BAB III MODIFIKASI MEKANISME PENGGERAK PAHAT ARAH SUMBU-Z DAN PROGRAM MEKANISME PENGGERAK PAHAT MESIN ROUTER ARAH SUMBU-Z

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PENGENDALIAN GERAK MEJA KERJA MESIN FRAIS EMCO F3 DALAM ARAH SUMBU X

BAB III PENGENDALIAN PENGGERAK PAHAT MESIN ROUTER CNC ARAH SUMBU X, SUMBU Y DAN SUMBU Z

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA MEKANISME PENGGERAK PAHAT MESIN ROUTER PADA ARAH SUMBU-Z

BAB III PENGENDALIAN SISTEM UNDERGROUND PARKING

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN. 4.1 Pengujian Program Pengendalian Gerak Meja Kerja Mesin Frais dalam Arah Sumbu x

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Definisi Proses Pemesinan

BAB III RANGKAIAN PENGENDALI DAN PROGRAM PENGENDALI SIMULATOR MESIN PEMBEGKOK

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS

PENGEMBANGAN PROGRAM UNTUK PROTOTYPE MESIN PEMBENGKOK BATANG SILINDER

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5]

RANCANG BANGUN SIMULATOR CNC MULTIAXIS DENGAN MOTOR STEPPER AC

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan sensor optik berbasis mikrokontroler ATMega 8535 dengan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB II TEORI DASAR Definisi Proses Pemesinan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II SISTEM PENENTU AXIS Z ZERO SETTER

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III MIKROKONTROLER

III. METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

III. METODOLOGI PENELITIAN. 1. Pembuatan rangkaian elektronika di Laboratorium Elektronika Jurusan

BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pengujian sistem elektronik terdiri dari dua bagian yaitu: - Pengujian tegangan catu daya - Pengujian kartu AVR USB8535

BAB III PERANCANGAN ALAT. dimmer atau terang redup lampu dan pengendalian pada on-off lampu. Remote

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN KEAMANAN PEMBUKA DAN PENUTUP PAGAR RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN REMOTE KONTROL BERBASIS MIKROKONTROLLER

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras untuk mengoperasikan rangkaian DC servo pada mesin CNC dan

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM MIKROKONTROLER. program pada software Code Vision AVR dan penanaman listing program pada

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

JOBSHEET I ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN LED

MODUL PELATIHAN MIKROKONTROLLER UNTUK PEMULA DI SMK N I BANTUL OLEH: TIM PENGABDIAN MASYARAKAT JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. sederhana, ditunjukan pada blok diagram dibawah ini.

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMROGRAMAN DAN IMPLEMENTASI ROBOT KARTESIAN

melibatkan mesin atau perangkat elektronik, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus membuang tenaga dan mempersingkat wak

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xvi BAB I PENDAHULUAN Kontribusi... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pergerakan meja kerja digerakan oleh sebuah motor sebagai penggerak dan poros

BABII TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAK PADA PLATFORM ROBOT PENGANGKUT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN. Mulai

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sistem kendali yang efektif, efisien dan tepat. Sesuai dengan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PEMBAHASAN Rancangan Mesin Panjang Terpal PUSH BUTTON. ATMega 128 (Kendali Kecepatan Motor Dua Arah)

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM. dari pembuatan alat yang meliputi perancangan hardware dan perancangan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV PROTOTYPE ROBOT TANGGA BERODA. beroda yang dapat menaiki tangga dengan metode pengangkatan beban pada roda

BAB II DASAR TEORI 2.1 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

TUGAS MATAKULIAH APLIKASI KOMPUTER DALAM SISTEM TENAGA LISTRIK FINAL REPORT : Pengendalian Motor DC menggunakan Komputer

BAB IV PEMBAHASAN. Papan Penampil Keselamatan Kerja atau Safety Board adalah sebuah

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN

Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III MODIFIKASI MEKANISME PENGGERAK PAHAT ARAH SUMBU-Z DAN PROGRAM MEKANISME PENGGERAK PAHAT MESIN ROUTER ARAH SUMBU-Z Pada bab ini akan dibahas tentangperhitunggan torsi ulir daya, modifikasi mekanisme penggerak pahat mesin router arah sumbu-z, hasil modifikasi mekanisme penggerak pahat mesin router arah sumbu-z dan program mekanisme penggerak pahat mesin router arah sumbu-z. 3.1 Perhitunggan Torsi Ulir Daya Perhitungan torsi ulir daya dilakukan untuk mendapatkan nilai torsi motor servo yang diperlukan untuk menaikkan dan menurunkan poros spindel pada arah sumbu-z. Torsi yang dihasilkan motor servo harus lebih besar dari torsi yang bekerja pada ulir daya. Skematis penggerak pahat mesin router arah sumbu-z dapat dilihat pada gambar3.1.beban yang perlu diangkat sebesar 28,449 N. Gambar 3.1 Penggerak Pahat Mesin Router Arah Sumbu-z 16

