Wisnumurti. Pusat Pengembangan Relevansi Pendidikan LP3

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN POTENSI PENUMPANG PESAWAT TERBANG RUTE MALANG-BALIKPAPAN DAN MALANG-BANJARMASIN JURNAL SKRIPSI

MODEL PEMILIHAN MODA KERETA REL LISTRIK DENGAN JALAN TOL JAKARTA BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB 4 KARAKTERISTIK DAN PREFERENSI PENGGUNA POTENSIAL KA BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangya suatu kota, tentu saja semakin meningkatnya kebutuhan akan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB I PENDAHULUAN. suatu bandara perlu didukung oleh sarana angkutan umum yang handal dan

KAJIAN POTENSI PENUMPANG ANGKUTAN KERETA API LINTAS MADURA (BANGKALAN SUMENEP PP) DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan transportasi dan teknik perencanaannya mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kebutuhan akan transportasi dan merangsang perkembangan suatu wilayah atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Semarang merupakan ibu kota propinsi Jawa Tengah. Kota

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penting, mengingat bahwa fasilitas ruang parkir merupakan bagian dari sistem

ANALISIS PEMILIHAN MODA ANTARA BUS DAN KERETA API (STUDI KASUS : MEDAN TANJUNGBALAI) A. Diisi oleh surveyor

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENYUSUNAN RENCANA INDUK BANDAR UDARA KABUPATEN BLITAR PENYUSUNAN RENCANA INDUK BANDAR UDARA KABUPATEN BLITAR

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. ini telah menjadi pendorong pada integrasi kota-kota besar di Indonesia, dan juga di

BAB I PENDAHULUAN. akan jasa transportasi, bukanlah merupakan kebutuhan langsung ( tujuan akhir yang

STUDI KONSEP RENCANA DAN STRATEGI PROGRAM BIKE TO SCHOOL DI KOTA BANDUNG

MODEL PEMILIHAN MODA ANTARA KENDARAAN PRIBADI DAN BUS KAMPUS Ronny Esha 1, Reza Aipassa 2, Rudy Setiawan 3

BAB. 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB. I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS LAYANAN SHUTTLE UNTUK MENGOPTIMALKAN FASILITAS PARKIR DI KAMPUS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Yogyakarta terletak di Propinsi D. I. Yogyakrta mempunyai lokasi yang

Studi Demand Kereta Api Komuter Lawang-Kepanjen

STUDI POTENSI PENUMPANG PADA RENCANA PEMBANGUNAN BANDAR UDARA DI TULUNGAGUNG NASKAH PUBLIKASI TEKNIK SIPIL

ANALISIS KAPASITAS PARKIR KENDARAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH METRO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik masing-masing kendaraan dengan disain dan lokasi parkir. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998).

Pentingnya EXPECTED LEARNING OUTCOME DALAM PENYUSUNAN KURIKULUM MENGACU KKNI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

BAB I PENDAHULUAN. konsekuensi logis yaitu timbulnya lalu lintas pergerakan antar pulau untuk

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

BAB I PENDAHULUAN. Bandar Udara Internasional Kuala Namu adalah sebuah bandara baru untuk

Ketika MRT Urai Kemacetan Jakarta

Analisis Perpindahan Moda dari Taksi dan Mobil Pribadi ke Bus Damri di Bandar Udara Juanda Surabaya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan kereta api merupakan suatu organisasi yang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau

Analisis Perpindahan Moda dari Taksi dan Mobil Pribadi ke Bus Damri di Bandar Udara Juanda Surabaya

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KAJIAN PERPINDAHAN MODA (MODE SHIFTING) DARI PENGGUNA KENDARAAN PRIBADI KE KENDARAAN UMUM (STUDI KASUS: KOTA BANDUNG)

LAMPIRAN A QUISIONER

BAB I PENDAHULUAN I.1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Peningkatan kebutuhan ini mendorong tumbuhnya bisnis jasa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi barang kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia yang semakin

BADAN LITBANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kata Kunci : Karakteristik Parkir, Kebutuhan Parkir, Indeks Parkir

REGISTER TRANSAKSI JUAL BELI TIKET DI WIEN TOUR JL. RAYA GAMBIRAN-DAYU PARK KM 1 SRAGEN SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. moda transportasi (jarak pendek antara 1 2 km) maupun dengan moda

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI KEBUTUHAN ANGKUTAN UMUM KOTA DI KECAMATAN PAMEKASAN KABUPATEN PAMEKASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu kota tersibuk yang ada di Indonesia adalah Jakarta (Toppa, 2015), ibu

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perekonomian dan jumlah penduduk di suatu daerah. fasilitas transportasi yang cukup memadai untuk membantu kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Umum. Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan. manusia, karena transportasi mempunyai pengaruh besar terhadap

GREEN TRANSPORTATION

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SEMARANG. Ngaliyan) Oleh : L2D FAKULTAS

Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Capaian Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. ke tempat kerja, tempat belanja, dan tempat hiburan (Shatnawi, 2010:42).

