ABSTRACK. > then reject H 0 so it can be concluded understanding of mathematical concepts by

Transkripsi

1 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 1 SIMPANG ALAHAN MATI KABUPATEN PASAMAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Selmi Dirsa Putri*), Rina Febriana**), Ratulani Juwita**) * ) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ** ) Dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACK Students understanding of mathematical concepts are still low and the lack of cooperation among the students in understanding the material had teacher explained is background of this research. Aims of this study is to determine whether the students understanding of mathematical concepts by applying cooperative learning STAD (Student Team Achievement Divison) model is better than the understanding of mathematical concepts students with the application of conventional learning in class VIII SMPN 1 Simpang Alahan Mati Pasaman district. Type of this research is experimental research design random againts the subject. The instument used was the ultimate test understanding of concepts in the form of essay with realibility = 0,70. Based on the results of data analysis known that both classes of normally distributed and homogeneous sample the real level α = 0,05. Hypothesis test results obtained = 1,87 and = 1,67, because of > then reject H 0 so it can be concluded understanding of mathematical concepts by applying cooperative learning STAD (Student Team Achievement Division) model is better than of understanding of mathematical concepts students with the application of conventional learning in class VIII SMPN 1 Simpang Alahan Mati Pasaman district in the academic year 2015/2016. Keywords : STAD (Student Team Achievement Division), Consept Understanding PENDAHULUAN Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, memiliki peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia serta melatih kemampuan penalaran dalam memecahkan berbagai masalah kehidupan. Begitu penting membangun kemampuan berpikir matematika, maka matematika diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analisis, sistematis, kritis, dan kreatif. Salah satu tujuan dari pembelajaran matematika adalah siswa dituntut untuk mampu memahami konsep matematika, karena dengan dipahami konsep, maka akan melatih cara berfikir dan bernalar siswa, kemudian mengumpulkan, mengaitkan, dan menganalisa suatu bukti dengan bukti lain dalam menyelesaikan suatu persoalan yang diberikan. Dengan penguasaan konsepkonsep dasar matematika diharapkan siswa mampu menyelesaikan setiap permasalahan (soal) yang di berikan guru. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal September 2015 di kelas VIII SMPN 1 Simpang Alahan Mati Kabupaten Pasaman, ditemukan beberapa masalah yang terjadi saat pembelajaran matematika. Permasalahan tersebut antara lain pembelajaran masih terpusat pada guru.

2 Siswa kurang memiliki motivasi untuk memahami materi pelajaran dan mengerjakan latihan. Kurang tanggung jawab siswa dalam mengerjakan latihan dimana sebagian siswa hanya menyalin punya temannya. Kurang kerja sama diantara siswa dalam memahami materi yang dijelaskan guru yaitu, siswa yang berkemampuan tinggi tidak mau membagi pengetahuan yang dimiliki dengan siswa yang berkemampuan rendah. Hasil wawancara dengan guru matematika kelas VIII SMPN 1 Simpang Alahan Mati menyatakan bahwa sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal. Siswa dapat menyelesaikan soal dengan cepat dan tepat jika model soal yang diberikan sama persis dengan contoh soal. Namun jika soal yang diberikan berbeda dengan contoh soal maka siswa tidak mampu lagi menyelesaikan soal tersebut. Kondisi ini berdampak pada nilai yang diperoleh siswa tidak sesuai dengan yang diharapkan sehingga kemampuan pemahaman konsep siswa masih rendah Mengatasi masalah ini, guru perlu menerapkan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa dan kerja sama antara siswa sehingga siswa memiliki motivasi dalam memahami materi dan mengerjakan latihan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. Pembelajran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengutamakan kerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division). Model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) dikembangkan oleh Slavin dan merupakan salah satu model pembelajaran yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi maksimal, sehingga pemahaman konsep matematis siswa semakin bertambah. Gagasan utama dibelakang STAD ( Student Team Achievement Division) adalah memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan guru. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Yoke Hendri Saputra (2013) dengan judul Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif tipe Student Team Achivement Division (STAD) disertai Topical Review Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 3 X Koto Singkarak. Hasil penelitian yang diperoleh oleh peneliti sebelumnya adalah kemampuan pemahaman konsep dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achivement Division (STAD) lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional siswa kelas VIII SMPN 3 X Koto Singkarak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ( Student Team