Ulir daya yang digunakan mempunyai profil square thread. Profil square thread berfungsi untuk menaikkan beban mekanisme penggerak pahat mesin router arah sumbu-z. Ulir daya yang digunakan untuk menaikkan beban memiliki diameter mayor 20 mm dan mempunyai pitch sebesar 3,3 mm. Skematik kesetimbangan gaya ketika ulir mengangkat beban dapat dilihat pada gambar 3.2 Gambar 3.2 Skematik Kesetimbangan Gaya Ketika Ulir Mengangkat Beban Kemiringan bidang miring terhadap bidang horizontal disebut dengan lead angel ( ). Lead angel dapat dicari dengan menggunakan persamaan 2.4. Nilai besar lead angel adalah sebagai berikut : tan = tan = = rad Besar torsi untuk menggerakkan poros spindel pada arah sumbu-z dapat dicari menggunakan persamaan 2.5. Nilai besar torsi adalah sebagai berikut : T = [ ] Sin = Sin (0,052) = 0,052 Cos = Cos (0,052) = 1 T = [ ] T = [ ] 17

T = [ ] T = 285(0,58) T = 165,3 Nmm T = 0,165 Nm Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa nilai torsi motor servo yang diperlukan untuk menaikkan poros spindel pada arah sumbu-z, minimum sebesar 0,165 Nm. 3.2 Modifikasi Mekanisme Penggerak Pahat Arah Sumbu-z Modifikasi mekanisme penggerak pahat arah sumbu-z bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja mekanisme penggerak pahat mesin router arah sumbu-z yang sudah ada. Mekanisme penggerak pahat mesin router pada arah sumbu-z sebelum dimodifikasi dapat dilihat pada gambar 3.3. Bagian-bagian yang dimodifikasi di mesin router arah sumbu-z ini meliputi motor penggerak pahat dan dudukan motor penggerak pahat pada arah sumbu-z. Gambar 3.3 Mekanisme Penggerak Pahat Mesin Router Arah Sumbu-z Sebelum Dimodifikasi 18

a. Motor Penggerak Motor servo ac yang digunakan untuk menggerakkan mekanisme penggerak pahat mesin router yaitu motor servo merk Mitsubishi tipe HC-KFS43. Motor servo ac Mitsubishi tipe HC-KFS43 memiliki daya keluaran 400 watt, torsi maksimum 3,8 Nm dan kecepatan putar maksimum 4500 rpm. Motor servo ac HC-KFS43 dapat dilihat pada gambar 3.4. Gambar 3.4 Motor Servo AC 400 watt b. Dudukan Motor Penggerak Dudukan motor penggerak dimodifikasi karena diameter poros motor stepper berbeda dengan diameter poros motor servo dan jarak antara lubang leher motor stepper berbeda dengan jarak antara lubang leher motor servo. Dudukan motor penggerak sebelum dimodifikasi mempunyai empat lubang berbentuk slot dan satu lubang berdiameter 10 mm. Dudukan motor penggerak sebelum dimodifikasi dapat dilihat pada gambar 3.5. Gambar 3.5 Motor Penggerak Sebelum Dimodifikasi Dudukan motor penggerak setelah dimodifikasi mempunyai empat lubang slot dan satu lubang berdiameter 50 mm. Dudukan motor penggerak setelah dimodifikasi dapat dilihat pada gambar 3.6. 19

Gambar 3.6 Dudukan Motor Penggerak Setelah Dimodifikasi c. Coupling Coupling dimodifikasi karena diameter poros motor stepper berbeda dengan diameter poros motor servo. Coupling sebelum dimodifikasi mempunyai satu lubang berdiameter 10 mm. Coupling sebelum dimodifikasi dapat dilihat pada gambar 3.7. Gambar 3.7 Coupling Sebelum Dimodifikasi Coupling setelah dimodifikasi mempunyai satu lubang berdiameter 15 mm. Coupling setelah dimodifikasi dapat dilihat pada gambar 3.8. Gambar 3.8 Coupling Setelah Dimodofikasi 20

