BAB V SIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bab ini terdiri dari dua bagian, yaitu simpulan dan saran. Simpulan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

THE ANALYSIS OF TRANSLATION TECHNIQUES OF IRONY AND SARCASM IN NOVEL ENTITLED THE RETURN OF SHERLOCK HOLMES AND THE EFFECTS ON TRANSLATION

Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas Maret Surakarta

ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN MAJAS IRONI DAN SARKASME DALAM NOVEL THE RETURN OF SHERLOCK HOLMES SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN TESIS

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, penerjemah lebih banyak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab

ANALISIS TERJEMAHAN EUFEMISME ORGAN DAN AKTIFITAS SEKSUAL DALAM NOVEL FIFTY SHADES OF GREY

ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN MAJAS IRONI DAN SARKASME DALAM NOVEL THE RETURN OF SHERLOCK HOLMES SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dirasakannya melalui hasil karya tulisnya kepada para pembacanya. Banyak

BAB 6 PENUTUP. Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Bogdan and

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan kalimat pada suatu karya tulis biasanya diterjemahkan secara

Chairunnisa, Djatmika, Tri Wiratno Magister Linguistik Penerjemahan Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak. kegiatan manusia yang tidak disertai oleh bahasa.

SEMINAR NASIONAL PRASASTI (Pragmatik: Sastra dan Linguistik)

Tesis. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister pada Program Studi Linguistik Minat Utama Linguistik Penerjemahan

BAB I PENDAHULUAN. sasaran. Hatim dan Mason (1997:1) mendefinisikan penerjemahan sebagai salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. kenali adalah surat perjanjian, sertifikat, buku ilmu pengetahuan bidang hukum

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah bahan utama kesusastraan. Harus disadari bahwa bahasa

IMPLIKATUR, TEKNIK PENERJEMAHAN, DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN (Suatu Kajian Pragmatik Dalam Teks penerjemahan)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian penerjemahan yang bersifat deskriptif-kualitatif

BAB I PENDAHULUAN. belakang masalah dari penelitian, identifikasi masalah dari latar belakang yang

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan makna atau pengungkapan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dewasa ini, bahasa semakin berkembang pesat. Oleh karena itu, manusia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara tertentu. Pada awalnya majas lebih sering digunakan didalam karya

BAB V PENUTUP. menjawab pertanyaan dalam rumusan-rumusan masalah terdahulu di 1.2. Hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALISIS TERJEMAHAN KALIMAT DALAM SURAT SPONSOR COMPASS INTERNATIONAL FOUNDATION (KAJIAN IDEOLOGI, METODE, TEKNIK PENERJEMAHAN DAN KUALITASNYA)

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting bagi

Contoh: (1) Tsu : A, a kibun onsenyado da ne korya. (CMCJ. Tsa Wah, nikmatnya scpcrti scdang berlibur ke pemandian air paiias saja (CMCI5:42)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra.

JLT Jurnal Linguistik Terapan Volume 5, Nomor 1, Mei 2015 Politeknik Negeri Malang ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

BAB I PENDAHULUAN. keniscayaan karena kebutuhan informasi dan ilmu pengetahuan yang semakin

Ambhita Dhyaningrum 1, M. R. Nababan 2, Djatmika 3. ABSTRACT

TEKNIK PENERJEMAHAN BSu BSa

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia yang masih belum mempunyai kemampuan untuk. kehidupan sehari-hari baik secara lisan maupun tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat manusia tidak lagi sebagai individu, tetapi sebagai

BAB 4 PENUTUP. dan melakukan wawancara, kesulitan-kesulitan yang dialami oleh mahasiswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan eufemisme organ dan aktifitas seksual yang terdapat pada novel Fifty

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa merupakan alat dalam berkomunikasi. Berbagai macam definisi mengenai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Peranan bahasa sangat penting dalam kegiatan komunikasi di

BAB II LANDASAN TEORI. A. Bahasa Mandarin

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Berdasarkan data-data yang dikumpulkan baik berupa penelitian, jurnal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berkomunikasi kita memerlukan bahasa. Bahasa merupakan alat

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki fungsi yang terpenting yaitu sebagai alat komunikasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, sidang di pengadilan, seminar proposal dan sebagainya.

Analisis Teknik dan Kualitas Terjemahan Istilah Budaya Dalam Film Percy Jackson And The Olympians The Lightning Thief.

