PENGARUH UMUR, JUMLAH TANGGUNGAN DAN JAM KERJA TERHADAP PENDAPATAN TENAGA KERJA PENGRAJIN DI KECAMATAN KEDIRI
|
|
- Yenny Kurniawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH UMUR, JUMLAH TANGGUNGAN DAN JAM KERJA TERHADAP PENDAPATAN TENAGA KERJA PENGRAJIN DI KECAMATAN KEDIRI I WAYAN SUARBAWA I WAYAN TERIMAJAYA I PUTU FERRY ANDIKA Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan ABSTRAK Pada industri kerajinan, para pekerja yang bekerja dalam bidang ini lebih dikenal dengan sebutan pengrajin. Pemilik industri diharapkan mampu memberikan upah kepada pengerajin sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR) yang telah ditetapkan, dimana setiap tahun UMR selalu mengalami kenaikan, sehingga diharapkan dengan batasan UMR para pemilik usaha mampu memberikan balasan yang setimpal sesuai dengan hasil kerja pengrajin dan menjamin para pengrajin dalam hidup yang layak. Upah minimum regional tersebut disebut UMK (Upah Minimum Kabupaten) untuk tingkat Kabupaten. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah umur dan jumlah tanggungan berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap jam kerja tenaga kerja pengerajin di kecamatan Kediri? 2) Apakah umur dan jumlah tanggungan berpengaruh signifikan secara simultan terhadap jam kerja tenaga kerja pengerajin di kecamatan Kediri? 3) Apakah umur, jumlah tanggungan dan jam kerja berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap pendapatan tenaga kerja pengerajin di kecamatan Kediri? 4) Apakah umur, jumlah tanggungan dan jam kerja berpengaruh signifikan secara simultan terhadap pendapatan tenaga kerja pengerajin di kecamatan Kediri? 5) Apakah umur dan jumlah tanggungan berpengaruh secara tidak langsung terhadap pendapatan melalui jam kerja tenaga kerja pengerajin di kecamatan Kediri?. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui: 1) Pengaruh umur dan jumlah tanggungan secara parsial terhadap jam kerja tenaga kerja pengerajin di kecamatan Kediri. 2) Pengaruh umur dan jumlah tanggungan secara simultan terhadap jam kerja tenaga kerja pengerajin di kecamatan Kediri. 3) Pengaruh umur, jumlah tanggungan dan jam kerja secara parsial terhadap pendapatan tenaga kerja pengerajin di kecamatan Kediri. 4) Pengaruh umur, jumlah tanggungan dan jam kerja secara simultan terhadap pendapatan tenaga kerja pengerajin di kecamatan Kediri. 5) Pengaruh tidak langsung umur dan jumlah tanggungan melalui jam kerja terhadap pendapatan tenaga kerja pengerajin di kecamatan Kediri. Teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat baik secara langsung maupun tidak langsung adalah dengan analisis path. Analisis path adalah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab-akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel terikat tidak hanya secara langsung tetapi juga secara tidak langsung. Dengan analisis path, dapat diestimasi koefisien-koefisien beberapa persamaan struktural linear yang mempunyai hubungan sebab akibat seperti yang sudah dihipotesiskan. Berdasarkan analisis regresi linear berganda struktur I menggunakan SPSS diperoleh persamaan regresi X3 = 0,256 X1 + 0,385X2, sedangkan analisis struktur II diperoleh Y = 0,302X1, Y = 0,131X2, Y = 0,505X3 Berdasarkan Diagram Path di atas dapat diketahui nilai koefisien regresi X 1 terhadap X3 sebesar 0,256 berarti setiap kenaikan satu tahun umur pengrajin maka jam kerja meningkat rata-rata sebesar 0,256 jam dan tanda (+) menujukkan hubungan yang positif antara variabel X 1 terhadap X3. Nilai koefisien regresi X2 terhadap X3 sebesar 0,385 berarti setiap kenaikan satu jumlah tanggungan pengrajin maka jam kerja meningkat rata-rata sebesar 0,385 jam dan tanda (+) menujukkan hubungan yang positif antara variabel X2 terhadap X3. Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September
2 Nilai koefisien regresi X1 terhadap Y sebesar 0,302 berarti setiap kenaikan satu tahun umur pengrajin maka pendapatan pengrajin naik rata-rata sebesar 0,302 jam dan tanda (+) menunjukkan hubungan positif antara variabel X1 dan Y. Nilai koefisien regresi X3 terhadap Y sebesar 0,505 berarti setiap kenaikan satu jam kerja pengrajin maka pendapatan naik rata-rata sebesar 0,505 juta rupiah dan tanda (+) menunjukkan hubungan positif antara variabel X 3 dan Y. Nilai koefisien regresi X2 terhadap Y sebesar 0,131 berarti setiap kenaikan satu jumlah tanggungan pengrajin maka pendapatan naik rata-rata sebesar 0,131 juta rupiah dan tanda (+) menunjukkan hubungan positif antara variabel X2 dan Y. Pengujian dengan analisis path juga menunjukkan besaran dari pengaruh total, pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung dari satu variabel terhadap variabel lainnya yang diuraikan sebagai berikut. 1) Pengaruh langsung jam kerja ke pendapatan = Þ3 = 0,505. 2) Pengaruh tidak langsung umur ke pendapatan melalui jam kerja = Þ 4 x Þ 3 = 0,256 x 0,505 = 0, ) Pengaruh tidak langsung jumlah tanggungan ke pendapatan melalui jam kerja = Þ 5 x Þ 3 = 0,385 x 0,505 = 0, ) Pengaruh total adalah penjumlahan dari pengaruh langsung dan seluruh pengaruh tidak langsung. a) Pengaruh total umur ke pendapatan = Þ 1 + (Þ 4 x Þ 3) = 0, ,12928 = 0, b) Pengaruh total jumlah tanggungan ke pendapatan = Þ 2 + (Þ 5 x Þ 3) = 0, , = 0, Dari perhitungan diatas dapat diketahui umur selain mempunyai pengaruh langsung, juga memiliki pengaruh tidak langsung terhadap pendapatan tenaga kerja pengrajin di Kecamatan Kediri dengan koefisien path sebesar 0, Hal ini menunjukan semakin tinggi umur tenaga kerja, semakin tinggi pula pendapatan yang diperoleh. Jumlah tanggungan juga memiliki pengaruh tidak langsung terhadap pendapatan dengan koefisien path sebesar 0, Hal ini menunjukan semakin banyak jumlah tanggungan, semakin tinggi pula pendapatan dari tenaga kerja pengrajin yang diperoleh. Dari perhitungan diatas dapat diketahui umur selain mempunyai pengaruh langsung, juga memiliki pengaruh tidak langsung terhadap pendapatan tenaga kerja pengrajin di Kecamatan Kediri dengan koefisien path sebesar 0, Hal ini menunjukan semakin tinggi umur tenaga kerja, semakin tinggi pula pendapatan yang diperoleh. Jumlah tanggungan juga memiliki pengaruh tidak langsung terhadap pendapatan dengan koefisien path sebesar 0, Hal ini menunjukan semakin banyak jumlah tanggungan, semakin tinggi pula pendapatan dari tenaga kerja pengrajin yang diperoleh. Selanjutnya dilakukan Uji F maupun uji t, untuk Struktur I, F hitung lebih besar dari F tabel atau 7,325 > 3,17 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh signifikan antara umur dan jumlah tanggungan secara simultan terhadap jumlah jam kerja tenaga kerja pengrajin di Struktur II, F hitung lebih besar dari F tabel atau 17,138 > 2,78 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh signifikan antara umur, jumlah tanggungan dan jam kerja secara simultan terhadap pendapatan tenaga kerja pengrajin di Uji t struktur I diperoleh t hitung lebih besar dari t tabel atau 2,966 > 1,67412 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa umur berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan tenaga kerja pengrajin di Kecamatan Kediri, struktur II nilai t hitung lebih kecil dari t tabel atau 1,231 < 1,67412 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti bahwa jumlah tanggungan tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan tenaga kerja pengrajin di Kecamatan Kediri, untuk hubungan jumlah tanggungan dan pendapatan t hitung lebih kecil dari t tabel atau 1,231 < 1,67412 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti bahwa jumlah tanggungan tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan tenaga kerja pengrajin di Dan hubungan jam kerja dengan pendapatan karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel atau 4,575 > 1,67412 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa jam kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan tenaga kerja pengrajin di Berdasarkan analisis data, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Umur dan jumlah tanggungan berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap jam kerja tenaga kerja pengrajin di kecamatan Kediri. 2) Umur dan jumlah tanggungan berpengaruh signifikan secara simultan terhadap jam kerja tenaga kerja pengrajin di kecamatan Kediri. 3) Umur dan jam kerja berpengaruh positif 176 Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016
