Volume 11 Nomor 2 September 2014

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN ASING DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN DI PROVINSI BALI

PENGARUH JUMLAH BIRO PERJALANAN WISATA DAN KURS DOLLAR AMERIKA TERHADAP KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA DI PROVINSI BALI

Volume 11 Nomor 1 Maret 2014

Volume 11 Nomor 1 Maret 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN DI PROPINSI BALI PERIODE TAHUN I Nyoman Widhi Astawa Universitas Tabanan

PENGARUH INFLASI DAN PRODUK NASIONAL BRUTO TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN

Volume 12 Nomor 1 Maret 2015

PENGARUH INFLASI DAN PDRB TERHADAP PENGANGGURANDI PROVINSI BALI

PENGARUH NILAI EKSPOR DAN GROSS DOMESTIK PRODUK (GDP) TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH DI INDONESIA

PENGARUH UMUR, JUMLAH TANGGUNGAN DAN JAM KERJA TERHADAP PENDAPATAN TENAGA KERJA PENGRAJIN DI KECAMATAN KEDIRI

Volume 10 Nomor 2 September 2013

BAB III METODE PENELITIAN. dengan kurun waktu , mengenai Jumlah Wisatawan, Tingkat Hunian

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PREMI PADA PERUSAHAAN PT.ASURANSI JIWA BUMI ASIH JAYADISTRIK TABANAN

I. PENDAHULUAN. perekonomian di Bali. Sektor ini menyumbang sebesar 14,64% dari total Produk

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2015

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA (SHU) KOPERASI DI KABUPATEN BADUNG

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2011

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2011

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2012

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2015

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN TABANAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia memiliki tujuan untuk mensejahterakan

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOPEMBER 2007

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2014

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOVEMBER 2015

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan pembangunan. Sasaran pembangunan yang ingin dicapai

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2008

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng.

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2015

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam penelitian ini, maka terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2014

Perkembangan Pariwisata Bali

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat dimasa yang akan datang terutama di negara-negara berkembang.

Volume 11 Nomor 1 Maret 2014

BAB III METODE PENELITIAN

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2008

BAB V PENUTUP. 1. Berdasarkan hasil uji t yang telah dilakukan diketahui bahwa :

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER 2010

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2016

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PRAMUWISATA LOKAL TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS WISATAWAN DI DAYA TARIK WISATA ALAS KEDATON TABANAN

BAB I PENDAHULUAN. beraneka ragam dan menarik untuk di kembangkan sebagai obyek dan daya tarik

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian (Sugiyono,2002). Sehingga penelitian ini mengambil obyek

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI OKTOBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI PEBRUARI 2010

PENGARUH INVESTASI DAN KONSUMSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI SUMATERA SELATAN PERIODE

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MEI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI AGUSTUS 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MEI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER 2016

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN JAYAPURA. Evi Hartati 1

Abstrak. Kata Kunci :Curahan Jam Kerja, Umur, Pendidikan, Pendapatan Suami, Jumlah Tanggungan.

Statistik tabel Pariwisata Yogyakarta dan Perkembangannya

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2017.

Contoh Kasus Regresi sederhana

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian terdapat yang nama nya variable penelitian. Varibel

BAB I PENDAHULUAN. diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-sektor lain dalam sebuah

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2016

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang unik dibandingkan dengan propinsi lain di mana pilar-pilar

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2016

III. METODELOGI PENELITIAN. Lampung, Disperindag Provinsi Lampung, jurnal-jurnal ekonomi serta dari

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOPEMBER 2013

ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JIMBARAN, KELURAHAN JIMBARAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN DAERAH SEKTOR PARIWISATA KOTA BANDA ACEH

Abstrak. Kata kunci: modal, tenaga kerja, lama usaha, jam kerja, dan pendapatan

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO

PENGARUH PARIWISATA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN DI KABUPATEN BADUNG TAHUN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PDRB, PENDIDIKAN DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI BALI. Ni Made Myanti Astrini A Ida Bagus Putu Purbadharmaja

Abstrak. Kata Kunci: tingkat upah, teknologi, produktivitas kerja, penyerapan tenaga kerja

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan

Yuniar Amalia S Manajemen Ekonomi 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI KABUPATEN BADUNG

Jumlah Penduduk Kabupaten Tabanan berdasarkan SP2010 sebanyak ora dengan laju pertumbuhan pendu sebesar 1,12 persen per tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengantisipasi masalah dalam bidang bisnis (sugiyono, 2008 : 5).

