IDENTIFIKASI LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL USAHA SUSU KAMBING PT. BONCAH UTAMA KENAGARIAN BARULAK KABUPATEN TANAH DATAR

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN PADA USAHA KAMBING PERAH PT. BONCAH UTAMA DI KECAMATAN TANJUNG BARU KABUPATEN TANAH DATAR

MARKETING MIX OF GOAL MILK ON PT.BONCAH UTAMA, DISTRICT TANAH DATAR

MANAJEMEN PENYIMPANAN SUSU KAMBING MURNI DI PT. BONCAH UTAMA KABUPATEN TANAH DATAR

PENERAPAN STATEGI PROMOSI DALAM PEMASARAN SUSU KAMBING DI PT. BONCAH UTAMA, BARULAK KABUPATEN TANAH DATAR. Rima Susanti 1 Sri Nofianti 2 Abstrak

PENERAPAN STRATEGI PRODUK PADA PENGOLAHAN SUSU KAMBING UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN DI PT. BONCAH UTAMA

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAURAN PRODUK SUSU SAPI PERAH PADA KELOMPOK TANI TERNAK LEMBAH MAKMUR HIJAU PADANG PANJANG

I. PENDAHULUAN. Ternak kambing merupakan salah satu ternak ruminansia penghasil protein

SALURAN DISTRIBUSI PRODUK SUSU SAPI MURNI DI PETERNAKAN SAPI PERAH KELOMPOK TANI TERNAK LEMBAH MAKMUR HIJAU PADANG PANJANG.

4.1.2 Struktur Organisasi Milkfood Barokah

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Data populasi sapi perah dan produksi susu

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Peternakan Sapi Perah di Indonesia

I. PENDAHULUAN. Sumber : BPS (2009)

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

TUGAS AKHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

KELAYAKAN USAHA SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWA

Atjeh Livestock Farm. The

BAB III MATERI DAN METODE

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

dan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha

ANALISIS DAYA SAING DAN STRATEGI PEMASARAN SUSU KAMBING CV LAKTA TRIDIA CIWIDEY, JAWA BARAT

I PENDAHULUAN. Aman, dan Halal. [20 Pebruari 2009]

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

PEMASARAN SAPI DAN SUSU DAIRY PRODUCTION

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Stoner (2004: 7) manajemen adalah proses merencanakan,

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jl.Veteran No.53.A Lamongan ABSTRAK

VI ANALISIS ASPEK NON FINANSIAL

BAB I. PENDAHULUAN. [Januari, 2010] Jumlah Penduduk Indonesia 2009.

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur

BIAYA& PENERIMAAN USAHA. Sapi Perah

kimia yang dapat merusak sistem organ tubuh. mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia

KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Usaha Ternak Sapi Perah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gizi yang tinggi seperti protein, lemak, mineral dan beberapa vitamin lainnya

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor potensial yang memegang peranan penting

Wawancara dengan Informan Kunci. 2. Bagaimana sejarah berdirinya perusahaan ini? percontohan pertanian terpadu

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2011

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PENDAHULUAN. Kambing perah merupakan salah satu ternak penghasil susu. Susu

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI

I PENDAHULUAN. dwiguna yang dapat dimanfaatkan sebagai ternak penghasil daging dan susu.

PELUANG BISNIS BUDIDAYA LELE SANGKURIANG. Bambang Sumarsono TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Soedjana (2011) berdasarkan data secara nasional, bahwa baik

I. PENDAHULUAN. Sumber :

ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga

KAMBING ETAWA SEBAGAI PENGHASIL SUSU DI KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA. (Etawa Goat as A Milk Producer in District of Sleman, Yogyakarta)

MATERI DAN METODE. Materi

I. PENDAHULUAN. Agribisnis mencakup ruang lingkup yang sangat luas, meliputi. pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan maupun perkebunan.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. tabungan untuk keperluan di masa depan. Jumlah populasi kerbau pada Tahun

PENDAHULUAN. kebutuhan susu nasional mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Budidaya Kelinci Hias Makin Menjanjikan

Ternak Sapi Potong, Untungnya Penuhi Kantong

BAB I PENDAHULUAN. yang strategis karena selain hasil daging dan bantuan tenaganya, ternyata ada

PRODUKTIVITAS DAN ANALISA KELAYAKAN USAHA TERNAK SAPI POTONG DI YOGYAKARTA (POSTER) Tri Joko Siswanto

SALURAN DISTRIBUSI JAMUR TIRAM PUTIH DI P4S CIJULANG ASRI DALAM MENINGKATKAN KEUNTUNGAN. Annisa Mulyani 1 Sri Nofianti 2 RINGKASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Ternak perah adalah ternak yang dapat memproduksi susu lebih dari yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS USAHA TERNAK KAMBING ETAWA (Studi Kasus : Desa Paya Geli Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang) ABSTRAK ABSTRACT

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi CV. Anugrah Farm

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN SAPI PERAH KUD GIRI TANI

I PENDAHULUAN. 2,89 2,60 2,98 3,35 5,91 6,20 Makanan Tanaman Perkebunan 0,40 2,48 3,79 4,40 3,84 4,03. Peternakan 3,35 3,13 3,35 3,36 3,89 4,08

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

20.1. Mengembangkan Potensi Peternakan Ruminansia Menerapkan Tingkah laku Ternak Ruminansia Menerapkan Penanganan Ternak ruminansia

BAB I PENDAHULUAN. Peternakan adalah bagian dari agribisnis yang mencakup usaha-usaha atau

RINGKASAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Potensi usaha peternakan di Indonesia sangat besar. Dengan kondisi geografis

VII. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Sapi Friesian Holstein (FH) Produktivitas Sapi Perah

I. PENDAHULUAN. Sensus Penduduk 2010 (SP 2010) yang dilaksanakan pada Mei 2010 penduduk

Reny Debora Tambunan, Reli Hevrizen dan Akhmad Prabowo. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung ABSTRAK

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Desa Sukajaya merupakan salah satu desa sentra produksi susu di Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya beragam jenis usaha saat ini mengalami peningkatan. Salah

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu pilihan strategis untuk

STRATEGI USAHA PENGEMBANGAN PETERNAKAN YANG BERKESINAMBUNGAN

VI. ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SATE SOP KAMBING

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Ternak perah merupakan ternak yang mempunyai fungsi sebagai penghasil

BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI

II. TINJAUAN PUSTAKA

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

ANALISIS PENDAPATAN USAHATERNAK SAPI PERAH (Studi Kasus di Perusahaan X, Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor) SKRIPSI SHCYNTALIA HERTIKA

Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

1 PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jendral Peternakan 2010

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa Kabupaten Kendal merupakan salah satu kabupaten yang memiliki

KEADAAN UMUM LOKASI Peternakan Kambing Perah Cordero

MATERI DAN METODE. Metode

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :......

