BAB IV HASIL PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Deskripsi data hasil analisis tes peningkatan dribble shooting sepakbola yang dilakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tujuan penelitian dapat tercapai dengan data yang diperoleh dari objek penelitian. Data penelitian dikumpulkan

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pembangunan Surakarta, untuk pelaksanaan treatment (perlakuan) terhadap latihan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

commit to user BAB I PENDAHULUAN

TESIS. Prof. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd. Dr.Atrub, M.Pd.,MM. SYKLES WANTINA HAQQI NIM : UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Stadion Sriwedari Surakarta.

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP KETRAMPILAN SERVIS ATAS BOLAVOLI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat yaitu: lapangan atletik

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, (c) hasil pengujian hipotesis penelitian, (2) pembahasan, dan (3) keterbatasan penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis pretest-postest, uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN

Waktu pengajaran Pagi (1) Siang (2) Sore (3) Malam (4)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. program pelatihan peningkatan agility pada periode April - Mei 2015.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

B. Metode Penelitian

Riono Agung Wibowo 1 *, Agustiyanto 2,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jurusan Pendidikan Sejarah dari semester II, IV, dan VI, (b) hasil pengujian analisis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyatakan distribusi frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepemilikan tanah adalah milik pemerintah. Luas tanah 7872 m 2 dan status tanah

Gambar 4-1. Histogram X3

Pengaruh variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini penulis memaparkan hasil penelitian yang mencakup;

PENGARUH LATIHAN MENGGIRING BOLA MENGGUNAKAN BOLA BERBEDA DITINJAU DARI KOORDINASI MATA-KAKI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA

UJI HOMOGENITAS. Pada dasarnya uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data hasil penelitian diperoleh dari tes kemampuan awal (X 1 ) dan tes

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH METODE MENGAJAR DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR SEPAKBOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VI SD NEGERI PROPPO 1 PAMEKASAN

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DIRECT DAN INDIRECT TERHADAP HASIL BELAJAR JUMP SHOOT BOLABASKET DITINJAU DARI POWER OTOT TUNGKAI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Okt Nop Des Jan Feb

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Otot Tungkai dengan Hasil Lompat Jauh. Penelitian ini dilakukan pada siswa SMP Negeri II

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN MAEGERI CUDAN

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

PENGARUH LATIHAN LADDER DRILLS DIBANDING LATIHAN SMALL SIDED GAME TERHADAP PRESTASI KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI LARI CEPAT 100 METER DITINJAU DARI RASIO PANJANG TUNGKAI DAN TINGGI BADAN

PENINGKATAN HASIL SMASH DENGAN METODE LATIHAN PLIOMETRIK DAN MEMPERHATIKAN PANJANG TUNGKAI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Oktober 2015

METODOLOGI PENELITIAN. suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mini Hospital STIKes Al-Irsyad

BAB VI UJI PRASYARAT ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN KEKUATAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan peserta didik kelas X menulis cerpen menggunakan metode latihan terbimbing, (3)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil penelitian yang di lapangan tepatnya di SDN 1 Bulila tentang

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. (2013: 107) Analisis komparatif dilakukan dengan cara membandingkan

Outline. Uji rata-rata sesudah ANAVA Kontras Ortogonal Pengujian Rata-rata Sesudah Eksperimen Uji Rentang Newman-Keuls Uji Scheffé

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini alat ukur yang dipakai adalah tes keterampilan bola basket. Tes

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh antara beberapa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang telah dilaksanakan di STIKES Al Irsyad AlIslamiyyah Cilacap selama

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengenai deskripsi data penelitian, persyaratan uji analisis, dan uji hipotesis

BAB IV PEMBAHASAN. bab ini diberikan gambaran dan analisis temuan-temuan yang berkaitan dengan

ARTIKEL S K R I P S I

PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Quadriceps. Berturut-turut berikut disajikan mengenai deskripsi data, uji. A. Deskripsi Data

KETERAMPILAN PUKULAN DROPSHOT PERMAINAN BULUTANGKIS PADA ATLET PB JAYA RAYA METLAND JAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia terdiri dari bio, psiko, sosio, dan spiritual, dikatakan unik karena

BAB 4 HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business

BAB 1V PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. variabel (Y). Data penelitian kedua variabel yang diperoleh dari 52 responden disajikan

HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KELENTUKAN PINGGUL DAN KESEIMBANGAN TERHADAP DAYA LEDAK TENDANGAN JODAN MAWASHI GERI.

