BAB III METODE PENELITIAN. rancangan cross-sectional. Adapun teknik pengumpulan data. dengan menggunakan kuesioner, dimana peneliti menanyakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN KEPERCAYAAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PARU dr. ARIO WIRAWAN SALATIGA

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel,

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning. akan diteliti adalah peserta BPJS Kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatori (eksplanatory

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN KEPERCAYAAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PARU dr. ARIO WIRAWAN SALATIGA

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy),

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan kepada konsumen.

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2002: 11). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Tahap Awal. 1. Studi Literatur 2. Pengumpulan Data Awal (Observasi dan Wawancara) 3. Identifikasi dan Analisis Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Deskriptif korelasional yaitu penelitian yang bermaksud

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka jenis penelitian ini termasuk

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, karena data-data penelitian berupa angka-angka dan disertai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah para eksportir dan importir yang menggunakan jasa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sumber data yang dimaksud adalah menyangkut sumber-sumber informasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam jenis penelitian lapangan (field research). Agar penelitian ini lebih

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lokasi penelitian, jenis penelitian, definisi konseptual, definisi operasional,

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

diharapkan dapat membantu dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode dan Pendekatan Penelitian 1. Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. implikasikan pada penumpang pesawat udara di Bandara Internasional Adi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dari penelitian ini adalah Produk Tabungan Mudharabah Bank Syariah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini yaitu di Bank BRI Tamantirto Kasihan, di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

1. Tahap Awal. a) Studi Literatur b) Pengumpulan data awal (observasi, wawancara) 2. Tahap Pengumpulan dan Analisis Data

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

BAB III METODE PENELITIAN. analitik cross sectional yang mengukur hubungan atau pengaruh dari

BAB III METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini objek penelitiannya di Badan Penanaman Modal dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh. Maka jenis data yang

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III STUDI KASUS. Penelitian ini difokuskan pada layanan SPEEDY dan subjek penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Adapun teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, dimana peneliti menanyakan kepada responden apa yang ada pada naskah yang telah dipersiapkan sebelumnya. B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Jawa Tengah. Waktu penelitian Desember 2016 sampai dengan Maret 2017. C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014). Pada penelitian ini yang dijadikan populasi adalah pasien yang telah 44

45 mendapatkan layanan rawat jalan di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2014). Karena analisis statistik penelitian ini dilakukan dengan Structural Equation Modeling (SEM), penentuan jumlah sampel menggunakan rumus (Ferdinand, 2005): Jumlah sampel = jumlah indikator x 5 sampai 10 Dalam penelitian ini terdapat 35 indikator, maka jumlah sampel yang digunakan adalah: Sampel minimum = Jumlah indikator X 5 = 35 X 5 = 175 responden Sampel maksimum = Jumlah indikator X 10 = 35 X 10 = 350 responden Selanjutnya Hair, dkk (dalam Ferdinand, 2005) menemukan bahwa ukuran sampel yang sesuai untuk Structural Equation Modeling (SEM) adalah antara 100 200 sampel. Untuk pembulatan, dengan mengacu pada pendapat Hair tersebut, maka jumlah responden yang digunakan dalam

46 penelitian ini adalah jumlah sampel minimum ditambah 5, yakni 175 ditambah 5, menjadi 180 responden. 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik simple random sampling. Menurut Jogiyanto (2013), pengambilan sampel secara random sederhana (simple random) dilakukan dengan mengambil secara langsung dari populasinya secara random. Kriteria inklusi dan eksklusinya adalah sebagai berikut : a. Kriteria Inklusi 1) Pasien yang telah mendapatkan layanan rawat jalan dua kali atau lebih di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga. 2) Pasien rawat jalan pasca rawat inap di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga 3) Pasien yang bisa membaca. 4) Pasien yang bersedia menjadi responden. 5) Cukup dewasa yaitu berusia 20 65 tahun dengan kesadaran baik.

