SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

dokumen-dokumen yang mirip
MAKALAH STUDI KELAYAKAN USAHA

PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang

STUDI KELAYAKAN AGRIBISNIS

PSAK NO. 30 AKUNTANSI SEWA GUNA USAHA BAB I : PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

Laporan Keuangan Neraca, Rugi Laba dan Perubahan Modal Perusahaan Dagang

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

AKUNTANSI BIAYA. Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA

Pengertian Gaji dan Upah Definisi Menurut Para Ahli Unsur serta Sistem Pengawasan Intern

Manajemen dan Kebijakan Modal Kerja 1 BAB 5 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN MODAL KERJA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Manajemen Keuangan. Laporan neraca Laporan rugi/laba Laporan aliran kas Analisa common size Analisa indeks. Septiani Juniarti, SE.MM.

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

Dalam menentukan harga setiap usaha mungkin memiliki strategi yang berbeda-beda. Namun

INSPEKTORAT. Laporan Keuangan. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2013

AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA. DASAR-DASAR AKUNTANSI Eka Dewi Nurjayanti, S.P.,M.Si

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Pertemuan 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

BAB IX METODE HARGA POKOK PESANAN

PERTEMUAN 9 MUHAMMAD WADUD

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

BAB VIII AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

MODUL 8 PENUTUPAN BUKU DAN PENYESUAIAN KEMBALI

LATIHAN SOAL AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

BAB IX. AKUNTANSI PENGERTIAN

AKURASI DAN MACAM ANGGARAN

SESI 2. HUBUNGAN ANTARA HARTA DAN SUMBER SUMBER HARTA.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB XIV AKUNTANSI PIUTANG

BAB II BAHAN RUJUKAN

Minggu-2. Penganggaran Perusahaan. Budget Penaksiran (Forecasting Budget) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan melakukan pinjaman;

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS ARTIKEL RENCANA WIRAUSAHA

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA

KODE REKENING

BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI

AKUNTANSI BAB III AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

2. Akuntan yang bekerja di perushaan perusahaan swasta, seperti di bank, perusahaan industri, perdagangan dan lain-lain disebut.

ASSETS = LIABILITIES + EQUITY

ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN (BAB 1) ASTRIED P. ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN

BAB I AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

Laporan Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian per 31 Desember 2012

BAB I PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

BAB III PROFIL RESPONDEN DAN LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

AKUNTANSI & LINGKUNGANNYA. Dasar Akuntansi 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Anggaran Neraca

KUESIONER/ DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. 1. Apakah nama UKM yang Bapak/Ibu dirikan? 4. Tahun berapa UKM ini didirikan?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut:

ANALISA LAPORAN KEUANGAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah senilai Rp ,00 atau mencapai 90,41% dari alokasi anggaran senilai Rp ,00.

JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL. Yang dibimbing oleh Roro Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan. 1) Sumber daya modal atau uang berhubungan dengan sejumlah uang

REKAP SOAL UN SMK AKUNTANSI 2008/ /2010

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

LAMPIRAN A. Faktur Pembelian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si

Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Real Estat 1 *

KEWIRAUSAHAAN - 2 Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak

SIRKULASI KAS (LIFE CYCLE CASH) DAN CONTOH KASUSNYA PADA BISNIS WEDDING PRGANIZER

BAB VI ASPEK KEUANGAN. TABEL 8. Daftar Kebutuhan Fasilitas dan Pengadaan Jenis Fungsi Kebutuhan Khusus

Kompetensi Dasar 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

Apakah yang dimaksud dengan amnesti pajak? Apa saja aspek yang dicakup dalam Amnesti pajak?

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

LAPORAN KEUANGAN (Materi 2)

MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI :

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI SOAL KASUS METODE HARGA POKOK PESANAN PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa

BAB MANAJEMEN KAS A. Kas dan Aliran Kas

Modul Tujuh: ASPEK KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

L/R Buku Jurnal. Neraca

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

Siklus Akuntansi. Transaksi Bukti. Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar. Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian.

ekonomi Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN a. Akun Riil

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN

AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Jurnal, Buku Besar dan Neraca. Dasar Akuntansi 1 - Renny, Dr.