3.3 Hasil Modifikasi Mekanisme Penggerak Pahat Mesin Router Arah Sumbu-z Setelah dimodifikasi, mekanisme penggerak pahat mesin router arah sumbu-z mengalami perubahan. Hasil modifikasi mekanisme penggerak pahat mesin router arah sumbu-z dapat dilihat pada gambar 3.9. Gambar 3.9 Hasil Modifikasi Mekanisme Penggerak Pahat Mesin Router Arah Sumbu-z 3.4 Komponen Sistem Kendali Gerak Pahat Mesin Router CNC Arah Sumbu-z Komponen sistem kendali gerak pahat mesin router CNC adalah komponen kontrol yang berfungsi untuk mengendalikan motor servo ac. Komponen sistem kendali gerak pahat mesin router CNC arah sumbu-z terdiri dari PC (laptop atau komputer), mikrokontroller ATMega 8535, rangkaian motor servo (Dir dan Clock), driver motor servo ac mitsubishi tipe MR-J2S-40A, dan motor servo ac mitsubishi tipe HC-KFS43. Skematis rangkaian kendali gerak pahat mesin router CNC arah sumbu-z dapat dilihat pada gambar 3.10. 21

Gambar 3.10 Skematis Rangkaian Sistem Kendali Gerak Pahat Mesin Router Arah Sumbu-x 3.5 Program Mekanisme Penggerak Pahat Mesin Router Arah Sumbu-z Aplikasi pemrograman yang digunakan pada mekanisme penggerak pahat mesin router arah sumbu-z adalah CodeVisionAVR dan Visual Basic 6.0. Bahasa yang digunakan pada program menggunakan bahasa C. Pemilihan kedua program tersebut dikarenakan kedua program tersebut mudah digunakan dan memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi secara serial. 3.5.1 Code Vision AVR Program CodeVisionAVR digunakan sebagai program penghubung antara komputer dengan mikrokontroler. Program yang dibuat pada CodeVisioAVR adalah program yang dapat mengirim data dari mikrokontroller ke komputer serta program yang dapat menerima data dari komputer ke mikrokontroller. Data yang diterima mikrokontroller dari komputer berupa sinyal digital. Sinyal digital tersebut selanjutnya dikirim ke driver motor servo ac untuk menggerakkan motor servo ac. Pengiriman data dapat dilakukan dengan menggunakan komunikasi antara mikrokontroler dengan komputer. Komunikasi yang sering digunakan yaitu komunikasi serial secara sinkron antara mikrokontroller dengan komputer. Sebelum membuat program pada Code Vision AVR terdapat beberapa fitur yang harus diatur. Fitur-fitur tersebut diantaranya pemilihan jenis chip yang digunakan, clock yang digunakan, PORT yang digunakan, pengaturan beberapa kaki pada PORT untuk fungsional kaki PP serta NP pada terminal PP dan NP serta pengaturan USART untuk komunikasi serial. Jenis chip yang digunakan pada program tugas akhir ini adalah mikrokontroller ATMega8535 dengan nilai clock 16 MHz. Tampilan pengaturan chip dan nilai clock dapat dilihat pada gambar 3.11. 22

Gambar 3.11 Tampilan Pengaturan Chip dan Clock Mikrokontroler ATMega8535 mempunyai 4 PORT yaitu PORTA, PORTB, PORTC, dan PORTD dimana setiap PORT mempunyai 8 kaki. PORT yang digunakan adalah PORTC dimana kaki 1 sampai kaki 8 (bit 0 sampai bit 7) diatur kondisinya sebagai output. Tampilan pengaturan PORT yang digunakan sebagai output dapat dilihat pada gambar 3.12. Gambar 3.12 Tampilan Pengaturan Port yang Digunakan Pengiriman data yang digunakan untuk menggerakkan tiga buah motor servo ac dilakukan secara serial. Oleh sebab itu supaya program yang dibuat dapat dikirim secara serial, diperlukan pengaturan USART pada fitur Code Vision AVR. Pengaturan USART dilakukan dengan cara memberi tanda centang pada kolom receiver dan transmitter. Tampilan pengaturan USART dapat dilihat pada gambar 3.13. Timer merupakan fasilitas pada mikrokontroler yang dapat digunakan untuk mengukur selang waktu antara dua kejadian yang tidak bersamaan. Tampilan pengaturan timer dapat dilihat pada gambar 3.14. 23

Gambar 3.13 Tampilan Pengaturan USART Gambar 3.14 Pengaturan Timer Kapasitas timer dapat diatur dengan cara memberikan nilai awal pada timer tersebut. Timer0 diberi nilai awal 5F (dalam hexsadesimal), nilai 5F dalam bilangan desimal yaitu 95. Kapasitas timer yang semula 255 (8 bit) akan berbah menjadi 160. Frekuensi timer yang dipilih adalah 16000.000 khz, waktu yang diperlukan untuk mengisi timer adalah 0,00001 detik. Agar cara kerja program penerimaan data dari komputer ke mikrokontroller lebih mudah dipahami, dibuat diagram alir. Diagram alir tersebut dapat dilihat pada gambar 3.15. Pada diagram alir yang ditunjukkan pada gambar 3.14 mikrokontroller dalam keadaan siap untuk menerima data dari komputer. Data yang diterima dari komputer berjumlah duabelas data. Duabelas data tersebut meliputi data pertama berupa tanda positif atau negatif untuk menentukan arah putaran (cw atau ccw) pada motor satu. Data kedua berupa tanda positif atau negatif untuk menentukan arah putaran (cw atau ccw) pada motor dua. Data ketiga 24

