BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada siswa kelas IIA SDN 87 Kota

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada siswa kelas I SDN 11

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mata pelajaran IPS Kelas IV SDN 57 Dumbo Raya Kota Gorontalo. Siklus I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah Peneliti melakukan semua prosedur Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas VI A MIN Bangkal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Dengan masing-masing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ditujukan terutama terhadap efektifitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis Pekerjaan Pada Siswa Kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melakukan observasi awal terhadap hasil belajar siswa di kelas IV SDN 3 Tabongo

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. motivasi belajar siswa dengan metode billboard ranking pada pelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas III SDN 2 Tudi Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan tindakan kelas. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahun 2012 berubah nama menjadi SDN 4 Tibawa. Sekolah terletak di Jalan

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Pra Siklus No Aspek yang Diamati Kategori Kemunculan Jumlah Siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Sedangakan model yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Mei 2012.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilanjutkan dengan tindakan siklus I dan siklus II. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian tentang Peningkatan Hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN. perencanaan pelaksanaan pembelajaran, soal dan alat-alat untuk mengajar. Pada tahap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini telah berlangsung dalam dua siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tajau Landung I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sidoharjo Kecamatan Tolangohula Kabupaten Gorontalo. Sekolah ini didirikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIS Sullamut Taufiq yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pekerjaan siswa kelas III di MI Al-Hikmah Kalidawir Tanggulangin

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyelesaikan pengurangan bilangan bulat. Untuk itu, peneliti melakukan penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penerapan metode Bamboo Dancing pada mata

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB V PEMBAHASAN. Singocandi Kudus melalui model pembelajaran examples non examples

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang berlangsung selama beberapa siklus. Rancangan masing-masing siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Arikunto (2010: 135).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. Pada penelitian ini peneliti bekerja sama dengan guru mitra yang berada di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tujuan penelitian sendiri secara umum ada tiga macam, yaitu yang bersifat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan pemahaman materi jenisjenis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 25 Limboto

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sumber Energi Panas Mata Pelajaran IPA Kelas II-B MI Darun Najah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGUNGKAPKAN WAKTU (TIME) MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS II SDN 8 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas III Madrasah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang masingmasing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dari empat tahap yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (action),

Transkripsi:

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada siswa kelas IIA SDN 87 Kota Tengah Kota Gorontalo dengan jumlah subyek 26 orang siswa. Proses pelaksanaan tindakan dilaksanakan sebagai berikut : 4.1.1 Observasi Awal Sebelum peneliti melakukan tindakan dalam meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Inggris siswa melalui model pembelajaran make a match pada siswa kelas II SDN No.87 Kota tengah Kota Gorontalo, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal guna mencari tahu sejauh mana kemampuan siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris dan hasil yang dicapai siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris. Hasilnya adalah sebagai berikut : No Nama Siswa Kriteria Penilaian Perolehan Pengucapan Tes Nilai 3 2 1 3 2 1 1 Abd. Rahman Hadi 66 2 Ahmad Ismail 50 3 Vebyan Putra Bungsu 83 4 Moh.Aldi Hulawa 83 5 Moh. Yakob Ibrahim 33 6 Muamar Aqil Inayatullah 83 7 Rahmat Nur Dama 66 8 Ramdan Botutihe 50 9 Rifki Al-Fadeta R. Alim 50 10 Russel Afkal Kafka 83 11 Wahyudin Karim 50