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN FUTSAL DITINJAU DARI KOORDINASI GERAK MATA- KAKI PADA TIM FUTSAL PERDANA FC TULUNGAGUNG 2016

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBUAT HIASAN BUSANA SISWA SMK NEGERI 8 MEDAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. Tabel 5.1 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data

III. METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (2006 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu penelitian

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Pembelajaran model pembelajaran PQ4R adalah model rangkaian kegiatan

Lampiran 1. Data penelitian

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS LATIHAN ZIG-ZAG RUN DENGAN CARIOCA EXERCISE UNTUK MENINGKATKAN AGILITY PADA PEMAIN BULUTANGKIS PEMULA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah dilakukan pengukuran Hasil penelitian, data penelitian yang

170 - Jurnal Keolahragaan, Volume 2 Nomor 2, 2014

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian eksperimen dengan pendekatan

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini disajikan mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan analisis statistik yang dilakukan pada tes awal dan tes akhir kelincahan (agility) pemain bolabasket. Berturut-turut berikut disajikan mengenai deskripsi data, uji persyaratan analisis, pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian. A. Deskripsi Data Hasil tes kelincahan (agility) pemain bolabasket tiap-tiap kelompok perlakuan dihitung rata-rata nilai yang diperoleh, kemudian dianalisis secara statistik. Data dari hasil tes kelincahan (agility) pemain bolabasket yang diperoleh sesuai dengan kelompok yang dibandingkan, dideskripsikan sebagai berikut: Tabel 4.1 Deskripsi Data Kelincahan (Agility) Pemain Bolabasket Tiap Kelompok Berdasarkan Pemberian Neuromuscular Electrical Stimulation (NMES), Latihan Agility Drill dan Posisi Pemain. Variabel Atribut Small Man Drill Latihan Agility Drill + NMES Peningkatakatan Pening- Awal Akhir Awal Akhir 17.02 11.07 5.95 18.28 10.64 7.64 16.26 10.45 5.81 18.15 10.6 7.55 16.72 10.82 5.90 18.53 11.11 7.42 16.52 10.29 6.23 16.62 9.40 7.22 16.76 11.38 5.38 17.84 10.6 7.24 15.49 9.97 5.52 17.75 10.59 7.16 15.51 10.04 5.47 17.59 9.60 7.99 17.08 11.33 5.75 17.78 10.13 7.65 16.64 10.27 6.37 17.84 10.43 7.41 17.65 11.56 6.09 17.92 10.76 7.16 Jumlah 165.65 107.18 58.47 178.30 103.86 74.44 Rerata 16.57 10.72 5.85 17.83 10.39 7.44 Jumlah Rerata 132.91 6.65 56

57 Variabel Atribut Big Man Latihan Agility Drill Drill + NMES Awal Akhir Pening- Pening- Awal Akhir katan Katan 18.36 11.6 6.76 16.83 10.4 6.43 19.92 13.27 6.65 18.12 11.04 7.08 18.76 11.82 6.94 19.29 12.43 6.86 19.77 13.18 6.59 19.62 12.56 7.06 19.28 12.72 6.56 18.53 10.93 7.60 17.51 11.47 6.04 19.49 12.43 7.06 19.39 12.29 7.10 18.22 10.32 7.90 17.82 10.64 7.18 18.42 11.76 6.66 19.16 12.38 6.78 18.56 11.16 7.40 16.60 10.29 6.31 18.37 10.67 7.70 Jumlah 186.57 119.66 66.91 185.45 113.70 71.75 Rerata 18.66 11.97 6.69 18.54 11.37 7.18 Total 12.54 14.62 Rerata 6.27 7.31 Jumlah Rerata 13.87 6.93 27.16 6.79 Gambaran menyeluruh dari nilai rata-rata kelincahan (agility) pemain bolabasket maka dapat dibuat histogram perbandingan nilai-nilai sebagai berikut: Gambar 4.1 Histogram Nilai Rata-rata Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Kelincahan (Agility) Pemain Bolabasket Tiap Kelompok Berdasarkan Pemberian Neuromuscular Electrical Stimulation (NMES), Latihan Agility Drill dan posisi bermain.

58 Keterangan : A1B1 A1B2 A2B1 A2B2 = Kelompok latihan agility drill dengan posisi pemain small man = Kelompok latihan agility drill dengan posisi pemain big man = Kelompok latihan agility drill dan neuromuscular electrical stimulation (NMES) dengan posisi pemain small man = Kelompok latihan agility drill dan neuromuscular electrical stimulation (NMES) dengan posisi pemain big man Masing-masing sel (kelompok perlakuan) memiliki peningkatan kelincahan (agility) yang berbeda. Nilai peningkatan kelincahan (agility) tiap-tiap sel (kelompok perlakuan) dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.2 Nilai Peningkatan Kelincahan (Agility) Masing-Masing Kelompok Perlakuan. No Kelompok Perlakuan Nilai Peningkatan 1 A1B1 5,847 2 A1B2 6,691 3 A2B1 7,444 4 A2B2 7,175 Nilai rata-rata peningkatan kelincahan (agility) pada pemain bolabasket yang dicapai tiap kelompok perlakuan disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut. Gambar 4.2 Histogram Nilai Rata Rata Peningkatan Kelincahan (Agility) Pada Tiap Kelompok Perlakuan

59 Keterangan : A1B1 A1B2 A2B1 A2B2 = Kelompok latihan agility drill dengan posisi pemain small man = Kelompok latihan agility drill dengan posisi pemain big man = Kelompok latihan agility drill dan neuromuscular electrical stimulation (NMES) dengan posisi pemain small man = Kelompok latihan agility drill dan neuromuscular electrical stimulation (NMES) dengan posisi pemain big man B. Pengujian Persyaratan Analisis 1. Uji Normalitas Sebelum dilakukan analisis data perlu diuji distribusi kenormalannya. Uji normalitas data dalam penelitian ini digunakan metode Lilliefors. Hasil uji normalitas data yang dilakukan pada tiap kelompok adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Kelompok Perlakuan N Mean SD L hitung L tabel 5% Kesimpulan A1B1 10 5,847 0,3284 0,1413 0,2580 Berdistribusi normal A1B2 10 6,691 0,3463 0,0974 0,2580 Berdistribusi normal A2B1 10 7,444 0,2677 0,1764 0,2580 Berdistribusi normal A2B2 10 7,175 0,4699 0,1793 0,2580 Berdistribusi normal Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada A1B1 diperoleh nilai Lo = 0.1413. Di mana nilai tersebut lebih kecil dari angka batas penolakan pada taraf signifikansi 5% yaitu 0.2580. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada A1B1 termasuk berdistribusi normal. Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada A1B2 diperoleh nilai Lo = 0.0974, yang ternyata lebih kecil dari angka batas penolakan hipotesis nol menggunakan signifikansi 5% yaitu 0.2580. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada A1B2 termasuk berdistribusi normal. Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada A2B1 diperoleh nilai Lo = 0.1764. Di mana nilai tersebut lebih kecil dari angka batas penolakan menggunakan signifikansi 5% yaitu 0.2580. Dengan demikian dapat

60 disimpulkan bahwa data pada A2B1 termasuk berdistribusi normal. Adapun dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada A2B2 diperoleh nilai Lo = 0.1793, yang ternyata juga lebih kecil dari angka batas penolakan hipotesis nol menggunakan signifikansi 5% yaitu 0.2580. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada A2B2 juga termasuk berdistribusi normal. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas dimaksudkan untuk menguji kesamaan varians antara kelompok 1 dengan kelompok 2. Uji homogenitas pada penelitian ini dilakukan dengan uji Bartlet. Hasil uji homogenitas data antara kelompok 1 dan kelompok 2 adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data Kelompok Ni SD 2 2 2 gab hitung tabel Kesimpulan 4 10 0,13025 3,00 7,81 Varians homogen 2 Dari hasil uji homogenitas diperoleh nilai 0 = 3.00. Sedangkan dengan K - 1 = 4 1 = 3, angka 2 2 tabel 5% = 7,81, yang ternyata bahwa nilai 0 = 3.00 lebih kecil dari 2 tabel 5% = 7.81. Sehingga dapat disimpulkan bahwa antara kelompok dalam penelitian ini memiliki varians yang homogen. C. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis penelitian dilakukan berdasarkan hasil analisis data dan interprestasi analisis varians. Uji rentang Newman-Keuls ditempuh sebagai langkahlangkah uji rata-rata setelah Anava. Berkenaan dengan hasil analisis varians dan uji rentang Newman-Keuls, ada beberapa hipotesis yang harus diuji. Urutan pengujian disesuaikan dengan urutan hipotesis yang dirumuskan pada bab II. Hasil analisis data, yang diperlukan untuk pengujian hipotesis sebagai berikut:

61 Tabel 4.5 Ringkasan Nilai Rata-rata Kelincahan (Agility) Pemain Bolabasket Berdasarkan Pemberian Berdasarkan Pemberian Neuromuscular Electrical Stimulation (NMES), Latihan Agility Drill dan Posisi Bermain. Rerata Variabel A1 A2 B1 B2 B1 B2 Hasil tes awal 17,65 19,92 18,53 19,62 Hasil tes akhir 11,56 13,27 11,11 12,56 Peningkatan 5,847 6,691 7,444 7,175 Keterangan : A1 : Latihan Agility Drill A2 : Latihan Agility Drill dan Neuromuscular Electrical Stimulation (NMES) B1 : Kelompok Posisi Pemain Small Man B2 : Kelompok Posisi Pemain Big Man Tabel 4.6 Ringkasan Hasil Analisis Varians Untuk Penggunaan Metode Latihan dan Neuromuscular Electrical Stimulation (NMES) Sumber Variasi Dk JK RJK F o F t A 1 10,826 10,826 83,241 * 4,11 Kekeliruan 36 4,682 0,130 Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Analisis Varians Untuk Kelincahan (Agility) Sumber Variasi Dk JK RJK F o F t B 1 0.827 0,827 6.355 * 4,11 Kekeliruan 36 4,682 0,130

62 Tabel 4.8 Ringkasan Hasil Anava Dua Faktor Sumber Variasi Dk JK RJK Fo Ft Rata-rata Perlakuan 1 1843,757 1843,757 A 1 10,826 10,826 83,241 * B 1 0,827 0,827 6,355 * 4,11 AB 1 3,097 3,097 23,811 * Kekeliruan 36 4,682 0,130 Total 40 1863,189 Tabel 4.9 Ringkasan Hasil Rentang Uji Newman-Keuls KP A1B1 A1B2 A2B2 A2B1 Rerata 5,847 6,691 7,175 7,444 RST A1B1 5,847-0,844* 1,328* 1,597* 0,3284 A1B2 6,691-0,484* 0,753* 0,3956 A2B2 7,175-0,269 0,4356 A2B1 7,444 - Keterangan ; A1B1 A1B2 A2B1 A2B2 = Kelompok latihan agility drill dengan posisi pemain small man = Kelompok latihan agility drill dengan posisi pemain big man = Kelompok latihan agility drill dan neuromuscular electrical stimulation (NMES) dengan posisi pemain small man = Kelompok latihan agility drill dan neuromuscular electrical stimulation (NMES) dengan posisi pemain small man Berdasarkan hasil analisis data diatas dapat dilakukan pengujian hipotesis sebagai berikut : 1. Pengujian Hipotesis I Dari hasil penelitian menunjukan bahwa latihan agility drill memiliki peningkatan yang berbeda dengan latihan agility drill dan neuromuscular electrical stimulation (NMES). Hal ini dibuktikan dari nilai Fhitung = 83,421 >

63 Ftabel = 4,11. Dengan demikian hipotesa nol (H0) ditolak. Yang berarti bahwa latihan agility drill memiliki peningkatan yang berbeda dengan latihan agility drill dan neuromuscular electrical stimulation (NMES) dapat diterima kebenaranya. Dari analisis lanjutan diproleh bahwa ternyata latihan agility drill dan neuromuscular electrical stimulation (NMES) lebih baik dari pada latihan agility drill saja. Pemain bolabasket yang mendapatkan latihan agility drill memiliki rata-rata peningkatan kelincahan sebesar 6.27 detik, sedangkan pemain bolabasket yang mendapatkan latihan agility drill dan neuromuscular electrical stimulation (NMES) memiliki rata-rata peningkatkan kelincahan sebesar 7.31 detik. 2. Pengujian Hipotesis II Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pemain bolabasket yang berposisi small man memiliki peningkatan kelincahan yang berbeda dengan pemain bolabasket yang berposisi big man. Hal ini dibuktikan dari nilai Fhitung = 6.399 > Ftabel = 4.11. Dengan demikian hipotesa nol (H0) ditolak. Yang berarti pemain bolabasket yang berposisi small man memiliki peningkatan kelincahan yang berbeda dengan pemain bolabasket yang berposisi bigman dapat diterima kebenarannya. Dari analisis lanjutan diperoleh bahwa ternyata pemain bolabasket yang berposisi small man memiliki peningkatan kelincahan yang lebih baik dari pada pemain bolabasket yang berposisi bigman. 3. Pengujian Hipotesis III Dari hasil penelitian menunjukan bahwa interaksi antara pemberian neuromuscular electrical stimulation (NMES) dan latihan agility drill dengan posisi pemain small man dan big man sangat bermakna. Karena Fhitung = 23.881 > Ftabel = 4.11. Dengan demikian hipotesis nol ditolak. Yang berarti terdapat interaksi antara pemberian neuromuscular electrical stimulation (NMES) dan latihan agility drill dengan posisi pemain. D. Pembahasan Hasil Penelitian Pembahasan hasil penelitian ini memberikan penafsiran yang lebih lanjut mengenai hasil-hasil analisis data yang telah dikemukakan. Berdasarkan pengujian hipotesis telah menghasilkan dua kelompok kesimpulan analisis yaitu :

64 1. Ada perbedaan pengaruh yang bermakna antara faktor-faktor utama penelitian faktor utama yang diteliti meliputi : a) Pemberian neuromuscular electrical stimulation (NMES) dan latihan agility drill b) Perbedaan posisi pemian small man dan big man 2. Ada interaksi yang bermakna antara faktor-faktor utama dalam bentuk interaksi dua faktor. Kelompok kesimpulan analisis dapat dijelaskan dan dipaparkan lebih lanjut sebagai berikut : 1. Perbedaan Pengaruh Pemberian Neuromuscular Electrical Stimulation (NMES) dan Latihan Agility Drill Terhadap Kelincahan (Agility) Pemain Bolabasket Berdasarkan pengujian hipotesis pertama ternyata ada perbedaan pengaruh yang nyata antara kelompok pemain bolabasket yang latihan agility drill dan kelompok pemain bolabasket yang mendapatkan latihan agility drill dan neuromuscular electrical stimulation (NMES), Pada kelompok pemain bolabasket yang mendapatkan latihan agility drill dan neuromuscular electrical stimulation (NMES) mempunyai peningkatan kelincahan lebih baik dibandingkan degan kelompok pemain bolabasket yang mendapat latihan agility drill. Latihan agility drill yang terdiri dari ladder drill dan cone drill suatu bentuk latihan bertujuan untuk meningkatkan kecepatan konduktifitas saraf, meningkatkan koordinasi intermuscular, keseimbangan yang bagus, dan memerlukan kosentrasi dan koordinasi yang tinggi sehingga akan membentuk suatu gerakan yang efektif dan efisien. Penambahan neuromuscular electrical stimulation (NMES) bertujuan menstimulasi saraf motorik untuk meningkatkan recruitment serabut otot atau motor unit sehingga kinerja otot untuk dapat melakukan kontraksi akan meningkatkan efek biofeedback pada otot yang diberikan stimulasi. Oleh karena itu penambahan neuromuscular electrical stimulation (NMES) dalam latihan agility drill dapat meningkatkan kelincahan (agility) dengan lebih maksimal, karena NMES dan latihan agility drill menghasilkan faktor-faktor propriosepsi,

