HANDOUT FISIKA KELAS XII (UNTUK KALANGAN SENDIRI) GELOMBANG CAHAYA

dokumen-dokumen yang mirip
Halaman (2)

A. DISPERSI CAHAYA Dispersi Penguraian warna cahaya setelah melewati satu medium yang berbeda. Dispersi biasanya tejadi pada prisma.

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Cahaya

KATA PENGANTAR. Kupang, September Tim Penyusun

Xpedia Fisika. Optika Fisis - Soal

CAHAYA. CERMIN. A. 5 CM B. 10 CM C. 20 CM D. 30 CM E. 40 CM

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG ELEKTROMAGNET - G ELO MB ANG ELEK TRO M AG NETIK

Antiremed Kelas 12 Fisika

1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah

INTERFERENSI DAN DIFRAKSI

Untuk terang ke 3 maka Maka diperoleh : adalah

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 39 JAKARTA

Laporan Praktikum Fisika Dasar 2

A. PENGERTIAN difraksi Difraksi

Disusun oleh : MIRA RESTUTI PENDIDIKAN FISIKA (RM)

Sifat gelombang elektromagnetik. Pantulan (Refleksi) Pembiasan (Refraksi) Pembelokan (Difraksi) Hamburan (Scattering) P o l a r i s a s i

BAB II PEMBAHASAN. Gambar 2.1 Lenturan Gelombang yang Melalui Celah Sempit

A. LEMBAR IDENTITAS 1. Nama : 2. Nim : 3. Kelas : Geotermal IIA 4. Jurusan/Prodi : Fisika Geotermal 5. Kelompok : 1 6. Judul Percobaan : Indeks Bias

FISIKA. Sesi GELOMBANG CAHAYA A. INTERFERENSI

Kumpulan Soal Fisika Dasar II.

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

SOAL SOAL TERPILIH 1 SOAL SOAL TERPILIH 2

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KD Standar Kompetensi 1. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dalam menyelesaikan masalah.

BAB 24. CAHAYA : OPTIK GEOMETRIK

BIMBEL ONLINE 2016 FISIKA

MAKALAH PENJELASAN INTERFERENSI GELOMBANG

Interferensi Cahaya. Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung

GELOMBANG CAHAYA. Pikiran-pikiran tersebut adalah miskonsepsi. Secara lebih rinci, berikut disajikan konsepsi ilmiah terkait dengan gelombang cahaya.

DISPERSI DAN DAYA PEMECAH PRISMA

BAB 4 Difraksi. Difraksi celah tunggal

Difraksi. Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung

Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 10 8 m/s.

I. BUNYI. tebing menurut persamaan... (2 γrt

HANDOUT FISIKA KELAS XII (UNTUK KALANGAN SENDIRI) GELOMBANG MEKANIS

Difraksi. Dede Djuhana Departemen Fisika FMIPA-UI 0-0

Cahaya. Bab. Peta Konsep. Gambar 17.1 Pensil yang dicelupkan ke dalam air. Cermin datar. pada. Pemantulan cahaya. Cermin lengkung.

Gelombang FIS 3 A. PENDAHULUAN C. GELOMBANG BERJALAN B. ISTILAH GELOMBANG. θ = 2π ( t T + x λ ) Δφ = x GELOMBANG. materi78.co.nr

11/4/2011 KOHERENSI. koheren : memiliki θ yang tetap (tidak berubah terhadap waktu) y 1 y 2

SIFAT-SIFAT CAHAYA. 1. Cahaya Merambat Lurus

STRUKTUR MATERI GELOMBANG CAHAYA. 2 Foton adalah paket-paket cahaya atau energy yang dibangkitkan oleh gerakan muatan-muatan listrik

spektrometer yang terbatas. Alat yang sulit untuk diperoleh membuat penelitian tentang spektrum cahaya jarang dilakukan. Padahal penelitian tentang

OPTIKA FISIS. Celah Ganda Young Layar Putih

KUMPULAN SOAL SOAL PERSIAPAN UJIAN NASIONAL 2011/2012 SEKOLAH MENENGAH ATAS

KISI DIFRAKSI (2016) Kisi Difraksi

BAB II LANDASAN TEORI. pada permukaannya digoreskan garis-garis sejajar dengan jumlah sangat besar.

iammovic.wordpress.com PEMBAHASAN SOAL ULANGAN AKHIR SEKOLAH SEMESTER 1 KELAS XII

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

6.4! LIGHT ( B. LENSA ) NOOR

ULANGAN TENGAH SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2013/2014 WAKTU : JUMAT 4 OKTOBER 2013

