FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN DAERAH SEKTOR PARIWISATA KOTA BANDA ACEH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN DAERAH SEKTOR PARIWISATA KOTA BANDA ACEH"

Transkripsi

1 ISSN Pages pp FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN DAERAH SEKTOR PARIWISATA KOTA BANDA ACEH Zelvian Shella 1, Said Muhammad 2, Muhammad Nasir 3 1) Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universyitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Abstract: This study aimed to analyze the influence of the variable number of tourist arrivals, tourist attraction, hotels, and length of stay against local revenue of tourism sector in Banda Aceh. The data of this study is secondary data in the from of chronological order in Analysis method that used in this study is multiple linear regression with local revenue of tourism sector as dependent variable and four independent variables are the number of tourists, the number of attractions, the number of hotels, and length of stay. The result suggest that simultaneously the number of tourist, number of attraction, number of hotels, and length of stay has a significant affect on local revenue of tourism sector at Banda Aceh with a value of R 2 and R respectively 0,984 and 0,992. Partially, the number of tourist, number of hotels, and length of stay has a significant affect on local revenue of tourism sector at Banda Aceh, while the number of attraction did not affect against local revenue of tourism sector at Banda Aceh. And from the fourth variable is the most dominant influence on local revenue of tourism sector in Banda Aceh is the number of tourist arrivals with probability of significance of 0,000. Keywords: Local revenue of tourism sector, the number of tourists, the number of attractions, the number of hotels, length of stay Abstrak: Penelitian ini betujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel jumlah wisatawan, jumlah objek wisata, jumlah hotel, dan lama tinggal wisatawan terhadap penerimaan daerah sektor pariwisata di Kota Banda Aceh. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yang diperoleh dalam bentuk data berkala tahun Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda dengan penerimaan daerah sektor pariwisata sebagai variabel dependen dan empat variabel independen yaitu jumlah wisatawan, jumlah objek wisata, jumlah hotel, dan lama tinggal wisatawan. Hasil penelitian mengungkapkan secara simultan variabel jumlah wisatawan, objek wisata, jumlah hotel, dan lama tinggal wisatawan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan daerah sektor pariwisata Kota Banda Aceh dengan nilai R 2 dan R masing-masing sebesar 0,984 dan 0,992. Secara parsial jumlah wisatawan, jumlah hotel, dan lama tinggal wisatawan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan daerah sektor pariwisata Kota Banda Aceh, sedangkan variabel objek wisata berpengaruh tidak signifikan terhadap penerimaan daerah sektor pariwisata Kota Banda Aceh. dan dari keempat variabel tersebut yang paling dominan pengaruhnya terhadap penerimaan daerah sektor pariwisata di Kota Banda Aceh adalah variabel jumlah wisatawan dengan nilai signifikasi sebesar 0,000. Kata kunci: PAD Sektor Pariwisata, Jumlah Wisatawan, Objek Wisata, Jumlah Hotel, Lama Tinggal Wisatawan PENDAHULUAN Industri pariwisata merupakan jenis industri yang mempunyai mata rantai kegiatan yang sangat panjang yang tujuannya adalah mengarahkan dan mengembangkan nilai-nilai ekonomi yang disebabkan adanya lalu lintas orang-orang yang mengadakan perjalanan untuk tujuan pariwisata. Pada dasarnya tujuan negara mengembangkan industri pariwisata di negaranya adalah untuk meningkatkan penerimaan negara. Adapun keuntungankeuntungan yang diharapkan sebagai akibat 39 - Volume 2, No. 3, Agustus 2014

2 adanya pembangunan sarana dan prasarana kepariwisataan dalam suatu wilayah atau suatu daerah antara lain beberapa industri meningkat, terutama yang berhubungan dengan pelayanan wisatawan seperti transportasi, perhotelan, restoran, kesenian dan budaya daerah, kerajinan rakyat, serta membantu terciptanya saling pengertian antara penduduk yang datang dengan negara yang dikunjungi. Menurut Spillane (1987), peranan pariwisata dalam pembangunan negara pada garis besarnya berintikan tiga segi, yaitu segi ekonomis (sumber devisa, pajak-pajak), segi sosial (penciptaan lapangan kerja), dan segi kebudayaan (memperkenalkan kebudayan kita kepada wisatawan-wisatawan asing). Para pakar ekonomi memperkirakan sektor pariwisata akan menjadi salah satu kegiatan ekonomi yang penting pada abad ke-21. Dalam perekonomian suatu negara, bila dikembangkan secara berencana dan terpadu, peran sektor pariwisata akan melebihi sektor migas (minyak bumi dan gas alam) serta industri lainnya. Indonesia terus berupaya meningkatkan sektor pariwisata, yang diharapkan terus mampu meningkatkan kesempatan kerja, pendapatan masyarakat serta berkontribusi pada produk domestik bruto, hal ini sesuai dengan kajian bahwa jika mesin penggerak penyerapan tenaga kerja pada abad ke-19 adalah pertanian, pada abad ke-20 adalah industri manufaktur dan pada abad ke-21 adalah pariwisata (Wahab,2003). Keberhasilan pengembangan sektor kepariwisataan, berarti akan meningkatkan perannya dalam penerimaan daerah, dimana kepariwisataan merupakan komponen utamanya dengan memperhatikan juga faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti jumlah objek wisata yang ditawarkan, jumlah wisatawan yang berkunjung baik domestik maupun internasional, jumlah hotel dan akomodasi lainnya, dan juga lamanya wisatawan berkunjung ke daerah tersebut. Kawasan Banda Aceh merupakan kawasan wisata Islami dan pusat pertumbuhan ekonomi. Sebagai Ibukota Provinsi Aceh yaitu Banda Aceh merupakan kota yang berpotensi dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata. Dengan diterapkannya Qanun Syariat Islam di Provinsi Aceh, maka konsep wisata yang dikembangkan juga wisata Islami. Banda Aceh selama ini dikenal sebagai pusat kota dan bisnis, tapi bukan berarti Banda Aceh tidak memiliki tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi. Ada bangunan bersejarah seperti Museum Aceh, Makam Raja Aceh yang disebut dengan Kandang Dua Belas, Pendopo Gubernur, Gunongan, Taman Putro Phang, Kerkof, Museum Tsunami, dan kawasan pantai Banda Aceh yang menjadi salah satu daya tarik tujuan wisatawan ke Banda Aceh. Dengan adanya berbagai macam objek wisata yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka para wisatawan mempunyai banyak pilihan yang ingin mereka kunjungi. Selain Banda Aceh merupakan Ibukota Provinsi Aceh yang terletak pada sumbu daerah tujuan wisata yang ada di Provinsi Aceh, tidak menutup kemungkinan untuk para wisatawan untuk transit di Banda Aceh. Hal ini dapat bermanfaat sebagai Volume 2, No. 3, Agustus