3 dan nyata secara parsial terhadap pendapatan tenaga kerja pengrajin di kecamatan Kediri. Namun jumlah tanggungan tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan tenaga kerja pengrajin di kecamatan Kediri. 4) Umur, jumlah tanggungan dan jam kerja berpengaruh signifikan secara simultan terhadap pendapatan tenaga kerja pengrajin di kecamatan Kediri. 5) Umur dan jumlah tanggungan berpengaruh nyata secara tidak langsung terhadap pendapatan melalui jam kerja tenaga kerja pengrajin di kecamatan Kediri. Saran dalam penelitian ini adalah: 1) Mengingat umur berpengaruh nyata terhadap pendapatan, maka diharapkan tenaga kerja pengrajin pada usia produktif semakin giat dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan pendapatan, karena pada usia produktif tenaga yang dimiliki masih maksimal. 2) Mengingat jam kerja berpengaruh nyata terhadap pendapatan, untuk meningkatkan pendapatan maka tenaga kerja pengrajin dapat meningkatkan jam kerjanya, seperti tetap bekerja pada hari minggu/hari libur. Dan dalam jumlah jam kerja yang terbatas para tenaga kerja pengrajin diharapkan mampu bekerja cerdas sehingga dengan jam kerja yang sama dapat menghasilkan hasil produksi yang lebih banyak. 3) Umur berpengaruh nyata terhadap pendapatan, semakin tinggi umur tenaga kerja, semakin tinggi pendapatan. Para tenaga kerja dengan usia muda seharusnya lebih mampu bekerja dengan tenaga yang lebih besar dibanding usia tua, untuk itu para tenaga kerja usia muda diharapkan lebih giat untuk bekerja sehingga nantinya umur tidak lagi mempengaruhi pendapatan. Keyword: Pendapatan, Jumlah Tanggungan, Jam Kerja, Tenaga Kerja Pengerajin di Kecamatan Kediri PENDAHULUAN Industri kerajinan merupakan salah satu jenis pekerjaan yang berkembang dalam kehidupan manusia. Di Indonesia industri kerajinan terus mengalami perkembangan dan mendapat perhatian yang cukup besar dari pemerintah. Industri kecil merupakan salah satu strategi pembangunan masyarakat desa, sehingga perlu dikembangkan untuk meningkatkan kesempatan kerja. Industri kecil merupakan bidang usaha yang menjadi tumpuan harapan masyarakat Indonesia, mengingat lebih dari 99% usaha di Indonesia tergolong industri kecil dan menyerap pekerja sebesar 88,30% dari seluruh tenaga. Semua kerajinan yang berkembang di Bali tidak hanya dapat menarik wisatawan, melainkan juga dapat mendorong peningkatan potensi sumber daya manusia yang dipadukan dengan unsur seni, olah cipta, rasa, dan karsa manusianya. Perpaduan itu akan dapat menciptakan sesuatu yang baru yaitu dalam hal ini adalah industri kecil (kerajinan tangan) yang merupakan salah satu usaha dari berbagai usaha yang berkembang di wilayah Bali. Pesatnya perkembangan pariwisata di Bali berakibat terbukanya peluang kerja yang cukup besar di sektor industri. Hal ini Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016 ditunjukkan pada Tabel 1 dimana peningkatan jumlah tenaga kerja yang diserap sektor ini dari tahun ke tahun, yaitu dari orang pada tahun 2010 dan meningkat menjadi orang pada tahun Sejalan dengan hal itu jumlah unit usaha industri kecil di Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan juga meningkat, dimana hal ini dibuktikan dengan peningkatan jumlah tenaga kerja yang mampu diserap oleh sektor ini. Pada tahun 2009 jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor ini sebanyak orang dan meningkat menjadi pada tahun Data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tabanan menunjukkan bahwa besarnya tenaga kerja yang mampu terserap pada sektor industri kerajinan di Kecamatan Kediri mencapai orang. Adapun jenis industri kerajinan yang paling banyak terdapat di Kecamatan Kediri adalah industri kerajinan genteng sejumlah 70 unit dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 462 orang, industri kerajinan tekstil sebanyak 15 unit yang mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 158 orang, serta industri batako sejumlah 12 unit dan menyerap tenaga kerja sebanya 55 orang. Hal ini membuktikan bahwa pentingnya peranan industri kerajinan baik sebagai mata pencaharian pokok ataupun 177
4 sebagai mata pencaharian tambahan. Industri kerajinan memiliki potensi yang bagus untuk dikembangkan karena industri ini mampu menyerap banyak tenaga kerja, sehingga dengan semakin banyaknya terdapat industri semacam ini diharapkan dapat membantu program pemerintah dalam mengurangi pengangguran. Tabel 1 Jumlah Penduduk Propinsi Bali yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Pada Tahun 2010 Sampai 2014 Lapangan Usaha Jumlah Penduduk yang Bekerja (Jiwa) Pertanian dan Kehutanan Pertambangan Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bangunan Perdagangan Transportasi dan Komunikasi Keuangan dan Pesewaan Jasa Kemasyarakatan, dan Perorangan Jumlah Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bali 2015 Pada industri kerajinan, para pekerja yang bekerja dalam bidang ini lebih dikenal dengan sebutan pengrajin. Pemilik industri diharapkan mampu memberikan upah kepada pengerajin sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR) yang telah ditetapkan, dimana setiap tahun UMR selalu mengalami kenaikan, sehingga diharapkan dengan batasan UMR para pemilik mampu memberikan balasan yang setimpal sesuai dengan hasil kerja pengrajin dan menjamin para pengrajin dalam hidup yang layak. Upah minimum regional tersebut disebut UMK (Upah Minimum Kabupaten) untuk tingkat Kabupaten Tabel 2 Daftar UMK se-bali Tahun 2010 sampai 2014 Tahun Kabupaten 2010 (Rp) 2011 (Rp) 2012 (Rp) 2013 (Rp) 2014 (Rp) Badung Bangli Buleleng Gianyar Jembrana Karangasem Klungkung Tabanan Kota Denpasar Sumber : Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Provinsi Bali. 178 Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016
5 Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa UMK untuk Kabupaten Tabanan mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Dimana pada tahun 2010 UMK untuk Kabupaten Tabanan yaitu Rp dan meningkat pada tahun 2014 menjadi sebesar Rp Namun, dalam kenyataannya para pemilik industri kecil biasanya memberikan upah kepada para pengrajin berdasarkan jam kerja dan jumlah produk yang dapat dihasilkan oleh para pengrajin. Pemberian upah kepada pengrajin yang dengan mempertimbangkan jam kerja dan faktor lainnya ini menarik dijadikan bahan penelitian. Dengan penelitian ini diharapkan dapat diketahui apakah jumlah jam kerja, umur dan jumlah tanggungan memberikan pengaruh terhadap jumlah pendapatan para pengrajin, sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi para pengrajin untuk meningkatkan pendapatannya. Dengan meningkatnya pendapatan para pengrajin, maka kesejahteraan pengrajin dan keluarganya pun akan lebih mudah dicapai. Rumusan Masalah Berdasarkan pendahuluan diatas, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah umur dan jumlah tanggungan berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap jam kerja tenaga kerja pengerajin di kecamatan Kediri? 2. Apakah umur dan jumlah tanggungan berpengaruh signifikan secara simultan terhadap jam kerja tenaga kerja pengerajin di kecamatan Kediri? 3. Apakah umur, jumlah tanggungan dan jam kerja berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap pendapatan tenaga kerja pengerajin di kecamatan Kediri? 4. Apakah umur, jumlah tanggungan dan jam kerja berpengaruh signifikan secara simultan terhadap pendapatan tenaga kerja pengerajin di kecamatan Kediri? 5. Apakah umur dan jumlah tanggungan berpengaruh secara tidak langsung terhadap pendapatan melalui jam kerja tenaga kerja pengerajin di kecamatan Kediri? Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Pengaruh umur dan jumlah tanggungan secara parsial terhadap jam kerja tenaga kerja pengerajin di kecamatan Kediri. 2. Pengaruh umur dan jumlah tanggungan secara simultan terhadap jam kerja tenaga kerja pengerajin di kecamatan Kediri. 3. Pengaruh umur, jumlah tanggungan dan jam kerja secara parsial terhadap pendapatan tenaga kerja pengerajin di kecamatan Kediri. 4. Pengaruh umur, jumlah tanggungan dan jam kerja secara simultan terhadap pendapatan tenaga kerja pengerajin di kecamatan Kediri. 5. Pengaruh tidak langsung umur dan jumlah tanggungan melalui jam kerja terhadap pendapatan tenaga kerja pengerajin di kecamatan Kediri. METODELOGI PENELITIAN Hipotesis Berdasarkan latar belakang masalah dan pokok permasalahan tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Umur dan jumlah tanggungan berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap jam kerja tenaga kerja pengrajin di kecamatan Kediri. 2. Umur dan jumlah tanggungan berpengaruh signifikan secara simultan terhadap jam kerja tenaga kerja pengrajin di kecamatan Kediri. 3. Umur, jumlah tanggungan dan jam kerja berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap pendapatan tenaga kerja pengrajin di kecamatan Kediri. 4. Umur, jumlah tanggungan dan jam kerja berpengaruh signifikan secara simultan terhadap pendapatan tenaga kerja pengrajin di kecamatan Kediri. 5. Umur dan jumlah tanggungan berpengaruh nyata secara tidak langsung terhadap pendapatan melalui jam kerja 179
