STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. Poltekkes Kemenkes Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD KAB. PANGKEP

HUBUNGAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR, KOMUNIKASI DAN TINDAKAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

ANALISIS KINERJA PERAWAT PELKASANA DALAM PENERAPAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANGAN RAWAT INAP RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT CUT MUTIA KABUPATEN ACEH UTARA

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HALUSINASI TERHADAP KEMAMPUAN KLIEN MENGONTROL HALUSINASI DI RSKD DADI MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan secara maksimal. Untuk mewujudkan pelayanan yang maksimal,

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN JUMLAH PERAWAT DI PUSKESMAS WAEPANA KECAMATAN SOA KABUPATEN NGADA PROPINSI NTT TAHUN 2013

PENGARUH PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DIRUANG INTERNA RSUD DAYA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN PENGGUNA YANKESTIS DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSUD SYECH YUSUF KAB.

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 74-84

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG KEMBALI DI RUANG RAWAT JALAN RSI SAKINAH MOJOKERTO. Arief Fardiansyah 1 *)

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA

PENGARUH KINERJA PERAWAT DAN PENGORGANISASIAN TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP MENGGUNAKAN METODE TIM DI RSI FAISAL MAKASSAR

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN PERILAKU CARING PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP

Promotif, Vol.1 No.2 Apr 2012 Hal ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUMAH BERSALIN NISA KOTA PALU

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2 (1) 2017

FAKTOR PSIKOLOGI KLIEN MEMILIH RUMAH SAKIT SARI MULIA SEBAGAI PELAYANAN RAWAT INAP. Abstrak

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1996 TENTANG TENAGA KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh

PENGARUH PELAYANAN BIDAN DELIMA TERHADAP KEPUASAN KLIEN DI WILAYAH KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BANGSAL RAWAT INAP WARDAH RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEMBUHAN PASIEN PENDERITA DEMAM TYPHOID DI RUANG PERAWATAN INTERNA RSUD KOTA MAKASSAR

166 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik) PENDAHULUAN

Promotif, Vol.3 No.1 Okt 2013 Hal 19-26

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL(MAKP) DI INSTALASI RAWAT INAP

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN KONSEP DIRI PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROV.

HUBUNGAN KOMPETENSI BIDANG KOMUNIKASI DENGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG PERAWATAN BEDAH DAN INTERNA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SALEWANGANG MAROS

Oleh : Rahayu Setyowati

SIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN

Seprianus Lahal 1, Suhartatik 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK

Sri Hariati Dongge,S.Farm,Apt,MPH Dinas Kesehatan Kab. Konawe Sulawesi Tenggara

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa pelayanan kesehatan seperti rumah sakit untuk memberikan informasi, fasilitas

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANGAN PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2016

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1996 TENTANG TENAGA KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN WAKTU PELAYANAN REKAM MEDIS DI TPPRJ DENGAN KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK BEDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG TAHUN 2012

ARTIKEL PENELITIAN. Hj.Evi Risa Mariana 1, Zainab², H.Syaifullah Kholik³ ABSTRAK

DAMPAK KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS WARAKAS JAKARTA UTARA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan dengan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Ruang Rawat Inap Kelas III

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA) Di Puskesmas Benteng Kota Sukabumi

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL THEODORA MAKASSAR

PENDAHULUAN INTISARI MUFLIH

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang kebidanan RSUD.Dr.M.M

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian observasional.dan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan bertujuan agar setiap penduduk mampu

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1996 TENTANG TENAGA KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

PERAN TENAGA KESEHATAN VOKASIONAL DALAM PENGUATAN PELAYANAN PRIMER DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Tingkat Kepuasan Pasien Jamkesmas Terhadap Pelayanan Rawat Jalan Pusat Kesehatan Masyarakat Ampenan Tahun 2013

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

PENGARUH WAKTU TUNGGU PETUGAS PELAYANAN REKAM MEDIS TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI PENDAFTARAN RAWAT JALAN DI RSUD. DR. R. M. DJOELHAM BINJAI TAHUN 2015

PENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif menggunakan metode observasional korelatif dengan jenis

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter,

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan menurut Kamus Bahasa Indonesia (2005) adalah puas ; merasa

Jurnal Medika Saintika Vol 7 (2) Jurnal Medika Saintika

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN BIDAN TERHADAP PELAKSANAAN PERAWATAN LUKA EPISIOTOMI DI RSUD KOTA MAKASSAR

BAB IV HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Puskesmas Tegalrejo. 2 orang tenaga medis, 3 orang tenaga paramedik, Higienie

HASIL PENELITIAN 1. Analisis Univariat. a. Gambaran Kepuasan Pasien Jamkesmas Pada Pelayanan Keperawatan

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BALAI PENGOBATAN GIGI PUSKESMAS PADANGSARI KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan hubungan antar variabel yaitu pemberian MP ASI dengan

