Pengaruh Store atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Eramart Tenggiri Samarinda

dokumen-dokumen yang mirip
Bisma, Vol 1, No. 2, Juni 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET MITRA JAYA DI PONTIANAK

PENGARUH KELENGKAPAN PRODUK, HARGA DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA ERAMART SENTOSA SAMARINDA

PENGARUH SUASANA TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA SWALAYAN JADI BARU DI KEBUMEN

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO)

Leo Sugiarto Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen

ANALISIS PENGARUH PROMOSI DAN INOVASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK BATIK BUNGO PADA RUMAH BATIK VINTO MUARA BUNGO

Gunadarma Tagline. Loo

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan dan menghidupi banyak orang. Pada saat krisis UKDW

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora

PENGARUH MERCHANDISING, ATMOSFER DALAM GERAI, PELAYANAN RITEL DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BISNIS RETAIL DI LOTTEMART SURAKARTA

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN PADA SALON D MODE PURWOREJO

ANALISIS PENGARUH PRODUK, PELAYANAN, ATMOSFIR DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI TOKO POJOK BADAS

ANALISIS PENGARUH STORE ATMOSPHERE, HARGA, KERAGAMAN PRODUK DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI GORO ASSALAM HYPERMART

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Tanggapan konsumen terhadap store atmosphere yang ada di Mulia

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI MAHASISWA MEMILIH UNIVERSITAS GUNADARMA

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA)

PENGARUH POTONGAN HARGA (DISCOUNT) TERHADAP PEMBELIAN TIDAK TERENCANA (IMPULSE BUYING) PADA BUTIK HOSHY DI SAMARINDA

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Kasus Pada Great Store Clothing samarinda)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

PENGARUH LOKASI, STORE ATMOSPHERE, PROMOSI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI SYALAYAN PUSAKA PAPAR KEDIRI

ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KESENANGAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS TAKSI BLUE BIRD)

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN. ditawarkan tidak hanya berasal dari produsen lokal saja, namun juga

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TELEVISI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI MINUMAN FANTA KEMASAN PADA MASYARAKAT PURWOREJO

Budhi Darmakusuma. Analisis Pengaruh Waktu Dan Harga terhadap Keputusan Konsumen Dalam Berbelanja Online Melalui Media Kaskus

PENGARUH MEREK, HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MINUMAN TEH 2 DAUN DI PLAZA MULIA SAMARINDA

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN ( Studi Kasus Alfamart Pasir Putih Sawangan Depok ) SITI AMINAH

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen

PENGARUH MERCHANDISING, DISPLAY BARANG DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA TOKO MARGO MULYO DI WATES KEDIRI

PENGARUH KUALITAS PRODUK, TEMPAT, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMSUM GALAXY SATRIO

Nama : Bayu Aprian NPM : Pembimbing : Dr. Lies Handrijaningsih, SE., MM

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

PENGARUH BAURAN PEMASARAN (7P) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA GIANT SUPERMARKET MALL MESRA INDAH DI SAMARINDA

RETAILING MIX DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MINIMARKET DI KOTA PADANG

STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PELANGGAN (STUDI KASUS RAMAYANA CIKARANG)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP PENJUALAN PADA PT. GALANG BUANA SEJATI RAYA

PENGARUH LOKASI, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DI SWALAYAN SINAR BARU WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

Annisa Rafida Manajemen Ekonomi 2016 Darmadi, SE. MM

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA CITY HOME CENTRE DI PONTIANAK

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK

PENGARUH PRODUK DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA MINIMARKET LULU MART DI SAMARINDA

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA PENGGUNA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA BELANJA ONLINE ELEVENIA STUDI KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH

PENGARUH BUDAYA, SOSIAL DAN PRIBADI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AVANZA

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER. mengisi daftar pernyataan dalam kuesioner ini dengan tujuan sebagai data untuk

FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS YANG MEMENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN MEREK AQUA DI KOTA BEKASI

BAB IV HASIL PENELITIAN. Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan. Ampel yang berlokasi di di Jl. A.Yani 117 Surabaya.