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Potensi Pengolahan Susu Di Kabupaten Boyolali

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

DUKUNGAN TEKNOLOGI PENYEDIAAN PRODUK PANGAN PETERNAKAN BERMUTU, AMAN DAN HALAL

Transkripsi:

Jurnal Agrimart Vol 04 No. 02, September 2017 IDENTIFIKASI LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL USAHA SUSU KAMBING PT. BONCAH UTAMA KENAGARIAN BARULAK KABUPATEN TANAH DATAR Ferawati 1 Regia Indah Kemala Sari, SP, M.Si 2 ABSTRAC Power owned by PT. Main Boncah is on the vision and mission of PT. Main Boncah clear and focused, labor given facilities and bonuses to maintain employee loyalty, goat milk PT. Boncah Utama has obtained a hygiene certificate, the selling price of goat milk is below the competitor's price. Weaknesses owned by PT. Main Boncah found in the company does not have written planning in human resource planning and feeding, lack of supervision on the financial section, the use of inefficient capital, goat milk production has not been maximal, education and training activities rarely done in PT. Main Boncah. Opportunities owned by PT. Main Boncah is found in the difficulty of new entrants to enter the goat milk business because it requires large capital, there are many feed suppliers to ensure the sustainability of the company's business, technological developments in pasteurized goat milk processing, Tanah Datar regency serve as a goat milk production area. Threats owned by PT. Main Boncah is found in higher competitor productivity compared to PT. Main Boncah, competitor technology is more advanced in pasteurized milk processing, availability of more cow's milk market, easy access to substitution products, there are many competitors in dairy cattle milk etawa business. Keywords: Identification of environment, internal and external environment, goat milk business 1 Mahasiswa Program Studi Agribisnis Pertanian BP.1401362035 Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh 2 Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh 1

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakekatnya pembangunan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperbesar lapangan pekerjaan, dan meningkatkan pemerataan pendapatan masyarakat. Perkembangan bidang peternakan di Indonesia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pembangunan pertanian yang mengacu pada pembangunan perekonomian Indonesia secara keseluruhan, salah satu komoditi penting pada subsektor peternakan yang banyak diusahakan dalam industri pengolahan adalah susu (Sirait, 2009). Susu kambing adalah susu yang diperoleh dengan jalan pemerahan seekor kambing perah atau lebih yang dilakukan secara teratur, terus-menerus, dan hasilnya berupa susu segar murni tanpa dicampur, dikurangi, atau ditambah sesuatu. Bau dan rasa susu kambing murni sangat spesifik yaitu sedikit berbau kambing. Susu kambing murni rasanya enak, sedikit manis, dan berlemak, sedangkan gizi susu kambing lebih unggul jika dibandingkan dengan susu sapi (Sarwono, B, 2012). Menurut Indriyani (2009) peningkatan pupulasi dan produksi susu yang diiringi oleh peningkatan konsumsi susu menunjukkan bahwa produk susu memiliki peluang yang besar untuk terus dikembangkan khususnya di Sumatera Barat. Peluang tersebut dikarenakan susu merupakan produk yang dibutuhkan oleh banyak orang yang meliputi berbagai lapisan masyarakat. Hal ini dikarenakan fungsi susu sebagai salah satu sumber bahan pangan yang kaya protein dan gizi lainnya. PT. Boncah Utama merupakan usaha yang bergerak dalam produksi dan pengolahan susu kambing etawa, selain itu PT. Boncah Utama juga melakukan kegiatan pembibitan kambing, pelatihan, dan pengolahan kotoran kambing menjadi pupuk organik. Berdasarkan informasi dari pihak perusahaan diketahui bahwa penjualan susu kambing etawa di PT. Boncah Utama pada tahun 2014 adalah 7.334 L, tahun 2015 adalah 7.100 L, dan penjualan pada tahun 2016 adalah 6.515,757 L. Menurunnya penjualan susu kambing di PT. Boncah Utama dapat disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya disebabkan oleh persaingan. Pesaing terdekat dari susu kambing etawa murni adalah Rantiang Ameh yang beralamat di Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam. Berdasarkan informasi dari pihak perusahaan, penurunan penjualan susu disebabkan adanya agen yang melakukan pembelian susu kambing ke perusahaan lain yaitu Rantiang Ameh, hal ini disebabkan karena PT. Boncah Utama tidak dapat memenuhi permintaan susu kambing pada waktu yang telah dijanjikan, sehingga agen beralih ke perusahaan lain. Selain itu, ada juga agen yang beralamat di Lintau yang melakukan pembelian susu kambing ke tempat lain, hal ini juga disebabkan karena PT. Boncah Utama tidak dapat memenuhi permintaan susu pada waktu yang telah ditentukan. Pesaing dari PT. Boncah Utama selain dari Rantiang Ameh adalah usaha yang bergerak dalam produksi susu sapi dan susu kerbau. Menurut data BPS (2016), produksi susu sapi di Kabupaten Tanah Datar pada tahun 2013 adalah sebanyak 257.040 L, tahun 2014 adalah 50.400 L, dan pada tahun 2015 adalah 31.248 L, sedangkan produksi susu kerbau pada tahun 2013 adalah sebanyak 48.988 L, tahun 2014 adalah 2

