BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting. Menurut Mangkunegara (2005:67) mengatakan bahwa

dokumen-dokumen yang mirip
telekomunikasi dan informasi kepada masyarakat luas sampai kepelosok daerah di seluruh Indonesia. PT Telkom memiliki 25,011 orang karyawan per

BAB I PENDAHULUAN. zaman. Oleh karena itu sumber daya manusia harus diperhatikan, dijaga dan

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat penting disamping sumber-sumber daya lain yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aspek penting yang menentukan keefektifan suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya dalam melakukan tugastugas

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelitian dengan judul pengaruh public service motivation dan organizational

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. peran karyawannya. Karyawan dalam suatu perusahaan bukan semata-mata obyek

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset yang penting dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki berbagai tujuan. Untuk mencapai tujuannya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Organisasi ataupun perusahaan tidak akan dapat bertahan tanpa

II. TINJAUAN PUSTAKA Modal Sosial

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian OCB dan DOCB

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. pandangan karyawan ketika mereka telah diperlakukan dengan baik oleh

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan tenaga kerja yang ulet dan terampil sehingga dicapailah performa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah perilaku individu yang

BAB I PENDAHULUAN. SDM merupakan salah satu faktor produksi yang harus dikelola dengan baik,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Organizational Citizenship Behavior (OCB) 1. Definisi Organizational Citizenship Behavior

BAB II TINJAUAN TEORI. A. Organizational Citizenship Behavior (OCB) 1. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB)

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia yang baik (SDM), berkualitas dan potensial merupakan

2 nasional dengan baik, maka diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kemajuan di bidang-bidang lain. Sumber daya manusia merupakan aset yang p

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB V PENUTUP. Peningkatan kinerja karyawan merupakan tujuan utama dari suatu instansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini sebelumnya dilakukan oleh Arius Kambu, Eka Afnan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang sangat penting karena faktor manusia sangat berperan dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

TINJAUAN PUSTAKA Organizational Citizenship Behavior

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai keunggulan, baik

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Teori yang melandasi penelitian ini adalah teori pertukaran sosial. Fung et

BAB I PENDAHULUAN. menjual suatu barang atau komoditas dari negara satu kenegara lain. Proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda dunia mengharuskan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. manusianya. PT. Trisapta Eka Maju telah menetapkan sasarannya menjadi

I. PENDAHULUAN. Setiap organisasi tentunya membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Stephen P. (2002:135) Dalam suatu organisasi kepemimpinan

BAB2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sangat menarik dalam literatur manajemen karena dapat mempengaruhi efektifitas

BAB I PENDAHULUAN. dalam sebuah organisasi, adalah perilaku extra-role atau perilaku baik warga

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia sangat berperan dalam usaha organisasi dalam mencapai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Organizational Citizenship Behavior. Menurut Organ, Podsakoff, & MacKinzie (2006), organizational

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan komponen utama suatu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada jaman era globalisasi seperti sekarang ini yang ditandai dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dinamika kerja di lingkungan industri dan organisasi akhir-akhir ini selalu

BAB I PENDAHULUAN. dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. akan menghadapi masalah dalam pencapaian tujuan organisasi. Untuk mengurangi

Judul : Pengaruh Keadilan Organisasional, Komitmen Organisasional, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Organizational Citizenship Behavior

semua individu dapat bekerja dalam tim. Penilaian yang diberikan kepada Perilaku sosial dalam organisasi atau Organizational Citizenship Behaviour

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk memusatkan perhatian pada pengembangan SDM. soft skill yang di dalamnya terdapat unsur behavior dan attitude.

BAB I PENDAHULUAN. banyak hal, selain kualitas SDM, sistem dalam organisasi, prosedur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi yang berhasil mewujudkan perubahan memiliki ciri-ciri mampu

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. diperlukan, maka individu dalam organisasi memerlukan perilaku untuk

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara job..., Putriani Pradipta Utami Setiawan, FISIP Universitas UI, 2010 Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi situasi dan kondisi di era globalisasi ini, perusahaan dituntut

I. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia

BAB II LANDASAN TEORI. Cascio (2003) mengungkapkan OCB sebagai perilaku kebijaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai perusahaan terdiri atas sekumpulan orang-orang yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori pertukaran sosial menurut Staley dan Magner (2003) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari peran karyawannya. Karyawan dalam suatu perusahaan bukan semata-mata

BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel Tergantung : Organizational Citizenship Behavior. B. Definisi Operasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan akan sumberdaya manusia yang berkualitas saat ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahanperubahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) Schultz (Prihatsanti, 2010) menyatakan bahwa OCB melibatkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori yang melandasi penelitian ini adalah Social Exchange Theory. Fung