3 pengenalan sektor pariwisata di Banda Aceh dan akan meningkatkan penerimaan daerah dalam sektor pariwisata. terhadap Penerimaan Daerah Sektor Pariwisata di Kota Banda Aceh. Sehingga diharapkan dapat membantu dalam mengambil solusi maupun kebijakan untuk meningkatkan penerimaan daerah dari sektor pariwisata di Kota Banda Aceh pada masa yang akan datang. Gambar kerangka pemikiran dari penelitian ini sebagai berikut : Gambar 1 Jumlah Objek Wisata Jumlah Wisatawan Jumlah Hotel Penerimaan Daerah Sektor Pariwisata Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa dalam sepuluh tahun terakhir sumbangan sektor pariwisata Kota Banda Aceh terhadap Pendapan Asli Daerah masih mengalami fluktuasi. Kontribusi terendah terjadi pada tahun 2005 sebesar 7,78 persen, sedangkan kontribusi tertinggi yang pernah dicapai pada tahun 2006 sebesar 32,70 persen, dan nilainya terus menurun hingga tahun Hal ini menggambarkan penerimaan dari sektor pariwisata Banda Aceh belum memberikan kontribusi secara maksimal terhadap PAD. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan, Jumlah Objek Wisata, Jumlah Hotel, dan Lama Tinggal Wisatawan Lama Tinggal Wisatawan Perumusan Hipotesis Hipotesis adalah pendapat sementara dan pedoman serta arah dalam penelitian yang disusun berdasarkan pada teori terkait, dimana suatu hipotesis selalu dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menghubungkan dua variabel atau lebih (J. Supranto, 1997). Setelah adanya kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : 1. Jumlah wisatawan memiliki hubungan positif dan pengaruh signifikan terhadap penerimaan daerah sektor pariwisata Kota Banda Aceh. 2. Jumlah objek wisata memiliki hubungan positif dan pengaruh signifikan terhadap penerimaan daerah sektor pariwisata Kota Banda Aceh Volume 2, No. 3, Agustus 2014

4 3. Jumlah hotel memiliki hubungan positif dan pengaruh signifikan terhadap penerimaan daerah sektor pariwisata Kota Banda Aceh. 4. Lama tinggal wisatawan memiliki hubungan positif dan pengaruh signifikan terhadap penerimaan daerah sektor pariwisata Kota Banda Aceh. METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode studi pustaka, yang diperoleh dari instansi-instansi terkait, buku referensi, maupun jurnal-jurnal ekonomi. Data yang digunakan adalah data runtut waktu (time series), yang merupakan data yang dikumpulkan, dicatat atau diobservasi sepanjang waktu secara beruntutan (Kuncoro, 2001), dengan jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Variabel Penelitian Variabel dependen dalam penelitian ini adalah: Penerimaan Daerah Sektor Pariwisata Kota Banda Aceh. Pendapatan dari sektor pariwisata yang termasuk dalam penerimaan daerah, di antaranya adalah pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, retribusi pemakaian kekayaan daerah, retribusi tempat penginapan, retribusi tempat rekreasi, pendapatan lain yang sah. Data Penerimaan Daerah Sektor Pariwisata diukur dalam satuan rupiah. Variabel independen dalam penelitian ini adalah : 1. Jumlah Wisatawan Merupakan besarnya jumlah wisatawan baik mancanegara maupun nusantara yang berkunjung ke Banda Aceh. Data Jumlah Wisatawan diukur dalam satuan orang. 2. Jumlah Objek Wisata Merupakan banyaknya objek wisata yang ada di Banda Aceh tahun. Data Jumlah Objek Wisata diukur dalam satuan unit. 3. Jumlah Hotel Banyaknya hotel dan akomodasi lainnya termasuk hotel berbintang, melati, penginapan, dan pondok wisata yang tersedia di Kota Banda Aceh. Data Jumlah Hotel diukur dalam satuan unit. 4. Lama Tinggal Wisatawan Rata-rata banyaknya hari yang dihabiskan oleh wisatawan baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan dalam negeri di Kota Banda Aceh. Data Lama Tinggal Wisatawan diukur dalam satuan hari. Metode Analisis Data Untuk mengetahui besarnya pengaruh dari suatu variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable), maka penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda (Multiplier Linier Regression Method) dengan metode kuadrat terkecil atau Ordinary Least Square (OLS). Metode ini Volume 2, No. 3, Agustus

5 diyakini mempunyai sifat-sifat yang ideal dan dapat diunggulkan, yaitu secara teknis sangat kuat, mudah dalam perhitungan dan penarikan interpretasinya (Gujarati, 2003). Persamaan regresi dinyatakan sebagai berikut : Y i = β 0 + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + e i Di mana : Y i : Penerimaan Sektor Pariwisata (dalam rupiah) β 0 X 1 : Intersep/Konstanta : Jumlah Wisatawan (dalam orang) X 2 : Jumlah Objek Wisata (dalam unit) X 3 : Jumlah Hotel (dalam unit) X 4 hari) β 1 β 2 Wisata β 3 β 4 Wisatawan e i : Lama Tinggal Wisatawan (dalam : Koefisien Regresi Jumlah Wisatawan : Koefisien Regresi Jumlah Objek : Koefisien Regresi Jumlah Hotel : Koefisien Regresi Lama Tinggal : Kesalahan yang disebabkan faktor acak HASIL PENELITIAN Berdasarkan dari hasil analisis dengan menggunakan program SPSS versi 20 maka diperoleh hasil regresi sebagai berikut : Dari hasil perhitungan dengan program SPSS versi 20 diperoleh hasil perhitungan koefisien regresi sebagaimana Tabel 2. Dari Tabel 2 maka dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut ini: Y = β 0 + β 1 X 1 + β 2 X2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + e i Y = 1951,891+ 7,694 X ,209X ,040X ,964X 4 Sedangkan untuk hasil koefisien korelasi dan koefisien determinasi tersaji pada Tabel 3. Tabel 3 Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Multiple R (R) 0,992 R Square (R 2 ) 0,984 Adjusted R Square 0,979 Standard Error 114,06090 Observation 16 (Sumber : Data diolah) Berdasarkan pada Tabel 3 didapatkan nilai R 2 (Koefisien Determinasi) = 0,984, nilai ini menunjukkan kemampuan bahwa variabel dependen Penerimaan Sektor Pariwisata mampu dijelaskan oleh variabel independen Jumlah Wisatawan (X 1 ), Jumlah Objek Wisata (X 2 ), Jumlah Hotel (X 3 ), dan Lama Tinggal Wisatawan (X 4 ) hingga sebesar 98,4 persen. Sedangkan sisanya sebesar 1,6 persen dijelaskan oleh variabel lain. Sedangkan besarnya koefisien korelasi (R) = 0,992, ini berarti hubungan keeratan antara variabel independen dan variabel dependen sangat kuat. Berdasarkan pada Tabel 2, diperoleh 43 - Volume 2, No. 3, Agustus 2014