44.247 L, dan pada tahun 2015 adalah 47.613 L. Identifikasi lingkungan dibutuhkan agar perusahaan mampu menentukan tindakan preventif dan antisipasi atas perubahan-perubahan yang terjadi. Identifikasi lingkungan internal dikaji untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada di dalam perusahaan, sehingga perusahaan dapat memaksimalkan kekuatan dan meminimalkan kelemahannya. Sedangkan identifikasi lingkungan eksternal dikaji untuk mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan, sehingga perusahaan dapat memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman yang ada. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengangkat Laporan Tugas Akhir dengan judul IDENTIFIKASI LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL USAHA SUSU KAMBING PT. BONCAH UTAMA DI KENAGARIAN BARULAK KABUPATEN TANAH DATAR. 1.2 Tujuan 1. Mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan internal pada usaha susu kambing di PT. Boncah Utama. 2. Mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan eksternal pada usaha susu kambing di PT. Boncah Utama. II. METODE PELAKSANAAN 2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan kegiatan Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) dimulai pada tanggal 27 Februari 2017 sampai 5 Mei 2017 yang bertempat di PT. Boncah Utama, Jorong Koto Nan Tuo, Kenagarian Barulak, Kecamatan Tanjuang Baru, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. 2.2 Ruang Lingkup Ruang lingkup yang dibahas dalam Laporan Tugas Akhir ini adalah mengenai identifikasi lingkungan yang meliputi lingkungan internal dan lingkungan eksternal yang mempengaruhi usaha ternak kambing etawa di PT. Boncah Utama. Faktor lingkungan internal meliputi aspek manajemen, pemasaran, keuangan, kegiatan produksi, dan sumber daya manusia, sedangkan faktor lingkungan eksternal meliputi ancaman pendatang baru, ancaman produk subtitusi, kekuatan tawar menawar pemasok, kekuatan tawar menawar pembeli, dan persaingan di antara para pesaing yang ada. 2.3 Data dan Sumber data Jenis data yang digunakan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir adalah data primer dan data sekunder. 1. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung pada saat melakukan kegiatan di lapangan dan juga melalui wawancara mengenai sejarah perusahaan, pembimbing lapangan, bagian produksi, dan karyawan di perusahaan PT. Boncah Utama. 2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber yang sudah ada, seperti data penjualan, laporan keuangan perusahaan, buku dan literatur lain seperti internet yang berhubungan dengan topik yang diangkat dalam Laporan Tugas Akhir. 3

2.4 Metode Pengumpulan Data 1. Wawancara yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data dengan cara mengajukan pertanyaan langsung kepada responden seperti pimpinan perusahaan, pembimbing lapangan, bagian produksi, dan karyawan di PT. Boncah Utama 2. Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar dan sebagainya. 3. Observasi yaitu melakukan pengamatan langsung di lapangan selama kegiatan PKPM berlangsung yang berhubungan dengan topik yang diangkat dalam Laporan Tugas Akhir. III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Boncah Utama merupakan usaha peternakan kambing yang berlokasi di Jorong Koto Nan Tuo, Kenagari Barulak, Kecamatan Tanjuang Baru, Kabupaten Tanah Datar yang terletak pada ketinggian antara 750-1000 mdpl. PT. Boncah Utama berdiri pada tahun 2007 yang dipimpin oleh Bapak H. M. Djamil Baridjambek dengan jumlah kambing 101 ekor yang terdiri atas 100 ekor kambing betina dan 1 ekor kambing jantan. Pada awalnya usaha yang dilakukan di PT. Boncah Utama difokuskan untuk kambing pedaging. Namun karena prospek kambing pedaging di Sumatera Barat tidak terlalu bagus, maka dicobalah untuk menghasilkan susu kambing melalui persilangan kambing PE (Peranakan Etawa) dengan Jawarandu. Setelah persilangan kambing tersebut, maka susu yang dihasilkan telah ada tetapi belum mendapatkan hasil yang maksimal. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka ditambah populasi kambing PE yang menghasilkan susu rata-rata 1 liter-2 liter per hari. Seiring berjalannya waktu, didapatkan informasi bahwa kambing yang menghasilkan susu lebih banyak adalah kambing jenis saanen. Namun, susu yang dihasilkannya tidak kental di bandingkan dengan susu yang dihasilkan oleh kambing jenis PE. Maka dilakukan persilangan antara kambing saanen dengan kambing PE yang dinamakan kambing savera. Dan diharapkan dengan persilangan tersebut akan menghasilkan susu yang banyak dan kental. Saat ini, usaha peternakan PT.Boncah Utama memiliki jumlah kambing secara keseluruhan 125 ekor, dimana kambing bunting sebanyak 41 ekor, kambing perah 26 ekor, pejantan unggulan 4 ekor, anak yang disusui sebanyak 3 ekor, dan anak yang tidak disusui induk 22 ekor, selebihnya adalah 29 ekor kambing jantan serta betina yang kosong atau afkir. PT. Boncah Utama ditetapkan sebagai Pusat Pelatihan Peternak Kambing Swadaya Sumatera Barat dengan SK. No. 050/59/Kpts/Disnak 2013, Pusat Pembibitan Dinas Peternakan Kambing Sumatera Barat dengan SK. No. 524.3/29/Kpts Proped 2013, dan telah memperoleh sertifikat kehigienisan susu kambing murni dengan NKV. PTS No. B0412005. Dan juga, PT. Boncah Utama sedang melakukan pengurusan untuk mendapatkan sertifikat dari LP-POM. 4