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan case control.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN DESA SIAGA DI KABUPATEN TAPIN TAHUN 2014

Judul : Hubungan Sanitasi Rawat Inap Kelas III dengan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong Nama : EKA SETIAWATI NIM : J

BAB 1 PENDAHULUAN. Sesuai dengan Kepmenkes No.1202/MENKES/SK/VIII/2003 tentang

PERATURAN YANG TERKAIT DENGAN RM

¹STIKES Nani Hasanuddin Makassar ²STIKES Nani Hasanuddin Makassar ³STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terpadu kepada masyarakat dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan serta

1 BAB I PENDAHULUAN. pengentasan kemiskinan. Tujuan MDGs di bidang kesehatan merupakan tujuan

PENGARUH KOMUNIKASI DAN PERILAKU PERAWAT TERHADAP KESEMBUHAN PASIEN DI RUANG PERAWATAN LONTARA I RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

KARAKTERISTIK PASIEN RUJUKAN MASUK RAWAT INAP PADA TAHUN 2010 DAN 2011 DI RSUD SRAGEN

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUH KEPUASAN PASIEN TERHADAP MINAT MENGGUNAKAN PELAYANAN JAMKESMAS DI RUANG RAWAT INAP PUSKESMAS MINASATENE KEC MINASATENE KAB PANGKEP Susyana Mardani K 1, H Latief 2, Yasir Haskas 3 1 STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2 Poltekkes Kemenkes Makassar 3 STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK Kepuasan pasien adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan dan kebutuhan pasien dipenuhi (Nursalam, 2012). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pelayanan tenaga kesehatan, pelayanan rawat inap, fasilitas puskesmas dengan kepuasan pasien jamkesmas di ruang rawat inap puskesmas Minasatene Kec Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan metode cross sectional, pengambilan sampel menggunakan teknik sampling, didapatkan sebanyak 40 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Data yang telah terkumpul kemudian diolah dan dianalisis menggunakan komputer program Microsoft excel dan program statistik (SPSS) versi 16,0. Analisis data menggunakan program statistik. Analisis data mencangkup analisis univariat dengan mencari distribusi ferquensi, analisis bivariat dengan uji Chi square yang dibaca melalui pearson chi- square, dengan derajat kemaknaan p<0,05. Hasil analisis bivariat didapatkan pengaruh antara tenaga kesehatan dengan kepuasan pasien (p<0,006), pengaruh antara pelayanan rawat inap dengan kepuasan pasien (p<0,004), dan terdapat pengaruh antara fasilitas puskesmas dengan kepuasan pasien (p<0,003). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara tenaga kesehatan, pelayanan rawat inap dan fasilitas puskesmas dengan kepuasan pasien jamkesmas di ruang rawat inap Puskesmas Minasatene Kec Kata Kunci : Kepuasan, Tenaga Kesehatan, Rawat Inap, Fasilitas. PENDAHULUAN Kesehatan merupakan hak fundamental bagi setiap warga. Sebagaimana telah ditetapkan oleh konstitusi Organisasi Kesehatan sedunia. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 H dan atau Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992 yang mengatakan bahwa setiap individu, keluarga, dan masyarakat berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatan serta Negara bertanggung jawab mengatur agar masyarakat terpenuhi hak hidup sehat termasuk bagi masyarakat miskin dan tidak mampu (Jurnal, 2010). Data dari Organisasi Kesehatan Dunia untuk Wilayah Asia Tenggara (WHO, 2010) menunjukkan bahwa sekitar 35% pengguna jasa pelayanan kesehatan merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan dan sekitar 55% menyatakan tidak puas (Septiadi, 2008). Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan harapannya. (Nursalam, 2012). Pembangunan dibidang kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional pemerintah sebagai institusi tertinggi yang bertanggungjawab atas pemeliharaan kesehatan harus pula memenuhi kewajiban dalam menyediakan sarana pelayanan kesehatan. Sebagaimana diketahui bahwa pembangunan kesehatan kunci sukses yang mendasari pembangunan lainnya, dengan kata lain kesehatan merupakan kebutuhan dasar manusia yang utama dan menjadi prioritas yang mendasar bagi kehidupan. Pelaksanaan pembangunan dibidang kesehatan yang melibatkan seluruh warga masyarakat Indonesia, hal tersebut dapat dimengerti karena pembangunan kesehatan mempunyai hubungan yang dinamis dengan sektor lainnya (Anonim, 2013). Salah satu indikator kualitas mutu pelayanan Puskesmas adalah kepuasan pasien. Namun, tidak semua Puskesmas dapat memenuhinya. Fakta mengenai buruknya pelayanan di Puskesmas masih ada. Terlebih lagi sikap dari pihak Puskesmas yang 555

