Kolaborasi (Collaboration) McGraw-Hill/Irwin Copyright 2013 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.
Topik Organisasi logistik Pengembangan hubungan kolaborasi Manajemen hubungan/relasi 14-2
Ikhtisar membangun hubungan dan Pengembangan dan pengelolaan hubungan logistik internal Pengembangan dan pengelolaan hubungan rantai pasokan manajemen 14-3
Pengembangan dan pengelolaan hubungan Agregasi fungsional Bergeser dari pendekatan fungsi menjadi pendekatan proses Organisasi virtual Memimpin perubahan organisasi logistik internal 14-4
Agregasi fungsional adalah kombinasi dari fungsi logistik menjadi kelompok manajerial tunggal Termotivasi oleh keyakinan bahwa pengelompokan logistik ke dalam satu organisasi akan: Meningkatkan kemungkinan integrasi Meningkatkan pengetahuan tentang bagaimana perubahan operasional kinerja berdampak pada bagian lain Agregasi komprehensif dalam organisasi masih jarang, tapi Trend adalah menuju manajemen strategis dari semua bentuk pergerakan persediaan dan penyimpanan untuk manfaat maksimal bagi perusahaan Pengembangan sistem informasi logistik untuk integrasi fungsional organisasi 14-5
Ilustrasi aspek fungsional agregasi Pembelian, Dukungan Manufaktur dan Manajemen Hubungan Pelanggan adalah operasi terpisah Kemampuan Dukungan Logistik diposisikan sebagai layanan bersama Logistical Resource Planning menyatukan potensi penuh dari informasi manajemen untuk merencanakan dan mengkoordinasikan operasi Keseluruhan Perencanaan dan Pengendalian ada di tingkat tertinggi organisasi untuk memfasilitasi integrasi 14-6
Dari Fungsi Menjadi Proses Struktur organisasi proses Hambatan untuk integrasi proses \ 14-7
Faktor yang memungkinkan struktur proses Pengembangan lingkungan kerja yang melibatkan tim mandiri Peningkatan hasil produktivitas ditemukan dalam organisasi yang berbasis proses daripada fungsi Kemampuan untuk dengan cepat berbagi informasi yang akurat 14-8
Tantangan dalam mengelola dari perspektif Semua upaya harus difokuskan pada nilai tambah kepada pelanggan Semua keterampilan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan harus tersedia untuk menjalankan proses Keterampilan yang penting tidak dibagi dapat mengganggu alur kerja dan menciptakan "kemacetan Pekerjaan yang dilakukan oleh proses harus mendorong sinergi dalam organisasi proses 14-9
Hambatan untuk proses integrasi Struktur organisasi fungsional Anggaran departemen Pengukuran & sistem penghargaan Kinerja fungsi Penggunaan persediaan Penempatan persediaan mendukung kinerja fungsi Infocratic structure Konten informasi dan aliran mengikuti fungsi tradisional Keterbatasan untuk berbagi pengetahuan 14-10
Kesenjangan besar mencerminkan kesenjangan organisasi dalam mencapai integrasi Figure 14.3 The Great Divide: The Challenge of Managing across Functional Boundaries 14-11
Organisasi virtual memberikan kinerja yang terintegrasi namun tidak pada bagan organisasi Bagaimana sebuah organisasi terstruktur sehingga dapat mengelola proses logistik global yang kompleks tanpa menjadi terlalu birokratis? Fokus pada alur kerja daripada struktur Menghubungkan tim yang berbeda melalui jaringan informasi Mendorong otoritas ke tim 14-12
Disagregasi sebagai prinsip Kekuatan teknologi informasi memfasilitasi dalam mengelola kerja logistik tanpa menggabungkan fungsi menjadi sebuah unit organisasi formal Keyakinan bahwa fungsi logistik tidak perlu dikelompokkan sebagai organisasi khusus Kinerja masih bisa efisien dan efektif dikoordinasikan menggunakan jaringan informasi pengorganisasian 14-13
Memimpin perubahan organisasi Tipe umum perubahan Perubahan strategis melibatkan pelaksanaan cara-cara baru yang ditujukan untuk meningkatkan layanan pelanggan Modifikasi dalam struktur operasional Perubahan dala personil dan struktur organisasi Penting untuk menghindari mentalitas cepat puas tentang perubahan Pertimbangkan kapasitas organisasi untuk menyerap praktek operasional baru Perubahan yang sebenarnya membutuhkan waktu lebih lama dari yang diantisipasi 14-14
Pengembangan dan pengelolaan hubungan Risiko, kekuatan dan kepemimpinan Lingkup perluasan hubungan rantai pasokan Kerangka rantai pasokan integrative Mengempangkan kepercayaan rantai pasokan 14-15
Perspektif rantai pasokan lebih menekankan pada hubungan eksternal Upaya koordinasi banyak perusahaan yang terlibat dalam rantai pasokan difokuskan pada peningkatan efisiensi rantai pasokan Keyakinan bahwa perilaku kooperatif akan mengurangi risiko dan meningkatkan efisiensi Keyakinan bahwa ada peluang untuk menghilangkan hal-hal yang tidak bernilai tambah 14-16