Macam-macam berkas cahaya: 1. Berkas mengumpul (Konvergen) 2. Berkas Menyebar ( divergen) 3. Berkas Sejajar.

biasanya dialami benda yang tidak tembus cahaya, sedangkan pembiasan terjadi pada benda yang transparan atau tembus cahaya. garis normal sinar bias

Interferometer Michelson

Kurikulum 2013 Kelas 12 SMA Fisika

Gelombang Cahaya. Spektrum Gelombang Cahaya

PENDALAMAN MATERI CAHAYA

Fisika I. Interferensi Interferensi Lapisan Tipis (Gelombang Pantul) 20:12:40. m2π, di mana m = 0,1,2,... (2n-1)π, di mana n =1,2,3,...

Polarisasi Gelombang. Polarisasi Gelombang

ALAT OPTIK. Bagian-bagian Mata

Elyas Narantika NIM

Sifat-sifat gelombang elektromagnetik

Difraksi Franhoufer dan Fresnel Difraksi Franhoufer Celah Tunggal Intensitas pada Pola Celah Tunggal Difraksi Franhoufer Celah Ganda Kisi Difraksi

ANALISIS POLA INTERFERENSI CELAH BANYAK UNTUK MENENTUKAN PANJANG GELOMBANG LASER He-Ne DAN LASER DIODA

PENGAMATAN PENJALARAN GELOMBANG MEKANIK

LAPORAN R-LAB. Pengukuran Lebar Celah

O L E H : B H E K T I K U M O R O W AT I T R I W A H Y U N I W I N D Y S E T Y O R I N I M A R I A M A G D A L E N A T I T I S A N I N G R O H A N I

KUMPULAN SOAL UJIAN NASIONAL DAN SPMB

SPEKTROMETER. I. TUJUAN UMUM Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa akan mampu menggunakan spectrometer untuk menentukan panjang gelombang cahaya

BAB 23. CAHAYA : OPTIK GEOMETRIK

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

KISI-KISI PENULISAN SOAL FISIKA SMA KELAS XII IPA ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL

KISI-KISI PENULISAN SOAL FISIKA SMA KELAS XII IPA ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL SMA NEGERI 16 SURABAYA

LAPORAN PRAKTIKUM Pengukuran Panjang Gelombang Laser

Lampiran I. Soal. 2. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! 3. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya!

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MODUL FISIKA SMA Kelas 10

Kompetensi Dasar 1.1 Mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang secara umum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FISIKA. 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari

SANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R

Kompetensi. 1.Mahasiswa mampu menentukan perbedaan fasa antara dua buah gelombang. 2.Mahasiswa mampu menentukan pola gelap-terang hasil interferensi.

EKSPERIMEN RIPPLE TANK. Kusnanto Mukti W M Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK

BAB II : PEMBIASAN CAHAYA

Antiremed Kelas 08 Fisika

SMA IT AL-BINAA ISLAMIC BOARDING SCHOOL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2011/2012

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1992

BAB II CAHAYA. elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x

Analisis Pola Interferensi Pada Interferometer Michelson untuk Menentukan Panjang Gelombang Sumber Cahaya

1. Pembiasan Cahaya pada Prisma

BAB II. Landasan Teori

BAB III DASAR DASAR GELOMBANG CAHAYA

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator. Gelombang

Gambar 3. 1 Ilustrasi pemantulan spekuler (kiri) dan pemantulan difuse (kanan)

fisika CAHAYA DAN OPTIK

B A B CAHAYA SEBAGAI GELOMBANG

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN XII (DUA BELAS) FISIKA GELOMBANG WARNA CAHAYA. DISPERSI CAHAYA.

Fisika Optis & Gelombang

Transkripsi:

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax. 022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id HANDOUT FISIKA KELAS XII (UNTUK KALANGAN SENDIRI) GELOMBANG CAHAYA Page 1 of 12