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi: Menjadikan PT. Boncah Utama menjadi perusahaan besar yang bermanfaat bagi karyawan dan masyarakat. Misi: 1. Menjadi bapak angkat bagi kelompok-kelompok dan masyarakat peternak kambing. 2. PT. Boncah Utama akan dijadikan sentral pelatihan kambing di Sumatera Barat. 3.2 Analisis topik 3.2.1 Identifikasi lingkungan internal 3.2.1.1 Manajemen Pada aspek lingkungan internal dibahas empat aspek manajemen yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendaliaan. a. Perencanaan (planning) PT. Boncah Utama memiliki visi dan misi dalam usahanya. Dalam pengoperasian usaha, PT. Boncah Utama belum memiliki suatu perencanaan tertulis khususnya pada perencanaan sumber daya manusia dan pengambilan pakan. Perencanaan sumber daya manusia di PT. Boncah Utama belum dilakukan, hal ini dilihat dari belum adanya penetapan berapa jumlah tenaga kerja pada bagian kandang maupun pada bagian produksi dan keuangan. Perencanaan pengambilan pakan juga belum dilakukan, hal ini dapat dilihat dari belum adanya jadwal pengambilan pakan (kapan pengambilan pakan, dimana pakan diambil, berapa banyak pakan yang diambil). b. Pengorganisasian (organizing) PT. Boncah Utama telah memiliki struktur organisasi dalam usahanya. Tugas dan tanggung jawab tenaga kerja seperti manajer, bagian produksi dan keuangan, manajer perkandangan sudah jelas. Walaupun tugas manajer sudah jelas, tetapi manajer masih memiliki tugas rangkap dimana selain mengurus pajak (pajak penghasilan), manajer juga ikut melakukan kegiatan yang dilakukan dikandang, seperti pembersihan kandang, pemberiaan pakan, dan pengambilan hijauan. Pembagian tugas dan tanggung jawab diantara tenaga pada bagian kandang belum jelas, akibat tidak ada tanggung jawab tersebut maka tenaga kerja yang bekerja pada bagian kandang ini bebas memilih pekerjaan yang diinginkan. c. Pelaksanaan (actuating) PT. Boncah Utama mempunyai SOP (Standar Operasional Prosedur) secara tertulis dalam menjalankan kegiatan usahanya. SOP yang dimiliki PT. Boncah Utama adalah SOP pada bagian kandang dan bagian produksi. SOP bagian kandang berisi tata cara dan jadwal pembersihan kandang, pemberiaan pakan (konsentrat dan hijauan), pemerahan, pengolahan kotoran kambing, dan pengambilan pakan. SOP bagian produksi berisi tahapan proses susu pasteurisasi. Walaupun SOP bagian kandang telah ditetapkan, tetapi hal tersebut belum sepenuhnya dijalankan. Disamping SOP, PT. Boncah Utama juga memberikan motivasi karena terkait dengan loyalitas para karyawan terhadap perusahaan. Motivasi yang dilakukan PT. Boncah Utama kepada karyawannya adalah dengan pemberiaan insentif berupa bonus dari penjualan kotoran kambing. Selain itu, PT. Boncah Utama juga memberikan tunjangan kesehatan bagi para karyawannya, rumah tempat tinggal, dan uang makan yang diberikan dengan rata-rata Rp 20.000/orang/hari. 5

Komunikasi antara tenaga kerja dengan manajer sudah terjalin dengan baik, hal ini dapat dilihat dari manajer yang langsung membawahi unit-unit dibawahnya, selain itu komunikasi antara tenaga kerja juga sudah terjalin dengan baik, hal ini dapat dilihat dari hubungan kerja sama tenaga kerja (saling membantu dalam menyelesaikan pekerjaan). d. Pengawasan (controlling) Pengawasan di PT. Boncah Utama dilakukan oleh manajer, dimana manajer ikut berperan langsung dalam kegiatan di kandang. Dengan ikut sertanya manajer ke dalam kegiatan di kandang tersebut, maka dapat meminimalisir terjadinya penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh tenaga keja seperti pemberiaan ampas tahu untuk kambing. Pengawasan manajer terhadap bagian produksi dan keuangan belum dilakukan, hal ini dapat dilihat dari pengeluaran biaya lain-lain pada laporan keuangan PT. Boncah Utama selama 2,5 bulan terakhir (Maret-Mei) yang cukup besar. Pengawasan manajer terhadap jadwal kerja juga belum dilakukan, hal ini dilihat dari adanya tenaga kerja yang lalai terhadap jam masuk kerjanya. Berdasarkan aspek manajemen perusahaan, maka dapat diidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari usaha susu kambing di PT. Boncah Utama. Adapun kekuatan dan kelemahan perusahaan tersebut adalah: 1. Kekuatan a. PT. Boncah Utama memiliki visi dan misi yang jelas dan terarah, struktur organisasi yang sudah jelas, dan SOP perusahaan sudah lengkap. b. Hubungan manajer dengan tenaga kerja dan antar sesama tenaga kerja terjalin dengan baik. c. Tenaga kerja diberikan fasilitas dan bonus untuk mempertahankan loyalitas karyawan. 2. Kelemahan a. Perusahaan belum memiliki perencanaan tertulis dalam perencanaan sumber daya manusia dan pengambilan pakan, belum adanya pembagian tugas yang jelas pada bagian kandang. b. Kurangnya pengawasan pada bagian keuangan c. Kurangnya pengawasan terhadap jam masuk tenaga kerja. 3.2.1.2.Pemasaran Bauran pemasaran yang dikaji adalah produk, harga, distribusi, dan promosi. a. Produk Produk susu yang dihasilkan PT. Boncah Utama adalah susu kambing etawa murni, susu kambing pasteurisasi, dan susu aneka rasa. Dilihat dari keragaman produk olahan susu kambing yang dihasilkan PT. Boncah Utama, dimana produk olahan dari susu kambing ini masih sedikit, jika dibandingkan dengan produk olahan susu kambing yang berada dipasaran yang cukup banyak, yaitu susu kambing murni, susu pasteurisasi, yoghurt, es krim, kefir. Susu kambing etawa murni dan susu kambing pasteurisasi dikemas dalam tiga ukuran yaitu ukuran 125 ml, 250 ml, dan 330 ml. Susu aneka rasa dikemas dalam dua ukuran yaitu ukuran 100 ml dan 200 ml. Susu yang dihasilkan PT. Boncah Utama sudah terjamin, hal ini dapat dilihat dari adanya sertifikat kehigienisan susu kambing murni dengan NKV. PTS No. B0412005 yang diperoleh PT. Boncah Utama. 6