6 pengujian hipotesis secara parsial sebagai berikut : Jumlah Wisatawan Variabel jumlah wisatawan (X 1 ) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel penerimaan daerah sektor pariwisata Kota Banda Aceh (Y). Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung sebesar 5,069, dengan probabilitas sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05. Sedangkan nilai koefisien regresi β 1 menunjukkan angka 7,694 yang berarti bahwa setiap pertambahan jumlah wisatawan (X 1 ) sebanyak 1 orang, maka penerimaan sektor pariwisata Kota Banda Aceh (Y) akan meningkat sebesar 7,69 persen. Jumlah Objek Wisata Variabel jumlah objek wisata (X 2 ) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel penerimaan daerah sektor pariwisata Kota Banda Aceh (Y). Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung sebesar 0,787, dengan probabilitas sebesar 0,448 lebih besar dari α = 0,05. Jumlah Hotel Variabel jumlah hotel (X 3 ) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel penerimaan daerah sektor pariwisata Kota Banda Aceh (Y). Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung sebesar 3,513, dengan probabilitas sebesar 0,005 lebih kecil dari α = 0,05. Sedangkan nilai koefisien regresi β 3 menunjukkan angka 46,040 yang berarti bahwa setiap pertambahan hotel (X 3 ) sebanyak 1 unit, maka penerimaan sektor pariwisata Kota Banda Aceh (Y) akan meningkat sebesar 46,04 persen. Lama Tinggal Wisatawan Variabel lama tinggal wisatawan (X 4 ) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel penerimaan daerah sektor pariwisata Kota Banda Aceh (Y). Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung sebesar 2,205, dengan probabilitas sebesar 0,047 lebih kecil dari α = 0,05. Sedangkan nilai koefisien regresi β 4 menunjukkan angka yang berarti bahwa setiap pertambahan lama tinggal wisatawan (X 4 ) sebanyak 1 hari, maka penerimaan sektor pariwisata Kota Banda Aceh (Y) akan meningkat sebesar 106,96 persen. Berdasarkan pada hasil pengujian hipotesis di atas variabel bebas yang paling berpengaruh terhadap Penerimaan sektor pariwisata adalah variabel Jumlah Wisatawan. Sedangkan hasil perhitungan nilai F tersaji pada Tabel 4 berikut ini: Model Regres sion Residu 1 al Total Tabel 4 ANOVA Sum of Squares ANOVA a d f Mean Square F Si g b a. Dependent Variable: PAD PARIWISATA (Y) b. Predictors: (Constant), LAMA TINGGAL WISATAWAN (X4), JUMLAH OBJEK WISATA (X2), JUMLAH WISATAWAN (X1), JUMLAH HOTEL (X3) (Sumber : Output Regresi Utama) Dari Tabel 4 di atas, diperoleh nilai signifikan sebesar 0,000, karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa secara simultan Jumlah Wisatawan (X 1 ), Objek Wisata (X 2 ), Jumlah Volume 2, No. 3, Agustus

7 Hotel (X 3 ), dan Lama Tinggal Wisatawan (X 4 ) berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Sektor Pariwisata Kota Banda Aceh (Y). PEMBAHASAN Menurut Spillane (1997), kunjungan wisatawan secara langsung dapat mendatangkan sekaligus meningkatkan jumlah pendapatan yang merupakan penerimaan daerah. Oleh sebab itu, banyaknya program pengembangan kepariwisataan untuk menarik kedatangan wisatawan lebih banyak, lebih banyak wisatawan yang datang semakin banyak uang yang datang dan semakin banyak pula pendapatan yang diperoleh. Oleh karena itu, diharapkan Kota Banda Aceh berusaha semaksimal mungkin mendatangkan wisatawan ke daerah-daerah tujuan wisatanya. Variabel Jumlah Wisatawan memiliki nilai t hitung sebesar 5,069 dengan probabilitas sebesar 0,000 dan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan sektor pariwisata, ini menunjukkan bahwa meningkatnya jumlah wisatawan bergantung pada peningkatan kualitas pelayanan yang lebih baik terhadap para wisatawan, sikap masyarakat di daerah tujuan wisata yang memberikan rasa aman dan nyaman terhadap wisatawan, dan juga kemudahan dalam komunikasi dan akses transportasi. Objek wisata yang diperlihatkan merupakan daya tarik utama mengapa seseorang berkunjung ke suatu tempat, oleh karena itu keaslian dari objek pariwisata harus dijaga karena wisatawan khususnya wisatawan asing lebih suka dengan objek wisata atau atraksi wisata yang masih asli, oleh sebab itu keasliannya/kelestariannya harus tetap dijaga jangan sampai rusak. Bila kelestariannya kurang terjaga maka daya tarik yang ditimbulkan oleh objek wisata itu sendiri akan berkurang sehingga minat wisatawan yang ingin mengunjungi objek wisata tersebut akan berkurang pula. Kota Banda Aceh sebenarnya memiliki potensi yang cukup bagus dalam pemanfaatan objek-objek wisata yang dimilikinya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerahnya sebab Kota Banda Aceh juga memiliki banyak objek-objek wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi, namun pada kenyataannya dari hasil penelitian ini disebutkan bahwa jumlah objek wisata memang berpengaruh positif namun belum cukup signifikan untuk mendukung peningkatan PAD khususnya dari penerimaan dari sektor pariwisata di Kota Banda Aceh. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh sarana dan prasarana yang belum cukup, terutama akses di berbagai objek wisata yang berpotensi menarik wisatawan seperti halnya yang dikemukakan oleh Yoeti (2008) yang menganggap bahwa perjalanan pariwisata yang dilakukan tersebut adalah untuk memperoleh layanan dari lembaga-lembaga atau perusahaan yang bergerak dalam bidang kepariwisataan. Pengembangan sarana dan fasilitas serta akses yang memadai memang sangat penting untuk dikembangkan di berbagai objek wisata yang ada, karena hal tersebut dapat berpengaruh terhadap minat para wisatawan untuk berkunjung Volume 2, No. 3, Agustus 2014

