PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BISNIS BERISIKO TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 2 LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT.

Transkripsi

1 PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BISNIS BERISIKO TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 2 LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT Oleh: Elvina Rina*), Rina Febriana**), Anny Sovia**) *) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat **) Staf Pengajar Program Studi Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT The research based on the lack of problem about students are less holding responsible in doing given and students comprehension s mathematical concept. This research had a purpose to know that students comprehension mathematical concept in which the learning model applied was Technique Business of Berisiko, better than students comprehension in was conventional learning at grade VIII of SMPN 2 Lembah Melintang. Type of this research was experimental by research with random research design on the subject. Data analysis was done by using t-test with MINITAB s software. Result of hypothesis testing, the researcher got p-value = 0,033 <, thus the hypothesis of this research was accepted. There can be concluded that students comprehension mathematical concept in which the teaching model applied was technique business of Berisiko, was better than students comprehension of mathematical concept in which the applied was by conventional learning at grade VIII of SMPN 2 Lembah Melintang. Keywords: Comprehension mathematical concepts, Technique Business of Berisiko PENDAHULUAN Matematika merupakan ilmu dasar yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan dalam menempuh jenjang pendidikan, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika, maka dalam mempelajari matematika saat ini siswa harus menguasai berbagai kemampuan matematis. Hal ini dijelaskan dalam tujuan pembelajaran matematika yaitu agar siswa mempunyai kemampuan pemahaman konsep, kemampuan pemecahan masalah, kemampuan penalaran dan komunikasi. Siswa harus terlibat aktif dalam pembelajaran agar siswa memiliki semua kemampuan ini, dalam belajar siswa tidak hanya menunggu penjelasan dari guru tetapi siswa belajar menemukan sendiri konsep dari materi yang sedang dipelajari. 1

2 Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 13 september 2013 di SMPN 2 Lembah Melintang, ditemukan beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran matematika. Masalahmasalah tersebut antara lain pembelajaran masih cendrung terpusat pada guru, siswa kurang peduli tehadap materi yang disampaikan, siswa sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing seperti berbicara dengan teman sebelahnya, mengerjakan tugas mata pelajaran lain, hanya sebagian kecil siswa yang serius mengikuti proses pembelajaran. Tanggung jawab siswa juga kurang dalam mengerjakan latihan yang diberikan, ketika siswa diminta untuk menyelesaikan soal matematika yang diberikan, mereka malas mengerjakan soal tersebut karena sebagian besar siswa tidak paham dengan penyelesaian soal yang diberikan, hanya beberapa siswa saja yang mengerjakan, ada juga sebagian siswa yang menyalin jawaban teman lain. Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk mengatasi permasalahan di atas adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran, salah satu strategi pembelajaran yang melatih siswa untuk disiplin, bertanggungjawab adalah dengan menggunakan penerapan Teknik Bisnis Berisiko. Menurut Ginnis (2008:109) Teknik Bisnis Berisiko merupakan suatu teknik membentuk suatu kelompok yang terstruktur, kegiatan ini melatih siswa dalam subjek tersebut untuk disiplin dalam bergantian, mendengarkan dan bertanggungjawab kolektif. Teknik Bisnis Berisiko merupakan suatu nama dalam strategi pembelajaran, dimana dalam proses pembelajarannya menggunakan dadu serta media berbentuk kartu. Fungsi kartu untuk soal-soal yang berisi indikator pemahaman konsep, sedangkan fungsi dadu adalah untuk mengacak anggota kelompok yang akan mengerjakan soal dan mengacak anggota kelompok yang akan mempersentasikan jawaban ke depan kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMPN 2 Lembah Melintang dengan menerapkan Teknik Bisnis Berisiko 2

3 lebih baik dari pada pemahaman pembelajaran konvensional. Penelitian relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Fanni Ahda Mulia tahun 2012, dengan judul Pengaruh Penerapan Teknik Bisnis Beresiko terhadap pemahaman konsep matematis siswa Kelas VII SMPN 1 Kamang Magek Kabupaten Agam. Hipotesis dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan Teknik Bisnis Berisiko lebih baik daripada pamahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan tanggal 18 januari sampai 3 februari 2014 di kelas VIII SMPN 2 Lembah Melintang. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang diteliti, maka jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes pemahaman konsep yang berbentuk esai dengan menggunakan Pedoman penskoran yang berpedoman pada Iryanti (2004: 13). Untuk mendapatkan instrumen yang dapat dipercaya, maka sebelum digunakan dilakukan uji coba di SMPN 4 Lembah Melintang untuk melihat tingkat kesukaran, daya pembeda dan reliabilitas. Dalam menentukan reliabilitas soal digunakan rumus yang dikemukakan oleh Arikunto (2010: 239), dari analisis item ternyata semua soal diterima dengan reliabilitas, instrumen tersebut dinyatakan reliabel. Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan uji t satu pihak, pengujian berpedoman pada Sudjana (2005: 239). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh hasil belajar yang menunjukkan Analisis pemahaman konsep matematis siswa kelas sampel, pada Tabel 1. Tabel 1. Analisis Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas Sampel Kelas S Eksperi 74,62 20, men Kontrol 64,44 19,

4 Berdasarkan Tabel 1 dapat disimpulkan bahwa pemahaman menerapkan Teknik Bisnis Beresiko pada kelas eksperimen lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa pada kelas kontrol. Untuk mengetahui hipotesis diterima atau ditolak maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Anderson-Darling dengan bantuan software MINITAB. Setelah dilakukan perhitungan, diperoleh p- value kedua kelas sampel lebih besar dari pada taraf nyata = 0,05 yaitu kelas eksperimen 0,181 dan kelas kontrol 0,082. Jadi dapat disimpulkan kedua kelas sampel berdistribusi normal. Untuk uji homogenitas variansi menggunakan uji F dengan bantuan software MINITAB, kriteria uji berpedoman pada Syafriandi (2001: 4). Hasilnya menunjukkan terdapat irisan pada selang kepercayaan, sehingga dapat disimpulkan kedua kelas sampel mempunyai variansi yang homogen. Berdasarkan hasil uji normalitas dan uji homogenitas, bahwa kedua kelas sampel berdistribusi normal dan memiliki variansi yang homogen maka dilakukan uji t satu pihak. Perhitungan dilakukan dengan bantuan software MINITAB pada taraf nyata = 0,05 diperoleh p-value = 0,033. Karena p-value, maka hipotesis diterima. Jadi pemahaman menerapkan Teknik Bisnis Berisiko lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa menerapkan pembelajaran konvensional. Berdasarkan pengamatan selama penelitian terlihat siswa pada kelas eksperimen lebih bersemangat dalam belajar. Hal ini disebabkan karena Teknik Bisnis Berisiko merupakan suatu teknik yang menggunakan dadu dan media berbentuk kartu, dalam penerapannya siswa seolah dibuat berbisnis, sehingga siswa bisa bermain sambil belajar. Pemahaman konsep matematis siswa dapat dilihat dari hasil tes ahir dengan indikator pemahaman konsep yaitu menyatakan ulang sebuah konsep, mengklasifikasi objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai 4

5 dengan konsepnya), menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah. Berikut adalah hasil kerja siswa pada tes akhir di kelas eksperimen dan kontrol: 1. Hitunglah Luas bangun yang diarsir berikut ini! π = Kelas Eksperimen: Gambar 1. Contoh jawaban soal tes akhir kelas eksperimen Berdasarkan Gambar 1, terlihat bahwa ada kesalahan yang dilakukan dalam menentukan tanda pada luas yang di arsir, Dengan demikian indikator menyatakan ulang sebuah konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah yang diminta oleh soal belum mampu dipenuhi oleh siswa. Kelas Kontrol: Gambar 2. Contoh jawaban soal tes akhir kelas kontrol Gambar 2, terlihat siswa tidak tepat dalam menuliskan rumus Luas lingkaran sehingga kesalahan berpengaruh terhadap sangka yang dituliskan siswa. Dengan demikian indikator menyatakan ulang sebuah konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah belum mampu dipenuhi oleh siswa. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMPN 2 Lembah Melintang menggunakan Teknik Bisnis Berisiko lebih baik dari pada pemahaman pembelajaran konvensional. 5

6 DAFTAR RUJUKAN Ahda, Mulia Fanni Pengaruh Penerapan Teknik Bisnis Beresiko Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VII SMP N 1 Kamang Magek Kabupaten Agam. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Ginnis, Paul Trik & Taktik Mengajar : Strategi Meningkatkan Pengajaran di Kelas. Jakarta: Indekx. Iryanti, Puji Penilaian Unjuk Kerja. Yogyakarta: Depdiknas Sudjana Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Syafriandi Analisis Statistika Inferensial Dengan Menggunakan MINITAB. Padang : Universitas Negeri Padang. 6