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pergeseran makna pada BT, oleh sebab itu seorang penerjemah harus

ANALISIS TERJEMAHAN TINDAK TUTUR ILOKUSI KALIMAT TANYA PADA KOMIK LAND OF BLACK GOLD DAN NEGERI EMAS HITAM

Hosnol Wafa Indra Tjahyadi Fakultas Sastra dan Filsafat Universitas Panca Marga Probolinggo

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

FUNGSI BAHASA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI SEBAGAI KEBUTUHAN POKOK MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. Berbeda dengan sintaksis yang mempelajari bagaimana satuan bahasa terbentuk,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan. Hasil penelitian meliputi; 1) teknik penerjemahan yang diterapkan

ANALISIS TERJEMAHAN PENANDA KOHESI PADA NOVEL DIARY OF A WIMPY KID: CABIN FEVER KARYA JEFF KINNEY KE DALAM BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. bentuk-bentuk tulisan yang lebih bebas. Penerjemah harus berhadapan dan

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

ANALISIS TERJEMAHAN UNGKAPAN EUFEMISME DAN DISFEMISME PADA TEKS BERITA ONLINE BBC

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam memahami konsep mengenai teori kebahasaan, linguistik

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. variasi di dalamnya, yaitu memperhatikan konteks saja (tanpa strategi atau alat

Tindak Ilokusi Ekspresif Dalam Komik Big Bad Wolf: The Baddest Day dan Terjemahannya

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil analisis pada bab IV diperoleh temuan-temuan berupa pola

KAJIAN TERJEMAHAN MODALITAS PADA NOVEL THE APPEAL KARYA JOHN GRISHAM DALAM BAHASA INDONESIA (KAJIAN TERJEMAHAN DENGAN PENDEKATAN SISTEMIK FUNGSIONAL)

BAB I PENDAHULUAN. pergeseran. Pergeseran makna yang belum begitu jauh memungkinkan penutur

TERJEMAHANNYA DALAM SUBTITLE FILM KUNGFU PANDA I

ANALYSIS OF COMPLIMENT SPEECH ACT IN SUBTITLE FILM TWILIGHT SERIES AND TRANSLATION QUALITY

BAB I PENDAHULUAN. orang lain baik menggunakan kata maupun gerakan. Setiap negara pasti memiliki

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran sebagai penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat Indonesia terutama para remaja setelah merebaknya

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama.

Kajian Pragmatik pada Penerjemahan TESIS

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. novel Eomma-reul Buthakhae (2008). Terdapat enam kalimat bermajas metonimia

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan kita sehari-hari tidak pernah terlepas dari percakapan.

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM PEMBELAJARAN SAINS DI SD DOREMI EXCELLENT SCHOOL. oleh: Ni Made Yethi suneli

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa di dunia memiliki gaya bahasa yang spesifik dan unik sesuai

STRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH PRAGMATIK DALAM BUKU PRINCIPLES OF PRAGMATICS KARANGAN GEOFREY LEECH

ANALISIS PERBANDINGAN TEKNIK PENERJEMAHAN ISTILAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat agar terjalin suatu kehidupan yang nyaman. komunitas selalu terlibat dalam pemakaian bahasa, baik dia bertindak

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tingkah laku sosial (social behavior) yang dipakai dalam komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah

PERBANDINGAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MENGANDUNG TUTURAN BERJANJI DALAM DUA VERSI TERJEMAHAN NOVEL A FAREWELL TO ARMS KARYA ERNEST HEMINGWAY TESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses berpikir manusia. Tahap kelanjutan dari proses berpikir

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi yang lebih besar berdasarkan kaidah-kaidah sintaksis atau kalimat yang

Penelitian adalah suatu kerja ilmiah, maka laporan yang harus dibuat harus mengikuti kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah. 1. Penulis laporan harus ta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS CAMPUR KODE DAN GAYA BAHASA SARKASME PADA PEMENTASAN LUDRUK KIRUN CAMPURSARI GOBYOK. Jurnal Ilmiah. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Transkripsi:

109 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan dipaparkan tentang simpulan dan saran yang didapat setelah melakukan analisis data berupa majas ironi dan sarkasme dalam novel The Return of Sherlock Holmes dan terjemahannya. Simpulan dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai kategori majas ironi dan sarkasme, teknik penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahkan majas ironi dan sarkasme, pergeseran majas yang dihasilkan, serta dampaknya terhadap kualitas terjemahannya. Pada bagian akhir, peneliti akan memberikan saran sebagai masukan untuk penelitian-penelitian sejenisnya di bidang penerjemahan. A. Simpulan Analisis majas yang ada dalam novel The Return of Sherlock Holmes dan terjemahannya menunjukkan bahwa novel ini memiliki 67 data. Perolehan data tersebut terbagi menjadi 34 data masuk dalam kategori majas ironi dan 33 data masuk dalam kategori majas sarkasme. Terdapat 3 sub kategori majas ironi, yaitu: Ironical Understatement, Non-ironical Falsehood, dan Ironical Interjection. Sama halnya dengan majas ironi, pada majas sarkasme terdapat 3 sub kategori, yaitu: Illocutionary Sarcasm, Propositional Sarcasm, dan Lexical Sarcasm. Ironical understatement dari kategori majas ironi dan Illocutionary sarcasm dari kategori majas sarkasme merupakan jenis majas yang sering digunakan oleh para pemain sebagai penutur maupun mitra tutur dalam novel tersebut. Banyaknya dugaan dan pemaparan berdasarkan teori dalam proses penyelesaian kasus yang ada, tidak dapat dihindarkan sisipan-sisipan baik majas ironi maupun sarkasme yang digunakan dengan tujuan secara halus maupun kasar memojokkan lawan bicara atau tersangka dalam novel tersebut. Untuk teknik yang digunakan dalam menerjemahkan 67 data baik majas ironi dan sarkasme tersebut, ditemukan 12 jenis teknik penerjemahan yang terbagi menjadi 4 varian teknik penerjemahan, yaitu: varian tunggal, varian kuplet, varian triplet, dan varian kuartet. Total frekuensi kemunculan teknik penerjemahan tersebut adalah sebanyak 133 kali penggunaan. 12 teknik tersebut antara lain teknik kesepadanan lazim muncul sebanyak 57 kali, modulasi muncul sebanyak 12 kali, amplifikasi

110 muncul sebanyak 12 kali, variasi muncul sebanyak 11 kali, transposisi muncul sebanyak 10 kali, kompresi linguistik muncul sebanyak 8 kali, borrowing muncul sebanyak 7 kali, reduksi muncul sebanyak 6 kali, amplifikasi linguistik muncul sebanyak 6 kali, kompensasi muncul sebanyak 2 kali, adaptasi munsul sebanyak 1 kali, dan partikulasi muncul sebanyak 1 kali. Dampak dari penerapan teknik-teknik penerjemahan di atas, menunjukan bahwa penerapan teknik-teknik tersebut mempengaruhi pergeseran majas yang ada. Pergeseran tersebut berupa pergeseran majas menjadi bukan majas sebanyak 25 data yang terdiri dari 10 data majas ironi dan 15 majas sarkasme. Pergeseran hasil terjemahan bergeser menjadi majas lain sebanyak 5 data yang terdiri dari 2 data majas ironi dan 3 majas sarkasme. Namun sebanyak 37 data masih pada bentuk majas ironi dan sarkasme atau tidak bergeser 37 yang terdiri dari 22 majas ironi dan 15 majas sarkasme. Saling terkait, pergeseran yang dihasilkan sebagai dampak dari penerapan teknik penerjemahan juga mempengaruhi kualitas terjemahan. Hasil analisis kuesioner untuk aspek keakuratan, kualitas hasil terjemahan majas ironi dan sarkasme dengan jumlah 41 data termasuk dalam kategori akurat dan 26 data termasuk kategori kurang akurat. Hal ini disebabkan oleh penerapan teknik kesepadanan lazim yang hampir sering digunakan oleh penerjemah dalam proses penerjemahan. Untuk aspek keberterimaan, kualitas 46 data hasil terjemahan majas ironi dan sarkasme termasuk dalam kategori berterima, 20 data masuk kategori kurang berterima, dan 1 data tidak berterima. Berdasarkan analisis rater aspek keberterimaan dari majas ironi dan sarkasme ini dominan masuk dalam kategori berterima karena sebagian besar hasil terjemahan sudah memenuhi kaidah dan mengunakan tata bahasa yang sesuai dengan BSa. Selanjutnya aspek keterbacaan masuk dalam kategori keterbacaan tinggi. Presentasenya adalah 65 data tingkat keterbacaannya tinggi dan 2 data tingkat keterbacaannya sedang. Hasil tersebut diperoleh karena sebagian terjemahan yang ada mudah dipahami dan dimengerti. Bagi responden kaidah dan tata bahasa bukanlah hal utama untuk dipertimbangkan ketika membaca melainkan kemudahan memahami pesan yang ingin disampaikan dalam BSa. Namun demikian dengan presentase yang hampir imbang dalam setiap aspek kualitas terjemahan, nilai rata-rata yang diperoleh secara keseluruhan