6 tenaga kerja pengrajin di kecamatan Kediri. Lokasi dan Obyek Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kabupaten Tabanan. Hal ini disebabkan karena UMK Kabupaten Tabanan dapat mewakili rata-rata Kabupaten Kota di Provinsi. Dari Sembilan Kabupaten Kota di Bali, lima Kabupaten yang UMKnya sama yaitu Kabupaten Tabanan, Bangli, Karangasem, Jembrana dan Buleleng yaitu sebesar Rp Teknik Analisis Data Teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat baik secara langsung maupun tidak langsung adalah dengan analisis path. Analisis path adalah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab-akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel terikat tidak hanya secara langsung tetapi juga secara tidak langsung. Dengan analisis path, dapat diestimasi koefisien-koefisien beberapa persamaan struktural linear yang mempunyai hubungan sebab akibat seperti yang sudah dihipotesiskan. Seperti halnya analisis regresi, analisis path juga digunakan untuk melihat dan menentukan variabel apa saja atau path mana saja yang dihipotesiskan memiliki unit satuan yang berbeda-beda sehingga perlu dilakukan standarisasi untuk menjadikan semua unit satuan dari variabel akan hilang dan skala tiap variabel akan seragam. Salah satu komponen penting dalam analisis path adalah diagram path. Diagram path dibuat untuk mempresentasikan hubungan kausal antar variabel ke dalam bentuk gambar sehingga semakin mudah terbaca. e 4 e 1 Umur p1 ρe 4 ρe 1 p 4 Jam Kerja (X 3) p3 Pendapatan ρe 3 e 3 p 5 (Y) Jumlah Tanggungan (X2) ρe 5 p2 ρe 2 e 2 e 5 Gambar 1 Konstruksi Diagram Jalur Berdasarkan Gambar 1 diperoleh lima persamaan yang berturut-turut ditunjukkan oleh persamaan seperti berikut. X3 = ß4 X1 + ß 4.(3.2) X3 = ß 5 X2 + ß 5.(3.3) Y = ß 1 X1 + ß 1..(3.4) Y = ß 2 X2 + ß 2. (3.5) Y = ß 3 X3 + ß 3..(3.6) Keterangan : Y = Variabel Pendapatan Tenaga Kerja Pengrajin X1 = Variabel Umur 180 Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016
7 X2 = Variabel Jumlah Tanggungan X3 = Variabel Jam Kerja ß 1 = Koefisien path untuk variabel X1 pada persamaan (3.4) ß 2 = Koefisien path untuk variabel X2 pada persamaan (3.5) ß 3 = Koefisien path untuk variabel X3 pada persamaan (3.6) ß 4 = Koefisien path untuk variabel X1 pada persamaan (3.2) ß 5 = Koefisien path untuk variabel X2 pada persamaan (3.3) ß i = Faktor pengganggu (i = 1, 2, 3, 4, 5) Perhitungan Koefisien Jalur Metode perhitungan koefisien jalur terdapat tiga cara yaitu (Garson, 2003): a. Pendekatan matriks korelasi; bila model tidak berjenjang (p = Rx -1 Ry). b. Koefisien regresi dilanjutkan dengan suatu perhitungan matematik {pi = bi (Sxi/Sy)}. c. Koefisien regresi standardize. Pada penelitian ini dipilih metode yang terakhir, yaitu regresi standardize, hal ini mengingat metode ini yang dipandang paling sederhana. Di samping itu, perhitungan Goodness of Fit berupa Koefisien Determinasi Total dapat dilakukan secara sederhana. Koefisien pi dinamakan koefisien path pengaruh langsung. Sedangkan pengaruh tidak langsung dan pengaruh total dihitung dengan cara (Garson, 2003) : a. Pengaruh langsung Jam Kerja ke Pendapatan = ß 3 b. Pengaruh tidak langsung Umur ke Pendapatan melalui Jam Kerja = ß 4 x ß 3 c. Pengaruh tidak langsung Jumlah Tanggungan ke Pendapatan melalui Jam Kerja = ß 5 x ß 3 d. Pengaruh total adalah penjumlahan dari pengaruh langsung dan seluruh pengaruh tidak langsung. 1) Pengaruh total Umur ke Pendapatan = ß 1 + (ß 4 x ß 3) 2) Pengaruh total Jumlah Tanggungan ke Pendapatan = ß 2 + (ß 5 x ß 3) 1. Uji Simultan (F-test) Pengujian ini bertujuan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara serempak. Dalam penelitian ini uji Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016 simultan dibagi dalam 2 struktural. Struktural I menguji pengaruh variabel umur (X1) dan jumlah tanggungan (X2) secara simultan terhadap jam kerja (X3). Sedangkan struktural II menguji pengaruh variabel bebas umur (X1), jumlah tanggungan (X2), dan jam kerja (X3) secara simultan terhadap variabel terikat pendapatan (Y). Langkah - langkah dalam uji simultan (Ftest) ini adalah: a. Merumuskan hipotesis Ho: ß 1 = ß 2 = 0 (artinya variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat). Ha : ß i ß 0 (i=1 dan 2) (artinya variable bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat). b. Menentukan F tabel Perhitungan F tabel dengan penentuan taraf nyata (ß) = 5 % dan df = (k-1)(n k); Dengan demikian F tabel adalah sebesar F ß (k-1)(n-k). c. Menentukan F hitung Secara matematis F hitung dapat diperoleh dengan rumus: RR 2 /KK 1 F hitung =..(3.7) (1 RR 2 )/(nn KK) dimana : R 2 = Koefisien determinasi n = banyaknya data k = banyaknya variabel HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Geografis Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan Kecamatan Kediri merupakan salah satu dari sepuluh kecamatan yang ada di kabupaten 181
8 Tabanan, terletak di sebelah timur ibu kota Tabanan dengan jarak sekitar 2 km yang dihubungkan dengan jalan arteri primer dengan waktu tempuh perjalanan sekitar 15 menit. Kecamatan Kediri memiliki luas wilayah 53,60 km 2 dengan luas wilayah secara keseluruhan merupakan dataran rendah dengan ketinggian meter dari permukaan air laut dengan suhu udara berkisar antara 27 o C 30 o C dan curah hujan rata-rata 4,261 mm/tahun. Kecamatan Kediri memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah utara : Kecamatan Marga Sebelah timur : Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung Sebelah selatan : Samudra Indonesia Sebelah barat : Kecamatan Tabanan Secara administratif kecamatan Kediri terdiri dari 15 desa dinas dan 103 banjar dinas, serta didukung oleh 23 desa adat / pekraman dan 115 banjar adat. Adapun nama-nama desa yang ada di kecamatan Kediri sebagai berikut: 1. Desa Banjar Anyar dengan luas wilayah 6,28 km 2 terdiri dari 10 banjar dinas. 2. Desa Abiantuwung dengan luas wilayah 4,25 km 2 terdiri dari 12 banjar dinas. 3. Desa Kediri dengan luas wilayah 4,59 km 2 terdiri dari 7 banjar dinas. 4. Desa Nyitdah dengan luas wilayah 3,64 km 2 terdiri dari 8 banjar dinas. 5. Desa Pejaten dengan luas wilayah 2,03 km 2 terdiri dari 8 banjar dinas. 6. Desa Bengkel dengan luas wilayah 2,91 km 2 terdiri dari 4 banjar dinas. 7. Desa Belalang dengan luas wilayah 2,68 km 2 terdiri dari 5 banjar dinas. 8. Desa Beraban dengan luas wilayah 6,92 km 2 terdiri dari10 banjar dinas. 9. Desa Pangkung Tibah dengan luas wilayah 1,91 km 2 terdiri dari 3 banjar dinas. 10. Desa Pandak gede dengan luas wilayah 4,29 km 2 terdiri dari 8 banjar dinas. 11. Desa Pandak Bandung dengan luas wilayah 1,50 km 2 terdiri dari 4 banjar dinas. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda struktural I dapat disusun diagram seperti di gambar Desa Buwit dengan luas wilayah 2,99 km 2 terdiri dari 4 banjar dinas. 13. Desa Nyambu dengan luas 3,09 km 2 terdiri dari 6 banjar dinas. 14. Desa Cepaka dengan luas wilayah 2,00 km 2 terdiri dari 3 banjar dinas. 15. Desa Kaba-Kaba dengan luas wilayah 4,52 km 2 terdiri dari 10 banjar dinas. Kondisi geografis dan ekonomi Dari segi geografis, kecamatan Kediri sebagian besar wilayahnya merupakan daerah pertanian, dengan luas lahan sawah Ha, untuk tegal / kebun seluas 839 Ha dan sisanya dipergunakan untuk perumahan, perkantoran, pertokoan, sarana olahraga dan sebagainya. Mengingat sebagian besar wilayah kecamatan Kediri adalah lahan pertanian, maka bisa diketahui kalau sebagian besar penduduk kecamatan Kediri bekerja sebagai petani dalam arti luas yaitu sebagai petani penggarap, petani pemilik, mengolah hasil pertanian dan industri pertanian. Selain sektor pertanian, penduduk kecamatan Kediri juga banyak yang bekerja dan memiliki industri kecil dan kerajinan seperti genteng, keramik, gerabah yang dominan ada di wilayah desa Pejaten dan sekitarnya. Ada pula industri rumah tangga makanan khas kediri seperti jaje klepon dari wilayah banjar Kedungu, desa Belalang. Disamping itu ada juga yang bekerja di sektor jasa, nelayan, pegawai negeri, peternak dan sebagainya. Analisis regresi linear berganda struktural I Analisis Regresi Linear Berganda Struktural I menguji pengaruh variabel umur (X1) dan jumlah tanggungan (X2) terhadap variabel jam kerja (X3). Hasil analisis data menggunakan program SPSS release 22 menunjukkan hasil yang terlihat pada tabel 3. Berdasarkan Tabel 3 di atas, dapat dibuat suatu persamaan sebagai berikut : X3 = 0,256 X1 + 0,385X 182 Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016