cepat dan tepat, biaya pengobatan yang murah, serta sikap tenaga medis yang ramah dan komunikatif adalah sebagian dari tuntunan pasien terhadap pelayanan Puskesmas. Namun, hanya sebagian Puskesmas dapat memenuhi tersebut terutama masalah kepuasan pasien (Zulfa, 2009). Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang (pelanggan) setelah membandingkan antara kinerja atau hasil yang dirasakan (pelayanan yang diterima dan dirasakan) dengan yang diharapkannya yang menimbulkan perasaan senang atau kecewa seseorang sebagai hasil dari perbandingan antara prestasi atau produk yang dirasakan dan yang diharapkannya (Kolter, 2007). Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) merupakan program bantuan sosial pemerintah. Program ini diselenggarakan secara nasional agar terjadi subsidi silang dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh bagi masyarakat miskin. Jumlah sasaran peserta JAMKESMAS Tahun 2008 seluruh Indonesia adalah 76,4 juta jiwa yang bersumber dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2006 yang dijadikan dasar penetapan jumlah sasaran peserta secara nasional oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (Depkes, 2008). Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) adalah Organisai fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatn yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat (Puji H, 2009). Puskesmas Minasatene adalah salah satu instansi yang melayani pelayanan pasien Jamkesmas baik di rawat inap maupun rawat jalan, tapi pada kenyataannya masih banyak pasien yang kurang puas dengan pelayanan yang diberikan. Masyarakat yang sebagai peserta Jamkesmas merasa adanya perbedaan pelayanan yang diberikan kepada mereka. Jumlah masyarakat yang memiliki kartu Jamkesmas di Kecamatan Minasatene berjumlah 9,325 jiwa yang dimana jumlah tersebut tidak ada perubahan dari Tahun 2012 dan Tahun sebelumnya Berdasarkan hasil survey data awal di Pangkep Tahun 2013 kunjugan pasien yang menggunakan pelayanan Jamkesmas dari Tahun ke Tahun mengalami penurunan. Kunjungan pasien diruang rawat inap Pangkep dari Tahun 2011 sampai Tahun 2012 mengalami penurunan dari Tahun ke Tahun yaitu Tahun 2011 sebanyak 300 dan Tahun 2012 sebanyak 250. Hal ini disebabkan, karena cerita masyarakat mengenai buruknya pelayanan di Puskesmas. Kondisi tersebut menyebabkan sebagian masyarakat lebih selektif dalam memilih Puskesmas untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang terbaik. Terlebih lagi sikap dari pihak tenaga medis yang kurang cepat dan tepat dalam melakukan pelayanan yang diberikan terhadap pasien peserta Jamkesmas dengan pasien yang menggunakan biaya sendiri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Selain itu, peserta pasien Jamkesmas juga mendapatkan pelayanan kesehatan yang kurang memuaskan, apabila dibandingkan dengan pasien yang menggunakan biaya sendiri (pasien umum). Persoalan kesehatan bagi masyarakat miskin belum dapat diatasi, masyarakat miskin masih menghadapi berbagai macam persoalan tentang perlakuan pelayanan yang tidak memenuhi standar pelayanan yang diharapkan. BAHAN DAN METODE Lokasi, populasi, dan sampel Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka jenis peneitian ini adalah deskriptif dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Minasatene Kec Minasatene Kab Pangkep pada tanggal 24 Juni 2013 sampai 15 Juli 2013. Populasi Penelitian adalah semua pasien rawat inap kelas I dan kelas II di Pangkep, dengan jumlah kunjungan rata-rata perbulan sebanyak 47 orang. Penentuan jumlah besar sampel dengan menggunakan rumus didapatkan 40 responden sesuai dengan kriteria inklusi. 1. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah : a. Telah mengalami rawat inap sekurangkurangnya 2 x 24 jam. b. Pasien usia 10->42 tahun. c. Pasien yang tidak menggunakan pelayanan jamkesmas. d. Pasien yang masuk tidak dalam keadaan gawat darurat/kecelakaan. e. Pasien bersedia diteliti. f. Pasien yang bisa membaca dan menulis. 2. Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah : a. Pasiendalam keadaan sangat gawat. b. Pasien tidak bersedia diteliti. Pengumpulan data dan pengolahan data Data primer diperoleh melalui kuesioner yang di dapatkan langsung dari responden. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari tempat penelitian, yaitu bagian rekam medik 556

