Lampiran 1. Kategori Objek Pengamatan. Keterangan. Prinsip I : Pemilihan Bahan Baku Tahu. 1. Kacang kedelai dalam kondisi segar dan tidak busuk

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN

Lembar Observasi. Hygiene dan Sanitasi Pedagang Minuman Teh Susu Telur (TST) yang Dijual di Kecamatan Medan Area di Kota Medan Tahun 2012

Lampiran 1. Lembar ObservasiHigiene Sanitasi Pembuatan Ikan Asin di Kota Sibolga Tahun 2012

Lembar Kuesioner Hygiene Sanitasi Pada Pedagang Siomay di Jl. Dr. Mansyur. Padang Bulan Di Kota Medan Tahun Nama : No.

Karakteristik Responden

Tidak (b) Universitas Sumatera Utara

LEMBAR OBSERVASI ANALISIS

UNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gorontalo dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 236/MENKES/PER/IV/1997 TENTANG PERSYARATAN KESEHATAN MAKANAN JAJANAN

1 KUISIONER GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan

LEMBAR OBSERVASI HYGIENE SANITASI PENGOLAHAN DODOL SALAK Berdasarkan Kepmenkes RI No.942/SK/VII/2003

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

I. Data Responden Penjamah Makanan 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan :

Kuesioner ditujukan kepada karyawan pengolah makanan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI

HUBUNGAN HYGIENE SANITASI LINGKUNGAN PENJUALAN DENGAN KANDUNGAN ESCHERICHIA COLI PADA AIR TEBU DI BEBERAPA KECAMATAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, kesehatan perlu dijaga dari hal-hal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Sebelah Barat : berbatasan dengan Sungai Bulango. b. Sebelah Timur : berbatasan dengan Kelurahan Ipilo

II OBSERVASI. NO OBJEK PENGAMATAN. TOTAL SKOR MASING MASING SETIAP KANTIN BOBOT NILAI LOKASI & BANGUNAN SMA LOKASI : A

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN (INFORMED CONSENT)

KUESIONER PENELITIAN PERBEDAAN SANITASI PENGELOLAAN RUMAH MAKAN DAN RESTORAN BERDASARKAN TINGKAT MUTU (GRADE A,B DAN C) DI KOTA MEDAN TAHUN 2013

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN

PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN HYGIENE SANITASI DI RUMAH MAKAN/RESTORAN

II Observasi. No Objek pengamatan. Total skor masing masing setiap kantin Bobot Nilai Lokasi & Bangunan SMA Lokasi : a.

KUESIONER PENGAMATAN FAKTOR RISIKO CEMARAN MIKROBA PADA PENJAMAH MAKANAN DI KANTIN SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN 2016

LAMPIRAN ORGANISASI PENELITIAN

PEMERIKSAAN KELAIKAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN 1. Nama rumah makan/restoran :. 2. Alamat :.

CARA PRODUKSI PANGAN Jejaring Promosi Keamanan Pangan dalam Sistem Keamanan Pangan Terpadu Nasional SIAP SAJI YANG BAIK

- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI

Sanitasi Penyedia Makanan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atau dikenal dengan kampus induk/pusat, kampus 2 terletak di Jalan Raden Saleh,

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE DAN SANITASI PENGELOLAAN KERIPIK SANJAI BALADO DI KECAMATAN PAYAKUMBUH BARAT KOTA PAYAKUMBUH TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mereka sedang dalam puncak pertumbuhan. Pada anak usia sekolah akan terus

LAMPIRAN. Keadaan Kantin di FIP UPI Bumi Siliwangi

ASPEK HYGIENE SANITASI MAKANAN PADA RUMAH MAKAN DI TERMINAL 42 ANDALAS KOTA GORONTALO 2012 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ancaman penyakit yang berkaitan dengan higiene dan sanitasi khususnya

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat melangsungkan kehidupan selain sandang dan perumahan. Makanan, selain mengandung nilai gizi, juga merupakan media untuk dapat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Provinsi Gorontalo, yang secara geografis terletak pada 00⁰ ⁰ 35 56