b. Harga Penetapan harga jual susu secara langsung dan tidak langsung berbeda-beda. Penjualan susu kambing etawa murni secara langsung dijual dengan harga Rp 40.000/liter dan Rp 42.000/liter. Harga jual susu Rp 40.000/liter untuk ukuran 125 ml dan 250 ml yang dikemas dalam kemasan plastik dengan rincian harga Rp 5.000/bungkus ukuran 125 ml dan Rp 10.000/bungkus ukuran 250 ml, sedangkan harga jual susu kambing etawa murni Rp 42.000/liter untuk ukuran 330 ml yang dikemas dalam kemasan botol dengan rincian harga Rp 15.000/botol. Susu aneka rasa dijual dengan harga Rp 1.500/bungkus ukuran 100 ml, dan Rp 2.500/bungkus ukuran 200 ml. Harga jual susu kambing pasteurisasi untuk agen yang berlokasi di Bangkinang adalah Rp 38.000/liter, hal ini dikarenakan pada awal berdiri usaha susu kambing etawa, agen ini sering melakukan pembelian ke PT. Boncah Utama, sehingga harga jual susu kepada agen ini dikurangkan dari Rp 40.000/liter. Harga jual susu kambing pasteurisasi untuk agen yang berlokasi di Pasaman, Lintau, Bangkinang, Pekanbaru, dan Solok adalah Rp 40.000/liter. Agen yang berlokasi di Batam ditetapkan harga jualnya adalah Rp 45.000/liter. Harga jual susu kambing yang ditetapkan PT. Boncah Utama dibawah harga pesaing, dimana pesaing menetapkan harga jual susu dari Rp 45.000-Rp 100.000/liter. Biaya pengiriman susu kambing pasteurisasi ditanggung oleh para agen. Pembayaran susu kambing pasteurisasi melalui agen dilakukan dengan dua kali pembayaran. PT. Boncah Utama tidak memiliki persyaratan kredit dalam pembelian susu kambing pasteurisasi yang dilakukan oleh para agen, pemberian kredit ini hanya didasari atas kepercayaan antara PT. Boncah Utama dengan para agen. c. Tempat Saluran distribusi susu kambing PT. Boncah Utama terdiri dari saluran langsung dan saluran tidak langsung. Saluran distribusi PT. Boncah Utama dapat dilihat pada Gambar 1 sebagai berikut: PT. Boncah Utama 10% 90% Konsumen Agen Konsumen Gambar 1. Saluran Distribusi Susu Etawa PT. Boncah Utama Sistem penjualan yang dilakukan PT. Boncah Utama bagi para agennya adalah sistem putus, dimana susu yang telah dibeli tidak dapat dikembalikan, namun dapat ditukar jika terjadi ketidaksesuaian (ukuran yang di pesan) dan kekeliruan (kekurangan jumlah pemesanan). Tujuan PT. Boncah Utama melakukan penjualan susu kambing dalam jumlah yang banyak kepada agen adalah agar dapat tercapai cakupan pasar yang lebih luas. Persediaan susu kambing di PT. Boncah Utama tidak menentu, dimana jika ada agen yang memesan susu kambing pasteurisasi sering kali agen tersebut harus menunggu 3-7 hari untuk memenuhi permintaanya. Pemesanan susu kambing pasteurisasi dapat dilakukan melalui telepon langsung ke bagian produksi. d. Promosi Awal pendirian usaha, PT. Boncah Utama melakukan promosi dengan menggunakan brosur. PT. Boncah Utama juga pernah mengikuti pameran, promosi melalui radio, koran, facebook dan whats app. Promosi yang masih dilakukan pada saat ini adalah melalui siaran radio, 7

pameran, dan promosi melalui informasi dari mulut ke mulut yang dilakukan oleh para agen. Berdasarkan aspek pemasaran, maka dapat diidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari usaha susu kambing di PT. Boncah Utama. Adapun kekuatan dan kelemahan perusahaan tersebut adalah: 1. Kekuatan a. Layanan purnajual yang diberikan kepada agen apabila ukuran susu yang dipesan tidak sesuai dengan yang dikirim perusahaan. b. Susu kambing PT. Boncah Utama telah memperoleh sertifikat kehigienisan. c. Harga jual susu kambing dibawah harga pesaing. d. Perusahaan memberikan kemudahan bagi para agen dalam pembayaran susu kambing pasteurisasi yaitu dengan dua kali pembayaran. e. Cakupan wilayah pemasaran yang luas hingga ke Batam. 2. Kelemahan a. Produk olahan susu kambing masih sedikit jika dibandingkan dengan pesaing. b. Belum ada kontrak tertulis antara perusahaan dengan agen sehingga dapat merugikan perusahaan. c. Kerjasama antara perusahaan dengan jasa pengiriman belum ada. d. Promosi yang dilakukan belum optimal melalui siaran radio, pameran, dan infomasi dari mulut ke mulut yang dilakukan oleh agen. 3.2.1.3.Keuangan Modal awal pendirian PT. Boncah Utama adalah senilai Rp 2.000.000.000, Modal ini adalah modal sendiri dari pemiliki PT. Boncah Utama dan tidak mempunyai beban hutang pada pihak bank maupun pihak yang lain. Walaupun modal yang dimiliki PT. Boncah Utama adalah modal sendiri, tetapi pencatatan dan penggunaan keuangan belum rinci dan efisien. Pencatatan keuangan hanya sebatas berapa jumlah penjualan dan berapa jumlah pengeluaran untuk biaya-biaya. Biaya penyusutan tidak diperhitungkan seperti biaya penyusutan peralatan produksi, penyusutan bangunan, dan penyusutan kandang. Penggunaan keuangan perusahaan belum efisien, hal ini dapat dilihat dari laporan laba rugi PT. Boncah Utama dalam 2, 5 terakhit (Maret-Mei), dimana laba yang diperoleh PT. Boncah Utama adalah sebesar Rp 1.245.900, ini disebabkan karena besarnya biaya lain-lain. Berdasarkan aspek keuangan, maka dapat diidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari usaha susu kambing di PT. Boncah Utama. Adapun kekuatan dan kelemahan perusahaan tersebut adalah: 1. Kekuatan a. Modal milik sendiri 2. Kelemahan a. Pencatatan keuangan belum rinci b. Penggunaan modal belum efisien. 3.1.2.4.Produksi Kegiatan produksi susu kambing dilakukan dari tahap pemilihan bibit kambing perah, pemeliharaan kambing perah sampai pada tahap pengolahan susu dilakukan sendiri oleh PT. Boncah Utama. Pemilihan bibit kambing perah dilakukan dengan melihat ambing kambing (besar), kambing tidak dalam keadaan sakit, kambing perah yang 8

