PENGARUH PENERAPAN TEKNIK PASAR TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMAN 15 PADANG

Transkripsi

1 PENGARUH PENERAPAN TEKNIK PASAR TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMAN 15 PADANG Melisa Fitriana*), Sefna Rismen**), Lita Lovia**) *) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat **) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT The research were background by the students who passive in process of study and students comprehension of mathematical concept that still low. This research were aim to know how to increased students activity use Teknik Pasar and also to know whether students comprehension of mathematical concept by implementing Teknik Pasar was better than implementing conventional learning in class XI IPA SMAN 15 Padang. This was an experimental research which used random to subject. Observation sheet analysis result obtained that students activity was increased in every meeting. Hypothesis test used t-test one way with minitab Software, obtained that t value = 1,94 and t table = 1,668 with α = 0,05. Because of t value > t table, then H 0 was rejected. It can be conclude that students comprehension of mathematical concept by implementing Teknik Pasar was better than students comperehension of mathematical concept by implementing conventional in class XI IPA SMAN 15 Padang. Key words: comprehension of mathematical concepts, students activity, Teknik Pasar PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu cabang sains yang mempunyai peranan penting bagi perkembangan kehidupan manusia baik dalam bidang sosial, ekonomi dan alam. Besarnya peranan matematika membuat matematika dipelajari secara luas, mulai dari jenjang pendidikan terendah sampai ke jenjang tertinggi. Selain itu melalui pelajaran matematika dapat dikembangkan pemikiran-pemikiran yang kritis, sistematis, logis dan kreatif dalam menyelesaikan masalah. Beberapa masalah yang ditemukan di SMAN 15 Padang selama observasi yaitu proses pembelajaran terpusat pada guru, guru lebih banyak berperan mulai dari menjelaskan materi sampai menjawab soal. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran, ciricirinya siswa tidak mau maju kedepan untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Latihan dikerjakan secara berkelompok 1

2 namun pembentukan kelompok hanya didasarkan pada urutan tempat duduk tanpa melihat kemampuan akademis siswa. Siswa kurang bertanggung jawab dalam proses pembelajaran, hal ini terlihat saat mengumpulkan tugas banyak yang tidak mengumpulkan karena tidak dikerjakan. Salah satu teknik pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran dan meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa adalah penerapan Teknik Pasar. Teknik pasar mengajarkan siswa berbagai cara untuk sampai pada pola pemaknaan mereka sendiri dan merekamnya berpedoman pada Ginnis (2008: ). Teknik Pasar adalah salah satu pembelajaran kelompok, dimana siswa di tuntut untuk membiasakan belajar aktif secara individu atau kelompok. Bekerja dengan cara sendiri juga memberi kesempatan untuk memikul tanggungjawab pribadi atas apa yang siswa pelajari. Dengan begitu kemampuan akan menjadi lebih baik. Teknik pasar menuntut peserta didik yang selama ini kurang mau terlibat dalam pembelajaran akan ikut serta secara aktif, karena setelah belajar itu siswa bertanggungjawab menjelaskan lagi kepada teman (anggota kelompok) yang belum mengerti. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perkembangan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran matematika menggunakan teknik pasar dan untuk mengetahui apakah kemampuan pemahaman konsep matematis siswa menggunakan Teknik Pasar lebih baik dari pada kemampuan pemahaman konsep matematis siswa menggunakan pembelajaran yang konvensional di kelas XI IPA SMAN 15 Padang. Penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rika Afrianis (2011) dengan jud ul Penerapan Teknik Pasar Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VIII MTs Pondok Pesantren Nurul Islam Kampung Baru Kec.Gunung Taor Kab.Kuantan Singingi Prov.Riau tahun Pelajaran METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan pada tanggal 6 sampai 27 Januari Jenis penelitan yang dilakukan adalah eksperimen dengan rancangan 2