47 b. Kriteria Eksklusi 1) Pasien yang tidak mendapatkan layanan rawat jalan. 2) Pasien dari perusahaan yang berlangganan dengan Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga. 3) Pasien yang merupakan karyawan rumah sakit beserta keluarganya. D. Variabel Penelitian Sugiyono (2014) merumuskan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga, yaitu variabel bebas, variabel intervening dan variabel terikat. 1. Variabel bebas Variabel bebas (independen) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen). Dalam Structural Equation Modeling (SEM), variabel independen disebut sebagai variabel eksogen (Sugiyono, 2014). Variabel bebas dalam penelitian ini ada satu, yaitu kualitas layanan (X).

48 2. Variabel intervening Menurut Tuckman (1988) (dalam Sugiyono, 2014) variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen, tetapi tidak dapat diamati dan diukur. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah kepuasan pasien (Z). 3. Variabel terikat Variabel terikat (dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam Structural Equation Modeling (SEM), variabel dependen disebut sebagai variabel indogen (Sugiyono, 2014).Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepercayaan pasien (Y). E. Definisi Operasional Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kualitas layanan (X) Pengukuran kualitas jasa dalam model SERVQUAL didasarkan pada skala multi-item yang dirancang untuk mengukur harapan dan persepsi pelanggan, serta gap di antara keduanya pada lima dimensi utama kualitas jasa (reliabilitas,

49 daya tanggap, jaminan, empati, dan bukti fisik) (Tjiptono, 2011). Definisi operasional kualitas layanan dalam penelitian ini, meliputi dimensi-dimensi sebagai berikut; a. Reliability (kehandalan) Kemampuan petugas Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga untuk memberikan secara tepat dan benar jenis layanan yang telah dijanjikan rumah sakit kepada pasiennya. b. Responsiveness (daya tanggap) Merupakan kesadaran atau keinginan dari petugas Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga untuk cepat bertindak membantu pasien dalam memberikan layanan tepat waktu. c. Assurance (jaminan) Merupakan kemampuan para karyawan Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga untuk selalu bersikap sopan dan menguasai pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam menangani setiap pertanyaan atau masalah pasien.

50 d. Empathy (empati) Merupakan kemampuan Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga untuk memberikan perhatian khusus pada pasien. e. Tangibles (bukti fisik) Merupakan tampilan fisik Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga dalam menarik pasien. Tabel 3.1.Kisi-kisi Instrumen Kualitas Layanan (X) No Dimensi Indikator 1 Reliabilitas 1. Menyediakan jasa sesuai yang dijanjikan (Reliability) 2. Dapat diandalkan dalam menangani masalah jasa pelanggan 3. Menyampaikan jasa secara benar semenjak pertama kali 4. Menyampaikan jasa sesuai dengan waktu yang dijanjikan 5. Menyimpan catatan/dokumen tanpa kesalahan 2 Daya Tanggap (Responsiveness) 6. Menginformasikan pelanggan tentang kepastian waktu penyampaian jasa 7. Layanan yang segera/cepat bagi pelanggan 8. Kesediaan untuk membantu pelanggan 9. Kesiapan untuk merespon permintaan pelanggan 3 Jaminan 10. Karyawan yang menumbuhkan rasa percaya para pelanggan (Assurance) 11. Membuat pelanggan merasa aman sewaktu melakukan transaksi 12. Karyawan yang secara konsisten bersikap sopan 13. Karyawan yang mampu menjawab pertanyaan pelanggan 4 Empati 14. Memberikan perhatian individual kepada para pelanggan (Empathy) 15. Karyawan yang memperlakukan pelanggan secara penuh perhatian 16. Sungguh-sungguh mengutamakan kepentingan pelanggan

