BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

HASIL REKAP DATA. Kategori Usaha. Tingkat Pendidikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia periode Penelitian ini meggunakan data sekunder yaitu dari

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Bersalin (RB) Amanda yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Determinan Tingkat Literasi Keuangan Pelaku UMKM Perempuan di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat. Oleh : Della Cahaya Kamila ABSTRACT

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai dengan tahun 2015 berdasarkan metode purposive sampling pada. TABEL 4. 1 Prosedur Pengambilan Sampel

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur

: Dian Lesmana NPM : Dosen Pembimbing : Dr. Dionysia Kowanda, SE., MMSi

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan subjek penelitian ini adalah para pelaku UMKM perempuan. yang tersebar di 9 kecamatan di Kabupaten Mempawah.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Uji Validitas Variabel. Sumber : data primer diolah (Lampiran 1)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat credit

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Kinerja Lingkungan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sakit At-Turrots Al-Islamy, PKU Muhammadiyah Gamping, Puskesmas

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Demografi Responden Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan pembahasan tentang penelitian yang dilakukan. Pengujian dalam penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sektor perbankan dipilih karenakan perusahaan perbankan memiliki

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), Forum for Corporate

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA

LAMPIRAN 1. Hasil Tabulasi Kuesioner Harga (X 1 ) Butir Soal/item No. Responden. Skor Total. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

: Josy N Tampubolo NPM : Dosen Pembimbing : FX Aji Sukarno, SE., MM

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang

Saintia Matematika ISSN: Vol. 2, No. 3 (2014), pp FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESADARAN WAJIB PAJAK PBB (PAJAK BUMI DAN BANGUNAN)

BAB III METODE PENELITIAN. menyebabkan, kebutuhan pangan tidak hanya sebatas produk pelengkap dengan

Saintia Matematika ISSN: Vol. 02, No. 04 (2014), pp

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Iman Murtono Soenhadji, Ph.D

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah berjumlah 120 perusahaan. Sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh: Dana Fasily (Dosen Pembimbing: Dra. Vince Rahmawati, M. Si., Ak dan Drs. Azhari S., MA., Ak) Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Statistik frekuensi digunakan untuk menyajikan distribusi data kedalam

ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan 100 orang responden dengan karakteristik demografi

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN DAN MOTIF EKONOMI TERHADAP PENGGUNAAN FORMALIN DAN BORAKS OLEH PEDAGANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. resmi pemerintahan daerah yang terdapat di internet. Horizon waktu yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bursa Efek Indonesia pada periode diperoleh jumlah sampel

KUESIONER PENELITIAN. Pengaruh Iklim Kelompok Kerja Terhadap Tingkat Penjualan pada Divisi. Pemasaran PT. X

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya, dan reputasi KAP terhadap opini audit going concern pada

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan Non Financial yang listing

BAB 4 PEMBAHASAN. beberapa kategori, sehingga dapat dilihat banyaknya elemen yang termasuk

ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA ( Studi Kasus Konsumen di Depok) : Ridha Raudah Husni NPM :

BAB III METODA PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data.

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Data Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian adalah pengunjung pasar modern Hypermart, Carrefour,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Efek Indonesia dan Singapore Exchange tahun Dari seluruh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian. gterdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DATA

Analisis Pengaruh Harga, Produk, dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian. Triana Haryani Pembimbing: Dr. Sri Hermawati, SE.

HASIL REKAP DATA. Jenis Kelamin. Status Pernikahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IDENTITAS RESPONDEN Alamat/Domisili : No Telp/HP :

LAMPIRAN A :HASIL OUTPUT SPSS UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS REGRESI LOGISTIK UNTUK MENGETAHUI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI KEDATANGAN PELANGGAN DI PUSAT PERBELANJAAN X

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GURILLA PEMATANGSIANTAR

Transkripsi:

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Tingkat Literasi Keuangan di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat 1. Uji Validitas a. Tingkat Literasi Keuangan Data mengenai tingkat literasi keuangan memiliki 18 pertanyaan dengan jumlah responden sebanyak 100 pelaku UMKM Perempuan di kabupaten Mempawah Kalimantan Barat, setelah diuji validitas hasilnya sebagai berikut : Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan P 1 0,295 0,1966 Valid P 2 0,519 0,1966 Valid P 3 0,661 0,1966 Valid P 4 0,763 0,1966 Valid P 5 0,783 0,1966 Valid P 6 0,741 0,1966 Valid P 7 0,779 0,1966 Valid P 8 0,798 0,1966 Valid P 9 0,848 0,1966 Valid P 10 0,765 0,1966 Valid P 11 0,854 0,1966 Valid P 12 0,794 0,1966 Valid P 13 0,841 0,1966 Valid P 14 0,915 0,1966 Valid P 15 0,913 0,1966 Valid P 16 0,852 0,1966 Valid P 17 0,856 0,1966 Valid P 18 0,761 0,1966 Valid

