Bab III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen dilakukan dengan cara membandingkan kesukaan hasil dari

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan dalam bentuk eksperimen. Menurut Sugiyono

BAB 3 METODE PENELITIAN. Eksperimen dilakukan dalam bentuk mencari tahu perbandingan antara hasil

BAB 3 METODE PENELITIAN. Eksperimen dilakukan dalam bentuk mencari tahu perbandingan antara hasil

Bab V ANALISA. V.1 Analisis waktu pengocokan telur (whipping time)

UJI KESUKAAN HASI JADI POUND CAKE MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI BAKPAO DENGAN MENGGUNAKAN RAGI INSTAN DAN RAGI ALAMI

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian Hasil Jadi Oatmeal

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI KUE MENGGUNAKAN BAHAN NON INSTANT DAN INSTANT

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan banyak tumbuh di Indonesia, diantaranya di Pulau Jawa, Madura, Sulawesi,

BAB 3 METODE PENELITIAN

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

BAB 2 LANDASAN TEORI

LAPORAN PRAKTIKUM UJI SEGITIGA DAN PEMBEDA SEDERHANA

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Subyek penelitian adalah dari mana data mengenai variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angkaangka

UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE BROWNIES MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG GANDUM UTUH

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria

BAB III. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Financial Laboratory Fakultas Ekonomi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data

UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE PANDAN KUKUS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG TAPIOKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pengaruh Struktur Modal (Capital Structure) Terhadap Laba per Lembar Saham

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional. yang diamati) sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian, desain penelitian yang digunakan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional merupakan. sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE NAGASARI MENGGUNAKAN TEPUNG GANYONG Putri Rezeki

UJI ORGANOLEPTIK HASIL JADI KUE BALAPIS MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok tersebut (Sugiyono, 2008). Definisi operasional merupakan. sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODE PENELITIAN

UJI KESUKAAN HASIL JADI KUE KERING NASTAR MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS KETAN HITAM. Julian Wibowo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian merupakan suatu rencana untuk memilih jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel penelitian dan Definisi Operasional

Hanif Fakhrurroja, MT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISIS KUALITAS PRODUK DAN TINGKAT PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA TOKO BOLU RASA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dalam penelitian. Objek penelitian dalam skripsi ini adalah pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kausal. Sugiyono (2010, hal.13) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pertanyaan dalam bentuk daftar isian (kuesioner) kepada responden.

III. METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian. dalam penelitian varifikatif dan deskriptif. Menurut Sugiyono (2009: 54)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada karyawan KPRI Ragom Gawi Kota Bandar Lampung.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Deskripsi Penilaian Responden Terhadap Brownies Kukus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Jenis Panelis. Gambar 4.1 Pie Chart Jenis Panelis. Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

BAB 3 Metodologi Penelitian

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Agar penelitian dapat dijalankan sesuai dengan yang diharapkan, maka

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis

Transkripsi:

Bab III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Desain penelitian Eksperimen dilakukan dalam bentuk mencari tahu perbandingan antara hasil membuat sponge cake dengan telur ayam dengan telur itik dalam jumlah yang sama. Jumlah telur tersebut dihitung dalam bentuk gram. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen (Experimental Research). Dengan melakukan penelitian eksperimen ini akan dapat diketahui pengaruh hubungan sebab akibat yang terjadi apabila menggunakan telur yang berbeda dalam membuat sponge cake. Eksperimen akan dilakukan secara eksperimen laboratorium yaitu dilakukan didapur rumah penulis sendiri. Penulis juga melakukan studi eksplorasi (exploration study), karena sedikitnya informasi & masalah dalam penelitian ini masih relatif belum terlalu banyak dilakukan oleh peneliti lainnya. Dalam pelaksanaannya menggunakan metode penelitian yang dilakukan adalah secara kuisioner (questionnaires) yang dilakukan secara personal (Personal Administered Questionnaires), dengan melakukan metode tersebut penulis langsung terjun ke lapangan dengan membagikan 2 macam 37

sponge cake yang berbeda dan membagikan kuisioner kepada orang orang, dengan kuisioner ini penulis dapat mengetahui perbedaan rasa, tekstur, & aroma yang ada dengan melakukan analisis statistic deskriptif demografi responden & diagram batang. Kuisioner akan dibuat dengan skala pengukuran Simple Attitude Scale (skala sederhana). Unit analisis yang dituju adalah individu, yaitu sponge cake itu sendiri & informasi yang didapat dari kuisioner hanya akan dikumpulkan pada waktu tertentu atau disebut juga studi satu tahap (One Shot Study). No Desain Penelitian Metode yang digunakan 1 Tujuan studi Studi eksplorasi 2 Tipe hubungan antar variabel Sebab-Akibat 3 Lingkungan (studi setting) Eksperimen laboratorium (Laboratory Experiment) 4 Unit analisis Individual 5 Horizon waktu Studi satu tahap (One shot study) 6 Pengukuran construct Skala sederhana (Simple attitude scale) Tabel 3.1 Desain penelitian 38