12 Zakir Husna 33 13 Amira Adelia Fitrah 66 14 Andi Salsabila Sabania 50 15 Andi Soraya 50 16 Arzania Idrus Basalama 50 17 Ebrianti Nune 66 18 Isra Oktaviani Machmud 66 19 Nabila J Tangahu 66 20 Nurain Tahir 50 21 Nurhaliza Usman 66 22 Novita Labaco 33 23 Ririn Tuna 50 24 Sarmilawati Abdullah 50 25 Sri Murinda Bakari 83 26 Fadiah N. Maku 83 Skor Rata-rata 59,96 Berdasarkan hasil yang dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata pada pejalaran bahasa Inggris dikelas II SDN No.87 Kota Tengah Kota Gorontalo masih dikatakan rendah yaitu 59,96% maka peneliti melakukan tindak lanjut dengan melaksanakan tindakan siklus I dan II dengan menggunakan model pembelajaran make a match. 4.1.2 Deskripsi Hasil Tindakan Siklus I Pelaksanaan kegiatan pembelajaran silkus I dimaksudkan untuk mengatasi masalah yang ditemukan pada observasi awal dimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris sangat rendah karena kurangnya penguasaan kosakata bahasa Inggris oleh siswa. Dengan menggunakan model make a match pada siklus I membuktikan bahwa penguasaan kosakata bahasa Inggris oleh siswa

meningkat namun belum mencapai hasil maksimal yang telah ditargetkan oleh peneliti. 4.1.2.1 Tahap Perencanaan Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I, terlebih dahulu peneliti menyusun rencana pembelajaran, adapun hal-hal yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah : a. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b. Menyusun Skenario Pembelajaran c. Menyiapkan format pengamatan guru dan siswa saat pembelajaran d. Menyiapkan media (bintang yang dibuat dari kertas) dengan berbagai macam warna e. Menyiapkan kartu make a macth (kosakata bahasa Iggris dan bahasa Indonesia) f. Menyiapkan format penilaian siswa g. Menyiapkan lembar evaluasi untuk siswa 4.1.2.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan siklus I ini diawali dengan pemberian motivasi kepada siswa agar dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan sebaik mungkin. Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam kemudian dilanjutkan dengan do a sebelum belajar. Setelah berdoa guru mengabsen siswa dan ditanyai kabar satu per satu, hal ini dimaksudkan agar tercipta keakraban antara guru dan siswa sehingga siswa dapat merasa nyaman dan tidak bosan dengan pelajaran yang guru sajikan. Sebelum masuk pada materi pembelajaran

guru terlebih dahulu memberikan umpan atau stimulus berupa pertanyaan yang menyangkut dengan materi yang akan dibahas (apersepsi), setelah siswa merespon dan menjawab dengan benar pertanyaan dari guru, guru memberikan penguatan kepada siswa. Kemudian guru melanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai bersama oleh guru dan siswa. Masuk pada kegiatan inti, guru menanyakan warna-warna apa aja yang siswa tahu, setelah siswa menjawab dengan menggunakan bahasa Indonesia, guru menuliskan jawaban dipapan tulis. Kemudian guru mengambil media yang telah disiapkan sebelumnya dan menanyakan warna dari media yang diperlihatkan guru. Siswa yang dapat menjawab disuruh untuk mengacungkan tangan, kemudian siswa tersebut diminta untuk menyebutkan warna benda yang dipegang oleh guru dengan kosakata bahasa Inggris. Anak yang menjawab benar diberi penguatan dengan cara memberikan tepuk tangan. Masuk pada model pembelajaran, agar kegiatan siswa melalui model pembelajaran make a match dapat efektif, guru membagi siswa dalam tiga kelompok besar. Setiap kelompok maju bergantian. Kelompok pertama maju dengan pasangannya masih-masing, kemudian guru menjelaskan cara bermain dari make a match kepada siswa. Guru siap dengan kartu soal dan kartu jawaban yang telah disediakan sebelumnya, kemudian guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban secara acak. Kemudian guru memberikan waktu kepada siswa untuk mencari pasangan dari kartu-kartu yang telah dibagikan oleh guru sebelumnya. Kartu soal merupakan kosakata bahasa Inggris dan kartu jawaban merupakan kosakata bahasa Indonesia, Siswa disuruh untuk mencari pasangan yang cocok dan yang dapat mencari pasangan

