BPSDMD PROVINSI JAWA TENGAH

dokumen-dokumen yang mirip
HASIL BELAJAR Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu membangun tim yang efektif untuk mewujudkan pengelolaan kegiatan organisasi.

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA - RI

Dr. Ir. SUTARWI, MSc.


Membangun Tim Efektif

HASIL BELAJAR. Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu membangun tim yang efektif untuk mewujudkan strategi organisasi.

Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang B. Deskripsi Singkat

PEMBEKALAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN

BAB XIII KELOMPOK KERJA DAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Team Building & Manajeman Konflik

WORK TEAMS. presented by : M Anang Firmansyah

1. Peran individu dalam organisasi olahraga. 2. Menjelaskan tentang perilaku organisasi.

Manajemen Kinerja dan Kompensasi

Membangun Tim Efektif

Oleh: Egrita Buntara Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan

HP : Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com

PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI

TOTAL QUALITY MANAGEMENT

Pengantar Power Mapping. Priyatno Harsasto, Fisip Universitas Diponegoro

Analisis Jaringan. Kasus: pelayanan KIA

Kepemimpinan dan Budaya Perusahaan

Inisiasi, Perencanan dan Esekusi dalam Proyek

V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

MEMBANGUN KERJASAMA TIM (Team Building)

KOMUNIKASI EFEKTIF EFEK KOGNISI EFEK KONASI UMPAN BALIK

BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV

BAB V PENUTUP. di perusahaan dan juga kaitannya dengan aspek penelitian.

MEMBANGUN TIM EFEKTIF

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

Komite Advokasi Nasional & Daerah

FORUM MANAJEMEN Vol. 06 No. 2

Project Stakeholder Management merupakan proses untuk. Identify Stakeholders Proses mengidentifikasi individu, kelompok,

ADVOKASI KESEHATAN Waktu : 45 Menit Jumlah soal : 30 buah

RENCANA AKSI GLOBAL MENANG DENGAN PEREMPUAN: MEMPERKUAT PARTAI PARTAI POLITIK

PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN BERBASIS KOMPETENSI

Ringkasan. Menghindari adanya gap antara para pihak melalui komunikasi dan koordinasi yang intensif (Communication)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditunjuk atau ditetapkan untuk bertanggung jawab terhadap kegiatan keseharian

BAB 10 KELOMPOK DAN TIM

MEMBANGUN TIM EFEKTIF

Tata Saji. 1. Dasar Hukum 2. Kompetensi Yang akan Dibangun 3. Cara Membangun Kompetensi 4. Indikator Keberhasilan 5. Dll

Oleh: Ir. DJOKO SUTRISNO, M.Si

BAB V. KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN. Sebagai jawaban atasrumusan pertanyaan dalam penelitian ini, dapat

Kerangka Kompetensi Kepemimpinan Klinik

BAB VI PENUTUP. dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan

PENGANTAR MANAJEMEN PERPUSTAKAAN A. Ridwan Siregar Universitas Sumatera Utara

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. penanganan terhadap kualitas Sumberdaya Manusia, khususnya pada. tingkatan organisasi. Sumberdaya Manusia yang besar apabila dapat

BAHAN AJAR IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN

RENCANA STRATEGIS FREEDOM OF INFORMATION NETWORK INDONESIA (FOINI)

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

PROYEK PERUBAHAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA TAHUN 2014

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations.

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

Minggu 7: TI4002-Manajemen Rekayasa Industri. Teknik Industri, FTI ITB

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

COACHING & COUNSELING & JOIN CALL FOR SALES FORCE. Sales Head Development Program

ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK IAN UNY 2012 UTAMI DEWI

SUPERVISORY DEVELOPMENT PROGRAM EFFECTIVE TEAM LEADERSHIP PPM MANAJEMEN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI 12/22/2016 1

School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

PERANAN APIP DALAM PELAKSANAAN SPIP

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Dalam mengambil simpati

PERENCANAAN: DEFINISI DAN KONSEP (DISERTAI TEKNIK PENYUSUNAN VISI

UA P E P MB M E B LA L J A A J R A A R N A KH K USUS

LATAR BELAKANG PENGEMBANGAN KOMUNITAS

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI. Maya Dewi Savitri, MSi.

WALIKOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

MELAHIRKAN PEMIMPIN PERUBAHAN MELALUI DIKLAT KEPEMIMPINAN

METODE PARTISIPATIF DALAM PENELITIAN KOMUNITAS ELLYA SUSILOWATI

Integrasi Sinergis dalam Kemitraan Pelayanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual (Stephen, Timothy

POWER MAPPING. Sukri Tamma, Fisip Universitas Hasanudin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

TERMOTIVASI UNTUK MENGELUARKAN IDE-IDENYA DAN MENGUJINYA SERTA MENULARKAN DAN MENGEMBANGKAN POTENSI DIRINYA SECARA MAKSIMAL.

MEMBANGUN PEMIMPIN VISIONER

Komunikasi Menggunakan Smart Chart (bagian 1) (disadur dari The Spitfire Strategies Smart Chart 3.0,

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI

MENGEMBANGKAN KOMUNIKASI EFEKTIF

Manajemen Proyek Perangkat Lunak Minggu 1

Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi

Session 7 - Understanding Work Teams

TERMS OF REFERENCE DREAM MAKER

BAB IV ANALISIS DATA

Seminar Kepemimpinan Dinas Kesehatan dalam Penurunan Kematian Ibu dan Bayi dan pelatihan eksekutif SDM

Komunikasi risiko 1 LAMPIRAN 2. Definisi dan tujuan

KONTEKS DAN PROSES MANAJEMEN PROYEK

GOOD GOVERNANCE. Bahan Kuliah 10 Akuntabilitas Publik & Pengawasan 02 Mei 2007

WALIKOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR : 7 TAHUN 2016

TUJUAN KULIAH BAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

POINTERS MENTERI PERDAGANGAN PADA PELUNCURAN HARGA YANG TERENDAH ANTARA DI RAK DISPLAY DENGAN DI KASIR YANG DIBERLAKUKAN PADA KONSUMEN OLEH ANGGOTA

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi

MEMBANGUN JEJARING DAN KEMITRAAN TKSK

BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS

BAB II LANDASAN TEORI

CV. Lubersky Computer Semarang: IT Consultant, Software dan Web Development

TRAINING SYLABUS: BUSINESS SIMULATION

Interpersonal Communication Skill

Transkripsi:

DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II Oleh: Dr.Ir.Sutarwi,MSc. Widyaiswara Ahli Utama BPSDMD PROVINSI JAWA TENGAH 1

Kemampuan membangun tim efektif untuk mewujudkan STRATEGI organisasi melalui pembelajaran identifikasi stakeholder, pemetaan nilai dan interest stakeholder, dan strategi berkomunikasi 2

Mengidentifikasi stakeholder dalam mewujudkan STRATEGI ORGANISASI; Memetakan nilai dan kepentingan stakeholder; Menyamakan persepsi stakeholder 3

Kerjasama Tim Dalam Organisasi Identifikasi stakeholder Nilai dan interest stakeholder Strategi berkomunikasi 4

Kerjasama Tim Dalam Organisasi Urgensi Kerjasama dalam Tim Ciri-ciri Tim Efektif Collaborative Trust and Communication Standard of Excellence Stage in Team Development Identifikasi stakeholder Pengertian stakeholders Jenis-jenis stakeholders Menganalisis stakeholder yang diutamakan 5

Nilai dan interest stakeholder Nilai-nilai individu dan organisasi Memahami Kepentingan stakeholders Menganalisis kepentingan stakeholder Strategi berkomunikasi Pengertian komunikasi Jenis-jenis komunikasi Komunikasi yang efektif antar instansi 6

INDIVIDUAL WORK GROUP TEAM (A,B,C,D) (A+B+C+D) (AXBXCXD) EXPERTISE/ KEAHLIAN BASE ON INDIVIDUAL - knowledge, skill, Experience COMBINATION -Knowledge, skill, experience SYNERGI -Leverage each other MOTIVATION -personal interest -combine tasks -working together -leader decision ACCOUNTABILIY to the boss and yourself -to the boss -to other members REWARDS Given by Boss Given by boss base on contribution -Commitment chieving goal - share motivation -to each other. -mutual accountability -share equally MANAGERIAL -personasl approach Orchestrating,easier More difficult ROLES/ RESPONSIBILITIES Boss defined role/responsibility Defined by the boss Defined by leader (facilitate members) GOALS -Boss, individual Set by the boss Setting together (leader and members) 7