telah dipilih selanjutnya dikawinkan, sedangkan untuk pemeliharaan kambing dilakukan dengan cara menjaga kebersihan kandang. Pemberian pakan diberikan sebanyak tiga kali dalam sehari. Pemeliharaan kesehatan kambing yaitu dengan menyediakan obat-obatan, setiap dua bulan sekali ada petugas peternakan yang memantau ke PT. Boncah Utama. Pemerahan kambing dilakukan dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Setiap hari pemerahan rata-rata menghasilkan 13-14 liter per hari, dengan jumlah kambing 26 ekor. Jika dilihat dari produksi susu kambing yang dihasilkan diatas, dimana produksi susu yang dihasilkan rendah. Menurut Sarwono (2012), produksi susu kambing perah etawa rata-rata 3,8 kg per hari dalam masa laktasi. Susu kambing yang telah selesai diperah dimasukkan ke dalam milk can, selanjutnya dibawa ketempat pengolahan dan pengemasan susu. Berdasarkan aspek produksi, maka dapat diidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari usaha susu kambing di PT. Boncah Utama. Adapun kekuatan dan kelemahan perusahaan tersebut adalah: 1. Kekuatan a. Dilakukan seleksi pemilihan bibit kambing sebelum dikawinkan. b. Kebersihan kandang selalu dijaga yaitu dilakukan dua kali pembersihan dalam satu hari. 2. Kelemahan a. Produksi susu kambing belum maksimal hal ini disebabkan kambing yang diperah sekarang sudah banyak yang tua/afkir. 3.2.1.5.Sumber daya manusia Tenaga kerja yang dimiliki PT. Boncah Utama adalah sebanyak 9 orang yang terdiri dari 1 orang manajer umum, 6 orang tenaga kerja bagian kandang, 1 orang manajer perkandangan, dan 1 orang tenaga kerja bagian produksi dan keuangan. Kegiatan pendidikan dan pelatihan jarang dilakukan oleh PT. Boncah Utama. Sehingga untuk peningkatan kemampuan dan pengembangan wawasan karyawan menjadi terlambat. Berdasarkan aspek sumber daya manusia, maka dapat diidentifikasi kelemahan dari usaha susu kambing di PT. Boncah Utama. Adapun kelemahan perusahaan tersebut adalah: 1. Kelemahan a. Kegiatan pendidikan dan pelatihan jarang dilakukan di PT. Boncah Utama. Berdasarkan uraian dari faktor lingkungan internal di PT. Boncah Utama dapat dilihat kekuatan dan kelemahan usaha susu kambing pada tabel 1 dan 2. 9

Tabel 1. Identifikasi kekuatan faktor internal usaha susu kambing PT. Boncah Utama No Kekuatan 1 Visi dan misi PT. Boncah Utama jelas dan terarah, struktur organisasi yang sudah jelas dan SOP perusahaan sudah lengkap. 2 Hubungan manajer dengan tenaga kerja dan antar sesama tenaga kerja terjalin dengan baik. 3 Tenaga kerja diberikan fasilitas dan bonus untuk mempertahankan loyalitas karyawan. 4 Layanan purnajual yang diberikan kepada agen apabila ukuran susu yang dipesan tidak sesuai dengan yang dikirim perusahaan. 5 Susu kambing PT. Boncah Utama telah memperoleh sertifikat kehigienisan. 6 Harga jual susu kambing dibawah harga pesaing. 7 Perusahaan memberikan kemudahan bagi para agen dalam pembayaran susu kambing pasteurisasi yaitu dengan dua kali pembayaran. 8 Cakupan wilayah pemasaran luas hingga ke Batam. 9 Modal milik sendiri. 10 Dilakukan seleksi pemilihan bibit kambing sebelum dikawinkan. 11 Kebersihan kandang selalu dijaga yaitu dilakukan dua kali pembersihan dalam satu hari. Tabel 2. Identifikasi kelemahan faktor internal usaha susu kambing PT. Boncah Utama No Kelemahan 1 Perusahaan belum memiliki perencanaan tertulis dalam perencanaan sumber daya manusia dan pengambilan pakan, serta belum adanya pembagian tugas yang jelas pada bagian kandang. 2 Kurangnya pengawasan pada bagian keuangan. 3 Kurangnya pengawasan terhadap jam masuk tenaga kerja. 4 Produk olahan susu masih sedikit jika dibandingkan dengan pesaing. 5 Belum ada kontrak tertulis antara perusahaan dengan agen sehingga dapat merugikan perusahaan. 6 Kerjasama antara perusahaan dengan jasa pengiriman belum ada. 7 Promosi yang dilakukan belum optimal melalui siaran radio, pameran, dan infomasi dari mulut ke mulut yang dilakukan oleh agen. 8 Pencatatan keuangan belum rinci. 9 Penggunaan modal belum efisien. 10 Produksi susu kambing belum maksimal. 11 Kegiatan pendidikan dan pelatihan jarang dilakukan di PT. Boncah Utama. 4.2.2. Identifikasi Lingkungan Eksternal Identifikasi lingkungan eksternal merupakan identifikasi yang dilakukan untuk mengembangkan faktor-faktor terbatas yang ada di dalam industri atau perusahaan, seperti peluang yang dapat memberikan manfaat bagi usaha dan ancaman yang dapat dihindari. 4.2.2.1.Ancaman Pendatang Baru a. Skala ekonomi Produksi susu kambing yang dihasilkan PT. Boncah Utama setiap harinya yaitu rata-rata 13-14 liter (masih rendah) dengan jumlah kambing sebanyak 24 ekor, jika dilihat dari produksi susu kambing pesaing yaitu Rantiang Ameh dimana jumlah susu kambing yang dihasilkan adalah 40 liter/hari dengan jumlah kambing adalah sebanyak 24 ekor. Selain itu pengolahan susu (pasteurisasi) juga menggunakan peralatan sederhana dan perusahaan juga tidak dapat menikmati pengurangan biaya yang diperolehnya, jika dilihat dari teknologi yang digunakan pesaing dalam pengolahan susu kambing (susu pasteurisasi) adalah menggunakan mesin pasteurisasi. b. Diferensiasi produk Perbedaan produk yang dihasilkan PT. Boncah Utama dengan pesaing terletak pada jenis olahan susu, kualitas susu serta pelayanan perusahaan terhadap konsumen. Jenis olahan susu yang dihasilkan pesaing (Rantiang Ameh) adalah susu murni, susu pasteurisasi, yoghurt, es krim. Kualitas susu yang dihasilkan PT. Boncah Utama sudah terjamin, hal ini ditandai dari adanya sertifikat kehigienisan yang diperoleh. 10