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pertanyaan untuk mengukur tingkat literasi keuangan pada UMKM Perempuan di kabupaten Mempawah memiliki 18 pertanyaan valid. 2. Uji Reliabilitas Pada penelitian ini uji reliabilitas menggunakan teknik Cronbach Alpha dengan menggunakan software aplikasi SPSS versi 16.0. Indeks reliabilitas dinyatakan reliabel jika koefisien reliabilitas yang diperoleh mencapai 0,60 (Nurgiyantoro, 2009). Jika koefisien Cronbach Alpha kurang dari 0,60 maka instrumen tersebut dinyatakan tidak reliabel. Berikut ini mrupakan hasil uji reliabilitas instrumen penelitian : Tabel 5.2 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Reliabilitas Keterangan Tingkat Literasi Keuangan 0,958 Reliabel Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai alpha pada tingkat literasi keuangan sebesar 0,958 artinya variabel tersebut reliabel karena > 0,60. 3. Uji Model Fit (Overall Model Fit Test) Pada analisis regresi logistik pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai -2 Log Likelihood Block 0 atau tahap awal dimana model hanya memasukan konstanta dengan nilai -2 Log Likelihood, pada Block 1 atau tahap akhir dimana model memasukan konstanta dan variabel bebas. Berikut ini merupakan hasil dari pengujian nilai -2 Log Likelihood Block 0 dan Block 1 :

Tabel 5.3 Hasil Uji Keseluruhan Model Iteration -2 Log likehood Step 0 136,663 Step 1 30,867 Berdasarkan Tabel 5.3 dinyatakan bahwa nilai 2 Log Likelihood dari Step (block) 0 atau tahap awal, dimana model hanya memasukan konstanta sebesar 136,663 dan pada saat Step (block) 1 atau tahap akhir, dimana model memasukan konstanta dan variabel bebas nilai -2 Log Likelihood turun menjadi 30,867. Penurunan nilai -2 Log Likelihood ini menunjukan bahwa nilai 2 Log Likelihood Step (block) 0 lebih besar dibanding nilai 2 Log Likelihood pada Step (block) 1 (136,663 > 30,867) ini menunjukan bahwa model regresi yang baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini memenuhi asumsi model fit. 4. Uji Kelayakan Model Regresi Selain harus memenuhi asumsi model fit, penelitian yang menggunakan regresi logistik juga harus memenuhi asumsi kelayakan model regresi. Asumsi ini diuji dengan mengamati nilai Hosmer and Lemeshow test yang didapatkan dalam output pengolahan regresi logistik. Berikut ini merupakan hasil dari pengujian model regresi dengan mengamati nilai Hosmer and Lemeshow test :

Tabel 5.4 Uji Kelayakan Model Regresi Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square Df Sig 1 2,232 8 0,973 Berdasarkan Tabel 5.4 diperoleh nilai signifikansi dari Chi-square Hosmer and Lemeshow test adalah sebesar 2,232 dengan signifikansi 0,973 yang mana nilai signifikansi ini jauh lebih besar dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya. 5. Uji Koefisien Determinasi Uji koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar variabel indipenden (usia, usia usaha, jenis usaha, kategor usaha, tingkat pendidikan dan akun rekening) mampu menjelaskan varabel dependen (tingkat literasi keuangan). Pada regresi logistik untuk menguji determinasi yaitu dengan menilai besarnya nilai Nagelkerke R Square. Berikut adalah hasil regresi uji determinasi :

Tabel 5.5 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke R square) Step -2 Log Cox & Snell Nagelkerke R likelihood R Square Square 1 30,867 0,653 0,876 Dari hasil regresi, dapat dilihat Tabel 5.5 bahwa R square Nagelkerke sebesar 0,876 artinya 87,6% variasi dalam variabel dependen (tingkat literasi keuangan) dapat dipengaruhi secara bersama-sama oleh variabel independen (usia, usia usaha, jenis usaha, kategori usaha, tingkat pendidikan, dan akun rekening). Sedangkan sisanya 12,4% dipengaruhi oleh variabel diluar model atau oleh variabel lain. 6. Uji Klasifikasi Model Analisis Uji klasifikasi model analisis menunjukkan ketepatan atau kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi probabilitas tingkat literasi keuangan pelaku UMKM Perempuan di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat. Kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan terjadinya variabel terikat dinyatakan dalan persen. Hasil tabel klasifikasi ditampilkan dalam tabel berikut :