3 random terhadap subjek. Penelitian dilakukan di SMAN 15 Padang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMAN 15 Padang tahun pelajaran 2013/2014, dan terpilih sampel XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi aktivitas siswa dan tes akhir kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Lembar observasi diisi oleh observer setiap kali pertemuan. Tes akhir mengandung indikator pemahaman konsep matematis. Soal tes akhir diuji cobakan terlebih dahulu. Uji coba soal dilakukan di SMAN 9 Padang. Penilaian berpedoman pada Iryanti (2002: 15). Hasil analisis item menunjukan bahwa soal diterima dengan reliabilitas 0,86. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji-t satu arah. Kriteria pengujian berpedoman pada iriawan (2006: 188) menggunakan software MINITAB. Hipotesis pada penelitian ini adalah dengan penerapan Teknik Pasar lebih baik dari pada kemampuan dengan penerapan pembelajaran konvensional siswa kelas XI IPA SMAN 15 Padang. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan dari tanggal 6 sampai 27 Januari 2014 dengan penerapan Teknik Pasar terbukti dapat meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa. Selain itu Teknik Pasar juga mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa. Persentase aktivitas siswa dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Persentase Aktivitas Siswa Jenis Indikator Persentase (%) aktivitas Aktivitas Siswa Pada Pertemuan I II III IV Mental Memecah activities kan soal Oral Berdiskusi activities dengan kelompok Bertanya tentang materi Visual Membaca activities materi pada buku sumber Berdasarkan Tabel 1 diperoleh bahwa aktivitas siswa mengalami 3

4 peningkatan pada setiap pertemuan. Hal ini dikarenakan setiap siswa didorong untuk membaca buku sumber, berdiskusi dengan kelompok, bertanya tentang materi yang belum dipahami dan mampu memecahkan soal yang diberikan. Hal ini menandakan adanya berubahan kearah yang lebih baik. Untuk hasil tes akhir, dapat diketahui dari tabel 2. Tabel 2. Rata-rata, simpangan baku, ( ), ( ) dari skor tes akhir Kelas S Sampel Eksperimen 74,17 16, Kontrol 66,06 18, Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa skor rata-rata tes akhir siswa pada kelas eksperimen lebih besar daripada skor rata-rata tes akhir siswa pada kelas kontrol, sedangkan simpangan baku kelas eksperimen lebih kecil dari simpangan baku kelas kontrol, dapat dilihat bahwakemampuan siswa pada kelas eksperimen lebih seragam dari kelas kontrol. Hasil perhitungan hipotesis dengan uji-t satu pihak didapatkan bahwa t hitung = 1,94 dan t tabel = 1,668 dengan = 0,05. Jadi > maka hipotesis diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan Teknik Pasar lebih baik daripada pembelajaran konvensional siswa kelas XI IPA SMAN 15 Padang. Lebih baiknya pembelajaran dengan menerapkan Teknik Pasar daripada pembelajaran konvensional disebabkan: 1) Teknik Pasar menggunakan media poster yang berfungsi untuk menyampaikan suatu informasi, saran atau ide-ide tertentu dari siswa dalam memahami materi. 2) siswa berkunjung ke stand untuk memperoleh informasi dan yang tinggal memberi informasi, hal ini bisa melatih siswa dalam mempertanggungjawabkan apa yang telah dipelajarinya. 3) diskusi kelompok melatih siswa untuk bekerjasama dalam menyelesaikan soal yang ada. Suasana kegiatan pembelajaran konvensional siswa cendrung kurang aktif. Saat mengerjakan soal, banyak dari siswa yang hanya menyalin jawaban teman yang pintar. Perbedaan perlakuan dari kedua kelas sampel ini terlihat dari hasil tes akhir pemahaman konsep siswa. 4

5 Jawaban kelas eksperimen rata-rata mampu menjawab dengan baik soal tes pemahaman konsep tersebut, karena siswa mampu menyatakan ulang sebuah konsep, mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya dan mengaplikasikan konsep atau algoritma kepemecahan masalah. Misalnya siswa mampu mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya yaitu Variabel: x, Koefisien x 4 = 2, x 2 = -1, x = -2. Sedangkan pada kelas kontrol terlihat siswa belum bisa mengelompokan variabel dan koefisien dari masing-masing variabel. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dapat diambil kesimpulan Penerapan teknik Pasar pada pembelajaran matematika secara keseluruhan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas XI IPA SMAN 15 Padang dan selama menerapkan Teknik Pasar lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional t hitung = 1,94 dan t tabel = 1,668 dengan = 0,05. Jadi >. DAFTAR PUSTAKA Ginnis,Paul. (2008).Trik dan Taktik Mengajar.Jakarta:PT.Indeks. Iriawan, Nur. (2006). MINITAB 14. Yogyakarta: Andi Puji, Iryanti. (2004). Peniliaian Unjuk Kerja. Yogyakarta: Depdiknas. Afrianis, Rika. (2011). Penerapan Teknik Pasar Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VIII MTs Pondok Pesantren Nurul Islam Kampung Baru Kec. Gunung Taor Kab. Kuantan Singingi Prov. Riau tahun pelajaran Padang: STKIP PGRI Sumbar 5