Yuniar Amalia S Manajemen Ekonomi 2015

III. METODE PENELITIAN. lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku (Nazir,

PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penelitian Batasan Penelitian

PENGARUH RETAILING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN (Studi Kasus Pada Minimarket Eramart Di Kota Samarinda)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 150 dari konsumen

PENGARUH HARGA, KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK STOMPING GROUNDS COFFEE

: Didi Hariawan NPM : Dosen Pembimbing : Sariyati, SE., MM

PENGARUH DISPLAY PRODUK DAN SUASANA TOKO TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF DI MINIMARKET ERAMART CABANG LEMBUSWANA SAMARINDA

BAB IV HASIL PENELITIAN. transaksi untuk pembelian fashion muslim melalui e-commerce, maka akan. Tabel 4.1 Data responden berdasarkan gender

PENGARUH SISTEM PENGUPAHAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP HASIL PRODUKSI PADA PERUSAHAAN GENTENG TH. SOKKA KEBUMEN

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah

PENGARUH KELOMPOK ACUAN, KESADARAN MEREK, PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL SUZUKI ERTIGA (Studi Kasus Konsumen Sunmotor Jakarta)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian.

PENGARUH SITUASI PEMBELIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA GIANT SUPERMARKET CILACAP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi persaingan yang semakin ketat menuntut setiap perusahaan untuk mampu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang

PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA. Risnandar

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH OLEH MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SABUN MANDI ANTISEPTIK MEREK DETTOL DI FOODMART SAMARINDA

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MENGGUNAKAN JASA TUGU BARBER SHOP DI SAMARINDA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 150 dari konsumen

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN PADA YAMIEN 88 CIJANTUNG

Nama : Marissa Marla Matulandi NPM : Kelas : 3EA01

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

: Zerry Olander Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lies Handrijaningsih., SE.,MM

Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Produk Kopi Merk Kapal Api di Kantor Mabes Polri Jakarta Selatan. Nama : Muhammad Arif Adriansyah NPM :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA LAYANAN 4G TELKOMSEL DI SAMARINDA SEBERANG

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

PENGARUH HARGA, DESAIN PRODUK, DAN KESADARAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI PADA DEALER ARIES PUTRA GADING PRAMBON NGANJUK TAHUN 2014)

PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RESTORAN MIE REMAN BANDUNG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Nama : Neneng Badriah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Harjanto Sutedjo, SSi.MMSi

Cindy J. Dessyana, Store Atmosphere Pengaruhnya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Lazada Indonesia merupakan top online retailer di Indonesia. Perusahaan

Transkripsi:

ejournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (2): 511-520 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 Pengaruh Store atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Eramart Tenggiri Samarinda Indah Sulistiorini 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengaruh antara Store Atmosphere (Suasana Toko) yang terdiri dari sub-sub variabel yaitu: Store Eksterior, General Interior, Store Layout dan Interior Display. Variabel Keputusan Pembelian Konsumen sebagai variabel terikat. Teknik pengumpulan data dilakukan degan metode observasi, wawancara dan kuisioner, dan alat analisis meggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda dan uji hipotesis dengan bantuan spss versi 24.00. responden penelitian ini sebanyak 100 orang konsumen Eramart Tenggiri. Hasil penelitian secara serempak menunjukkan bahwa store eksterior, general interior, store layout, dan interior display secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa store layout berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen, store eksterior, general interior dan interior display berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Hasil pengujian korelasi (R) sebesar 0,648 yang berarti bahwa variabel store eksterior, general interior, store layout, dan interior display memiliki pengaruh kuat terhadap keputusan pembelian konsumen. Kata Kunci : Store Atmosphere, Keputusan Pembelian Pendahuluan Pada dasarnya saat ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang terjadi di dunia perekonomian yang mendorong munculnya kelompok-kelompok bisnis dan kegiatan usaha yang semakin kompetitif. Persaingan yang semakin kompetitif menuntut setiap perusahaan untuk memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen serta memenuhi harapan konsumennya. Perusahaan-perusahaan semakin kuat dalam bersaing dengan mengembangkan strategi pemasaran yang lebih agresif lagi untuk menarik perhatian konsumen dan memenuhi harapannya. Di era yang semakin modern memicu munculnya ritel modern di kotakota besar. Melalui ritel, suatu produk dapat bertemu langsung dengan penggunanya. Industri ritel di sini didefinisikan sebagai industri yang menjual produk dan jasa pelayanan yang telah diberi nilai tambah untuk memenuhi kebutuhan pribadi, keluarga, kelompok, atau pemakai akhir. Produk yang dijual 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: indahsulistiorini993@gmail.com

ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 511-520 kebanyakan adalah pemenuhan dari kebutuhan rumah tangga termasuk sembilan bahan pokok. Seiring dengan perkembangan jaman, keberadaan pasar tradisional mulai tersaingi atau bahkan tergeser oleh adanya bisnis eceran modern. Bisnis eceran atau biasa disebut dengan pedagang eceran semakin terasa keberadaannya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Berbagai macam pusat perbelanjaan eceran bermunculan dengan bermacam bentuk dan ukuran yang menyebabkan persaingan dalam dunia ritel semakin ketat. Beberapa contoh bentuk pusat perbelanjaan eceran yang meramaikan dunia ritel diantaranya adalah minimarket, convenience store, supermarket dan hypermarket. Munculnya berbagai perusahaan pengecer di Indonesia dalam berbagai bentuk toko modern berlaku juga di Samarinda. Banyak gerai-gerai ritel yang ikut meramaikan industri sektor ritel di Samarinda seperti: Indomaret, Alfamart, Hypermart, Giant, Hero, dan pedagang eceran lokal lainnya. Hal ini mendorong perusahaan pengecer besar untuk tetap melakukan penelitian terhadap perilaku para pelanggannya. Hal ini diperlukan untuk dapat memberi masukan kepada pihak manajemen dalam menyusun strategi bersaingnya dalam kondisi pasar yang semakin kompetitif. Lingkungan toko memiliki peran yang sangat penting untuk menarik konsumen. Store atmosphere (suasana toko) merupakan salah satu elemen penting dari bauran eceran yang mampu mempengaruhi proses keputusan pembelian konsumen. Saat melakukan pembelian, konsumen tidak hanya memperhatikan barang dan jasa yang ditawarkan oleh pengecer, tetapi juga lingkungan pembelian yang memberikan kenyamanan bagi konsumen. Desain exterior dibuat menarik dengan adanya etalase yang didesain khusus yang menarik konsumen seperti papan nama yang mudah dilihat yang memudahkan konsumen untuk menemukan Eramart. Desain interior mempunyai keunikan yang khas dari toko, dengan barangbarang tertentu yang dijual dikelompokkan pada tiap rak. Produk yang dijual dikelompokkan berdasarkan fungsi dan manfaatnya, misalnya rak khusus minuman, aneka bumbu masak, toiletries, dan lain sebagainya. Visual merchandising seperti terdapat beberapa produk baru yang ditempatkan di rak atau counter tersendiri dengan dilengkapi media point of sale bahkan dapat juga ditambahi dengan sales promotion girl (SPG), dan layanan yang cepatdalam proses pembayaran. Layout toko yang memudahkan konsumen mendapatkan barang yang dibutuhkan, tetapi konsumen Eramart banyak yang mengeluhkan lay out yang kurang baik seperti penataan gang-gang yang tidak teratur sehingga konsumen yang berbelanja sering bersenggolan yang mengakibatkan ketidaknyamanan. Dengan demikian perusahaan Eramart dituntut untuk menaruh perhatian lebih untuk mengurangi ketidaknyamanan konsumen. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang pelaksanaan store atmosphere (suasana toko) yang dilakukan Eramart sebagai salah satu bentuk komunikasi 512

Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Indah) pemasaran agar konsumen tertarik untuk melakukan pembelian sekaligus memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen akan suasana berbelanja yang nyaman. Maka dalam menyusun penelitian ini penulis mengambil judul: Pengaruh Store Atmosphere (Suasana Toko) Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Eramart Tenggiri Samarinda. Kerangka Dasar Teori Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009:32) pengertian pemasaran dari sudut pandang manajerial adalah fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menghantarkan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemegang kepentingan. Manajemen Pemasaran Menurut Kotler (2012:146) pengertian manajemen pemasaran adalah penganalisaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi. Ritel Menurut Utami (2008) ritel adalah sekelompok kegiatan yang menjual atau menambahkan nilai barang dan jasa pada konsumen akhir untuk digunakan secara pribadi, keluarga atau rumah tangga. Dengan demikain, peran retailing disini adalah sebagai saluran bisnis terakhir distribusi dari mata rantai pabrik kepada konsumen akhir. Bauran Ritel (Retailing Mix) Menurut Foster (2008:49) bauran ritel terdiri dari unsur-unsur strategis yang digunakan untuk mendorong pembeli melakukan transaksi usahanya dengan pedagang eceran tertentu. Store Atmosphere (Suasana Toko) Menurut Ma ruf (2005:201) store atmosphere adalah salah satu marketing mix dalam gerai yang berperan penting dalam memikat pembeli, membuat mereka nyaman dalam memilih barang belanjaan, dan mengingatkan mereka produk apa yang ingin dimiliki baik untuk keperluan pribadi, maupun untuk keperluan rumah tangga. Perilaku Konsumen Menurut Simamora (2008:70) perilaku konsumen lebih menekankan sebagai suatu proses pengambilan keputusan, yaitu proses pengambilan keputusan yang mensyaratkan aktivitas individu untuk mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, atau mengatur barang dan jasa. Keputusan Pembelian Nitisusastro (2013:90) keputusan konsumen merupakan tahapan proses akhir dari serangkaian tahapan proses yang terjadi pada prilaku konsumen. 513

ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 511-520 Tahap-tahap Pengambilan Keputusan Menurut Kotler dan Keller (2012:148) mengemukkan bahwa proses pengambilan keputusan dapat dibagi menjadi lima tahapan sebagai berikut: 1. Pengenalan masalah kebutuhan 2. Pencarian informasi 3. Evaluasi alternative 4. Keputusan pembelian 5. Perilaku pasca pembelian Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Menurut Foster (2008:61) menjelaskan bahwa atmosphere toko merupakan kombinasi dari pesan secara fisik yang telah direncanakan, atmosphere toko dapat digambarkan sebagai perubahan terhadap perancangan lingkungan pembelian yang menghasilkan efek emosional khusus yang dapat menyebabkan konsumen melakukan tindakan pembelian. Metode Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah dengan menggunakan analisis data deskriptif kuantitatif, yaitu mengumpulan data yang berisi uraian, paparan tentang objek yang diteliti dengan menghubungkan hubungan antar variabel yang terlihat di dalamnya. Definisi Operasional Dalam penelitian ini variabel bebas adalah store exterior (X1), general inerio (X2), store layout (X3), interior display (X4) dan variabel terikat adalah keputusan pembelian konsumen (Y). adapun indikator dari store exterior adalah bangunan luar, papan nama toko, pintu masuk, tinggi dan luas bangunan, desain toko, fasilitas parkir, lingkungan sekitar dan keamanan kendaraan. Indicator dari general interior adalah dinding toko yang menarik, cahaya ruangan, musik yang diperdengarkan, pengaturan rak barang yang rapi, pegawai yang ramah, kebersihan toko dan aroma didalam toko. Indikator dari store layout adalah tempat persediaan barang, tempat penitipan barang, pengelompokkan produk, pengaturan gang. Indikator dari interior display adalah penataan produk, tanda petunjuk, papan promosi. Sedangkan indikator keputusan pembelian adalah pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternative, keputusan pembelian, perilaku pasca pembelian. Hasil Penelitian Uji Validitas Berdasarkan hasil uji validitas instrument penelitian didapat bahwa seluruh butir pernyataan yang ada pada kuesioner mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari r-tabel untuk N=100 dengan nilai 0,361 dengan tingkat signifikansi uji dua arah 5% 514

Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Indah) Uji Realibilitas Hasil uji reliabilitas diketahui dari lima variabel penelitian diketahu bahwa seluruh variabel memiliki cronbach s Alpha lebih besar dari 0,6 sehingga semua variabel dan dimensi penelitian dinyatakan reliable, dan dasar indikator ini akan digunakan pada analisis lebih lanjut. Uji Asumsi Klasik Hasil uji normalitas, multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan autokorelasi menunjukkan bahwa model regresi telash memenuhi asumsi klasik, sehingga dapat dilakukan analisis linear beganda. Hasil analisis Regresi Linear Berganda Pengujian ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dipenden. Berdasarkan hasil perhitungan analisis diperoleh hasil sebagai berikut: Coefficients a Unstandardized Standardized Model Coefficients Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) 25.384 1.831 13.860.000 store exterior.141.056.240 2.530.013 1 general interior.174.060.272 2.888.005 store layout.015.069.021.219.827 interior display.151.069.208 2.204.030 a. Dependent Variable: keputusan pembelian Sumber: data diolah Bedasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa kolom kedua (Unstandardized Coefficient) bagian B pada baris pertama diperoleh model regresi linear berganda adalah sebagai berikut: Y = 25,384 + 0,141X1 + 0,174X2 + 0,015X3 + 0,151X4 + e Dari persamaan tersebut dapat diartikan bahwa koefisien arah regresi antara variabel X1, X2, X3, dan X4 menyatakan adanya pengaruh positif terhadap variabel Y. Berdasarkan hasil persamaan regresi linear berganda tersebut, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Nilai konstanta sebesar 25,384 berarti bahwa jika variabel store exterior, store interior, store layout, interior display sama dengan nol maka, pengambilan keputusan konsumen adalah sebesar 20,484. 2) Nilai koefisien beta pada variabel store eksterior sebesar 0,141 yang berarti bahwa setiap perubahan pada variabel store exterior (X1) sebesar satu satuan akan mengakibatkan perubahan keputusan pembelian konsumen sebesar 0,141 satuan. Sebaliknya penurunan satu satuan pada variabel store eksterior akan menurunkan keputusan pembelian konsumen sebesar 0,141, dengan asumsi-asumsi lain adalah tetap. 515

ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 511-520 3) Nilai koefisien beta pada variabel general interior adalah sebesar 0,174 yang berarti bahwa setiap perubahan pada variabel general interior (X2) sebesar satu satuan akan mengakibatkan perubahan keputusan pembelian konsumen sebesar 0,174 satuan. Sebaliknya penurunan satu satuan pada variabel general interior akan menurunkan keputusan pembelian konsumen sebesar 0,174 dengan asumsi-asumsi lain adalah tetap. 4) Nilai koefisien beta pada variabel store layout adalah sebesar 0,015 yang berarti bahwa setiap perubahan pada variabel store layout (X3) sebesar satu satuan akan mengakibatkan perubahan keputusan pembelian konsumen sebesar 0,015 satuan. Sebaliknya penurunan satu satuan pada variabel store layout akan menurunkan keputusan pembelian konsumen sebesar 0,015 dengan asumsi-asumsi lain adalah tetap. 5) Nilai koefisien beta pada variabel interior display adalah sebesar 0,151 yang berarti bahwa setiap perubahan pada variabel interior display (X4) sebesar satu satuan akan mengakibatkan perubahan keputusan pembelian konsumen sebesar 0,151 satuan. Sebaliknya penurunan satu satuan pada variabel interior display akan menurunkan keputusan pembelian konsumen sebasar 0,151 dengan asumsi-asumsi lain adalah tetap. Pengujian Koefisien Korelasi (R) Dalam output SPSS di peroleh pada tabel hasil uji autokorelasi, koefisien korelasi, dan koefisien determinasi model summary b diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,648 atau 64%, yang berarti tingkat hubungan antar variabel store exterior (X1), general interior (X2), store layout (X3), interior display (X4) terhadap keputusan pembelian (Y) pada Eramart Tenggiri termasuk pada tingkat hubungan yang kuat. Pengujian Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) Dalam output SPSS di peroleh pada tabel hasil uji autokorelasi, koefisien korelasi, dan koefisien determinasi model summary b diperoleh nilai koefisien detreminasi didapati besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel dependen dalam penelitian ini adalah 0,42 atau 42%. Sedangkan sisanya 58% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel penelitian. Uji F (serentak) Hasil pengujian hipotesis secara simultan dengan menggunakan spss 24.0 adalah sebagai berikut: Uji Hipotesis Secara Simultan ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 11.389 4 2.847 5.030.001 b Residual 53.771 95.566 Total 65.160 99 a. Dependent Variable: keputusan pembelian 516

Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Indah) b. Predictors: (Constant), interior display, general interior, store layout, store exterior Sumber: Data Diolah 2016 Berdasarkan output dapat diketahui bahwa F hitung sebesar 5,030. Dan pada uji F diatas didapatkan taraf signifikasi 0,001 karena nilai signifikasi (Sig) lebih kecil dari 0,05 (0,001 < 0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya bahwa faktor store exterior, general interior, store layout, dan interior display secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Uji T (parsial) Berdasarkan hasil pengolahan program SPSS versi 24.00 maka didapat hasil uji T (Parsial) sebagai berikut: Uji Hipotesis Secara Parsial Coefficients a Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) 25.384 1.831 13.860.000 store exterior.141.056.240 2.530.013 general interior.174.060.272 2.888.005 store layout.015.069.021.219.827 interior display.151.069.208 2.204.030 a. Dependent Variable: keputusan pembelian Sumber: Data diolah 2016 Penjelasan untuk uji T pada masing-masing variabel independen adalah sebaga berikut: 1) Store Exterior Nilai Sig. t-hitung X1 0,013 < Alpha 0,05, berarti variabel store exterior (X1) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen (Y). 2) General Interior Nilai Sig. t-hitung X2 0,005 < Alpha 0,05, berarti variabel general interior (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen (Y). 3) Store Layout Nilai Sig. t-hitung X3 0,827 > Alpha 0,05, berarti variabel store layout (X3) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen (Y). 4) Interior Display Nilai Sig. t-hitung X4 0,030 > Alpha 0,05 berarti variabel interior display (X4) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen (Y). 517

ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 511-520 Pembahasan a. Pengaruh Store Atmosphere Secara Simultan terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Eramart Tenggiri Samarinda. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa keempat variabel store atmosphere (store exterior, general interior, store layout, dan interior display) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian kosumen pada Eramart Tenggiri Samarinda. Dengan nilai signifikansi =0,000<0,05 maka H a diterima dan H 0 ditolak. b. Pengaruh Store Atmosphere Secara Parsial terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Eramart Tenggiri Samarinda Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa variabel store exterior (X1), general interior (X2), dan interior display (X4) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian konsumen pada Eramart Tenggiri Samarinda (Y), Sedangkan store layout (X3) tidak berpengaruh secara signifikan. a. Store Exterior (X1) Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh variabel store exterior berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen untuk melakukan pembelian pada Eramart Tenggiri Samarinda (Y). Positif terlihat dari nilai regresi linear berganda sebesar 0,141 dan sigifikan dilihat dari perhitungan secara parsial ( Uji t) yang ditandai dengan nilai t hitung yang lebih besar dari t tabel yaitu t hitung 2,530 > t tabel 1,660. b. General Interior Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh variabel general interior terhadap keputusan pembelian konsumen pada Eramart Tenggiri adalah positif dan signifikan. Positif terlihat dari nilai regresi linear berganda sebesar 0,174 dan signifikan dilihat dari perhitungan secara parsial (Uji t) yang ditandai dengan nilai t hitung yang lebih besar dari t tabel yaitu t hitung 2,888 > t tabel 1,660. c. Store Layout Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh variabel store layout terhadap keputusan pembelian konsumen pada Eramart Tenggiri adalah positif dan tidak signifikan. Positif terlihat dari nilai regresi linear berganda sebesar 0,015 dan tidak signifikan dilihat dari perhitungan secara parsial (Uji t) yang ditandai dengan nilai t hitung yang lebih kecil dari t tabel yaitu t hitung 0,219 > t tabel 1,660. d. Interior Display Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh variabel interior display terhadap keputusan pembelian konsumen pada Eramart Tenggiri adalah positif dan signifikan. Positif terlihat dari nilai regresi linear berganda sebesar 0,151 dan signifikan dilihat dari perhitungan secara parsial (Uji t) yang ditandai dengan nilai t hitung yang lebih besar dari t tabel yaitu t hitung 2,204 > t tabel 1,660. 518

Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Indah) Penutup Berdasarkan pengujian secara serempak/simultan (Uji F) membuktikan bahwa semua variabel independen yaitu store atmosphere (store eksterior, general interior, store layout, interior display) secara simultan berpengaruh positif terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian konsumen (Y). Berdasarkan hasil pengujian secara parsial (Uji T) dapat diketahui bahwa variabel store eksterior (X1), general interior (X2), interior display (X4) yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen untuk melakukan pembelian pada Eramart Tenggiri Samarinda, sedangkan variabel store layout (X3) tidak berpengaruh secara signifikan. Variabel general interior merupakan salah satu variabel pada store atmosphere yang berpengaruh paling dominan pada keputusan pembelian konsumen pada Eramart Tenggiri. Untuk manajemen Eramart Tenggiri disarankan untuk mempertahankan dan meningkatkan store atmosphere yang ada di toko, karena suasana toko yang ada sangat memberikan pengaruh yang signifikan kepada para konsumen untuk melakukan keputusan pembelian. Store layout merupakan hal yang paling dipertimbangkan oleh konsumen, sehingga pihak Eramart Tenggiri harus meningkatkan bagian store layout agar dapat memudahkan konsumen dan membantu mereka agar mudah mengamati, memeriksa dan memilih barang dan akhirnya melakukan pembelian dan memanfaatkan ruangan toko yang ada seefektif mungkin. Variabel general interior memberikan pengaruh terbesar terhadap keputusan pembelian konsumen. Pencahayaan dan pewarnaan yang membuat konsumen nyaman serta keramahan karyawan dan kebersihan toko menjadi faktor pendukung. Hal ini dilakukan agar konsumen yang berada di dalam toko merasa nyaman dan tidak berpindah ke toko lain. Daftar Pustaka Buku : Alma,B. 2009. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Edisi Revisi. Jakarta: Cipta Assauri, Sofjan. 2013. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada Barry, Berman dan Evans. 2007. Retail Management. Jakarta: Erlangga Basu,Swastha dan T.Hani Handoko.2008. Manajemen Pemasaran, Analisa Prilaku Konsumen. Edisi Pertama. Cetakan Keempat. Yogyakarta: BPFE Basuki,Agus Tri dan Prawoto, Nano. 2016. Analisis Regresi Dalam Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Bilson, Simamora. 2008. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum Foster, Bob. 2008. Manajemen Ritel. Bandung: Alfabeta 519

ejournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 511-520 Ghozali, Imam. 2002. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Undip Hadi, Dewi Rubiyanti. 2004. Pengaruh Store terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada China Emporium Factory Outlet Bandung. Skripsi. Universitas Widyatama Kotler, Philip dkk. 2012.Manajemen Pemasaran Perspektif Asia, Buku 2, Edisi Pertama. Yogyakarta Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Jilid 1. Jakarta: PT.Prehalindo Kotler.P dan Amstrong.G. 2007. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid Pertama.Edisi Kedelapan. Erlangga. Jakarta Lamb, Charles W; Hair, Joseph F dan McDaniel, Carl.2011. Pemasaran. Edisi Ketujuh. Jakarta: Salemba Empat Levy, Michael and Barton Weits. 2008. Retailling Management. Edisi ke-7 Ma ruf, Hendri. 2005. Pemasaran Ritel. Cetakan Pertama. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Nitisusastro,Mulyadi.2013.Perilaku Konsumen dalam Perspektif Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta Oesman, Marty Yevis. 2010. Sukses Mengelola Marketing Mix, (Kasus Pada Pemasaran Shopping Center) Schiffman dan Kanuk. 2007. Perilaku Konsumen. Edisi Kedua. Jakarta: PT Indeks Gramedia Subagyo, Ahmad. 2010. Marketing In Business. Jakarta: PT Mitra Wacana Media Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta Suharno.2010. Marketing In Practice. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu Utami,Christina Widya. 2006. Manajemen Ritel Edisis Pertama. Jakarta: Salemba Empat Utami, Christina Widya. 2008. Manajemen Ritel. Strategi dan Implementasi Ritel Modern. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat Skripsi : Cahyani,Sri Ayu. 2014. Pengaruh Store Atmosphere terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Giant. Skripsi. Universitas Hassanudin Makassar. Dessyana, Cindy Juwita.2013. Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Texas Chicken Multimart II Manado. Skripsi. Universitas Sam Ratulangi. Widyanto, Ahmad Indra. 2014. Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Distro Planet Mall Olympic Garden Kota Malang. Skripsi. Universitas Brawijaya Malang. 520