Tabel 5.6 Tabel Klasifikasi Model Analisis Observed Step 1 TLK Rendah Tinggi Overall Percentage Predicted TLK Rendah Tinggi 52 5 4 39 Percentage Correct 91,2 90,7 91,0 Pada Tabel 5.6 diatas menunjukan bahwa pada kolom prediksi, pelaku UMKM Perempuan yang memiliki tingkat literasi yang tinggi sebanyak 43 pelaku usaha sedangkan pada hasil observasi sesungguhnya yang memiliki tingkat literasi yang tinggi sebanyak 39 pelaku usaha. Sedangkan pelaku UMKM Perempuan yang memiliki tingkat literasi yang rendah yaitu sebanyak 57 pelaku usaha dan pada baris hasil observasi sesungguhnya yang memiliki tingkat literasi yang rendah adalah sebanyak 52 pelaku usaha. Jadi ketepatan model ini secara keseluruhan adalah 91%. 7. Estimasi Parameter Dalam penelitian ini estimasi parameter dari model dan tingkat signifikansi tiap variabel dapat dilihat pada tabel 5.7 di bawah ini :

Tabel 5.7 Estimasi Parameter Variable in the Equation Step USIA UUSAHA JUSAHA KUSAHA TP AR Constant B S.E. Wald df Sig. -0,103 0,079 1,686 1 0,194 0,574 0,212 7,368 1 0,007-0,199 1,152 0,030 1 0,863 18,847 1,174E4 0,000 1 0,999 0,979 0,411 5,681 1 0,017 5,496 2,140 6,596 1 0,010-17,275 6,104 8,010 1 0,005 Odds Ratio/Exp(B) 0,902 1,776 0,819 1,531E8 2,662 243,691 0,000 Model regresi logistik dapat dibentuk dengan melihat pada nilai estimasi paramater dalam Variables in The Equation. Model regresi yang terbentuk berdasarkan nilai estimasi parameter dalam Variables in The Equation adalah sebagai berikut ini : = Ket : p/1-p Usia UU JU KU TP AK : Tingkat Literasi Keuangan : Usia Pelaku UMKM : Usia Usaha : Jenis Usaha (Jasa/Produk) : Kategori Usaha (Mikro dan Kecil/ Menengah) : Tingkat Pendidikan Pelaku UMKM : Kepemilikan Akun Rekening

Berdasarkan hasil estimasi dalam model regresi tersebut nilai konstanta sebesar -17,275. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan antara tingkat signifikansi (sig) dengan tingkat kesalahan (α) = 5%. Berdasarkan Tabel 5.7 dapat diinterpretasikan hasil sebagai berikut ini : 1. Usia Hasil pengujian menunjukkan variabel usia memiliki koefisien regresi negatif sebesar -0,103 dengan nilai probabilitasnya berada pada tingkat signifikansi 0,194 yang artinya lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel usia tidak berpengaruh pada tingkat literasi keuangan pada UMKM Perempuan di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat. 2. Usia Usaha Hasil pengujian menunjukkan variabel usia usaha memiliki koefisien regresi positif sebesar 0,574 dengan nilai probabilitasnya berada pada tingkat signifikansi 0,007 yang artinya lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel usia usaha secara positif berpengaruh pada tingkat literasi keuangan pada UMKM Perempuan di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat. Hubungan antara odds dan variabel usia usaha dapat dijelaskan sebagai berikut : yaitu jika variabel bebas lain dianggap konstan maka ketika usia usaha

bertambah 1 tahun maka kecenderungan tingkat literasi keuanganya lebih tinggi sebesar 1,776 kali. 3. Jenis Usaha Hasil pengujian menunjukkan variabel jenis usaha memiliki koefisien regresi negatif sebesar -0,199 dengan nilai probabilitasnya berada pada tingkat signifikansi 0,863 yang artinya lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel jenis usaha tidak berpengaruh pada tingkat literasi keuangan pada UMKM Perempuan di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat. 4. Kategori Usaha Hasil pengujian menunjukkan variabel jenis usaha memiliki koefisien regresi positif sebesar 18,847 dengan nilai probabilitasnya berada pada tingkat signifikansi 0,999 yang artinya lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel kategori usaha tidak berpengaruh pada tingkat literasi keuangan pada UMKM Perempuan di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat. 5. Tingkat Pendidikan Hasil pengujian menunjukkan variabel usia usaha memiliki koefisien regresi positif sebesar 0,979 dengan nilai probabilitasnya berada pada tingkat signifikansi 0,017 yang artinya lebih kecil dari

