PERTANYAAN WAWANCARA KELUARGA HARMONIS DAN TIDAK. 1) Bagaimana pendapat anda mengenai komunikasi antara orang tua dan anak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. membangun kehidupan sosial dan kehidupan bermasyarakat secara luas bagi seorang anak.

Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

Lampiran 3. Verbatim Subjek 1. Waktu Wawancara : Sabtu, 08 Februari 2014 PENELITI (P) SUBJEK1 (YS)

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Broken Home (Studi Fenomenologi Komunikasi Remaja Broken Home dengan

Informan S1 S2 S3 S4 S5

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tugas perkembangan yang sangat penting yaitu mencapai status

Kak Rya = Batak Admin service

Mama : kamu udah pulang rif? kalau mau makan bilang sama bibi aja ya.. Arif : mau kemana lagi ma?

Keindahan Seni Pendatang Baru

LEMBAR HASIL WAWANCARA (INFORMAN)

Eh, maaf ga sengaja, gue lagi buru-buru. Loe ga papa? tanya Joe menyesal.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari mulai lahir sampai dengan meninggal dunia. Dari semua fase

Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku. Dalam sehari, dia membuatku menangis. Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku

A. SAJIAN DATA. 1. Respon Guru Jika Murid Tidak Mengerti Materi Pembelajaran

Daftar pertanyaan untuk key informan : Customer service PT Galva Technologies (Sdri. Ayu)

LAMPIRAN-LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA

Naskah Manajemen Complain dan Customer Care

DAFTAR LAMPIRAN HASIL WAWANCARA INFORMAN 1

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis dengan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) didalam Menangani

BAB II. 1. Pasangan WE dan ET (Mahasiswa perantauan asal Riau)

Sepanjang jalan tiada henti bercerita dan tertawa, aku menghitung bintang-bintang dan tak terasa sudah sampai di tempat mie ayam rica-ricanya Pasti

Research Question Theory Interview question

LAMPIRAN II VERBATIM DAN FIELD NOTE RESPONDEN IC

BAB I PENDAHULUAN. pembuahan hingga akhir kehidupan selalu terjadi perubahan, baik dalam

CATATAN OBSERVASI. 27 Maret Maret 2017

BAB I PENDAHULUAN. paling menarik dari percepatan perkembangan seorang remaja adalah

Lampiran 4. Verbatim Subjek 2. Waktu Wawancara : Rabu, 26 Maret 2014 PENELITI (P) SUBJEK2 (A)

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

Karya Asli YW. Tukar Pikiran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

PEDOMAN WAWANCARA JUDUL: SOSIALISASI BAHASA DALAM PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK

I. Arga ( tentang Dia dan Dia )

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya menuju dewasa. Remaja cenderung memiliki peer group yang

Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA. 1. Pemahaman pernikahan

Berikan Aku Sedikit Waktumu. Jadi donk, nanti Aku jemput kekos ya, Yank. Jawab Sean dari seberang telpon.

"Ya ampun ini anak pikirannya makan terus. Hahahaha," jawab Ricky "Yah keliatan kali dari pipi Ki. Hahaha," timpal Cella Persahabatan yang nyaris

BERSAMAMU KAWAN ( * )

LAMPIRAN TRANSKIP WAWANCARA SUBJEK 1

23 April 2013 Introduction

PENDAHULUAN. seperti ayah, ibu, dan anak. Keluarga juga merupakan lingkungan yang

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR DEPARTEMEN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?

Kata-kata Belajar di Rumah ini kadang enggak sesuai apa yang gue kerjain di rumah selain tidur-makan-tidur-makan. Fase yang baik untuk gemuk.

LAMPIRAN. Universitas Indonesia

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

Pagi hari di sekolah didalam kelas ada 3 orang anak murid yang sedang berbincang-bincang. Yaitu Ditra, Dila, Tantri, DITRA.

ANALISIS MARKET RESEARCH UNEJ

DATA FOTO. Foto Pasangan Pertama Fanny Tionghoa Kristen dan Rizky Jawa Islam. Foto Pasangan Kedua Dana Jawa Islam dan Anggi Tionghoa Kristen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pondok Pesantren Daar el-qolam merupakan salah satu pondok pesantren

SEKENARIO BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA

Mungkin banyak yang berpikir, Ah kalo cuma kenalan doang, gue juga bisa.

