BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI"

Transkripsi

1 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem yang digunakan dari hasil penelitian, prosedur penggunaan alat, dan evaluasi sistem dari data yang di dapat. 4.1 Spesifikasi Sistem Berikut dibawah ini spesifikasi yang ada pada robot forklift yang dibuat pada skripsi ini : Menggunakan AVR ATMEGA8535 sebagai pengendali dari sistem pada robot. Menggunakan kristal clock eksternal sebesar 7,3728MHz. Menggunakan modul RFID dengan tipe SL030 untuk melakukan proses read/write dari Tag yang digunakan. Menggunakan Tag RFID dengan tipe Mifare ISO/IEC 14443A dengan frekuensi 13,56 Mhz. Jarak yang dimungkinkan untuk read/write kurang dari 3 cm. Besar memori yang digunakan Tag RFID sebesar 96 Byte. 126

2 127 Format data pada Tag RFID yang digunakan yaitu : 1 bit untuk sisi lemari, 7 bit untuk jalur lemari, 4 bit untuk kolom lemari, 4 bit untuk tingkatan lemari, dan 94 byte untuk isi keterangan. Waktu yang diperlukan untuk membaca dan menulis isi data pada memori dari Tag RFID antara 2 sampai dengan 3 detik. Besar daya yang digunakan pada robot yaitu : 12,4 V / 5 A untuk motor roda dan forklit dan 12,4 V / 2,2 A untuk sistem robot. Ketinggian barang maksimum yang dimungkinkan yaitu sebesar 3 cm (tergantung dari ketinggian robot). Jangkauan maksimum lengan forklift untuk naik dan turun sebesar 33 cm. Kecepatan robot maju tanpa beban 12,87 cm/s. Kecepatan robot mundur tanpa beban 15,39 cm/s. Berat robot 13kg. Dapat mengerjakan tugas sekali jalan (mengantar atau menaruh barang). Body base terbuat dari aluminium 45cm x 35cm dengan tebal 2 mm. Konstruksi forklift Besi 3cm x 1.5cm. Tiang forklift Teflon silinder diameter 20 mm, panjang 62cm. Gir ukuran 27 mata dan ukuran 22 mata.

3 128 2 buah linear bearing ukuran 20 mm. 2 buah bearing pillow block. Dapat mengenali sampai 128 jalur, 2 sisi (A dan B), 16 kolom dan 16 baris pada lemari. Program Robot Controller pada PC dibuat dengan menggunakan Visual Studio Untuk komunikasi antara Program Robot Controller pada PC, Robot dan RFID digunakan komunikasi serial. Menggunakan SQL 2005 sebagai aplikasi dari database yang dipergunakan. 4.2 Prosedur Pengoperasian Program Robot Controler Dalam pengoperasian, robot harus sudah berada di jalur nya dan robot telah terhubung dengan PC menggunakan komunikasi serial. Pengguna dapat mengoperasikan robot forklift dari program Robot Controller yang dibuat dengan Visual Studio 2005.

4 Prosedur Pengoperasian Pilihan RFID Untuk pengoperasian RFID disediakan 4 fungsi antara lain cek tag untuk membaca nomor seri tag, baca tag untuk membaca isi tag, tulis tag untuk menulis tag dengan koordinat dan keterangan, dan hapus tag untuk menghapus isi tag. Untuk membaca nomor seri tag, langkah yang perlu dilakukan adalah : 1. Pilih pilihan Cek Tag pada pilihan RFID. Gambar 4.1 Fungsi Cek Tag 2. Dekatkan tag ke modul RFID_PC. 3. Klik tombol Cek SN.

5 130 Gambar 4.2 Hasil Baca Nomor Seri Untuk menulis isi tag dengan koordinat dan keterangan, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Pilih pilihan Tulis Tag pada pilihan RFID. 2. Pilih Nomor Slot lemari yang ingin dimasukkan, kemudian isi keterangan dari tag tersebut.

6 131 Gambar 4.3 Pengisian Data yang Akan Ditulis 3. Dekatkan tag ke modul RFID_PC. 4. Klik tombol Tulis.

7 132 Gambar 4.4 Hasil fungsi Tulis Tag Setelah tag berhasil ditulis, maka status dan keterangan slot tersebut berubah. Status akan berubah dari kosong menjadi wait, sedangkan keterangan akan berisikan keterangan yang telah diketik. Untuk membaca isi tag yang sudah ditulis, langkah-langkah yang diperlukan adalah : 1. Pilih pilihan Baca Tag pada pilihan RFID.

8 133 Gambar 4.5 Fungsi Baca Tag 2. Dekatkan tag ke modul RFID_PC. 3. Klik tombol Baca. Gambar 4.6 Hasil Baca isi Tag

9 134 Jika pengguna ingin mengubah isi dari Tag yang sudah terisi, pengguna harus menghapus isi tag terlebih dahulu dan kemudian baru mengisinya dengan data baru dengan menggunakan fungsi tulis tag. Adapun cara untuk menghapus isi tag adalah: 1. Pilih pilihan Hapus Tag pada pilihan RFID. Gambar 4.7 Fungsi Hapus Tag 2. Dekatkan tag ke modul RFID_PC. 3. Klik tombol Hapus.

10 135 Gambar 4.8 Hapus Isi Tag Gambar 4.9 Baca Tag yang Kosong Gambar 4.9. Tag yang kosong bila dibaca akan menghasilkan tampilan seperti pada

11 Prosedur Pengoperasian Robot Robot dapat dioperasikan dengan menggunakan dua fungsi yaitu, fungsi taruh dan fungsi ambil. Fungsi taruh digunakan untuk menaruh tag yang sudah di isi dengan koordinat slot lemari dan keterangan barang, sedangkan fungsi ambil digunakan untuk mengambil barang yang berada di slot lemari. Fungsi taruh hanya bisa digunakan untuk barang yang statusnya belum berada di slot lemari (wait), sedangkan fungsi ambil hanya bisa digunakan untuk barang yang statusnya berada di slot lemari (lemari). Untuk menjalankan fungsi taruh barang, dilakukan dengan langkahlangkah: 1. Posisikan Robot sesuai dengan Gambar 4.10 Gambar 4.10 Posisi Awal Robot

12 Pilih pilihan Taruh pada pilihan Robot. Gambar 4.11 Fungsi Taruh 3. Taruh Tag pada lengan forklift. 4. Klik tombol Taruh. Gambar 4.12 Fungsi Taruh

13 Taruh barang yang telah ditempeli Tag RFID pada lengan forklit. 6. Lepaskan Kabel serial sebelum robot jalan (3 detik dari message box seperti yang ditunjukkan Gambar 4.11 muncul). Arah robot dapat dilihat pada kotak taruh seperti pada gambar Setelah langkah-langkah tadi, database slot yang dituju akan berubah menjadi lemari. Perjalanan robot dianggap tidak mengalami masalah dan barang berhasil diletakkan pada slot lemari yang dituju. Setelah barang berada pada slot lemari, sekarang barang dapat diambil dengan menggunakan fungsi ambil. Untuk mengoperasikan fungsi ambil digunakan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Posisikan Robot sesuai dengan Gambar Pilih pilihan Ambil pada pilihan Robot. 3. Pilih nomor dari slot lemari yang akan diambil barangnya.

14 139 Gambar 4.13 Fungsi Ambil 4. Klik tombol Ambil Gambar 4.14 Fungsi Ambil

15 Lepaskan kabel serial sebelum robot jalan (3 detik dari message box seperti yang ditunjukkan Gambar 4.13 muncul). Fungsi tulis tag pada program Robot Controller akan langsung menimpa data pada tag dan tidak menghapus data yang ada database, sehingga agar tidak terjadi kesalahan dalam memperbaharui data, maka perlu menghapus menjalankan fungsi hapus tag terlebih dahulu baru kemudian bisa memanggil. 4.3 Analisis Hasil Percobaan Analisa yang dilakukan ialah dengan melalui beberapa percobaan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan. Bagian yang akan diuji ialah pada bagian kemampuan robot secara satu bagian ataupun secara keseluruhan, bagian pengaplikasian RFID, dan sistem secara keseluruhan Pengujian PWM pada Roda Kiri dan Kanan Karena roda kiri dan kanan tidak berputar dengan kecepatan yang sama, maka diperlukan suatu cara untuk mensinkronkan kedua roda sehingga dapat berjalan pada saat yang bersamaan dengan kecepatan dan torsi yang hampir sama. Oleh karena itu digunakanlah tehnik PWM untuk mengatur perputaran pada roda kiri dan kanan. Untuk itu dilakukan pengujian antara roda kiri dan kanan untuk mencari nilai PWM yang paling baik bagi keduanya. Pengujian dilakukan dengan

16 141 memberikan PWM yang berbeda-beda pada roda dan mencari RPM dari roda tersebut. Hasil pengambilan data roda kiri dapat dilihat pada Gambar 4.14, sedangkan hasil pengambilan data untuk roda kanan dapat dilihat pada Gambar Kedua percobaan untuk roda kiri dan roda kanan dilakukan dengan kondisi tegangan sumber 12,4V dan menggunakan frekuensi PWM 112,5Hz. Gambar 4.15 Output Roda Kiri setelah di PWM Gambar 4.16 Output Roda Kanan setelah di PWM

17 142 Gambar 4.17 Perbandingan Output antara Roda Kiri dan Kanan Untuk dapat mendapatkan nilai PWM yang menghasilkan RPM yang sama maka kedua grafik (Gambar 4.14 dan Gambar 4.15) tersebut disatukan dan dibandingkan seperti pada Gambar Dari grafik pada Gambar 4.16 tersebut didapat nilai - nilai PWM yang menghasilkan RPM yang hampir sama. Kemudian nilai-nilai tersebut dicoba pada robot dengan beban. Setelah mengalami proses kalibrasi untuk mendapatkan pergerakan yang lurus maka diambil nilai PWM yang memungkinkan dan dapat dipergunakan. Nilai PWM yang digunakan dapat dilihat pada Table 4.1. Tabel 4.1 Tabel Duty Cycle Roda yang digunakan pada Robot

18 Pengujian Modul RFID_PC Dilakukan empat percobaan untuk menguji modul RFID_PC. Percobaan yang dilakukan antar lain percobaan fungsi cek tag, fungsi tulis tag, fungsi baca tag, dan fungsi hapus tag. Percobaan fungsi cek tag dilakukan untuk membaca nilai dari nomor seri setiap Tag dengan 20 kali percobaan dimana 10 percobaan dengan memberikan tag dan 10 percobaan dengan tidak memberikan tag. Modul RFID membaca setiap Tag dengan jarak kurang dari 3 cm. Hasil percobaan fungsi cek tag dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Percobaan baca serial number dari Tag #Percobaan Input Hasil #Tag # Seri Keterangan 1 1 9C10CF21 Ada Tag Tidak Ada Tag 3 2 BCAFCE21 Ada Tag Tidak Ada Tag 5 3 5CC2CC21 Ada Tag

19 Tidak Ada Tag 7 4 8C21CD21 Ada Tag Tidak Ada Tag 9 5 6C35CE21 Ada Tag Tidak Ada Tag CACCC21 Ada Tag Tidak Ada Tag CC2CE21 Ada Tag Tidak Ada Tag CF2CE21 Ada Tag Tidak Ada Tag 17 9 DC1CCC21 Ada Tag Tidak Ada Tag BC96CF21 Ada Tag Tidak Ada Tag

20 145 Dalam percobaan fungsi cek tag terlihat bahwa fungsi cek tag berjalan dengan baik. Modul dapat mendeteksi ada tidaknya Tag dan membaca nomor seri dari setiap tag yang terdeteksi. Dari percobaan tersebut dapat dilihat bahwa setiap tag RFID memiliki nomor seri yang berbeda-beda. Percobaan fungsi tulis tag dilakukan untuk mengisi tag dengan koordinat dari slot lemari yang akan digunakan untuk menaruh tag tersebut. Percobaan ini dilakukan sebanyak 10 kali dengan 10 tag yang berbeda-beda. Hasil percobaan fungsi tulis tag dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Percobaan Tulis Tag #Percobaan Masukkan #Tag #Slot Keterangan Hasil Percobaan 1 Berhasil ditulis Percobaan 2 Berhasil ditulis Percobaan 3 Berhasil ditulis Percobaan 4 Berhasil ditulis Percobaan 5 Berhasil ditulis Percobaan 6 Berhasil ditulis Percobaan 7 Berhasil ditulis Percobaan 8 Berhasil ditulis

21 Percobaan 9 Berhasil ditulis Percobaan 10 Berhasil ditulis Dari percobaan fungsi tulis tag dapat dilihat bahwa modul RFID_PC dapat menulis data pada tag dengan baik. Pada percobaan ini juga dapat dilihat bahwa memori dari tag dapat ditulis dengan data apapun. Data yang dimasukkan pada percobaan ini adalah data koordinat slot lemari dan data keterangan dari tag. Percobaan fungsi baca tag dilakukan untuk membaca data dari memori tag. Pada percobaan ini yang dibaca adalah 96Byte data pada memori tag yang terdiri dari koordinat lemari dan keterangan tag. Percobaan ini dilakukan sebanyak 10 kali dengan menggunakan tag yang telah diisi pada percobaan fungsi Tulis Tag. Hasil dari percobaan fungsi baca tag dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Percobaan Baca Tag #Percobaan Masukkan Hasil #Tag Status #Slot Keterangan 1 1 Berhasil dibaca 4 Percobaan Berhasil dibaca 3 Percobaan Berhasil dibaca 6 Percobaan Berhasil dibaca 13 Percobaan 4

22 Berhasil dibaca 9 Percobaan Berhasil dibaca 17 Percobaan Berhasil dibaca 20 Percobaan Berhasil dibaca 7 Percobaan Berhasil dibaca 12 Percobaan Berhasil dibaca 19 Percobaan 10 Dari percobaan fungsi baca tag terlihat bahwa data yang ditulis dengan data yang dibaca memiliki kesamaan, sehingga terlihat bahwa modul RFID_PC dapat menulis dan membaca data dengan baik. Dengan melakukan kedua percobaan tersebut maka fungsi dari tag dapat dimaksimalkan. Tag RFID dapat digunakan sebagai media pengenal dengan membaca nomor serinya dan juga dapat digunakan sebagai media penyimpanan dalam hal ini digunakan untuk menyimpan koordinat slot lemari dan keterangan mengenai isi slot lemari tersebut. Percobaan fungsi hapus tag digunakan untuk menghapus isi tag. Tag dihapus dengan menuliskan 0FFh pada setiap byte yang digunakan. Percobaan ini dilakukan sebanyak 10 kali menggunakan 10 tag yang dipakai pada percobaan sebelumnya. Hasil dari percobaan fungsi hapus tag dapat dilihat pada Tabel 4.5.

23 148 Tabel 4.5 Percobaan Hapus Tag #Percobaan Masukkan #Tag Hasil 1 1 Berhasil dihapus 2 2 Berhasil dihapus 3 3 Berhasil dihapus 4 4 Berhasil dihapus 5 5 Berhasil dihapus 6 6 Berhasil dihapus 7 7 Berhasil dihapus 8 8 Berhasil dihapus 9 9 Berhasil dihapus Berhasil dihapus Dari percobaan fungsi hapus tag dapat dilihat bahwa fungsi hapus ini berjalan dengan baik. Penghapusan data dengan menimpa data dengan 0FFh agar tidak terjadi bentrok data, karena koordinat 0FFFFh artinya slot lemari berada pada jalur 127B, kolom 15 dan baris 15 dimana hal posisi ini sangat kecil kemungkinannya untuk digunakan. Dengan demikian kemampuan maksimal

24 149 sistem secara teori untuk menyimpan adalah sebanyak slot lemari. Dan data kosong menggunakan koordinat dari lemari ke Pengujian Komunikasi Robot dengan Program Robot Controller Pengujian Komunikasi Robot dengan Program Robot Controller menggunakan 2 buah percobaan. Percobaan yang dilakukan antara lain percobaan menggunakan fungsi Taruh dan percobaan menggunakan fungsi Ambil. Pada pengujian ini digunakan tag dengan isi seperti pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Daftar Tag pada percobaan Komunikasi Robot dengan Komputer #Tag #Slot #Tag #Slot Palsu Palsu Penggunaan tag dengan nomor slot Palsu artinya nomor slot tersebut tidak ada pada database saat dilakukannya percobaan. Database yang disediakan pada percobaan sebanyak 24 buah yang mana database tersebut digunakan untuk menyimpan 24 data koordinat slot lemari.

25 150 Percobaan fungsi taruh dilakukan dengan mencoba mengirimkan tag sebanyak dua kali berutur-turut. Percobaan dilakukan sebanyak 20 kali dengan menggunakan 10 tag pada Tabel 4.6. Hasil percobaan fungsi taruh dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Percobaan Taruh Barang dengan Tag berbeda beda #Percobaan #Tag Status Status Status Keterangan Awal DB Akhir DB 1 1 Jalan Wait Lemari Robot berjalan ke slot # Tidak Jalan Lemari Lemari Tag Tidak Sesuai 3 2 Jalan Wait Lemari Robot berjalan ke slot # Tidak Jalan Lemari Lemari Tag Tidak Sesuai 5 3 Jalan Wait Lemari Robot berjalan ke slot # Tidak Jalan Lemari Lemari Tag Tidak Sesuai 7 4 Jalan Wait Lemari Robot berjalan ke slot # Tidak Jalan Lemari Lemari Tag Tidak Sesuai 9 5 Jalan Wait Lemari Robot berjalan ke slot # Tidak Jalan Lemari Lemari Tag Tidak

26 151 Sesuai 11 6 Jalan Wait Lemari Robot berjalan ke slot # Tidak Jalan Lemari Lemari Tag Tidak Sesuai 13 7 Jalan Wait Lemari Robot berjalan ke slot # Tidak Jalan Lemari Lemari Tag Tidak Sesuai 15 8 Tidak Jalan Wait Lemari Robot berjalan ke slot # Tidak Jalan Lemari Lemari Tag Tidak Sesuai 17 9 Tidak Jalan - - Tag Tidak Sesuai 18 9 Tidak Jalan - - Tag Tidak Sesuai Tidak Jalan - - Tag Tidak Sesuai Tidak Jalan - - Tag Tidak Sesuai Dari hasil percobaan dapat dilihat bahwa sistem tidak dapat bekerja bila tag yang diberikan adalah ternyata susah berada di lemari, hal ini terbukti pada percobaan ke-2, ke-4, ke-6, ke-8, ke-10, ke-12, ke-14, dan ke-16 dimana kedelapan percobaan tersebut menghasilkan keterangan Tag tidak sesuai. Hal ini terjadi karena status awal tag pada database menyatakan bahwa tag sudah berada

27 152 pada lemari. Sehingga dengan demikian robot tidak akan diijinkan untuk mengantarkan tag ke slot lemari tersebut. Sedangkan untuk percobaan ke-17 hingga ke-20 robot juga tidak jalan dan dihasilkan keterangan Tag tidak sesuai pula pada program Robot Controller. Hal tersebut terjadi karena Tag yang diberikan tidak terdapat pada database, sehingga robot tidak diijinkan untuk menaruh tag tersebut. Percobaan fungsi ambil dilakukan sebanyak 24 kali dengan menggunakan tag nomor 1 hingga nomor 8 dari Tabel 4.6. Pada percobaan ini tidak digunakan tag nomor 9 dan 10 karena tag tersebut tidak berada pada database, sehingga tidak memungkinkan untuk dipilih. Percobaan dilakukan sebanyak 3 kali pada setiap slot. Ketiga percobaan tersebut menggunakan tag yang berbeda. Pertama digunakan tag yang sesuai dengan slot yang dipilih, kedua dengan menggunakan tag dari slot lain, dan yang ketiga dengan tidak menggunakan tag. Hasil dari percobaan fungsi ambil ini dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8 Percobaan Ambil Barang dengan Tag Berbeda pada Tiap Slot #Percobaan #Slot #Tag Keterangan Ready Error Cocok Error No Tag Ready Error Cocok

28 Error No Tag Ready Error Cocok Error No Tag Ready Error Cocok Error No Tag Ready Error Cocok Error No Tag Ready Error Cocok Error No Tag Ready Error Cocok Error No Tag Ready Error Cocok Error No Tag Keterangan pada Tabel 4.8 adalah keterangan yang diterdapat pada LCD robot pada saat robot kembali ke home. Keterangan Ready artinya barang yang

29 154 diambil sesuai dengan apa yang diminta, keterangan Error Cocok artinya tag yang diambil tidak sesuai dengan apa yang diminta, sehingga perlu dilakukan pengecekan lagi oleh operator apakah benar tag tersebut tidak sesuai atau tidak. Hal ini dimaksudkan agar pengguna dapat melakukan pengecekan kembali, sedangkan keterangan Error No Tag artinya robot tidak mendeteksi adanya tag yang berhasil diambil. Dari hasil percobaan fungsi ambil tersebut dapat dilihat bahwa robot dapat mengeluarkan pesan kesalahan sesuai dengan kondisi kesalahannya Pengujian Pergerakan Robot Untuk mengetahui kecepatan yang dapat ditempuh oleh robot dan berapa simpangan yang dihasilkan dari setiap pergerakannya maka robot diuji dengan beberapa pengujian seperti pergerakan saat berjalan lurus, mundur, dan saat menuju koordinat yang diinginkan. A. Pergerakan Maju Robot Mengikuti Garis Sejauh 50cm Pengujian ini dilakukan untuk melihat respon dari pergerakan robot saat harus berjalan maju mengikuti garis lurus sejauh 50 cm dengan tanpa ada rintangan pada jalur yang dilalui oleh robot. Tegangan pada robot sekitar 12,4 volt

30 155 dan robot berada tegak lurus terhadap garis trak. Pengujian dilakukan dengan dua kondisi yaitu dengan beban sebesar 500 gram dan dengan tanpa beban. Tabel 4.9 Pergerakan Maju Robot Sejauh 50cm dengan Tanpa Beban Percobaan Waktu (s) Kecepatan (cm/s) Kemiringan Robot Terhadap Trak (derajat) Pergerakan robot saat berjalan 1 3,70 13,50 5 Lurus 2 4,10 12,19 2 Berbelok-belok 3 4,00 12,50 5 Berbelok-belok 4 3,50 14,28 6 Lurus 5 4,20 11,90 9 Berbelok-belok 6 3,81 13,12 7 Lurus 7 3,94 12,69 5 Lurus 8 4,05 12,34 6 Berbelok-belok 9 4,11 12,16 3 Berbelok-belok 10 4,18 11,96 8 Berbelok-belok 3,96 Rata -rata 12,66 5,6 Tabel 4.10 Pergerakan Maju Robot Sejauh 50cm dengan Beban 500gr Percobaan Waktu (s) Kecepatan (cm/s) Kemiringan Robot Terhadap Trak (derajat) Pergerakan robot saat berjalan 1 3,40 14,70 2 Lurus 2 3,20 15,62 4 Lurus 3 3,90 12,82 5 Berbelok-belok

31 ,50 14,28 4 Lurus 5 2,50 20,00 2 Lurus 6 3,71 13,47 4 Lurus 7 3,89 12,85 5 Berbelok-belok 8 4,10 12,19 3 Berbelok-belok 9 3,90 12,82 5 Lurus 10 4,13 12,10 3 Berbelok-belok Rata -rata 3,62 14,08 3,7 Dari Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa kecepatan rata-rata robot untuk berjalan maju adalah sebesar 12,66 cm/s dengan kemiringan 5,6 derajat. Sedangkan dari Tabel 4.10 didapat kecepatan rata-rata robot untuk berjalan maju adalah sebesar 14,08 dengan kemiringan 3,7 o. Dari kedua tabel tersebut dapat dilihat bahwa pada saat robot berjalan dengan lurus kecepatan yang dihasilkan lebih tinggi dari pada robot berjalan dengan berbelok-belok. B. Pergerakan Mundur Robot Mengikuti Garis Sejauh 50cm Pada pengujian ini robot akan diuji untuk melihat respon dari pergerakan robot saat harus berjalan mundur mengikuti garis lurus sejauh 50 cm dengan tanpa ada rintangan pada jalur yang dilalui oleh robot. Tegangan pada robot sekitar 12,4 volt dan robot berada tegak lurus terhadap garis trak. Pengujian dilakukan dengan dua kondisi yaitu dengan beban sebesar 500 gram dan dengan tanpa beban.

32 157 Tabel 4.11 Pergerakan Mundur Robot Sejauh 50cm dengan Tanpa Beban Percobaan Waktu (s) Kecepatan (cm/s) Kemiringan Robot Terhadap Trak (derajat) Pergerakan robot saat berjalan 1 3,90 12,82 12 Berbelok-belok 2 3,10 16,12 17 Lurus 3 2,90 17,24 5 Lurus 4 3,30 15,15 13 Berbelok-belok 5 3,20 15,62 6 Lurus 6 3,56 14,44 8 Berbelok-belok 7 3,40 14,70 9 Lurus 8 3,74 13,36 10 Berbelok-belok 9 3,71 13,47 7 Berbelok-belok ,91 11 Berbelok-belok Rata -rata 3,46 14,58 9,8 Tabel 4.12 Pergerakan Mundur Robot Sejauh 50cm dengan Beban 500gr Percobaan Waktu (s) Kecepatan (cm/s) Kemiringan Robot Terhadap Trak (derajat) Pergerakan robot saat berjalan 1 3,50 14,28 12 Berbelok-belok 2 3,40 14,70 15 Lurus 3 3,20 15,62 17 Berbelok-belok 4 3,60 13,88 1 Lurus 5 4,00 12,50 7 Berbelok-belok 6 3,67 13,62 5 Lurus 7 3,56 14,04 11 Berbelok-belok

33 ,86 12,95 8 Berbelok-belok 9 3,91 12,78 6 Lurus 10 3,45 14,49 13 Berbelok-belok Rata -rata 3,61 13,88 9,5 Hasil yang diperoleh pada Tabel 4.11 dan Tabel 4.12 menunjukkan pergerakan robot pada saat mundur cenderung tidak stabil. Hal ini terjadi karena robot hanya menggunakan 2 buah sensor pada saat mundur sebagai acuan utama, sehingga robot cenderung untuk menyimpang. C. Pergerakan Robot Menuju Lemari Dalam mencari waktu yang dibutuhkan oleh robot untuk mencapai lemari yang dituju maka dilakukan beberapa percobaan yang dilakukan dengan dua kondisi, yaitu ketika robot menuju tujuan dengan beban 500 gram atau dengan tanpa beban. Percobaan awal dilakukan dengan mencari waktu robot untuk mencapai lemari yang dituju dan kemudian percobaan berikutnya yaitu mencari waktu keseluruhan saat robot menuju lemari dan kemudian kembali menuju home. Keadaan robot pada saat dilakukan pengujian yaitu robot berada di home, catu daya pada robot diatas 12,3 volt, dan tidak ada halangan pada jalur yang dilewati. Robot diperintahkan untuk menaruh barang yang telah ditempel dengan Tag RFID dimana Tag tersebut telah berisi kordinat lemari tujuan. Setelah barang

34 159 berada di lengan forklift maka program Robot Controller dijalankan dengan memerintahkan robot untuk menaruh barang tersebut ke lemari yang dapat diisi dengan barang tersebut. Prosedur yang dilakukan pada program Robot Controller ialah dengan mengisi nomor barang pada bagian Taruh setelah itu robot diinstruksikan untuk menaruh barang. Tabel 4.13 Lama Waktu Robot Menuju Lemari dengan Tanpa Beban (1) Percobaan Lemari A0 (s) Lemari A1 (s) Lemari A2 (s) 1 17,50 18,50 20, ,50 18,60 21, ,30 19,20 21, ,32 18,64 21, ,42 18,67 21, ,76 18,41 22, ,89 18,86 21, ,21 19,15 21, ,25 18,79 21, ,14 18,93 21,97 Rata -rata 16,72 18,77 21,56 Keberhasilan = 100% Tabel 4.14 Lama Waktu Robot Menuju Lemari dengan Tanpa Beban (2) Percobaan Lemari B0 (s) Lemari B1 (s) Lemari B2 (s) 1 16,17 18,20 21,50

35 ,80 18,20 21, ,40 19,00 22, ,73 18,34 21, ,88 18,29 21, ,31 18,41 22, ,78 18,76 21, ,91 18,85 21, ,74 18,69 21, ,13 18,93 21,87 Rata -rata 16,38 18,57 21,77 Keberhasilan = 100% Berdasarkan Tabel 4.13 dan Tabel 4.14 dapat dilihat perbedaan waktu rata-rata ketika robot menuju ke lemari dari sisi yang berbeda antata sisi A dan sisi B. Waktu yang ditempuh menuju sisi B lebih singkat dibandingkan dengan sisi A dikarena perbedaan karakter dari jalur pada robot yang dibuat mengikuti bentuk desain robot. Selain itu perbedaan waktu dapat terjadi karena perbedaan karakteristik roda saat berputar dimana roda kiri lebih stabil dibandingkan dengan roda kanan sehingga ketika robot berbelok ke sisi B yang dimana roda kiri lebih dominan terpakai, robot dapat lebih stabil dalam mengikuti garis pada jalur. Dari setiap percobaan tersebut, robot dapat berjalan lurus dengan baik selama menuju lemari.

36 161 Percobaan berikut dilakukan dengan menginstruksikan robot untuk berjalan menuju lemari yang dituju kemudian diinstruksikan lagi untuk kembali ke home. Tabel 4.15 Lama Waktu Robot Menuju Lemari A0 dengan Tanpa Beban Percoabaan Waktu (s) Keterangan 1 39,70 Terjadi error saat jalan mundur sebanyak dua kali 2 38,73 Berhasil 3 38,90 Berhasil 4 39,45 Terjadi error saat jalan mundur sebanyak satu kali 5 39,32 Berhasil 6 39,52 Terjadi error saat jalan mundur sebanyak satu kali 7 39,48 Berhasil 8 39,51 Terjadi error saat jalan mundur sebanyak dua kali 9 39,43 Berhasil 10 39,46 Berhasil Keberhasilan = 60% Tabel 4.16 Lama Waktu Robot Menuju Lemari B0 dengan Tanpa Beban Percoabaan Waktu (s) Keterangan 1 38,72 Berhasil

37 ,89 Berhasil 3 38,95 Terjadi error saat jalan mundur sebanyak satu kali 4 38,91 Berhasil 5 38,83 Berhasil 6 38,96 Terjadi error saat jalan mundur sebanyak satu kali 7 39,21 Terjadi error saat jalan mundur sebanyak satu kali 8 38,23 Berhasil 9 38,42 Berhasil 10 38,75 Berhasil Keberhasilan = 70% Tabel 4.17 Lama Waktu Robot Menuju Lemari A1 dengan Tanpa Beban Percoabaan Waktu (s) Keterangan 1 44,30 Berhasil 2 44,40 Berhasil 3 45,31 Terjadi error saat jalan mundur sebanyak satu kali 4 44,25 Berhasil 5 44,37 Berhasil 6 44,31 Berhasil 7 45,25 Terjadi error saat jalan mundur sebanyak satu kali

38 ,14 Terjadi error saat jalan mundur sebanyak satu kali 9 45,28 Terjadi error saat jalan mundur sebanyak satu kali 10 45,32 Terjadi error saat jalan mundur sebanyak satu kali Keberhasilan = 50% Tabel 4.18 Lama Waktu Robot Menuju Lemari B1 dengan Tanpa Beban Percoabaan Waktu (s) Keterangan 1 44,19 Berhasil 2 44,11 Berhasil 3 44,22 Berhasil 4 44,73 Terjadi error saat jalan mundur sebanyak satu kali 5 44,31 Berhasil 6 44,19 Berhasil 7 45,11 Terjadi error saat jalan mundur sebanyak satu kali 8 44,97 Terjadi error saat jalan mundur sebanyak satu kali 9 45,13 Terjadi error saat jalan mundur sebanyak satu kali 10 44,32 Berhasil Keberhasilan = 60%

39 164 Tabel 4.19 Lama Waktu Robot Menuju Lemari A2 dengan Tanpa Beban Percoabaan Waktu (s) Keterangan 1 48,20 Berhasil 2 48,72 Terjadi error saat jalan mundur sebanyak satu kali 3 48,82 Terjadi error saat jalan mundur sebanyak tiga kali 4 48,45 Berhasil 5 47,87 Berhasil 6 48,65 Terjadi error saat jalan mundur sebanyak satu kali 7 47,94 Berhasil 8 47,97 Berhasil 9 48,52 Berhasil 10 48,76 Terjadi error saat jalan mundur sebanyak dua kali Keberhasilan = 60% Tabel 4.20 Lama Waktu Robot Menuju Lemari B2 dengan Tanpa Beban Percoabaan Waktu (s) Keterangan 1 47,87 Berhasil 2 47,95 Terjadi error saat jalan mundur sebanyak satu kali 3 47,17 Berhasil 4 48,15 Terjadi error saat jalan

40 165 mundur sebanyak satu kali 5 47,24 Berhasil 6 47,57 Berhasil 7 47,92 Berhasil 8 48,26 Terjadi error saat jalan mundur sebanyak dua kali 9 48,12 Terjadi error saat jalan mundur sebanyak satu kali 10 48,32 Terjadi error saat jalan mundur sebanyak dua kali Keberhasilan = 50% Robot masih mengalami error saat robot harus berjalan mundur. Persentasi error dari percobaan tersebut terjadi disaat robot telah berhasil menghantarkan barang ke lemari, saat robot harus kembali ke home yang dimana robot harus berjalan mundur dengan mengikuti jalur yang sama ketika berangkat. Robot menjadi kehilangan arah disebabkan karena sensor belakang yang tidak sempurna dalam mendeteksi semua kemungkinan garis yang sedang dijalani robot saat berjalan mundur. Ketika error sedang terjadi maka robot akan mengidentifikasikannya melalu modul LCD yang menampilkan pesan ERROR : PINDAHKAN. Dari sepuluh kali percobaan terhadap tujuan yang sama, robot masih mengalami error saat jalan mundur dimana mengalami persentasi error antara 30-50% yang semuanya terjadi karena posisi robot yang kurang stabil setelah keluar dari belokan pada tiap lemari. Namun saat robot berjalan menuju lemari tujuan, robot dapat berjalan lurus dengan baik.

41 Pengujian Forklift Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui berapa waktu rata-rata yang diperlukan forklift setiap menuju lemari yang dituju. Selain itu percobaan ini dilakukan untuk melihat tingkat kehandalan forklift ketika menuju lemari, apakah forklift berhenti pada lemari yang dituju dan apakah forklift dapat beroperasi dengan baik ketika diberi beban. Jarak antara tiap tingkat forklift sebesar 9,5 cm dan penghitungan waktu dilakukan dengan mengacu pada sensor forklift dan indikator forklift. Tabel 4.21 Percobaan Forklift untuk Tingkat Satu Data Waktu Forklift (tingkat satu) Percobaan Waktu Naik (tanpa beban) (s) Waktu Naik (beban 500gr) (s) 1 1,40 1,30 2 1,40 1,40 3 1,40 1,20 4 1,30 1,40 5 1,30 1,40 6 1,30 1,50 7 1,40 1,50 8 1,40 1,30 9 1,20 1, ,40 1,30

42 167 Rata -rata 1,35 1,39 Tabel 4.22 Percobaan Forklift untuk Tingkat Dua Data Waktu Forklift (tingkat dua) Percobaan Waktu Naik (tanpa beban) (s) Waktu Naik (beban 500gr) (s) 1 1,70 2,50 2 1,60 2,40 3 2,10 2,20 4 1,60 2,00 5 2,00 2,00 6 1,60 2,10 7 2,30 2,30 8 1,90 2,00 9 2,00 2, ,20 2,50 Rata -rata 1,90 2,25

43 168 Tabel 4.23 Percobaan Forklift untuk Tingkat Tiga Data Waktu Forklift (tingkat tiga) Percobaan Waktu Naik (tanpa beban) (s) Waktu Naik (beban 500gr) (s) 1 2,40 3,00 2 2,70 2,80 3 2,60 2,80 4 2,50 2,60 5 2,60 3,00 6 2,40 2,90 7 2,40 3,20 8 2,60 3,00 9 2,50 2, ,60 2,80 Rata -rata 2,53 2,90 Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, forklift dapat berjalan menuju tingkat yang diinstruksikan dengan baik dengan tanpa kesalahan. Waktu rata-rata yang dibutuhkan forklift untuk naik dengan perbandingan beban seberat 500 gram dan tanpa beban akan menghasilkan perbedaan waktu sekitar 0,4 detik. Dari rata-rata waktu yang ditempuh pada setiap tingkat, maka forklift berjalan dengan kecepatan sebesar 17,27 cm/s.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem ini secara umum dapat dibagi kedalam tiga bagian, yaitu perancangan perangkat keras, perancangan piranti lunak dan rancang bangun. Perancangan perangkat keras

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Proses pengendalian mobile robot dan pengenalan image dilakukan oleh microcontroller keluarga AVR, yakni ATMEGA

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Atmel (www.atmel.com).

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Atmel (www.atmel.com). BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Proses pengendalian mobile robot dan pengenalan image dilakukan oleh microcontroller keluarga AVR, yakni ATMEGA128

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ROBOT

BAB IV PENGUJIAN ROBOT BAB IV 4.1 Umum PENGUJIAN ROBOT Setelah melalui tahap perancangan mekanik, elektrik dan pemrograman seluruh perangkat robot, maka tahap berikutnya dalah tahap pengujian dari seluruh pembentuk robot secara

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun keseluruhan sistem, prosedur pengoperasian sistem, implementasi dari sistem dan evaluasi hasil pengujian

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA Pada bab ini dilakukan pengujian alat dari seluruh rangkaian yang telah dibuat. Proses pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dari alat yang telah dibuat dan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem pneumatik dengan aplikasi pada mobile robot untuk menaiki dan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem pneumatik dengan aplikasi pada mobile robot untuk menaiki dan 96 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Sistem pneumatik dengan aplikasi pada mobile robot untuk menaiki dan menuruni tangga yang dirancang mempunyai spesifikasi/karakteristik antara

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT 37 BAB IV PENGUJIAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan pengujian sistem yang telah dirancang. Proses penggabungan antara perangkat keras dan perangkat lunak akan dilakukan, kemudian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari algoritma robot. 3.1. Sistem Kontrol Sistem kontrol pergerakan pada robot dibagi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS 3.1. Spesifikasi Perancangan Perangkat Keras Secara sederhana, perangkat keras pada tugas akhir ini berhubungan dengan rancang bangun robot tangan. Sumbu

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN Semua mekanisme yang telah berhasil dirancang kemudian dirangkai menjadi satu dengan sistem kontrol. Sistem kontrol yang digunakan berupa sistem kontrol loop tertutup yang menjadikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA IMPLEMENTASI DAN EKSPERIMEN SISTEM PENGENDALI ROBOT CRANE

BAB IV ANALISA IMPLEMENTASI DAN EKSPERIMEN SISTEM PENGENDALI ROBOT CRANE BAB IV ANALISA IMPLEMENTASI DAN EKSPERIMEN SISTEM PENGENDALI ROBOT CRANE Pada bab ini akan dibahas mengenai pengimplementasian dan analisa hasil dari perancangan sistem yang telah dibahas pada Bab III.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada zaman sekarang, menuntut manusia untuk terus menciptakan inovasi baru di bidang teknologi. Hal ini

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. Pengujian hardware sistem absensi RFID dengan custom RFID reader mencakup

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. Pengujian hardware sistem absensi RFID dengan custom RFID reader mencakup BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengujian Hardware Pengujian hardware sistem absensi RFID dengan custom RFID reader mencakup pengujian terhadap custom RFID reader dan pengujian tag. Pengujian custom RFID

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Umum Robot merupakan kesatuan kerja dari semua kerja perangkat penyusunnya. Perancangan robot dimulai dengan menggali informasi dari berbagai referensi, temukan ide,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen dan peralatan yang dipergunakan serta langkah langkah praktek, kemudian menyiapkan

Lebih terperinci

Grafik hubungan antara Jarak (cm) terhadap Data pengukuran (cm) y = 0.950x Data pengukuran (cm) Gambar 9 Grafik fungsi persamaan gradien

Grafik hubungan antara Jarak (cm) terhadap Data pengukuran (cm) y = 0.950x Data pengukuran (cm) Gambar 9 Grafik fungsi persamaan gradien dapat bekerja tetapi tidak sempurna. Oleh karena itu, agar USART bekerja dengan baik dan sempurna, maka error harus diperkecil sekaligus dihilangkan. Cara menghilangkan error tersebut digunakan frekuensi

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem Penuntun Satpam. diilustrasikan berdasarkan blok diagram sebagai berikut:

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem Penuntun Satpam. diilustrasikan berdasarkan blok diagram sebagai berikut: BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem Penuntun Satpam Perancangan sistem penuntun satpam bagi keamanan gedung ini dapat diilustrasikan berdasarkan blok diagram sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Termometer Digital Dengan Output Suara. b. Jenis : Termometer Badan. d. Display : LCD karakter 16x2.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Termometer Digital Dengan Output Suara. b. Jenis : Termometer Badan. d. Display : LCD karakter 16x2. 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Spesifikasi Alat a. Nama : Termometer Digital Dengan Output Suara b. Jenis : Termometer Badan c. Temperature : Range 30 39,9 o C, d. Display : LCD karakter 16x2. e.

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai langkah-langkah praktek untuk melakukan penerapan terhadap perancangan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Implementasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini, akan dibahas pengujian alat mulai dari pengujian alat permodul sampai pengujian alat secara keseluruhan. Pengujian tersebut akan dilakukan secara bertahap dengan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. hexapod. Dalam bab tersebut telah dibahas mengenai struktur robot, analisa

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. hexapod. Dalam bab tersebut telah dibahas mengenai struktur robot, analisa BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada Bab 3 telah dibahas tahapan yang dilakukan dalam merancang sistem hexapod. Dalam bab tersebut telah dibahas mengenai struktur robot, analisa keseimbangan, analisa pusat

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 3.1 Perencanaan Dalam sebuah robot terdapat dua sistem yaitu sistem elektronis dan sistem mekanis, dimana sistem mekanis dikendalikan oleh sistem elektronis bisa berupa

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (secara hardware).hasil implementasi akan dievaluasi untuk mengetahui apakah

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (secara hardware).hasil implementasi akan dievaluasi untuk mengetahui apakah BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pelaksanaan dari perancangan telah dibuat dan dijelaskan pada Bab 3, kemudian perancangan tersebut diimplementasi ke dalam bentuk yang nyata (secara hardware).hasil implementasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAK PADA PLATFORM ROBOT PENGANGKUT

PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAK PADA PLATFORM ROBOT PENGANGKUT PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAK PADA PLATFORM ROBOT PENGANGKUT Ripki Hamdi 1, Taufiq Nuzwir Nizar 2 1,2 Jurusan Teknik Komputer Unikom, Bandung 1 qie.hamdi@gmail.com, 2 taufiq.nizar@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram dari sistem AVR standalone programmer adalah sebagai berikut : Tombol Memori Eksternal Input I2C PC SPI AVR

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV Pengujian Alat dan Analisa BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4. Tujuan Pengujian Pada bab ini dibahas mengenai pengujian yang dilakukan terhadap rangkaian sensor, rangkaian pembalik arah putaran

Lebih terperinci

BAB III MODIFIKASI MEKANISME PENGGERAK PAHAT ARAH SUMBU-Z DAN PROGRAM MEKANISME PENGGERAK PAHAT MESIN ROUTER ARAH SUMBU-Z

BAB III MODIFIKASI MEKANISME PENGGERAK PAHAT ARAH SUMBU-Z DAN PROGRAM MEKANISME PENGGERAK PAHAT MESIN ROUTER ARAH SUMBU-Z BAB III MODIFIKASI MEKANISME PENGGERAK PAHAT ARAH SUMBU-Z DAN PROGRAM MEKANISME PENGGERAK PAHAT MESIN ROUTER ARAH SUMBU-Z Pada bab ini akan dibahas tentangperhitunggan torsi ulir daya, modifikasi mekanisme

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. microcontroller menggunakan komunikasi serial. 1. Menyalakan Minimum System ATMEGA8535

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. microcontroller menggunakan komunikasi serial. 1. Menyalakan Minimum System ATMEGA8535 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Koneksi Serial UART Pengujian koneksi ini membuktikan bahwa PC dapat dihubungkan dengan microcontroller menggunakan komunikasi serial. 4.1.1 Tujuan Pengujian koneksi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Bab ini akan membahas mengenai pengujian dan analisis pada alat Pengendali Ketinggian Meja Otomatis Dengan Kontrol Smartphone Android Menggunakan Media Koneksi Bluetooth.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan aplikasi dengan menggunakan metodologi perancangan prototyping, prinsip kerja rangkaian berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Setelah pelaksanaan dari perancangan dibuat dan dijelaskan pada bab 3,

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Setelah pelaksanaan dari perancangan dibuat dan dijelaskan pada bab 3, BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Setelah pelaksanaan dari perancangan dibuat dan dijelaskan pada bab 3, perancangan tersebut diimplementasikan ke dalam bentuk yang nyata (secara hardware). Hasil implementasi

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras pada sistem keamanan ini berupa perancangan modul RFID, modul LCD, modul motor. 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Perancangan Media Penyampaian Informasi Otomatis Dengan LED Matrix Berbasis Arduino adalah suatu sistem media penyampaian informasi di dalam ruangan yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 31 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Air ditampung pada wadah yang nantinya akan dialirkan dengan menggunakan pompa. Pompa akan menglirkan air melalui saluran penghubung yang dibuat sedemikian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan tentang perancangan dari perangkat keras dan perangkat lunak pada alat ini. Dimulai dengan uraian tentang perangkat keras dilanjutkan dengan uraian

Lebih terperinci

Aplikasi Penggerak Lengan Robot dalam memindahkan barang pada sistem roda berjalan.

Aplikasi Penggerak Lengan Robot dalam memindahkan barang pada sistem roda berjalan. Aplikasi Penggerak Lengan Robot dalam memindahkan barang pada sistem roda berjalan. Pada aplikasi industri, gerakan memindahkan obyek dari suatu sistem roda berjalan (conveyor) ke tempat lain secara repetitif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4. a Batasan masalah pembuatan tugas akhir ini adalah terbatas pada sistem kontrol bagaimana solar cell selalu menghadap kearah datangnya sinar matahari, analisa dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan mekanik robot, perangkat lunak dari algoritma robot, serta metode pengujian robot. 3.1. Perancangan Mekanik Robot Bagian ini

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Pada bab ini akan membahas proses yang akan dilakukan terhadap alat yang akan dibuat, mulai dari perancangan pada rangkaian hingga hasil jadi yang akan difungsikan.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil hasil pengujian terhadap alat yang telah dirancang dari penelitian ini. Pengujian alat dilakukan untuk mengambil data-data

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Tabel.1. Tabel Daftar Komponen. Nama komponen Jenis komponen Jumlah komponen

LAMPIRAN. Tabel.1. Tabel Daftar Komponen. Nama komponen Jenis komponen Jumlah komponen LAMPIRAN 1. Spesifikasi system Sumber daya untuk system minimum sebesar 5 Volt DC, untuk kedua motor stepper dan motor DC sebesar 12 Volt DC. Menggunakan system minimum berbasis Mikrokontroler AT 89S52.

Lebih terperinci

BAB IV UJI COBA DAN ANALISIS SISTEM

BAB IV UJI COBA DAN ANALISIS SISTEM BAB IV UJI COBA DAN ANALISIS SISTEM Untuk mengetahui kehandalan dan keberhasilan dari sistem yang kita buat, maka diperlukan pengujian terhadap terhadap komponen komponen pembangun sistem terutama sensor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan dioda biasa, komponen elektronika ini akan mengubah cahaya menjadi arus listrik. Cahaya

Lebih terperinci

PENGONTROL PID BERBASIS PENGONTROL MIKRO UNTUK MENGGERAKKAN ROBOT BERODA. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik. Universitas Kristen Maranatha

PENGONTROL PID BERBASIS PENGONTROL MIKRO UNTUK MENGGERAKKAN ROBOT BERODA. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik. Universitas Kristen Maranatha PENGONTROL PID BERBASIS PENGONTROL MIKRO UNTUK MENGGERAKKAN ROBOT BERODA Hendrik Albert Schweidzer Timisela Jl. Babakan Jeruk Gg. Barokah No. 25, 40164, 081322194212 Email: has_timisela@linuxmail.org Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi pada saat melakukan perancangan Standalone AVR Programmer. Berikut ini adalah beberapa cara implementasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Software arduino merupakan software yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler arduino menggunakan software

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi pada saat melakukan perancangan prototipe aplikasi mikrokontroller dengan smart card pada Stasiun Kereta

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen dan peralatan yang dipergunakan serta langkah langkah praktek, kemudian menyiapkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan perancangan modul e-stnk serta penerapannya pada sistem parkir yang menggunakan komunikasi socket sebagai media komunikasi sistem. Perancangan terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sistem Pengoperasian Alat Penjelasan pengoperasian alat terapi infra merah di lengkapi sensor jarak dan timer di sesuaikan dengan list program yang telah di rancang berikut

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini Bluetooth sebagai alat komunikasi penghubung

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. mana sistem berfungsi sesuai dengan rancangan serta mengetahui letak

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. mana sistem berfungsi sesuai dengan rancangan serta mengetahui letak BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Langkah pengujian bertujuan untuk mendapatkan data-data sejauh mana sistem berfungsi sesuai dengan rancangan serta mengetahui letak kesalahan bila sistem yang dibuat ternyata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada blok diagram tersebut antara lain adalah webcam, PC, microcontroller dan. Gambar 3.1 Blok Diagram

BAB III METODE PENELITIAN. pada blok diagram tersebut antara lain adalah webcam, PC, microcontroller dan. Gambar 3.1 Blok Diagram BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Pengerjaan Tugas Akhir ini dapat terlihat jelas dari blok diagram yang tampak pada gambar 3.1. Blok diagram tersebut menggambarkan proses dari capture gambar

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Umum Perancangan robot merupakan aplikasi dari ilmu tentang robotika yang diketahui. Kinerja alat tersebut dapat berjalan sesuai keinginan kita dengan apa yang kita rancang.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 83 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Tujuan Pengujian Pengujian yang akan dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Pengujian dilakukan pada beberapa

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C. BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN KECERDASAN-BUATAN ROBOT PENCARI JALUR

BAB III PERANCANGAN KECERDASAN-BUATAN ROBOT PENCARI JALUR BAB III PERANCANGAN KECERDASAN-BUATAN ROBOT PENCARI JALUR Kecerdasan-buatan yang dirancang untuk robot pencari jalur ini ditujukan pada lingkungan labirin (maze) dua dimensi seperti ditunjukkan oleh Gambar

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menggunakan serial port (baudrate 4800bps, COM1). Menggunakan Sistem Operasi Windows XP.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menggunakan serial port (baudrate 4800bps, COM1). Menggunakan Sistem Operasi Windows XP. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian yang berupa spesifikasi sistem, prosedur operasional penggunaan program, dan analisa sistem yang telah dibuat. 4.1 Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain:

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain: BAB III METODE PENELITIAN Dalam pembuatan kendali robot omni dengan accelerometer dan keypad pada smartphone dilakukan beberapa tahapan awal yaitu pengumpulan data yang diperlukan dengan beberapa cara

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Coba Alat Dalam bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat yang telah dibuat. Dimulai dengan pengujian setiap bagian-bagian dari hardware dan software yang

Lebih terperinci

Perancangan dan Implementasi Embedded Fuzzy Logic Controller Untuk Pengaturan Kestabilan Gerak Robot Segway Mini. Helmi Wiratran

Perancangan dan Implementasi Embedded Fuzzy Logic Controller Untuk Pengaturan Kestabilan Gerak Robot Segway Mini. Helmi Wiratran Perancangan dan Implementasi Embedded Fuzzy Logic Controller Untuk Pengaturan Kestabilan Gerak Robot Segway Mini 1 Helmi Wiratran 2209105020 2 Latarbelakang (1) Segway PT: Transportasi alternatif dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. AnalisaMasalah Dalam perancangan robot penyeimbang menggunakan sensor jarakberbasis android, terdapatbeberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan tersebut

Lebih terperinci

PERANCANGAN ROBOT OKTAPOD DENGAN DUA DERAJAT KEBEBASAN ASIMETRI

PERANCANGAN ROBOT OKTAPOD DENGAN DUA DERAJAT KEBEBASAN ASIMETRI Asrul Rizal Ahmad Padilah 1, Taufiq Nuzwir Nizar 2 1,2 Jurusan Teknik Komputer Unikom, Bandung 1 asrul1423@gmail.com, 2 taufiq.nizar@gmail.com ABSTRAK Salah satu kelemahan robot dengan roda sebagai alat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. buah silinder dilengkapi bearing dan sabuk. 2. Penggunaan PLC (Programmable Logic Controller) sebagai pengontrol

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. buah silinder dilengkapi bearing dan sabuk. 2. Penggunaan PLC (Programmable Logic Controller) sebagai pengontrol BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Sistem simulasi conveyor untuk proses pengecatan dan pengeringan menggunakan PLC dirancang dengan spesifikasi (memiliki karakteristik utama) sebagai

