PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN TEKNIK ONE TO ONE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPN 11 PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh Wiwik Setri Delvi * ), Yulyanti Harisman ** ), Melisa** ) * ) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ** ) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT Background in the research is due to the lack of individual responsibility in the process of learning and understanding of the concept of mathematical ability of students is still low. The purpose of research to determine whether a mathematical concept understanding students with applying the technique of One To One better than on a mathematical concept understanding students with conventional learning.this type of research is a research experiment, the population in this research is grade VII, 228 11 Padang. The technique of sampling was done randomly (Random Sampling). The instruments used in the research was the ultimate test with the understanding of the concept of indicators. The test form is used with the reliability test essai shaped r11 0,979. Hypothesis testing-test t used one hand.based on the hypothesis test results obtained are thitung and ttabel is 6.72 1,58 so reject H0 and H1, then received a research hypothesis is accepted. So it can be concluded that the concept of a mathematical understanding of the application of Engineering students with One To One better than understanding mathematical concepts to students who use conventional learning in Class VII SMPN 11 Padang. Key Words : The purpose of research to determine whether a mathematical concept, one to one. PENDAHULUAN Matematika merupakan ilmu yang memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang wajib untuk setiap jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Hal ini di tunjukkan untuk membentuk pola pikir peserta didik menjadi logis, kritis, analitis, sistematis dan konsisten serta mampu memecahkan masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 19 November 2013 di SMPN 11 Padang, terlihat bahwa pembelajaran
matematika masih terpusat pada guru di mana guru menjelaskan materi, memberikan contoh soal dan latihan kemudian membahas latihan secara bersama, sehingga pembelajaran yang terjadi cenderung satu arah yaitu dari guru ke siswa. Guru sudah pernah menerapkan pembelajaran secara berkelompok tetapi hasil yang dicapai belum sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pada saat diskusi siswa diharapkan bisa saling berbagi ilmu pengetahuan, namun yang terjadi adalah sebaliknya. Dalam diskusi tidak terlihat kerjasama antar siswa, dan tanggung jawab individu siswa dalam kelompok juga tidak terlihat karena sebagian siswa hanya menunggu jawaban dari temannya yang pandai, sehingga siswa tidak bisa mengembangkan pemahaman konsepnya sendiri. Dari wawancara yang dilakukan dengan guru matematika di SMPN 11 Padang mengatakan siswa hanya mendengar dan mencatat selama proses pembelajaran. Ketika siswa mengalami kesulitan, siswa tidak mau bertanya maupun mengeluarkan pendapat jika konsep-konsep yang dijelaskan oleh guru belu dimengerti, sebagian besar siswaa malu bertanya kepada guru jika ada materi yang tidak dipahami. Selain itu, jika diadakan kerjakelompok hanya beberapa orang yang ikut berpartisipasi, sehingga terlihat siswa hanya diam selama diskusi berlangsung. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan salah satu pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa supaya pelajaran lebih menarik adalah pembelajaran Teknik One To One merupakan teknik pembelajaran yang menuntut siswa untuk belajar dan mengambil tanggung jawab masing-masing untuk penguasaan materi serta kerja sama antar siswa di dalam kelompoknya. Penerapan pembelajaran Teknik One To One ini melibatkan siswa secara langsung di dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran tidak lagi terpusat pada guru dan adanya saling ketergantungan antara siswa sehingga siswa terbiasa berbagi ilmu pengetahuan kepada temannya. Teknik One To One ini mampu
meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa. Rumusan masalah dari penelitan ini adalah: Apakah melalui penerapan pembelajaran Teknik One To One lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa yang menerapkan pembelajaran konvesional di SMPN 11 Padang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan menerapkan Teknik One To One lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional di kelas VII SMP Negeri 11 Padang. Peneletian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Dewita (2012) dengan judul Pengaruh penerapan pembelajaran kooperatif Teknik One To One terhadap pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Linggo Sari Baganti. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa hasil belajar matematika yang mengikuti pembelajaran dengan Teknik One To One lebih baik dari hasil belajar matemtika siswa dengan pembelajaran konvesional. METODE PENELITIAN Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian, maka jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Suharsimi (2010: 9) menyatakan bahwa Penelitian Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat. Dalam penelitian yang akan dilakukan siswa dikelompokkan atas dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Di kelas eksperimen pembelajaran digunakan dengan strategi pembelajaran Teknik One To One sedangkan di kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. RANCANGAN PENELITIAN Kelas Perlakuan Tes akhir Eksperimen X O Kontrol - O Sumber. Arikunto (2010: 126) X: Pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran Teknik One To One O: Tes akhir pada kelas sampel. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 11 Padang tahun pelajaran 2013/2014. pengambilan sampel
dilakukan secara acak terpilih sebagai kelas eksperimen adalah kelas VII F dan terpilih sebagai kelas kontrol kelas VII B. Dalam penelitian ini digunakan instrumen penelitian yaitu tes akhir dalam bentuk esai yang berfungsi untuk mengukur tingkat kemampuan siswa terhadap materi matematika. Tes sesuai dengan materi pelajaran yang diberikan. Tes ini dilaksanakan setelah materi dibahas dan dipelajari. Berdasarkan hasil perhitungan reliabel soal tes uji coba di peroleh dan dikatakan reliabel. matematis Pemahaman karena maka soal tes konsep siswa dinilai dari tes akhir yang mengandung indikator pemahaman konsep dengan penerapan teknik One To One. Untuk mengukur pemahaman konsep siswa digunakan rubrik analitik skala 4. HASIL PENELITIAN Analisis Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas Sampel Kelas Sampel Eksperime 67,10 14,41 n 81,81 36,33 Kontrol 41,47 15,09 75,75 0 Hasil penelitian yang telah dilaksakan pada tanggal 17 Maret 2014 s/d 17 April 2014, maka dilakukan tes akhir untuk melihat pemahaman konsep matematis siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Gambaran pemahaman konsep matematis siswa. Uji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov, maka diperoleh hasil pada kelas eksperimen dengan dan pada kelas kontrol didapat dengan. Karena dari kedua kelas sampel maka terima. Uji homogenitas yang menggunakan uji F didapat dengan dan maka terlihat terima. Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh dan karena. Ini berarti hipotesis diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa
pemahaman konsep matematika siswa dengan pembelajaran Teknik One To One lebih baik daripada pemahaman konsep matematika siswa dengan pembelajaran konvensional. Berikut ini latihan dan jawaban latihan pada pertemuan pertama dikelas eksperimen kelompok 1, soal No 1 seperti pada Gambar 2: Berdasarkan Gambar 2 dapat terlihat bahwa siswa sudah dapat memahami soal dengan baik hal ini terlihat pada jawaban yang benar dibuat oleh siswa pada soal No 1 terlihat bahwa siswa dapat mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu dalam sudut-sudut sehadap dan sudut. Jawaban latihan siswa kelas kontrol, untuk soal nomor 1 kelompok 1 pada gambar 4. Berdasarkan Gambar 4 dapat terlihat bahwa siswa kurang memahami soal dengan baik hal ini terlihat pada jawaban yang salah yang dibuat oleh siswa. Pada soal No 1 terlihat bahwa siswa tidak dapat mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu dalam sudut-sudut sehadap dan sudut dalam bersebrangan. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan melalui penerapan strategi pembelajaran Teknik One To One lebih baik daripada kemampuan yang menerapkan pembelajaran konvensional di SMPN 11 Padang Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, saran yang diajukan sebagai berikut: 1. Guru matematika khususnya guru VII SMPN 11 Padang diharapkan dapat menggunakan pembelajaran Teknik One To One yang dapat dijadikan salah satu alternatif dalam pembelajaran.
2. Penelitian ini masih terbatas pada pemahaman konsep siswa. Oleh karena itu, diharapkan kepada rekan peneliti selanjutnya untuk dapat melanjutkan penelitian dengan variabel lain. DAFTAR KEPUSTAKAAN Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Dewita, Ermalinda. Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Teknik One To One Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VII SMPN 3 Linggo Sari Baganti Tahun Pelajaran 2012/2013. Padang: SKIP PGRI Sumbar. Iryanti, Puji. (2004). Penilaian Unjuk Kerja. Yokyakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah Pusat Pengembangan Penataran Guru Matematika Ginnis, Paul. (2008). Trik dan Taktik Mengajar Strategi Meningkatkan Pencapaian Pengejaran di Kelas. Jakarta: PT Indeks. Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. (2006). Stadar Isi dan Kompetensi Dasar. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.