0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat pendidikan secara positif berpengaruh pada tingkat literasi keuangan pada UMKM Perempuan di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat. Hubungan antara odds dan variabel tingkat pendidikan dapat dijelaskan sebagai berikut : yaitu jika variabel bebas lain dianggap konstan maka ketika tingkat pendidikan bertambah 1 tahun maka kecenderungan tingkat literasi keuanganya lebih tinggi sebesar 2,662 kali. 6. Akun Rekening Hasil pengujian menunjukkan variabel akun rekening memiliki koefisien regresi positif sebesar 5,496 dengan nilai probabilitasnya berada pada tingkat signifikansi 0,010 yang artinya lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel akun rekening secara positif berpengaruh pada tingkat literasi keuangan pada UMKM Perempuan di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat. Hubungan antara odds dan variabel akun rekening dapat dijelaskan sebagai berikut : yaitu jika variabel bebas lain dianggap konstan maka ketika akun rekening bertambah 1 akun maka kecenderungan tingkat literasi keuanganya lebih tinggi sebesar 243,691 kali.

B. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, maka model dari regresi logistik untuk penelitian ini adalah sebagai berikut : = Ket : p/1-p Usia UU JU KU TP AK : Tingkat Literasi Keuangan : Usia Pelaku UMKM : Usia Usaha : Jenis Usaha (Jasa/Produk) : Kategori Usaha (Mikro dan Kecil/ Menengah) : Tingkat Pendidikan Pelaku UMKM : Kepemilikan Akun Rekening Berdasarkan hasil estimasi dalam model regresi tersebut nilai konstanta sebesar -17,275. Interpretasi hasil penyesuaian variabel tingkat literasi keuangan pada pelaku UMKM perempuan terhadap variabel-variabel penjelasnya dengan menggunakan model regresi logistik akan dijelaskan dibawah ini:

1. Usia Hasil pengujian menunjukkan variabel usia memiliki koefisien regresi negatif sebesar -0,103 dengan nilai probabilitasnya berada pada tingkat signifikansi 0,194 yang artinya lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel usia tidak berpengaruh pada tingkat literasi keuangan pada UMKM Perempuan di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat. Ini berarti tidak sesuai dengan hipotesis awal. Artinya usia pemilik usaha tidak mempengaruhi tingkat literasi keuangan pelaku UMKM perempuan di kabupaten Mempawah. Hal ini sesuai dengan penelitian Ichwan (2016). Hasil ini mengindikasi bahwa antara pelaku UMKM Perempuan yang berusia muda dengan usia lebih tua memiliki kemampuan dan pengetahuan yang sama. Pelaku UMKM Perempuan yang memiliki usia lebih tua bukan berarti dapat melakukan pengelolaan keuangan dengan baik, begitu pula sebaliknya para pelaku UMKM Perempuan yang lebih muda bukan berarti kurang baik dalam mengelola keuangan. Jadi, dalam penelitian ini usia tidak menjadi tolak ukur tinggi rendahnya tingkat literasi keuangan pelaku UMKM perempuan. 2. Usia Usaha Hasil pengujian menunjukkan variabel usia usaha memiliki koefisien regresi positif sebesar 0,574 dengan nilai probabilitasnya berada pada tingkat signifikansi 0,007 yang artinya lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel usia usaha berpengaruh positif

pada tingkat literasi keuangan pada UMKM Perempuan di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat. Hubungan antara odds dan variabel usia usaha dapat dijelaskan sebagai berikut: yaitu jika variabel bebas lain dianggap konstan maka ketika usia usaha bertambah 1 tahun maka kecenderungan tingkat literasi keuanganya lebih tinggi sebesar 1,776 kali. berarti sesuai dengan hipotesis awal. Hal ini berbeda dengan penelitian Ichwan (2016), yang menyatakan bahwa lama usia usaha tidak mempengaruhi tingkat literasi keuangan. Dalam penelitian ini lama usaha berpengaruh karena semakin lama usaha tersebut berdiri maka semakin banyak pengalaman yang dimiliki oleh pelaku usahanya baik itu pengelolaan usaha maupun dalam manajemen keuangan perusahaanya baik dalam pengelolaan, maupun dalam pengambilan keputusan keuangan. 3. Jenis Usaha Hasil pengujian menunjukkan variabel jenis usaha memiliki koefisien regresi negatif sebesar -0,199 dengan nilai probabilitasnya berada pada tingkat signifikansi 0,863 yang artinya lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel jenis usaha tidak berpengaruh pada tingkat literasi keuangan pada UMKM Perempuan di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat. Ini berarti tidak sesuai dengan hipotesis awal. Artinya jenis usaha tidak mempengaruhi tingkat literasi keuangan pelaku UMKM. Dalam penelitian ini terdapat dua jenis usaha yaitu

