalah stakeholder yang berada di
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada dasarnya setiap perusahaan tidak akan pernah terlepas dari yang namanya stakeholder. Kasali (dalam Wibisono, 2007: 90) menyatakan bahwa stakeholder adalah suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
14 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Menurut Effendy (2009: 5), komunikasi adalah aktivitas makhluk sosial. Dalam praktik komunikasi
Lebih terperinciHubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan.
Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan Yora Munirah ABSTRAK Penelitian ini berjudul Hubungan Komunikasi Antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal. Organisasi adalah sebuah sistem sosial yang
Lebih terperinciFitri Saraswati / Ike Devi Sulistyaningtyas
PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI TERHADAP TINGKAT KEINTIMAN KOMUNIKAS INTERPERSONAL (Kasus penggunaan Smartphone Blackberry Pada Mahasiswa Universitas Atma Jaya Program Studi Ilmu Komunikasi
Lebih terperinciDewi Arishayanti Purba ABSTRAK
KONSEP DIRI MAHASISWA INDEKOS DALAM KONTEKS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus Tentang Proses Pembentukan Konsep Diri Mahasiswa Indekos Universitas Sumatera Utara) Dewi Arishayanti Purba 090904063 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa kehadiran manusia lainnya. Kehidupan menjadi lebih bermakna dan berarti dengan kehadiran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkawinan didefinisikan sebagai suatu ikatan hubungan yang diakui secara
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Perkawinan didefinisikan sebagai suatu ikatan hubungan yang diakui secara agama dan sosial antara pria dan wanita. Dalam perkawinan terdapat hak dan kewajiban,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Antarbudaya Dalam ilmu sosial, individu merupakan bagian terkecil dalam sebuah masyarakat yang di dalamnya terkandung identitas masing-masing. Identitas tersebut yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. (UU No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan dalam Libertus, 2008). Keputusan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan dapat diartikan sebagai sebuah ikatan lahir batin seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi Rakhmat (1992) menjelaskan bahwa komunikasi berasal dari bahasa latin communicare, yang berarti berpartisipasi atau memberitahukan. Thoha (1983) selanjutnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan sebuah hal penting dalam sebuah kehidupan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan sebuah hal penting dalam sebuah kehidupan, terutama dalam kehidupan manusia. Tanpa berkomunikasi orang tidak akan bisa mengerti apa yang
Lebih terperinciPROSES KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PADA WARGA BINA SOSIAL
PROSES KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PADA WARGA BINA SOSIAL (Studi Deskriptif Kualitatif Proses Komunikasi Antarpribadi Sesama Warga Bina Sosial di UPT Pelayanan Sosial Tuna Susila Berastagi) Rittar Murdani
Lebih terperinciKONSEP DIRI DALAM PROSES KOMUNIKASI REMAJA GAY (Studi Kasus Konsep Diri dalam Proses Komunikasi Remaja Gay di Kota Medan) AISYAH ARFANI S
KONSEP DIRI DALAM PROSES KOMUNIKASI REMAJA GAY (Studi Kasus Konsep Diri dalam Proses Komunikasi Remaja Gay di Kota Medan) AISYAH ARFANI S 110904020 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Konsep Diri Dalam Proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana dua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pacaran merupakan sebuah konsep "membina" hubungan dengan orang lain dengan saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana
Lebih terperinciStruktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki
Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dari penelitian yang dilakukan telah mengumpulkan data-data. Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, menganalisis data, memilah-milahnya,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Komunikasi 1. Definisi Komunikasi Secara etimologis, istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin, yaitu communication, yang akar katanya adalah communis, tetapi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pengajar muda dan peserta didik di desa tertinggal dalam meningkatkan motivasi
35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian bersifat deskriptif, yaitu untuk memperoleh deskripsi mengenai Peranan komunikasi antar pribadi antara pengajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak pernah terlepas dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak pernah terlepas dari hubungannya dengan orang lain. Keberadaan orang lain dibutuhkan manusia untuk melakukan suatu
Lebih terperinciDisusun Oleh : EVA NADIA KUSUMA NINGRUM Telah disetujui unuk mengikuti Ujian Skripsi. Menyetujui, Pembimbing Utama
POLA KOMUNIKASI SUAMI ISTRI DALAM PENYELESAIAN KONFLIK DI USIA PERNIKAHAN DI BAWAH 5 TAHUN ( Studi Kualitatif Deskriptif Tentang Pola Komunikasi Suami Istri Dalam Penyelesaian Konflik Di Usia Pernikahan
Lebih terperinciSalsabila Khairani 1 ABSTRAK
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI ORANG TUA ANAK PENDERITA AUTIS DENGAN TERAPIS DALAM MASA TERAPI SERTA EFEKNYA TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK (Studi Pada Orang Tua Dan Terapis Siswa Autis Di SLB Dharma Bhakti Dharma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan anggota keluarganya yang meliputi kebutuhan fisik (makan
Lebih terperinciKOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MOTIVASI BELAJAR
KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MOTIVASI BELAJAR (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe) Sepfiany Evalina Ginting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. komunikasi menjadi lebih mudah untuk dilakukan. Teknologi yang semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan teknologi semakin canggih membuat komunikasi menjadi lebih mudah untuk dilakukan. Teknologi yang semakin canggih dan berbagai sosial
Lebih terperinciMANAJEMEN KONFLIK ANTARPRIBADI PASANGAN SUAMI ISTRI BEDA AGAMA
MANAJEMEN KONFLIK ANTARPRIBADI PASANGAN SUAMI ISTRI BEDA AGAMA Penyusun Nama : Asteria Agustin NIM : D2C 007 012 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Interpersonal Komunikasi Interpersonal merupakan bagian dari ilmu komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam suatu organisasi untuk kelancaran kegiatan yang
Lebih terperinciOleh: Anggelia Dea Manukily Julia Pantow Lingkan E. Tulung
PERAN KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MENCEGAH TINDAK KEKERASAN ANAK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT KELURAHAN KLABALA KOTA SORONG Oleh: Anggelia Dea Manukily Julia Pantow Lingkan E. Tulung e-mail: deamanukily@gmail.com
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kesepian (loneliness)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kesepian (loneliness) 1. Pengertian Kesepian Menurut Sullivan (1955), kesepian (loneliness) merupakan pengalaman sangat tidak menyenangkan yang dialami ketika seseorang gagal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang orang lain. Begitu pula dalam membagikan masalah yang terdapat pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wanita merupakan individu yang memiliki keterbukaan dalam membagi permasalahan kehidupan maupun penilaian mereka mengenai sesuatu ataupun tentang orang lain.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan mahluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam menjalani suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam menjalani suatu kehidupan, dengan membangun suatu hubungan yang nyaman dengan orang lain. Seringnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menikah merupakan saat yang penting dalam siklus kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menikah merupakan saat yang penting dalam siklus kehidupan manusia. Pernikahan pada dasarnya menyatukan dua pribadi yang berbeda untuk mencapai tujuan bersama.