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN HASIL DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN HASIL DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN HASIL DAN ANALISA 4.1 Pengujian Hasil Gambar 4.1. Robot mulai bergerak maju memasuki labirin Pada saat program dijalankan, sensor bluetooth yang ada di remote mengirimkan pesan untuk robot

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ROBOT PENYEIMBANG BERBASIS ANDROID

RANCANG BANGUN ROBOT PENYEIMBANG BERBASIS ANDROID 1 RANCANG BANGUN ROBOT PENYEIMBANG BERBASIS ANDROID Pardomuan Lumbantoruan 1), Elang Derdian M 2), Aryanto Hartoyo 3) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura e-mail : Pardomuanlumbantoruan@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 RANCANGAN PERANGKAT KERAS 3.1.1. DIAGRAM BLOK SISTEM Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Thermal Chamber Mikrokontroler AT16 berfungsi sebagai penerima input analog dari sensor

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PROGRAM

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PROGRAM BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PROGRAM Tujuan dari adanya pengujian alat dan program ini yaitu untuk menghasilkan sebuah alat mobil kontrol berbasis android dengan monitor camera WIFI sebagai cctv sebagai bahan

Lebih terperinci

BAB II SISTEM KENDALI GERAK SEGWAY

BAB II SISTEM KENDALI GERAK SEGWAY BAB II SISTEM KENDALI GERAK SEGWAY Sistem merupakan suatu rangkaian beberapa organ yang menjadi satu kesatuan. Maka sistem kendali gerak adalah suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen pengendali

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Sistem Gambaran sistem dapat dilihat pada blok diagram sistem di bawah ini : Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Berdasarkan blok

Lebih terperinci

Alat Pengukur Level Air

Alat Pengukur Level Air Alat Pengukur Level Air Deskripsi Sistem ini terdiri dari Bagian Controller, Bagian Sensor dan Bagian GSM Modem di mana Bagian controller berfungsi mendeteksi kondisi sensor dan mengirimkan kondisi tersebut

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi FSM based PLC Spesifikasi dari FSM based PLC adalah sebagai berikut : 1. memiliki 7 buah masukan. 2. memiliki 8 buah keluaran. 3. menggunakan catu daya 5

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pembahasan dalam Bab ini meliputi pengujian dari setiap bagian kemudian dilakukan pengujian secara keseluruhan. Ada beberapa tahapan pengujian untuk yang harus dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari tugas akhir ini yaitu akan membuat sebuah mobile Robot

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari tugas akhir ini yaitu akan membuat sebuah mobile Robot BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Pengembangan Tujuan dari tugas akhir ini yaitu akan membuat sebuah mobile Robot yang mampu membantu manusia dalam mendeteksi kebocoran gas. Robot ini berperan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN RPBOT PENGHISAP DEBU

BAB IV PENGUJIAN RPBOT PENGHISAP DEBU BAB IV PENGUJIAN RPBOT PENGHISAP DEBU 4.1 Umum Setiap perancangan perangkat elektronika baik otomotis maupun manual dibutuhkan tahap-tahap khusus guna untuk menghasilkan perangkat yang baik dan sesuai

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. program pada arduino secara keseluruhan yang telah selesai dibuat. Mulai dari

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. program pada arduino secara keseluruhan yang telah selesai dibuat. Mulai dari BAB IV PENGUJIAN SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan penulis merupakan pengujian terhadap perangkat keras dan perangkat lunak dari aplikasi android pada smartphone serta program pada arduino secara

Lebih terperinci

Bab 4. Implementasi dan Evaluasi

Bab 4. Implementasi dan Evaluasi Bab 4 Implementasi dan Evaluasi 4.1 Spesifikasi Sistem Sistem keamanan yang dibuat terdiri dari beberapa bagian yang tetap merupakan satu kesatuan yang memegang peranan yang sama pentingnya dalam sistem

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT Dalam bab empat ini akan diuraikan dan dibuktikan mengenai persiapan komponen dan peralatan yang dipergunakan, serta langkah-langkah praktek, kemudian menyiapkan data

Lebih terperinci

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM User Manual Edisi September 2006 ELKAHFI Design & Embedded System Solution Daftar Isi Pengenalan Elkahfi Telemetry System Pendahuluan 1 Kelengkapan Telemetry System 2 Spesifikasi

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Cara Kerja Mode Acak Pada Ruang Tak Berpenghalang

Gambar 4.1 Cara Kerja Mode Acak Pada Ruang Tak Berpenghalang BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Bab ini akan membahas mengenai pengujian dan analisis dari setiap modul yang mendukung alat yang dirancang secara keseluruhan. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

PENGENDALI LAJU KECEPATAN DAN SUDUT STEERING PADA MOBILE ROBOT DENGAN MENGGUNAKAN ACCELEROMETER PADA SMARTPHONE ANDROID

PENGENDALI LAJU KECEPATAN DAN SUDUT STEERING PADA MOBILE ROBOT DENGAN MENGGUNAKAN ACCELEROMETER PADA SMARTPHONE ANDROID Mikrotiga, Vol 1, No. 2 Mei 2014 ISSN : 2355-0457 19 PENGENDALI LAJU KECEPATAN DAN SUDUT STEERING PADA MOBILE ROBOT DENGAN MENGGUNAKAN ACCELEROMETER PADA SMARTPHONE ANDROID Muhammad Ariansyah Putra 1*,

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN. 4.1 Flowchart

BAB IV PERANCANGAN. 4.1 Flowchart BAB IV PERANCANGAN Bab ini membahas tentang perancangan sistem gerak Robo Bin, mulai dari alur kerja sistem gerak robot, perancangan alat dan sistem kendali, proses pengolahan data hingga menghasilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama Alat : Alat Kalibrasi Cenrtifuge non Contact Berbasis. c. Ukuran : panjang 14,5 cm X tinggi 6 cm X lebar 9 cm

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama Alat : Alat Kalibrasi Cenrtifuge non Contact Berbasis. c. Ukuran : panjang 14,5 cm X tinggi 6 cm X lebar 9 cm BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Spesifikasi Alat a. Nama Alat : Alat Kalibrasi Cenrtifuge non Contact Berbasis Microcontroler ATMega8 b. Tegangan : 5 V (DC) c. Ukuran : panjang 14,5 cm X tinggi 6 cm X

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Konstruksi Prototipe Manipulator Manipulator telah berhasil dimodifikasi sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan. Dimensi tinggi manipulator 1153 mm dengan lebar maksimum

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISA 54 BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISA 4.1 Pengujian Output PIO Dengan cara memberikan data output pada ketiga alamat PIO, kemudian dilakukan pengukuran level output tegangan pada kondisi high 1 dan low

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah proses perancangan selesai, maka dalam bab ini akan diungkapkan dan diuraikan mengenai persiapan komponen, peralatan yang dipergunakan, serta langkah-langkah praktek.

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 3.1 Perencanaan Dalam Robot Pengirim terdapat sistem elektronis dan sistem mekanis di dalamnnya, dalam hal ini sistem mekanis di kendalikan oleh sistem elektronis seperti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam

Lebih terperinci

Rancang Bangun Quadropod Robot Berbasis ATmega1280 Dengan Desain Kaki Kembar

Rancang Bangun Quadropod Robot Berbasis ATmega1280 Dengan Desain Kaki Kembar Rancang Bangun Quadropod Robot Berbasis ATmega1280 Dengan Desain Kaki Kembar I Wayan Dani Pranata*), Ida Bagus Alit Swamardika, I Nyoman Budiastra Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 3.1 Umum Pada bab ini akan dibahas bagaimana proses perancangan mekanik, penyusunan elektrik, dan pemrograman. Kesatuan perangkat yang tersusun dari mekanik yang didalamnya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 39 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik Eskalator. Sedangkan untuk pembuatan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 36 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di

Lebih terperinci