Persamaan Redoks. Cu(s) + 2Ag + (aq) -> Cu 2+ (aq) + 2Ag(s)

dokumen-dokumen yang mirip
Sulistyani, M.Si.

Diagram Latimer (Diagram Potensial Reduksi)

BAB 8. ELEKTROKIMIA 8.1 REAKSI REDUKSI OKSIDASI 8.2 SEL ELEKTROKIMIA 8.3 POTENSIAL SEL, ENERGI BEBAS, DAN KESETIMBANGAN 8.4 PERSAMAAN NERNST 8

1. Bilangan Oksidasi (b.o)

Reaksi Redoks. Cu 2+ (aq) + 2e - Cu(s) Zn(s) Zn 2+ (aq) + 2e -

Reaksi Oksidasi-Reduksi

b. Ruas yang kurang H maka ditambah H 2 O. untuk suasana basa: a. Ruas yang kurang O maka ditambah OH - ( tetapi koefisien OH - langsung dikali 2)

Sel Volta (Bagian I) dan elektroda Cu yang dicelupkan ke dalam larutan CuSO 4

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

ELEKTROKIMIA Reaksi Reduksi - Oksidasi

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

MODUL SEL ELEKTROLISIS

REDOKS dan ELEKTROKIMIA


ELEKTROKIMIA Potensial Listrik dan Reaksi Redoks

Elektrokimia. Sel Volta

C. Reaksi oksidasi reduksi berdasarkan peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi. Bilangan Oksidasi (biloks)

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

Soal-soal Redoks dan elektrokimia

TES PRESTASI BELAJAR

Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis

REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

TES PRESTASI BELAJAR. Hari/tanggal : Senin/7 Mei 2012 Mata Pelajaran: Kimia Waktu : 90 menit

1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A. D. Cu E. Zn

LATIHAN-1 SEL ELEKTROLISIS

REAKSI REDOKS dan ELEKTROKIMIA

3. Sebagian dari daur nitrogen di alam, adalah sebagai berikut Urutan bilangan oksidasi nitrogen dimulai dari N 2, adalah.

Hand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN.

REDOKS DAN ELEKTROKIMIA

ELEKTROKIMIA Termodinamika Elektrokimia

YAYASAN PEMBINA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA SMA LABSCHOOL KEBAYORAN

SOAL Latihan ELEKTROKIMIA dan ELEKTROLISA

REDOKS DAN SEL ELEKTROKIMIA. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

Review I. 1. Berikut ini adalah data titik didih beberapa larutan:

Contoh Soal & Pembahasan Sel Volta Bag. I

Sel Volta KIM 2 A. PENDAHULUAN B. SEL VOLTA ELEKTROKIMIA. materi78.co.nr

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI-112)

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

KIMIA ELEKTROLISIS

Potensiometri. Bab 1. Prinsip-Prinsip Dasar Elektrokimia

ELEKTROKIMIA Konsep Dasar Reaksi Elektrokimia

REAKSI REDUKSI-OKSIDASI (REAKSI REDOKS)

Oksidasi dan Reduksi

9/30/2015 ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA. Elektrokimia? Elektrokimia?

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran

MODUL 9. Satuan Pendidikan : SMA SEDES SAPIENTIAE JAMBU Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/2

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencuci pakaian, untuk tempat pembuangan kotoran (tinja), sehingga badan air

D. 4,50 x 10-8 E. 1,35 x 10-8

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016

Handout. Bahan Ajar Korosi

SOAL SELEKSI NASIONAL TAHUN 2006

LEMBAR AKTIVITAS SISWA

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator. Sifat Koligatif Larutan

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016

UH : ELEKTROLISIS & KOROSI KODE SOAL : A

STOKIOMETRI. Kimia Kelas X

ELEKTROKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS

Bab 2. Reaksi Redoks dan Elektrokimia. A. Penyetaraan Reaksi Redoks B. Sel Elektrokimia C. Sel Elektrolisis D. Korosi dan Pengendaliannya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 SELEKSI KABUPATEN / KOTA SOAL. UjianTeori. Waktu: 100 menit

APLIKASI REAKSI REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI Oleh : Wiwik Suhartiningsih Kelas : X-4

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT. Perbandingan sifat-sifat larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016

LATIHAN SOAL KIMIA KELAS XII

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

KISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SIMULASI UJIAN NASIONAL 2

Soal dan jawaban tentang Kimia Unsur

Penerapan Sistem Persamaan Lanjar dalam Penyetaraan Reaksi Kimia

Reaksi dalam larutan berair

Pembuatan Larutan CuSO 4. Widya Kusumaningrum ( ), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati.

REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 SELEKSI KABUPATEN / KOTA SOAL. UjianTeori. Waktu: 100 menit

STOIKIOMETRI. STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya.

MODUL SEL ELEKTROKIMIA

II Reaksi Redoks dan Elektrokimia

OLIMPIADE SAINS NASIONAL V. Bidang Kimia

PRODUKSI GAS HIDROGEN MELALUI PROSES ELEKTROLISIS SEBAGAI SUMBER ENERGI

Stoikiometri. OLEH Lie Miah

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2. Titrasi Permanganometri. Selasa, 6 Mei Disusun Oleh: Yeni Setiartini. Kelompok 3: Fahmi Herdiansyah

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 12

Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT (Diskusi Informasi) INFORMASI Larutan adalah campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut.

berat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis; (2). membekali mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan

Fraksi mol adalah perbandingan antara jumiah mol suatu komponen dengan jumlah mol seluruh komponen yang terdapat dalam larutan.

Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hidrogen (bahasa Latin: hidrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes:

KELOMPOK 5 BILANGAN OKSIDASI NITROGEN

Reaksi kimia. Lambang-lambang yang digunakan dalam persamaan reaksi, antara lain:

Tinjauan Pustaka. Sel elektrokimia adalah tempat terjadinya reaksi reduksi-oksidasi. Sel elektrokimia terdiri dari (Achmad, 2001):

10/31/2013 Rahmayeni

Reaksi Dan Stoikiometri Larutan

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Persamaan Redoks Dalam reaksi redoks, satu zat akan teroksidasi dan yang lainnya tereduksi. Proses ini terkadang mudah untuk dilihat; untuk contoh ketika balok logam tembaga ditempatkan dalam larutan perak nitrat, kristal berkilauan dari logam perak terbentuk pada permuakaan tembaga dan larutan menjadi biru. Dalam kasus ini, bilangan oksidasi tembaga meningkat dari 0 menjadi +2 dan perak turun dari +1 menjadi 0 : Cu(s) + 2Ag + (aq) -> Cu 2+ (aq) + 2Ag(s) Kita dapat berpikir bahwa proses tersebut dapat dibagi dua menjadi setengah reaksi, kehilangan elektron oleh logam tembaga dan mendapat elektron oleh ion perak : Cu(s) -> Cu 2+ (aq) + 2e - 2Ag + (aq) + 2 e - -> 2Ag(s) Contoh yang lebih kompleks adalah reaksi antara gas hidrogen sulfide dan larutan ion besi (III), dimana menghasilkan produk patan sulfur, besi (II) dan ion hidrogen (atau hidronium) : H2S(g) + 2Fe 3+ (aq) -> S(s) + 2Fe 2+ (aq) + 2H + (aq) Dalam kasus ini, perlu untuk mencari dengan teliti rumus dan menghitung bilangan oksidasi dari tiap unsure. Ini mudah untuk dilihat bahwa besi tereduksi dari +3 menjdai +2, tapi membutuhkan perhitungan yang cepat untuk melihat bahwa keadaan oksidasi sulfur berubah dari -2 menjadi 0. Dengan demikian kita dapat menulis setengah reaksi sebagai H2S(g) -> S(s) + 2H + (aq) + 2e - 2Fe 3+ (aq) + 2e - -> 2Fe 2+ (aq) Kita hanya melihat bahwa persamaan redoks dapat dibagi ke dalam setengah reaksi oksidasi dan reduksi. Ini berguna untuk melakukan proses kebalikan, itu adalah untuk membangun kesetimbangan reaksi redoks dari komponen oksidasi dan reduksi. Untuk contoh, larutan ungu ion permanganat mengoksidasi larutan ion besi (II) menjadi ion besi (III) dalam larutan asam, sedang dia sendiri