tercepat mendapat nilai yang paling tinggi. Setelah kelompok pertama selesai dilanjutkan oleh kelompok kedua dan ketiga. Pada kegiatan akhir guru memberikan kesimpulan dari pembelajaran, siswa merangkum materi dan guru memberikan evaluasi pada siswa untuk mengetahui hasil pembelajaran yang dicapai. dilanjutkan dengan memberi motivasi dan penguatan kepada siswa kemudian memberikan penghargaan kepada kelompok yang paling cepat mencari pasangan. 4.1.2.3 Tahap Pemantauan dan Evaluasi Adapun data hasil evaluasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan Siklus I adalah sebagai berikut : No Nama Kriteria Penilaian Skor Mencari Pasangan Pengucapan Tes 0-1 1-2 1-3 > 4 kata 4 kata <4 kata 3 2 1 3 2 1 3 2 1 1. Abd. Rahman Hadi 67 2 Ahmad Ismail 67 3 Vebyan Putra Bungsu 100 4 Moh.Aldi Hulawa 89 5 Moh. Yakob Ibrahim 44 6 Muamar Aqil Inayatullah 100

7 Rahmat Nur Dama 78 8 Ramdan Botutihe 67 9 Rifki Al-Fadeta R. Alim 67 10 Russel Afkal Kafka 89 11 Wahyudin Karim 67 12 Zakir Husna 33 13 Amira Adelia Fitrah 89 14 Andi Salsabila Sabania 67 15 Andi Soraya 78 16 Arzania Idrus Basalama 56 17 Ebrianti Nune 67 18 Isra Oktaviani Machmud 89 19 Nabila J Tangahu 67 20 Nurain Tahir 67 21 Nurhaliza Usman 78 22 Novita Labaco 56 23 Ririn Tuna 67 24 Sarmilawati Abdullah 67 25 Sri Murinda Bakari 89 26 Fadiah N. Maku 89 Jumlah/ Persentase 1894/73% Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa :

a. Dari 26 orang siswa terdapat 15 orang siswa atau atau 57,69% yang mendapat nilai kurang dari 70 b. Dari 26 orang siswa terdapat 11 atau 42,31% orang siswa yang mendapat nilai lebih dari 70 Berikut data dari kegiatan siswa dan kegiatan guru dalam pelaksanaan tindakan siklus I dalam pembelajaran dengan menggunakan model make a match : Kegiatan Siswa Dalam Pembelajaran No Aspek Yang Dinilai Kriteria Penilaian A B C D 1. Mempesiapkan diri untu mengikuti pelajaran 2. Termotivasi dalam kegiatan pembelajaran 3. Mengikuti dengan baik seluruh pengarahan guru 4. Mengemukakan masalah 5. Aktif dalam menjawab pertanyaan guru 6. Bekerjasama dalam kelompok 7. Bisa mencari pasangan yang tepat dalam waktu yang dibatasi

8. Mengajukan pertanyaan 9. Mampu menjawab soal yang diberikan oleh guru 10. Dapat menarik kesimpulan JUMLAH PERSENTASE 0 40 50 10 Kegiatan Siswa Persentase Kualifikasi Jumlah Sangat Baik 0 0,00 Baik 4 40 Cukup 5 50 Kurang 1 10 Total 100

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dipaparkan hasil dari aktifitas siswa pada tindakan siklus I adalah, dari 10 aspek yang dinilai dalam aktivitas siswa, terdpat 0 aspek atau 0,00% yang memperoleh kualifikasi sangat baik. Dari 10 aspek yang dinilai dalam aktivitas siswa, terdapat 4 aspek atau 40% yang memperoleh kualifikasi baik. Dari 10 aspek yang dinilai dalam aktivitas siswa, terdapat 5 aspek atau 50% yang memperoleh kualifikasi cukup. Dari 10 aspek yang dinilai dalam aktivitas siswa, terdapat 1 aspek yang memperoleh kulifikasi kurang

Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran Kriteria Penilaian No Aspek Yang Diamati A B C D A. 1. Persiapan Rumusan Indikator 2. 3. Penjabaran materi Alat dan bahan 4. B. Langkah-langkah pembelajaran Kegiatan Inti 1. Kesiapan ruang dan bahan ajar 2. Kesesuaian apersepsi dengan materi ajar 3. Menyampaikan tujuan pembeljaran 4. 5. Melaksanakan pembeljaran sesuai dengan tujuan Melaksanakan pembelajaran sesuai tingkat pemahaman siswa 6. 7. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 8. Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu 9. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan lingkungan 10. Menunjukkan partisipasi aktif siswa 11. Menumbuhkan antusias siswa dalam belajar 12. Bimbingan terhadap siswa Menggunakan bahasa secara lancar dan jelas

C. 1. Kegiatan Penutup Melaksanakan refleksi pembelajaran 2. 3. Menyusung rangkuman yang melibatkan siswa Melaksanakan tindak lanjut Jumlah 5,26 47,37 42,11 5,26

Kegiatan Guru Persentase Kualifikasi Jumlah Sangat Baik 1 5,26 Baik 9 47,37 Cukup 8 42,11 Kurang 1 5,26 Total 100 Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dipaparkan hasil dari aktifitas siswa pada tindakan siklus I adalah dari 19 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 1 aspek atau 5,26 yang memperoleh kualifikasi sangat baik. Dari 19 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 9 atau 47% yang memperoleh kualifikasi baik. Dari 19 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 8 atau 42,11 yang memperoleh kualifikasi cukup. Dari 19 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 1 aspek atau 5,26% yang memperoleh kualifikasi kurang. 4.1.2.4 Tahap Analisis dan Refleksi Setelah mengadakan siklus I peneliti mengadakan refleksi terhadap proses pembelajaran dan hasil belajar siswa bersama guru mitra. Refleksi terutama

ditujukan untuk melihat apakah pemahaman konsep siswa meningkat melalui model pembelajaran make a match. Dari refleksi yang dilakukan pada pembelajaran ini, dapat disimpulkan bahwa tindakan siklus I mengalami peningkatan namun belum mencapai kriteria keberhasilan sebab hanya memperoleh 42,31% yang mendpat ilai 70 keatas. Masih ada beberapa factor yang menyebabkan pencapaian hasil belajar siswa belum terlaksana dengan baik. Adapun factor-faktor yang dimaksud adalah : a. Siswa masih ribut saat pembelajaran berlangsung karena belum termotivasi untuk mengikuti pejalaran dengn serius b. Siswa kurang memberikan pertanyaan terhadap kesulitan yang dihadapi dalam proses pembelajaran c. Penerapan langkah-langkah model pembelajaran make a match dalam proses pembelajaran belum dilaksanakan secara optimal. d. Kurang menggunakan pendekatan lingkungan pada proses pembelajaran Berdasarkan hasil refleksi di atas, maka pelaksanaan tindakan siklus I dinyatakan belum berhasil. Oleh karenanya penelitian dilanjutkan pada siklus II. 4.1.3 Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pelaksanaan tindakan siklus II merupakan lanjutan dari kegiatan siklus I dengan harapan pada tindakan siklus II akan tercapai hasil optimal yang ditargetkan oleh peneliti dan pada tindakan siklus II juga diharapkan guru mampu memecahkan masalah yang terdapat pada saat tindakan siklus I. 4.1.3.1 Tahap Perencanaan

Pada siklus II dilakukan perencanaan yang hampir sama dengan siklus I dengan perbedaan media yang disiapkan. Adapun tahapan perencanaan yang disipkan adalah: a. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b. Menyusun Skenario Pembelajaran c. Menyiapkan format pengamatan guru dan siswa saat pembelajaran d. Menyiapkan media (gambar) berbagai macam hewan e. Menyiapkan kartu make a macth (kosakata bahasa Iggris dan bahasa Indonesia) f. Menyiapkan format penilaian siswa g. Menyiapkan lembar evaluasi untuk siswa 4.1.3.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan Seperti halnya siklus I, kegiatan awal pada tindakan siklus II juga diawali dengan salam, doa, pemberian motivasi dan penguatan, apersepsi dan penyampaian tujuan pembelajaran pada siswa. Masuk pada kegiatan inti, guru sedikit menjelaskan tentang materi ANIMALS, kemudian siswa diminta untuk memasang media (gambar hewan) yang telah disediakan oleh guru kemudian siswa diminta untuk menyebutkan nama hewan tersebut dengan menggunakan kosakata bahasa Inggris. Siswa yang dapat menjawab dengan benar akan diberi tepuk tangan oleh teman lainnya. Setelah semua mendapat giliran, guru melanjutkan kegiatan dengan model pembelajaran make a match. Agar pembelajaran lebih efektif, siswa dibagi menjadi 3 kelompok besar, kemudian tiap kelompok bergantian maju kedepan