Pangkep, data primer dari quesioner. Pengolahan data dilakukan dengan : 1 Editing Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul. 2. Coding Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer. 3. Tabulasi data Tabulasi data merupakan kelanjutan dari pengkodean pada proses pengolahan, dalam hal ini setelah data tersebut dikoding kemudian ditabulasi agar lebih mempermudah penyajian data dalam bentuk distribusi frekuensi. Analisis data Untuk memudahkan analisis data, maka data dikelompokkan ke dalam tabel kerja, kemudian data dianalisis secara statistik analitik melalui perhitungan persentasi dan hasil perhitungan jumlah. 1. Analisis Univariat Analisis Univariat dilakukan terhadap sikap variabel dari hasil penelitian. Analisis menghasilkan distribusi dan persentase dari setiap variabel yang diteliti. 2. Analisis Bivariat Dilakukan terhadap tiap-tiap variabel Independen dan variabel Dependen dengan menggunakan Uji Chi-Squre dengan batas kemaknaan p(α) 0,05 yang berarti ada hubungan antara dua variabel yang diukur. Maka Ho ditolak, apabila p(α) >0,05 maka Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan yang bermaknaan antara dua variabel yang diukur. Jika p<α (0,05) maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima yang berarti ada pengaruh kepuasan pasien terhadap kepuasan pasien jamkesmas di ruang rawat inap puskesmas. Sedangkan jika p>α (0,05) maka hipotesis nol diterima dan hipotesis alternatif ditolak yang berarti tidak ada pengaruh kepuasan pasien terhadap kepuasan pasien jamkesmas di ruang rawat inap puskesmas. HASIL PENELITIAN Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Pasien di Ruang Rawat Inap Puskesmas Minasatene Kec Minasatene Kab Pangkep. Umur (Tahun) n (%) 10-20 19 47,5 21-30 12 30,0 31-40 3 7,5 >41 Tahun 6 15,0% % Berdasarkan tabel 1 menunjukkan jumlah responden terbanyak adalah responden berumur 10-20 Tahun sebanyak 19 orang (47,5%), responden yang berumur 21-30 Tahun sebanyak 12 orang (30,0%), responden yang berumur >41 Tahun sebanyak 6 orang (15,0%), dan responden yang berumur 31-40 Tahun sebanyak 3 orang (7,5%). Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Pasien di Ruang Rawat Inap Puskesmas Minasatene Kec Jenis Kelamin n (%) Laki-laki 19 47,5 Perempuan 21 52,5 Berdasarkan tabel 2 menunjukkan jumlah responden terbanyak adalah yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 21 orang (52,5%), responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 19 orang (47,5%). Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pasien di Ruang Rawat Inap Puskesmas Minasatene Kec Pendidikan n (%) SD 13 32,5 SMP 10 25,0 SMA 15 37,5 D3/S1 2 5,0 Tabel 3 menunjukkan jumlah responden terbanyak adalah responden pendidikan SMA sebanyak 15 orang (37,5%), responden pendidikan SD sebanyak 13 orang (32,5%), responden pendidikan SMP sebanyak 10 orang (25,0%), responden pendidikan D3/S1 sebanyak 2 orang (5,0%). Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pelayanan Tenaga Kesehatan di Ruang Rawat Inap Puskesmas Minasatene Kec 557

Pelayanan Tenaga Kesehatan n (%) Baik 22 55,0 Kurang 18 45,0 Berdasarkan table 4 diatas menunjukkan jumlah responden tertinggi dari pelayanan tenaga kesehatan yang menyatakan baik yaitu sebanyak 22 responden (55,0%), dan terendah berada pada pelayanan tenaga kesehatan yang menyatakan kurang yaitu sebanyak 18 responden (45,0%). Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pelayanan Rawat Inap di Ruang Rawat Inap Puskesmas Minasatene Kec Pelayanan Rawat Inap n (%) Baik 25 62,5 Kurang 15 37,5 Berdasarkan tabel 5 responden tertinggi dari pelayanan rawat inap yang menyatakan baik yaitu sebanyak 25 responden (62,5%), dan terendah berada pada pelayanan rawat inap yang menyatakan kurang yaitu sebanyak 15 responden (37,5%) Tabel 6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Fasilitas Puskesmas di Ruang Rawat Inap Puskesmas Minasatene Kec Fasilitas Puskesmas n (%) Baik 26 65,0 Kurang 14 35,0 Berdasarkan tabel 6 diatas menunjukkan jumlah responden tertinggi dari fasilitas puskesmas yang menyatakan baik yaitu sebanyak 26 responden (65,0%), dan terendah berada pada fasilitas puskesmas yang menyatakan kurang yaitu sebanyak 14 responden (35,0%). Tabel 7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kepuasan Pasien Jamkesmas di Ruang Rawat Inap Puskesmas Minasatene Kec Kepuasan Pasien Jamkesmas n (%) Puas 23 57,5 Tidak Puas 17 42,5 Berdasarkan tabel 7 diatas menunjukkan jumlah responden tertinggi dari kepuasan pasien jamkesmas yang menyatakan puas yaitu sebanyak 23 responden (57,5%), dan terendah berada pada kepuasan pasien jamkesmas yang menyatakan tidak puas yaitu sebanyak 17 Tabel 8 Distribusi Pengaruh Pelayanan Tenaga Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien Jamkesmas di Ruang Rawat Inap Pangkep. Kepuasan Pasien Pelayanan Tidak Total Tenaga Puas Kesehatan Puas n % n % n % Baik 17 42,5 5 12,5 22 55,0 Kurang 6 15,0 12 30,0 18 45,0 Total 23 57,5 17 42,5 40 100,0 p = 0,006 Berdasarkan tabel 8 diatas menyatakan pelayanan tenaga kesehatan baik dengan kepuasan pasien puas sebanyak 17 responden (42,5%), dan yang menyatakan pelayanan tenaga kesehatan baik dengan kepuasan pasien tidak puas sebanyak 5 responden (12,5%). Sedangkan yang menyatakan pelayanan tenaga kesehatan kurang dengan kepuasan pasien puas sebanyak 6 responden (15,0%), dan yang menyatakan pelayanan tenaga kesehatan kurang dengan kepuasan pasien tidak puas sebanyak 12 responden (30,0%). Berdasarkan uji statistic Uji chi-square diperoleh nilai P = 0,006. Dengan demikian Ha diterima Ho ditolak dengan interprestasi ditemukannya pengaruh pelayanan tenaga kesehatan terhadap kepuasan pasien jamkesmas di ruang rawat inap Puskesmas Minasatene Kec Tabel 9. Distribusi Pengaruh Pelayanan Rawat Inap Terhadap Kepuasan Pasien Jamkesmas di Ruang Rawat Inap Puskesmas Minasatene Kec Kepuasan Pasien Pelayanan Tidak Total Rawat Puas Puas Inap n % n % n % Baik 10 25,0 15 37,5 25 62,5 Kurang 13 32,5 2 5,0 15 37,5 Total 23 57,5 17 42,5 40 100,0 p = 0,004 Berdasarkan tabel 9 diatas menyatakan pelayanan rawat inap baik dengan kepuasan pasien puas sebanyak 10 responden (25,0%), dan yang menyatakan 558