8 Hotel adalah perusahaan yang menyediakan jasa dalam bentuk penginapan (akomodasi) serta menyediakan fasilitas lainnya. Sarana hotel merupakan sarana yang sangat menunjang industri pariwisata yang nantinya dapat memberikan masukan berupa penerimaan daerah. Hotel yang menjadi salah satu sarana pemerintah Kota Banda Aceh dalam mendukung perekonomian. Variabel Jumlah Hotel memiliki nilai t hitung sebesar 3,513 dengan probabilitas sebesar 0,005. Ini berarti nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka variabel Jumlah Hotel berpengaruh signifikan terhadap penerimaan daerah sektor pariwisata. Ini berarti bahwa jumlah hotel yang ada di Kota Banda Aceh masih perlu adanya penambahan, mengingat untuk prospek yang akan datang masih menjanjikan, ini terbukti bahwa jumlah hotel yang ada di Banda Aceh dari tahun ke tahun semakin meningkat. Dari data yang ada banyak bermunculan hotel-hotel baru dari hotel bertaraf Melati 1 sampai Melati 3 dengan penyediaan fasilitas yang baik dan tak kalah dengan fasilitas yang diberikan oleh hotel berbintang. Banyaknya hotel yang beralih kelas juga menunjukkan bahwa peningkatan fasilitas sarana dan prasarana serta pelayanan semakin baik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Huda (2009) bahwa wisatawan yang menginap di hotel dalam kurun waktu yang lama dikarenakan kualitas pelayanan yang diberikan pihak hotel. Variabel rata-rata lama tinggal wisatawan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan daerah sektor pariwisata di Kota Banda Aceh, secara nyata bahwa semakin lama wisatawan tinggal di Banda Aceh semakin banyak pula objek wisata yang dikunjungi dan semakin banyak pula uang yang dibelanjakan, baik untuk keperluan sehari-hari atau juga banyaknya barang-barang yang di beli untuk keluarganya sebagai oleh-oleh dari Banda Aceh. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan uraian hasil analisis data dan pembahasan maka diperoleh kesimpulan penelitian sebagai berikut : 1. Jumlah wisatawan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap penerimaan daerah sektor pariwisata di Kota Banda Aceh periode tahun Hal ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan. 2. Jumlah objek wisata tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan daerah sektor pariwisata di Kota Banda Aceh periode tahun Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis yang diajukan. 3. Jumlah hotel berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan daerah sektor pariwisata di Kota Banda Aceh periode tahun Hal ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan. 4. Lama tinggal wisatawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan daerah sektor pariwisata di Kota Banda Aceh periode Hal ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan. Volume 2, No. 3, Agustus

9 Saran Berdasarkan penelitian terhadap penerimaan daerah sektor pariwisata di Kota Banda Aceh, maka dapat disampaikan saransaran sebagai berikut : 1. Berdasarkan dari hasil analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Daerah Sektor Pariwisata Kota Banda Aceh diketahui bahwa variabel Jumlah Wisatawan memiliki pengaruh paling besar dan signifikan terhadap Peneriman Daerah Sektor Pariwisata Kota Banda Aceh sehingga menghimbau kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh hendaknya lebih berupaya untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan agar bersedia berkunjung ke Kota Banda Aceh. 2. Agar pengembangan sektor pariwisata dapat lebih terarah diharapkan agar pemerintah Kota Banda Aceh melakukan pengkajian yang dapat mendukung langkah-langkah dan kebijakan serta penyusunan program pengembangan kepariwisataan secara terpadu di Kota Banda Aceh. Dalam rangka mengoptimalkan pengelolaan potensi pariwisata menuju peningkatan pengembangan pariwisata, perlu melibatkan pihak-pihak terkait untuk bersamasama mendorong kebijakan pengembangan pariwisata Kota Banda Aceh. Hal tersebut dapat dimungkinkan apabila pegelolaan pariwisata dilakukan dengan mencermati permintaan 47 - Volume 2, No. 3, Agustus 2014 wisatawan, meningkatkan posisi tawaran potensi wisata dan meningkatkan pemasaran wisata melalui promosi wisata. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh, 2012, Data Jumlah Obyek Wisata Kota Banda Aceh , Banda Aceh. Badan Pusat Statistik Kota Banda Aceh 2012, Banda Aceh Dalam Angka , Banda Aceh. Dinas kebudayaan dan pariwisata Provinsi Aceh, tahun Gujarati, D Basic Econometrics. Mc Graw Hill, New York. Huda, S Analisis Penerimaan Devisa Sektor Pariwisata dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi di Jawa Timur. Jurnal Aplikasi Manajemen. Vol. 7 No.1. Kuncoro, M Metode Kuantitatif : Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi. UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Qadarrochman, N Analisis Penerimaan Daerah dari Sektor Pariwisata di Kota Semarang dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Diponegoro University Institutional Repository. Rahma, N., dan Handayani, R Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan, Jumlah Objek Wisata dan Pendapatan Perkapita Terhadap Penerimaan Sektor Pariwisata Di Kabupaten Kudus. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 2 No. 2, hal 1-9. Spillane, dan James J. DR Pariwisata Indonesia. Kanisius, Yogyakarta. Supranto, J Statistik Teori & Aplikasi. Erlangga, Jakarta. Susiana. 2003, Analisis Faktor yang

10 Mempengaruhi Penerimaan Daerah dari Sektor Pariwisata, Kota Surakarta ( ). Diponegoro University Institutional Repository. Wahab, S Manajemen Kepariwisataan. Pradnya Paramita, Jakarta. Yoeti, O.A Ekonomi Pariwisata. Kompas, Jakarta. Yoeti, O.A Pemasaran Pariwisata Terpadu. Angkasa Bandung, Bandung Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata.Pradnya Paramita, Jakarta Perencanaan Strategis Pemasaran Daerah Tujuan Wisata. Pradnya Paramita, Jakarta. Volume 2, No. 3, Agustus