untuk melakukan kegiatan mencari pasangan. Kelompok yang paling cepat mendapat pasangan akan diberikan penguatan dan penghargaan berupa tepuk tangan dari teman-teman sekelas. Setelah semua kelompok selesai, guru memberikan kesimpulan dari materi yang diajarkan, siswa diminta untuk merangkum materi kemudian guru memberikan tindak lanjut dengan pemberian evaluasi pada siswa guna mengetahui berhasil tidaknya tindakan siklus II yang telah dilaksanakan. 4.1.3.3 Tahap Pemantauan dan Evaluasi Berikut adalah tabel nilai (skor) hasil capaian siswa pada pelaksanaan tindakan siklus II : No Nama Kriteria Penilaian Skor Mencari Pasangan Mengucapkan Tes 0-1 1-2 2-3 >4 kata 4 kata < 4 kata 3 2 1 3 2 1 3 2 1 1. Abd. Rahman Hadi 89 2 Ahmad Ismail 67 3 Vebyan Putra Bungsu 100 4 Moh.Aldi Hulawa 89 5 Moh. Yakob Ibrahim 67 6 Muamar Aqil Inayatullah 100 7 Rahmat Nur Dama 89 8 Ramdan Botutihe 89 9 Rifki Al-Fadeta R. Alim 78

10 Russel Afkal Kafka 100 11 Wahyudin Karim 67 12 Zakir Husna 56 13 Amira Adelia Fitrah 100 14 Andi Salsabila Sabania 89 15 Andi Soraya 78 16 Arzania Idrus Basalama 67 17 Ebrianti Nune 78 18 Isra Oktaviani Machmud 100 19 Nabila J Tangahu 78 20 Nurain Tahir 78 21 Nurhaliza Usman 89 22 Novita Labaco 67 23 Ririn Tuna 89 24 Sarmilawati Abdullah 89 25 Sri Murinda Bakari 100 26 Fadiah N. Maku 100 Jumlah/Persentase 2193/84% Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa : a. Dari 26 orang siswa terdapat 6 orang siswa atau 23,07% yang mendapat nilai kurang dari 70 b. Dari 26 orang siswa terdapat 20 orang siswa atau 76,92% yang mendapat nilai lebih dari 70

Adapun data dari kegiatan siswa dan kegiatan guru dalam pelaksanaan tindakan siklus II dalam pembelajaran dengan menggunakan model make a match adalah sebagai berikut : Kegiatan Siswa Dalam Pembelajaran No Aspek Yang Dinilai Kriteria Penilaian A B C D 1. Mempesiapkan diri untu mengikuti pelajaran 2. Termotivasi dalam kegiatan pembelajaran 3. Mengikuti dengan baik seluruh pengarahan guru 4. Mengemukakan masalah 5. Aktif dalam menjawab pertanyaan guru 6. Bekerjasama dalam kelompok 7. Bisa mencari pasangan yang tepat dalam waktu yang dibatasi 8. Mengajukan pertanyaan 9. Mampu menjawab soal yang diberikan oleh guru 10. Dapat menarik kesimpulan JUMLAH PERSENTASE 70 30 0 0