pelayanan rawat inap baik dengan kepuasan pasien tidak puas sebanyak 15 responden (37,5%). Sedangkan yang menyatakan pelayanan rawat inap kurang dengan kepuasan pasien puas sebanyak 13 responden (32,5%), dan yang menyatakan pelayanan rawat inap kurang dengan kepuasan pasien tidak puas sebanyak 2 responden (5,0%). Berdasarkan uji statistic Uji chi-square diperoleh nilai P = 0,004. Dengan demikian Ha diterima Ho ditolak dengan interprestasi ditemukannya pengaruh pelayanan rawat inap terhadap kepuasan pasien jamkesmas di ruang rawat inap Puskesmas Minasatene Kec Tabel 10. Distribusi Pengaruh Fasilitas Puskesmas Terhadap Kepuasan Pasien Jamkesmas di Ruang Rawat Inap Puskesmas Minasatene Kec Kepuasan Pasien Fasilitas Tidak Total Puskesmas Puas Puas n % n % n % Baik 19 47,5 7 17,5 26 65,0 Kurang 4 10,0 10 25,0 14 35,0 Total 23 57,5 17 42,5 40 100,0 p = 0,003 Berdasarkan tabel 10 diatas menyatakan fasilitas puskesmas baik dengan kepuasan pasien puas sebanyak 19 responden (47,5%), dan yang menyatakan fasilitas puskesmas baik dengan kepuasan pasien tidak puas sebanyak 7 responden (17,5%). Sedangkan yang menyatakan fasilitas puskesmas kurang dengan kepuasan pasien puas sebanyak 4 responden (10,0%), dan yang menyatakan fasilitas puskesmas kurang dengan kepuasan pasien tidak puas sebanyak 10 responden (25,0%). Berdasarkan uji statistic Uji chi-square diperoleh nilai P = 0,003. Dengan demikian Ha diterima Ho ditolak dengan interprestasi ditemukannya pengaruh fasilitas puskesmas terhadap kepuasan pasien jamkesmas di ruang rawat inap Puskesmas Minasatene Kec PEMBAHASAN Berdasarkan peneliti yang dilakukan, maka pembahasan mengenai tiap variabel yang diteliti dijelaskan sebagai berikut: 1) Pengaruh Pelayanan Tenaga Kesehatan terhadap Kepuasan Pasien Jamkesmas, Berdasarkan tabel 8 diatas menyatakan pelayanan tenaga kesehatan baik dengan kepuasan pasien puas sebanyak 17 responden (42,5%), dan yang menyatakan pelayanan tenaga kesehatan baik dengan kepuasan pasien tidak puas sebanyak 5 responden (12,5%). Sedangkan yang menyatakan pelayanan tenaga kesehatan kurang dengan kepuasan pasien puas sebanyak 6 responden (15,0%), dan yang menyatakan pelayanan tenaga kesehatan kurang dengan kepuasan pasien tidak puas sebanyak 12 responden (30,0%). Berdasarkan uji statistic Uji chi- Square diperoleh nilai P = 0,006. Dengan demikian Ha diterima Ho ditolak dengan interprestasi ditemukannya pengaruh pelayanan tenaga kesehatan terhadap kepuasan pasien jamkesmas di ruang rawat inap Puskesmas Minasatene Kec Menurut Depkes RI (2009) defenisi pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama sama dalam suatu organisasi, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat (Anonim, 2013). Pelayanan kesehatan adalah bagian dari pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit dengan sasaran utama adalah masyarakat (Dedy Alamsyah, 2012). Tenaga Kesehatan merupakan salah satu aset yang sangat berharga yang dimiliki oleh sebuah Rumah Sakit atau Puskesmas yang merupakan pelaksana pelayanan terhadap pasien. Tenaga kesehatan menurut PP No. 32 Tahun 1996 terdiri dari tenaga medis (Dokter dan Dokter Gigi), tenaga keperawatan (Perawat dan Bidan), tenaga kefarmasian (Apoteker, Analis Farmasi dan asisten Apoteker), tenaga kesehatan masyarakat (Epidemiologi Kesehatan, Penyuluhan Kesehatan, Administrator Kesehatan dan Sanitarian), tenaga gizi (Nutrisionis dan Dierisien), tenaga keterapian fisik (Fisiotrafis, Okupasiterafis dan Terapis Wicara), tenaga keteknisian medis (Radiografer, Radioterafis, Teknisi Gigi, Teknisi Elektromedis, Analis Kesehatan Refraksionis Optisien, Otorik Protetik, Teknisi Transfusi dan Perekam Medis) (Rizal, 2012). Dari hasil penelitian diatas peneliti mengasumsikan bahwa perlunya meningkatkan pelayanan tenaga kesehatan kepada pasien terutama 559