Transportasi terdiri dari dua aspek, yaitu (1) prasarana atau infrastruktur seperti jalan raya, jalan rel, bandar udara dan pelabuhan laut; serta (2)

MODEL PEMILIHAN MODA ANTARA LIGHT RAIL TRANSIT (LRT) DENGAN MOBIL PRIBADI DI JAKARTA

PEMODELAN PEMILIHAN MODA ANTARA BUS DAN TRAVEL DENGAN METODE STATED PREFERENCE RUTE PALANGKARAYA BANJARMASIN

Pemilihan Moda Transportasi ke Kampus oleh Mahasiswa Universitas Brawijaya

GAMBAR 6.1 KOMPOSISI PENGUNJUNG YANG DATANG DAN TERDAPAT DI KOTA BANDUNG

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Analisis Permintaan Pelayanan Taksi Argometer di Bandar Udara Juanda Surabaya HASIL SURVEI. Gambar 4.1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

moda udara darat laut

MEMILIH TRANSPORTASI UNTUK MUDIK

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dari hasil survei, perhitungan dan pembahasan dapat diperoleh

KAJIAN POTENSI PERPINDAHAN PENUMPANG DARI BUS PATAS KE KERETA API EKSEKUTIF BIMA (RUTE MALANG-SURABAYA)DENGAN METODE STATED PREFERENCE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Transportasi. Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Hasil survei kuisioner memberikan hasil sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengidentifikasi beberapa pertanyaan yang terdiri dari segi keamanan,

ALTERNATIF PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI UMUM (STUDI KASUS: BUS DAN KERETA API TRAYEK KOTA PADANG- KOTA PARIAMAN)

BAB I PENDAHULUAN. transportasi merupakan satu kesatuan yang utuh baik intra maupun antar moda

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAMPAK PENGATURAN JADWAL KEGIATAN AKADEMIK TERHADAP MOBILITAS KENDARAAN MAHASISWA DI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Penyediaan fasilitas parkir untuk sepeda

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV: KONSEP Konsep Bangunan Terhadap Tema.

II. TINJAUAN PUSTAKA. sementara (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1996, 1). Pengertian

Transkripsi:

Wisnumurti Pusat Pengembangan Relevansi Pendidikan LP3

Mampu membedakan level KKNI untuk Prodi Menyamakan pemahaman minimal untuk Penyusunan ELO/LO/CP Harus ada beda level kompetensi lulusan Prodi S1, S2, dan S3 dalam satu nama program studi Peta Prodi UB -> D3; D4; S1; Profesi; S2; Spesialis1&2; S3 Adanya Peraturan perundang-undangan Telah distandarkan dalam SNPT UB telah menyusun draft Standar Mutu Telah banyak disosialisasikan ttg SNPT dan KKNI Dapat diakses dalam internet Bila telah terbukti level minimal telah terpenuhi jalanlah lebih jauh 2

S-3 S-3 S-3 S3 S-3 Spesialis S-2 S-2 S-2 S2 S2 S-2 Profesi Profe si D-4 S-1 S-1 S-1 S1 S1 S1 D-3 1 2 3 4 5 6 12/12/2015 Learning Outcome 3

