Kolaborasi (Collaboration)

dokumen-dokumen yang mirip
Pengukuran Kinerja (Performance Measurement)

Rantai Pasokan Global (Global Supply Chains)

Disain Jejaring (Network Design)

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

Risiko dan Keberlanjutan (Risk and Sustainability)

PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

RANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Mendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis

Business Process and Information Systems. Didi Supriyadi - Pertemuan ke-3 Sistem Informasi Manajemen ST3 Telkom

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team

Information Systems. Sistem Informasi untuk Keuntungan Kompetitif 16/10/2012 8:56

Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

IV. METODE PENELITIAN

STRATEGIC OF HUMAN RESOURCE MANAGEMENT

Pembahasan Materi #6

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki trust, baik untuk dirinya sendiri maupun trust kepada pihak

KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN

TUGAS E BISNIS MENINGKATKAN SUPPLY RANGKAIAN PERENCANAAN

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

Pembahasan Materi #5

Peran Saluran Pemasaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Definisi Manajemen Rantai Pasokan

BAB II TELAAH KEPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu rantai yang disebut Supply Chain. Saat ini bukan merupakan persaingan

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

Human Resource Planning. Sakunda Anggarini, STP, MP, MSc

UKURAN KINERJA. Apa yang penting, diukur STRATEGI. Apa yang diselesaikan, diberi imbalan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENENTUKAN POTENSI DI MASA DEPAN. Titien S. Sukamto

Bab 4. Mengelola Informasi Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. output. Manajemen operasi dapat di terapkan pada perusahan manufaktur maupun jasa.

Hakikat Rantai Pasokan

Supply Chain. Management. an overview. MUSTHOFA HADI, SE mister-ebiz.blogspot.com

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM)

Pertemuan. Peranan Sistem Informasi Dalam Dunia Bisnis

Materi 03. Sistem Kantor

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Pembahasan Materi #11

MANAJEMEN PEMASARAN Sebuah Pendahuluan

Inisiatif Accountability Framework

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat dari otonomi daerah adalah adanya kewenangan daerah yang lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi perusahaan yang ingin berkembang. Saat ini teknologi telah berkembang

PRAKTEK PENILAIAN RISIKO

BAB I PENDAHULUAN. Material sebagai salah satu sumber daya yang dibutuhkan merupakan

V. PENDEKATAN SISTEM 5.1. Analisis Kebutuhan Pengguna 1.) Petani

BAGIAN 1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN. STIE MAHARDIKA 2016 Prepared by Yuli Kurniawati

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada saat ini dunia sudah memasuki era globalisasi dan pasar bebas dimana

Pertemuan. Customer Relationship Management (CRM)

Konsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

Bentuk Bentuk E-Business. 1. E-Government

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. TUNGGAL DARA INDONESIA DI WONOGIRI SKRIPSI

Perencanaan Sumber Daya

RUANG LINGKUP MANAJEMEN BIAYA

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

III. METODOLOGI PENELITIAN

UKURAN KINERJA. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., AK., CA

BAB I PENDAHULUAN. proses tersebut, perusahan mengalami saat-saat dimana perusahaan. dituntut untuk menentukan keputusan-keputusan yang

Bab 9 KONSEP e SUPPLY CHAIN DALAM SISTEM INFORMASI KORPORAT TERPADU

BAB 2 SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF

SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN Sistem lintas fungsi perusahaan merupakan sistem yang mendukung/berfokus pada penyelesaian berbagai proses bisnis dasa

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN RANCANGAN HIPOTESIS

Setelah mempelajari bab ini, anda seharusnya mampu untuk:

SISTEM INFORMASI DALAM ORGANISASI ASIH ROHMANI,M.KOM

III. KERANGKA PEMIKIRAN

DASAR SISTEM DALAM BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan

PERTANIAN INDUSTRIAL: SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (MANAJEMEN RANTAI PASOKAN) Joni Murti Mulyo Aji

Anggaran dan Siklus Anggaran

Pendekatan pemecahan masalah Tujuan. Hubungan pemasok Pendekatan manajemen

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Manajemen 01

Untuk memahami budaya mutu, terlebih dahulu harus memahami budaya organisasi, yang memiliki unsur-unsur sebagai berikut:

1. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System) Sistem Informasi Eksekutif merupakan suatu sistem yang khusus dirancang untuk manajer

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI

Strategic Management of IS/IT. Aspek Manajemen IS / IT 11/23/2011. O rganization and R esources Chapter 8. Context of This Session

OBJEK PEMBELAJARAN OBJEK PEMBELAJARAN. Pertemuan 1 Konsep Dasar ERP. Gambaran Umum ERP. Definisi Sistem Informasi Klasifikasi Sistem Informasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRATEGI INTERNASIONAL

Deskripsi Mata Kuliah

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

Implementasi Sistem Informasi Untuk Menunjang Kegiatan Strategis Perusahaan

Modul ke: CHAPTER 2. Sistem Informasi dalam Perusahaan. Fakultas PASCA SARJANA. Dr. Istianingsih. Program Studi Magister Akuntansi

Materi 14 Controlling/Pengendalian: Dasar - Dasar Pengendalian

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI

BAB III MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF

Sistem Informasi. Pertemuan 9

SAP PRODUCT LIFECYCLE MANAGEMENT

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Strategi & Pola Pertumbuhan Struktur

Transkripsi:

Kolaborasi (Collaboration) McGraw-Hill/Irwin Copyright 2013 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.