BAB III METODE PENELITIAN. dan tujuan penelitian seperti yang telah disampaikan sebelumnya, maka metode

PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, PENDIDIKAN DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI BALI

BAB II LANDASAN TEORI

3. Bahwa Jumlah anggota berpengaruh

Transkripsi:

Volume 11 Nomor September 014 ISSN 0168537 9 77 0 1 6 8 5 3 7 1 11 Hal. 103 00 Tabanan September 014 Kampus : Jl. Wagimin No.8 Kediri Tabanan Bali 8171 Telp./Fax. : (0361) 9311605

PENGARUH JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN DAN JUMLAH KAMAR TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA USAHA PERHOTELAN DI KABUPATEN TABANAN NI LUH PUTU BUDIARI Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan ABSTRAK Kunjungan wisata pada obyek wisata yang berada di Kabupaten Tabanan akan membutuhkan jasa pelayanan, termasuk didalamnya jasa penginapan. Meningkatnya jumlah kunjungan di Kabupaten Tabanan tentu ada sebagian wisatawan yang langsung menginap, sehingga dibutuhkan jumlah kamar hotel yang lebih banyak, serta juga membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak untuk melayani wisatawan selama dia menginap atau hanya sekedar berkunjung pada obyekobyek pariwisata yang berada di wilayah Kabupaten Permasalahan dalam penelitian ini adalah: Apakah jumlah kunjungan wisatawan dan jumlah kamar secara parsial berpengaruh positif dan nyata terhadap perhotelan di Kabupaten Tabanan, serta apakah jumlah kunjungan wisatawan dan jumlah kamar secara bersamasama berpengaruh positif dan nyata terhadap perhotelan di Kabupaten Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah jumlah kunjungan wisatawan dan jumlah kamar secara parsial berpengaruh positif dan nyata terhadap perhotelan di Kabupaten Tabanan, dan apakah jumlah kunjungan wisatawan dan jumlah kamar secara bersamasama berpengaruh positif dan nyata terhadap perhotelan di Kabupaten Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif yaitu anilisis regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya baik secara parsial maupun simultan, dimana jumlah kunjungan wisatawan dan jumlah kamar sebagai variabel bebas dan perhotelan di Kabupaten Tabanan sebagai variabel terikat. Berdasarkan analisis regresi linear berganda menggunakan SPSS diperoleh persamaan regresi Y = 906,558 + 0,00 X 1 + 0,089 X. Intercept (bo) diperoleh sebesar 906,558 (bertanda positif), artinya apabila tidak ada penambahan jumlah kunjungan wisatawan (X 1) sebesar nol orang dan tidak ada penambahan jumlah kamar (X ), maka ratarata penyerapan tenaga kerja sebesar 907 orang per tahun. Koefisien regresi (b 1) untuk variabel jumlah kunjungan wisatawan (X 1) diperoleh sebesar 0,00 (bertanda positif) artinya hubungan variabel bebas dengan variabel terikat adalah searah atau setiap kenaikan jumlah kunjungan wisatawan sebesar 1000 orang, maka penyerapan tenaga kerja akan naik ratarata sebesar orang setiap tahun dengan asumsi bahwa variabel jumlah kamar (X ) adalah konstan. Koefisien regresi (b ) untuk variabel jumlah kamar (X ) diperoleh sebesar 0,089 (bertanda positif) artinya hubungan variabel bebas dengan variabel terikat adalah searah atau setiap kenaikan jumlah kamar (X ) satu buah, maka penyerapan tenaga kerja naik ratarata sebesar 0,089 orang dalam satu tahun atau kenaikan jumlah kamar 1000 buah menyebabkan adanya peningkatan perhotelan sebanyak 89 orang, dengan asumsi bahwa variabel jumlah kunjungan wisatawan (X 1) konstan. Selanjutnya dilakukan uji t maupun Uji F, untuk uji pengaruh jumlah kunjungan (X 1) terhadap perhotelan, nilai t hitung sebesar 1,930 dan signifikasinya adalah sebesar 0,0, berarti jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh nyata terhadap perhotelan di Kabupaten Tabanan, karena t hitung karena t hitung > t tabel (1,930 > 1,860), selanjutnya uji jumlah kamar (X ) terhadap perhotelan di Kabupaten Tabanan, nilai t hitung sebesar 0,115 dan signifikasinya adalah sebesar 0,91, berarti jumlah kamar mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap perhotelan di Kabupaten Tabanan, karena t hitung lebih kecil dari t tabel atau 0,115 < 1,860, sedangkan uji F diketahui nilai F ratio sebesar 1,744, dan nilai F tabel dengan taraf nyata 5% adalah sebesar 4,46 ternyata F ratio lebih besar dari F tabel, (1,744 > 4,46). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabelvariabel jumlah kunjungan dan jumlah kamarsecara serempak atau bersamasama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perhotelan di Kabupaten Majalah Ilmiah Untab, Vo. 11 No. Septermber 014 187