This is the beginning of everything

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pakaian yang ketinggalan zaman, bahkan saat ini hijab sudah layak

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA. Hasil penelitian melalui wawancara dengan tiga keluarga di RT 14 Kelurahan Way Halim Bandar Lampung:

LAMPIRAN. 4. Menurut kamu sudah baik kah pelayanan humas? Ya mereka sudah bekerja dengan baik.

ONE. Nggak, gue gak mau ikut. Sergah Tamara. Kenapa? Siapa tau lo disana nemuin jodoh. Iya bener, gue gak mau tau alasan lo

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan pada saat individu mengalami kesulitan (Orford, 1992). Dukungan

BAB I PENDAHULUAN. dan individu yang telah lulus dari perguruan tinggi disebut sebagai Sarjana

Nah terus gimana nih supaya ALWAYS Semangat Dan DAHSYAT SETIAP Hari?... PERBAIKI POSISI TUBUH!...

I #GALAUSEKOLAH Penggalauan pada bab ini menceritakan kegalauankegalauan yang terjadi di sekolah, mulai dari guru sampai pelajaran yang bikin galau

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan

We see, we observe, we investigate, we conclude, we solve

BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA. memperoleh data dari hasil wawancara dengan informan tentang pola komunikasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. rumah bibi subjek pertama dan dirumah subjek sendiri selaku subjek

Pedoman Wawancara Proses Komunikasi Antarpribadi Efektif Pegawai P2TP2A Kabupaten Serdang Bedagai dengan Anak Korban Kekerasan Seksual

PEDOMAN WAWANCARA. orang tua subyek (misalnya pendidikan dan pekerjaan orang tua. subyek). 2) Pergaulan subyek dengan teman-teman kos dan teman-teman

BAB VII PERSEPSI PEGAWAI MENGENAI PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN LURAH TERHADAP EFEKTIVITAS ORGANISASI

1. Bagaimana kondisi lampu taman menurut pendapat anda? (Menunjuk satu bagian lampu taman yang tidak berfungsi).

a. Berapa lama mereka menikah b. Apa yang diharapkan dari hubungan pernikahan yang sedang dijalani 4. Perbedaan Tingkat Pendidikan

PEDOMAN WAWANCARA. Nama : TTL : Tempat Tinggal : Usia : Agama : Suku : Pekerjaan : Anak : Lama tinggal bersama mertua : Usia Pernikahan :

PERTANYAAN WAWANCARA. Jenis kelamin: Pendidikan terakhir: Pendapatan/bulan : <3juta >3juta

Rumah Ketua RT : (tok tok tok.) Assalamuallaikum.. permisi : Waallaikum salam eeeh perawat Evita.. apa kabar?

- Dwi Jomlo. Gue adalah seorang yang menjomblo. Apa yang membuat gue menjomblo? Mungkinkah karena gue jelek? Ah, mana mungkin. Wajah gue adalah wajah

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keluarga dalam pembentukan karakter remaja. Adapun identitas informan tersebut

Menurut sekolah, saya sudah lulus. Menurut Tuhan, belon. :p Justru di saat-saat China, Tuhan mendidik saya dengan berbagai macam hal.

Selesai mandi, istri keluar kamar mandi. Tubuhnya ditutupi handuk. Sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk, istri berjalan menuju meja rias.

LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

(karna bersepeda keliling komplek sampe 127 kali dari yang pagi pun menjadi sore)

Ada sebuah kisah yang akan saya ceritakan tentang 2 orang. laki laki yang punya karakter yang berbeda. Berikut

Perpustakaan Unika LAMPIRAN KUESIONER 30

P : Saya Camilla kak dari Komunikasi USU, mau mewawancarai kakak untuk skripsi kak.

It s a long story Part I

'hufft, aku cape selalu disakitin sama cowo yang aku sayang.' kata icha sambil menghela nafas. tanpa dia sadari air matanya menetes.

Not Just A Friendship, We Are Big Family

Disusun oleh Lusi Nurfaridah

Koplingnya injak penuh ganti gigi 1, iyaa koplingnya diangkat pelan-pelan. Gas sedikit.