51 No Dimensi Indikator 17. Karyawan yang memahami kebutuhan pelanggan 18. Waktu beroperasi (jam kantor) yang nyaman 5 Bukti fisik 19. Peralatan modern (Tangibles) 20. Fasilitas yang berdaya tarik visual 21. Karyawan yang berpenampilan rapi dan profesional 22. Materi-materi berkaitan dengan jasa yang berdaya tarik visual. Sumber : Parasuraman, et al. (1994) (dalam Tjiptono, 2011) 2. Kepuasan pasien (Z) Menurut Zeithaml and Bitner (2003), ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan, antara lain : fitur produk dan jasa, emosi pelanggan, atribusi untuk keberhasilan atau kegagalan jasa, persepsi terhadap kewajaran dan keadilan (equity and fairness), pelanggan lain, keluarga, dan rekan kerja. Kepuasan pasien adalah respon berupa perasaan puas yang timbul karena pengalaman mengkonsumsi suatu produk atau layanan, atau sebagian kecil dari pengalaman itu (Sutrisno, 2015). Dengan mengacu pada pengertian kepuasan pasien tersebut, maka definisi operasional kepuasan pasien pada penelitian ini adalah respon berupa perasaan puas pasien Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga yang timbul karena mengkonsumsi suatu produk atau mendapatkan layanan di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga.

52 Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Kepuasan Pasien (Z) No Dimensi Indikator 1 Fitur produk dan jasa 1. Produk yang berkualitas 2 Atribut untuk keberhasilan/kegagalan jasa 2. Pelayanan profesional 3. Kepuasan atas pelayanan 3 Emosi pelanggan 4. Harga yang ditawarkan sebanding dengan kualitas 5. Biaya dapat ditolerir Sumber : Zeithaml and Bitner (2003) 3. Kepercayaan Pasien (Y) Moorman dkk (1993) berpendapat bahwa kepercayaan diartikan sebagai keinginan untuk tergantung pada pihak lain yang dapat dipercayai. Dalam konteks pelayanan kesehatan, kepercayaan pasien dapat diartikan sebagai keyakinan pasien bahwa pengelola layanan kesehatan akan bertindak sesuai dengan harapan mereka (Moliner, 2009). Dengan mengacu pada pengertian kepercayaan tersebut, maka definisi operasional kepercayaan pasien pada penelitian ini adalah keyakinan pasien bahwa petugas dan pengelola Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga akan bertindak sesuai dengan harapan mereka.

53 Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Kepercayaan Pasien (Y) No Dimensi Indikator 1 Kemampuan (Ability) 1. Kompetensi 2. Pengetahuan 3. Pengalaman 2 Kebaikan Hati (Benevolence) 4. Perhatian 5. Kesediaan berbagi 3 Integritas (Integrity) 6. Keandalan 7. Pemenuhan kebutuhan 8. Kejujuran Sumber : Mayer et al (1995) (dalam Mula et al, 2010) F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur fenomena alam atau sosial (Sanusi, 2016). Instrumen pada penelitian ini adalah kuesioner. Menurut Jogiyanto (2013), banyak penelitian yang menggunakan teknik survei untuk mengumpulkan datanya. Untuk pengumpulan data lewat survei, kuesioner (daftar pertanyaan) harus dipersiapkan terlebih dahulu. Kuesioner adalah instrumen survei untuk mendapatkan datanya. Kuesioner pada penelitian ini berisi dua bagian utama, yang pertama adalah tentang profil sosial responden, berisi data responden yang berhubungan dengan identitas responden dan keadaan sosial; usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan jaminan kesehatan pasien. Sedangkan bagian kedua menyangkut indikator-indikator variabel penelitian.