9 Tabel 3 Hasil Perhitungan Regresi Linear Berganda X1 dan X2 Terhadap X3 Coefficients Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) X X Dependent Variable: X3 ε4 Umur Jumlah Tanggungan 0,256 (0,039) 0,385 (0,002) ρe4 Jam Kerja ρe5 ε5 Gambar 2 Standardized Path Diagram Struktural I Analisis regresi linear berganda struktural II Analisis Regresi Linear Berganda Struktural II menguji pengaruh variabel umur (X1), jumlah tanggungan (X2) dan jam kerja (X3) terhadap variabel pendapatan (Y). Hasil analisis data menggunakan program SPSS release 22 menunjukkan hasil yang terlihat pada tabel 4. Tabel 4 Hasil Perhitungan Regresi Linear X1, X2 dan X3 Terhadap Y Coefficients Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) X X X Dependent Variable : Y Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat dibuat persamaan : Y = 0,302X1 Y = 0,131X2 Y = 0,505X3 Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda struktural II dapat disusun diagram seperti di gambar 3. Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September
10 Umur 0,302 (0,005) ε1 ρe1 Jam Kerja (X3) 0,505 (0,000) Pendapatan (Y) ρe3 ε3 Jumlah Tanggungan 0,131 ρe2 ε2 Gambar 3 Standardized Path Diagram Struktural II Hasil analisis path Berdasarkan teori atau model teoritis yang dikembangkan dan digambarkan dalam diagram path pada bab sebelumnya, dapat mulai dikonversikan spesifikasi model tersebut ke dalam persamaan, yaitu pada variabel endogen pertama, kedua, dan ketiga berturut-turut ditunjukkan oleh persamaan berikut dengan ß i adalah koefisien path pada path ke-i. X3 = ß 4 X1 + ß 4 (1) X3 = ß 5 X2 + ß 5 (2) Y = ß 1 X1 + ß 1.(3) Y = ß 2 X2 + ß 2 (4) Y = ß 3 X3 + ß 3.(5) Berdasarkan hasil olahan data dengan menggunakan program SPSS release 22 yang telah dianalisis dalam Analisis Regresi Linear Berganda Struktural I dan Analisis Regresi Linear Berganda Struktural II dapat disusun diagram seperti pada gambar 4. ε Umur 0,302 (0,005) ρe4 ε ρe1 0,256 0,385 Jam Kerja 0,505 (0,000 Pendapata ρe ε Jumlah Tanggung ρe5 0,131 ρe2 ε ε Gambar 4. Standardized Path Diagram 184 Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016
11 Berdasarkan Diagram Path di atas dapat diketahui nilai koefisien regresi X1 terhadap X3 sebesar 0,256 berarti setiap kenaikan satu tahun umur pengrajin maka jam kerja meningkat rata-rata sebesar 0,256 jam dan tanda (+) menujukkan hubungan yang positif antara variabel X1 terhadap X3. Nilai koefisien regresi X2 terhadap X3 sebesar 0,385 berarti setiap kenaikan satu jumlah tanggungan pengrajin maka jam kerja meningkat rata-rata sebesar 0,385 jam dan tanda (+) menujukkan hubungan yang positif antara variabel X2 terhadap X3. Nilai koefisien regresi X1 terhadap Y sebesar 0,302 berarti setiap kenaikan satu tahun umur pengrajin maka pendapatan pengrajin naik rata-rata sebesar 0,302 jam dan tanda (+) menunjukkan hubungan positif antara variabel X1 dan Y. Nilai koefisien regresi X3 terhadap Y sebesar 0,505 berarti setiap kenaikan satu jam kerja pengrajin maka pendapatan naik rata-rata sebesar 0,505 juta rupiah dan tanda (+) menunjukkan hubungan positif antara variabel X3 dan Y. Nilai koefisien regresi X2 terhadap Y sebesar 0,131 berarti setiap kenaikan satu jumlah tanggungan pengrajin maka pendapatan naik rata-rata sebesar 0,131 juta rupiah dan tanda (+) menunjukkan hubungan positif antara variabel X2 dan Y. Perhitungan koefisien jalur Pengujian dengan analisis path juga menunjukkan besaran dari pengaruh total, pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung dari satu variabel terhadap variabel lainnya yang diuraikan sebagai berikut. 1. Pengaruh langsung jam kerja ke pendapatan = ß 3 = 0, Pengaruh tidak langsung umur ke pendapatan melalui jam kerja = ß 4 x ß 3 = 0,256 x 0,505 = 0, Pengaruh tidak langsung jumlah tanggungan ke pendapatan melalui jam kerja = ß 5 x ß 3 = 0,385 x 0,505 = 0, Pengaruh total adalah penjumlahan dari pengaruh langsung dan seluruh pengaruh tidak langsung. Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016 a. Pengaruh total umur ke pendapatan = ß 1 + (ß 4 x ß 3) = 0, ,12928 = 0,43128 b. Pengaruh total jumlah tanggungan ke pendapatan = ß 2 + (ß 5 x ß 3) = 0, , = 0, Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui umur selain mempunyai pengaruh langsung, juga memiliki pengaruh tidak langsung terhadap pendapatan tenaga kerja pengrajin di Kecamatan Kediri dengan koefisien path sebesar 0, Hal ini menunjukan semakin tinggi umur tenaga kerja, semakin tinggi pula pendapatan yang diperoleh. Jumlah tanggungan juga memiliki pengaruh tidak langsung terhadap pendapatan dengan koefisien path sebesar 0, Hal ini menunjukan semakin banyak jumlah tanggungan, semakin tinggi pula pendapatan dari tenaga kerja pengrajin yang diperoleh. Uji F (Simultan) Uji simultan digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Uji F dibagi dalam 2 struktural yaitu struktural I yang menguji pengaruh simultan variabel X1 dan X2 terhadap X3, dan struktural II menguji pengaruh simultan variabel X1, X2 dan X3 terhadap Y. 1. Uji F struktural I a. Merumuskan hipotesis Ho: ß 1 = 0, berarti tidak ada pengaruh signifikan antara umur dan jumlah tanggungan secara simultan terhadap jumlah jam kerja tenaga kerja pengrajin di Ha : ß i ß 0, berarti ada pengaruh signifikan antara umur dan jumlah tanggungan secara simultan terhadap jumlah jam kerja tenaga kerja pengrajin di Kecamatan Kediri. b. Menentukan F tabel Perhitungan F tabel dengan penentuan taraf nyata (ß) = 5 %. df = (k-1)(n k) df = (3-1)(57-3) df = 2;
12 Dengan demikian nilai F tabel adalah sebesar 3,17 c. Menentukan F hitung Berdasarkan hasil analisis menggunakan pengolahan SPSS versi 22 diperoleh hasil F hitung sebesar 7,325. d. Kriteria uji Jika F hitung ß F tabel atau signifikansi ß (0,05), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jika F hitung > F tabel atau signifikansi < ß (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. e. Kesimpulan Oleh karena nilai F hitung lebih besar dari F tabel atau 7,325 > 3,17 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh signifikan antara umur dan jumlah tanggungan secara simultan terhadap jumlah jam kerja tenaga kerja pengrajin di Kecamatan Kediri. F Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho 0 F tabel = 3,17 F hitung = 7,325 Gambar 5 Kurva Distribusi Simultan Umur dan Jumlah Tanggungan Terhadap Jam Kerja 2. Uji F struktural II a. Merumuskan hipotesis Ho: ß 2 = 0, berarti tidak ada pengaruh signifikan antara umur, jumlah tanggungan dan jam kerja secara simultan terhadap pendapatan tenaga kerja pengrajin di Kecamatan Kediri. Ha : ß 2 ß 0, berarti ada pengaruh signifikan antara umur, jumlah tanggungan dan jam kerja secara simultan terhadap pendapatan tenaga kerja pengrajin di Kecamatan Kediri. b. Menentukan F tabel Perhitungan F tabel dengan penentuan taraf nyata (ß) = 5 %. df = (k-1)(n k) df = (4-1)(57-4) df = 3; 53 Dengan demikian nilai F tabel adalah sebesar 2,78 c. Menentukan F hitung Berdasarkan hasil analisis menggunakan pengolahan SPSS versi 22 diperoleh hasil F hitung sebesar 17,138. d. Kriteria uji Jika F hitung ß F tabel atau signifikansi ß (0,05), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jika F hitung > F tabel atau signifikansi < ß (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. e. Kesimpulan Oleh karena nilai F hitung lebih besar dari F tabel atau 17,138 > 2,78 maka Ho ditolak dan Ha 186 Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016