ANALISIS JUMLAH WISATAWAN TERHADAP REALISASI PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DARI HOTEL DAN RESTORAN KOTA BANDA ACEH

ANALISIS JUMLAH WISATAWAN TERHADAP REALISASI PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DARI HOTEL DAN RESTORAN KOTA BANDA ACEH ANALISIS JUMLAH WISATAWAN TERHADAP REALISASI PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DARI HOTEL DAN RESTORAN KOTA BANDA ACEH Yushita Marini Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Terbuka, UPBJJ Banda Aceh,

Lebih terperinci

PENGARUH JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN, JUMLAH OBYEK WISATA DAN PENDAPATAN PERKAPITA TERHADAP PENERIMAAN SEKTOR PARIWISATA DI KABUPATEN KUDUS

PENGARUH JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN, JUMLAH OBYEK WISATA DAN PENDAPATAN PERKAPITA TERHADAP PENERIMAAN SEKTOR PARIWISATA DI KABUPATEN KUDUS DIPONEGORO JOURNAL OF ECONOMICS Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013, Halaman 1-9 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jme PENGARUH JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN, JUMLAH OBYEK WISATA DAN PENDAPATAN PERKAPITA

Lebih terperinci

1. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK DAERAH DI PROVINSI DKI JAKARTA Tahun

1. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK DAERAH DI PROVINSI DKI JAKARTA Tahun 1. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK DAERAH DI PROVINSI DKI JAKARTA Tahun 2000-2016 JURNAL Dosen Pembimbing : Suharto,S.E., M.Si. Disusun Oleh : Nama : Muhamad Syahru Romadhon NIM

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berbatasan dengan Laut Jawa, Selatan dengan Samudra Indonesia, Timur dengan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berbatasan dengan Laut Jawa, Selatan dengan Samudra Indonesia, Timur dengan BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Provinsi Jawa Timur mempunyai 229 pulau dengan luas wilayah daratan sebesar 47.130,15 Km2 dan lautan seluas 110.764,28 Km2. Wilayah ini membentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi. konsumsi maupun investasi yang pada gilirannya akan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi. konsumsi maupun investasi yang pada gilirannya akan menimbulkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Usaha memperbesar pendapatan asli daerah, maka program

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH (Studi Kasus Pada Kota Di Jawa Barat)

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH (Studi Kasus Pada Kota Di Jawa Barat) PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH (Studi Kasus Pada Kota Di Jawa Barat) Renny Nur ainy 1 Desfitrina 2 Rooswhan Budi Utomo 3 1 Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data 1.1 Analisis Deskripsi Data BAB IV HASIL DAN ANALISIS Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun 1996-2012. Data tersebut

Lebih terperinci

PENGARUH KUNJUNGAN WISATAWAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANDA ACEH TAHUN

PENGARUH KUNJUNGAN WISATAWAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANDA ACEH TAHUN PENGARUH KUNJUNGAN WISATAWAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012-2015 Yushita Marini Ekonomi Akuntansi, Universitas Terbuka, Jl. Pendidikan/Bahagia, email: yushita@ecampus.ut.ac.id

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan analisis mengenai pengaruh jumlah obyek wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap retribusi daerah

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI Nama : BAYU AGUNG PRAMONO NPM : 11212375 Pembimbing : Widiyarsih, SE., MM Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Gambaran Umum Kondisi Administrasi Kota Bandung

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Gambaran Umum Kondisi Administrasi Kota Bandung BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.1.1. Gambaran Umum Kondisi Administrasi Kota Bandung Kota Bandung merupakan Ibu kota Propinsi Jawa Barat yang terletak diantara 107 36 Bujur

Lebih terperinci

DAMPAK PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PERKAPITA DAN JUMLAH WISATAWAN TERHADAP PAJAK HOTEL DAN RESTORAN DI KOTA SAMARINDA

DAMPAK PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PERKAPITA DAN JUMLAH WISATAWAN TERHADAP PAJAK HOTEL DAN RESTORAN DI KOTA SAMARINDA DAMPAK PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PERKAPITA DAN JUMLAH WISATAWAN TERHADAP PAJAK HOTEL DAN RESTORAN DI KOTA SAMARINDA Agus Junaidi 1 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mulawarman, Samarinda,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang disertai oleh perbaikann sistem kelembagaan (Arsyad, 2010:11)

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang disertai oleh perbaikann sistem kelembagaan (Arsyad, 2010:11) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi pada hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat maka diperlukan

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATEN GORONTALO

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATEN GORONTALO PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATEN GORONTALO HELDY ISMAIL Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses penyediaan lapangan kerja, standar hidup bagi sektor-sektor

BAB I PENDAHULUAN. proses penyediaan lapangan kerja, standar hidup bagi sektor-sektor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan yang penting bagi suatu negara. Dengan adanya pariwisata, maka suatu negara akan mendapatkan pemasukan dari

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH JUMLAH WISATAWAN DAN LAJU INFLASI TERHADAP PENERIMAAN PAJAK HIBURAN KOTA PALEMBANG

ANALISIS PENGARUH JUMLAH WISATAWAN DAN LAJU INFLASI TERHADAP PENERIMAAN PAJAK HIBURAN KOTA PALEMBANG IJCCS, Vol.x, No.x, Julyxxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 1 ANALISIS PENGARUH JUMLAH WISATAWAN DAN LAJU INFLASI TERHADAP PENERIMAAN PAJAK HIBURAN KOTA PALEMBANG Leonardo Ariansyah 1, Rika Kharlina E 2, Cherrya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan perekonomian nasional. Pemerintah daerah hendaknya

BAB I PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan perekonomian nasional. Pemerintah daerah hendaknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap daerah memiliki sumber daya alam dan potensi masing-masing dalam pertumbuhan perekonomian nasional. Pemerintah daerah hendaknya dapat menentukan prioritas

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. guna mengetahui apakah model tersebut dianggap relevan atau tidak.