INTERFERENSI Sudah tahukah kalian apakah interferensi itu? Interferensi adalah gabungan dua gelombang atau lebih. Cahaya merupakan gelombang yaitu gelombang elektromagnetik. Interferensi cahaya bisa terjadi jika ada dua atau lebih berkas sinar yang bergabung. Jika cahayanya tidak berupa berkas sinar maka interferensinya sulit diamati. Beberapa contoh terjadinya interferensi cahaya dapat kalian perhatikan pada penjelasan berikut. 1. Interferensi Celah Ganda Pada tahun 1804 seorang fisikawan bernama Thomas Young (1773-1829) dapat mendemonstrasikan interferensi cahaya. Young melewatkan cahaya koheren (sinarsinarnya sefase dan frekuensi sama) melalui dua celah sempit yang dikenal dengan celah ganda. Perhatikan Gambar 3.1(a), dua berkas cahaya koheren dilewatkan pada celah ganda kemudian dapat mengenai layar. Pada layar itulah tampak pola garisgaris terang seperti pada Gambar 3.1(b). Pola garisgaris terang dan gelap inilah bukti bahwa cahaya dapat berinterferensi. Interferensi cahaya terjadi karena adanya beda fase cahaya dari kedua celah tersebut. Berkas cahaya dari S1 dan S2 yang sampai pada layar terlihat berbeda lintasan sebesar ΔS = d sin θ. Perbedaan panjang lintasan inilah yang dapat menimbulkan fase antara dua berkas cahaya tersebut berbeda.interferensi akan saling menguatkan jika berkas cahaya sefase dan saling melemahkan jika berlawanan fase. Sefase berarti berbeda sudut fase Δθ = 0, 2π, 4π,... Sedangkan berlawanan fase berarti berbeda sudut fase Δθ = π, 3π, 5π,.... Syarat ini dapat dituliskan dengan beda lintasan seperti persamaan berikut. Page 2 of 12

Interferensi maksimum : d sin θ = n λ Interferensi minimum : d sin θ = (n ) dengan : d = jarak antar celah (m) θ = sudut yang dibentuk berkas cahaya dengan garis mendatar n = pola interferensi (orde), m = 0, 1,2,3...λ = panjang gelombang cahaya yang berinterferensi 1. Seberkas cahaya monokromatik memiliki panjang gelombang 5000 Å dilewatkan melalui celah ganda Young. Celah ganda berjarak 0,2 mm satu sama lain, kemudian 80 cm di belakang celah di pasang layar. Tentukan : A. jarak garis terang pertama dari terang pusat, B. jarak garis terang kedua dari terang pusat, C. arak antara garis terang pertama dengan garis terang kedua pada layar 2. Sebuah celah ganda disinari dengan cahaya yang mempunyai panjang gelombang 560 nm. Sebuah layar diletakkan 1 m dari celah. Jika jarak antara kedua celah 0,5 mm, maka jarak dua pita terang yang berdekatan adalah A. 1,00 mm B. 1,12 mm C. 1,40 mm D. 1,60 mm E. 2,00 mm 3. Diketahui jarak dua celah ke layar 1,5 m dan panjang gelombang yang digunakan 4 10 7 m. Jarak antara terang pusat dan terang ketiga 0,6 cm. Jarak antara kedua celah adalah... A. 3 10 5 m B. 4,5 10 5 m C. 1 10 4 m D. 2 10 4 m E. 3 10 4 m Page 3 of 12

Difraksi Cahaya Pada jarak tertentu mata kita sulit membedakan posisi dua nyala lampu yang sangat berdekatan. Coba kamu perhatikan mengapa hal ini dapat terjadi? Gejala ini dikarenakan diameter pupil mata kita sangat sempit. Akibatnya adalah cahaya dua lampu tersebut ketika sampai ke mata kita mengalami difraksi. Apakah difraksi cahaya itu? Difraksi cahaya adalah peristiwa pelenturan cahaya yang akan terjadi jika cahaya melalui celah yang sangat sempit. Kita dapat melihat gejala ini dengan mudah pada cahaya yang melewati sela jari-jari yang kita rapatkan kemudian kita arahkan pada sumber cahaya yang jauh, misalnya lampu neon. Atau dengan melihat melalui kisi tenun kain yang terkena sinar lampu yang cukup jauh. Difraksi Celah Tunggal Pada titik O di layar B semua sinar memiliki panjang lintasan optis yang sama. Karena semua sinar yang jatuh di O memiliki fase yang sama maka titik O memiliki intensitas maksimum. Sekarang kita tinjau titik P. Sinar meninggalkan celah dengan sudut θ. Sinar r1 berasal dari bagian atas celah dan sinar r2 berasal dari pusatnya. Jika dipilih sudut θ sedemikian sehingga selisih lintasannya adalah 1/2 λ maka r1 dan r2 berlawanan fase dan tidak memberikan efek apapun pada P. Setiap sinar dari setengah bagian atas celah akan dihapuskan oleh pasangannya yang berasal dari bagian bawah, yaitu mulai dari titik 1 /2 d bagian bawah. Titik P akan minimum pada pola difraksi dan memiliki intensitas nol. Syarat keadaan ini adalah: 1/2 d sin θ= n 1/2 λ atau d sin θ = n λ Page 4 of 12