13 diterima. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh signifikan antara umur, jumlah tanggungan dan jam kerja secara simultan terhadap pendapatan tenaga kerja pengrajin di F 0 Daerah Penerimaan Ho F tabel = 2,78 Daerah Penolakan Ho F hitung = 17,138 Gambar 6 Kurva Distribusi Simultan Umur, Jumlah Tanggungan dan Jam Kerja Terhadap Pendapatan Uji t (Parsial ) Uji t digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Uji t dibagi dalam 2 struktural yaitu struktural I yang menguji pengaruh parsial variabel X1 dan X2 terhadap X3, dan struktural II menguji pengaruh parsial variabel X1, X2 dan X3 terhadap Y. 1. Uji t struktural I (Pengujian pengaruh umur terhadap jam kerja) ini dilakukan untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh variabel umur terhadap jam kerja tenaga kerja pengrajin di Kecamatan Kediri, dengan langkah sebagai berikut : a. Merumuskan hipotesis Ho: ß 1 = 0, berarti umur tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap jam kerja tenaga kerja pengrajin di Ha : ß 1 > 0 berarti umur berpengaruh positif dan signifikan terhadap jam kerja tenaga kerja pengrajin di b. Menentukan t tabel Menentukan t tabel dengan penentuan taraf nyata (ß) = 0,05 df = n - k Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016 df = 57 3 df = 54 Dengan demikian maka t tabel adalah sebesar 1,67356 c. Menentukan t hitung Berdasarkan hasil analisis menggunakan pengolahan SPSS versi 22 diperoleh hasil T hitung sebesar 2,118 d. Kriteria Uji ditolak dan Ha diterima. diterima dan Ha ditolak. e. Kesimpulan Oleh karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel atau 2,118 > 1,67356 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa umur berpengaruh positif dan signifikan terhadap jam kerja tenaga kerja pengrajin di 2. Uji t struktural I (Uji pengaruh jumlah tanggungan terhadap jam kerja) 187
14 Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh variabel jumlah tanggungan terhadap jam kerja tenaga kerja pengrajin di Kecamatan Kediri, dengan langkah sebagai berikut : a. Merumuskan hipotesis Ho: ß 2 = 0, berarti jumlah tanggungan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap jam kerja tenaga kerja pengrajin di Ha : ß 2 > 0, berarti jumlah tanggungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap jam kerja tenaga kerja pengrajin di b. Menentukan t tabel Menentukan t tabel dengan penentuan taraf nyata (ß) = 0,05 df = n - k df = 57 3 df = 54 Dengan demikian maka t tabel adalah sebesar 1,67356 c. Menentukan t hitung Berdasarkan hasil analisis menggunakan pengolahan SPSS versi 22 diperoleh hasil t hitung sebesar 3,186 d. Kriteria Uji ditolak dan Ha diterima. diterima dan Ha ditolak. e. Kesimpulan Oleh karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel atau 3,186 > 1,67356 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa jumlah tanggungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap jam kerja tenaga kerja pengrajin di 3. Uji t struktural II (Pengujian pengaruh umur terhadap pendapatan) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh variabel umur terhadap pendapatan tenaga kerja pengrajin di Kecamatan Kediri, dengan langkah sebagai berikut : a. Merumuskan hipotesis Ho: ß 1 = 0, berarti umur tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan tenaga kerja pengrajin di Ha : ß 1 > 0, berarti umur berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan tenaga kerja pengrajin di b. Menentukan t tabel Menentukan t tabel dengan penentuan taraf nyata (ß) = 0,05 df = n - k df = 57 4 df = 53 Dengan demikian maka t tabel adalah sebesar 1,67412 c. Menentukan t hitung Berdasarkan hasil analisis menggunakan pengolahan SPSS versi 22 diperoleh hasil t hitung sebesar 2,966. d. Kriteria Uji ditolak dan Ha diterima. diterima dan Ha ditolak. e. Kesimpulan Oleh karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel atau 2,966 > 1,67412 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa umur berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan tenaga kerja pengrajin di 4. Uji t struktural II (Uji pengaruh jumlah tanggungan terhadap pendapatan) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh variabel 188 Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016
15 jumlah tanggungan terhadap pendapatan tenaga kerja pengrajin di Kecamatan Kediri, dengan langkah sebagai berikut : a. Merumuskan hipotesis Ho: ß 2 = 0, berarti jumlah tanggungan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan tenaga kerja pengrajin di Ha : ß 2 > 0, berarti jumlah tanggungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan tenaga kerja pengrajin di b. Menentukan t tabel Menentukan t tabel dengan penentuan taraf nyata (ß) = 0,05 df = n - k df = 57 4 df = 53 Dengan demikian maka t tabel adalah sebesar 1, c. Menentukan t hitung Berdasarkan hasil analisis menggunakan pengolahan SPSS versi 22 diperoleh hasil t hitung sebesar 1,231 d. Kriteria Uji ditolak dan Ha diterima. diterima dan Ha ditolak. e. Kesimpulan Oleh karena nilai t hitung lebih kecil dari t tabel atau 1,231 < 1,67412 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti bahwa jumlah tanggungan tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan tenaga kerja pengrajin di 5. Uji t struktural II (Pengujian pengaruh jam kerja terhadap pendapatan) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh variabel jam kerja terhadap pendapatan tenaga kerja pengrajin di Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016 Kecamatan Kediri, dengan langkah sebagai berikut : a. Merumuskan hipotesis Ho: ß 3 = 0, berarti jam kerja tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan tenaga kerja pengrajin di Ha : ß 3 > 0, berarti jam kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan tenaga kerja pengrajin di b. Menentukan t tabel Menentukan t tabel dengan penentuan taraf nyata (ß) = 0,05 df = n - k df = 57 4 df = 53 Dengan demikian maka t tabel adalah sebesar 1,67412 c. Menentukan t hitung Berdasarkan hasil analisis menggunakan pengolahan SPSS versi 22 diperoleh hasil t hitung sebesar 4,575 d. Kriteria Uji ditolak dan Ha diterima. diterima dan Ha ditolak. e. Kesimpulan Oleh karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel atau 4,575 > 1,67412 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa jam kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan tenaga kerja pengrajin di SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Umur dan jumlah tanggungan berpengaruh positif dan nyata secara 189
16 parsial terhadap jam kerja tenaga kerja pengrajin di kecamatan Kediri. 2. Umur dan jumlah tanggungan berpengaruh signifikan secara simultan terhadap jam kerja tenaga kerja pengrajin di kecamatan Kediri. 3. Umur dan jam kerja berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap pendapatan tenaga kerja pengrajin di kecamatan Kediri. Namun jumlah tanggungan tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan tenaga kerja pengrajin di kecamatan Kediri. 4. Umur, jumlah tanggungan dan jam kerja berpengaruh signifikan secara simultan terhadap pendapatan tenaga kerja pengrajin di kecamatan Kediri. 5. Umur dan jumlah tanggungan berpengaruh nyata secara tidak langsung terhadap pendapatan melalui jam kerja tenaga kerja pengrajin di kecamatan Kediri. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas dapat disaran sebagai berikut : 1. Mengingat umur berpengaruh nyata terhadap pendapatan, maka diharapkan tenaga kerja pengrajin pada usia produktif semakin giat dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan pendapatan, karena pada usia produktif tenaga yang dimiliki masih maksimal. 2. Mengingat jam kerja berpengaruh nyata terhadap pendapatan, untuk meningkatkan pendapatan maka tenaga kerja pengrajin dapat meningkatkan jam kerjanya, seperti tetap bekerja pada hari minggu/hari libur. Dan dalam jumlah jam kerja yang terbatas para tenaga kerja pengrajin diharapkan mampu bekerja cerdas sehingga dengan jam kerja yang sama dapat menghasilkan hasil produksi yang lebih banyak. 