Berdasarkan analisis data, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap perhotelan di Kabupaten Tabanan, karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 1,930 > 1,860. ) Jumlah kamar mempunyai pengaruh positif dan tidak nyata secara parsial terhadap perhotelan di Kabupaten Tabanan, karena t hitung lebih kecil dari t tabel atau 0,115 < 1,860. 3) Jumlah kunjungan wisatawan dan jumlah kamar secara bersamasama berpengaruh nyata terhadap penyerapan tenaga kerja pada usaha perhotelan di Kabupaten Tabanan, karena F hitung lebih besar dari F tabel atau 1,744 > 4,46. Saran dalam penelitian ini adalah: 1) Pemerintah Kabupaten Tabanan diusahakan lebih sering melakukan promosi baik di dalam negeri maupun di luar negeri, agar wisatawan yang datang berkunjung tidak hanya sekedar melihat obyekobyek pariwisata, tetapi juga mau menginap pada hotelhotel di Kabupaten ) Pengusaha perhotelan hendaknya secara terus menerus meningkatkan pelayanan kepada wisatawan, agar mereka betah, sehingga mau menginap lebih lama serta mereka nantinya dapat menjadi promosi yang efektif bagi sanak keluarga dan kenalannya di tempat tinggalnya sehingga hal ini akan menggairahkan kepariwisataan di Kabupaten Tabanan serta dapat menekan angka pengangguran. Keyword: Jumlah Kunjungan Wisatawan, Jumlah Kamar dan Penyerapan Tenaga Kerja pada Usaha Perhotelan di Kabupaten PENDAHULUAN Sektor pariwisata mempunyai peran dan fungsi strategis dalam pembangunan perekonomian daerah Bali. Di samping sebagai penghasil devisa juga memacu dan menggerakan sektorsektor ekonomi serta membuka berbagai lapangan pekerjaan, sehingga dapat menyerap tenaga kerja yang lebih banyak. Pengembangan pariwisata sebagai industri merupakan suatu hal yang penting bagi banyak negara termasuk Indonesia (khususnya Bali). Sektor pariwisata merupakan salah satu unsur kekuatan pembangunan yang dapat diandalkan untuk penerimaan daerah. Penyerapan tenaga kerja total dari sektor pariwisata merupakan salah satu indikator yang sangat penting yang menunjukkan kuat lemahnya ekonomi suatu daerah. Penyerapan tenaga kerja devisa yang cukup besar dari sektor pariwista bagi daerah Bali merupakan suatu jaminan bagi tercapainya pembangunan yang berkelanjutan. Mencermati perkembangan kepariwisataan dunia yang terus bergerak dinamis dan kecenderungan wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata dalam berbagai pola yang berbeda merupakan peluang sekaligus tantangan bagi dunia kepariwisataan Bali. Sebagai pusat Daerah Tujuan Wisata (DTW) di Indonesia, Bali selama ini konsisten menempatkan sektor pariwisata sebagai sektor andalan, yaitu sektor yang dijadikan tumpuan perekonomian Bali disamping sektor pertanian. Wisatawan yang datang berkunjung membawa valuta asing untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan membeli barang untuk oleholeh selama mereka berada di wilayah Bali, disamping itu ada beberapa wisatawan yang juga melakukan aktivitas bisnis seperti misalnya bisnis cinderamata, hal ini tentu juga berdampak terhadap penerimaan devisa. Jumlah kunjungan wisatawan asing ke Bali dari tahun ke tahun dalam lima tahun terakhir secara absolut mengalami peningkatan namun cenderung berfluktuasi seiring dengan perkembangan gejolak sosial, gejolak politik dan gejolak ekonomi. Perkembangan jumlah kunjungan wisatawan ke Bali dalam lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Jumlah Kunjungan Wisatawan Asing ke Bali Periode Tahun 009 013. Tahun Jumlah Wisatawan Mancanegara (orang) Pertumbuh an (%) 009 010 011 01 013.385.1.576.14.86.709.949.33 3.78.598 8,01 9,73 4,34 11,16 Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bali Tahun 014 Kabupaten Tabanan adalah merupakan salah satu tempat tujuan wisata di Provinsi Bali yang banyak memiliki obyek yang menarik, sehingga banyak mendapat kunjungan wisatawan baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Dari sejumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Tabanan hanya sebagian kecil yang menginap di Kabupaten ini, kebanyakan dari wisatawan yang berkunjung setelah mereka puas menikmati obyek wisata yang jumlahnya sangat banyak akan balik lagi untuk menginap pada hotelhotel yang berada di kabupaten lain seperti 188 Ni Luh Putu Budiari, Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan...