Gambaran coping stress pada remaja akhir yang mengalami perceraian orang tua

HASIL WAWANCARA. Pertanyaan Jawaban Koding Keterangan

PEDOMAN WAWANCARA. Eksistensi Komunitas Lesbian Di Kota Bandung. (Suatu Fenomenologi Tentang Eksistensi Komunitas Lesbian Di Kota Bandung)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS DATA

DAFTAR PUSTAKA.

Transkrip Wawancara. Informan 1. : Nilam Rahmadani. Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 18 Februari : Jl. Tj. Balai, Gg. Bersama Sunggal Kanan Medan

RENCANA PELAKSNAAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL Semester I Tahun Ajaran 2016/2017

Transkripsi:

PERTANYAAN WAWANCARA KELUARGA HARMONIS DAN TIDAK HARMONIS 1) Bagaimana pendapat anda mengenai komunikasi antara orang tua dan anak didalam keluarga? 2) Apakah anda sering berkomunikasi dengan keluarga? dan bagaimanakah cara anda berkomunikasi dengan anggota keluarga? 3) Apakah komunikasi orangtua/anak dan anak/penting itu penting? 4) Bagaimana bentuk komunikasi yang anda lakukan dalam keluarga? 5) Apakah anda merasa nyaman ketika berkomunikasi dengan anggota keluarga anda? 6) Apa yang biasanya dibicarakan ketika anda dan orang tua atau anak sedang berkomunikasi 7) Bagaimana bahasa yang anda gunakan ketika berkomunikasi dengan anak orang tua anda 8) Apakah keluarga anda adalah pendengar yang baik saat anda berbicara? 9) Bagaimanakah kondisi keluargaanda sekarang ini dibandingkan dengan keadaan yang dulu? 10) Apakah komunikasi anda dengan orang tua atau anak anda sudah sesuai dengan harapan? Dan apa yang anda harapkan dari keluarga anda?

JAWABAN WAWANCARA KELUARGA HARMONIS Anak Orang Tua 1. Melisa: Ya, kalau menurut aku, komunikasi keluargaku baik dan lancarlancar aja. Semuanya saling terbuka satu sama lain, gak hal-hal yang ditutupi. Walau kadang mama-papa aku keluar kota, mereka pasti selalu kasi kabar. Gunanya sih biar pada gak kawatir. Miftah: sangat baik sekali, semuanya saling berkomunikasi satu sama lain dan kita juga sering terbuka dengan masalah yang sedang dialami. Johni: Komunikasi keluarga gw, terutama dengan nyokap baik-baik aja. Gak ada masalah untuk komunikasi yang kita lakukan walaupun satu sama lain nya bekerja, paling kita selalu kasi kabar. 2. Melisa: Sering sekali, setiap hari kita komunikasi, dan gak ada ketingalan informasi tentang keluarga aku. Aku sering telpon-telponan sama ortu aku. Tapi kalau udah dirumah ya kita ngorbrol juga. Miftah: Komunikasi pasti terus ada ya, karena kan kita bertemunya setiap hari dirumah. Johni : Hampir setiap hari ngobrol. pagi ketemu pagi yah pasti kita ngobrol namanya satu rumah. 3. Melisa : Jelas sangat penting, karena dari komunikasi yang orangtua dapat membentuk pola pikir anak yang semakin dewasa, seperit halnya mama aku, mama selalu mengajarkan aku dalam hal bertindak untuk melakukan sesuatu 1. Ibu Wan Maria: Komunikasi keluarga baik-baik saja dan juga terpihara dengan baik. karena itu hal utama dalam membangun keluarga, saling terbuka dan jujur. Ibu Fitri: Menurut saya harmonis, kita saling menjaga kualitas komunikasi, tidak ada saling tuduh-menuduh dalam hal apapun, misalnya kalau anak saya salah mereka mengakui kesalahannya Ibu Elisabet: Ibu kandungnya Johni, beliau berkata: Baik kok, gak ada masalah, kita saling bicara-bicara kalau udah dirumah. 2. Ibu Maria: waah sering sekali, apalagi dipagi hari, saya sering bangunin mererka, begitu juga degan anak-anak saya. Saya juga sering memantau kegiatan anak-anak saya. Ya kalau lagi gak dirumah saya sering BBMan, telponan, bahkan kalau iseng ne kita tiwteran. hahaha, tapi kalau sudah dirumah terkadan saya sering kekamar anak-anak saya, ngumpul gitu sambil ngobrol kegiatan masing-masing biar taulah masalah yang mereka hadapi. Ibu Fitri: Karena kita juga serumah, Pasti sering komunikasi. Ibu Elisabet: ya, saya sama anak selalu berkomunikasi kalau sudah dirumah 3. Ibu Maria: penting sekali, kalau saya