INSPEKSI HIGIENE DAN SANITASI DI WILAYAH KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

BAB I PENDAHULUAN. mutu dan keamanan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

terlebih dahulu isi daftar identitas yang telah disediakan. 2. Bacalah dengan baik setiap pertanyaan, kemudian beri tanda ( ) pada jawaban yang

FORMULIR PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA. Kabupaten / Kota Propinsi Nomor P-IRT. Penanggungjawab :

Lampiran 1. Formulir Persetujuan Partisipasi Dalam Penelitian FORMULIR PERSETUJUAN PARTISIPASI DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) NASKAH PENJELASAN

LAMPIRAN PENYELENGGARAAN MAKANAN, KONSUMSI PANGAN DAN STATUS GIZI SANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN DARUSALAAM BOGOR

Lampiran 1. Kuesioner Higiene Perorangan Pedagang KUESIONER

Lampiran 1. Daftar Angka Paling Mungkin Coliform dengan Tiga Tabung

Untuk menjamin makanan aman

CHECKLIST PEMBINAAN KANTIN SEKOLAH SEHAT SDN 04 LEBAK BULUS

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 942/MENKES/SK/VII/2003 TENTANG PEDOMAN PERSYARATAN HYGIENE SANITASI MAKANAN JAJANAN

Lampiran 1. Pengukuran tingkat penerapan Good Manufacturing Practice

GAMBARAN HIIGIENE DAN SANITASI SARANA FISIK SERTA PERALATAN PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMBALAH BATUNG AMUNTAI TAHUN 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA. makanan secara keseluruhan (Depkes, RI 2004). lingkungan tempat orang tersebut berada.

BAB 5 HASIL PENELITIAN

Jasaboga. Usaha pengelolaan makanan yang disajikan di luar tempat usaha atas dasar pesanan yang dilakukan oleh perseorangan atau Badan Usaha.

LEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR. sehingga perlu mendapat perhatian dari segi nilai gizi, segi kemurnian, maupun dari

LEMBAR PENILAIAN PASAR SETONOBETEK SESUAI KEPMENKES RI NO. 519/MENKES/SK/VI/2008 YANG TELAH DIMODIFIKASI

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara kepada Konsumen Restoran X

HIGIENE SANITASI DAN ANALISIS ZAT PEMANIS BUATAN PADA DODOL YANG DI PRODUKSI DI KECAMATAN PANYABUNGAN KABUPATEN MANDAILING NATAL TAHUN 2012

HIGIENE SANITASI DI TEMPAT KERJA PERTEMUAN KE-6

HIGIENE SANITASI PANGAN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. UCAPAN TERIMA KASIH... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xv BAB I PENDAHULUAN...

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk makanan dari jasaboga. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik

KUISIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG SANITASI DASAR DAN RUMAH SEHAT

LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Keluhan Konsumen


MATERI KESEHATAN LINGKUNGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara satu dengan yang lain. Higiene dan sanitasi merupakan usaha kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Definisi sanitasi menurut WHO adalah usaha pencegahan/

Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : HK

ANALISA SANITASI DAN HIGIENE PENYAJIAN MAKANAN DI KANTIN UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HANDOUT. PERTEMUAN KE : 7, 8 dan 9 MATA KULIAH : MANAJEMEN USAHA BOGA POKOK MATERI : Proses produksi dalam Suatu Usaha Boga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan derajat kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42,

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA DEPOT AIR MINUM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MENCUCI INSTRUMEN BEDAH No.Dokumen No.Revisi Halaman. Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh : Direktur RS

Lampiran 1. Daftar stan-stan yang ada di kantin SMP-SMA Karangturi. Jumlah stan di kantin SMP-SMA Karangturi Agustus 2008 Februari 2009:

Berapa penghasilan rata-rata keluarga perbulan? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp

10/13/2015 HIGIENE KARYAWAN DALAM PENGOLAHAN MAKANAN

Kuesioner Penelitian

Lampiran 1. Penentuan Pohon Keputusan untuk Bahan Baku Pertanyaan 1 (P1) Apakah ada potensi bahaya yang berkaitan dengan bahan baku ini?