Kabupaten Badung, Gianyar dan Kota Denpasar. Jumlah hotel di Kabupaten Tabanan tahun 013 adalah 96 buah terdiri dari buah hotel berbintang dan 94 buah hotel non bintang, dengan jumlah kamar sebanyak 1.94 buah dan 1.59 buah tempat tidur. Jumlah kamar terbanyak berada di Kecamatan Kediri yaitu sebanyak 34 kamar dan jumlah kamar yang terendah berada di Kecamatan Penebel yaitu sebanyak 39, sedangkan hotel berbintang hanya terdapat pada Kecamatan Kerambitan dan Kecamatan Kediri masingmasing sebanyak satu buah. Banyaknya hotel berbintang dan non bintang di Kabupaten Tabanan adalah seperti Tabel. Tabel. Banyaknya Hotel Berbintang dan Non Bintang di Kabupaten Tabanan tahun 013 Berdasarkan Kecamatan No Kecamatan Hotel Bintang 1 3 4 5 6 7 8 9 10 Selemadeg Kerambitan Tabanan Kediri Marga Baturiti Penebel Pupuan Selemadeg Barat Selemadeg Timur 1 1 Hotel Non Bintang 7 3 4 5 0 6 8 16 5 Jumlah Kamar 58 48 74 34 48 8 39 60 1 75 Sumber: BPS Kabupaten Tabanan Tahun 014 Kunjungan wisatawan khususnya wisatawan asing ke Kabupaten Tabanan serta dengan perubahan kurs dolar Amerika yang terjadi, akan berdampak terhadap kegiatan kepariwisataan di Tabanan dan umumnya di Bali, sehingga hal ini akan dapat meningkatkan penerimaan devisa secara langsung dan secara tidak langsung juga dapat meningkatkan pendapatan Kabupaten Tabanan, karena kegiatan kepariwisataan tersebut adalah juga merupakan kegiatan ekonomi. Kunjungan wisatawan juga berdampak pada permintaan sarana penginapan seperti hotel, meningkatnya jumlah kunjungan wisawan baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara akan menyebabkan meningkatnya permintaan kamar hotel, hal ini juga akan berdampak pada penyerapan tenga kerja pada sektor kepariwisataan khususnya pada usaha perhotelan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang hubungan antara jumlah Majalah Ilmiah Untab, Vo. 11 No. Septermber 014 kunjungan wisatwan dan jumlah kamar dengan perhotelan. Rumusan Masalah Berdasarkan pendahuluan diatas, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah jumlah kunjungan wisatawan dan Jumlah kamar secara parsial berpengaruh positif dan nyata terhadap penyerapan tenaga kerja pada usaha perhotelan di Kabupaten. Apakah jumlah kunjungan wisatawan dan jumlah kamar secara bersamasama berpengaruh positif dan nyata terhadap perhotelan di Kabupaten Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Apakah jumlah kunjungan wisatawan dan Jumlah kamar secara parsial berpengaruh positif dan nyata terhadap penyerapan tenaga kerja pada usaha perhotelan di Kabupaten. Apakah jumlah kunjungan wisatawan dan jumlah kamar secara bersamasama berpengaruh positif dan nyata terhadap perhotelan di Kabupaten Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai tambahan imformasi khususnya di bidang kepariwisataan, dan juga sebagai bacaan ilmiah bagi rekanrekan mahasiwa yang nantinya meneliti masalah yang sejenis, serta dapat dipergunakan sebagai masukan kepada pengambil kebijaksanaan, mengenai perbandingan antara menjamurnya usaha perhotelan dengan tenaga kerja yang diserapnya. pemerintah sebagai referensi dan informasi dalam mengambil langkahlangkah atau kebijakan dalam hal kependudukan, khususnya mengatur konsumsi pemerintah, karena keterbatasan pendapatan. HIPOTESIS DAN METODELOGI PENELITIAN Hipotesis 1. Jumlah kunjungan wisatawan dan Jumlah kamar secara parsial berpengaruh positif dan nyata terhadap penyerapan tenaga kerja pada usaha perhotelan di Kabupaten 189