khususnya memilih pacar Miftah: Penting dong, karena dengan kita komunikasi permasalahan yang terjadi cepat diketahui. Johni: Sangat penting. Karena seorang anak sangat membutuhkan bimbingan dari orangtuanya. Jika tidak dibimbing, anak akan kehilangan arah dan akhirnya akan terjerumus ke hal-hal yg negatif. 4. Melisa: Dikeluarga aku kalau mau ngomong yang kita shareing dulu, suka nanya-nanya basa basi dulu baru deh to the point atau berbagi keluh kesah. Dan orangtua aku juga lebih memberikan pendapat yang baik-baik. misalnya kayak kemarin aku mau mutusin untuk berhenti kerja, mama saranin coba dipikirkan lagi, karena cari kerja itu susah. Miftah: Kita kalau komunikasi lebih kayak cerita aja, dan enaknya kalau dikeluarga saya, ya memang tidak suka suasana yang tegang. Ya lebih rileks dan gak panikan biar kita-kitanya gak takut kalau mau berbagi masalah sama keluarga Johni: Bentuk komunikasinya lebih ke diskusi aja, tapi to the point langsung 5. Melisa: Sangat nyaman sekali,seringnya komunikasi dengan keluarga. aku merasa keluarga ku adalah tempat yang aman menjaga semua tentang rahasiaku. Miftah: Ya, karena keluarga paling enak diajak buat bertukar pikiran Johni: Pastinya sangat nyaman, makanya sering curhat gak komunikasi dengan anak, bagaimana saya mengetahui keinginan mereka. Ibu Fitri: Penting, karena komunikasi menghindari kita dari salah paham Ibu Elisabet: iya pasti penting 4. Ibu Maria : Bentuk komunikasi yang dilakukan yang kayak curhat lah ya, berbagi pendapat sama-sama menjadi pendengar yang baik. Ibu Fitri: awalnya ya kita kalau ngomong basa-basi dulu, ya biar suasana juga gak tegang banget. Dan baru itu ngomong pelan-pelan apa yang terjadi pada anak-anak Ibu Elisabet: komunikasinya lebih ke kayak cerita, dan lansung menceritakan masalah. 5. Ibu Maria: Letak sebuah kenyaman untuk berkomunikasi jelas ada pada keluarga saya. Suami dan anak-anak menunjukkan sikap yang terbuka, saling memahi dan menghormati membuat keluarga saya menjadi harmonis. Ibu Fitri: Senyaman-nyamanya orang dilingkungan kita, keluarga adalah tempat yang paling aman. dimana saya bisa bertanya dan menyelesaikan solusi saya Ibu Elisabet: Saya cukup aman bila sedang cerita dengan anak-anak. Terkadang saya juga membutuhkan pendapat atau komentar dari mereka untuk mengambil keputusan 6. Ibu Maria: Ya masalah pendidikan anak. Karena menurut saya kalau