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok orang yang dikenal sebagai bawahan ( Siagian; 2009: 15). menjalankan tugas di dalam organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat dan zaman. Oleh karena itu sumber daya manusia harus selalu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Organizational Citizenship Behavior (OCB) Organizational Citizenship Behavior (OCB) pertama kali dipopulerkan

BAB I PENDAHULUAN. siap terhadap perubahan tersebut. Globalisasi ditandai dengan adanya keterbukaan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi saat ini, kompetisi antar perusahaan semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku Kewarganegaraan Organisasional (OCB) merupakan kontribusi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang ada pada perusahaan tersebut. Sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. SDM merupakan aset penting dalam suatu organisasi, karena merupakan sumber

BAB I PENDAHULUAN. ketat, karena perusahaan tidak hanya dihadapkan pada persaingan dalam negeri

BAB I PENDAHULUAN. manusia memegang peranan penting dalam melakukan aktivitas untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dalam kinerja, kesuksesan, dan kefektifan organisasi. Perusahaan harus

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kebutuhan yang cukup penting. Hal ini menjadikan industri jual beli

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai rasa untuk memiliki dan bersedia untuk memberikan. kontribusi untuk membangun suatu sistem kerjasama yang sangat penting

BAB 1 PENDAHULUAN. bergeser dari bekerja secara individual menjadi bekerja secara tim. Efektivitas dan kinerja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam sebuah organisasi, khususnya organisasi perbankan, semestinya

BAB 1 PENDAHULUAN. dan sasaran melalui sumber daya manusia atau manajemen bakat lainnya. Salah satu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Definisi Perilaku Organisasi. meningkatkan keefektifan suatu organisasi.

PENDAHULUAN. mampu untuk bekerja sama dan membantu rekan kerja serta melakukan. Orgnizational Citizenship Behavior (OCB) (Steve dan Thomas, 2014)

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan. perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah

BAB II URAIAN TEORITIS. Pembahasan mengenai Organizational Citizenship Behavior (OCB)

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri, Sebagaimana diketahui sebuah organisasi atau perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau perusahaan mempunyai sumber daya yang melimpah baik bahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperlakukan dengan baik oleh organisasi, mereka akan cenderung bersikap dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi perusahaan, penilaian terhadap kinerja merupakan suatu kegiatan yang sangat penting. Menurut Mangkunegara (2005:67) mengatakan bahwa kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Dimensi dari kinerja meliputi: kuantitas yaitu jumlah yang harus diselesaikan, kualitas yaitu mutu yang dihasilkan (baik tidaknya), dan ketepatan waktu yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yang direncanakan (Dharma, 2001:154). Selanjutnya Rivai dan Basri (2005:17) menyebutkan ada empat belas faktor yang dapat mempengaruhi kinerja, yaitu 1) kebutuhan yang dibuat pekerja; 2) tujuan yang khusus; 3) kemampuan; 4) kompleksitas; 5) komitmen; 6) usaha; 7) situasi; 8) pembatasan; 9) perhatian pada setiap kegiatan; 10) umpan balik; 11) ketekunan; 12) ketaatan 13) kesediaan untuk berkorban; dan 14) memiliki standar yang jelas. Dari pernyataan Rivai dan Basri menunjukkan bahwa poin ke 9 sampai poin ke 13 termasuk dimensi OCB. Diperkuat dengan pernyataan Timpe (1993) dalam Nufus (2011:7), faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dipengaruhi oleh faktor eksternal (lingkungan, salah satunya yaitu bantuan dari rekan-rekan. Hal ini merupakan salah satu dimensi OCB yaitu altruisme, dengan kata lain faktor yang mempengaruhi kinerja adalah organizational citizenship behavior. 1

2 OCB merupakan perilaku sosial yang positif yang dilakukan oleh karyawan dengan memberikan kontribusi pada organisasi dan lingkungan kerjanya yang melebihi tuntutan peran atau posisi dalam bekerja. perilaku ini dapat disebut sebagai perilaku ekstra-role atau good citizen yang merupakan makhluk sosial dengan mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi. Selanjutnya Organ (1988) dalam Herminingsih (2012:128-129) mengukur OCB dengan lima dimensi yang dapat meningkatkan kinerja karyawan, yaitu (a) altruisme (perilaku membantu orang lain); (b) conscientiousness (ketelitian dan kehati-hatian);(c) sportsmanship (perilaku yang sportif); (d) courtesy (menjaga hubungan baik); (e) civic virtue (kebijaksanaan warga), bahwa OCB memiliki peranan untuk meningkatkan kinerja. Pernyataan tersebut memperkuat teori Podsakoff et al. (2000:544-545), yang menyatakan bahwa OCB dapat mempengaruhi kinerja organisasi dalam hal: (1) meningkatkan produktivitas rekan kerja; (2) meningkatkan produktivitas manajerial; (3) mengefisienkan penggunaan sumberdaya organisasional untuk tujuan-tujuan produktif; (4) menurunkan tingkat kebutuhan akan penyediaan sumberdaya organisasional untuk tujuan-tujuan pemeliharaan karyawan; (5) sebagai dasar yang efektif untuk aktivitas-aktivitas koordinasi antara anggotaanggota tim dan antar kelompok-kelompok kerja; (6) meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan dan mempertahankan SDM-SDM handal dengan memberikan kesan bahwa organisasi merupakan tempat bekerja yang lebih menarik; (7) meningkatkan stabilitas kinerja organisasi; (8) meningkatkan kemampuan organisasi untuk beradaptasi terhadap perubahan-perubahan

3 lingkungan bisnisnya. Menurut Robbins dan Judge (2008:40), fakta menunjukkan bahwa organisasi yang mempunyai karyawan yang memiliki OCB yang baik, akan memiliki kinerja yang lebih baik dari organisasi lain. Hasil penelitian diluar negeri yang menemukan hubungan antara OCB dengan kinerja diantaranya dilakukan oleh Chiang dan Hsieh (2012), menyatakan bahwa OCB berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Terbatasnya penelitian yang menguji keterkaitan OCB dengan kinerja memberikan peluang untuk dikembangkan dalam penelitian ini. Sedangkan di Indonesia penelitian tentang OCB terhadap kinerja dilakukan oleh Komalasari, Nasih dan Prasetio (2009) yang menguji pengaruh public service, motivation dan Organizational Citizenship Behavior (OCB) terhadap kinerja organisasi pemerintahan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa public service dan motivation berpengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja organisasional, sedangkan OCB tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja organisasional. Selanjutnya Quzwini (2013) dengan judul Organizational Citizenship Behavior pada pegawai lapas klas 1 Lowokwaru Malang menunjukan bahwa hasil penelitiannya hanya 6 orang (11%) pegawai yang memiliki OCB sangat tinggi dari 55 pegawai. Kemudian Fitriastuti ( 2013) melakukan penelitian dengan pengaruh kecerdasan emosional, komitmen organisasional dan organizational citizenship behavior terhadap kinerja karyawan dengan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa OCB berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan. Sedangkan Nufus (2011) yang melakukan penelitian dengan judul pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB) terhadap kinerja karyawan PT. Putra Pertiwi Karya

4 Utama, menunjukkan bahwa adanya pengaruh signifikan pada Organizational Citizenship Behavior (OCB) terhadap kinerja karyawan. Dalam Islam perilaku citizenship (OCB) dikenal dengan perilaku amal shaleh dengan keikhlasan. Islam mengajarkan agar umatnya beramal shaleh dengan tanpa pamrih. kerja yang ikhlas dan berperilaku citizenship dengan mengharapkan ridha dari Allah SWT. Perilaku citizenship identik dengan perilaku ikhlas, yang dilakukan tanpa mengharap imbalan atau reward dari pimpinan, tetapi semata-mata karena kesadaran dari hati yang mengedepankan kecintaan dan membantu sesama (Nurdiana, 2012:144). OCB merupakan perilaku terpuji yang didasari rasa ikhlas tanpa mengharapkan reward dan perilaku individu yang selalu tetap menjaga relasi dengan cara membantu orang lain meskipun bekerja diluar tanggungjawabnya (Saputra, 2013:54). OCB merupakan perilaku prososial yang dilakukan individu secara sukarela/ikhlas dengan saling membantu, tolong menolong atau gotong royong tanpa mengharapkan imbalan. Dalam QS. An-Nisa (4:146) Allah berfirman: Artinya: Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.

5 Ayat diatas menjelaskan bahwa orang yang ikhlas dalam beramal akan mendapatkan pahala yang besar. Nurdiana, (2012:144) mengemukakan bahwa perilaku menolong, berkomunikasi dengan baik, bekerjasama dan berpartisipasi kesemuanya muncul dari keinginan mereka untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dan balasan yang terbesar dari Allah SWT. Perilaku citizenship yang menekankan kerelaan dan kebaikan, sesuai dengan nilai-nilai dalam Islam. Selain itu Agama Islam yang berdasarkan al-qur an dan al-hadits sebagai tuntutan dan pegangan bagi kaum muslimin tidak hanya mempunyai fungsi untuk mengatur segi ibadah saja melainkan juga mengatur umat dalam memberikan tuntutan pada masalah yang berkenaan dengan kerja. Islam mendorong orangorang mukmin untuk bekerja keras. Di jelaskan dalam surat al-kahfi (18:30) Allah berfirman: Artinya Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah diantara mereka yang terbaik perbuatannya. Ayat diatas menjelaskan bahwa Allah akan membalas setiap amal perbuatan manusia bahkan lebih dari apa yang telah mereka kerjakan. Artinya, jika seseorang mengerjakan sesuatu pekerjaan dengan baik, dan menunjukkan kinerja yang baik pada organisasi maupun masyarakat, maka mereka akan mendapatkan hasil yang baik pula dari organisasi maupun masyarakat (Rohman, 2010:36)