. Jumlah kunjungan wisatawan dan jumlah kamar secara bersamasama berpengaruh positif dan nyata terhadap penyerapan tenaga kerja pada usaha perhotelan di Kabupaten Lokasi dan Obyek Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kabupaten Hal ini disebabkan Kabupaten Tabanan adalah salah satu Kabupaten di Bali yang memiliki banyak obyek wisata terkenal dan sangat menarik, seperti obyek wisata Pura Tanah Lot, Kebun Raya, Pura Beratan, Alas Kedaton dan yang lainnya, sehingga hal ini banyak menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Sedangkan obyek penelitian ini adalah jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun asing, jumlah kamar dan penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Tabanan tahun periode tahun 005 013. Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis regresi linear berganda yaitu analisis untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian dilakukan dengan uji t (uji farsial) dan uji F (uji serempak). Adapun persamaan regresinya menurut Nata Wirawan (1998) adalah sebagai berikut : = 0 + 1 X1 + X + ei di mana : Y = Penyerapan tenaga kerja 0 = Intercept (konstanta) X 1 = Jumlah kunjungan wisatawan dalam satuan orang. X = Jumlah kamar dalam satuan buah 1 = Parameter yang ditaksir ei = Eror term (faktor pengganggu) yang dalam hal ini merupakan faktor faktor yang tidak dimasukkan dalam model. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji: 1. Pengujian secara parsial (Uji t), yang dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat dengan asumsi variabel bebas lain dianggap konstan. Untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap terikat, dapat diketahui dari besarnya nilai koefisien regresi masingmasing variabel bebas. Pada pengujian hipotesis, nilai thitung harus dibandingkan dengan ttabel pada derajat keyakinan tertentu. Nilai thitung diperoleh dengan formulasi : i t i = Se( i ) Keterangan: t i = Besarnya nilai thitung βi = Koefisien variabel bebas Se (βi) = Standar error βi. Pengujian secara simultan (Uji F), yaitu dipergunakan untuk pengujian variabelvariabel bebas secara serempak atau simultan terhadap variabel terikat yang terdapat dalam model. Menurut Gujarati (1998), nilai F dapat diperoleh dengan menggunakan formulasi sebagai berikut: R /( k 1) F (1 R ) /( N k) HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Geografis Kabupaten Tabanan Tabanan merupakan salah satu dari 9 kabupaten/kotamadya yang ada di daerah tingkat I Bali. Kabupaten Luas kabupaten Tabanan yaitu 83.933 km. Adapun batasbatas kabupaten Tabanan adalah sebagai berikut : 1. Disebelah Utara : Kabupaten Buleleng. Disebelah Selatan : Samudra Indonesia 3. Disebelah Barat : Kabupaten Jembrana 4. Disebelah Timur : kabupaten Badung Luas Kabupaten Tabanan terbagi dalam 10 Kecamatan, dengan masingmasing luas sebagai berikut : 1. Kecamatan Tabanan dengan luas wilayah 51,40 km mempunyai 11 desa. Kecamatan Kediri dengan luas wilayah 53,60 km, mempunyai 15 Desa. 3. Kecamatan Kerambitan dengan luas wilayah 4,39 km, mempunyai 15 Desa. 4. Kecamatan Selemadeg dengan luas wilayah 5,05 km, mempunyai 10 Desa. 5. Kecamatan Pupuan dengan luas wilayah 179,0 km, mempunyai 15 desa. 6 Kecamatan Penebel dengan luas wilayah 141,98 km, mempunyai 15 Desa. 7. Kecamatan Marga dengan luas wilayah 44,79 km, mempunyai 1 Desa 8. Kecamatan Baturiti dengan luas wilayah 99,17 km, mempunyai 1 Desa 9 Selemadeg Timur dengan luas wilayah 54,78 km, mempunyai 10 Desa 190 Ni Luh Putu Budiari, Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan...