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyesuaian dengan
PEDOMAN WAWANCARA I. Judul Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian dengan pihak keluarga pasangan pada pria WNA yang menikahi wanita WNI. II. Tujuan Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
Lebih terperinciKOMUNIKASI ANTARPRIBADI PASANGAN SUAMI ISTRI BANYAK ANAK YANG KURANG MAMPU DALAM MEMBENTUK KONSEP DIRI ANAK
KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PASANGAN SUAMI ISTRI BANYAK ANAK YANG KURANG MAMPU DALAM MEMBENTUK KONSEP DIRI ANAK (Studi Deskriptif Di Kecamatan Medan Johor/ Kelurahan Kwala Bekala Kota Medan Provinsi Sumatera
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hubungan dengan manusia lain. Hubungan antar manusia dapat terjalin ketika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi selalu terjadi dalam setiap kehidupan manusia. Setiap kegiatan yang dilakukan manusia merupakan refleksi dari kegiatan komunikasi, baik secara verbal maupun
Lebih terperinciKOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM PROSES ASIMILASI PERNIKAHAN JAWA DAN MINANGKABAU
KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM PROSES ASIMILASI PERNIKAHAN JAWA DAN MINANGKABAU (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antarbudaya Dalam Proses Asimilasi Pernikahan Jawa dan Minangkabau) NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciPenerapan Konsep Diri Dalam Proses Komunikasi Pada Satpam Perempuan Di Universitas Sumatera Utara BEATRIX PUTRI LOPIAN LUMBAN TORUAN ABSTRAK
Penerapan Konsep Diri Dalam Proses Komunikasi Pada Satpam Perempuan Di Universitas Sumatera Utara BEATRIX PUTRI LOPIAN LUMBAN TORUAN 100904128 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
Lebih terperinciKETERBUKAAN DIRI PELAKU PERSELINGKUHAN DENGAN PASANGAN LEGAL DALAM HUBUNGAN PERNIKAHAN NASKAH PUBLIKLASI
KETERBUKAAN DIRI PELAKU PERSELINGKUHAN DENGAN PASANGAN LEGAL DALAM HUBUNGAN PERNIKAHAN NASKAH PUBLIKLASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi ELLA OKTA FRISTIANI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi antarpersonalnya menjadi berbeda satu dengan yang lainnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Penelitian Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia adalah tempat bagi kurang lebih satu juta penduduk yang heterogen. Berinteraksi atau berkomunikasi dengan orang-orang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sejumlah arti. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis,
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian teori 1. Komunikasi Komunikasi merupakan sebuah kata yang abstrak dan memiliki sejumlah arti. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis, yang berarti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan menjadi prioritas dalam hidup jika seseorang sudah berada di usia yang cukup matang dan mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran globalisasi membawa pengaruh bagi kehidupan suatu bangsa, termasuk di Indonesia. Pengaruh globalisasi dirasakan diberbagai bidang kehidupan seperti
Lebih terperinciKOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN PERUBAHAN PERILAKU
KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN PERUBAHAN PERILAKU (Studi Deskriptif Komunikasi Antarpribadi Petugas Rutan Dengan Napi Dalam Melakukan Perubahan Perilaku Napi Di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Tanjung Pura,
Lebih terperinciKata Kunci : Blog, Catatan Harian, Konsep Diri, Keterbukaan Diri.
BLOG DAN TINGKAT KETERBUKAAN DIRI (Studi Korelasional Tentang Penggunaan Fasilitas Blog Di Internet Terhadap Tingkat Keterbukaan Diri Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi 203 FISIP Universitas Sumatera Utara)
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan
6 BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Pernikahan 2.1.1. Pengertian Pernikahan Pernikahan merupakan suatu istilah yang tiap hari didengar atau dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan adalah nikah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Pengertian dari pacaran itu sendiri adalah hubungan pertemanan antar lawan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berpacaran merupakan hal yang lazim dilakukan oleh manusia di dalam kehidupan sosialnya. Pengertian dari pacaran itu sendiri adalah hubungan pertemanan antar
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORITIS
BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Proses Komunikasi 2.1.1 Pengertian Proses Komunikasi Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya sehingga dapat menciptakan suatu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. perhatian penuh kasih sayang kepada anaknya (Soetjiningsih, 1995). Peran