Pita terang utama O akan menjadi lebih lebar jika celah dipersempit. Jika lebar celah sama dengan panjang gelombang (λ) maka minimum pertama akan terjadi pada sudut θ = 90 Difraksi pada Kisi Difraksi cahaya juga terjadi jika cahaya melalui banyak celah sempit terpisah sejajar satu sama lain dengan jarak konstan. Celah semacam ini disebut kisi difraksi atau sering disebut dengan kisi. d: konstanta = 1/N, N = Jumlah Kisi 1. Seberkas sinar monokromatis dengan panjang gelombang 5.000 Å datang tegak lurus pada kisi. Jika spektrum orde kedua membentuk sudut deviasi 30, jumlah garis per cm kisi adalah... a. 2.000 goresan b. 4.000 goresan c. 5.000 goresan d. 20.000 goresan e. 50.000 goresan Page 5 of 12

2. Sebuah kisi difraksi berjarak 2 m dari layar. Orde pertama terbentuk pada jarak 1,5 cm. Jika panjang gelombang cahaya yang digunakan 600 nm, kisi difraksi tersebut memiliki... a. 500 goresan/cm b. 400 goresan/cm c. 250 goresan/cm d. 125 goresan/cm e. 100 goresan/cm DISPERSI Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromatik (putih) menjadi cahaya-cahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan cahaya. Keterangan: Φ = sudut dispersi n u = indeks bias sinar ungu n m = indeks bias sinar merah δ u = deviasi sinar ungu δ m = deviasi sinar merah Φ = δ u - δ m = (n u n m ) β Prisma adalah zat bening yang dibatasi oleh dua bidang datar. Apabila seberkas sinar datang pada salah satu bidang prisma yang kemudian disebut sebagai bidang pembias I, akan dibiaskan mendekati garis normal. Sampai pada bidang pembias II, berkas sinar tersebut akan dibiaskan menjauhi garis normal. Pada bidang pembias I, sinar dibiaskan mendekati garis normal, sebab sinar datang dari zat optik kurang rapat ke zat optik lebih rapat yaitu dari udara ke kaca. Sebaliknya pada bidang pembias II, sinar dibiaskan menjahui garis normal, sebab sinar datang dari zat optik rapat ke zat optik kurang rapat yaitu dari kaca ke udara. Sehingga seberkas sinar yang melewati sebuah prisma akan mengalami pembelokan arah dari arah semula. Marilah kita mempelajari fenomena yang terjadi jika seberkas cahaya melewati sebuah prisma seperti halnya terjadinya sudut deviasi dan dispersi cahaya. Page 6 of 12

Sudut Deviasi Pembiasan Cahaya Pada Prisma Gambar diatas menggambarkan seberkas cahaya yang melewati sebuah prisma. Gambar tersebut memperlihatkan bahwa berkas sinar tersebut dalam prisma mengalami dua kali pembiasan sehingga antara berkas sinar masuk ke prisma dan berkas sinar keluar dari prisma tidak lagi sejajar. Sudut yang dibentuk antara arah sinar datang dengan arah sinar yang meninggalkan prisma disebut sudut deviasi diberi lambang D. Besarnya sudut deviasi tergantung pada sudut datangnya sinar. Untuk segiempat AFBE, maka : β + AFB = 180 o Pada segitiga AFB, r 1 + i 2 + AFB = 180 o, sehingga diperoleh β + AFB = r 1 + i 2 + AFB β = r 1 + i 2 Pada segitiga ABC, terdapat hubungan ABC + BCA + CAB = 180 o, di mana ABC = r 2 i 2 dan CAB = i 1 r 1, sehingga BCA + (r 2 i 2 ) + (i 1 r 1 ) = 180 o BCA = 180 o + (r 1 + i 2 ) (i 1 + r 2 ) Besarnya sudut deviasi dapat dicari sebagai berikut. D = 180 o BCA = 180 o {(180 o + (r 1 + i 2 ) (i 1 + r 2 )} = (i 1 + r 2 ) (i 2 + r 1 ) D = i 1 + r 2 β Keterangan : D = sudut deviasi i 1 = sudut datang pada prisma r 2 = sudut bias sinar meninggalkan prisma β = sudut pembias prisma Page 7 of 12