Topik Organisasi logistik Pengembangan hubungan kolaborasi Manajemen hubungan/relasi 14-2

Ikhtisar membangun hubungan dan Pengembangan dan pengelolaan hubungan logistik internal Pengembangan dan pengelolaan hubungan rantai pasokan manajemen 14-3

Pengembangan dan pengelolaan hubungan Agregasi fungsional Bergeser dari pendekatan fungsi menjadi pendekatan proses Organisasi virtual Memimpin perubahan organisasi logistik internal 14-4

Agregasi fungsional adalah kombinasi dari fungsi logistik menjadi kelompok manajerial tunggal Termotivasi oleh keyakinan bahwa pengelompokan logistik ke dalam satu organisasi akan: Meningkatkan kemungkinan integrasi Meningkatkan pengetahuan tentang bagaimana perubahan operasional kinerja berdampak pada bagian lain Agregasi komprehensif dalam organisasi masih jarang, tapi Trend adalah menuju manajemen strategis dari semua bentuk pergerakan persediaan dan penyimpanan untuk manfaat maksimal bagi perusahaan Pengembangan sistem informasi logistik untuk integrasi fungsional organisasi 14-5

Ilustrasi aspek fungsional agregasi Pembelian, Dukungan Manufaktur dan Manajemen Hubungan Pelanggan adalah operasi terpisah Kemampuan Dukungan Logistik diposisikan sebagai layanan bersama Logistical Resource Planning menyatukan potensi penuh dari informasi manajemen untuk merencanakan dan mengkoordinasikan operasi Keseluruhan Perencanaan dan Pengendalian ada di tingkat tertinggi organisasi untuk memfasilitasi integrasi 14-6

Dari Fungsi Menjadi Proses Struktur organisasi proses Hambatan untuk integrasi proses \ 14-7

Faktor yang memungkinkan struktur proses Pengembangan lingkungan kerja yang melibatkan tim mandiri Peningkatan hasil produktivitas ditemukan dalam organisasi yang berbasis proses daripada fungsi Kemampuan untuk dengan cepat berbagi informasi yang akurat 14-8

Tantangan dalam mengelola dari perspektif Semua upaya harus difokuskan pada nilai tambah kepada pelanggan Semua keterampilan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan harus tersedia untuk menjalankan proses Keterampilan yang penting tidak dibagi dapat mengganggu alur kerja dan menciptakan "kemacetan Pekerjaan yang dilakukan oleh proses harus mendorong sinergi dalam organisasi proses 14-9

Hambatan untuk proses integrasi Struktur organisasi fungsional Anggaran departemen Pengukuran & sistem penghargaan Kinerja fungsi Penggunaan persediaan Penempatan persediaan mendukung kinerja fungsi Infocratic structure Konten informasi dan aliran mengikuti fungsi tradisional Keterbatasan untuk berbagi pengetahuan 14-10

Kesenjangan besar mencerminkan kesenjangan organisasi dalam mencapai integrasi Figure 14.3 The Great Divide: The Challenge of Managing across Functional Boundaries 14-11

Organisasi virtual memberikan kinerja yang terintegrasi namun tidak pada bagan organisasi Bagaimana sebuah organisasi terstruktur sehingga dapat mengelola proses logistik global yang kompleks tanpa menjadi terlalu birokratis? Fokus pada alur kerja daripada struktur Menghubungkan tim yang berbeda melalui jaringan informasi Mendorong otoritas ke tim 14-12

Disagregasi sebagai prinsip Kekuatan teknologi informasi memfasilitasi dalam mengelola kerja logistik tanpa menggabungkan fungsi menjadi sebuah unit organisasi formal Keyakinan bahwa fungsi logistik tidak perlu dikelompokkan sebagai organisasi khusus Kinerja masih bisa efisien dan efektif dikoordinasikan menggunakan jaringan informasi pengorganisasian 14-13

Memimpin perubahan organisasi Tipe umum perubahan Perubahan strategis melibatkan pelaksanaan cara-cara baru yang ditujukan untuk meningkatkan layanan pelanggan Modifikasi dalam struktur operasional Perubahan dala personil dan struktur organisasi Penting untuk menghindari mentalitas cepat puas tentang perubahan Pertimbangkan kapasitas organisasi untuk menyerap praktek operasional baru Perubahan yang sebenarnya membutuhkan waktu lebih lama dari yang diantisipasi 14-14

Pengembangan dan pengelolaan hubungan Risiko, kekuatan dan kepemimpinan Lingkup perluasan hubungan rantai pasokan Kerangka rantai pasokan integrative Mengempangkan kepercayaan rantai pasokan 14-15