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. guna mengetahui apakah model tersebut dianggap relevan atau tidak. BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian Sebelum dilakukan interpretasi terhadap hasil regresi dari model yang digunakan, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian terhadap asumsi klasik,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan kurun waktu , mengenai Jumlah Wisatawan, Tingkat Hunian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan kurun waktu , mengenai Jumlah Wisatawan, Tingkat Hunian BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Sehubungan dengan obyek yang akan ditulis, maka populasi dalam penelitian difokuskan di Kabupaten Banjarnegara. Dimana data dalam penelitian ini diperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANDA ACEH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANDA ACEH ISSN 2302-0172 7 Pages pp. 60-66 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANDA ACEH Aslim 1, Abubakar Hamzah 2, Mohd Nur Syechalad 3 1) Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universyitas

Lebih terperinci

Volume 11 Nomor 2 September 2014

Volume 11 Nomor 2 September 2014 Volume 11 Nomor September 014 ISSN 0168537 9 77 0 1 6 8 5 3 7 1 11 Hal. 103 00 Tabanan September 014 Kampus : Jl. Wagimin No.8 Kediri Tabanan Bali 8171 Telp./Fax. : (0361) 9311605 PENGARUH JUMLAH KUNJUNGAN

Lebih terperinci

Embun Rahmawati. Universitas Bina Nusantara Palem Puri No 2 Rt 005/007, Pondok Aren Tangerang 15229, , 1 Murtedjo, Ak.

Embun Rahmawati. Universitas Bina Nusantara Palem Puri No 2 Rt 005/007, Pondok Aren Tangerang 15229, , 1 Murtedjo, Ak. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Inflasi Terhadap Realisasi Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah di DKI Jakarta Embun Rahmawati Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sasaran penelitian ini berkaitan dengan obyek yang akan ditulis, maka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sasaran penelitian ini berkaitan dengan obyek yang akan ditulis, maka BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Sasaran penelitian ini berkaitan dengan obyek yang akan ditulis, maka populasi dalam penelitian difokuskan di Kabupaten Banjarnegara. Dimana data

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Bab ini terdiri dari 3 bagian. Pada bagian pertama diberikan tinjauan pustaka dari penelitian-penelitian sebelumnya. Pada bagian kedua diberikan teori penunjang untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. antara dan bujur timur dengan luas 44,91 km². Kecamatan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. antara dan bujur timur dengan luas 44,91 km². Kecamatan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Kecamatan Johan Pahlawan terletak antara 04 1 0 lintang utara serta antara 96 04 0 dan 96 09 0 bujur timur dengan luas 44,91 km².

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. 1. Sektor yang memiliki keterkaitan ke belakang (backward linkage) tertinggi

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. 1. Sektor yang memiliki keterkaitan ke belakang (backward linkage) tertinggi BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, sehingga dapat disimpulkan. 1. Sektor yang memiliki keterkaitan ke belakang

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Pariwisata Terhadap Produk Domestik...(Yhoga Bagus)

Analisis Pengaruh Pariwisata Terhadap Produk Domestik...(Yhoga Bagus) Analisis Pengaruh Pariwisata Terhadap Produk Domestik...(Yhoga Bagus) ANALISIS PENGARUH PARIWISATA TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN / KOTA PROVINSI JAWA TIMUR 2011-2014 Yhoga Bagus Adhikrisna

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Analisa Statistik Deskriptif Statistik deskriftif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti minimum, maksimum, mean, dan standar

Lebih terperinci

PENGARUH JUMLAH BIRO PERJALANAN WISATA DAN KURS DOLLAR AMERIKA TERHADAP KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA DI PROVINSI BALI

PENGARUH JUMLAH BIRO PERJALANAN WISATA DAN KURS DOLLAR AMERIKA TERHADAP KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA DI PROVINSI BALI PENGARUH JUMLAH BIRO PERJALANAN WISATA DAN KURS DOLLAR AMERIKA TERHADAP KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA DI PROVINSI BALI I MADE HARY KUSMAWAN SAGUNG RAT SRI MAHYUNI Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA Nama : Ridwan Maulana NPM : 16212320 Pembimbing : Widiyarsih, SE.,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Luas dan Letak Geografis Secara Geografis wilayah Kabupaten Serang terletak pada koordinat 5 50 sampai dengan 6 21 Lintang Selatan

Lebih terperinci

PENERIMAAN PAJAK REKLAME DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

PENERIMAAN PAJAK REKLAME DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan Volume 14, Nomor 2, Oktober 2013, hlm.137-143 PENERIMAAN PAJAK REKLAME DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Opissen Yudisyus Institute of Public Policy and Economic

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2010 dan tahun Bahkan pada tahun 2009 sektor pariwisata. batu bara, dan minyak kelapa sawit (Akhirudin, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2010 dan tahun Bahkan pada tahun 2009 sektor pariwisata. batu bara, dan minyak kelapa sawit (Akhirudin, 2014). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sektor strategis dalam pengembangan perekonomian Indonesia adalah sektor pariwisata. Selain sebagai salah satu sumber penerima devisa, sektor ini juga dapat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Pengaruh Financial Leverage, Return On Equity (ROE) dan Firm Size terhadap Tingkat Underpricing (Studi Kasus pada Perusahaan Non Keuangan yang Melakukan Initial Public

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk didalamnya di sektor pariwisata. Untuk lebih memantapkan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan analisis mengenai Pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Dan Penanaman Modal Asing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh promosi

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh promosi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh promosi terhadap jumlah wisatawan dan implikasinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi didefinisikan sebagai kemampuan ekonomi nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka waktu yang cukup lama untuk dapat

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA BARAT TAHUN Oleh: Lastri Apriani Nurjannah

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA BARAT TAHUN Oleh: Lastri Apriani Nurjannah ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA BARAT TAHUN 2001 2015 Oleh: Lastri Apriani Nurjannah 133401016 Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi (Jl.

Lebih terperinci

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Rezky Fatma Dewi Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH JUMLAH WISATAWAN, JUMLAH HOTEL, DAN TINGKAT HUNIAN HOTEL TERHADAP PENERIMAAN PAJAK HOTEL DI KOTA PALEMBANG

PENGARUH JUMLAH WISATAWAN, JUMLAH HOTEL, DAN TINGKAT HUNIAN HOTEL TERHADAP PENERIMAAN PAJAK HOTEL DI KOTA PALEMBANG IJCCS, Vol.x, No.x, Julyxxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 1 PENGARUH JUMLAH WISATAWAN, JUMLAH HOTEL, DAN TINGKAT HUNIAN HOTEL TERHADAP PENERIMAAN PAJAK HOTEL DI KOTA PALEMBANG Andre 1, Siti Khairani 2, 1,2

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.12 No.3 Tahun 2012

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.12 No.3 Tahun 2012 FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK PERHOTELAN DI KOTA JAMBI Azizah 1 Abstract The aim of the research is to find out the number of room occupants, average tariff per room, and deflator PDRB