10. Selemadeg Barat dengan luas wilayah 10,15 km, mempunyai 11 Desa Ke 10 kecamatan, beserta luas tanah, jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan kepadatan penduduk di Kabupaten Tabanan, dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Luas Kecamatan dan Jumlah Penduduk Di Kabupaten Tabanan Tahun 013 N0 Kecamatan Luas Tanah (Km ) Jumlah Penduduk (Orang) Laki Perempuan Jumlah 1 Selemadeg 5,05 10.775 11.145 1.90 Kerambitan 4,39 19.775 0.4 40.017 3 Tabanan 51,40 35.98 35.11 70.509 4 Kediri 53,60 39.489 38.84 78.313 5 Marga 44,79 1.554.615 44.169 6 Baturiti 99,17 6.471 6.847 53.318 7 Penebel 141,98 4.68 5.998 50.680 8 Pupuan 179,0 1.466 1.7 4.693 9 Selemadeg 54,78 1.095 1.10 4.15 10 Timur 10,15 11.047 11.150.199 Selemadeg 1.37 1.461 Kepadatan (Km ) Barat Jumlah 839,33.65 5.381 448.033 534 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tabanan Tahun 014 41 944 986 538 357 38 44 185 Berdasarkan tabel 3 tersebut, Kecamatan pupuan merupakan kecamatan yang mempunyai wilayah yang terluas yaitu 179,0 Km, sedangkan Kecamatan yang paling sempit adalah Kecamatan Selemadeg 11,145 Km, hal inikan disebabkan oleh karena Selemadeg dimekarkan menjadi tiga Kecamatan yaitu Kematan Selemadeg, Selemadeg Timur dan Selemadeg Barat. Kecamatan yang jumlah penduduknya terbanyak adalah Kecamatan Kediri yaitu 78.313 Jiwa yang terdiri dari 39.48 jiwa lakilaki dan 38.84 jiwa perempuan dengan tingkat kepadatan sebesar 1.461 Km. Analisis Regresi Linear Berganda Dan Uji Hipotesis Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda, yaitu untuk menganalisis pengaruh faktor jumlah kunjungan wisatawan dan faktor jumlah kamar terhadap penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Analisis regresi linear berganda juga digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh variabel bebas (jumlah kunjungan wisatawan dan jumlah kamar) terhadap variabel terikat (penyerapan tenaga kerja). Selanjutnya setelah besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat diketahui yang ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi, maka diuji dengan uji t secara parsial dan uji F secara bersamasama. Majalah Ilmiah Untab, Vo. 11 No. Septermber 014 Analisis ini diolah dengan menggunakan program SPSS. Adapun rangkuman dari hasil pengolahan data tersebut terlihat pada tabel 4 berikut ini : Tabel 4. Hasil Perhitungan Regresi Linear Berganda Metode Full Regression Jumlah Variabel Bebas wisatawan (X1) Jumlah Kamar (X) Konstanta Koefisien determinasi (R ) F ratio Signfikansi kunjungan Koefisien Regresi 0,00 0,089 = 906,558 = 0,845 = 1,744 = 0,001 Sumber : Pengolahan Data t 1,930 0,115 Sig 0.0 0.91 Berdasarkan tabel 4 di atas dapat dibuat satu persamaan model regresi linear berganda sebagai berikut : Y = 906,558 + 0,00 X 1 + 0,089 X 191