tereduksi menjadi ion mangan (II) yang tidak berwarna. Kita dapat menulis kerangka persamaan (belum setara) : MnO4 - (aq) + Fe 2+ (aq) -> Mn 2+ (aq) + Fe 3+ (aq) Langkah pertama adalah mengidentifikasi setengah reaksi : Fe 2+ (aq) -> Fe 3+ (aq) MnO4 - (aq) -> Mn 2+ (aq) Kita dapat menyetarakan setengah reaksi besi terlebih dahulu karena ini sangat mudah, hanya membutuhkan satu elektron : Fe 2+ (aq) -> Fe 3+ (aq) + e Tapi dalam persamaan reduksi, kita memiliki atom oksigen di sebelah kiri, tapi tidak di sebelah kanan. Kita dapat membantu dengan menambahkan sejumlah molekul air untuk sisi yang kekurangan oksigen : MnO4 - (aq) -> Mn 2+ (aq) + 4H2O(l) Penambahan ini telah menyetarakan atom oksigen, tapi dalam proses ini telah menambah atom hidrogen. Untuk menyeimbangkan ini, kita tambahkan ion hidrogen untuk di sisi kiri : MnO4 - (aq) + 8H + (aq) -> Mn 2+ (aq) + 4H2O(l) Akhirnya kita setarakan muatan dengan menambahkan elektron yang dibutuhkan : MnO4 - (aq) + 8H + (aq) + 5e -> Mn 2+ (aq) + 4H2O(l) Sebelum menambah setengah reaksi terseut, jumlah elektron yang diperlukan untuk reduksi harus disamakan dengan jumlah elektron yang dihasilkan selama oksidasi. Dalam kasus ini, kita capai penyetaraan reaksi dengan mengalikan setengah reaksi oksidasi besi dengan 5 : 5Fe 2+ (aq) -> 5Fe 3+ (aq) + 5e Penyetaraan reaksi akhir akan menjadi : 5Fe 2+ (aq) + MnO4 - (aq) + 8H + (aq) -> 5Fe 3+ (aq) + Mn 2+ (aq) + 4H2O(l)

Sekarang berdasarkan reaksi disproporsionasi diklor menjadi ion klorida dan ion klorat dalam suasana basa : Cl2(aq) -> Cl - (aq) + ClO3 - (aq) Reaksi disproporsionasi terjadi ketika ion (atau molekul) adalah teroksidasi sedang spesies yang sama juga terreduksi. Dalam kasus diklor, atom klor teroksidasi, mengubah bilangan oksidasi dari 0 menjadi +5; dan tereduksi mengubah dari menjadi -1. Sebelumnya kita dapat membuat setengah reaksi : Cl2(aq) -> Cl - (aq) Cl2(aq) -> ClO3 - (aq) Pertama memilih setengah reaksi reduksi, langkah penyetaraannya dengan menambah jumlah atom klornya : Cl2(aq) -> 2Cl - (aq) Kemudian kita setarakan untuk muatannya : Cl2(aq) + 2e -> 2Cl - (aq) Untuk setengah reaksi oksidasi, jumlah atom clor juga harus disetarakan : Cl2(aq) -> 2ClO3 - (aq) Kemudian, karena reaksi dalam larutan basa, kita tambahkan dua kali jumlah mol ion hidroksida pada satu sisi bagi tiga atom oksigen pada sisi lain : Cl2(aq) + 12OH - (aq) -> 2ClO3 - (aq) Kita setarakan hidrogen dengan menambahkan molekul air : Cl2(aq) + 12OH - (aq) -> 2ClO3 - (aq) + 6H2O(l) Berikutnya, kita setarakan muatan pada persamaan dengan penambahan elektron : Cl2(aq) + 12OH - (aq) -> 2ClO3 - (aq) + 6H2O(l) + 10e Setengah reaksi reduksi harus dikalikan dengan 5 untuk menyetarakan elektron : 5Cl2(aq) + 10e -> 10Cl - (aq) Jumlah kedua setengah reaksi akan menjadi :