Pelayanan purnajual yang dilakukan PT. Boncah Utama hanya untuk para agen, yaitu apabila ada susu yang dikirim tidak sesuai dengan ukuran yang diminta, dan kekurangan jumlah pesanan. c. Kebutuhan modal Untuk memulai bisnis dalam usaha kambing perah membutuhkan modal yang besar. Pesaing baru tidak mudah untuk memasuki usaha ini dengan modal yang kecil, karena kebutuhan modal ini dipergunakan untuk pembeliaan kambing perah, pembuatan kandang, dan pembuatan tempat pengolahan, sehingga pesaing baru cukup kesulitan jika memasuki usaha kambing perah ini. d. Biaya beralih pemasok PT. Boncah Utama memiliki pemasok bahan penolong yang tetap yaitu berlokasi di Barulak, pemasok pakan ternak juga banyak tersebar di Barulak, Tanjuang Alam, dan Baso, sedangkan pemasok ampas tahu juga banyak, dilihat dari data BPS (2016), terdapat 6 usaha pengolahan tahu di Kabupaten Tanah Datar. Pemasok ampas tahu dari PT. Boncah Utama saat sekarang ini berlokasi di Bukittinggi. e. Akses kesaluran distribusi Distribusi produk PT. Boncah Utama ada dua yaitu distribusi langsung dan distribusi tidak langsung. Penjualan produk secara langsung adalah penjualan produk langsung kepada konsumen, produk yang dijual secara langsung adalah kambing, penjualan pupuk organik, penjualan susu kambing etawa murni dan susu rasa-rasa. Sedangkan penjualan secara tidak langsung adalah penjualan susu kambing pasteurisasi melalui agen yang berada pada beberapa daerah. Pendistribusian susu melalui penjualan secara tidak langsung ini dengan cara dikirim melalui agen travel. f. Kebijakan pemerintah Pada usaha susu kambing etawa tidak ada batasan pemerintah bagi masyarakat untuk mendirikan usahanya, karena jika dilihat polusi udara, tanah, dan air serta peraturan keselamatan, dimana usaha ini tidak mencemari udara, selain itu kegiatan usaha ini juga tidak mencemari tanah, bahkan kotoran kambing yang dihasilkan dapat menyuburkan tanah. Sehingga pendatang baru dengan mudah bisa memasuki bidang usaha ini. Berdasarkan aspek ancaman pendatang baru, maka dapat diidentifikasi peluang dan ancaman dari usaha susu kambing di PT. Boncah Utama. Adapun peluang dan ancaman perusahaan tersebut adalah: 1. Peluang a. Sulitnya pendatang baru untuk memasuki usaha susu kambing karena membutuhkan modal besar. b. Pasar yang belum terjangkau c. Perkembangan teknologi dalam pengolahan susu kambing pasteurisasi. d. Kabupaten Tanah Datar dijadikan sebagai kawasan produksi susu kambing. e. Terdapat banyak pemasok pakan untuk menjamin keberlangsungan usaha perusahaan. 2. Ancaman a. Produktivitas pesaing lebih tinggi dibandingkan dengan PT. Boncah Utama. b. Teknologi pesaing sudah lebih maju dalam pengolahan susu pasteurisasi. 3.2.2.2.Ancaman Produk Pengganti (Subtitusi) Produk susu kambing jika dilihat dalam segi sebagai penyediaan kebutuhan protein dan kalsium 11

tentunya akan berhadapan dengan produk pengganti yaitu susu sapi. Ketersediaan susu sapi dimasyarakat khususnya di Kabupaten Tanah Datar sangat besar, hal ini dapat dilihat dari data BPS (2016), dimana produksi susu sapi pada tahun 2015 adalah 31.248 L. Ditambah lagi dengan harga susu sapi yang lebih murah yaitu Rp 20.000-Rp 30.000/liter. Sehingga kemudahan konsumen untuk memperoleh susu sapi ini sangat tinggi. Jika dilihat dari kandungan gizi susu kambing, dimana gizi susu kambing melebihi kandungan gizi dari susu sapi, sehingga susu kambing merupakan peluang bagi PT. Boncah Utama karena saat sekarang ini masyarakat sudah mulai berprilaku hidup sehat. Berdasarkan aspek ancaman produk pengganti, maka dapat diidentifikasi peluang dan ancaman dari usaha susu kambing di PT. Boncah Utama. Adapun peluang dan ancaman perusahaan tersebut adalah: 1. Peluang a. Susu kambing dapat mendukung masyarakat terhadap pola hidup sehat. 2. Ancaman a. Ketersediaan susu sapi lebih banyak dipasaran. b. Masyarakat cenderung memilih susu sapi karena kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap gizi susu kambing selain itu harga jual susu sapi lebih murah dibandingkan dengan harga jual susu kambing. 3.2.2.3.Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok Usaha susu kambing etawa di PT. Boncah Utama memiliki pemasok tetap untuk susu kambing murni dari Aira Farm yang beralamat di Payakumbuh, tujuan PT. Boncah Utama memasok susu dari Aira Farm adalah untuk memenuhi permintaan dari agen, selain Aira Farm juga terdapat di tempat lain seperti Toni Farm di Payakumbuh, kelompok ternak kambing perah di Solok. Pemasok hijauan untuk pakan kambing adalah dari petani ubi jalar yang berada di Barulak, Tanjuang Alam, dan Baso, sedangkan pemasok ampas tahu (konsentrat) untuk kebutuhan kambing dalam menghasilkan susu berlokasi di Bukittinggi. Pemasok bahan penolong dalam melakukan pengolahan susu kambing diperoleh dari toko langganan yang berlokasi di Simpang Tiga Barulak. Berdasarkan aspek kekuatan tawar-menawar pemasok, maka dapat diidentifikasi peluang dari usaha susu kambing di PT. Boncah Utama. Adapun peluang perusahaan tersebut adalah: 1. Peluang a. Terdapat banyak pemasok pakan untuk keberlangsungan usaha susu kambing etawa. 3.2.2.4.Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli Konsumen susu kambing etawa dapat dikatakan mempunyai kekuatan tawar-menawar yang cukup kuat. Hal ini disebabkan banyaknya perusahaan pesaing yang menawarkan produk (olahan susu) dengan kualitas dan mutu yang baik dan dengan harga yang bervariasi. Konsumen juga menghadapi biaya peralihan yang relatif kecil karena pembeli dapat dengan mudah berpindah dari suatu perusahaan susu kambing ke perusahaan susu kambing yang lain. Berdasarkan aspek kekuatan tawarmenawar pembeli, maka dapat diidentifikasi ancaman dari usaha susu kambing di PT. Boncah Utama. 12

