BAB 3 METODOLOGI 3.1. Lokasi Penelitian Daerah kajian penelitian ini adalah wilayah yang nantinya dilalui angkutan peti kemas dari setasiun Jebres sampai pabrik Sritex Sukoharjo. Gambar 3.1 Peta Kota Surakarta dan Kabupaten Sukoharjo 31
3.2 Sumber Data Survei yang dilakukan untuk pengambilan data yang akan digunakan dalam Evaluasi kondisi jalan lintas angkutan barang (peti kemas) meliputi data sekunder dan data primer. a. Data Sekunder meliputi: Peta Lokasi Data LHR Jalan Data perkerassan akhir ruas jalan rute peti kemas. Denah rute Jaringan Jalan mulai dari Stasiun Kereta Api Jebres sampai Sritex sukoharjo dan rute balik angkutan barang dari Pabrik Sritex Sukoharjo sampai Stasiun Jebres Surakarta. b. Data Primer meliputi: Survei Inventarisasi Jalan Survei LHR (jika diperlukan) Survei UR (jika diperlukan) O D Survei Surve DCP (Dynamic Cone Penetrometer) 32
3.3 Tahapan Pelaksanaan Penelitian Secara garis besar tahapan pelaksanaan penelitian dapat diuraikan dalam diagram alir berikut : mulai Observasi Awal Kajian Pustaka Rumusan Masalah Pengambilan Data Data Sekunder : 1. Peta Lokasi 2. Data LHR 3. Data perkerasan akhir jalan 4. Denah rute jalan Data Primer : 1. Survei Inventarisasi Jalan 2. Survei LHR 3. Survei UR 4. Survei O-D 5. Survei DCP Pelaksanaan Survei Anlisis dan Pembahasan Kesimpulan dan saran Selesai 3.2 Diagram Alir Tahapan Penelitian dan Penyelesaian 33
3.3.1 Observasi Awal Survei pendahuluan kondisi jalan jalur angkutan barang (Peti kemas) Stasiun Jebres Solo-Pabrik Sritex Sukoharjo dilakukan pada tanggal 1 Oktober 2015. Survei ini dilakukan oleh bebrapa surveyor dengan mengamati rute yang akan dilalui angkutan barang (Peti kemas). Hasil survei pendahuluan meliputi: a. Rute Berangkat Ada beberapa rute yang dapat dilalu untuk menuju Pabrik Sritek Sukoharjo tapi disini untuk rute angkutan barang khuhusnya Peti Kemas melalu jalan Urip Sumoharjo Jln. Kapten Mulyadi Jln. Solo Sukoharjo Jln. Wonogiri Solo Jln. Veteran Jln. Gatot Subroto Jln. Kh Samanhudi. b. Rute Balik Adapun beberapa rute balik angkutan barang peti kemas melalui rute yang agak lumayan jauh yaitu Jln. Kh Samanhudi Jln. Gatot Subroto - Jln. Veteran Jln. Bayangkara Jln. Dr Radjiman Jln. Agus Salim Jln. Ahmad Yani Jln. Suprapto Jln. Kh Mangun Sarkono Jln. Sumpah Pemuda Jln. Kolonel Sugiyono Jln. Letjen Sutoyo Jln Ahmad Yani Jln. Tentara Pelajar Jln. Kolonel Sutarto Jln. Urip Sumoharjo. 34
3.3.2 Pengambilan Data A. Survei Inventarisasi Jalan Survei ini dilakukan untuk mengetahui kondisi jalan eksisiting saat ini,meliputi survei geometrik jalan. B. Survei LHR Survei ini dilakukan untuk mengetahui kapasitas jalan yang melewati jalur tersebut. untuk survei tersebut survei LHR ini diperoleh data dari dinas perhubungan umum setempat. C. Survei UR (Umur sisa perkerasan) Survei ini dilakukan untuk mengetahui umur sisa pada perkerasan jalan akibat adanya beban berlebih pada perkerasan lentur kemudian digunakan untuk merencanakan masing masing tebal perkerasan. D. O D Survei Pendekatan O D survei ini dilakukan untuk mengetahui besarnya angkutan barang yang masuk ke dalam Pabrik atau untuk mngetahui berpa jumlah kendaraan angkutan barang (peti kemas) yang akan membebani jalan tersebut. Adapun cara untuk mendapatkan data adalah dengan suvei wawancara para sopir truk angkutan barang untuk mengetahui asala tujuan. Survei Plat nomer kendaraan merupakan salah satu pendekatan dalam survei ini. E. Survei DCP (Dynamic Cone Penetro meter) Tujuan dari survei ini adalah untuk mengetahui CBR dilapangan dibeberapa titik yang telah ditentukan di sepanjang jalan jalur angkutan barang (peti kemas). 35
3.4 Pelaksanaan Survei 3.4.1 Waktu Pelaksanaan Survei Utama Surveyor bertugas survei pada hari aktif antara hari senin sampai hari jum at yaitu dibagi antara beberapa jenis survei yaitu: a. Survei inventarisasi jalan Survei ini dibagi beberapa jenis survei yaitu survei kelengkapan jalan, dan geometrik jalan untuk survei geometrik, pada dasarnya survei inventarisasi jalan bisa dilakukan selama tidak mengganggu lalu lintas,tujuan dari survei ini adalah untuk mengetahui lebar jalan. b. Survei LHR Untuk survei ini kami tidak melakukan survei,data LHR yang diperoleh adalah data LHR dari Dinas Perhubungan Umum setempat. c. Survei UR Survei ini dilakukan untuk mengetahui umur sisa pada perkerasan jalan akibat adanya beban berlebih pada perkerasan lentur kemudian digunakan untuk merencanakan masing masing tebal perkerasan.waktu yang dilakukan untuk survei sisa umur rencana pada dasarnya sama dengan survei inventarisasi jalan,bisa dilakukan selama tidak mengganggu lalu lintas yang ada. d. O D Survei Survei O D ini dilakukan pada pagi sampai sore hari untuk mengetahui berapa bnyak kendaraan angkutan barang yang masuk dan keluar melalui wawancara pada supir truk tersebut. e. Survei DCP Survei ini dilakukan pada pagi sampai selesai, tujuan nya unguk mngetahui CBR tanah dilapangan 36