65 kekuatan otot, daya tahan, power dan kelenturan serta koordinasi gerak yang halus karena kinerja otot yang lebih efektif. 2. Perbedaan Pengaruh Posisi Pemain Small man dan Big Man Terhadap Kelincahan (Agility) Berdasarkan pengujian hipotesis yang kedua ternyata ada perbedaan pengaruh yang nyata antara kelompok pemain bolabasket posisi small man dan big man terhadap peningkatan kelincahan. Pada kelompok pemain bolabasket posisi small man mempunyai peningkatan kelincahan (agility) lebih baik dari kelompok pemain bolabasket posisi bigman. Dalam permainan bolabasket posisi pemain mempengaruhi kelincahan. Posisi small man yang terdiri dari point guard, shooting guard dan small forward memiliki potensi terbentuknya kelincahan lebih baik dari pada posisi big man yang tediri dari power forward dan center. Oleh karena itulah maka posis pemain small man memiliki peningkatan kelincahan yang lebih baik, jika dibandingkan dengan kelompok pemian bolabasket posisi bigman. 3. Ada Interaksi Neuromuscular Electrical Stimulation (NMES) Pada Latihan Agility Drill Dengan Posisi Pemain Salah satu tujuan penelitian dengan rancangan faktorial yaitu untuk mengetahui interaksi antara variabel utama A (variabel manipulatif) dengan faktor variabel B (variabel atributif). Pada penelitian ini dianalisis interaksi neuromuscular electrical stimulation (NMES) dan latihan agility drill dengan posisi pemain yang dimiliki subjek. Dari tabel ringkasan hasil analisis varian dua faktor, nampak bahwa faktor-faktor utama penelitian dalam bentuk dua faktor menunjukkan interaksi yang nyata. Untuk kepentingan pengujian bentuk interaksi AB terbentuklah tabel di bawah ini.

66 Tabel 4.10 Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama, dan Interaksi Faktor, A dan B Terhadap Kelincahan (agility). Faktor A= Latihan Agility Drill B = Posisi Pemain Posisi B1 Small Man A1 Latihan Agility Drill A2 Latihan Agility Drill + NMES Rerata A1 A2 5,85 7,44 6,65 1,59 B2 Big Man 6,69 7,18 6,94 0,49 Rerata 6,27 7,31 6,79 B1-B2 0,84 0,26 0,29 Gambar 4.3 Bentuk Interaksi Perubahan Besarnya Rata-rata Peningkatan Kelincahan (Agility) Pemain Bolabasket Keterangan : A1B1 = Kelompok latihan agility drill dengan posisi pemain small man A2B1 = Kelompok latihan agility drill dan neuromuscular electrical stimulation (NMES) dengan posisi pemain small man A1B2 = Kelompok latihan agility drill dengan posisi pemain big man A2B2 = Kelompok latihan agility drill dan neuromuscular electrical stimulation (NMES) dengan posisi pemain big man

67 Menurut gambar diatas menunjukan bahwa latihan agility drill dan latihan agility drill ditambah neuromuscular electrical stimulation (NMES) dengan posisi pemain berpengaruh terhadap kelincahan (agility). Peningkatan kelincahan (agility) pada pemain bolabasket dipengaruhi oleh posisi pemain bolabasket. Peningkatan kelincahan pada pemain bolabasket dipengaruhi oleh posisi bermain dalam permainan bolabasket dan oleh tingkat kelincahan yang dimiliki sebelumnya. Keefektifan bentuk latihan agility drill dan penambahan neuromuscular electrical stimulation (NMES) dipengaruhi oleh posisi pemain. Pemain bolabasket yang berposisi small man lebih cocok mendapatkan latihan agility drill ditambah neuromuscular electrical stimulation (NMES), sedangkan pemain big man lebih cocok mendapatkan latihan agility drill. Berdasarkan hasil penelitian, ada interaksi antara bentuk latihan agility drill dan penambahan neuromuscular electrical stimulation (NMES) dipengaruhi oleh posisi pemain. Hal ini terlihat bahwa arah perubahan peningkatan kelincahan tidak sejajar dan memiliki titik pertemuan. Pemain bolabasket dengan posisi small man memiliki peningkatan kelincahan yang tinggi, jika mendapat latihan agility drill dan penambahan neuromuscular electrical stimulation (NMES) dan Pemain bolabasket dengan posisi big man memiliki peningkatan kelincahan yang tinggi, jika mendapat latihan agility drill.