54 Jenis data yang dihasilkan pada penelitian ini ada dua, yaitu data nominal dan data ordinal. Menurut Jogiyanto (2013), data nominal yaitu data yang bernilai klasifikasi, misalnya laki-laki, perempuan, untuk gender. Sedangkan data ordinal yaitu data yang bernilai klasifikasi dan order (ada urutannya), misalnya penilaian (kurang, baik, sangat baik). Pada penelitian ini, digunakan skala Likert yang digunakan untuk mengukur indikator berdasarkan tingkat kesetujuan. Skala Likert adalah skala yang didasarkan pada penjumlahan sikap responden dalam merespons pernyataan berkaitan indikatorindikator suatu konsep atau variabel yang sedang diukur. Dalam hal ini, responden diminta untuk menyatakan setuju atau tidak setuju terhadap setiap pernyataan (Sanusi, 2016). Pada penelitian ini, skala Likert yang digunakan sebagai berikut : 1. Jawaban SS : sangat setuju, diberi bobot lima (5) 2. Jawaban S : setuju, diberi bobot empat (4) 3. Jawaban N : netral, diberi bobot tiga (3) 4. Jawaban TS : tidak setuju, diberi bobot dua (2) 5. Jawaban STS : sangat tidak setuju, diberi bobot satu(1)

55 G. Uji Validitas dan Reliabilitas Analisis Structural Equation Modeling (SEM) pada penelitian ini dilakukan melalui pengujian model pengukuran (measurement model) dan model struktural (structural model), dengan bantuan software program AMOS 21,0. Model pengukuran dilakukan dengan analisis faktor konfirmasi (confirmatory factor analysis) dan analisis Cronbach s alpha. 1. Uji Validitas Agar data yang diperoleh mempunyai tingkat akurasi dan konsistensi yang tinggi, instrumen penelitian yang digunakan harus valid dan reliabel. Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur (Sanusi, 2016). Analisis faktor konfirmasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa baik indikator dapat mengukur variabel laten penelitian ini. Dengan kata lain, analisis tersebut digunakan untuk menguji validitas instrument. Dalam penelitian ini, pendekatan yang dipakai untuk menguji validitas adalah convergent validity. Kriteria penilaian bahwa instrumen kuesioner telah valid adalah ketika setiap indikator pengukuran

56 mendapatkan nilai factor loading yang lebih besar dari 0,5 dan telah signifikan pada nilai alpha 5 % (Hair dkk., 2006) (dalam Bakti, 2016). 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas suatu alat pengukur menunjukkan konsistensi hasil pengukuran sekiranya alat pengukur itu digunakan oleh orang yang sama dalam waktu yang berlainan atau digunakan oleh orang yang berlainan dalam waktu yang bersamaan atau waktu yang berlainan. Secara implisit, reliabilitas ini mengandung objektivitas karena hasil pengukuran tidak terpengaruh oleh siapa pengukurnya (Sanusi, 2016). Pada penelitian ini dilakukan analisis Cronbach s alpha dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kehandalan kuesioner penelitian ini. Tingkat kehandalan menunjukkan sejauh mana kuesioner dapat memberikan data secara konsisten. Kuesioner termasuk dalam kategori reliabel ketika diperoleh nilai Cronbanch s alpha lebih besar dari 0,6 (Hair dkk, 2006) (dalam Bakti, 2016).

57 H. Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Analisis ini dilakukan dengan cara mengambil data berdasarkan jawaban-jawaban yang diperoleh dari responden. Analisis ini digunakan untu keperluan deskripsi data, yang mana digunakan tabel distribusi frekuensi untuk setiap variabel. Tabel distribusi frekuensi data dibuat dengan cara menentukan kelas interval. 2. Analisis Statistik Suatu penelitian membutuhkan analisis data dan interpretasinya dengan tujuan menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian dalam rangka mengungkap fenomena sosial tertentu. Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Tehnik analisis yang digunakan adalah Structural Equation Modeling (SEM). Sebagai salah satu teknik analisis multivariat, Structural Equation Modeling (SEM) memungkinkan dilakukannya analisis terhadap serangkaian hubungan secara simultan sehingga memberikan efisiensi (Hair et al., 1998) (dalam Djohan, 2015).