DALAM PENYUSUN BUKU: 1. INDIVIDUAL (Penulis/Pengarang sendiri) 2. GROUP (Bunga Rampai/kumpulan tulisan) 3. TEAM (disusun bersama) 8

UNIT KERJA PROYEK SATUAN TUGAS/KOMITE TIM KOORDINASI TIM TEKNIS 9

1. A Clear, Elevating Goal 2. Result-Driven Structure 3. Competent Team Members 4. Unified Commitment 5. Collaborative Trust and Communication 6. Standards of Excellence 7. Support and Recognition 10

A Clear, Elevating Goal (Tujuan jelas & bernilai tinggi) - Tujuan Jelas: Konkrit dan Dapat diukur - Tujuan Berbobot: Penting, memotivasi kerja tim Result-Driven Structure (Struktur berorientasi pada hasil) - Bentuk/struktur harus dapat berfungsi dengan baik - Ada kejelasan peran dan tugas terarah - Sistem/proses komunikasi jelas - Ada sistem monitoring kerja dan Umpan balik - Proses pengambilan keputusan harus jelas 11

Competent Team Members (Anggota Tim yg kompeten) - Kompetensi teknis (pengetahuan, ketrampilan, kemampuan) - Kompetensi sosial (komunikasi, kerjasama, inisiatif) - Keinginan untuk memberikan kontribusi Unified Commitment (Komitmen yg sama) - Agree the scope of work activities - Tim Work - Cooperation - Quality NRDW-Tim Efektif 12

Collaborative Trust and Communication ( Kolaborasi yg dilandasi saling percaya dan komunikasi) - Kejujuran, Integritas, Keterbukaan, Konsisten, Saling Menghormati - Inisiatif dalam berkomunikasi Standards of Excellence (standar keunggulan) - Berorientasi pada kualitas - Standar individu dan standar tim - Evaluasi (dari pimpinan, diri sendiri, teman sejawat) NRDW-Tim Efektif 13

Tinggi Efektivitas Kerjasama Kemitraan Rendah Rendah Sinergy Kompromi DEFENSIF Tinggi Koordinasi dan Komunikasi Tingkat terendah dalam kerjasama Tim muncul dari koordinasi dan komunikasi yang rendah dengan tingkat kepercayaan yang rendah dan tidak saling menghargai. (Ciri: sikap defensive, protektif dan sering menggunakan bahasa hukum, yang muncul menang-kalah). 14

Tinggi Efektivitas Kerjasama Kemitraan Rendah Defensif KOMPROMi SINERGY Tingkat kedua, menghindari konfrontasi dengan koordinasi cukup baik, komunikasi cukup intensif tapi tidak empati, kurang menghargai dan tidak memberikan kepercayaan; Rendah Koordinasi dan Komunikasi Tinggi Posisi sinergi dicapai dengan tingkat kepercayaan yang tinggi dan saling menghargai serta koordinasi dan komunikasi yang intensif. 15

Individual Standards Peer Pressure to Perform Consequences Team developed standards Evaluation (Peers, Leader, Self) NRDW-Tim Efektif 16

External Support and Recognition Tangible Support vs. Philosophical Support Tangible Rewards NRDW-Tim Efektif 17

Siapa saja (orang, organisasi, komunitas) yang dipengaruhi oleh atau mempengaruhi suatu Upaya Perubahan organisasi Bisa pula mereka yang memiliki kepentingan kuat terhadap Upaya itu, baik alasan akademik, filosofis, atau politis, sekalipun mereka dan keluarganya, teman dan rekannya tidak langsung dipengaruhi Upaya itu

Stakeholders Primer (Primary Stakeholders) Orang / kelompok yang langsung dipengaruhi Upaya itu, baik positif maupun negatif (dalam beberapa kasus ada Stakeholders Primer di kedua sisi)

Stakeholders Sekunder (Secondary Stakeholders) Orang / kelompok yang secara tidak langsung dipengaruhi Upaya itu, baik positif maupun negatif

Stakeholders Utama (Key Stakeholders) Mereka yang bisa memiliki pengaruh positif / negatif terhadap Upaya itu mereka penting di dalam atau bagi organisasi yang terlibat dalam Upaya itu

Mendapatkan lebih banyak gagasan pengembangan dan implementasi perubahan Bisa memberi gambaran lebih jelas tentang konteks komunitas, potensi kesulitan, dan aset yang ada Sense of ownership terhadap upaya perubahan

Fair bagi semua Meminimalisir penolakan Memperkuat posisi kita jika ada oposisi Menjembatani modal sosial bagi komunitas Meningkatkan kredibilitas organisasi kita : fair, etis, transparan, dan membuat orang suka bekerja dengan kita Meningkatkan peluang keberhasilan Perubahan

Stakeholders Utama Pejabat Pemerintah & Pembuat Kebijakan adalah mereka yang merencanakan, mensahkan, dan menjalankan hukum dan peraturan yang bisa memenuhi tujuan Upaya atau langsung membatalkannya Anggota DPR-DPRD yang membuat dan mensahkan hukum serta mengontrol anggaran publik Gubernur, Walikota / Bupati eksekutif yang menjalankan hukum, mengadministrasikan anggaran, dan laksanakannya bisa sangat berkontribusi bagi keberhasilan / kegagalan Upaya

Stakeholders Utama (lanjutan) Anggota pimpinan badan lokal Pimpinan badan kesehatan, perencanaan (BAPEDA), penzonaan wilayah bisa dengan kekuasaannya menjadi sekutu penting atau oponen berbahaya Badan Pemerintah Daerah sering membuat dan mengeluarkan peraturan yang adakalanya bisa membantu / membatalkan Upaya, tergantung pilihan mereka Pembuat kebijakan sering memiliki kekuasaan resmi (meskipun hanya penasehat ) pendapat dan gagasannya sering dianut

Stakeholders Utama (lanjutan) Mereka yang bisa mempengaruhi pihak lain Media massa Orang dengan posisi yang bisa menyebarkan pengaruh ulama, dokter, CEO, Rektor Pemimpin komunitas yang didengar orang mungkin dihormati karena posisi mereka dalam populasi itu, menjadi penduduk lama yang mendapat kepercayaan masyarakat

Stakeholders Utama (lanjutan) Mereka yang punya kepentingan dengan hasil Upaya Komunitas bisnis bisa mendapatkan pekerja yang lebih baik, lebih mudah dan lebih banyak mendapat keuntungan Advokat bergantung kepentingan mereka Aktivis komunitas yang memiliki kepentingan filosofis atau politis berkaitan dengan isu yang diangkat oleh Upaya Orang yang mempunyai kepentingan akademik / penelitian terhadap isu / populasi Target Penyandang Dana nyata / potensial tanpa dukungan me-reka Upaya tidak bisa terlaksana Masyarakat luas diperlukan dukungannya

Net Map

Membantu memahami : 1. Kompleksitas hubungan dengan perspektif yang berbeda 2. Network terkait kewenangan formal & informal 3. Bottlenecks serta penyebab keberhasilan & kegagalan 4. Bagaimana memanfaatkan kompleksitas yang ada

Peta hubungan adalah rangka. Sedangkan diskusi justru sebagai substansinya Hasil akhir : peta hubungan menunjukkan kepada siapa kita dapat bekerja sama Proses yang maksimal akan melahirkan hasil yang maksimal (memberikan pandangan yang mendalam bagaimana mengeksekusinya)

1. Rumuskan PERTANYAAN 2. Tempatkan stakeholders dalam map & buatlah kategorinya 3. Kaitkan hubungan formal & informal 4. Petakan posisi stakeholders dengan memberikan simbol positif/negatif 5. Tetapkan besarnya pengaruh tiap stakeholder (tower) 6. Sepakati hasil peta dan kompromikan kemungkinan tindakan 7. Bagaimana melakukan komunikasi kepada stakeholders yang stratejik

Langkah 1 Pertimbangkan kasus yang telah didiskusikan dalam kelompok dan definisikan pertanyaan : Siapa yang mempengaruhi.?