penyedia barang (perdagangan) dan jasa. Hasil ini mengindikasi bahwa antara usaha penyedia barang (perdagangan) dan usaha jasa tidak terdapat perbedaan dalam hal literasi keuangan. Jadi tingkat literasi keuangan tidak tergantung pada jenis usaha yang ditekuni, melainkan manajamen pengelolaan usaha tersebut. 4. Kategori Usaha Hasil pengujian menunjukkan variabel jenis usaha memiliki koefisien regresi positif sebesar 18,847 dengan nilai probabilitasnya berada pada tingkat signifikansi 0,999 yang artinya lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel kategori usaha tidak berpengaruh pada tingkat literasi keuangan pada UMKM Perempuan di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat. Ini berarti tidak sesuai dengan hipotesis awal. Artinya kategori usaha tidak mempengaruhi tingkat literasi keuangan pelaku UMKM. Hal ini sesuai dengan penelitian Desiyana (2015), karena mayoritas responden dalam penelitian ini adalah pelaku usaha dengan kategori mikro dan kecil. Jadi, dalam merancang dan mengelola usaha serta bertindak sebagai pengambil keputusan yang bersangkutan dengan usaha semua ditangani oleh pemilik usaha itu sendiri. Jadi dalam hal ini tingkat literasi tentunya tergantung pada pengetahuan maupun kemampuan dari pemilik usaha bukan dari kategori usahanya.

kemampuan pelaku usahalah yang bisa menentukan sejauh mana pengetahuan serta kemampuan dalam mengelola dan mengambil keputusan keuangan (literasi keuangan) yang baik untuk usahanya. 5. Tingkat Pendidikan Hasil pengujian menunjukkan variabel usia usaha memiliki koefisien regresi positif sebesar 0,979 dengan nilai probabilitasnya berada pada tingkat signifikansi 0,017 yang artinya lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat pendidikan berpengaruh pada tingkat literasi keuangan pada UMKM Perempuan di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat. Hubungan antara odds dan variabel tingkat pendidikan dapat dijelaskan sebagai berikut: yaitu jika variabel bebas lain dianggap konstan maka ketika tingkat pendidikan bertambah 1 tahun maka kecenderungan tingkat literasi keuanganya lebih tinggi sebesar 2,662 kali. Ini berarti sesuai dengan hipotesis awal. Hal ini sesuai dengan penelitian Ichwan (2016) bahwa semakin lama (tinggi) jenjang pendidikan yang ditempuh maka tingkat literasinya semakin tinggi. Karena orang yang berpendidikan tinggi cenderung lebih memahami dalam merencanakan mengelola, dan bertindak dalam pengambilan keputusan keuangan dengan baik. Pelaku usaha yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi juga cenderung melibatkan lembaga jasa keuangan guna menunjang kegiatan usahanya.

6. Akun Rekening Hasil pengujian menunjukkan variabel akun rekening memiliki koefisien regresi positif sebesar 5,496 dengan nilai probabilitasnya berada pada tingkat signifikansi 0,010 yang artinya lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel akun rekening berpengaruh pada tingkat literasi keuangan pada UMKM Perempuan di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat. Hubungan antara odds dan variabel akun rekening dapat dijelaskan sebagai berikut: yaitu jika variabel bebas lain dianggap konstan maka ketika akun rekening bertambah 1 akun maka kecenderungan tingkat literasi keuanganya lebih tinggi sebesar 243,691 kali. ini berarti sesuai dengan hipotesis awal. Hal ini sesuai dengan penelitian Anggraeni (2014), kepemilikan atas rekening, tentu pelaku usaha memiliki tingkat literasi keuangan yang baik (tinggi). Karena dengan memiliki akun rekening di lembaga keuangan tentunya para pelaku usaha mengerti dan memahami segala bentuk prosedur, transaksi serta produk yang bisa digunakan guna menunjang kegiatan usahanya, ini berarti bahwa pelaku UMKM dapat mengelola dan mengambil keputusan yang baik terhadap keuangan usahanya.