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Peran Orang Tua 2.1.1. Definisi Peran Orang Tua Qiami (2003) menjelaskan bahwa orangtua adalah unsur pokok dalam pendidikan dan memainkan peran penting dan terbesar dalam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA Setiap penelitian memerlukan kejelasan landasan berpikir dalam menyoroti permasalahan. Secara umum, dapat dikatakan bahwa ancangan mikro dalam teori-teori sosial sebenarnya merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencari dan menemukan pasangan hidup yang akhirnya akan. (Huvigurst dalam Hurlock, 2000).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap individu memiliki salah satu tugas perkembangan untuk mencari dan menemukan pasangan hidup yang akhirnya akan mengarahkan individu tersebut untuk melangsungkan
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. interpersonal dalam VCT, penulis melihat bahwa wujud komunikasi interpersonal
BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai karakteristik komunikasi interpersonal dalam VCT, penulis melihat bahwa wujud komunikasi interpersonal dalam konseling adalah berupa
Lebih terperinciKOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA DAN ANAK TENTANG PENDIDIKAN KESEHATAN REPDORUKSI
KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA DAN ANAK TENTANG PENDIDIKAN KESEHATAN REPDORUKSI (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Komunikasi Interpersonal Orang Tua Dan Anak Tentang Pendidikan Kesehatan Reproduksi
Lebih terperinciB. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana karakteristik komunikasi interpersonal orang tua tunggal dalam mendidik
KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA TUNGGAL DALAM MENDIDIK ANAK REMAJA AWAL BAB I A. Latar Belakang Komunikasi interpersonal merupakan suatu cara yang dilakukan orang tua tunggal dalam mendidik anak, karena
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN DIRI MELALUI MODEL PERMAINAN JOHARI WINDOW SISWA KELAS X AK 3 SMK SORE KOTA MADIUN TAHUN PELAJARAN 2012/2013
PENINGKATAN PEMAHAMAN DIRI MELALUI MODEL PERMAINAN JOHARI WINDOW SISWA KELAS X AK 3 SMK SORE KOTA MADIUN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Puput Tri Anjanisari *) Dahlia Novarianing Asri **) Abstrak Berdasarkan
Lebih terperinciPROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA. Jalan Babarsari No.
Kepuasan Relasi Antara Atasan dan Bawahan dengan Pendekatan Teori Pertukaran Sosial di PT PLN (Persero) Area Yogyakarta (Deskriptif Kualitatif dengan Teori Pertukaran Sosial Tentang Kepuasan Relasi ) Ratih
Lebih terperinciPENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keluarga yang harmonis. Dalam berumah tangga setiap pasang terkadang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkawinan merupakan suatu tradisi dipersatukannya dua insan manusia dalam ikatan suci, dan keduanya ingin mencapai tujuan yang sama yaitu menjadi keluarga yang harmonis.
Lebih terperinciJurnal Konseling dan Pendidikan ISSN Cetak:
Jurnal Konseling dan Pendidi ISSN Cetak: 2337-6740 - ISSN Online: 2337-6880 http://jurnal.konselingindonesia.com Volume 4 Nomor 2, Juni 2016, Hlm 92-97 Info Artikel: Diterima 01/06/2016 Direvisi 24/06/2016
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan kehadiran individu lain dalam kehidupannya. Tanpa kehadiran
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Beberapa dekade lalu, orang tua sering menjodohkan anak mereka dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa dekade lalu, orang tua sering menjodohkan anak mereka dengan anak kenalannya untuk dinikahkan. Pada proses penjodohan itu sendiri terkadang para anak tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia dihadapkan dengan berbagai konteks komunikasi yang berbeda-beda. Salah satu konteks komunikasi yang paling sering dihadapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan kebutuhan yang berbeda-beda. Dalam usaha untuk memenuhi kebutuhankebutuhan tersebut manusia memerlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan dan menyelesaikan tugas-tugas perkembangan dimulai dari lahir, masa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial. Manusia mengalami berbagai proses perkembangan dan menyelesaikan tugas-tugas perkembangan dimulai dari lahir, masa kanak-kanak,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kearah kehidupan yang sangat kompetitif. Andersen (2004) memprediksi situasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Situasi kehidupan dewasa ini sudah semakin kompleks. Kompleksitas kehidupan seolah-olah telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, sebagian demi sebagian akan bergeser