6 PT Telkom Tbk adalah suatu Badan Umum Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa Telekomunikasi. PT Telkom menyediakan sarana dan jasa layanan telekomunikasi dan informasi kepada masyarakat luas sampai kepelosok daerah di seluruh Indonesia. PT Telkom memiliki 25,011 orang karyawan per tanggal 31 Desember 2013, yang terdiri dari 17,881 karyawan Telkom dan 7,130 karyawan di entitas anak. Jumlah ini menurun 2.6% dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2012. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi SDM. PT Telkom telah mengembangkan profesionalisme Sumber Daya Manusia ( SDM) melalui program sertifikasi dan program global talent dalam menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun 2015. Sehingga PT Telkom melakukan strategi pengelolaan SDM dengan menekankan pada harmonisasi jumlah dan kompetensi SDM searah dengan portofolio bisnis yang semakin fokus pada visinya, yaitu Telekomunikasi, Informasi, Multimedia, Edutainment, dan Services (TIMES) (http://www.telkom.co.id/). Dari informasi diatas dapat disimpulkan bahwa meskipun beban kerja yang semakin bertambah karena perusahaan meminimalisir karyawan dan menuntut profesionalisme SDM demi kenyamanan dan kepuasan pelanggan dalam menghadapi AFTA. Keadaan ini tentu saja akan menuntut energi karyawan yang lebih besar. Karena OCB menjadi karakteristik individu yang tidak hanya mencakup kemampuan dan kemauannya mengerjakan tugas pokoknya saja, namun juga mau melakukan tugas ekstra. Hasil observasi yang peneliti lakukan secara tidak langsung karyawan PT Telkom Blimbing Malang telah menerapkan OCB dalam setiap pekerjaannya. Terbukti bahwa karyawan PT Telkom Blimbing

7 Malang dengan sukarela membantu rekan kerjanya yang pekerjaannya overload (kelebihan), mau menjadi volunteer untuk karyawan baru maupun karyawan lainnya yang sedang membutuhkan bantuan, kehendak untuk melaksanakan kerjasama dengan karyawan lainnya, memberikan pelayanan ekstra kepada pengguna layanan, serta mematuhi peraturan perusahaan dan disiplin kerja (masuk kerja jam 7.30-16.30), dan mampu menggunakan waktu kerjanya dengan efektif. Sehingga sangat membantu jika terdapat karyawan yang mempunyai OCB tinggi yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan secara individu maupun kelompok serta dapat mencapai sasaran keorganisasian dalam suatu perusahaan. Berdasarkan pada latar belakang masalah dan kontradiksi penelitian diatas, maka dapat diajukan sebuah penelitian dengan judul Pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB) terhadap kinerja karyawan pada PT Telkom Blimbing Malang. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk meneliti: 1. Apakah variabel OCB memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT Telkom Blimbing Malang secara simultan? 2. Apakah indikator dari OCB, yaitu altruisme, conscientiousness, sportsmanship, courtesy dan civic virtue memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT Telkom Blimbing Malang secara parsial?

8 3. Indikator manakah yang paling berpengaruh secara dominan terhadap kinerja? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah untuk menganalisis tentang pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB) terhadap kinerja. 1. Menganalisis pengaruh variabel OCB terhadap kinerja karyawan pada PT Telkom Blimbing Malang secara simultan. 2. Menganalisis pengaruh indikator dari OCB, yaitu altruisme, conscientiousness, sportsmanship, courtesy dan civic virtue memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT Telkom Blimbing Malang secara parsial. 3. Menganalisis indikator manakah yang paling berpengaruh secara dominan terhadap kinerja. 1.3.2 Manfaat Penelitian 1. Bagi pihak perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan saran, pemikiran dan informasi yang bermanfaat yang berkaitan dengan pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB) terhadap kinerja karyawan pada PT Telkom Blimbing Malang.

9 2. Bagi pihak akademik Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu proses pembelajaran serta pengaplikasian ilmu pengetahuan, terutama yang berhubungan dengan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) yang berkaitan dengan pengaruhnya Organizational Citizenship Behavior (OCB) terhadap kinerja karyawan pada PT Telkom Blimbing Malang. 3. Bagi pihak lain Penelitian ini dapat dijadikan salah satu referensi tambahan atau pengembangan ide-ide baru untuk penelitian selanjutnya mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan pengaruhnya Organizational Citizenship Behavior (OCB) terhadap kinerja karyawan pada PT Telkom Blimbing Malang, dan guna sebagai bahan pertimbangan perusahaan atau instansi lain yang menghadapi permasalahan yang sama.