111 menunjukan bahwa kualitas terjemahan majas ironi dan sarkasme dalam novel The Return of Sherlock Holmes masuk dalam kategori sedang, yaitu dengan nilai akhir 2,64. Simpulan yang dapat diambil dari keempat aspek tersebut adalah majas ironi dan sarkasme lebih sering diterjemahkan menggunakan teknik kesepadanan lazim dengan tujuan untuk menghasilkan terjemahan yang mudah dipahami dan dimengerti dalam bentuk dan kualitas yang baik. Penerapan teknik ini dikarenakan oleh teknik kesepadanan lazim merupakan teknik yang kontekstual sehingga tepat digunakan untuk menerjemahkan majas ironi dan sarkasme yang sangat terikat dengan konteks baik dalam bentuk ekspresi, tuturan maupun kalimat narasi. Alasan lain karena teknik kesepadananan lazim tidak memberikan dampak pada terjemahannya, yang berarti terjemahan tidak mengalami pergeseran atau terjemahannya tetap sebagai majas ironi ataupun majas sarkasme. Dengan tidak bergesernya majas yang ada dapat dipastikan kualitas terjemahannya baik. Namun, tidak semua majas yang diterjemahkan dengan menggunakan teknik kesepadanan lazim, khususnya apabila dikombinasikan dengan teknik yang lain, akan menghasilkan terjemahan yang baik pula. Terdapat beberapa data yang diterjemahkan dengan perpaduan teknik kesepadanan lazim, amplifikasi, dan kompresi linguistik justru menghasilkan terjemahan yang tidak mengandung unsur majas. Hal ini berarti terjemahan tersebut mengalami pergeseran yang artinya kualitas terjemahan belum tentu baik. Selain itu penerjemah juga menerapkan teknik amplifikasi dalam menerjemahkan majas ironi dan sarkasme dalam novel The Return of Sherlock Holmes. Teknik ini dilakukan dengan tujuan memperjelas maksud dari majas ironi maupun sarkasme yang terdapat dalam BSu. Hasil penerapan teknik amplifikasi, dilihat dari segi makna maupun bentuknya tidak mengalami pergeseran ini. Ada beberapa teknik yang mengakibatkan pergeseran majas namun hanya dalam skala kecil, diantaranya teknik reduksi, transposisi, dan modulasi. Secara garis besar tidak adanya pergeseran bentuk majas maupun maknanya pada terjemahan merupakan suatu hal yang penting dalam penerjemahan majas dan penilaian kualitas terjemahannya.

112 B. Saran Berdasarkan simpulan di atas, berikut beberapa saran bagi penerjemah maupun peneliti lain di bidang ilmu linguistik penerjemahan: 1. Bagi penerjemah Seletah menganalisis data yang ada baik berupa majas ironi dan sarkasme dalam novel The Return of Sherlock Holmes, masih banyak ditemukan hal-hal yang perlu dipertimbangkan penerjemah saat menerjemahkan majas khususnya majas ironi dan sarkasme. Untuk memahami sebuah ungkapan yang mengandung majas hendaknya memperhatikan konteks situasi dan pemilihan kata yang tepat. Teknik yang diterapkan hendaknya juga memperhatikan konteks situasi sehingga dapat menghasilkan terjemahan yang memiliki kualitas terjemahan yang baik. Terkadang pengambilan keputusan sangatlah sulit untuk penerjemah dalam memilih apakah ia harus mempertahankan keakuratan atau keberterimaan suatu terjemahan agar pesan yang ingin disampaikan dapat dengan sepadan dan sesuai dengan BSu. Namun sebagai pedoman, penerjemah hendaknya selalu menyadari prinsip utama penerjemah adalah sebagai suatu kegiatan pengalihan pesan dari BSu ke BSa. 2. Bagi peneliti di bidang ilmu linguistik penerjemahan. Peneliti menyadari bahwa aspek yang diteliti masih pada tataran yang luas dalam meneliti majas ironi dan sarkasme. Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat mengkaji jenis majas lain secara khusus dan detail. Penelitian ini merupakan penelitian produk hasil terjemahan tanpa melibatkan penerjemah secara langsung. Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat melibatkan penerjemah sehingga menghasilan penelitian yang holistik. Selain itu pada penelitian selanjutnya dapat membandingkan hasil terjemahan majas ironi dan sarkasme dari dua penerjemah, hal tersebut bertujuan agar dapat diketahui perbedaan kualitas terjemahan masing-masing penerjemah.

113 Selain itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada penerjemah tentang pentingnya menerjemahakan majas dalam hal ini adalah majas ironi dan sarkasme. Sehingga dapat diketahui adanya maksud yang tersembunyi (sindiran) dalam setiap percakapan penutur dan mitra tutur.