III.2 Jenis dan sumber data penelitian Berdasarkan teori Nur Indriantoro & Bambang Supomo (2002), menjelaskan bahwa penelitian berdasarkan sumber data sekunder & primer. Dalam penelitian ini penulis menggunakan sumber data primer dan juga sekunder. Data data sebagai berikut: Variabel Penelitian Teknik pembuatan sponge cake Sumber Data Data sekunder dari buku Professional Baking 4 th Edition, Wayne Gisslen Komposisi telur Data sekunder dari buku How Baking Works 2 nd Edition, Paula Figoni Cita rasa dari sponge cake Aroma dari sponge cake Tekstur dari sponge cake Bentuk dari sponge cake Warna dari sponge cake Data primer dari penyebaran kuisioner Data primer dari penyebaran kuisioner Data primer dari penyebaran kuisioner Data primer dari penyebaran kuisioner Data primer dari penyebaran kuisioner Table 3.2 Variabel penelitian dan sumber data 39

III.3 Operasional variabel III.3.1 Paradigma penelitian Menurut Nur Indriantoro & Bambang Supomo (2002), paradigma penelitian adalah suatu kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial & perlakuan peneliti terhadap ilmu & teori. Paradigma penelitian dipisahkan menjadi dua yaitu paradigma kualitatif & paradigma kuantitatif. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan paradigma kuantitatif yang merupakan paradigma penelitian yang menekankan pada pemahaman mengenai masalah masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas atau natural setting yang holitis, komplek, & rinci (Nur Indriatoro & Bambang Supomo, 2002). III.3.2 Karakteristik masalah Karakteristik masalah dalam penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian eksperimen (experimental research). Penelitian eksperimen merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah yang mengenai 40

hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini, penulis mengambil pengaruh sebab akibat antara telur dan sponge cake. III.3.3 Jenis data Dalam penelitian ini, penulis mengklasifikasikan jenis data yang diteliti sebagai berikut: 1. Penelitian opini yaitu penelitian yang menekankan pada data berupa pendapat / persepsi orang lain. 2. Penelitian empiris yaitu penelitian yang mengutamakan penelitian terhadap data yang berupa fakta empiris. 3. Data subjek (Self-Report Data) yaitu jenis data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subjek penelitian (responden). Data penelitian yang dilaporkan sendiri oleh responden secara individual atau secara kelompok sebagai sumbernya. Dalam penelitian ini bentuk tanggapan yang diberikan diklasifikasi sebagai respon secara tertulis yaitu menggunakan kuisioner. 41

III.3.4 Metode perumusan masalah Ide untuk menemukan masalah penelitian, umumnya berasal dari masalah masalah yang pernah diteliti sebelumnya. Penulis memperoleh ide dengan cara mengembangkan masalah masalah penelitian yang sudah ada sebelumnya yaitu melakukan penelitian dalam pembuatan sponge cake dengan resep & teknik yang sudah pernah ada tetapi menggunakan bahan yang berbeda yaitu dengan menggunakan telur itik. Ide untuk menemukan masalah penelitian dapat diperoleh melalui dua pendekatan yaitu secara formal & informal. Dalam penelitian ini, penulis melakukan pendekatan formal yaitu dengan metode dialeksis (Dialectic Method). Metode dialeksis adalah metode yang menentukan masalah penelitian dengan mengajukan usulan pengembangan terhadap teori atau metode yang telah ada. III.4 Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Questionnaires (kuisioner). Pengumpulan data penelitian ini adalah dalam bentuk pertanyaan, penulis akan membuat beberapa pertanyaan yang dikemukakan dalam bentuk kuisioner. Metode ini memberikan tanggung 42