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komnas perempuan tahun 2014 yang dirilis pada 6 Maret Jumlah kasus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Meskipun telah ditetapkannya UU Republik Indonesia No.23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Namun kasus KDRT masih saja meningkat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Ada banyak definisi tentang komunikasi yang diungkapkan oleh para ahli dan praktisi komunikasi. Akan tetapi, jika dilihat dari asal katanya,
Lebih terperinciPETUNJUK PRAKTIS KOMUNIKASI INTERPERSONAL
PETUNJUK PRAKTIS KOMUNIKASI INTERPERSONAL Komunikasi Interpersonal adalah interaksi yang melibatkan dua orang atau lebih dan dilakukan secara tatap muka (face to face communication). Adanya interaksi yang
Lebih terperinciPENDAMPINGAN ORANGTUA DENGAN AKTIVITAS ANAK MENONTON TELEVISI
PENDAMPINGAN ORANGTUA DENGAN AKTIVITAS ANAK MENONTON TELEVISI (Studi kasus pada keluarga di Perumahan Meranti Permai, Kecamatan Siantar utara, Kota Pematangsiantar) Julius Osvaldo Situmorang 100904041
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia baik individu maupun kelompok. Setiap saat manusia berpikir, bertindak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi selalu digunakan dan mempunyai peran yang penting dalam segala aspek kehidupan manusia. Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data angka (numerikal) yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data angka (numerikal) yang diolah dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Perkawinan. Definisi lain menurut Wahyuningsih (2013) berdasarkan teori Fowers dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kualitas Perkawinan 1. Pengertian Kualitas Perkawinan Menurut Gullota (Aqmalia, 2009) kepuasan pernikahan merupakan perasaan pasangan terhadap pasangannya mengenai hubungan pernikahannya.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ensiklopedia indonesia, perkataan perkawinan adalah nikah;
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Perkawinan Menurut Ensiklopedia indonesia, perkataan perkawinan adalah nikah; sedangkan menurut Purwadarminta (1979), kawin adalah perjodohan laki-laki dan perempuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi antar pribadi merupakan salah satu bentuk komunikasi. Komunikasi
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi antar pribadi merupakan salah satu bentuk komunikasi. Komunikasi Antar Pribadi sebenarnya merupakan satu proses sosial dimana orang orang yag terlibat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memiliki pasangan akan selalu saling melengkapi satu sama lain.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan selalu berpasangan, pria dengan wanita. Dengan tujuan bahwa dengan berpasangan, mereka dapat belajar berbagi mengenai kehidupan secara bersama.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial di mana manusia akan selalu melakukan kontak sosial yakni dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat lepas dari hubungan atau jalinan sosial di mana manusia akan selalu melakukan kontak sosial yakni dengan berkomunikasi dan
Lebih terperinciPSIKOLOGI KOMUNIKASI. Komunikasi Inter Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation
PSIKOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: Komunikasi Inter Personal Fakultas Ilmu Komunikasi Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom Program Studi Public Relation www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Komunikasi interpersonal merupakan
Lebih terperinciKOMUNIKASI EFEKTIF ANTARA REMAJA DENGAN AYAH YANG BERTUGAS JARAK JAUH
KOMUNIKASI EFEKTIF ANTARA REMAJA DENGAN AYAH YANG BERTUGAS JARAK JAUH (Studi DeskriptifKualitatif Komunikasi Efektif antara Remaja dengan Ayah yang Bertugas Jarak Jauh di Kota Medan) JURNAL HANI AMIRAH
Lebih terperinciPERKEMBANGAN SOSIO-EMOSIONAL PADA MASA DEWASA AWAL
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DEWASA DAN LANSIA PERKEMBANGAN SOSIO-EMOSIONAL PADA MASA DEWASA AWAL Oleh: Dr. Rita Eka Izzaty, M.Si Yulia Ayriza, Ph.D STABILITAS DAN PERUBAHAN ANAK-DEWASA TEMPERAMEN Stabilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam komunikasi. Komunikasi pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan aktivitas dasar yang dilakukan manusia. Tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam komunikasi. Komunikasi pada hakikatnya adalah sebuah
Lebih terperinciKOMUNIKASI ADAPTASI KELUARGA DALAM REMARRIAGE SUMMARY SKRIPSI. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1.
KOMUNIKASI ADAPTASI KELUARGA DALAM REMARRIAGE SUMMARY SKRIPSI Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Lebih terperinci