BAB IX SANITASI PABRIK

7 LAMPIRAN Lampiran 1. Analisa Potensi Bahaya Secara Kualitatif dengan Kombinasi Antara Kemungkinan Terjadi dengan Tingkat Keparahan

1. No. Responden : 2. Nama : 3. Jenis Kelamin : 4. Umur : 5. Lama tinggal dikost :

KUESIONER PENELITIAN PELAKSANAAN HYGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN TANJUNGPINANG BARAT TAHUN 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Modul Pelatihan MODUL MI-7 I. DESKRIPSI SINGKAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Lembar Observasi. Hygiene Petugas Kesehatan BP 4 Medan Tahun sesuai dengan Kepmenkes No. 1204/Menkes/Per/X/2004.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik IWAS Umur Pendidikan Besar Keluarga

Transkripsi:

94 Lampiran 1 Lembar Observasi Higiene Sanitasi Pengolahan Tahu Pada Industri Rumah Tangga Pembuatan Tahu di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia Kota Medan Tahun 2016 (Sumber : Keputusan Menteri Kesehatan RI No.942/MENKES/SK/VII/2003) No. Sampel : Nama Produsen : Jenis Kelamin : Umur : Pendidikan Terakhir : Lama produksi : Lokasi : Jumlah Produksi/Minggu : Pendistribusian tahu : Jumlah Pekerja : Pernah/tidak Mendapat Pelatihan pengolahan Makanan : Merupakan jawaban yang sesuai dengan ketentuan dari Kepmenkes RI. No. 942/Menkes/SK/VII/2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan 1. Yang termasuk jawaban Ya (a) 2. Yang termasuk jawaban tidak (b) 1 Kategori Objek Pengamatan Ya Tidak Keterangan (a) (b) Prinsip I : Pemilihan Bahan Baku Tahu 1. Kacang kedelai dalam kondisi segar dan tidak busuk 2. Kacang kedelai utuh dan tidak rusak

95 3. Kacang kedelai diperoleh dari tempat penjualan yang diawasi pemerintah Prinsip II : Penyimpanan Bahan Baku Tahu 1. Tempat penyimpanan bahan baku tahu (kedelai) dalam keadaan bersih 2. Tempat penyimpanan bahan baku tahu (kedelai) tertutup 3. Tempat penyimpanan bahan baku tahu (kedelai) tidak menjadi tempat bersarang serangga dan tikus 4. Tempat penyimpanan bahan baku terpisah dengan makanan jadi Prinsip III : Pengolahan Tahu Penjamah Tahu 1. Penjamah makanan tidak menderita penyakit mudah menular seperti : batuk, pilek, influenza, diare, penyakit perut dan sejenisnya 2. Menjaga kebersihan tangan, rambut, kuku, dan pakaian 3. Memakai celemek dan tutup kepala 4. Mencuci tangan setiap kali hendak menangani tahu 5. Menjamah tahu menggunakan alat/perlengkapan atau dengan alas tangan 6. Tidak merokok saat melakukan pengolahan tahu 7. Tidak batuk atau bersin dihadapan tahu atau tanpa menutup hidung atau mulut 8. Tidak menggunakan perhiasan saat mengolah tahu