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek/Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kota/kabupaten yang termasuk dalam Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. B. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dari tahun ke tahun, jumlah. kegiatan wisata semakin mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dari tahun ke tahun, jumlah. kegiatan wisata semakin mengalami peningkatan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu industri yang memiliki pertumbuhan pembangunan yang cepat. Saat ini sektor pariwisata banyak memberikan kontribusi terhadap

Lebih terperinci

Keywords : GDRP, learning distribution, work opportunity

Keywords : GDRP, learning distribution, work opportunity 1 ANALISIS PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO SEKTOR PERTANIAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KESEMPATAN KERJA SERTA DISTRIBUSI PENDAPATAN DI PROVINSI SUMATERA SELATAN Erlina Rufaidah 1, Dwi Wulan Sari 2 Program Studi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh data Pajak Hotel, jumlah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE AUDIT DAN UKURAN KAP TERHADAP MANAJEMEN LABA. : Kurnia Pandu Wibowo NPM :

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE AUDIT DAN UKURAN KAP TERHADAP MANAJEMEN LABA. : Kurnia Pandu Wibowo NPM : PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE AUDIT DAN UKURAN KAP TERHADAP MANAJEMEN LABA Nama : Kurnia Pandu Wibowo NPM : 23210939 Jurusan : S1- AKUNTANSI Nama : Kurnia Pandu Wibowo Npm

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti dan terdiri atas sejumlah individu, baik terbatas maupun tidak terbatas, sedangkan sample adalah bagian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. independen dari listrik adalah satuan kilowatt (kwh), untuk minyak adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. independen dari listrik adalah satuan kilowatt (kwh), untuk minyak adalah 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengolahan Data Data yang diambil untuk varibel dependen adalah produk domestic bruto di Jakarta period 1995 2005 dalam satuan rupiah. Sedangkan variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan serangkaian usaha yang dilakukan suatu negara untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya. Dalam pembangunan ekonomi Indonesia,

Lebih terperinci

PENGARUH POTONGAN HARGA, PENJUALAN PRIBADI, DAN PENATAAN PRODUK TERHADAP PEMBELIAN TIDAK TERENCANA PADA GIANT HYPERMARKET MASPION SURABAYA

PENGARUH POTONGAN HARGA, PENJUALAN PRIBADI, DAN PENATAAN PRODUK TERHADAP PEMBELIAN TIDAK TERENCANA PADA GIANT HYPERMARKET MASPION SURABAYA PENGARUH POTONGAN HARGA, PENJUALAN PRIBADI, DAN PENATAAN PRODUK TERHADAP PEMBELIAN TIDAK TERENCANA PADA GIANT HYPERMARKET MASPION SURABAYA Novita Amelia, Muslichah Erma Widiana, Indah Noviandari Prodi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian dalam menyusun penelitian ini adalah pada 29 kabupaten dan 9 kota di Provinsi Jawa Timur, dengan pertimbangan bahwa Provinsi

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA BAWANG MERAH IMPOR TERHADAP PERMINTAAN IMPOR BAWANG MERAH DI INDONESIA TAHUN

PENGARUH HARGA BAWANG MERAH IMPOR TERHADAP PERMINTAAN IMPOR BAWANG MERAH DI INDONESIA TAHUN PENGARUH HARGA BAWANG MERAH IMPOR TERHADAP PERMINTAAN IMPOR BAWANG MERAH DI INDONESIA TAHUN 2002-2012 Julika Rahma Siagian Program Studi Ilmu Ekonomi, Pasca Sarjana, Medan Sumatera Utara Universitas Negeri

Lebih terperinci

Disusun Oleh: NURUL FAJRINA B

Disusun Oleh: NURUL FAJRINA B ANALISIS RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2012-2015) Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dilakukan analisis model Fixed Effect beserta pengujian hipotesisnya yang meliputi uji serempak (uji-f), Uji signifikansi parameter individual (Uji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi penelitian pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur dimana peneliti mengambil di daerah tersebut karena peneliti

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

ANALISIS KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR ANALISIS KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR Yeni Ratnawati Fakultas Ekonomi, Universis 17 Agustus 1945 Samarinda. Email : yratnawati07@gmail.com ABSTRAKSI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari 55 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Adapun yang menjadi obyek penelitian sebagai variabel bebas (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari PAD, transfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dari hasil pengumpulan data sekunder mengenai Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Timur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang meliputi populasi dan sampel penelitian, data dan sumber data, variabel operasional, metode analisis data serta

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TEMPAT WISATA PANTAI SAMUDERA BARU. Fajar Ramadhan. Abstrak

PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TEMPAT WISATA PANTAI SAMUDERA BARU. Fajar Ramadhan. Abstrak PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TEMPAT WISATA PANTAI SAMUDERA BARU Fajar Ramadhan Abstrak Pariwisata adalah salah satu jenis industri yang mampu mempercepat pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penghasil devisa terbesar di bawah minyak dan gas bumi, batu bara, minyak

BAB I PENDAHULUAN. penghasil devisa terbesar di bawah minyak dan gas bumi, batu bara, minyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan sektor yang sangat strategis dan memiliki trend kontribusi positif terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia. Menurut data BPS,

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016 PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN TINGKAT EKONOMI WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Kelurahan Cijantung Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2015) PENULISAN

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BISNIS RETAIL DI LOTTEMART SURAKARTA

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BISNIS RETAIL DI LOTTEMART SURAKARTA ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BISNIS RETAIL DI LOTTEMART SURAKARTA Dra. Hj. Istiatin, SE. MM istiatinumi@gmail.com Hj. Sudarwati, SE. MM sudarwatiuniba@gmail.com (Dosen Fakultas Ekonomi Manajemen UNIBA)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. (Pendapatan Asli Daerah) pada kabupaten/ kota di Provinsi DIY tahun

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. (Pendapatan Asli Daerah) pada kabupaten/ kota di Provinsi DIY tahun BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menganalisis pengaruh JKW (Jumlah Kunjungan Wisatawan), JOW (Jumlah Obyek Wisata) dan PP (Pendapatan Perkapita) terhadap PAD (Pendapatan Asli Daerah)

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP JUMLAH PENGANGGURAN DI PROVINSI ACEH

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP JUMLAH PENGANGGURAN DI PROVINSI ACEH PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP JUMLAH PENGANGGURAN DI PROVINSI ACEH HOVONLY APRISTA SIMBOLON Email: ivosimbolon@gmail.com Mahasiswa Program Pascasajana, Universitas Negeri Medan