3. Umur berpengaruh nyata terhadap pendapatan, semakin tinggi umur tenaga kerja, semakin tinggi pendapatan. Para tenaga kerja dengan usia muda seharusnya lebih mampu bekerja dengan tenaga yang lebih besar dibanding usia tua, untuk itu para tenaga kerja usia muda diharapkan lebih giat untuk bekerja sehingga nantinya umur tidak lagi mempengaruhi pendapatan.. DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Lincolin Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE. Badan Pusat Statistik Tabanan Dalam Angka, Statistik Kabupaten Tabanan. Badan Pusat Statistik Bali Dalam Angka, Statistik Provinsi Bali. Dumairy Perekonomian Indonesia. Jakarta : Erlangga. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja UMR Kabupaten Kota Provinsi Bali. Mantra Statistik Ekonomi Lanjutan. Denpasar : Keraras Emas. Payaman J. Simanjuntak Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia Edisi 2001 Jakarta : FEUI. Putong, Iskandar Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro. Jakarta : Ghalia Indonesia. Sadono, Sukirno Makro ekonomi Teori Pengantar Edisi ketiga. Jakarta : Rajawali Press. Singgih, Santoso Panduan SPSS. Jakarta : PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Suryana Ekonomi Pembangunan : Problematika dan Pendekatan. Jakarta : Salemba Empat Wirawan, Nata Cara Mudah Memahami Statistik 2 Untuk Ekonomi dan Bisnis, Edisi Kedua. Denpasar : Keraras Emas. Tosan Liem, SE Super Active Income. Jakarta: Cregas Media 190 Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016
Volume 11 Nomor 1 Maret 2014
Volume 11 Nomor 1 Maret 2014 ISSN 0216-8537 9 7 7 0 2 1 6 8 5 3 7 2 1 11 1 Hal. 1-102 Tabanan Maret 2014 Kampus : Jl. Wagimin No.8 Kediri - Tabanan - Bali 82171 Telp./Fax. : (0361) 9311605 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia memiliki tujuan untuk mensejahterakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan di Indonesia memiliki tujuan untuk mensejahterakan masyarakat terutama masyarakat kecil dan masyarakat yang masih belum mampu untuk memenuhi kebutuhannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-sektor lain dalam sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan sektor-sektor ekonomi di Indonesia kini sudah semakin berkembang sangat pesat, terutama pertumbuhan di sektor industri.sektor industri diyakini
Lebih terperinciVolume 11 Nomor 1 Maret 2014
Volume 11 Nomor 1 Maret 2014 ISSN 02168537 9 7 7 0 2 1 6 8 5 3 7 2 1 11 1 Hal. 1 102 Tabanan Maret 2014 Kampus : Jl. Wagimin No.8 Kediri Tabanan Bali 82171 Telp./Fax. : (0361) 9311605 PENGARUH PDRB DAN
Lebih terperinciVolume 11 Nomor 2 September 2014
Volume 11 Nomor September 014 ISSN 0168537 9 77 0 1 6 8 5 3 7 1 11 Hal. 103 00 Tabanan September 014 Kampus : Jl. Wagimin No.8 Kediri Tabanan Bali 8171 Telp./Fax. : (0361) 9311605 PENGARUH JUMLAH KUNJUNGAN
Lebih terperinciPENGARUH JUMLAH BIRO PERJALANAN WISATA DAN KURS DOLLAR AMERIKA TERHADAP KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA DI PROVINSI BALI
PENGARUH JUMLAH BIRO PERJALANAN WISATA DAN KURS DOLLAR AMERIKA TERHADAP KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA DI PROVINSI BALI I MADE HARY KUSMAWAN SAGUNG RAT SRI MAHYUNI Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA Nama : Ridwan Maulana NPM : 16212320 Pembimbing : Widiyarsih, SE.,
Lebih terperinciPENGARUH INFLASI DAN PRODUK NASIONAL BRUTO TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN
PENGARUH INFLASI DAN PRODUK NASIONAL BRUTO TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN 2005-2014 NI RAI ARTINI Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan ABSTRAK Pembangunan nasional merupakan rangkaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembagian pendapatan yang merata bagi seluruh rakyat sesuai dengan sila Pancasila
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pembangunan daerah Bali merupakan salah satu bagian dari pembangunan nasional yang meliputi berbagai aspek kehidupan baik fisik maupun mental yang
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK. Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM :
PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM : 18211253 Latar Belakang Bank Syariah Mandiri yang bergerak di bidang
Lebih terperinciindikator keberhasilan kegiatan ekonomi daerah tersebut. Provinsi Bali merupakan
Pertumbuhan ekonomi di suatu daerah selalu digunakan sebagai salah satu indikator keberhasilan kegiatan ekonomi daerah tersebut. Provinsi Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya sehari-hari dan meningkatkan perekonomian Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan di Indonesia memiliki tujuan untuk mensejahterakan masyarakat, terutama masyarakat kecil dan masyarakat yang belum mampu memenuhi kebutuhannya sehari-hari
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen. Analisis ini untuk mengetahui arah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor industri merupakan penggerak perekonomian suatu Negara karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor industri merupakan penggerak perekonomian suatu Negara karena dapat memberikan kesempatan kerja yang luas dan nilai tambah terbesar sehingga mampu menyelesaikan
Lebih terperinciPENGARUH NILAI EKSPOR DAN GROSS DOMESTIK PRODUK (GDP) TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH DI INDONESIA
PENGARUH NILAI EKSPOR DAN GROSS DOMESTIK PRODUK (GDP) TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH DI INDONESIA I NYOMAN ARIANA GUNA I DEWA GEDE RASTANA Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA (SHU) KOPERASI DI KABUPATEN BADUNG
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA (SHU) KOPERASI DI KABUPATEN BADUNG NI PUTU SUDARSANI Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan ABSTRAK Setiap badan usaha termasuk juga koperasi, dalam
Lebih terperinciPENGARUH JAM KERJA, PENGALAMAN KERJA DAN PENDIDIKAN TERHADAP PENDAPATAN KARYAWAN PADA INDUSTRI BORDIR DI KOTA DENPASAR
PENGARUH JAM KERJA, PENGALAMAN KERJA DAN PENDIDIKAN TERHADAP PENDAPATAN KARYAWAN PADA INDUSTRI BORDIR DI KOTA DENPASAR Nyoman Tri Arya Nugraha A. A. I. N. Marhaeni Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS iii KATA PENGANTAR... iv
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN.. xiii
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PRODUK, TEMPAT, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMSUM GALAXY SATRIO
PENGARUH KUALITAS PRODUK, TEMPAT, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMSUM GALAXY SATRIO Nama : Isnaen Reza Saputra NPM : 13211740 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Sri Kurniasih Agustin, SE., MM Latar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan mendapat perhatian yang cukup besar dari pemerintah industri kecil merupakan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kerajinan merupakan salah satu jenis pekerjaan yang berkembang dalam kehidupan manusia. Di Indonesia industri kerajinan terus mengalami perkembangan dan mendapat
Lebih terperinciAnalisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Rezky Fatma Dewi Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Abstrak Penelitian
Lebih terperinciVolume 12 Nomor 1 Maret 2015
Volume 12 Nomor 1 Maret 2015 ISSN 0216-8537 9 77 0 21 6 8 5 3 7 21 12 1 Hal. 1-86 Tabanan Maret 2015 Kampus : Jl. Wagimin No.8 Kediri - Tabanan - Bali 82171 Telp./Fax. : (0361) 9311605 ANALISIS PENGARUH
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berdampak pada semakin meningkatnya angka pengangguran di Indonesia. Persoalan pengangguran dan kemiskinan merupakan salah satu
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia dihadapkan pada semakin majunya era teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang namun tidak dibarengi dengan
Lebih terperinci3. Bahwa Jumlah anggota berpengaruh
PENGARUH MODAL, JUMLAH TENAGA KERJA DAN JUMLAH ANGGOTA TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) KOPERASI DI KABUPATEN TABANAN NI MADE TAMAN AYUK Fakultas Ekonomi Universitas ABSTRAK Pengembangan diarahkan agar
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian 4.1.1 Letak Geografis Tempat Penelitian Desa Candi merupakan salah satu desa yang banyak menghasilkan produksi jagung terutama jagung pipilan
Lebih terperinciAbstrak. Kata Kunci :Curahan Jam Kerja, Umur, Pendidikan, Pendapatan Suami, Jumlah Tanggungan.