96 9. Tidak menggaruk anggota badan (telinga, hidung, mulut, atau bagian lainnya) saat mengolah tahu Cara Pengolahan Tahu 1. Mencuci dan merendam kedelai dengan air bersih 2. Tidak terjadi pengkotoran atau kontaminasi makanan 3. Menggunakan bahan tambahan pangan 4. Bahan tambahan pangan yang digunakan BTP yang diijinkan Tempat Pengolahan Tahu 1. Lantai dari bahan yang mudah dibersihkan, tidak licin, tahan lama, dan kedap air 2. Dinding kedap air dan mudah dibersihkan 3. Pintu dan jendela terhindar dari lalat dan serangga 4. Jauh dari pencemaran 5. Tersedia air bersih yang cukup 6. Tersedia tempat sampah yang terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, tertutup, mudah diangkut 7. Memiliki ventilasi yang cukup baik (10% dari luas lantai) 8. Tersedia SPAL (Saluran Pembuangan Akhir Limbah 9. Langit-langit sebaiknya berwarna terang, tidak bocor dan mudah dibersihkan 10. Pencahayaan tidak menyilaukan

97 11. Tersedia toilet/kamar mandi yang bersih untuk pekerja 12. Tersedia tempat mencuci tangan, bahan makanan dan peralatan Peralatan Pengolah Tahu 1. Peralatan dicuci terlebih dahulu sebelum diggunakan 2. Peralatan yang sudah dipakai dicuci dengan air bersih dan dengan sabun 3. Peralatan masak dikeringkan dengan alat pengering/lap yang bersih 4. Mesin pengolah bersih dan bebas karat 5. Peralatan disimpan dalam rak penyimpanan tertutup/bebas pencemaran 6. Peralatan tidak rusak, gompel, atau retak 7. Wadah penampungan bubur kedelai terbuat dari aluminium atau baja 8. Tersedia bak air pencucian kedelai yang bersih dan bebas lumut 9. Tungku dilengkapi alat penangkap asap Prinsip IV : Penyimpanan Tahu yang sudah Jadi 1. Ada wadah khusus untuk menyimpan tahu 2. Tempat penyimpanan dalam keadaan bersih 3. Disimpan pada tempat yang tertutup 4. Tahu yang sudah jadi disimpan jauh dari bahan pencemar dan binatang

98 pengganggu Prinsip V : Pengangkutan Tahu 1. Tersedia pengangkut khusus untuk mengangkut tahu 2. Tahu diangkut dalam keadaan tertutup 3. Tempat tahu dalam keadaan bersih 4. Tempat tahu tidak berkarat dan mudah dibersihkan 5. Pengangkutan tahu tidak melewati daerah kotor Prinsip VI : Penyajian Tahu 1. Wadah penyajian harus bersih 2. Tempat/wadah penyajian bebas dari debu 3. Tahu disajikan dalam keadaan tertutup

99 Lampiran 2

100 Lampiran 3

101 Lampiran 4

102

103 Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian Higiene Sanitasi Pengolahan Dan Pemeriksaan Formalin Pada Tahu Hasil Industri Rumah Tangga Di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia Kota Medan Tahun 2016 Gambar Lampiran 1 Industri Rumah Tangga (IRT) Pengolahan Tahu 1 Gambar Lampiran 2 Tempat penyimpanan tahu IRT Pengolahan Tahu 1

104 Gambar Lampiran 3 Tempat perendaman kedelai IRT Pengolahan Tahu 1 Gambar Lampiran 4 Tahu Sumedang IRT Pengolahan Tahu 2

105 Gambar Lampiran 5 Industri Rumah Tangga Pengolahan Tahu 3 Gambar Lampiran 6 Tahu Cina Industri Rumah Tangga Pengolahan Tahu 3

106 Gambar Lampiran 7 Air bersih dan tempat penampungan air Industri 3 Gambar Lampiran 8 Tempat pengolahan tahu Industri 4

107 Gambar Lampiran 9 Tempat pengolahan tahu Industri 6 Gambar Lampiran 10 Alat pengangkut tahu sumedang Industri 6

108 Gambar Lampiran 11 Tempat perendaman kacang kedelai Industri 6 Gambar Lampiran 12 Penyajian Tahu Sumedang Industri 6

109 Gambar Lampiran 13 Penyimpanan Tahu Industri 7 Gambar Lampiran 14 Proses pengolahan Tahu Industri 7

110 Gambar Lampiran 15 Pengangkut Tahu industri 7