6. Melisa: Banyak yang dibicarakan, dari urusan keluarga, kampus dan pacar. Miftah: Banyak aktifitas yang dilakukan, sering curhat-curhatan deh, apalagi masalah hati, masalah kantor, intinya semua sering tertawa bareng kalau lagi pada happy. Johni: Bayar kontrakan, cicilan motor, banyak juga lah yang bersifat pribadi 7. Melisa: kalau mama dan bapak ngomong nadanya selalu kebawah gak pake emosi Miftah: Bahasa yang digunakan mama sangat sopan, lembut kalau papa dia bahasanya tegas dan bijaksana sekali Johni: ya bahasa antar keluaga gimana sih, baik-baiklah. 8. Melisa: Mama itu sering banget dengerin curhatannya aku, kalau lagi berantem sama pacar mama sering tenangin keadaan aku, ya mama tau tentang aku segalanya karena akunya sering cerita banyak tentang diri aku. Kalau aku lagi curhat, mama dengerin dari awal cerita sampe habis ceritanya. Miftah: ya, selama ini yang saya lihat, baik papa dan mama mereka selalu mendengarkan anakanya kalau lagi bicara. Johni: Salah satu temen curahan hati gw ya nyokap, soalnya yang mw dengeri siapa lagi, kan bokap udah gak ada. 9. Melisa: Keluarga aku dulu sama sekarang masih sama dengan yang dulu. Tetap adem-adem aja, gak ada masalah Miftah: Kalau saya liat sih kita semakin akrab. pendidikan gak saya pantau, saya gak tau perkembangan nilai-nilai pendidikan anak saya. Ibu Fitri: Masalah-masalah yang terjadi sama anak selama dia bergaul Ibu Elisabet: Banyak hal yang dapat diceritakan ketika setiap kali kita bersama, baik dalam hal keuangan, kerjaan dan masih banyak lagi. 7. Ibu Maria: gak pernah ngelawan sama saya dan bapaknya. Ibu Fitri: Anak-anak kalau ngomong itu baik-baik gak pernah kasar, kalau suami saya ya dia kalau ngomong pasti tegas dan mendidik juga Ibu Elisabet: maksudnya bahasa Indonesia? (penulis menjelaskan) ohh kirain bahasa apa, anak-anak ngomongnya sopan kok 8. Ibu Maria: emm, iya. kita samasamalah saling mendengarkan. Ibu Fitri: Alhamdulilah, kalau nasehatin anak, mereka mendengarkan apa yang saya sampaikan Ibu Elisabet: Anak saya adalah teman saya juga, mendengarkan segala keluh kesah mereka adalah bagian dari masalah saya juga. Saya ingin selalu merasakan rasa sedih atau senangnya anak saya 9. Ibu Maria: Kita masih tetap solid sama kayak dulu, dan tidak ada perbedaan yang dulu ma sekarang, ya mudahmudahan begini terus sampai meninggal

Johni: Jelas bedalah ya, kalau dulu kan masih ada bokap jadi ngobrolnya juga gak sama nyokap juga. Tapi kondisi keluarga gw sekarang ya baik-baik aja. 10. Melisa: Pastilah sesuai harapan, kalau tidak hubungan aku sama orang tua ya gak baik donk. Harapan aku semakin kesini ya semakin kompak dan selalu terbuka sesame keluarga Miftah: ya alhamdulilah semuanya sesuai dengan keinginan keluarga ya. Baik itu dari orangtua saya, maupun dengan saya semuanya sesuai harapan. Untuk keluarga semakin Lebih dekat lagi lah, solid terus satu keluarga biar menjadi team yang sukses. Johni: Ada sedikit gaknya ya komunikasi yang diharapkan, tapi sejauh ini kita saling mengerti dengan pendapat yang ada. Jadi mungkin dikategorikan sesuai harapan. Harapan untuk keluarga semakin lebih baik lagi, perhatian kekeluarga selalu terjaga dan mudah-mudahan kita tidak dilibatkan untuk masalah yang besar. Ibu Fitri: Dulu sama sekarang tidak ada bedanya, Cuma beda obrolan aja, kan anak-anak semakin gede, punya masalah yang berbeda-beda kalau mereka lagi pada cerita. Ibu Elisabet: Kalau dulu saya merasa keluarga yang sempurna karena kita lengkap ada suami saya juga, tapi sejak suami saya meninggal mungkin beda tapi dengan perhatian anak-anak kepada saya membuat saya lebih sempurna, saya juga gak kesepian. Karena menurut saya anak-anak bisa bahagiain saya dihari tua. 10. Ibu Maria: Iya sudah sesuai, karena apa yang saya harapkan dari anak-anak sampai hari ini terlaksana. Harapan dari keluarga, tetap selalu bekerja sama, saling mengasihi dan selalu berada didalam Tuhan. Ibu Fitri: Alhamdulilah ya apa yang dibicarain semuanya satu visi dan misi sesuai harapan anak dan saya. Dan harapan untuk keluarga kita semakin baik baik aja dan anak-anak semakin sukses sama bapaknya juga semakin lebih bijaksana lagi. Ibu Elisabet: Puji Tuhan selama ini komunikasi kita baik saja. Harapan terbesar saya dan anak tetap bisa merasakan arti kebersamaan dalam keluarga ini. nak-anak juga kerjaan semakin sukses.