Kegiatan Siswa Persentase Kualifikasi Jumlah Sangat Baik 7 70 Baik 3 30 Cukup 0 0,00 Kurang 0 0,00 Total 100 Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dipaparkan hasil dari aktifitas siswa pada tindakan siklus I adalah dari 10 aspek yang dinilai dalam aktivitas siswa, terdapat 70 aspek atau 70% yang memperoleh kualifikasi sangat baik. Dari 10 aspek yang dinilai dalam aktivitas siswa, terdapat 3 aspek atau 30% yang memperoleh kualifikasi baik. Dari 10 aspek yang dinilai dalam aktivitas siswa, terdapat 0 aspek atau 0,00% yang memperoleh kualifikasi cukup. Dari 10 aspek yang dinilai dalam aktivitas siswa, terdapat 0 aspek atau 0,00% yang memperoleh kulifikasi kurang.

Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran No A. 1. 2. 3. 4. B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. C. 1. 2. 3. Aspek Yang Diamati Persiapan Rumusan Indikator Penjabaran materi Alat dan bahan Langkah-langkah pembelajaran Kegiatan Inti Kesiapan ruang dan bahan ajar Kesesuaian apersepsi dengan materi ajar Menyampaikan tujuan pembeljaran Melaksanakan pembeljaran sesuai dengan tujuan Melaksanakan pembelajaran sesuai tingkat pemahaman siswa Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan lingkungan Menunjukkan partisipasi aktif siswa Menumbuhkan antusias siswa dalam belajar Bimbingan terhadap siswa Menggunakan bahasa secara lancar dan jelas Kegiatan Penutup Melaksanakan refleksi pembelajaran Menyusung rangkuman yang melibatkan siswa Melaksanakan tindak lanjut Kriteria Penilaian A B C D Jumlah 57,89 42,11 0 0

Kegiatan Guru Persentase Kualifikasi Jumlah Sangat Baik 11 57,89 Baik 8 42,11 Cukup 0 0,00 Kurang 0 0,00 Total 100 Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dipaparkan hasil dari aktifitas siswa pada tindakan siklus I adalah dari 19 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 11 aspek atau 57,89% yang memperoleh kualifikasi sangat baik. Dari 19 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 8 atau 42,11% yang memperoleh kualifikasi baik. Dari 19 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 0 atau 0,00% yang memperoleh kualifikasi cukup. Dari 19 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 0 aspek atau 0,00% yang memperoleh kualifikasi kurang. Dari pelaksanaan tindakan siklus II diperoleh data bahwa dari 26 orang siswa yang dikenai tindakan memperoleh peningkatan. Bila pada siklus I hanya 11 orang siswa atau 42,31% yang berhasil memperoleh nilai 70 ke atas, maka pada siklus II ini mengalami peningktan menjadi 20 orang atau 76,92% yang

memperoleh nilai lebih dari 70 dan 6 orang atau 23,07% yang belum menguasai kosakata bahasa Inggris sebab masih tetap memperoleh nilai 70 kebawah. 4.1.3.4 Tahap Analisis dan Refleksi Setelah pelaksanaan tindakan siklus II selesai, peneliti kembali mengadakan refleksi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam penelitan ini. Dari hasil refleksi yang dilakukan diketahui bahwa factor-faktor yang menyebabkan tidak tercapainya hasil yang diinginkan pada siklus I telah di atasi yaitu : a. Siswa tidak lagi ribut saat pembelajaran berlangsung b. Peneliti sudah mampu menguasai model pembelajaran make a match sehingga dapat mengunakannya secara optimal dalam proses pembelajaran. Dari hasil refleksi yang dilaksanakan pada siklus II ini disimpulkan bahwa tindakan siklus II telah berhasil karena sudah terlaksana dengan baik dan nilai yang diperoleh siswa telah mencapai kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan. 4.2 Pembahasan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dimana tiap siklus terdiri dari satu kali pertemuan yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur penelitian. Pada penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengajar dan melaksanakan proses pembelajaran dengan bantuan guru mitra yang bertindak sebagai pengamat baik kepada guru maupun kepada siswa dengan bantuan lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya.