jawab kepada responden untuk membaca & menjawab pertanyaan yang sudah diberikan. Dalam penelitian ini, penulis melakukan kuisioner secara personal, yaitu dengan memberikan kuisioner antar responden yang relatif berdekatan / sekitar penulis. III.4.1 Contoh kuisioner Questionnaires (Kuisioner) Nama : Berikanlah tanggapan mengenai sample dua macam sponge cake (kue bolu) A & B dengan memberikan tanda X pada jawaban: - Sponge cake A, apabila Anda lebih puas dengan kategori yang tercantum pada sponge cake A. - Sponge cake B, apabila Anda lebih puas dengan kategori yang tercantum pada sponge cake B. - Sama, apabila Anda merasa kedua sponge sama saja / tidak dapat memutuskan pilihan Anda. Kategori Sponge Cake A Sponge Cake B Sama Cita Rasa 43

Aroma Tekstur Bentuk Warna Terima kasih atas waktu yang Anda berikan untuk mengisi kuisioner ini. III.5 Metode analisis III.5.1 Analisis deskriptif Analisis ini dilakukan oleh penulis berupa kuisioner yang telah disebarkan dan dijawab oleh responden, melalui perhitungan nilai rata rata dari setiap jawaban dari kategori kategori yang ada pada kuisioner. III.5.2 Metode factorial analisis Penelitian ini menggunakan metode factoria analisis dengan membandingkan dua perlakuan dengan setiap perlakuan dilakukan dengan tiga kali pengulangan. Dua perlakuan yaitu mencari hasil pengolahan dengan menggunakan telur ayam dan hasil pengolahan dengan menggunakan telur itik. 44

Dalam setiap perlakuan dilakukan tiga pengulangan, ini bertujuan untuk mendapatkan kesimpulan bahwa dalam setiap pengulangan belum tentu mendapatkan hasil yang sama. Dari satu perlakuan maka harus dilakukan tiga pengulangan agar data yang ditampilkan lebih valid. III.5.3 Metode analisis data Metode analisis data yang digunakan adalah metode perbandingan mean antara perlakuan dengan menggunakan telur ayam dan telur itik. Uji signifikasi yang dilakukan adalah paired sample t-test atau t-test sample berpasangan. Nilai signifikasi yang terjadi memiliki perbedaan signifikasi antara kualitas organoleptik antara menggunakan telur ayam dan telur itik. III.5.4 Paired sample correlation Menurut Purbayu Budi Santosa & Ashari (2005), pengujian dengan menggunakan uji t sebelumnya dilakukan jika sampel yang diuji adalah independen dalam arti masing masing kelompok sampel berasal dari populasi yang berbeda. Alternatif lain adalah uji t dimana sampel saling berhubungan antara satu sampel dengan sampel yang lain sehingga pengujian dilakukan pada penelitian dengan teknik eksperimen dimana satu sampel diberi perlakuan tertentu kemudian dibandingkan dengan kondisi sampel sebelum adanya 45

perlakuan. Jadi satu kelompok, sampel akan berfungsi sebagai variabel pengendalian terhadap variabel yang lain yang mendapat perlakuan tertentu. Level kepercayaan yang digunakan 95% atau dengan menggunakan alpha 5%. Aturan mengambil keputusannya adalah menerima Ho jika t hitung lebih kecil daripada t tabel dan menolak Ho jika t hitung lebih besar dari t tabel. Berdasarkan t tabel dengan alpha 5% uji dua arah atau 2,5% dan derajat kebebasan 14 (n-1). Sebagai contoh, diperoleh nilai t tabel sebesar 2,145 jadi keputusan yang diambil adalah menerima Ho jika t hitung lebih kecil dari 2,145 dan menolak Ho jika t hitung lebih besar dari 2,145. III.5.5 Frekuensi Frekuensi merupakan salah satu ukuran dalam statistik deskriptif yang menunjukan nilai distribusi data penelitian yang memiliki kesamaan kategori. Penulis akan menggunakan diagram batang untuk menganalisa jawaban dari responden. 46

III.6 Hipotesis III.6.1 Pengertian hipotesis Menurut Kuncoro (2003), hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Penulis menggunakan hipotesis untuk mengetahui bagaimana hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya. III.6.2 Perumusan hipotesis Menurut Kuncoro (2003), sebagaimana diketahui, hipotesis yang baik adalah hipotesis yang dinyatakan dengan jelas & ringkas, menyatakan hubungan antara dua variabel dan menjelaskan variabel tersebut dalam terminology operasional yang diukur. Dalam penelitian ini, penulis menyatakan rumusan hipotesis dalam bentuk rumusan If-Then Statement (Jika Maka). Hipotesis penelitian dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan Jika maka yang menyatakan hubungan antar variabel dan perbedaan antara dua kelompok atau lebih dalam kaitannya dengan variabel variabel tertentu yang dapat diuji. 47

III.6.3 Uji hipotesis Menurut Kuncoro (2003), uji hipotesis merupakan bagian yang sangat penting di dalam penelitian. Bagian ini menentukan apakah penelitian yang harus dilakukan cukup ilmiah atau tidak. Untuk melakukan uji hipotesis peneliti harus menentukan sampel, mengukur instrumen, desain dan mengikuti prosedur yang akan menuntun dalam pencarian data yang diperlukan. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisa melalui prosedur analisis yang benar, sehingga peneliti dapa melihat validitas dari hipotesis. Analisis dari data yang dikumpulkan tidak menghasilkan hipotesis terbukti dan tidak terbukti, melainkan mendukung atau tidak mendukung hipotesis. Dalam praktek dikenal dua macam cara pengujian hipotesis: cara langsung dan cara hipotesis nol. Pengujian secara langsung dilakukan dengan mencari bukti yang memungkinkan untuk menolak atau menerima hipotesis. Dengan cara ini berarti hipotesis digunakan untuk memprediksi suatu hubungan. Hipotesis nol, di lain pihak tidak memprediksikan suatu hubungan. - Hipotesis 1 H0: Tidak ada pengaruh terhadap cita rasa dengan menggunakan telur itik. H1: Ada pengaruh terhadap cita rasa dengan menggunakan telur itik. 48

- Hipotesis 2 H0: Tidak ada pengaruh terhadap aroma dengan menggunakan telur itik. H1: Ada pengaruh terhadap aroma dengan menggunakan telur itik. - Hipotesis 3 H0: Tidak ada pengaruh terhadap tekstur dengan menggunakan telur itik. H1: Ada pengaruh terhadap aroma dengan menggunakan telur itik. - Hipotesis 4 H0: Tidak ada pengaruh terhadap bentuk dengan menggunakan telur itik. H1: Ada pengaruh terhadap bentuk dengan menggunakan telur itik. - Hipotesis 5 H0: Tidak ada pengaruh terhadap warna dengan menggunakan telur itik. H1: Ada pengaruh terhadap warna dengan menggunakan telur itik. 49

Untuk mengetahui signifikasi regresi bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig sebagai berikut: - Jika nilai sig > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak. - Jika nilai sig < 0,05 maka H0 ditolak & H1 diterima. III.7 Uji organoleptik Uji organoleptik atau biasa disebut uji indera atau uji sensori merupakan cara pengujian dengan menggunakan indera manusia sebagai alat utama manusia untuk pengukur daya penerimaan terhadap produk. Pengujian organoleptik mempunyai peranan penting dalam penerapan mutu. Pengujian organoleptik dapat memberikan indikasi kebusukan, kemunduran mutu, dan kerusakan lainnya dari produk. Dalam penilaian bahan pangan sifat yang menentukan diterima atau tidak suatu produk adalah sifat indrawinya. Penilaian indrawi ini ada enam tahap yaitu pertama menerima bahan, mengenali bahan, mengadakan klasifikasi sifat sifat bahan,mengingat kembali bahan yang telah diamati, dan menguraikan kembali sifat indrawi produk tersebut. Indra yang digunakan dalam menilai sifat indrawi suatu produk adalah: pengelihatan yang berhubungan dengan warna kilap, viskositas, ukuran, dan bentuk, volume 50

kerapatan dan berat jenis, panjang lebar, dan diameter serta bentuk bahan; indra peraba yang berkaitan dengan struktur, tekstur, & konsistensi. Struktur merupakan sifat dari komponen penyusun, tekstur merupakan sensasi tekanan yang diamati dengan mulut atau perabaan dengan jari, dan konsistensi merupakan tebal, tipis, dan halus; indra pembau, pembau juga dapat dgunakan sebagai suatu indikator terjadinya kerusakan pada produk; indra pengecap, dalam hal kepekaan rasa, maka rasa manis dapat dengan mudah dirasakan pada ujung lidah, rasa asin pada ujung & pinggir lidah, rasa asam pada pinggir lidah dan rasa pahit pada bagian belakang lidah. 51