Judul Nama : Pengaruh Umur, Tingkat Pendidikan, Pendapatan Suami, dan Jumlah Tanggungan Keluarga Terhadap Curahan Jam Kerja Pedagang Wanita di Pasar Kumbasari : Made Puspita Mega Swari NIM : 1306105063
Lebih terperinciPENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA
PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA Nama : SUNTORO AJI NPM : 17212198 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Toto
Lebih terperinciPENGARUH NILAI PDRB, TINGKAT UPAH DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI BALI TAHUN
PENGARUH NILAI PDRB, TINGKAT UPAH DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI BALI TAHUN 2003-2012 Ni Kadek Murniasih1, Ketut Dunia1, Made Ary Meitriana2 Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: non labor income, mutu sumber daya manusia, tingkat upah, lama menganggur, pengangguran terdidik
Judul : Analisis Pengaruh Non Labor Income, Mutu Sumber Daya Manusia dan Tingkat Upah Terhadap Lama Menganggur Pengangguran Terdidik di Kota Denpasar Nama : Udur Yustince BR Situmorang NIM : 1206105040
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1. Keadaan Geografi Kabupaten Badung. satu kota di Bali yang mempunyai wilayah seluas 418,52 km 2 atau 41.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Keadaan Geografi Kabupaten Badung Kabupaten Badung merupakan satu dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali yang mempunyai wilayah
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata
Lebih terperinciZakiah Jamal /4EA03 Manajemen
Zakiah Jamal 18212005/4EA03 Manajemen Prof.Dr.Ir.Euphrasia Susy Suhendra, M.S. Pengaruh Bauran Pemasaran 4P Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus pada Konsumen Produk Merek Enzoro Toko
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data
BAB IV ANALISIS DATA Analisis data merupakan hasil kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lainnya terkumpul. Hal ini memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat kebenaran hipotesis
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Keadaan Wilayah Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Jawa dan merupakan provinsi paling timur di Pulau Jawa. Letaknya pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia ( Sadono Sukirno, 1996:33). Pembangunan ekonomi daerah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi adalah suatu usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita dengan cara mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam ruang lingkup sektor pertanian. Waktu penelitian untuk mengumpulkan data
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci: Tenaga Kerja, Modal, Bahan Baku, Produksi
Judul : Analisis Pengaruh Tenaga Kerja, Modal dan Bahan Baku Terhadap Produksi Industri Kerajinan Patung Kayu di Kecamatan Tegallalang Kabupaten Gianyar Nama : I Made Agustina NIM : 1306105012 Abstrak
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY
LEMBAR KERJA Topik: Regresi Linear Ganda Tujuan: Digunakan untuk menguji hubungan/korelasi/pengaruh lebih dari satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Regresi juga dapat digunakan untuk melakukan
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci: modal, tenaga kerja, lama usaha, jam kerja, dan pendapatan
Judul : Pengaruh Modal, Tenaga Kerja, Lama Usaha, dan Jam Kerja Terhadap Pendapatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Denpasar Nama : I Gede Ariyuda Pratama NIM : 1306105026 Abstrak Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manufaktur yang bertumpu pada sektor industri. Salah satunya industri kecil dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki keunggulan sebagai negara manufaktur yang bertumpu pada sektor industri. Salah satunya industri kecil dan menengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara maritim, dimana 70 persen dari luas wilayah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangS Indonesia merupakan negara maritim, dimana 70 persen dari luas wilayah Indonesia terdiri dari wilayah lautan dan sebagian besar masyarakat pesisir bermata pencaharian
Lebih terperinciNama : I Gusti Ayu Made Oktavia Utami Dewi NIM : Abstrak
Judul :Analisis Pengaruh Sosial Ekonomi terhadap Tingkat Partisipasi Kerja Pedagang Perempuan di Kecamatan Bangli Kabupaten Bangli (Studi Kasus di Pasar Kidul Kecamatan Bangli) Nama : I Gusti Ayu Made
Lebih terperinciPENGARUH ROA, ROE, DAN PER TERHADAP HARGA SAHAM PT MANDOM INDONESIA, Tbk.
PENGARUH ROA, ROE, DAN PER TERHADAP HARGA SAHAM PT MANDOM INDONESIA, Tbk. Nita Juliani Email: Nita.juliani93@yahoo.com Program Studi: Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Harga saham merupakan
Lebih terperinciIX. HUBUNGAN ANTARA PENGUSAHAAN LAHAN SAWAH DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI
IX. HUBUNGAN ANTARA PENGUSAHAAN LAHAN SAWAH DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI Indikator yang relevan untuk melihat hubungan antara luas lahan dengan pendapatan adalah indikator luas pengusahaan lahan. Hal
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KARYAWAN BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) NUSAMABA KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KARYAWAN BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) NUSAMABA KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG I WAYAN TERIMAJAYA Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan ABSTRAK
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. anorganik menjadi bahan organik dengan bantuan tumbuh-tumbuhan dan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris artinya pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dari banyaknya penduduk
Lebih terperinciAbstrak. Kata Kunci: tingkat upah, teknologi, produktivitas kerja, penyerapan tenaga kerja
Judul : Pengaruh Tingkat Upah dan Teknologi Terhadap Produktivitas Kerja dan Penyerapan Tenaga Kerja pada Industri Mebel Meja Kayu di Kota Denpasar Nama : Nashahta Ardhiaty Nurfiat NIM : 1306105077 Abstrak
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. antara dan bujur timur dengan luas 44,91 km². Kecamatan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Kecamatan Johan Pahlawan terletak antara 04 1 0 lintang utara serta antara 96 04 0 dan 96 09 0 bujur timur dengan luas 44,91 km².
Lebih terperinciPERKEMBANGAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN ASING DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN DI PROVINSI BALI
PERKEMBANGAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN ASING DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN DI PROVINSI BALI I NYOMAN WIDHYA ASTAWA dan NI LUH PUTU BUDIARI Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjadi 5 (lima) wilayah Kota Administrasi dan 1 (satu) Kabupaten
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum Provinsi DKI Jakarta mempunyai luas daratan 661,52 km2 dan lautan seluas 6.977,5 km2 serta tercatat sekitar 110 pulau yang tersebar di Kepulauan Seribu. Secara
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Saluran Distribusi Toko Nusantara Dalam pembahasan teoritis bab II telah diuraikan bahwa pentingnya pelaksanaan kegiatan saluran distribusi guna produk
Lebih terperinciFAKTOR PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HOME INDUSTRI KRUPUK TERUNG & BLUNYO DI DESA JUNGANYAR KECAMATAN SOCAH KABUPATEN BANGKALAN
FAKTOR PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HOME INDUSTRI KRUPUK TERUNG & BLUNYO DI DESA JUNGANYAR KECAMATAN SOCAH KABUPATEN BANGKALAN Ika Lis Mariatun STKIP PGRI Bangkalan Abstrak Faktor produksi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Kompensasi Pada Perusahaan Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan kepada karyawannya sesuai dengan jasa yang karyawan berikan kepada perusahaan. Jasa
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH JUMLAH MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI PASAR TEBET TIMUR
ANALISIS PENGARUH JUMLAH MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI PASAR TEBET TIMUR Nama : Vivi Julianti NPM : 29210093 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rino Rinaldo, SE., MMSI Latar Belakang Masalah
Lebih terperinciPENGARUH BELANJA LANGSUNG DAN BELANJA TIDAK LANGSUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
PENGARUH BELANJA LANGSUNG DAN BELANJA TIDAK LANGSUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI I Gede Dwi Purnama Putra I Made Adigorim Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendapatan margin pembiayaan murabahah dan pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap NPM
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi
Lebih terperinciPENGARUH MODAL USAHA DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) TERHADAP KINERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) DI KECAMATAN RIMBO BUJANG KABUPATEN TEBO
PENGARUH MODAL USAHA DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) TERHADAP KINERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) DI KECAMATAN RIMBO BUJANG KABUPATEN TEBO Dewi Oktaviana, Farida Kohar, M.P 1, Rosmiati, S.Pd.,M.Pd
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan mendeskripsikan tentang hasil penelitian yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Hasil penelitian ini akan menjawab masalah penelitian pada Bab
Lebih terperinciSURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 2 September 2016 ANALISIS PENAWARAN CABAI BESAR DI KABUPATEN PURWOREJO
ANALISIS PENAWARAN CABAI BESAR DI KABUPATEN PURWOREJO Vica Tri Ariyani, Uswatun Hasanah, Dyah Panuntun Utami Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciPENGARUH SISTEM PENGUPAHAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP HASIL PRODUKSI PADA PERUSAHAAN GENTENG TH. SOKKA KEBUMEN
PENGARUH SISTEM PENGUPAHAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP HASIL PRODUKSI PADA PERUSAHAAN GENTENG TH. SOKKA KEBUMEN Ida Supita Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo idasupita@gmail.com
Lebih terperinciKata kunci: luas lahan, produksi, biaya usaha tani, pendapatan.
Judul : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Jeruk Pada Desa Gunung Bau Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli Nama : Anak Agung Irfan Alitawan NIM : 1306105136 Abstrak Sektor Pertanian merupakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi
Lebih terperinciNama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM
PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERDAGANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Nama : Nurlita NPM :
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinci: Zerry Olander Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lies Handrijaningsih., SE.,MM
PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PATCO ELEKTRONIK TEKNOLOGI GOBEL INDUSTRIAL COMPLEX Nama : Zerry Olander Npm : 15209193 Jurusan : Manajemen
Lebih terperinciX. ANALISA FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUSAHAAN LAHAN SAWAH
X. ANALISA FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUSAHAAN LAHAN SAWAH Pada uraian sebelumnya telah dibahas tentang hubungan antara pengusahaan lahan sawah dengan pendapatan usahatani padi. Dalam kenyataannya
Lebih terperinciEmbun Rahmawati. Universitas Bina Nusantara Palem Puri No 2 Rt 005/007, Pondok Aren Tangerang 15229, , 1 Murtedjo, Ak.
Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Inflasi Terhadap Realisasi Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah di DKI Jakarta Embun Rahmawati Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk Indonesia saat ini diperkirakan sekitar 1,2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertambahan penduduk Indonesia saat ini diperkirakan sekitar 1,2 persen dari jumlah penduduk atau sekitar 2,5 sampai 3 juta orang per tahun (Nehen, 2010:96).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh setiap negara khususnya di Indonesia, banyak kebijaksanaan yang dibuat oleh pemerintah untuk pembangunan
Lebih terperinciBudhi Darmakusuma. Analisis Pengaruh Waktu Dan Harga terhadap Keputusan Konsumen Dalam Berbelanja Online Melalui Media Kaskus
Analisis Pengaruh Waktu Dan Harga terhadap Keputusan Konsumen Dalam Berbelanja Online Melalui Media Kaskus Budhi Darmakusuma 11209539 Dosen Pembimbing Sulastri SE, MM Latar Belakang Perkembangan teknologi
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA)
PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA) Nama : Helpiani br karo NPM : 13211277 Pembimbing : Sri Kurniasih
Lebih terperinciPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JANGKA WAKTU PEMBERIAN KREDIT TERHADAP KREDIT YANG DISALURKAN
PEGARUH TIGKAT SUKU BUGA KREDIT DA JAGKA WAKTU PEMBERIA KREDIT TERHADAP KREDIT YAG DISALURKA ovi urmaya Sari Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri ABSTRAK Bank Perkreditan Rakyat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Tabel. 4.1 Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Berikut adalah data laporan keuangan PT Mayora Indah Tbk (dalam juta Rupiah), selama tahun 2007 sampai dengan 2010.
Lebih terperinciI PUTU BAYU SUPRISMA NIM
PENGARUH PENGALAMAN KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN DAN JAM KERJA TERHADAP PENDAPATAN PENGRAJIN INDUSTRI KERAJINAN BAMBU DI DESA KAYUBIHI, KECAMATAN BANGLI, KABUPATEN BANGLI Oleh : I PUTU BAYU SUPRISMA NIM :
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Sampel dan Data Penelitian ini menggunakan 30 data, sampel yang diamati selama 15 tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2015. Data yang diambil
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI
ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI Nama : BAYU AGUNG PRAMONO NPM : 11212375 Pembimbing : Widiyarsih, SE., MM Latar Belakang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Dengan menggunakan laporan penerimaan pajak yang dimiliki oleh Suku Dinas Pelayanan Pajak Kota Administrasi Jakarta Pusat, maka dapat diketahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. : Desa Sesandan dan Wanasari.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Analisis situai dari pelaksanaan program KKN PPM periode 2016 di Desa Tunjuk Kecamatan Tabanan Kabupaten Tabanan adalah sebagai berikut. 1.1.1 Letak Geografis Desa
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan adalah Laporan Laba-Rugi, Laporan Posisi Keuangan, dan Catatan
54 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Semua data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang digunakan adalah
Lebih terperinci: Didi Hariawan NPM : Dosen Pembimbing : Sariyati, SE., MM
ANALISIS FAKTOR KEBERHASILAN DIRI DAN KEBEBASAN DALAM BEKERJA TERHADAP MOTIVASI MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA UNTUK MENJADI ENTREPRENEUR (Studi Kasus Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Angkatan 2014).
Lebih terperinciPENGARUH INDUSTRI KECIL TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KOTA PALOPO INDRIANTI, NURLINDA, SALJU ABSTRAK
PENGARUH INDUSTRI KECIL TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KOTA PALOPO INDRIANTI, NURLINDA, SALJU ABSTRAK Industri kecil adalah usaha kecil, perusahaan kecil, usaha skala kecil, dan lain-lain. Adapun
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KESENANGAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS TAKSI BLUE BIRD)
ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KESENANGAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS TAKSI BLUE BIRD) Nama : Karina Oktaviani NPM : 11209873 Pembimbing : Dr. Budi Prijanto Latar Belakang dan
Lebih terperinciPENGARUH PERPUTARAN AKTIVA TETAP DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT. BAKRIE & BROTHERS TBK TAHUN
PENGARUH PERPUTARAN AKTIVA TETAP DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT. BAKRIE & BROTHERS TBK TAHUN 2003 2010 Erna Sudarmawanti 1 Email : ernacondrobirowo@gmail.com 1 STIE AMA Salatiga, Jalan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
29 5.1 Hasil BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1.1 Karakteristis Responden Karakteristik responden yang diukur dalam penelitian ini adalah kelompok umur, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, jarak pemukiman
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. berbatasan langsung dengan dengan Kabupaten Indramayu. Batas-batas wialayah
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kecamatan Jatitujuh berada di wilayah Utara Kabupaten Majalengka dan berbatasan langsung dengan dengan Kabupaten Indramayu. Batas-batas wialayah
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JIMBARAN, KELURAHAN JIMBARAN
E-Jurnal EP Unud, 2 [6] : 277-283 ISSN: 2303-0178 ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JIMBARAN, KELURAHAN JIMBARAN Wuri Ajeng Chintya Ida Bagus Darsana Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci : Tenaga Kerja, Bahan baku, Modal, Poduksi dan Pendapatan
Judul : Pengaruh Tenaga Kerja, Modal, Bahan baku, dan Produksi Pada Pendapatan Pengrajin Perak di Desa Kamasan Kecamatan Klungkung Kabupaten Klungkung Nama : Ni Putu Naomi Puspita Nata NIM : 1315151001
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN
BAB IV HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1 Sejarah Pasar Kolombo Kemunculan pasar Kolombo sebagai pasar tradisional pada awalnya dimulai dari perdagangan-perdagangan
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Banjar termasuk salah satu wilayah di Kecamatan Banjar Kabupaten
BAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1 Letak Geografis Desa Banjar termasuk salah satu wilayah di Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng dengan jarak kurang lebih 18 km dari ibu kota Kabupaten Buleleng
Lebih terperinciFAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA PADA WIRAUSAHA DI WILAYAH KOTA BOGOR
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA PADA WIRAUSAHA DI WILAYAH KOTA BOGOR Nama : Ajeng Astika Febrianti NPM : 1A212008 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing : - Dr. Lies H., SE., MM - Martani, SE.,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Analisis statistik deskriptif
Lebih terperinciKata Kunci: Modal, Tingkat Upah, Penyerapan Tenaga Kerja, Produksi DAFTAR ISI...
Judul : Analisis Pengaruh Modal dan Tingkat Upah Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja dan Produksi Industri Kerajinan Patung Batu Padas Di Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar. Nama : Gede Herry Adie Perdana
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data data penelitian seperti jumlah data yang diolah, nilai minimum,
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis yang dilakukan dalam peneltian ini terdiri dari regresi berganda dan perhitungan nilai ekonomi. Uji regresi berganda bertujuan untuk mengetahui biaya perjalanan
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
40 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Variabel Penelitian Tujuan utama yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengauh revaluasi aktiva tetap terhadap pajak penghasilan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi
69 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung yang letak daerahnya hampir dekat dengan daerah sumatra selatan.
Lebih terperinci