JAWABAN WAWANCARA KELUARGA TIDAK HARMONIS Anak Orangtua 1. Aidil: Kalau komunikasi dikeluarga saya tidak terlalu dekat ya, gak saling terbuka juga kalau saya lihat. Suka berbeda pendapat lah ke ortu. Sisca: Komunikasi di keluarga saya itu kurang sekali, terkadang ya gitu gw selalu dianggap seperti anak kecil, mereka meliha nya dari kebiasaan gw sih. Gak pernah tau isi hati gw 2. Aidil: ya kalau gak penting-penting banget, males ngomong lah. Toh gak ada bahan pembicaraan juga yang mau diomongin. Sisca: Gak tuh, jarang banget, gw males sih ngomong ma keluarga, gak pernah didengerin. 3. Aidil: ya jelas pentinglah, dari komunikasi kita mengetahui apa yang diharapkan anak ataupun orangtua. Komunikasi membantu kita mengungkapkan isi hati kita. Sisca: Dari kita lahir sampai besar sekarang komunikasi itu sudah penting. Itu menjelaskan kalau komunikasi gunanya untuk menyampaikan apa yang perlu disampaikan. Apalagi kalau komunikasi keluarga terjalin baik, keluarga juga akan baik-baik aja 4. Aidil: ya ortu kadang suka marah-marah kalau gak didengerin, karena ortu pengen apa yang dia mau harus diturutin, maklum lah namanya juga orangtua Sisca: Gimana ya bentuk komunikasinya ya lebih ke memerintah deh, suruh ini suruh itu 1. Ibu Diah: Baik saja, Cuma lebih sering berbeda pendapat, soalnya anak saya suka ngeyel. Suka maunya sendiri. Ibu Nancy: Kurang lancar ya de, kita sibuk sama kegiatan masing-masing. Anak saya juga agak cuek sih orang, suka ngebantah kalau dibilangin. 2. Ibu Diah: Gimana ya mbak, bisa dibilang gak sering juga, soalnya saya cuma berdua sama suami dirumah, anakanak juga pada sibuk dengan kegiatannya sendiri. Jadi semuanya sih terkesan cuek mbak Ibu Nancy: Gak sering, tapi kalau pun ngobrol jadi cekcok 3. Ibu Diah: kalau dibilang penting ya penting. Tapi liat kondisi keluarga yang seperti ini. Cuma ngelus dada. Ibu Nancy: Komunikasi memang penting karena membantu saya dan anak saling tahu apa yang mereka lakukan 4. Ibu Diah: Saya bingung seperti apa bentuk komunikasi dikeluarga saya, tapi yang saya inginkan maunya anak harus nurutin saya. Kan saya itu ngomong juga buat kebaikan mereka. Ibu Nancy: Bentuk apa ya de, oh sebenarnya kayak komunikasi biasa aja, saya juga bingung mejelaskannya. Saya sama anak jarang ketemu,bentuk komunikasi keknya gak ada.