berupa tanda posifit atau negatif untuk menentukan arah putaran (cw atau ccw) pada motor tiga. Gambar 3.15 Diagram Alir Program Mekanisme Penggerak Pahat Mesin Router Pada Arah Sumbu-z Data keempat berupa hasil bagi jumlah putaran dengan 255 untuk motor satu. Data kelima berupa sisa bagi jumlah putaran dengan 255 untuk motor satu. Data keenam berupa delay untuk motor satu. Data ketujuh berupa hasil bagi jumlah putaran dengan 255 untuk motor dua. Data kedelapan berupa sisa bagi jumlah putaran dengan 255 untuk motor dua. Data kesembilan berupa delay untuk motor dua. Data kesepuluh berupa hasil bagi jumlah putaran dengan 255 untuk motor tiga. Data kesebelas berupa sisa bagi jumlah putaran dengan 255 untuk motor tiga, dan data keduabelas delay untuk motor tiga. Jika data yang diterima komputer sudah duabelas maka data tersebut akan diproses oleh mikrokontroller, data yang telah diproses mikrokontroller digunakan untuk menggerakkan motor servo ac. Mikrokontroller mengirimkan tanda ke komputer ketika mikrokontroller telah selesai mengerjakan perintah untuk menggerakkan motor servo ac berdasarkan data yang dikirimkan oleh komputer. Detail program yang sesuai dengan diagram alir gambar 3.14. dapat dilihat di lampiran. 3.5.2 Visual Basic Perangkat lunak yang dibuat harus mampu mengirimkan sejumlah data yang telah diolah dari komputer ke mikrokontroller. Pengiriman data dilakukan dengan menggunakan komunikasi secara serial. Data-data yang dikirimkan dari komputer menuju mikrokontroller kemudian ditampilkan ke dalam komputer agar dapat diketahui apakah data yang telah 25

diterima oleh mikrokontroller sesuai dengan data yang dikirim dari komputer. Program juga harus dapat mengirim sejumlah data secara berulang dan bergantian. Tahapan pembuatan perangkat lunak pemrograman mekanisme penggerak pahat mesin router pada arah sumbu-z dimulai dengan mendesain form. Form jalur komunikasi serial dibuat untuk mempermudah mengatur jalur komuniksi antara komputer dan mikrokontroller. Objek yang terdapat pada form terdiri dari textbox, commandbutton, dan listbox. Tampilan form mekanisme penggerak pahat mesin router pada arah sumbu-z dapat dilihat pada gambar 3.16. Gambar 3.16 Tampilan Form Mekanisme Penggerak Pahat Mesin Router Pada Arah Sumbu-z Sebelum dilakukan komunikasi serial antara mikrokontroller dan komputer, beberapa properti objek-objek pada form perlu diatur. Properti objek yang harus diatur dapat dilihat pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Properti Form Objek Properti Harga Name MSComm1 MSComm Rthreshold 1 Srhreshold 1 Setting 9600,n,8,1 Agar cara kerja program pengiriman data dari komputer ke mikrokontroller lebih mudah dalam dipahami dibuat diagram alir seperti pada gambar 3.16. Detail program yang sesuai dengan diagram alir pada gambar 3.17 dapat dilihat di lampiran. 26

Gambar 3.17 Diagram Alir Program Mekanisme Penggerak Pahat Mesin Router Pada form mekanisme penggerak pahat mesin router pada arah sumbu-z terdapat tujuh tombol yang digunakan diantaranya tombol input, tombol enter, tombol cek, tombol enter list, tombol hapus data, tombol save dan tombol open. Fungsi masing-masing tombol pada form mekanisme penggerak pahat mesin router pada arah sumbu-z dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Tombol input berfungsi menambah data-data untuk menggerakkan motor servo ac pada listbox list1. 2. Tombol enter berfungsi mengirim jumlah step (jumlah siklus) dan delay (waktu) yang terdapat text box 1. 3. Tombol cek berfungsi memeriksa port yang digunakan sebagai komunikasi serial untuk menggerakkan motor servo ac. 4. Tombol enter list berfungsi mengirim jumlah step (jumlah siklus) dan delay (waktu) yang terdapat pada listbox list1. 5. Tombol hapus data berfugsi menghapus data-data gerakan motor servo ac pada listbox list1 secara keseluruhan. 6. Tombol save berfungsi menyimpan data-data gerakan motor servo yang terdapat pada listbox kedalam komputer. 7. Tombol open berfungsi membuka data-data gerakan motor servo yang telah disimpan pada komputer. 27