BAB I PENDAHULUAN. perubahan pandangan stakeholder rumah sakit dan selanjutnya berdampak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mengetahui strategi pemasaran seperti apa dan bagaimana. perusahaan-perusahaan yang memuaskan kebutuhan pelanggan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin menonjol akan kompleksitas, persaingan, perubahan, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan bisnis di Indonesia belakangan ini semakin lama semakin

PEMAHAMAN IMPLEMENTASI RENCANA STRATEGI BISNIS RS PKU MUHAMMADIYAH PETANAHAN

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan yang signifikan, sumber:

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dan rehabilitasi dengan mendekatkan pelayanan pada masyarakat. Rumah sakit

ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (2000 : 8), istilah strategi berasal dari bahasa Yunani

cenderung terbuka dan menganut proses pembelajaran. Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan sangat bagus

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif dalam setiap aspek kehidupan manusia, misalnya kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan sebuah bengkel untuk mampu mengatur strategi sehingga bengkel

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

Pemahaman Implementasi Rencana Strategi Bisnis Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Petanahan

THE VISIONING PHASE PART 2

BAB 1 PENDAHULUAN. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pembangunan kesehatan nasional adalah mewujudkan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dengan tingkat keberadaan perusahaan tersebut di tengah-tengah masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kemajuan teknologi yang tinggi pada masa kini dan masa yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Desak Ketut Sintaasih 1 Umar Nimran, Made Sudarma, dan Surachman 2. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pada luar negeri. Tuntutan konsumen yang selalu berubah-ubah sesuai perubahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan beberapa tahun terakhir masih

Pemahaman Implementasi Rencana Strategi Bisnis RS PKU Muhammadiyah Petanahan

BAB 1 PENDAHULUAN. pentingnya kesehatan sebagai hak azasi manusia. Sehat merupakan kebutuhan dasar

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan persaingan bisnis pada era globalisasi dewasa ini. semakin tidak dapat diprediksikan. Selain itu disertai juga dengan

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori Dan Penelitian Terdahulu. diambil dari beberapa pilihan strategi yang ada, dan siap

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, atau organisasi, makin kompleks pula bentuk, jenis dan sifat

MATERI 1 ARTI PENTING PERENCANAAN STRATEGIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Melalui fungsi transformasi sumberdaya manusia, Iptek dan sosial

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan,

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

III. KERANGKA PEMIKIRAN

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

pada teknik analisis aspek internal organisasi yang tertuang dalam bentuk analisis kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Melalui fungsi transformasi sumberdaya manusia, iptek dan sosial, perguruan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian sesuai dengan selera konsumen pelanggan Hansen

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan primer yang dimiliki oleh setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan faktor fundamental yang harus dibangun. atas pelayanan kesehatan. Rumah sakit adalah bagian yang amat penting

By dendar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit masa kini menghadapi berbagai tantangan berat, termasuk menghadapi era globalisasi di mana perubahan berlangsung

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pula pada kemampuan pengusaha untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi. tersebut agar usaha perusahaan dapat berjalan lancar.

BAB 3 METODE PENELITIAN

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP)

BAB II KERANGKA TEORI. dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan dan

BABI PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi yang tinggi pada masa kini dan masa yang akan datang

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan peluang bisnis yang cepat berkembang. Keadaan ini menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidupnya, saat ini persaingan yang semakin ketat dan tajam

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN ROKOK JAMBU BOL KUDUS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Riset pemasaran sangat penting untuk dilakukan sehingga perusahaan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

Analisis Strategi Pemasaran Pada CV Maju Lancar Unggas Jaya

BAB IV ANALISIS SISTEM PERENCANAAN PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KOTA SEMARANG TAHUN DALAM BIDANG SOSIAL KEAGAMAAN DI RUMAH SAKIT ROEMANI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

EFISIENSI RUMAH SAKIT DI SUKOHARJO DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

ANALISIS STATEGIS SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN PENDEKATAN ANALISIS SWOT (Studi Kasus: Divisi IT Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung)

Oleh Tim Pengampu: Sulistiyono dan Ahmad Nasrulloh

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB XII ANALISIS PROFIL PERUSAHAAN

BAB III METODE KAJIAN

Pengambilan Keputusan dalam Menetapkan Strategi Persaingan Usaha Garmen di. Toko Fidanza ITC Mega Grosir Surabaya dengan Menggunakan Analisa SWOT

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kondisi perekonomian di Indonesia juga berarti adanya

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING

BAB III GAMBARAN UMUM RS PKU MUHAMMADIYAH TEMANGGUNG

BAB I PENDAHULUAN. Pada jaman modern sekarang ini kemajuan dunia kesehatan semakin baik.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, karena

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamis dibandingkan sebelumnya. Agar dapat tetap kompetitif dalam. panjang untuk kelangsungan hidup usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. pada industri jasa kesehatan. Kesehatan merupakan kebutuhan manusia yang. hubungan yang dinamis dengan sektor lainnya.

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia industri saat ini, penggunaan teknologi

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis SWOT terhadap pelayanan pasien rawat jalan di RSUD Kota

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR

BAB III LANDASAN TEORI

Pengertian Analisis SWOT Dan Manfaatnya

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT

ANALISIS STRATEGI MENGELOLA SUMBER DAYA MANUSIA (MAHASISWA DAN DOSEN) DI UNISKA BANJARMASIN. Normajatun*

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah Sakit (RS), sebagai industri jasa kesehatan tidak dapat terhindar dari perubahan. Perubahan lingkungan yang begitu kompleks, membawa perubahan pandangan stakeholder rumah sakit dan selanjutnya berdampak pada perubahan paradigma dalam pelayanan jasa Rumah Sakit (RS) di Indonesia (Assauri, 2004). Rumah Sakit yang terus berkembang, baik dalam jumlah maupun kapasitas, tidak luput dari perubahan lingkungan tersebut. Intensitas persaingan semakin meningkat dengan semakin banyaknya RS baru beroperasi khususnya RS swasta. Bahkan RS yang baru dibangun belakangan ini mengklaim sebagai RS berstandar internasional. Peningkatan trend pembangunan RS kelas atas ini, dipicu oleh masuknya investor asing, perkembangan populasi kelas menengah atas, membaiknya tingkat pendapatan perkapita, dan semakin kritisnya masyarakat dalam menjaga kesehatan dan memilih tempat untuk berobat (Azhary, 2009). Dalam ketidakpastian dan perubahan lingkungan yang demikian cepat, kelangsungan hidup jangka panjang organisasi sangat tergantung pada respon manajemen terhadap tantangan internal dan eksternal (Athiyaman & Robertson (1995). Dalam hal ini pengelolaan RS memerlukan sistem manajemen yang mampu mengantisipasi perubahan lingkungan yang demikian dinamis. Para pimpinan RS penting meningkatkan kapabilitasnya 1

2 dalam memutuskan arah pengembangan RS yang lebih adaptif dan inovatif untuk bisa bertahan hidup dalam kondisi lingkungan yang terus bergejolak. Perencanaan strategik memungkinkan rumah sakit untuk mengantisipasi kondisi yang selalu berubah-ubah (Taylor, 1997; Jauch & Glueck, 2004) dan menyediakan peta perjalanan dan arah yang dituju serta cara mencapainya (Shapiro, 2009). Rumah sakit yang terlibat dalam perencanaan strategik cenderung lebih berkembang di tengah persaingan yang berat dibandingkan yang tidak (Athiyaman & Robertson, 1995). Perencanaan strategik merupakan perangkat manajemen penting yang dapat membantu organisasi dalam melakukan tugasnya dengan lebih baik. Memfasilitasi pengembangan strategi dan implementasi, serta organisasi menjadi lebih sensitif terhadap kebutuhan pelanggan dan pasar (Bonn & Christodoulou, 1996; Obeng & Ugboro 2008). Perencanaan strategik (strategic planning) vital bagi organisasi dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya (Robbins & Coulter, 2007; Jauch & Glueck, 2004; Wheleen & Hunger, 2004). Baldrige National Quality Program (2008), menetapkan strategic planning sebagai salah satu komponen dari sistem untuk mencapai kinerja unggul.perencanaan strategik terbukti berpengaruh nyata terhadap kinerja organisasi (Phillips, 1996; Brews & Purohit, 2007; Rudd et al., 2008). Para pimpinan RS mengakui bahwa perencanaan strategik merupakan perangkat manajemen penting, namun, perencanaan strategik ini masih menjadi masalah karena berbagai kendala yang dihadapi untuk dapat menyusunnya dengan baik dan tepat. Kendala mendasar menyangkut sumber

3 daya manusia (SDM) dan kendala data/informasi yang sangat menentukan kualitas dan ketepatan rencana strategik (renstra). Adanya berbagai kendala tersebut membuat perencanaan strategik belum optimal sebagai perangkat manajemen penting yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi perubahan lingkungan yang berubah demikian cepat. Faktor sukses kunci penerapan perencanaan strategik adalah proses formulasi strategi yang sistematis, pelaksanaan atau implementasi strategi yang efektif, dan pengendalian serta tindak lanjut dari implementasi (Brenes, et al. 2008). Aliran informasi dan komunikasi adalah kritikal untuk keseluruhan integrasi dan keefektivan perencanaan stra-tegik (Ocasio & Joseph, 2008). Menurut pandangan berbasis sumber daya, the resource based view of the firm (RBV), sumber daya yang dimiliki rumah sakit dapat menjadi sumber yang memungkinkan untuk memperkirakan dan mengimplementasikan strategi yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas rumah sakit (Barney, 1991). Sumber daya dan kapabilitas rumah sakit merupakan prinsip dasar strategi dan faktor penentu profitabilitas rumah sakit (Grant, 1997; Collis & Montgomery,1998). Semakin besar laju perubahan lingkungan eksternal, pencarian dasar strategi jangka panjang dari sumber daya dan kappa-bilitas internal lebih diperlukan dari pada fokus pasar eksternal. Perkembangan bisnis di Indonesia belakangan ini semakin lama semakin menonjol akan kompleksitas, persaingan, perubahan, dan ketidakpastian. Keadaan ini menimbulkan persaingan yang tajam antara

4 rumah sakit, baik karena pesaing yang semakin bertambah, volume produk yang semakin meningkat, maupun bertambah pesatnya perkembangan teknologi. Hal ini memaksa rumah sakit untuk lebih memperhatikan lingkungan yang dapat mempengaruhi rumah sakit, agar rumah sakit mengetahui strategi pemasaran seperti apa dan bagaimana yang harus diterapkan dalam rumah sakit. Oleh sebab itu persaingan sangat penting bagi keberhasilan atau kegagalan suatu rumah sakit (Porter, 1993), dimana pesaing dengan menggunakan pendekatan pasar adalah rumah sakit-rumah sakit yang memuaskan kebutuhan pelanggan yang sama. Sehingga rumah sakit harus lebih cermat membaca serta mengantisipasi keadaan pasar sehingga dapat menciptakan produk yang berkualitas, memberikan pelayanan yang berkualitas yang dapat memuaskan konsumen sehingga dapat memenangkan persaingan. Menurut Ardiansyah (2007), persaingan bisnis sesungguhnya adalah di mana layaknya seperti arena pertandingan, maka rumah sakit akan menggunakan berbagai jurus-jurus sakti dan pamungkas agar bisa segera menjatuhkan lawan. Dalam konteks ini, salah sedikit saja dalam mengambil keputusan bisnis, bisa berakibat merosotnya penjualan produk kita dibanding produk kompetitor, begitu juga sebaliknya. Rumah sakit perlu mengenali kekuatan dan kelemahan rumah sakit dalam persaingan. Hal ini akan sangat membantu rumah sakit dalam mengenali diri, serta memanfaatkan setiap peluang yang ada dan menghindari atau meminimalkan ancaman. Pernyataan ini juga diungkapkan oleh

5 Guiltinan (1994), dimana dalam menentukan strategi bersaing dan mengambil keputusan, seorang manajer harus mengenali apa saja kelemahan, kekuatan, ancaman, peluang yang dimiliki rumah sakit serta mengenali keunggulan pesaing yang mungkin dimiliki. Rumah sakit mau tidak mau dituntut untuk selalu melakukan inovasi dalam strategi bersaing. Dimana strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing yang menguntungkan dalam suatu industri atau arena fundamental dimana persaingan berlangsung. Selain itu teori pemasaran modern menyatakan bahwa kunci sukses sebuah rumah sakit bersaing tergantung pada penyesuaian secara dinamis terhadap lingkungan yang kompleks dan selalu berubah-ubah. Menurut Dwi Putra Darmawan dan Ida Bagus Widia (2005), bahwa perubahan tersebut ditandai oleh naik turunnya penjualan produk atau jasa yang disebabkan gejolak faktor ekstern (demografi, keadaan, perekonomian, selera konsumen dan pesaingan) serta faktor intern (penjualan oleh perantara dan penyedia keterbatasan sumberdaya, teknologi dan motivasi manajemen). Suatu rumah sakit dapat mengembangkan strategi bersaing dengan cara mencari kesesuaian antara kekuatan-kekuatan internal rumah sakit dan kekuatan kekuatan eksternal tersebut. Pengembangan strategi bersaing ini bertujuan agar rumah sakit dapat melihat secara objektif kondisi-kondisi internal dan eksternal sehingga dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal, yang sangat penting untuk memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan dukungan

6 optimal dari sumber daya yang ada (Rangkuti, 2005). Pentingnya strategi adalah merupakan alat untuk mencapai tujuan rumah sakit jangka panjang dan terus menerus dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang dihadapi oleh para pesaing dimasa depan untuk mencapai keunggulan bersaing. Sedangkan menurut Jauch dan Glueck (1993), strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh, dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi rumah sakit dengan tantangan lingkungan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama rumah sakit dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh rumah sakit. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengembangkan rencana strategi bisnis rumah sakit adalah metode analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana

7 cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru. Rumah sakit PKU Muhammadiyah Petanahan merupakan salah satu rumah sakit swasta di Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. Untuk mewujudkan rumah sakit yang dapat bersaing di era globalisasi dewasa ini, perlu dilakukan perencanaan yang strategis yang sesuai dengan visi dan misi rumah sakit. Pembenahan manajemen dan pelayanan telah menjadi satu hal yang terus diupayakan untuk menyongsong paradigma baru bahwa peningkatan kualitas kesehatan masyarakat menjadi suatu prioritas yang harus kami utamakan. Berbekal tekad dan optimisme akan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat kami juga sudah membuka layanan dokter 24 jam dan pelayanan gawat darurat. Untuk meningkatkan pelayanan perlu dilakukan perencanaan kualitas sumber daya manusia sebagai salah satu unsur penting dalam mewujudkan visi dan misi rumah sakit disamping penambahan vasilitas rumah sakit. Sampai saat ini jumlah tenaga medis di RS PKU Muhammadiyah Petanahan meliputi 10 dokter umum, 1 dokter gigi, dokter spesialis dalam, spesialis anak, spesialis radiologi dan spesialis kandungan masing-masing 1 orang. Jumlah perawat ada 15 orang dan jumlah bidan 2

8 orang. Fasilitas penunjang di RS PKU Muhammadiyah Petanahan meliputi rontgen, USG, laborat dan EGK. Sebagai rumah sakit yang bernaung dibawah Persyarikatan Muhammadiyah, RS PKU Muhammadiyah memiliki : 1. Falsafah : Pelayanan yang islami dalam rangka mengharap ridho Allah SWT. 2. Motto : Melayani dengan Ikhlas, Ramah dan Islami 3. Visi : Rumah Sakit unggulan dengan layanan Islami 4. Misi : 1. Menjadi Rumah Sakit Unggulan di Kabupaten Kebumen 2. Berperan aktif dalam layanan kepada seluruh lapisan masyarakat Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti selama bekerja di RS PKU Muhammadiyah Petanahan dapat diketahui faktor analisis SWOT sebagai berikut: 1. Kekuatan (Strength) a. Merupakan satu-satunya Rumah Sakit yang ada di jalur Selatan Selatan, yang merupakan jalur alternatif lintas selatan pulau Jawa yang menghubungkan Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY dan Yogyakarta. b. Dukungan jaringan yang organisasi yang kuat dan solid. 2. Kelemahan (Weakness) a. Banyaknya RS sejenis yang ada di sekitar Petanahan Kebumen b. Kurangnya informasi tentang rumah sakit

9 c. Kurang memadainya SDM sampai belum bisa melengkapi struktur organisasi 3. Kesempatan (Oportunity) a. Pangsa pasar yang luas b. Tarif RS yang bisa bersaing dengan RS lain c. RS PKU Muhammadiyah Petanahan telah memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat sehingga keberadaan ini bisa menjadi kesempatan untuk menarik konsumen yang loyal. 4. Ancaman (Threath) Keterbatasan fasilitas dan layanan di RS PKU Muhammadiyah Petanahan mengharuskan kita untuk merujuk pasien ke Rumah Sakit dengan layanan yang lebih lengkap, kondisi tersebut menjadi ancaman karena lambat laun mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit. Permasalahan utama yang dihadapi RS Muhammadiyah Petanahan adalah kurangnya rumusan perencanaan yang dapat mendukung pengembangan perencanaan strategis dalam bidang bisnis dan pelayanan kesehatan. Memperhatikan kelemahan RS Muhammadiyah Petanahan) perlu dilakukan perencanaan untuk dapat memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan dan kelengkapan struktur rumah sakit. Salah satu perencanaan strategis bisnis adalah konsep perencanaan berdasarkan analisis SWOT rumah sakit.

10 Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, peneliti tertarik untuk melakukan pengkajian tentang rencana strategi bisnis RS PKU Muhammadiyah Petanahan Kebumen. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah uraikan sebelumnya dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah rencana RS PKU Muhammadiyah Petanahan untuk mengembangkan bisnis jasa layanan rumah sakit berdasarkan analisis SWOT. 2. Bagaimana rencana strategis bisnis RS PKU Muhammadiyah Petanahan untuk dapat bersaing dengan rumah sakit sejenis lainnya. 3. Mengetahuai sejauh mana pemahaman implementasi rencana strategis bisnis RS PKU Muhammadiyah Petanahan C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Diketahuinya rencana strategis bisnis RS PKU Muhammadiyah Petanahan untuk dapat bersaing dengan rumah sakit sejenis lainnya. 2. Tujuan Khusus a. Diketahuinya rencana RS PKU Muhammadiyah Petanahan untuk mengembangkan bisnis jasa layanan rumah sakit berdasarkan analisis SWOT.

11 b. Diketahuinya rencana RS PKU Muhammadiyah Petanahan untuk mengatasi ancaman (Threath) dalam rangka mengembangkan bisnis jasa layanan rumah sakit. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi RS PKU Muhammadiyah Petanahan a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat meningkatkan manajemen bisnis dalam rangka mengembangkan rumah sakit dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki rumah sakit. b. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam menentukan kebijakan pengelolaan manajemen rumah sakit. 2. Bagi keilmuan Menambah referensi dan wawasan bagi pengembangan ilmu pengetahuan khusunya mengenai manajemen bisnis dalam mengembangkan rumah sakit dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki rumah sakit 3. Bagi Peneliti a. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan penelitian selanjutnya. b. Menjadi ajang pembelajaran terus menerus tentang pentingnya perencanaan dan pengembangan rumah sakit dengan menggunakan analisis SWOT. 4. Bagi masyarakat Memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas sehingga masyarakat sebagai konsumen merasa puas dengan

12 mutu pelayanan yang diberikan. E. Keaslian Penelitian 1. Suwaspodo Henry Wibowo melakukan penelitian dengan judul Pengembangan Strategi Pemasaran Rumah Sakit Berdasarkan Analisis SWOT (Studi Kasus di Rumah Sakit Harapan Bunda Batam). Hasil Penelitian menunjukkan Skor kekuatan 0,71 atau 35,5% dari kekuatan maksimal, kelemahan skornya -0,82 atau 41% dari kelemahan maksimal. Peluang skornya 0,77 atau 40% dari peluang maksimal dan ancaman skornya -0,58 atau 30% dari ancaman maksimal. Posisi RSHB pada kwadran kiri atas (-0.09 : 0.19) yang berarti permasalahan pada faktor internal masih cukup besar walau ada peluang pada faktor eksternal. Perbedaan penelitian Suwaspodo Henry Wibowo dengan yang akan peneliti lakukan terletak pada variabel dan tempat penelitian. Penelitian Suwaspodo Henry Wibowo bertempat di Rumah Sakit Harapan Bunda Batam dengan variabel Pengembangan Strategi Pemasaran Rumah Sakit sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan bertempat di Rumah Sakit Muhammadiyah Petanahan Kebumen dengan menggunakan variabel rencana Strategi Bisnis Rumah Sakit. 2. Desak Ketut Sintaasih melakukan penelitian dengan judul Knowledge Management dan Peran Strategic Partner SDM: Pengaruhnya Terhadap Perencanaan Strategik dan Kinerja Organisasi (Studi pada Rumah Sakit di Bali). Hasil Penelitian menunjukkan dari hasil pengujian outer model

13 dapat diketahui outer loading setiap indikator dan nilai square root of average variance extracted (AVE) setiap varia-bel laten dibandingkan dengan korelasi antar variabel laten lainnya dalam model. Perbedaan penelitian Desak Ketut Sintaasih dengan yang akan peneliti lakukan terletak pada variabel dan tempat penelitian. Penelitian Desak Ketut Sintaasih bertempat di Rumah Sakit Bali dengan variabel Knowledge Management dan Peran Strategic Partner SDM sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan bertempat di Rumah Sakit Muhammadiyah Petanahan Kebumen dengan menggunakan variabel rencana Strategi Bisnis Rumah Sakit. 3. Ameta Primasari melakukan penelitian dengan judul Penilaian Standar Pelayanan Kesehatan Tingkat I Dan Fasilitasnya Bagi Peserta Jamsostek Di Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian pelayanan JPK Jamsostek yang diterima peserta Jamsostek masih lebih rendah dari pelayanan standar yang ditetapkan oleh PT Jamsostek. Kecuali untuk pelayanan obat-obatan dan fasilitas kesehatan, tidak ditemukan perbedaan yang bermakna dengan p>0.05. Pelayanan preventif maupun promotif belum menjadi perhatian bagi peserta Jamsostek, PPK I maupun PT Jamsostek, Medan. Perbedaan penelitian Ameta Primasari dengan yang akan peneliti lakukan terletak pada variabel penelitian. Penelitian Ameta Primasari menggunakan variabel Penilaian Standar Pelayanan Kesehatan Tingkat I

14 Dan Fasilitasnya sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan menggunakan variabel rencana Strategi Bisnis Rumah Sakit.