4

5

6

7

8

9

10

Kajian Potensi Penumpang Pesawat Terbang Rute Malang-Balikpapan Dan Malang-Banjarmasin Transportasi Adalah Proses Pergerakan Atau Perpindahan Orang Atau Barang Dari Satu Tempat Ke Tempat Lain. Salah Satu Moda Transportasi Yang Paling Di Minati Oleh Masyarakat Untuk Menempuh Perjalanan Jauh Adalah Pesawat Terbang. Di Kota Malang Terdapat Bandar Udara Abdul Rachman Saleh. Salah Satu Rute Yang Dilayani Adalah Malang-Balikpapan Dan Malang Banjarmasin, Namun Tujuan Penerbangan Tersebut Telah Diberhentikan Pada November 2014. Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mengetahui Ciri-Ciri Penumpang Yang Melakukan Perjalanan Menuju Balikpapan Dan Banjarmasin. Sehingga Dapat Diperoleh Model Pemilihan Moda Beserta Potensi Penumpang Untuk Kedua Tujuan Penerbangan Tersebut. Kajian Ini Menggunakan Metode Stated Preference Untuk Analisis Pemilihan Moda. Penelitian Dilakukan Di Bandara Internasional Juanda Surabaya Dengan Penyebaran Kuisioner Kepada Responden Berasal Dari Malang Yang Akan Melakukan Perjalanan Menuju Balikpapan Dan Banjarmasin. Jumlah Sampel Sebanyak 97 Orang. Penelitian Ini Dilakukan Pada Bulan Juli 2015. Berdasarkan Hasil Kajian, Diketahui Bahwa Reponden Tujuan Balikpapan Didominasi Oleh Usia 41-55 Tahun (38,38%) Dan Oleh Usia 25-40 Tahun (26,8%) Tujuan Banjarmasin Dengan Mayoritas Pekerjaan Adalah Karyawanan Swasta Dengan Gaji 3-7 Juta Per Bulan. Maksud Perjalanan Untuk Kedua Tujuan Di Dominasi Oleh Perjalan Non-Bisnis Yaitu Untuk Menunjungi Keluarga, Rekreasi, Ataupun Pulang Kampung. Dari Analisis Stated Preference Antara Pesawat Dari Malang Dan Pesawat Dari Surabaya Yaitu Berdasarkan Selisih Biaya Perjalanan Didapatkan Model (Upm Ups) = 1,831 0,00000656( X1) Untuk Tujuan Balikpapan Dan (Upm Ups) = 2,445 0,0000085( X1) Untuk Tujuan Banjarmasin. Berdasarkan Selisih Ketepatan Jadwal Didapatkan Model (Upm Ups) = 2,143 0,022( X2) Untuk Tujuan Balikpapan Dan (Upm Ups) = 2,211 0,024( X2) Untuk Tujuan Banjarmasin. Berdasarkan Selisih Frekuensi Perjalan Didapatkan Model (Upm Ups) = 1,577 + 0,072( X3) Untuk Tujuan Balikpapan Dan(Upm Ups) = 2,412 + 0,147( X3) Untuk Tujuan Banjarmasin. Jumlah Potensi Penumpang Akan Semakin Naik Diatas Angka 90 Orang Per Hari Pada Tujuan Balikpapan Dan Banjarmasin. Jika Selisih Biaya Perjalanan Antara Pesawat Dari Malang Dan Pesawat Dari Surabaya Di Bawah Angka Rp 200.000, Selisih Ketepatan Jadwal Dibawah 60 Menit, Dan Frekuensi Keberangkatan Minimal 1 Kali Per Hari Dari Malang. 12/12/2015 Learning Outcome 11

Penerapan Park And Ride Di Stasiun Bekasi Stasiun Bekasi adalah stasiun yang melayani naik turun penumpang kereta jarak pendek seperti kereta rel listrik (KRL), kereta rel diesel (KRD) dan kereta jarak jauh (Jakarta- Bandung) dan untuk turun beberapa kereta Jawa- Jakarta. Semakin bertambahnya jumlah pengguna kereta api di Stasiun Bekasi mempengaruhi peningkatan kebutuhan ruang parkir dan juga hasil survei dan wawancara pengguna parkir mengidikasikan bahwa terdapat permasalahan dalam parkir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana penerapan park and ride di Stasiun Bekasi. Metode yang digunakan penelitian ini adalah dengan penilaian kinerja parkir berdasarkan standar dan persepsi pengguna parkir dengan model kano, dan Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk menganalisis penerapan park and ride di Stasiun Bekasi. Hasil penelitian menunjukan kinerja parkir tidak memenuhi standar. Kinerja parkir Stasiun Bekasi bermasalah dilihat dari dua perspektif yaitu: akumulasi puncak melebihi kapasitas parkir dan indeks parkir lebih dari 1 (satu). Perbaikan kinerja parkir berdasarkan persepsi pengguna parkir dengan Model Kano prioritas utama adalah garis parkir yang jelas dan sesuai standar. Prioritas penerapan park and ride di Stasiun Bekasi adalah lahan parkir 28,48%. Dari hasil penelitian ini penulis merekomendasikan pembangunan gedung parkir sesuai persepsi pengguna parkir dan penerapan park and ride sebagai solusi jangka panjang. Kata kunci: Park-and-ride, Parkir, Kano-Model, Stasiun Bekasi, Analytic- Hierarchy- Process. 12/12/2015 Learning Outcome 12