Perspektif rantai pasokan lebih menekankan pada hubungan eksternal Upaya koordinasi banyak perusahaan yang terlibat dalam rantai pasokan difokuskan pada peningkatan efisiensi rantai pasokan Keyakinan bahwa perilaku kooperatif akan mengurangi risiko dan meningkatkan efisiensi Keyakinan bahwa ada peluang untuk menghilangkan hal-hal yang tidak bernilai tambah 14-16

Konsep penting untuk memahami ketergantungan Risiko Risiko yang tidak proporsional di antara anggota saluran Peran kolaborasi anggota didasarkan pada risiko dalam rantai pasokan tertentu Kekuatan Kekuatan pengecer telah meningkat selama dekade terakhir Perusahaan yang kuat cenderung bersama-sama mengatur rantai pasokan Dominasi kategori vs kekuatan merek Kepemimpinan Tidak ada model yang dominan bagaimana perusahaan mendapatkan tanggung jawab kepemimpinan Komitmen yang lebih besar untuk berhubungan ketika para pemimpin menggunakan penghargaan dan keahlian untuk menjalankan kekuasaan 14-17

Penciptaan nilai dari integrasi rantai pasokan difokuskan pada arus Figure 14.6 Supply Chain Flows 14-18

Diskripsi arus rantai pasokan Product/service value flow adalah nilai tambah dari pergerakan produk dan jasa dari sumber bahan baku sampai ke pelanggan Market accommodation flow menyediakan struktur untuk mencapai pos administrasi layanan penjualan Information flow adalah pertukaran dua arah dari data transaksional, status persediaan dan rencana Cash flow typically mengikuti arah sebaliknya dari kegiatan nilai tambah Arus kas untuk memfasilitasi pergerakan produk dan layanan menggunakan promosi dan potongan harga 14-19

Kerangka integratif menunjukkan arus rantai pasokan, kompetensi dan konteks Figure 14.7 Supply Chain Framework 14-20

Kompetensi yang menyatu mempengaruhi kemampuan Capability adalah tingkat pengetahuan dan prestasi penting untuk mengembangkan kinerja terintegrasi mengidentifikasi dan mengakomodasi kebutuhan pelanggan yang spesifik, mengukur dan memahami kinerja rantai pasokan secara keseluruhan Mencerminkan kontribusi nilai pekerjaan Mengapa pekerjaan dilakukan bukan bagaimana Work adalah bagian yang paling terlihat dari operasi logistik Pemrosesan pesanan, mengemudi truk Secara tradisonal organisasi berdasar fungsi Kerja dari fungsi adalah pendorong praktek baik logistik 14-21

Kompetensi yang dibutuhkan untuk konteks operasional Konteks operasional melibatkan proses yang memfasilitasi pemenuhan dan pengisian pesanan Integrasi pelanggan membangun aktivitas untuk membina hubungan dengan pelanggan Integrasi operasi internal adalah kegiatan bersama dalam sebuah perusahaan yang mengkoordinasikan fungsi yang terkait dengan pengadaan, produksi dan akomodasi pelanggan Integrasi pemasok menciptakan hubungan operasional dengan penyedia bahan dan layanan 14-22

Kompetensi yang dibutuhkan untuk perencanaan dan pengendalian Perencanaan dan pengendalian melibatkan pemantauan, pengendalian dan memfasilitasi kinerja rantai pasokan secara keseluruhan Teknologi dan integrasi rencana terlibat dalam disain, aplikasi dan koordinasi informasi Integrasi pengukuran adalah kemampuan untuk memonitor dan pembandingan kinerja fungsi dan proses Di dalam perusahaan dan diantara rantai pasokan 14-23

Kompetensi yang diperlukan dalam konteks perilaku Konteks perilaku melibatkan kualitas hubungan bisnis antara mitra rantai suplai Integrasi hubungan melibatkan komitmen yang dibutuhkan oleh orang-orang untuk membangun dan mengembangkan hubungan kolaboratif jangka panjang yang sukses 14-24

Mempertahankan hubungan tergantung pada Tujuan strategis dan operasional Pengukuran kinerja dua arah Mekanisme umpan balik formal dan informal tiga kegiatan utama 14-25

Membangun kepercayaan Kolaborasi nyata membutuhkan kepercayaan Pengaturan kekuasaan sering membuat perlawanan terhadap kolaborasi yang lebih dalam Bagaimana kepercayaan bisa dikembangkan? 14-26

Keandalan dan karakter adalah dua aspek kepercayaan Kepercayaan berbasis keandalan (Reliability-based trust) didasarkan pada persepsi perilaku aktual dan kinerja operasi Kepercayaan berbasis karakter (Character-based trust) didasarkan pada budaya dan filosofi Mitra percaya bahwa satu sama lain akan saling melindungi kepentinganmasing-masing mitra 14-27

Membangun kepercayaan dalam hubungan Kepercayaan berkembang dari waktu ke waktu dan interaksi berulang antara organisasi Langkah pertama adalah menunjukkan kehandalan dalam operasinya Langkah kedua adalah berbagi penuh dan jujur atas semua informasi yang diperlukan untuk hubungan yang efektif Kepercayaan dapat dipertahankan dengan berbagi penjelasan dan alasan bisnis untuk keputusan penting yang dibuat 14-28