Konsep penting untuk memahami ketergantungan Risiko Risiko yang tidak proporsional di antara anggota saluran Peran kolaborasi anggota didasarkan pada risiko dalam rantai pasokan tertentu Kekuatan Kekuatan pengecer telah meningkat selama dekade terakhir Perusahaan yang kuat cenderung bersama-sama mengatur rantai pasokan Dominasi kategori vs kekuatan merek Kepemimpinan Tidak ada model yang dominan bagaimana perusahaan mendapatkan tanggung jawab kepemimpinan Komitmen yang lebih besar untuk berhubungan ketika para pemimpin menggunakan penghargaan dan keahlian untuk menjalankan kekuasaan 14-17
Penciptaan nilai dari integrasi rantai pasokan difokuskan pada arus Figure 14.6 Supply Chain Flows 14-18
Diskripsi arus rantai pasokan Product/service value flow adalah nilai tambah dari pergerakan produk dan jasa dari sumber bahan baku sampai ke pelanggan Market accommodation flow menyediakan struktur untuk mencapai pos administrasi layanan penjualan Information flow adalah pertukaran dua arah dari data transaksional, status persediaan dan rencana Cash flow typically mengikuti arah sebaliknya dari kegiatan nilai tambah Arus kas untuk memfasilitasi pergerakan produk dan layanan menggunakan promosi dan potongan harga 14-19
Kerangka integratif menunjukkan arus rantai pasokan, kompetensi dan konteks Figure 14.7 Supply Chain Framework 14-20
Kompetensi yang menyatu mempengaruhi kemampuan Capability adalah tingkat pengetahuan dan prestasi penting untuk mengembangkan kinerja terintegrasi mengidentifikasi dan mengakomodasi kebutuhan pelanggan yang spesifik, mengukur dan memahami kinerja rantai pasokan secara keseluruhan Mencerminkan kontribusi nilai pekerjaan Mengapa pekerjaan dilakukan bukan bagaimana Work adalah bagian yang paling terlihat dari operasi logistik Pemrosesan pesanan, mengemudi truk Secara tradisonal organisasi berdasar fungsi Kerja dari fungsi adalah pendorong praktek baik logistik 14-21
Kompetensi yang dibutuhkan untuk konteks operasional Konteks operasional melibatkan proses yang memfasilitasi pemenuhan dan pengisian pesanan Integrasi pelanggan membangun aktivitas untuk membina hubungan dengan pelanggan Integrasi operasi internal adalah kegiatan bersama dalam sebuah perusahaan yang mengkoordinasikan fungsi yang terkait dengan pengadaan, produksi dan akomodasi pelanggan Integrasi pemasok menciptakan hubungan operasional dengan penyedia bahan dan layanan 14-22
Kompetensi yang dibutuhkan untuk perencanaan dan pengendalian Perencanaan dan pengendalian melibatkan pemantauan, pengendalian dan memfasilitasi kinerja rantai pasokan secara keseluruhan Teknologi dan integrasi rencana terlibat dalam disain, aplikasi dan koordinasi informasi Integrasi pengukuran adalah kemampuan untuk memonitor dan pembandingan kinerja fungsi dan proses Di dalam perusahaan dan diantara rantai pasokan 14-23
Kompetensi yang diperlukan dalam konteks perilaku Konteks perilaku melibatkan kualitas hubungan bisnis antara mitra rantai suplai Integrasi hubungan melibatkan komitmen yang dibutuhkan oleh orang-orang untuk membangun dan mengembangkan hubungan kolaboratif jangka panjang yang sukses 14-24
Mempertahankan hubungan tergantung pada Tujuan strategis dan operasional Pengukuran kinerja dua arah Mekanisme umpan balik formal dan informal tiga kegiatan utama 14-25
Membangun kepercayaan Kolaborasi nyata membutuhkan kepercayaan Pengaturan kekuasaan sering membuat perlawanan terhadap kolaborasi yang lebih dalam Bagaimana kepercayaan bisa dikembangkan? 14-26
Keandalan dan karakter adalah dua aspek kepercayaan Kepercayaan berbasis keandalan (Reliability-based trust) didasarkan pada persepsi perilaku aktual dan kinerja operasi Kepercayaan berbasis karakter (Character-based trust) didasarkan pada budaya dan filosofi Mitra percaya bahwa satu sama lain akan saling melindungi kepentinganmasing-masing mitra 14-27
Membangun kepercayaan dalam hubungan Kepercayaan berkembang dari waktu ke waktu dan interaksi berulang antara organisasi Langkah pertama adalah menunjukkan kehandalan dalam operasinya Langkah kedua adalah berbagi penuh dan jujur atas semua informasi yang diperlukan untuk hubungan yang efektif Kepercayaan dapat dipertahankan dengan berbagi penjelasan dan alasan bisnis untuk keputusan penting yang dibuat 14-28