Adapun ancaman perusahaan tersebut adalah: 1. Ancaman a. Mudahnya akses konsumen ke produk subtitusi. 3.2.2.5.Pertarungan Antar Anggota Industri Usaha susu kambing etawa memiliki banyak pesaing, dimana pesaing terdekat PT. Boncah Utama adalah usaha susu kambing etawa Rantiang Ameh yang beralamat di Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Usaha ternak kambing etawa yang dilakukan oleh kelompok ternak kambing perah di Solok, Toni Farm yang beralamat di Payakumbuh, selain itu usaha ternak kambing perah rakyat yang berlokasi di Kabupaten Tanah Datar. Berdasarkan aspek pertarungan antar anggota industi, maka dapat diidentifikasi ancaman dari usaha susu kambing di PT. Boncah Utama. Adapun ancaman perusahaan tersebut adalah: 1. Ancaman a. Terdapat banyak pesaing dalam usaha susu kambing perah etawa. Berdasarkan uraian dari faktor lingkungan eksternal di PT. Boncah Utama dapat dilihat peluang dan ancaman usaha susu kambing pada tabel 3 dan 4. Tabel 3. Identifikasi peluang faktor eksternal usaha susu kambing PT. Boncah Utama No Peluang 1 Sulitnya pendatang baru untuk memasuki usaha susu kambing karena membutuhkan modal besar. 2 Terdapat banyak pemasok pakan untuk menjamin keberlangsungan usaha perusahaan. 3 Pasar yang belum terjangkau. 4 Perkembangan teknologi dalam pengolahan susu kambing pasteurisasi. 5 Kabupaten Tanah Datar dijadikan sebagai kawasan produksi susu kambing. 6 Susu kambing dapat mendukung masyarakat terhadap pola hidup sehat. Tabel 4. Identifikasi ancaman faktor eksternal usaha susu kambing PT. Boncah Utama No Ancaman 1 Produktivitas pesaing lebih tinggi dibandingkan dengan PT. Boncah Utama. 2 Teknologi pesaing sudah lebih maju dalam pengolahan susu pasteurisasi. 3 Ketersediaan susu sapi lebih banyak dipasaran. 4 Masyarakat cenderung memilih susu sapi karena kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap gizi susu kambing selain itu harga jual susu sapi lebih murah dibandingkan dengan harga jual susu kambing. 5 Mudahnya akses ke produk subtitusi. 6 Terdapat banyak pesaing dalam usaha susu kambing perah etawa. V. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan Laporan Tugas Akhir diatas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil identifikasi lingkungan internal usaha susu kambing PT. Boncah Utama terdiri dari faktor kekuatan dan kelemahan yaitu: a. Kekuatan PT. Boncah Utama terdapat pada visi dan misi PT. Boncah Utama jelas dan terarah, struktur organisasi yang sudah jelas dan SOP perusahaan sudah lengkap, hubungan manajer dengan tenaga kerja dan antar sesama tenaga kerja terjalin dengan baik, tenaga kerja diberikan fasilitas dan bonus untuk mempertahankan loyalitas karyawan, layanan purnajual yang diberikan kepada agen apabila ukuran susu yang dipesan tidak sesuai dengan yang dikirim perusahaan, susu kambing PT. Boncah Utama telah memperoleh sertifikat 13

kehigienisan, harga jual susu kambing dibawah harga pesaing, perusahaan memberikan kemudahan bagi para agen dalam pembayaran susu kambing pasteurisasi yaitu dengan dua kali pembayaran, cakupan wilayah pemasaran luas hingga ke Batam, modal miliki sendiri, dilakukan seleksi pemilihan bibit kambing sebelum dikawinkan, kebersihan kandang selalu dijaga yaitu dilakukan dua kali pembersihan dalam satu hari. b. Kelemahan PT. Boncah Utama terdapat pada perusahaan belum memiliki perencanaan tertulis dalam perencanaan sumber daya manusia dan pengambilan pakan, serta belum adanya pembagian tugas yang jelas pada bagian kandang, kurangnya pengawasan pada bagian keuangan, kurangnya pengawasan terhadap jam masuk tenaga kerja, produk olahan susu masih sedikit jika dibandingkan dengan pesaing, belum ada kontrak tertulis antara perusahaan dengan agen sehingga dapat merugikan perusahaan, kerjasama antara perusahaan dengan jasa pengiriman belum ada, promosi yang dilakukan belum optimal melalui siaran radio, pameran, dan infomasi dari mulut ke mulut yang dilakukan oleh agen, pencatatan keuangan belum rinci, penggunaan keuangan belum efisien, produksi susu kambing belum maksimal, kegiatan pendidikan dan pelatihan jarang dilakukan di PT. Boncah Utama. 2. Hasil identifikasi lingkungan eksternal usaha susu kambing PT. Boncah Utama terdiri dari faktor peluang dan ancaman yaitu: a. Peluang PT. Boncah Utama terdapat pada sulitnya pendatang baru untuk memasuki usaha susu kambing karena membutuhkan modal besar, terdapat banyak pemasok pakan untuk menjamin keberlangsungan usaha perusahaan, pasar yang belum terjangkau, perkembangan teknologi dalam pengolahan susu kambing pasteurisasi, kabupaten Tanah Datar dijadikan sebagai kawasan produksi susu kambing, susu kambing dapat mendukung masyarakat terhadap pola hidup sehat b. Ancaman PT. Boncah Utama terdapat pada produktivitas pesaing lebih tinggi dibandingkan dengan PT. Boncah Utama, teknologi pesaing sudah lebih maju dalam pengolahan susu pasteurisasi, ketersediaan susu sapi lebih banyak dipasaran, masyarakat cenderung memilih susu sapi karena kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap gizi susu kambing selain itu harga jual susu sapi lebih murah dibandingkan dengan harga jual susu kambing mudahnya akses ke produk subtitusi, terdapat banyak pesaing dalam usaha susu kambing perah etawa. 14

DAFTAR PUSTAKA BPS. 2016. Kabupaten Tanah Datar dalam angka. BPS Kabupaten Tanah Datar. Batusangkar. 591 hal. https://tanahdatarkab.bps.go.i d/webbeta/backend/pdf_publi kasi/kabupaten-tanah- Datar-Dalam-Angka- 2016.pdf. Diakses 1 Juni 2017. Indriyani. 2009. Analisis strategi pengembangan usaha yoghurt. Skripsi. Tidak diterbitkan. Program Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. 142 hal. https://core.ac.uk/download/pdf/ 32347800.pdf. Diakses 1 Juni 2017. Sarwono, B. 2012. Beternak kambing unggul. Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta. Sirait, J, W, H. 2009. Strategi pengembangan usaha peternakan kambing perah pada PT. Caprito A. P Kecamatan Cariu Kabupaten Bogor. Skripsi. Tidak diterbitkan. Program Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. 153 hal. 15