2. Pinjaman (kredit) dari bank dan investasi oleh pemilik adalah: a. Kewajiban c. Hak (klaim atas) kekayaan b. Modal d. Aktiva

Transkripsi:

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN BAB IX PERENCANAAN, PENGELOLAAN, DAN EVALUASI USAHA JASA ALAT MESIN PERTANIAN Drs. Kadirman, MS. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2017

BAB IX PERENCANAAN, PENGELOLAAN, DAN EVALUASI USAHA JASA ALAT MESIN PERTANIAN A. Kmpetensi Inti (KI) 20. Menguasai materi, struktur, knsep, dan pla pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu B. Kmpetensi Dasar (KD) 20.22 Merencanakan kegiatan usaha jasa alat mesin pertanian 20.23 Mengella usaha jasa alat mesin pertanian 20.24 Mengevaluasi kegiatan usaha jasa alat mesin pertanian C. Uraian Materi Pembelajaran 1. Studi Kelayakan Usaha Jasa Alat Mesin Pertanian a. Pengertian Studi Kelayakan Usaha Studi kelayakan bisnis atau usaha adalah kegiatan yang mempelajari secara mendalam atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak tidaknya usaha tersebut dijalankan. Studi kelayakan usaha atau disebut juga analisis pryek bisnis adalah penelitian tentang layak atau tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus-menerus. Studi ini pada dasarnya membahas berbagai knsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan prses pemilihan pryek bisnis agar mampu memberikan manfaat eknmis dan ssial sepanjang waktu. Dalam studi ini, pertimbangan eknmis dan teknis sangat penting karena akan dijadikan dasar implementasi kegiatan usaha. Studi kelayakan usaha juga merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidaknya bisnis dibangun, tetapi juga saat diperasinalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan, misalnya rencana peluncuran prduk baru. Hasil studi kelayakan usaha pada prinsipnya bisa digunakan antara lain untuk : 1

1) Merintis usaha baru, misalnya membuka tk, membangun pabrik, mendirikan perusahaan jasa, membuka usaha dagang, dan lain sebagainya. 2) Mengembangkan usaha yang sudah ada, misalnya untuk menembah kapasitas pabrik, memperluas skala usaha, mengganti peralatan/mesin, menambah mesin baru, memperluas cakupn usaha, dan lain sebagainya. 3) Memilih jenis usaha atau investasi/pryek yang paling menguntungkan, misalnya pilihan usaha dagang, pilihan usaha barang atau jasa, pabrikasi atau perakitan, pryek A atau pryek B, dan lain sebagainya. b. Tujuan Studi Kelayakan Usaha Ketika ingin mengetahui kelayakan usaha kita, tentunya kita harus mengetahui tujuannya. Dalam hal ini Kasmir dan Jakfar, (2003: 20) mengatakan paling tidak ada lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau pryek dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan, yaitu: a. Menghindari resik kerugian. Untuk mengatasi resik kerugian pada masa yang akan datang harus ada semacam kndisi kepastian. Kndisi ini ada yang dapat diramalkan akan terjadi atau terjadi tanpa dapat diramalkan. Fungsi studi kelayakan adalah meminimalkan resik yang tidak diinginkan, baik risik yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan. b. Memudahkan perencanaan. Apabila sudah dpat meramalkan yang akan terjadi pada masa yang akan datang, kita dapat melakukan perencanaan dan hal-hal yang perlu direncakan. c. Memudahkan pelaksaan pekerjaan. Berbagai rencana yang sudah disusun akan memudahkan pelaksaan usaha. Pedman yang telah tersusun secara sistematis, menyebabkan usaha yang dilaksanakan dapat tepat sasaran dan sesuai dengan rencana yang sudah disusun. d. Memudahkan pengawasan. Pelaksanaan usaha yang sesuai dengan rencana yang sudah disusun, akan memudahkan kita untuk melakukan pengawasan terhadapa jalanya usaha. Pengawasan ini perlu dilakukan agar tidak melenceng dari rencana yang telah disusun. 2

e. Memudahkan pengendalian. Apabila dalam pelaksanaan telah dilakukan pengawasan, jika terjadi penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga dapat di lakukan pengendalian atas penyimpangan tersebut. Tujuan pengendalian adalah mengendalikan agar tidak melenceng dari rel yang sesungguhnya, sehingga tujuan perusahaan akan tercapai. 2. Perhitungan Kebutuhan Kegiatan Usaha a. Mdal Kerja Mdal kerja terdiri atas kmpnen-kmpnen sebagai berikut : 1) Persediaan bahan baku dan barang-barang jadi Perusahaan manufaktur memerlukan bahan baku untuk memprduksi barang, perusahaan jasa memerlukan bahan dan pedagang eceran serta grsir memerlukan persediaan barang jadi untuk dijual. 2) Prmsi, gaji, sewa tempat Masalah prmsi harus diperhatikan dan kebutuhan mdal prmsi harus dianggarkan, juga dengan gaji para karyawan, biaya perasinal serta untuk sewa gedung. 3) Asuransi Plis asuransi harus dibayar ketika usaha dimulai, karena itu perlu mdal awal untuk membayar semua asuransi tersebut, yang tidak kalah penting listrik, telepn,alat tulis kantr, transprtasi dan perizinan, dsb. b. Cara Perhitungan Mdal Kerja Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perhitungan mdal kerja, yaitu : 1) Kebutuhan uang tunai satu hari, dan 2) Jangka waktu keterikatan mdal Cnth : Bapak Darmawan membuka kperasi yang menjual kebutuhan pkk/tserba disebuah kantr, dimana pekerjanya menerima gaji per minggu. Setiap hari ia belanja untuk keperluan uasaha sebesar Rp 5.000.000,-. Berapa mdal kerja yang dibutuhkan dan berapa jangka waktu keterikatan dana? 3

Jawab : 1) Mdal kerja yang diperlukan Rp 5.000.000,- 2) Jangka waktu keterikatan dana selama 7 hari c. Sumber Dana Beberapa sumber dana untuk mendapat dana, yaitu : Meminjam uang dari teman atau saudara Kredit dari supplier Meminjam uang dari bank atau lembaga keuangan Untuk menanamkan kepercayaan, baik pada investr maupun bank untuk memberikan kredit ada 5 (lima) masalah pkk yang harus dijaga, yaitu : Character (watak), yaitu menyangkut watak atau tabiat pemilik atau pengella usaha Capacity (kemampuan), yaitu menyangkut kemampuan pemilik atau pengella usaha, baik dalam bidang manajemen maupun keuangan Capital (mdal), yaitu keseluruhan kekayaan yang dimiliki kegiatan usaha Clleteral (jaminan), yaitu asset yang dapat dijual leh pemberi kredit, bila saat pengembalian yang dijanjikan tidak memenuhi kewajiban. Cnditin (keadaa), yaitu situasi eknmi dan plitik pada waktu pemberian kredit. 3. Penyusunan Rencana Kegiatan Merencanakan jenis usaha adalah merencanakan kegiatan yang dijalankan leh setiap perusahaan, baik besar maupun kecil untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kegagalan merencanakan jenis usaha bisa disebabkan : a. Kurangnya pengalaman di dalam bidang usaha b. Tidak ada perencanaan yang tepat c. Kurangnya dana untuk mdal kerja usaha d. Tidak ccknya minat atau interes terhadap bidang usaha Serang pengella usaha baru dalam merencanakan usaha harus mencakup : a. Penelitian di dalam menetapkan jenis usaha 4

b. Pencarian infrmasi tentang jenis usaha yang cck c. Pembuatan pedman tentang pelaksanaan kegiatan usaha d. Pembuatan prgram kegiatan usaha e. Pembuatan anggaran untuk melaksanakan kegiatan jenis usaha yang diinginkan 4. Pembukuan Usaha Jasa Alat Mesin Pertanian Penggunaan Sarana Penyelenggara pembukuan (manajemen pembukuan) yang baik, meliputi : a. Jumlah laba yang diperleh di dalam peride tertentu b. Psisi harta, utang dan mdal perusahaan setiap saat c. Kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan, misalnya penjualan, pembelian, utang piutang dan persediaan d. Infrmasi kepada pihak luar, misalnya pihak pemerintah, lapran untuk pajak, lapran penghasilan karyawan Kegiatan-kegiatan Pembukuan a. Sistem pembukuan yang layak b. Klasifikasi rekening, misalnya neraca dan rugi/laba c. Buku besar dan buku pembantu d. Jurnal/buku harian e. Dkumen-dkumen f. Sistem penjualan dan penerimaan uang 1) Penjualan, pengiriman dan pembukuan faktur 2) Perincian penjualan 3) Piutang 4) Penerimaan kas, dan 5) Pengeluaran kas g. Sistem pembelian dan pengeluaran uang 1) Pembelian dan lapran penerimaan 2) Pembelian dan ngks-ngks 3) Pembayaran per kas 4) Sistem pencatatan waktu dan penggajian a) Penempatan pegawai 5