Persamaan regresi linear berganda di atas dapat dijelaskan koefisienkoefisien regresinya masingmasing sebagai berikut: 1. Intercept (bo) diperoleh sebesar 906,558 (bertanda positif), artinya apabila tidak ada penambahan jumlah kunjungan wisatawan (X 1) sebesar nol orang dan tidak ada penambahan jumlah kamar (X ), maka ratarata perhotelan sebesar 907 orang per tahun.. Koefisien regresi (b 1) untuk variabel jumlah kunjungan wisatawan (X 1) diperoleh sebesar 0,00 (bertanda positif) artinya hubungan variabel bebas dengan variabel terikat adalah searah atau setiap kenaikan jumlah kunjungan wisatawan sebesar 1000 orang, maka perhotelan akan naik ratarata sebesar orang setiap tahun dengan asumsi bahwa variabel jumlah kamar (X ) adalah konstan. 3. Koefisien regresi (b ) untuk variabel jumlah kamar (X ) diperoleh sebesar 0,089 (bertanda positif) artinya hubungan variabel bebas dengan variabel terikat adalah searah atau setiap kenaikan jumlah kamar (X ) satu buah, maka penyerapan tenaga kerja naik ratarata sebesar 0,089 orang dalam satu tahun atau kenaian jumlah kamar 1000 buah menyebabkan adanya peningkatan penyerapan tenaga kerja pada usaha perhotelan sebanyak 89 oranga, dengan asumsi bahwa variabel jumlah kunjungan wisatawan (X 1) konstan. Uji hipotesis secara parsial atau uji t digunakan untuk menguji pengaruh masingmasing variabel bebas (X) terhadap variabel tergantung (Y). Dengan melakukan pengujian secara parsial maka dapat diketahui signifikan tidaknya pengaruh masingmasing variabel bebas terhadap perhotelan di Kabupaten Dari pengujian ini sekaligus dapat dibuktikan apakah hipotesis yang menyatakan bahwa variabel jumlah kunjungan wisatawa mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap penyerapan tenaga kerja pada usaha perhotelan di Kabupaten Tabanan diterima atau ditolak. Pengujian dengan menggunakan uji t dilakukan dengan cara membandingkan nilai t tabel dengan t hitung atau membandingan signifikansinya pada tahap nyata 5 %. Nilai t tabel pada taraf nyata 5 % adalah sebesar 1,860. Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui besarnya nilai t hitung, dan tingkat signifikansinya. 1. Pengaruh jumlah kunjungan wisatawan (X 1) terhadap perhotelan di Kabupaten Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa nilai t hitungnya diperoleh sebesar 1,930, sedangkan nilai t tabelnya dengan derajat bebas 5% atau t diperoleh sebesar 1,860. Oleh karena t hitung > t tabel (1,930 > 1,860), dan signifikasinya adalah sebesar 0,0, maka Ho ditolak Ha diterima, berarti jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh nyata terhadap penyerapan tenaga kerja pada usaha perhotelan di Kabupaten. Pengaruh jumlah kamar (X ) terhadap perhotelan di Kabupaten Tabanan. Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 0,115 sedangkan nilai t tabelnya dengan derajat bebas 5% diperoleh sebesar 1,860. Oleh karena t hitung< t tabel (0,115 < 1,860), dan signifikansinya adalah sebesar 0,91, maka Ho diterima Ha ditolak berarti jumlah kamar (X ) mempengaruhi perhotelan (Y) secara tidak nyata /non signifikan. Uji F diperoleh nilai F ratio sebesar 1,744, sedangkan nilai F tabel dengan taraf nyata 5% adalah sebesar 4,46 ternyata F ratio lebih besar dari F tabel, (1,744 > 4,46). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabelvariabel jumlah kujungan wisatawan (X 1), dan jumlah kamar (X ) berpengaruh nyata (signifikan) terhadap perhotelan (Y) di Kabupaten Besarnya pengaruh kedua variabel bebas tersebut terhadap variabel terikat secara serempak dapat diketahui dari besarnya nilai koefisien determinasinya (R ). Pada tabel 4 diketahui R adalah sebesar 0,845. Ini berarti bahwa variasi perhotelan di Kabupaten Tabanan sebesar 84,5 % ditentukan oleh variasi variabel jumlah kunjungan wisatawan dan jumlah kamar, sedangkan sisanya sebesar 5,5 % di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam model ini SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan analisis diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap perhotelan di Kabupaten Tabanan, karena t 19 Ni Luh Putu Budiari, Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan...