Langkah 2 Pengelompokan Kategori stakeholder dalam net-map: Pemerintah Organisasi Masyarakat (NGO) Dunia Usaha Aktor Internasional dll

Langkah 3 Hubungan formal : hirarki, pelaporan, aliran dana, dsb Hubungan informal : kesetiakawanan, konflik, advokasi

Langkah 4 Jenis Posisi: Positif (+) = mendukung Negatif (-) = menentang Netral (+/-)

Langkah 5 Seberapa besar pengaruh dari setiap aktor terhadap pertanyaan yang diajukan (pada langkah 1)? Makin besar pengaruhnya maka makin tinggi tower-nya : Rendah : 1-2 Sedang : 3-5 Tinggi : 6-8 Sangat tinggi : 9..

OBSERVASI KEMUNGKINAN TINDAKAN Bagaimana peta besar yang dihasilkan? Apa yang dapat kita lakukan? Langkah 6 Apa/Siapakah motor utamanya? Siapa dapat mengerjakan apa? Dimanakah kebuntuan terjadi? Dapatkah kita mengharapkan mereka melakukannya?

Menentukan: Stakeholders yang berpengaruh paling positif atau paling negatif terhadap Upaya Perubahan Stakeholders yang paling dipengaruhi oleh Upaya Perubahan Bagaimana kita harus bekerja bersama Stakeholders dengan berbagai tingkat kepentingan dan pengaruh yang berbeda

High Influence, Low Interest (Latents) High Influence, High Interest (Promoters) Low Influence, Low Interest (Apathetics) Low Influence, High Interest (Defenders)

Ciri-ciri keempat Kelompok Stakeholders: Promoters memiliki kepentingan besar terhadap Upaya dan juga kekuatan untuk membantu membuatnya berhasil (atau menggelincirkannya) Defenders memiliki kepentingan pribadi dan dapat menyuarakan dukungannya dalam komunitas, tetapi kekuatannya kecil untuk mempengaruhi Upaya Latents tidak memiliki kepentingan khusus maupun terlibat dalam Upaya, tetapi memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi Upaya jika mereka menjadi tertarik Apathetics kurang memiliki kepentingan maupun kekuatan, bahkan mungkin tidak mengetahui adanya Upaya

Stakeholders Utama pada umumnya adalah Promoters Kuadran ini dapat membantu memutuskan bagaimana mengelola Stakeholders Agar Upaya berhasil, perlu mengembangkan Promoters agar memahami penuh dan menerima proses Upaya sepenuh hati Mereka bisa mengajak Stakeholders lain bergabung serta mendorong mereka berpartisipasi dalam perencanaan, implementasi, dan evaluasi Upaya Mereka bisa menjadi mentor atau mitra bagi Stakeholders lain

Promoters (High Influence / High Interest) Benar-benar bisa membuat Upaya berjalan Jika positif, maka perlu diperkuat dan dilibatkan dalam pekerjaan yang akan dinikmatinya Jika gagasannya tidak jalan, yakinkan bahwa mereka tahu mengapa, dan mengapa alternatifnya lebih baik Latents (High Influence / Low Interest) Bisa sangat membantu jika dapat diyakinkan akan pentingnya Upaya bagi kepentingan mereka sendiri atau untuk kebaikan yang lebih besar Perlu didekati dan diberi informasi, setiap kali perlu dilakukan kontak dengan mereka Tunjukkan bagaimana Upaya memiliki efek positif terhadap isu maupun populasi yang menjadi perhatiannya

Defenders (Low Influence / High Interest) Bisa sangat membantu jika mereka tetap mendapat informasi dan kita tidak perlu khawatir tertang ke terlibatannya di masa datang Mereka sering memberikan waktu dan keterampilannya saat Upaya perlu bertahan hidup Apathetics (Low Influence / Low Interest) Tidak peduli terhadap Upaya Menjadi Stakeholders karena kebetulan menjadi anggota suatu kelompok atau karena posisinya di komunitas Sebaiknya tidak mengganggu mereka, walaupun bisa diberi informasi melalui newsletter