6Cl2(aq)+ 12OH - (aq) -> 10Cl - (aq) + 2ClO3 - (aq) + 6H2O(l) Akhirnya, koefisien persamaan dapat dibagi dengan 2 : 3Cl2(aq)+ 6OH - (aq) -> 5Cl - (aq) + ClO3 - (aq) + 3H2O(l) Aspek Kuantitatif Setengah Reaksi Energi oksidasi dan reduksi relatif dari setengah reaksi dapat ditentukan dari setengah potensial sel, yang mana adalah potensial reaksi relatif terhadap ion hidrogen (1 mol.l -1 ) direduksi menjadi gas hidrogen (tekanan 100 kpa pada permukaan platina hitam). Reaksi setengah referens ditetapkan sebagai potensial standar E : 2H + (aq) + 2e -> H2(g) E = 0,00 V Untuk reaksi redoks menjadi spontan, jumlah dari setengah potensial reduksi harus positif. Unutk contoh, berdasarkan reaksi logam tembaga dan ion perak, yang mana telah didiskusikan sebelumnya. Nilai dari setengah potensial reduksi sel adalah Cu 2+ (aq) + 2e -> Cu(s) E = +0,34 V Ag + (aq) + e -> Ag(s) E = +0,80 V Penambahan potensial reduksi ion perak pada potensial oksidasi logam tembaga 2Ag + (aq) + 2e -> 2Ag(s) E = +0,80 V Cu(s) -> Cu 2+ (aq) + 2e E = -0,34 V Memberikan potensial sel yang positif 2Ag + (aq) + Cu(s) -> 2Ag(s) + Cu 2+ (aq) E = +0,46 V

Setengah potensial reduksi sel yang lebih positif, energi pengoksida yang terkuat dari suatu spesies. Untuk contoh, diflorin adalah agent pengoksidasi yang terkuat (penerima elektron) : ½ F2(g) + e -> F - (aq) E = +2,80 V Sebaliknya, ion litium memiliki potensial reduksi yang sangat negatif. Li + (aq) + e -> Li(s) E = -3,04 V Untuk litium, kebalikan hasil setengah reaksi dalam potensial positif; Dengan demikian logam litium adalah agen pereduksi yang sangat kuat (pemberi elektron): Li (s) -> Li + (aq) + e E = +3,04 V Bagaimanapun, ini harus selalu disimpan dalam pikiran bahwa setengah potensial sel adalah tergantung konsentrasi. Dengan demikian ini mungkin untuk reaksi menjadi spontan pada kondisi tertentu tapi tidak pada yang lain. Variasi potensial dengan konsentrasi diberikan oleh persamaan Nerst : Dimana R adalah tetapan gas ideal (8,31 V.C.mol -1.K -1 ), T adalah temperatur dalam Kelvin, n adalah mol elektron yang ditansfer berdasarkan pada persamaan redoks, F adalah tetapan Faraday (9,65 x 10 4 C.mol -1 ) dan E adalah pada kondisi standar dari 1 mol.l -1 untuk spesies dalam larutan dan tekanan 100 kpa untuk gas. Untuk melihat efek dari kondisi no standar, berdasarkan setengah sel ion permanganat menjadi ion mangan (II). Setengah sel direpsentasikan dengan setengah reaksi yang telah disetimbangkan sebelumnya MnO4 - (aq) + 8H + (aq) + 5e -> Mn 2+ (aq) + 4H2O(l) E = +1,70 V Hubungan persamaan Nerst akan menjadi