hitung lebih besar dari t tabel atau 1,930 > 1,860.. Jumlah kamar mempunyai pengaruh positif dan tidak nyata secara parsial terhadap perhotelan di Kabupaten Tabanan, karena t hitung lebih kecil dari t tabel atau 0,115 < 1,860. 3. Jumlah kunjungan wisatawan dan jumlah kamar secara bersamasama berpengaruh nyata terhadap penyerapan tenaga kerja pada usaha perhotelan di Kabupaten Tabanan, karena F hitung lebih besar dari F tabel atau 1,744 > 4,46. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas dapat disaran sebagai berikut : 1. Pemerintah Kabupaten Tabanan diusahakan lebih sering melakukan promosi baik di dalam negeri maupun di luar negeri, agar wisatawan yang datang berkunjung tidak hanya sekedar melihat obyekobyek pariwisata, tetapi juga mau menginap pada hotelhotel di Kabupaten. Pengusaha perhotelan hendaknya secara terus menerus meningkatkan pelayanan kepada wisatawan, agar mereka betah, sehingga mau menginap lebih lama serta mereka nantinya dapat menjadi promosi yang efektif bagi sanak keluarga dan kenalannya di tempat tinggalnya sehingga hal ini akan menggairahkan kepariwisataan di Kabupaten Tabanan serta dapat menekan angka pengangguran. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Propinsi Bali. 013. Bali Dalam Angka Tahun 01. Denpasar: BPS Provinsi Bali. Biro Pusat Statistik. 014. Tabanan Dalam Angka Tahun 013. Laporan Tahunan. Tabanan: BPS Kabupaten Gujarati, Damodar. 1998. Ekonometrika Dasar (terjemahan Sumarnojain). Jakarta: Erlangga Nata Wirawan. 1998. Statistik Inferensial Untuk Ekonomi dan Bisnis. Denpasar: Pustaka Semesta. Erawan. 1994. Pengetahuan Produk Pariwisata Nusantara. Bandung: Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik. Pendit, S. 1986. Pengantar Pariwisata Sebuah Perdana. Jakarta: Pradnya Paramita. Spillane, James. 1993. Pariwisata Indonesia Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarts: Kanisius. Yoeti. 1983. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa Majalah Ilmiah Untab, Vo. 11 No. Septermber 014 193