Model Perilaku Pemilihan Lokasi Parkir Perkembangan jumlah penduduk ini diiringi dengan meningkatnya jumlah pemilik kendaraan bermotor di kota-kota besar Indonesia termasuk kota Surabaya. Sebagai kota besar, kota Surabaya tidak lepas dari permasalahan transportasi. Permasalahan transportasi yang dijumpai diantaranya adalah kemacetan lalu lintas, polusi udara, pemborosan BBM, disiplin berkendaraan rendah, pelanggaran rambu lalu lintas, rendahnya law enforcement, rendahnya pertumbuhan panjang jalan, rendahnya ruang publik, tingginya pertumbuhan kendaraan pribadi dan keterbatasan ruang parkir. Salah satu permasalahan Kota Surabaya adalah ruang parkir. Berdasarkan data yang ada, Kota Surabaya mempunyai 1.568 titik parkir yang tersebar di 31 kecamatan. Tujuan penelitian ini adalah 1.Mengetahui karakteristik lokasi parkir dan kebutuhan parkir kendaraan bermotor yang ada di Kota Surabaya. 2.Mengetahui model perilaku pengguna kendaraan bermotor dalam memilih lokasi parkir yang dibutuhkan. 3.Memberikan rekomendasi penyediaan lokasi parkir di Kota Surabaya. Diharapkan dengan membentuk model pemilihan lokasi parkir yang akurat, dapat di estimasi halhal penting khususnya yang menyangkut perencanaan dan pengelolaan lokasi parkir di masa mendatang. Penelitian ini dilakukan hanya di Kota Surabaya pada 2 jenis pengguna kendaraan yaitu pengguna sepeda motor dan pengguna mobil. Model matematis yang digunakan adalah model logit binomial dan multinomial dengan mengembangkan 3 jenis respon dalam proses pemilihan lokasi parkir, antara lain parkir on street dan off street (pelataran,gedung). Jenis survey yang dilakukan adalah revealed preference yang dikombinasikan denganstate preference untuk membentuk model existing dan model simulasi pemilihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sensitivitas respon pengguna parker dalam memilih lokasi parkir pada pilihan parkir on street sebagai prioritas utama dibandingkan parkir off street. Masih adanya keinginan yang kuat pada penggunaan parkir on street dan sedikit penggunaan parkir pelataran ini mempengaruhi perilaku pengguna parkir dalam mencari ruang parkir yang terbaik. Faktor variabel-variabel pendidikan dan variabel pendapatan sangat berpengaruh terhadap pilhan parkir pelataran maupun parkir gedung. Sedangkan pilihan parkir gedung relatif sedikit digunakan sebagai pilihan pengguna parkir. Hal terbaik yang harus dilakukan adalah mengurangi ketersediaan parkir on street atau membatasi lokasi parkir on street dan menambah ketersediaan parkir off streetdi kota Surabaya. 12/12/2015 Learning Outcome 13

14

Masukan tentang kompetensi terpakai dari alumni yang bekerja 1-3 tahun setelah lulus. Usulan kompetensi kerja yang dibutuhkan oleh pemangku kepentingan. Kompetensi kerja yang relevan yang telah ditetapkan oleh badan sertifikasi baik nasional maupun internasional. Rumusan CP lulusan program studi sejenis yang berreputasi baik dalam maupun luar negeri. Standar akreditasi baik dari dalam maupun luar negeri. Sumber-sumber lain yang pernah ditulis (jurnal pendidikan) Probalbilitas bergesernya kompetensi kerja pada jangka pendek dan menengah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan sistem pembelajaran baru. 15

Penyusunan CP dilakukan dalam konteks evaluasi dan pengembangan kurikulum. Penyesuaian terhadap ketentuan atau peraturan dapat dilakukan dengan mengkaji aspek berikut: Kelengkapan parameter deskripsi CP: yakni terdiri dari SIKAP, KETRAMPILAN UMUM, KETRAMPILAN KHUSUS, dan PENGETAHUAN. Sikap dan ketrampilan umum apakah perlu tambahan kemampuan di luar yang telah ditetapkan dalam SN DIKTI, yang mampu memberi ciri lulusan. Ketrampilan khusus:telah mengacu hasil kesepakatan program studi sejenis. Telah memiliki kesetaraan dengan deskripsi kemampuan kerja KKNI pada jenjangnya. Pengetahuan: mengacu hasil kesepakatan program studi sejenis dan memiliki kesetaraan rumusan tingkat keluasan dan kedalaman Standar Isi Pembelajaran SN Dikti. 12/12/2015 Learning Outcome 16

17

18

Diploma Tiga Diploma Empat Sarjana Magister Doktor 19

20

21

22

23

Rencana perubahan 24

25

26

27 Endrotomo

28

12/12/2015 Learning Outcome 29

T ER I M A K A S I H 30

12/12/2015 Learning Outcome 31

12/12/2015 Learning Outcome 32

12/12/2015 Learning Outcome 33

12/12/2015 Learning Outcome 34

12/12/2015 Learning Outcome 35

12/12/2015 Learning Outcome 36

12/12/2015 Learning Outcome 37

12/12/2015 Learning Outcome 38

12/12/2015 Learning Outcome 39

12/12/2015 Learning Outcome 40

12/12/2015 Learning Outcome 41

12/12/2015 Learning Outcome 42

12/12/2015 Learning Outcome 43