Besarnya sudut deviasi sinar bergantung pada sudut datangnya cahaya ke prisma. Apabila sudut datangnya sinar diperkecil, maka sudut deviasinya pun akan semakin kecil. Sudut deviasi akan mencapai minimum (D m ) jika sudut datang cahaya ke prisma sama dengan sudut bias cahaya meninggalkan prisma atau pada saat itu berkas cahaya yang masuk ke prisma akan memotong prisma itu menjadi segitiga sama kaki, sehingga berlaku i 1 = r 2 = i (dengan i = sudut datang cahaya ke prisma) dan i 2 = r 1 = r (dengan r = sudut bias cahaya memasuki prisma). Karena β = i 2 + r 1 = 2r atau r = β dengan demikian besarnya sudut deviasi minimum dapat dinyatakan: D = i 1 + r 2 β = 2i β atau i = (D m + β) Menurut hukum Snellius tentang pembiasan berlaku dengan : n 1 = indeks bias medium di sekitar prisma n 2 = indeks bias prisma β = sudut pembias prisma D m = sudut deviasi minimum prisma Untuk sudut pembias prisma kecil (β 15 o ), maka berlaku sin ( β + D m ) = ( β + D m ) dan sin β = β. Sehingga besarnya sudut deviasi minimumnya dapat dinyatakan : Apabila medium di sekitar prisma berupa udara maka n 1 = 1 dan indeks bias prisma dinyatakan dengan n, maka berlaku : D m = (n 1) β Sebuah prisma dengan sudut pembias 60 0 mempunyai indeks bias 1,67. Hitung a. Sudut deviasinya jika sudut datangnya 60 0. b. Sudut deviasi minimum c. Sudut deviasi minimum jika sudut pembias prisma 10 0. Page 8 of 12

Sebuah prisma (n p = 1,50) mempunyai sudut pembias β = 10. Tentukan deviasi minimum pada prisma tersebut! Soal soal Perhatikan diagram difraksi celah ganda berikut ini. Jika panjang gelombang berkas cahaya 6000Å dan jarak antar celah 0,6 mm, tentukan : a) jarak terang kedua dari terang pusat b) jarak terang keempat dari terang pusat c) jarak antara terang kedua dan terang keempat d) jarak gelap kelima dari terang pusat e) jarak antara gelap kelima dan terang kedua f) jarak antara 2 garis terang yang berurutan g) jarak antara 2 garis gelap yang berurutan h) jarak antara garis terang dan garis gelap yang berurutan i) jumlah garis terang yang nampak pada layar (Sumber gambar dan angka : Soal Ujian Nasional Fisika SMA 2009/2010 Kode P04) Page 9 of 12

Page 10 of 12

Cahaya monokromatik dari sumber cahaya datang pada sebuah celah ganda yang lebar antar celahnya 0,8 mm dan jarak pusat terang ke terang kedua adalah 1,80 mm dan panjang gelombang cahaya 4800 A maka jarak celah ke layar adalah. A. 2 m B. 1,5 m C. 1 m D. 0,5 m E. 0,02 m Seberkas sinar monokromatis jatuh tegak lurus pada kisi yang terdiri atas 5.000 goresan setiap cm. Panjang gelombang sinar sebesar 500 nm. Besar sudut deviasi pada orde kedua adalah... A. 0 B. 30 C. 60 D. 90 E. 125 Sinar monokromatik dilewatkan pada kisi difraksi dengan 4.000 goresan setiap cm. Jika panjang gelombang sinar tersebut 625 nm, sudut yang dibentuk pada orde kedua adalah... A. 0 B. 15 C. 30 D. 45 E. 60 Sebuah celah ganda disinari dengan cahaya yang panjang gelombangnya 640 nm. Sebuah layar diletakkan 1,5 m dari celah. Jika jarak kedua celah 0,24 mm maka jarak dua pita terang yang berdekatan adalah... A. 4,0 mm B. 6,0 mm C. 8,0 mm D. 9,0 mm E. 9,6 mm Page 11 of 12

Seberkas cahaya jatuh tegak lurus mengenai 2 celah yang berjarak 0,4 mm. Garis terang tingkat ke-3 yang dihasilkan pada layar berjarak 0,5 mm dari terang pusat. Bila jarak layar dengan celah adalah 40 cm, maka panjang gelombang cahaya tersebut adalah... A. 1,0 10 7 m B. 1,2 10 7 m C. 1,7 10 7 m D. 2,0 10 7 m E. 4,0 10 7 m Jarak pada terang kedua dari terang pusat pada percobaan Young adalah 2 cm. Jika jarak antara dua celah 0,3 mm dan layar berada 5 m dari celah, panjang gelombang cahaya yang digunakan adalah... A. 400 nm B. 450 nm C. 500 nm D. 560 nm E. 600 nm Referensi www.fisikastudycenter.com http://adiwarsito.wordpress.com Bse fisika kelas XII sri handayani FISIKA KELAS XII Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd Page 12 of 12