b) Pencatatan waktu c) Penggajian,dan d) Perincian upah karyawan h. Sistem prduksi dan biaya 1) Order prduksi 2) Pengawasan persediaan 3) Akuntansi biaya 5. Pemasaran Hasil Prduksi a. Analisis Aspek Ptensi Pasar Analisis pasar diarahkan pada 1) Kndisi pemasaran a) Perkembangan jumlah penawaran dan permintaan prduk yang akan dihasilkan b) Perkembangan harga prduk selama ini c) Siapa saja prdusen utama prduk tersebut d) Jalur pemasaran prduk tersebut e) Mengestimasi pemasaran di masa yang akan datang (1) Pryeksi jumlah permintaan dan penawaran prduk yang akan dihasilkan (2) Pryeksi jumlah prduk yang akan dipasarkan (3) Kebijakan pemesanan prduk yang akan dihasilkan b. Langkah-langkah yang perlu dilakukan leh serang pengella usaha di dalam perencanaan pemasaran barang dan jasa, adalah : 1) Melakukan analisis situasi 2) Menetapkan sasaran 3) Mengembangkan strategi dan prgram pemasaran 4) Menyediakan alat krdinasi 5) Pengendalian c. Perencanaan pemasaran barang dan jasa yang baik, adalah : 1) Menetapkan pembeli sasaran 6

2) Perkiraan jumlah pembelian 3) Kmbinasi kebijakan pemasaran barang dan jasa a) Kebijakan prduk (prduct mix) b) Kebijakan distribusi (place mix) c) Kebijakan harga (price mix) d) Kebijakan prmsi (prmtin mix) 6. Lapran Kegiatan a. Lapran Keuangan Lapran keuangan adalah daftar yang disusun pada akhir peride pembukuan yang dapat menggambarkan hasil kegiatan selama suatu peride pembukuan serta psisi keuangan pada akhir peride akuntansi. Lapran keuangan terdiri dari : Neraca (Balance Sheet) adalah daftar yang disusun secara sistematis untuk menyataan psisi keuangan pada saat tertentu dengan menginfrmasikan psisi harta (aktiva), utang dan mdal. Syarat-syarat suatu Neraca : Mencantumkan nama, bidang usaha dan tanggal neraca dibuat Menyusun neraca secara sistematis menurut klasifikasinya : Aktiva, Utang dan Mdal Aktiva tetap dicantumkan berdasarkan nilai buku dan akumulasi Hanya piutang tertagih saja yang dicantumkan dalam neraca Disusun berdasarkan keseimbangan harta = utang + mdal Lapran Perubahan Mdal Adalah berupa perubahan mdal akibat aktivitas kegiatan usaha, penambahan investasi atau pengambilan dana. Ada tiga factr yang menyebabkan perubahan mdal, adalah : Hasil kegiatan usaha, bila kegiatan usaha mengalami keuntungan secara tmatis mdal bertambah, demikian pula sebaliknya Penambahan investasi, penambahan investasi tmasi akan menambah mdal 7

Pengambilan dana leh pemilik atau pemegang saham, serara tmatis akan mengurangi mdal usaha. 7. Laba Rugi Hasil Usaha Jasa Perhitungan rugi/laba adalah perhitungan yang secara sistematis menghitung hasil kegiatan usaha pada saat tertentu. Isi perhitungan rugi/laba dapat menggambarkan berapa pendapatan, pengeluaran (beban) dan rugi atau laba. Perhitungan rugi/laba secara garis besar diperleh dari seluruh pendapatan usaha dikurangi dengan beban-beban yang dikeluarkan. Ada 3 (tiga) hal yang tercantum dalam perhitungan rugi/laba : Pendapatan (Incme) Yaitu jumlah aktiva yang timbul dari hasil penjualan prduk atau aktivitas lain dalam kegiatan usaha. Pengeluaran (Beban/Expence) Yaitu pengrbanan langsung dan tidak langsung yang secara eknmis telah dimanfaatkan dalam kegiatan usaha untuk memperleh keuntungan. Rugi/Laba Cnth : Bentuk Single Step CV. TRAKTOR TANI PERHITUNGAN RUGI/LABA Per 31 Desember 2015 (Dalam ribuan rupiah) Pendapatan usaha 105.000 Pendapatan di luar usaha 25.000 Jumlah Pendapatan 130.000 Beban usaha 50.000 Pajak penghasilan 6.000 Jumlah beban 56.000 LABA BERSIH 74.000 8