Menarik orang / organisasi ke dalam proses dan meng gerakkan ke arah Promoters Memperlakukan mereka dengan respek Memberi informasi apapun, training, mentoring, dan/atau dukungan yang diperlukan agar mereka tetap terlibat Menemukan tugas atau pekerjaan yang perlu dilakukan yang menarik minat dan menggunakan bakat mereka Menjaga semangat mereka dengan memuji, merayakan, apresiasi kecil, dan secara terus menerus mengingatkan pencapaian Upaya Melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan

Mengajak mereka mengerjakan pembuatan konsep, perencanaan, implementasi, dan evaluasi Upaya dari sejak awal Apabila mengawali hanya dengan sedikit kekuasaan / pengaruh, mereka perlu dibantu belajar bagaimana memperoleh dan melatih pengaruhnya dengan bekerja bersama orang lain, dan mengembangkan keterampilan pribadi, berpikir kritis, dan politis

KEEP SATISFIED - Yakinkan manfaat perubahan, tapi jangan berlebihan yang membuat bosan. MONITOR Monitor secukupnya dan jangan komunikasi berlebihan shg membosankan mereka MANAGED CLOSELY - Libatkan dalam perubahan dg respek - Lakukan upaya terbaik utk memuaskan mereka. KEEP INFORMED - Berri informasi yg cukup, bicara yang meyakinkan bhw tdk timbul masalah.

High power, interested people: these are the people you must fully engage and make the greatest efforts to satisfy. High power, less interested people: put enough work in with these people to keep them satisfied, but not so much that they become bored with your message. Low power, interested people: keep these people adequately informed, and talk to them to ensure that no major issues are arising. These people can often be very helpful with the detail of your project. Low power, less interested people: again, monitor these people, but do not bore them with excessive communication.

1. Terbuka Kunci pertama untuk menciptakan Komunikasi yang efektif adalah transparansi, yaitu informatif dan jujur dalam berkomunikasi. 2. Terstruktur Komunikasi yang terstruktur dapat dipresentasikan dalam cara yang menarik agar mudah dimengerti oleh audiens. 3. Bersemangat Komunikasi harus dikemas dengan nuansa yang bersemangat untuk memastikan audiens segera bertindak setelah menerima pesan.

4. Seimbang Untuk menciptakan komunikasi yang efektif, Anda perlu mengatur frekuensi pesan. Komunikasi yang terlalu sedikit dapat menyebabkan kebingungan dan frustrasi. Di sisi lain, komunikasi yang terlalu sering akan menyebabkan sikap apatis. 5. Profesional Komunikasi harus dikemas secara profesional. Pesan yang dibuat dengan baik dan tanpa kepentingan pribadi akan lebih efektif dalam lingkungan kerja. 6. Wording Pemilihan kata yang tepat akan menjadikan komunikasi lebih efektif

Agresif Assertive Responsif Non-Assertive Menganggap anda Mengganggap Stakeholder sebagai yang utama, stakeholder lain tentang stakeholder lain adalah yang utama, lain adalah menghil- adalah nomor dua sedangkan anda segalanya. kebe- (sekunder). justru yang sekunder. Melepas stake- Mengekspresikan Menyadari kebutuhan dan stakeholder memiliki tanggungjawab dan keinginan dengan kekuatan, sumberdaya, dan persepsi berbeda menyerahkan terhadap semuanya kondisi/situasi tertentu. kepada Berusaha mencari stakeholder dan mengidentifikasi lain. Semuanya hanya Anda, angkan radaan holder lain. Meniscayakan hak dan marta - bat stakeholder lain. Pernyataan agresif merendahkan, mempermaluka n dan menghina cara yang dapat diterima oleh stakeholder lain. Dapat menyampaikan informasi yang tidak menyenangkan dengan cara yang tidak mengancam dan membuat tersinggung stakeholder lain komponen diatas untuk dipertemukan pada kesamaan pandangan dan atau penyelesaian masalah

52