Anggap ph meningkat menjadi 4,00 (itu adalah [H + ] yang direduksi menjadi 1,0 x 10-4 mol.l -1 ), tapi konsentrasi ion permanganat dan ion mangan (II) tetap pada 1,0 mol.l -1. Pada kondisi yang baru (pertama selesaikan untuk RT/5F), setengah potensial sel menjadi Dengan demikian ion permanganat adalah agen pengoksidasi yang lemah dalam larutan sedikit asam. Perhatian, bagaimanapun, bahwa efek adalah substansial hanya karena dalam persamaan Nerst konsentrasi ion hidrogen dinaikkan menjadi delapan energi, sebagai hasilnya, potensial sangat luar biasa sensitif terhadap ph. Untungnya, untuk perbandingan kualitatif setengah potensial sel yang digunakan di teks ini, nilai standar akan cukup. Potensial Elektroda sebagai Fungsi Termodinamika Kita hanya melihat dalam persamaan untuk reaksi ion perak logam tembaga, potensial elektroda tidak berubah ketika koefisien persamaan berubah. Potensial adalah gaya penggerak reaksi dan ini ditempatkan pada salah satu pada permukaan elektroda atau pada titik dimana dua dua spesies kimia datang bertemu. Oleh karena itu potensial tidak hanya tergantung pada stoikiometri. Potensial pengukuran sederhana dari energi bebas proses. Hubungan antara energi bebas dan potensial adalah ΔG = -nfe Dimana ΔG adalah perubahan energi bebas standar, n adalah mol elektron, F adalah tetapan Faraday dan E adalah potensial elektroda standar. Tetapan Faraday biasanya dinyatakan sebagai 9,65 x 10 4 C.mol -1, tapi untuk digunakan pada rumus ini, ini lebih baik ditulis dalam unit joule 9,65 x 10 4 J.V -1.mol -1. untuk perhitungan pada bagian ini, bagaimanapun, ini lebih tepat untuk dinyatakan perubahan energi bebas sebagai produk dari mol elektron dan setengah potensial sel. Ketika kita melakukan bahwa kita tidak membutuhkan untuk mengevaluasi tetapan Faraday.

Untuk menggambarkan titik ini, mari kita mengulang perhitungan sebelumnya dari reaksi tembaga perak, menggunakan energi daripada hanya potensial standar : 2Ag + (aq) + 2e -> 2Ag(s) ΔG = -2(F)(+0,80) = -1,60F Cu(s) -> Cu 2+ (aq) + 2e ΔG = -2(F)(-0,34) = +0,68F Perubahan energi bebas untuik proses, kemudian adalah (-1,60 F + 0,68 F), atau - 0,92 F. Pengubahan kembali nilai ini menjadi potesial standar mengahsilkan E = -ΔG /nf = -(-0,92F)/2F = +0,46 V Atau nilai yang sama dihasilkan oleh penambahan potensial standar sederhana. Tapi seandainya kita ingin mengkombinasikan dua dari setengah potensial sel untuk menurunkan nilai untuk setengah potensial sel yang tidak terdaftar; kemudian shortcut untuk menggunakan potensial elektroda standar tidak bekerja. Catatan bahwa kita menambah setengah reaksi untuk mendapatkan setengah reaksi yang lain, bukan menyetarakan reaksi redoks. Jumlah elektron dalam dua dari setengah reaksi reduksi tidak akan disetarakan. Konsekuensinya kita harus bekerja dengan energi bebas. Seperti sebuah contoh, kita dapat menentukan setengah potensial sel untuk reduksi ion besi (III) menjadi logam besi, Fe 3+ (aq) + 3e -> Fe(s) Nilai yang diberikan untuk reduksi ion besi (III) menjadi ion besi (II) dan dari ion besi (II) menjadi logam besi : Fe 3+ (aq) + e -> Fe 2+ (aq) Fe 2+ (aq) + 2e -> Fe(s) E = +0,77 V E = -0,44 V Pertama, kita hitung perubahan energi bebas untuk tiap setengah reaksi: Fe 3+ (aq) + e -> Fe 2+ (aq) Fe 2+ (aq) + 2e -> Fe(s) ΔG = -1(F)(+0,77) = -0,77F ΔG = -2(F)(-0,44) = +0,88F Penambahan dua persamaan menghasilkan penghilangan spesies Fe 2+. Oleh karena itu perubahan energi bebas untuk

Fe 3+ (aq) + 3e -> Fe(s) Akan menjadi (-0,77 F + 0,88 F) atau +0,11 F. pengubahan nilai ΔG ini kembali menjadi potensial untuk reduksi besi(iii) menjadi logam besi, diberikan : E = -ΔG /nf = -(+0,11F)/3F = -0,04 V