yang buat saya kekinya kalau ngebantah ya suka bentak-bentak gitu itu, papa saya ya suka ngebentak-bentak. 5. Aidil: Sama sekali gak merasa nyaman, gak ada yang namanya menghargai, dan saya selalu salah Sisca: Nggak. Seringnya sih gitu. Akurnya aja jarang, gimana mau nyaman 6. Aidil: Hal standar aja. Kadang dia nanya kenapa gue gak pulang, kemana aja, kuliahnya bener apa nggak. Itu juga kalo kita lagi males ribut. Sisca: Sekilas perhatian yang umum dan lumrah, yang banyak orangtua lakukan, contohnya, gimana kuliahnya, kalo ada pekerjaan rumah tuh kerjain jangan malasmalasn. Itu juga paling yang nanya mama saya. 7. Aidil: Biasa aja. Dibilang kasar nggak, paling kalau lagi berantem aja. Dibilang santun banget juga nggak. Sisca: Bahasa yang dipake biasa aja. Kalaupun kasar mungkin bukan ya bahasanya tapi gaya dan nadanya. Itu kalau ada masalah, kalau nggak saya aku lebih sering diem sih kalau dirumah 8. Aidil: Orangtua saya susah untuk mendengarkan pendapat ketika saya lagi bercerita, terutama si mama, dia sih dengerin tapi sering ada sikap emosi yang keluar, suka gak sependapat deh. Sisca: gak sama sekali 9. Aidil: Kehidupan dulu kayaknya lebih baik deh, kalau saya inget dulu mama sering belain saya dan cukup dekat. Tapi kondisi berubah semenjak ekonomi keuangan agak 5. Ibu Diah : Rasanya gak mbak, susah buat gimana nyamannya. Ibu Nancy: Nggak de. Padahal cuma dia yang ada dirumah ini selain saya. Tapi komunikasi kami gak kaya orang satu rumah, satu keluarga. Kalo lagi akur ya akur, tapi lebih sering ributnya 6. Ibu Diah: Ya saya cuma nanya yang standar aja. Saya tanya sedikit aja jawabnya suka gak enak. Ibu Nancy: kadang-kadang saya nannya juga ke anak, gimana kegiatan sekolahnya, udah sih gitu aja. 7. Ibu Diah: Biasa aja, sama aja kaya yang laen kayanya. Cuma kalo ribut aja kayanya agak gak enak tuh bahasanya. Namanya juga orang emosi.siapapun juga saya yakin pasti kaya gitu Ibu Nancy: Bahasa sih biasa-biasa aja. Kalo sewaktu ada masalah, kita agak kurang terkontrol sih wajar kayanya. 8. Ibu Diah: Eh mbak bukan saya gak dengerin anak saya, namanya kita orang tua kan cuma kasih mereka pendapatnnya kit, anak saya aja yang kalau dinasehati selalu marah-marah gak jelas. Itu yang bikin saya malas kalau dengerin dia ngomong, anaknya keras kepala. Ibu Nancy: kadang-kadang saya dengerin kok. Cuma kalau lagi cerita ma papanya saja suka melarang. Jadi anak saya rada jengkel kali ya. 9. Ibu Diah:Gimana yah, mungkin dibilang normal, dirumah cuma ada saya sama anak laki-laki saya. Keadaan dulu jau

turun, kayak si mama gak bisa terima keadaan kondisi kita yang sekarang. Apalagi sering melarang saya berhubungan dengan pacar saya, karena pacar saya juga orang yang gak berada, sampai-sampai mama pengen jodohin saya sama anak temennya yang konglomerat Sisca: Dulu sama sekarang sama aja gak ada bedanya. Dari kecil liat orangtua bertengkar mulu, kondisi keuangan juga segitu-gitu aja. Sebenarnya orangtua saya itu cerai terus nikah lagi, makanya saya gak terima aja dengan keputusan orangtua saya 10. Aidil: Belumlah. masih jauh dari harapan. Yang saya pengen mereka lebih mengerti apa yang menjadi pilihan saya, karena pilihan hidup bahagia saya yang tentukan sendiri. Mereka sebagai orang tua cukup mensupport aja lebih sejahtera dibanding sekarang Ibu Nancy: Kehidupan dulu pastilah berbeda ya de, kita gak tau kondisi kita kedepannya gimana-gimana. Sekarang ibu mengucap syukur ajalah daripada banyak mengeluh. 10. Ibu Diah: Belum mbak, kita banyak diem diemnya. Saya pengennya kita saling komunikasi untuk saling mendukung, siapa juga gak pengen keluarganya bahagia. Semua pengen, berharap kita bisa deket lagi kayak dulu. Ibu Nancy: Nggak, orang kita gak deket. ya saya ingin anak saya lebih melihat saya sebagai ibunya. Bicara sama saya seperti lagi bicara sama ibunya. Saling mengerti, saling menjaga. Sisca: Belum. saya ingin nyokap ngertiin saya. Gak cuma mentingin kesenangannya sendiri dan lupa kalau dia punya anak yang harus dia bimbing. Kalo dia bisa bertindak dan berucap lebih bijak dan dewasa, saya juga gakkan sekontra ini sama dia. Sikap saya kaya gini juga gara-gara dia sendiri