3.3.2 Jumlah dan Tugas Surveyor Survei utama dilakukan dengan menerjunkan langsung 4 orang surveyor untuk survei inventarisasi jalan dan survei DCP, surveyor bertugas untuk mencatat beberapa data, dengan urutan sebagai berikut : Inventarisasi jalan meliputi : surveyor mengambil data geometrik (lebar jalan) alat yang digunakan dalam survei ini adalah: roll meter, form survei,dengan cara mengukur jalan,dan mencatatnya,surveyor berjalan kaki dan mencatat jenis dan berapa banyak kerusakan jalan yang ada dan mencatatnya. Sisa Umur rencana dilakukan secara manual dengan menggunakan penggaris,linggis dan form survei, adapun caranya adlah menggali bagian pinggir jalan untuk mengetahui nilai korelatif,lapis pondasi meliputi lapis pondasi atas,lapis pondasi dan lapis pondasi bawah) kemudian melihat lapissan tambahan untuk melihat kondisi jalan, kemudian mengukurnya menngunakan penggaris kemudian mencatat hasil di form survei. DCP (test CBR tanah dilapangan) surveyor memasang alat DCP,surveyor mencatat semua kondisi tanah yang akan di uji,surveyor melakukan pengujian,kemudia surveyor membaca penetrasi setiap pukulan dan mebncatat dalam form. 37
Survei kedua adalah O-D,wawancara kepada sopir truck angkutan barang yang datang dan pergi, wawancara angkutan barang dilakukan oleh surveyor dengan prosedur sebagai berikut : a. Surveyor mengucapkan salam pada calon responden, kemudian memperkenalakan diri dan menjelaskan maksud wawancara. b. Surveyor meminta kesediaan responden untuk menjawab pertanyaan yang akan diajukan sesuai dengan formulir wawancara.wawancara dimulai setelah responden menyatakan kesediaannya. c. Selama wawancara surveyor mencatat semua data yang diperlukan ke dalam formulir. d. Surveyor wajib menjelaskan pada responden apabila ada pertanyaan yang kurang jelas dan memberikan kebebasan padanya untuk mengisi jawaban wawancara sesuai dengan pilihannya. Bila semua data telah lengkap, surveyor mengucapakan terima kasih kepada responden dan melanjutkan wawancara pada responden berikutnya, sampai tercapai jumlah target yang diinginkan. 38
3.5 Analisis Data Analsis data yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1) Analisis kelas jalan dengan cara survei inventarisasi jalan hal ini berkaitan dengan kemampuan jalan untuk menerima beban lalu lintas. 2) Metode bina marga yaitu perencanaan tebal perkerasan jalan raya menggunakan metode analisa komponen. 3) Produksi dan distribusi lalu lintas peti kemas dari stasiun jebres menuju pabrik sritex sukoharjo dan sebaliknya mwenggunakan pendekatan O-D Survei. 4) Metode pengujian CBR lapangan (SNI 03 1744 1989) yaitu dengan pengujian DCP (Dynamic Cone Penetro meter). Analisis data dari pengujian diatas selanjutnya dibandingkan dengan kondisi eksisiting yang ada kemudian menghitung tebal perkerasan yang nantinya akan di rekomendasikan untuk jalan yang dilewati angkutan barang (peti kemas) tersebut.dalam perencanaan tebal perkerasan yang dipilih nantinya adalah perkerasan lentur. Ada dua macam metode yang digunakan dalam perkerasan lentur yaitu metode AAHASTO dan Bina Marga dalam penelitian ini metode Bina Marga yang dipilih karena metode ini telah disesuaikan dengan kondisi jalan di indonesia. Dalam merencanakan tebal perkerasan lentur digunakan metode perencanaan tebal perkerasan lentur jalan raya dengan metode analisa komponen. Data yang digunakan dalam menghitung tebal perkerasan adalah sebgai berikut: a. Menentukan CBR Tanah b. Menentukan daya dukung tanah (DDT) c. Menentukan umur rencana (UR) d. Menentukan pertumbuhan lalu lintas (i%) e. Menentukan tingkat lalu lintas harian rata-rata (LHR) f. Menentukan angka ekuivalen kendaraan (AE) g. Menentukan faktor regional (FR) h. Menentukan indeks permukaan (IP) i. Mencari nilai Indeks tebal perkerasan (ITP) j. Angka ekuivalen sumbu beban roda (E) 39