3 Achievement Division) lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis dengan penerapan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 1 Simpang Alahan Mati Kabupaten Pasaman. METODE PENELITIAN Waktu penelitian adalah pada tanggal 29 Februari dan berakhir pada tanggal 24 Maret Penelitian dilaksanakan di SMPN 1 Tahun Pelajaran 2015/2016. Model rancangan penelitian yang digunakan adalah Random terhadap subjek. Tabel 1. Rancangan Penelitian Kelas Perlakuan Tes Akhir Eksperimen X O Kontrol - O Hipotesis dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep matematis siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ( Student Team Achievement Division) lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan penerapan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 1 Simpang Alahan Mati Kabupaten Pasaman Tahun Pelajaran 2015/2016. Prosedur penelitian terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanan dan tahap akhir. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes akhir yang berbentuk essay. Sebelum diadakan tes akhir dilakukan uji coba tes di kelas VIII SMPN 2 Simpang Alahan Mati Kabupaten Pasaman pada tanggal 12 Maret Hasil uji coba tes menunjukkan semua soal diterima dengan reliabilitas = 0,70. Untuk mengukur pemahaman konsep siswa digunakan rubrik analitik skala 4. Iryanti ( 2004 : 13). Teknik analisis data tes akhir dengan menggunakan uji-t satu pihak dengan taraf nyata α = 0,05. Sebelum menganalisis data hasil penelitian terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, kemudian uji hipotesis dengan uji-t satu pihak (Sudjana, 2005 :239) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada kedua kelas sampel, diperoleh data mengenai pemahaman konsep matematis siswa. Data diperoleh melalui tes akhir yang dilakukan pada akhir penelitian yang berbentuk esai dengan 5 butir soal. Pada kelas eksperimen yaitu, kelas VIII.5 diikuti oleh 28 siswa dan pada kelas kontrol yaitu, kelas VIII.3 denga jumlah siswa 28 orang yang mengikuti tes akhir sebanyak 26 siswa. Berdasarkan skor pemahaman konsep yang diperoleh dari hasil tes akhir pada kedua kelas dilakukan perhitungan rata-rata ( X), simpangan baku (S), nilai tertinggi (X maks ) dan nilai terendah (X min ), hasil perhitungan seperti pada Tabel 2. Tabel 2. Analisis Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas Sampel Kelas ( ) (X maks ) (X min ) S Eksperimen 76, ,93 Kontrol 63, ,03 Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai rata-rata kelas kontrol. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji-t satu pihak, diperoleh bahwa = 1,87 dan t tabel = 1,67 dengan > t tabel maka H 0 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep

4 matematis siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ( Student Team Achievement Division) lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan penerapan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 1 Tahun Pelajaran 2015/2016. Model pembelajaran kooperatif STAD (Student Team Achivement Division) merupakan salah satu model pembelajaran yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi maksimal. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD menurut Rusman (2012: ) adalah : penyampaian tujuan dan motivasi, pembagian kelompok, presentasi dari guru, kegiatan belajar dalam tim (kerja tim), kuis, penghargaan prestasi tim dengan menghitung skor individu dan skor kelompok, serta pemberian hadiah atau pengakuan skor kelompok. Hasil jawaban siswa pada ujian tes akhir dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Lembar Jawaban Tes Akhir Kelas Eksperimen Siswa yang Berkemampuan Tinggi Jawaban siswa yang terdapat pada Gambar 1 terlihat bahwa siswa pada kelas eksperimen sudah mampu menyatakan ulang sebuah konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma kepemecahan masalah tentang materi garis singgung lingkaran. Adapun jawaban siswa pada kelas kontrol yang berkemampuan tinggi seperti terlihat pada Gambar 2. Gambar 2. Lembar Jawaban Tes Akhir Kelas Kontrol Siswa yang Berkemampuan Tinggi Gambar 2 terlihat bahwa pada soal No. 1 pada kelas kontrol juga sudah mampu menyatakan ulang sebuah konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma kepemecahan masalah tentang materi garis singgung lingkaran. Tes akhir pemahaman konsep matematis siswa pada kedua kelas sampel secara keseluruhan, siswa sudah mampu memenuhi indikator menyatakan ulang sebuah konsep, mengaplikasikan konsep atau algoritma ke dalam pemecahan masalah dan mengkalisifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya. KESIMPULAN Hasil penelitian yang diperoleh setelah melakukan analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa pemahaman

5 konsep matematis siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan penerapan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 1 Tahun Pelajaran 2015/2016. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, penulis mengajukan saran untuk Guru bidang studi matematika khususnya guru di SMPN 1 diharapkan dapat menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Division). DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Hendri, Yoke S Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achivement Division (STAD) Disertai Topical Review Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 3 Koto Singkarak. Skripsi tidak diterbitkan. STKIP PGRI SUMBAR. Iryanti, Puji Penilaian Unjuk Kerja. Yogyakarta: Depdiknas. Lie, Anita Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo. Rusman Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Bandung: Rajawali Pers. Sudjana Metoda Statistika Bandung: Tarsito.