petugas kesehatan yang ada di Puskesmas. 2) Pengaruh Pelayanan Rawat Inap terhadap Kepuasan Pasien Jamkesmas, Berdasarkan tabel 9 diatas menyatakan pelayanan rawat inap baik dengan kepuasan pasien puas sebanyak 10 responden (25,0%), dan yang menyatakan pelayanan rawat inap baik dengan kepuasan pasien tidak puas sebanyak 15 responden (37,5%). Sedangkan yang menyatakan pelayanan rawat inap kurang dengan kepuasan pasien puas sebanyak 13 responden (32,5%), dan yang menyatakan pelayanan rawat inap kurang dengan kepuasan pasien tidak puas sebanyak 2 responden (5,0%). Berdasarkan uji statistic Uji chi- Square diperoleh nilai P = 0,004. Dengan demikian Ha diterima Ho ditolak dengan interprestasi ditemukannya pengaruh pelayanan rawat inap terhadap kepuasan pasien jamkesmas di ruang rawat inap Puskesmas Minasatene Kec Minasatene Kab Pangkep. Pelayanan rawat inap adalah suatu kelompok pelayanan kesehatan yang terdapat di Rumah Sakit atau puskesmas yang merupakan gabungan dari beberapa fungsi pelayanan. Kategori pasien yang masuk rawat inap adalah pasien yang perlu perawatan intensif atau observasi ketat karena penyakitnya. Jadi rawat inap adalah pelayanan pasien yang perlu menginap dengan cara menempati tempat tidur untuk keperluan observasi, diagnosa, dan terapi bagi individu dengan keadaan medis, bedah, kebidanan, penyakit kronis atau rehabilitasi medik atau pelayanan medik lainnya dan memerlukan pengawasan Dokter dan Perawat serta Petugas Medik lainnya setiap hari. Dari hasil penelitian diatas peneliti dapat mengasumsikan bahwa semakin baik pelayanan rawat inap yang dimiliki oleh Puskesmas maka semakin baik pula kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan dan begitu pula sebaliknya. 3) Pengaruh Fasilitas Puskesmas terhadap Kepuasan Pasien Jamkesmas, Berdasarkan tabel 10 diatas menyatakan fasilitas puskesmas baik dengan kepuasan pasien puas sebanyak 19 responden (47,5%), dan yang menyatakan fasilitas puskesmas baik dengan kepuasan pasien tidak puas sebanyak 7 responden (17,5%). Sedangkan yang menyatakan fasilitas puskesmas kurang dengan kepuasan pasien puas sebanyak 4 responden (10,0%), dan yang menyatakan fasilitas puskesmas kurang dengan kepuasan pasien tidak puas sebanyak 10 responden (25,0%). Berdasarkan uji statistic Uji chi- Square diperoleh nilai P = 0,003. Dengan demikian Ha diterima Ho ditolak dengan interprestasi ditemukannya pengaruh fasilitas puskesmas terhadap kepuasan pasien jamkesmas di ruang rawat inap Puskesmas Minasatene Kec Minasatene Kab Pangkep. Moenir (2007) mengemukakan bahwa sarana adalah segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas yang berfungsi sebagai alat utama/pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga dalam rangka kepentingan yang sedang berhubungan dengan organisasi kerja. Pengertian yang dikemukakan oleh Moenir, jelas memberi arah bahwa sarana dan prasarana adalah merupakan seperangkat alat yang digunakan dalam suatu proses kegiatan baik alat tersebut adalah merupakan peralatan pembantu maupun peralatan utama, yang keduanya berfungsi untuk mewujudkan tujuan yang hendak dicapai. Fasilitas puskesmas yaitu fasilitas yang ada di puskesmas gunanya untuk memenuhi kebutuhan pengguna dan puskesmas misalnya: ruang perawatan, apotek, laboratorium dan lain-lain. Kelengkapan fasilitas Puskesmas dalam hal ini turut menentukan kepuasan pasien, seperti fasilitas kesehatan baik sarana maupun prasarana. Tempat parkir, ruang tunggu yang nyaman, dan ruang kamar rawat inap maupun ruang pemeriksaan, walaupun hal ini tidak vital menentukan penilaian kepuasan pasien namun Puskesmas perlu memberikan perhatian pada fasilitas yang ada di Puskesmas dalam memberikan pelayanan yang lebih optimal. Tujuan pembangunan kesehatan yang dilakukan oleh puskesmas adalah pendukung tercapainya pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat 2012. Dari hasil penelitian diatas peneliti dapat mengasumsikan bahwa semakin lengkap fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh Puskesmas maka semakin baik pula 560

kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan dan begitu pula sebaliknya. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan di rumah sakit salewangan maros dengan penilaian terhadap fasilitas rumah sakit menunjukkan bahwa umumnya yang menyatakan fasilitas baik juga puas (73%) tetapi ada juga yang berpendapat fasilitas kurang tetapi puas (3,3%). Selain itu ada juga responden yang menyatakan pelayanan kurang tetapi tetap puas (16,6%) dengan pelayanan yang diberikan. 4) Kepuasaan pasien jamkesmas di ruang rawat inap puskesmas minasatene kec minasatene kab pangkep. Berdasarkan tabel 7 dari 40 responden dapat diketahui sebanyak 23 responden (57,5%) yang menyatakan puas dan sebanyak 17 responden (42,5%) yang menyatakan tidak puas. Menurut Kotler (2004) kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan harapannya. (Nursalam, 2012). Kepuasan pasien adalah suatu keadaan dimana keinginan harapan dan kebutuhan pasien dipenuhi. Kepuasan pasien merupakan nilai subyektif yang diberikan dan diterima oleh pasien. Meskipun nilai subyektif ini sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, pendidikan, keadaam emosional dan lingkungan, kepuasan pasien tetap akan didasari oleh kebenaran dan kenyataan obyektif yang dialami oleh pasien pada saat menerima pelayanan di puskesmas (Anonim, 2008). Ketidakpuasan pasien diartikan sama dengan keluhan terhadap rumah sakit, berikut pelayanan yang dilakukan oleh tenaga kesehatannya (dokter, perawat, apoteker, psikolog dan lainnya) dan struktur sistem perawatan kesehatan (biaya, sistem asuransi kemampuan dan prasarana pusat kesehatan dan lain-lain (Wike, 2009). Dari hasil penelitian diatas peneliti dapat mengasumsikan bahwa semakin baik pelayanan yang diberikan oleh pihak puskesmas kepada pasien maka semakin baik pula tingkat kepuasan pasien dan sebaliknya. Berdasarkan hasil survey kepuasan pasien yang dilakukan oleh Depkes RI di beberapa Rumah Sakit di Jakarta, menunjukkan bahwa 14% pasien tidak puas terhadap pelayanan kesehatan yang diterima. Dalam studi pada 35 kasus, pada tiap-tiap pasien yang berada terhadap 80-85% pasien mengeluh terhadap pelayanan yang diberikan kurang baik (Lay, 1991 diikuti dari Bert Smert, 1994 dalam paul 2003). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rosmilawaty tentang kepuasan pasien menggunakan jasa pelayanan pada Puskesmas Kartasura II pada tahun 2010, dari 63 responden 40% menyatakan puas dan 23% cukup puas dan pada tahun 2011 dari 100% responden, 74% menyatakan puas dan 26% cukup puas. Jadi, semakin tinggi kepuasan pasien yang diberikan maka akan semakin tinggi pula minat menggunakan pelayanan, dan semakin rendah kepuasan pasien yang diberikan maka akan semakin rendah pula minat pasien untuk menggunakan pelayanan yang ditawarkan. KESIMPULAN Dari hasil penelitian ini tentang Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien Terhadap Minat Menggunakan Pelayanan Jamkesmas di Ruang Rawat Inap Puskesmas Minasatene Kec Minatenete Kab Pangkep. yang dilaksanakan pada tanggal 24 Juni sampai tanggal 15 Juli 2013 dengan total sampel sebanyak 40 orang, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada pengaruh antara pelayanan tenaga kesehatan dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap terhadap minat menggunkan pelayanan jamkesmas di Puskesmas Minasatene Kec Minasatene Kab Pangkep. 2. Ada pengaruh antara pelayanan rawat inap dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap terhadap minat menggunakan pelayanan jamkesmas di Puskesmas Minasatene Kec Minasatene Kab Pangkep. 3. Ada pengaruh antara fasilitas puskesmas terhadap kepuasan pasien di ruang rawat inap terhadap minat menggunakan pelayanan jamkesmas di Puskesmas Minasatene Kec Minasatene Kab Pangkep. SARAN Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: 1. Bagi Petugas Kesehatan Puskesmas Sebagai bahan masukan bagi manajemen puskesmas untuk meningkatnya kinerja petugas kesehatan (Dokter, Perawat dan Bidan) dalam memberikan pelayanan jaminan 561