58 Structural Equation Modeling (SEM) memiliki karakteristik utama yang membedakannya dengan teknik analisis multivariat yang lain. Karakteristik utama Structural Equation Modeling (SEM) adalah: a) Estimasi hubungan ketergantungan ganda (multiple dependence relationship). b) Memungkinkan untuk mewakili konsep yang sebelumnya tidak teramati dalam hubungan yang ada serta memperhitungkan kesalahan pengukuran dalam proses estimasi. Terdapat tujuh langkah dalam pemodelan Structural Equation Modeling (SEM) (Sanusi, 2016): 1) Mengembangkan model berbasis teori. 2) Mengembangkan path diagram untuk menunjukkan hubungan kausalitas. 3) Konversi path diagram ke dalam serangkaian persamaan struktural dan spesifikasi model pengukuran. 4) Pemilihan matriks input dan teknik estimasi atas model yang dibangun. 5) Menilai problem identifikasi.

59 6) Evaluasi model. 7) Interpretasi dan modifikasi model. Gambaran Structural Equation Modeling (SEM) kualitas layanan, kepuasan, dan kepercayaan pasien pada penelitian ini sebagaimana terdapat pada kisi-kisi instrumen kualitas layanan pada Tabel 3.1, kisi-kisi instrumen kepuasan pasien pada Tabel 3.2, dan kisi-kisi instrumen kepercayaan pasien pada Tabel 3.3 terdapat pada Gambar 3.1 sebagai berikut :

60 X1. X1. X1.1 X1.14 X1.1 X1 X1 X1.1 X1.15 X1.2 X1 X1 X1.1 X1. X1.2 X1 X1 X1.1 X1.1 X1.2 X X1 X X X X1.1 X Kualitas Layanan (X) Kepuasa n (Z) Kepercaya an (Y) Z1 Z2 Z3 Y1 Y2 Y3 Z1. Z2. Z3. Y1. Y2. Y3. Z2. Z3. Y1. Y2. Y3. Y1. Y3. Keterangan : Gambar 3.1 Gambaran Model Structural Equation Modeling Kualitas Layanan, Kepuasan, dan Kepercayaan Pasien = Variabel = Dimensi = Indikator

61 I. Tahapan Penelitian Langkah langkah yang digunakan dalam penelitian ini, secara umum melalui beberapa tahapan antara lain: 1. Tahap Persiapan Tahapan penelitian ini tentunya terlebih dahulu melakukan observasi lokasi penelitian maupun studi pustaka terhadap penelitian terdahulu. Kemudian tahap selanjutnya melakukan penyusunan proposal tesis dengan instrumen penelitian (daftar pertanyaan kuesioner). Setelah proposal mendapat persetujuan dari Prodi MMR UMY, maka diajukan surat ijin penelitian kepada pihak Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga. 2. Tahap Pengumpulan Data Pengumpulan data melalui : a) Data Primer Data primer adalah data yang didapatkan secara langsung dari sumber subyek penelitian yaitu pasien rawat jalan Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga yang memenuhi kriteria sebagai responden. Responden mengisi kuesioner sesuai dengan pertanyaan atau pernyataan yang terdapat pada naskah kuesioner. b) Data Sekunder

62 Data sekunder adalah data tambahan yang diperoleh dari pihak lain. Data ini tidak langsung diperoleh peneliti dari subjek penelitian, dimana data tersebut diperoleh dari informasi data rekam medis maupun data atau laporan rumah sakit tempat penelitian. 3. Tahap Pengolahan Data Setelah data dikumpulkan, maka data tersebut dianalisis secara kuantitatif. Pada tahap ini, analisis dilakukan dengan bantuan software program SPSS dan AMOS 21,0. 4. Tahap penyelesaian Data yang telah terkumpul disajikan dalam bentuk uraian kemudian disusun sehingga menjadi laporan yang terkemas menjadi tesis. J. Etika Penelitian Karena dalam penelitian ini yang menjadi subjek (responden) adalah pasien (manusia), maka dilakukan pengajuan surat keterangan etika penelitian kepada komisi yang berwenang, dalam hal ini Komisi Etik Penelitian Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dan telah mendapatkan ethical approval nomor : 297/EP-FKIK- UMY/V/2017.