Lebih terperinci

ISSN: Vol. 1 No. 1 Agustus 2012

ISSN: Vol. 1 No. 1 Agustus 2012 ISSN: 2303-1751 Vol. 1 No. 1 Agustus 2012 e-jurnal Matematika, Vol. 1, No. 1, Agustus 2012, 99-102 ISSN: 2303-1751 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PDB INDONESIA DENGAN PERSAMAAN SIMULTAN 2SLS NI MADE

Lebih terperinci

Pengaruh pendidikan, upah dan kesempatan kerja terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Jambi

Pengaruh pendidikan, upah dan kesempatan kerja terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Jambi Pengaruh pendidikan, upah dan kesempatan kerja terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Jambi Fitri Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada hasil pengumpulan data sekunder mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus ( DAK ), Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Person Terhadap Peningkatan Sales Volume Merchant Pada Bagian Pengembangan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Person Terhadap Peningkatan Sales Volume Merchant Pada Bagian Pengembangan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Program Branch Competition Objek penelitian diambil sesuai dengan judul penelitiannya yaitu Pengaruh Program Branch Competition Pemasaran EDC Merchant dan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen. Analisis ini untuk mengetahui arah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi yang diperlukan untuk evaluasi dan perencanaan ekonomi makro, biasanya dilihat dari pertumbuhan angka

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Dengan menggunakan laporan penerimaan pajak yang dimiliki oleh Suku Dinas Pelayanan Pajak Kota Administrasi Jakarta Pusat, maka dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 63 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Data dari variabel-variabel yang akan digunakan dalam analisis pada penelitian ini akan penulis sajikan dalam bentuk tabelaris sebagai berikut

Lebih terperinci

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet ALIFA AMELIA 10210562 LATAR BELAKANG MASALAH Sumber daya manusia merupakan

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisi data dalam penelitian ini terdiri dari perhitungan nilai ekonomi dan analisis regresi linier berganda. Perhitungan nilai ekonomi digunakan untuk mengetahui nilai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Daerah Penelitian dan definisi operasional variabel. Penelitian ini dilaksanakandi di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung.

III. METODE PENELITIAN. A. Daerah Penelitian dan definisi operasional variabel. Penelitian ini dilaksanakandi di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung. 60 III. METODE PENELITIAN A. Daerah Penelitian dan definisi operasional variabel Penelitian ini dilaksanakandi di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung. Pemilihan Kota Bandar Lampung sebagai daerah penelitian

Lebih terperinci

Keywords : Local Revenue (PAD), General Allocation Fund (DAU), Specific Allocation Fund (DAK), Provit Sharing Funda (DBH), Economic Growth

Keywords : Local Revenue (PAD), General Allocation Fund (DAU), Specific Allocation Fund (DAK), Provit Sharing Funda (DBH), Economic Growth This research uses a multiple regression analysis.the research partial result shows that PAD, DAU and DAK influence the economic growth of residence/cities in East Java. It means that they play an important

Lebih terperinci

PENGARUH JUMLAH WISATAWAN, TINGKAT HUNIAN HOTEL DAN ANALISIS OBYEK PENDAPATAN PERKAPITA TERHADAP RETRIBUSI JAWA TENGAH PARIWISATA

PENGARUH JUMLAH WISATAWAN, TINGKAT HUNIAN HOTEL DAN ANALISIS OBYEK PENDAPATAN PERKAPITA TERHADAP RETRIBUSI JAWA TENGAH PARIWISATA ANALISIS PENGARUH JUMLAH OBYEK WISATA, JUMLAH WISATAWAN, TINGKAT HUNIAN HOTEL DAN PENDAPATAN PERKAPITA TERHADAP RETRIBUSI OBYEK PARIWISATA DI JAWA TENGAH MURTI HANDAYANI Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. HASIL DAN PEMBAHASAN II. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan jawaban responden yang telah diklasifikasikan menurut jenis kelamin, umur, pendidikan, jenis pekerjaan, dan pengeluaran dalam satu bulan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang tercermat dan akurat yang digunakan dengan menggunakan program SPSS versi

bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang tercermat dan akurat yang digunakan dengan menggunakan program SPSS versi 57 BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil analisis data yang akan disajikan di bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang tercermat dan akurat yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sumber Data Metode penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yang berbentuk time series selama periode waktu 2005-2015 di Sumatera Barat yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan ini semakin dirasakan oleh daerah terutama sejak diberlakukannya

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan ini semakin dirasakan oleh daerah terutama sejak diberlakukannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembiayaan pemerintah daerah dalam melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan senantiasa memerlukan sumber penerimaan yang dapat diandalkan. Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi, BAB III 3.1. Jenis dan Sumber Data METODE PENELITIAN 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan adalah data yang dicatat secara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menjadi sumber pendapatan bagi beberapa negara di dunia. Pada tahun 2011,

I. PENDAHULUAN. menjadi sumber pendapatan bagi beberapa negara di dunia. Pada tahun 2011, I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri pariwisata saat ini sudah menjadi salah satu primadona dunia dan menjadi sumber pendapatan bagi beberapa negara di dunia. Pada tahun 2011, United Nations World

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan suatu penerimaan yang rutin, maka pemerintah menempatkan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan suatu penerimaan yang rutin, maka pemerintah menempatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan merupakan hal yang penting bagi suatu negara yang terus menerus berkembang. Dalam peningkatan dan pembangunan nasional pemerintah memerlukan suatu penerimaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang berpotensi untuk dijadikan objek pariwisata. Perkembangan industri pariwisata Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun

Lebih terperinci

PENGARUH SEKTOR EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PROVINSI RIAU. Dian Alfira Kasmita

PENGARUH SEKTOR EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PROVINSI RIAU. Dian Alfira Kasmita PENGARUH SEKTOR EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PROVINSI RIAU Dian Alfira Kasmita Pembimbing: Almasdi Syahza dan Riadi Armas Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Jl. Bina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengelola sumber daya ekonomi daerah yang berdaya guna dan berhasil

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengelola sumber daya ekonomi daerah yang berdaya guna dan berhasil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari upaya pembangunan secara nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pemerintah daerah, sehingga tercipta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu wilayah dalam suatu periode tertentu. Produk Domestik

Lebih terperinci

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen Zakiah Jamal 18212005/4EA03 Manajemen Prof.Dr.Ir.Euphrasia Susy Suhendra, M.S. Pengaruh Bauran Pemasaran 4P Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus pada Konsumen Produk Merek Enzoro Toko

Lebih terperinci