kesehatan masyarakat (Jamkesmas) kepada pasien di ruang rawat inap. 2. Bagi Masyarakat Umum Mendapatkan informasi bagi masyarakat umum untuk menambah wawasan dan pengetahuan terhadap minat menggunakan pelayanan jamkesmas. 3. Bagi Peneliti Peneliti berharap agar proposal ini dapat menjadi pengalaman yang berharga bagi penulis dalam mengembangkan pengetahuan dan pemikiran. DAFTAR PUSTAKA Anonim, (2013). Kumpulan Makalah dan Artikel tentang Kepuasan Pasien, (online), (http//hasil DOWLAN/s/tentang/%20Artikel/Makalah-tentang Pengertian-Kepuasan-Pasien.html, diakses 22 Maret 2013. Anonim, (2013). Kumpulan Artikel tentang Pengertian JAMKESMAS, (online), (http//hasil DOWLAN/s/tentang/%20Skripsi%20dan%20Proposal/Makalah-tentang-Pengertian-Jamkesmas.html, diakses 22 Maret 2013. Bustami Ms, (2011). Penjaminan Mutu Pelayanan Kesehatan dan Askeptabilitasnya. Erlangga: Jakarta. Deden, (2012). Gambaran Kepuasan Pasien Jamkesmas, (online), (http//jurnal.blogspot.co.id/2012/4/html. Diakses 20 Maret 2013. Dedy Alamsyah, SKM (2012). Manajemen Pelayanan Kesehatan. Nuha Medika: Jogjakarta. Depkes RI, (2008). Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS). Tinjauan Pelayanan Medik. Departemen Kesehatan: Jakarta. Depkes RI, (2010). Program Jaminan Kesehatan Masyarakat. Menteri Kesehatan Nomor 125/Menkes/SK/II/2008. Jakarta. Dewi Yuliani, (2013). Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Edisi 12. Makassar : Penerbit Team SEKOLAH TINNGI ILMU KESEHATAN (STIKES) NANI HASANUDDIN MAKASSAR 2013. Effendi, Nasrul (2012). Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat Edisi 2. Buku Kedokteran: Jakarta. Endang Sutisna Sulaeman, (2011). Manajemen Kesehatan Teori dan Praktik di Puskesmas. Gajah Mada University Press: Yogyakarta. Erfansyah. HR, (2012). Kumpulan Asuhan Keperawatan, (online), (http//jurnal.blogspot.com/2012/14/tentangkualitas-pelayanan-kesehatan/html. Diakses 20 Maret 2013. Ferry Efendi, (2009). Keperawatn Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Salemba Medika: Jakarta. Hidayat, A. Aziz Alimul (2011). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Salemba Medika: Jakarta. Irine Diana Sari W,SE, MM (2010). Manajemen Pemasaran Usaha Kesehatan. Nuha Medika: Jogyakarta. Irwanashari, (2010). Jurnal tentang Kepuasan Pasein. (online), (http://tugas2kuliah.wordpress.com. di akses 20 Maret 2013. Nursalam, (2012). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional; Edisi 3. Salemba Medikal: Jakarta. Notoatmodjo, Soekidjo (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta. Muninjaya, Gde (2010). Manajemen Kesehatan; Edisi 2. ECG: JAKARTA. Presetyo, Bambang (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Teori dan Aplikasi. Raja GrafindoPersada: Jakarta. Sofyan J, Lanonchi (2011). Hubungan Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap Pengguna Jamkesmas di Ruangan Soraja Rumah Sakit Undata Palu. Jurnal tidak diterbitkan. Sulawesi Tengah: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiy ah PALU. 562