Selama proses pembelajaran berlangsung, tidak jarang guru mendapat kesulitan diantaranya adalah kurangnya kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas pelajaran bahasa Inggris yang diberikan oleh guru karena kurangnya pemahaman dan penguasaan kosakata bahasa Inggris oleh siswa, hal inilah yang diperoleh oleh peneliti saat observasi awal. Adapun hasil yang diperoleh saat observasi awal adalah dari 26 orang siswa yang diobservasi, hanya 6 orang atau 23,08% yang memperoleh nilai 70 ke atas. Hal ini terjadi karena ada beberapa kekurangan yang ditemukan oleh peneliti pada saat observasi awal. Dari hasil analisis pada observasi awal ini membuktikan bahwa masih rendahnya hasil belajar siswa dalam pelajaran bahasa Inggris disebabkan kurangnya penguasaan kosakata bahasa Inggris oleh siswa, oleh karenanya peneli melanjutkan penelitian pada tindakan siklus I. Setelah menyelesaikan tindakan siklus I, diketahui bahwa kemampuan anak dalam penguasaan bahasa Inggris meningkat akan tetapi belum mencapai indicator dan target yang telah ditetapkan. Adapun data yang diperoleh pada siklus I adalah dari 26 siswa yang dikenai tindakan, 11 orang siswa atau 42,31% memperoleh nilai 70 ke atas, yang artinya mengalami peningkatan dari observasi awal meskipun belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan. Belum berhasilnya capaian yang ditargetkan peneliti terjadi karena pada pelaksanaan siklus I siswa belum sepenuhnya memperhatikan guru dan lebih banyak bermain, selain itu guru atau peneliti juga belum menggunakan model pembelajaran make a match secara optimal.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tindakan pada siklus I menggunakan model pembelajaran make a match mempengaruhi peningkatan kemampuan siswa dalam penguasaan kosakata bahasa Inggris, meskipun belum mncapai target yang telah ditetapkan. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, factor yang menjadi penyebab belum berhasilnya tindakan siklus I yaitu siswa yang masih ribut dan belum optimalnya guru dalam menggunakan model pembelajaran, maka diputuskan untuk melakukan tindakan siklus selanjutnya dengan berbagai perbaikan atas kekurangan yang telah terjadi pada siklus sebelumnya. Siklus II dilaksanakan 2 minggu setelah pelaksanaan siklus I. pada pelaksanaan siklus II siswa terlihat lebih antusias dengan pelajaran yang diberikan dan tidak ribut lagi. Gurupun telah menguasai model pembelajaran sehingga model pembelajaran dapat diterapkan seraca optimal. Hasil yang diperoleh dari siklus II pun akhirnya mencapai target yang telah ditetapkan. Siswa dan guru sama-sama mengalami peningkatan. Data yang diperoleh dari tindakan siklus II adalah dari 26 orang yang dikenai tindakan mengalami peningkatan dan 11 orang siswa atau 42,31% yang memperoleh nilai 70 keatas pada siklus I, maka di siklus II meningkat menjadi 20 orang atau 76,92% yang memperoleh nilai 70 ke atas. Dengan demikian pelaksanaan tindakan pada siklus II dinyatakan lebih baik jika di bandingkan dengan pelaksanaan tindakan siklus I. mengingat indicator kinerja capaian yang ditetapkan pada penelitian yaitu minimal 70% dari siswa sudah menguasai kosakata bahasa Inggris, maka pelaksanaan siklus II dianggap berhasil karena

telah mencapai target indicator yang telah ditetapkan yaitu 76,92%. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran make a match dapat meningkatkan peguasaan kosakata bahasa Inggris pada siswa kelas II SDN No.87 Kota Tegah kota Gorontalo. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran make a match, kemampuan siswa dalam menguasai kosakata bahasa Inggris meningkat. Dan dengan memperhatikan hasil yang dicapai oleh siswa pada pelaksanaan siklus II ini maka hipotesis pada penelitian tindakan kelas ini dapat dinyatakan diterima sebab hasil yang dicapai oleh siswa setelah diadakan evaluasi dan analisis mencapai kriteria indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya.