BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan. Hasil penelitian meliputi; 1) teknik penerjemahan yang diterapkan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan. Hasil penelitian meliputi; 1) teknik penerjemahan yang diterapkan"

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini disajikan temuan penelitian yang meliputi hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian meliputi; 1) teknik penerjemahan yang diterapkan dalam penerjemahan ekspresi figuratif metafora, idiom, personifikasi, dan simile, 2) kualitas terjemahan ditinjau dari aspek keakuratan dan keberterimaan, dan 3) dampak penggunaan teknik penerjemahan terhadap keakuratan dan keberterimaan terjemahan. Agar lebih mudah untuk dipahami, temuan-temuan tersebut di atas disajikan secara sistematis. Selanjutnya, bagian pembahasan mengevaluasi teknik penerjemahan yang digunakan dalam penerjemahan ekspresi figuratif metafora, idiom, personifikasi, dan simile, kualitas terjemahan ekspresi tersebut, dan dampak teknik penerjemahan terhadap kualitas terjemahan. Keterkaitan antara ketiga aspek tersebut juga dievaluasi pada bagian ini. A. Hasil Penelitian 1. Teknik Penerjemahan Ekspresi Figuratif Metafora, Idiom, Personifikasi, dan Simile. Dari hasil analisis yang dilakukan, ditemukan 12 teknik penerjemahan pada 176 jumlah data ekspresi figuratif yang ditemukan. Teknik penerjemahan tersebut adalah; penerjemahan harfiah, kesepadanan lazim, kreasi diskursif, kompresi linguistik, modulasi, penghilangan, amplifikasi linguistik, generalisasi, transposisi, partikularisasi, peminjaman (murni dan dinaturalisasi), dan reduksi. 48

2 digilib.uns.ac.id 49 Pada penerjemahan ekspresi figuratif metafora, ditemukan 13 teknik, yaitu; penerjemahan harfiah, kesepadanan lazim, kreasi diskursif, kompresi linguistik, modulasi, penghilangan, amplifikasi linguistik, generalisasi, transposisi, partikularisasi, peminjaman (murni), dan reduksi. Pada penerjemahan ekspresi figuratif idiom, ditemukan 9 teknik, yaitu; penerjemahan harfiah, kesepadanan lazim, kreasi diskursif, kompresi linguistik, modulasi, penghilangan, amplifikasi linguistik, generalisasi, dan transposisi. Sementara itu, penerjemahan ekspresi figuratif personifikasi menggunakan 6 teknik, yaitu; penerjemahan harfiah, modulasi, kompresi linguistik, transposisi, kreasi diskursif, dan peminjaman (dinaturalisasi). Terakhir, penerjemahan ekspresi figuratif simile menggunakan 4 teknik, yaitu; penerjemahan harfiah, kompresi linguistik, amplifikasi linguistik, dan kreasi diskursif. Dari total data penelitian yang berjumlah 176 data, ditemukan pengaplikasian teknik penerjemahan sebanyak 197 kali. Hal tersebut mengindikasikan adanya satu data yang menggunakan dua teknik penerjemahan (dua teknik penerjemahan pada satu data dikenal dengan varian teknik penerjemahan kuplet). Teknik penerjemahan harfiah paling sering diterapkan, dengan frekuensi 54 kali. Penyajian secara lengkap dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 8. Teknik Penerjemahan Ekspresi Figuratif Metafora, Idiom, Personifikasi, dan Simile pada Subtitle Film No. Teknik Penerjemahan Jumlah Persentase 1. Penerjemahan Harfiah % 2. Kesepadanan Lazim % 3. Kreasi Diskursif % 4. Modulasi %

3 digilib.uns.ac.id Kompresi Linguistik % 6. Transposisi 8 4.1% 7. Amplifikasi Linguistik 7 3.5% 8. Generalisasi 6 3.0% 9. Penghilangan 6 3.0% 10. Partikularisasi 3 1.5% 11. Peminjaman 3 1.5% 12. Reduksi 1 0.5% Total % Dari tabel tersebut terlihat bahwa teknik penerjemahan harfiah paling sering ditemukan, yaitu sebanyak 54 kali dengan persentase 27.5%. Teknik selanjutnya yang paling sering ditemukan adalah kesepadanan lazim, sebanyak 46 kali dengan persentase 23.4%. Kemudian ditemukan teknik kreasi diskursif pada 24 data (12.2%), teknik modulasi pada 21 data (10.7%), teknik kompresi linguistik pada 18 data (9.1%), teknik transposisi pada 8 data (4.1%), teknik amplifikasi linguistik pada 7 data (3.5%), teknik generalisasi pada 6 data (3.0%), teknik penghilangan pada 6 data (3.0%), teknik partikularisasi dan peminjaman pada masing-masing 3 data (1.5%), dan teknik reduksi pada 1 data (0.5%). Teknik-teknik penerjemahan tersebut di atas selanjutnya dibahas satu persatu disertai contohnya sebagai berikut: 1.1 Penerjemahan Harfiah (Literal Translation) Keempat jenis ekspresi figuratif (metafora, idiom, personifikasi, dan simile) diterjemahkan dengan teknik penerjemahan harfiah. Jumlah data yang menggunakan teknik penerjemahan harfiah sebanyak 54 data (27.5%). Teknik

4 digilib.uns.ac.id 51 penerjemahan harfiah digunakan secara tunggal dan juga secara bersamaan dengan teknik lainnya. Berikut disajikan beberapa contoh data dengan teknik penerjemahan harfiah: - 008/MET/LIT BSu: You got that far. Z is everything. BSa: Tindakanmu sudah benar. Big Z adalah segalanya. Pada contoh ini, data ekspresi figuratif metafora tepat karena bentuk dan makna ekspresi metafora tersebut dialihkan secara sepadan ke dalam BSa. Selain akurat, ekspresi terjemahannya lazim bagi penutur asli bahasa Indonesia /ID/LIT BSu: Okay, to get back to the competition, BSa: Kembali ke masalah kompetisi. Contoh data ekspresi figuratif idiom yang berupa frasa preposisi di atas get back ekspresi idiom tersebut karena menghasilkan terjemahan yang akurat dan lazim bagi penutur asli bahasa Indonesia /PER/LIT BSu: Did you see that wave hit him? Bsa: Kau lihat ombak itu menggulungnya?

5 digilib.uns.ac.id 52 Contoh tersebut adalah data ekspresi personifikasi yang diterjemahkan that wave hit him - 029/SIM/LIT BSu: He was like a son to me, you know? BSa: Dia bagaikan anakku sendiri. Contoh terakhir adalah data ekspresi figuratif simile yang menggunakan he was like a son to me - hari, sehingga terjemahannya berterima. Berikut ini rekapitulasi data yang menggunakan teknik penerjemahan harfiah: Teknik Penerjemahan Penerjemahan Harfiah Tabel 9. Teknik Penerjemahan Harfiah No Data Jumlah Persentase 008, 009, 012, 017, 019, 027, 029, 031, 039, 041, 046, 051, 053, 056, 067, 068, 069, 070, 071, 072, 075, 077, 080, 092, 093, 101, 106, 110, 112, 114, 116, 119, 121, 123, 124, 125, 126, 129, 134, 136, 141, 146, 150, 153, 157, 159, 161, 165, 166, 169, 171, 172, 173, %

6 digilib.uns.ac.id Kesepadanan Lazim (Established Equivalent) Teknik penerjemahan kesepadanan lazim ditemukan pada 46 data ekspresi (23.4%). Pada sejumlah data tersebut, jenis ekspresi figuratif yang paling banyak menggunakan teknik kesepadanan lazim adalah idiom. Hal ini bersifat wajar karena ekspresi idiom suatu bahasa biasanya mempunyai padanan lazimnya yang dikenal di dalam bahasa lainnya. Teknik ini digunakan secara tunggal dan juga secara bersamaan dengan teknik lainnya. Berikut disajikan dua contoh data yang menerapkan teknik penerjemahan kesepadanan lazim: - 081/MET/EST BSu: Beautiful dream. BSa: Mimpi yang indah. Contoh di atas adalah ekspresi figuratif metafora yang menerapkan teknik beautiful dream menerj beautiful - 004/ID/EST BSu: Can I get in line now to not see it? BSa: Aku boleh antri untuk tak melihatnya?

7 digilib.uns.ac.id 54 Contoh data 004 adalah data ekspresi idiom yang menerapkan teknik get in line familiar bagi penutur asli bahasa Indonesia. Penggunaan teknik kesepadanan lazim untuk data ekspresi idiom nomor 004 merupakan hal yang tepat karena penggunaan teknik lain akan menyebabkan pergeseran / distorsi makna. Berikut ini rekapitulasi data yang menggunakan teknik kesepadanan lazim: Teknik Penerjemahan Kesepadanan Lazim Tabel 10. Teknik Kesepadanan Lazim No Data Jumlah Persentase 001, 002, 003, 004, 014, 015, 016, 024, 034, 037, 043, 047, 048, 052, 054, 058, 061, 066, 081, 082, 083, 084, 087, 090, 094, 095, 099, 102, 103, 104, 109, 113, 117, 118, 122, 128, 130, 132, 133, 138, 139, 143, 144, 145, 160, 167, % 1.3 Kreasi Diskursif (Discursive Creation) Data yang menerapkan teknik kreasi diskursif berjumlah total 24 data (12.2%). Penerapan teknik penerjemahan ini menyebabkan pergeseran makna dari BSu ke BSa. Namun makna terjemahan tersebut masih relevan dengan konteks yang ada. Berikut ini disajikan beberapa contoh data yang menerapkan teknik kreasi diskursif: - 025/MET/DISC BSu: You just wouldn't make it out of your mouth.

8 digilib.uns.ac.id 55 BSa: Kau hanya tak bisa melakukannya. Contoh t make it out of your mouth makna, terjemahan tersebut terasa kurang akurat. Namun dari segi keberterimaan, daripada menerjemahkannya secara harfiah relevan dengan konteks situasi yang terjadi /ID/DISC BSu: Did he get smoked? BSa: Apa dia dibantai? Pada contoh di atas, ekspresi figu get smoked Cody, mempunyai sifat buruk, suka mengganggu, dan sangat tidak menyukai Cody. Dia sangat senang saat mendengar bahwa Cody gagal memenangkan trofi selancar did he get smoked? situasi tersebut mendorong penerjemah menggunakan - 074/PER/DISC-NAT.BOR BSu: I hope the cameras are rolling BSa: Kuharap kameranya hidup

9 digilib.uns.ac.id 56 Data ekspresi personifikasi pada contoh di atas diterjemahkan dengan the camera are rolling dipilih karena sebagian penutur bahasa Indonesia sering menggunakan kata tersebut untuk mendeskripsikan kondisi benda / barang, khususnya benda elektronik yang masih berfungsi dan masih bisa dinyalakan, seperti televisi, komputer, kulkas, dan lainlain /SIM/LING.COM-DISC BSu: It's not like I'm, like, the underdog. BSa: Aku kan bukan pemula. Contoh data nomor 079 menunjukkan penerapan teknik kreasi diskursif yang digunakan secara bersama-sama dengan teknik kompresi linguistik untuk menerjemahkan dat pergeseran bentuk dan makna. Ekspresi simile diterjemahkan ke bentuk nonsubtitle, maka kasus seperti ini bersifat wajar dalam lingkup subtitling.. Berikut ini rekapitulasi data yang menggunakan teknik kreasi diskursif: Teknik Penerjemahan Kreasi Diskursif Tabel 11. Teknik Kreasi Diskursif No Data Jumlah Persentase 020, 023, 025, 048, 049, 050, 054, 057, %

10 digilib.uns.ac.id , 069, 072, 074, 077, 079, 088, 097, 111, 120, 148, 162, 164, 168, 174, 176, 1.4 Modulasi (Modulation) Beberapa data terjemahan ekspresi figuratif pada penelitian ini menerapkan teknik penerjemahan modulasi. Penerapan teknik modulasi mengubah sudut pandang atau fokus pada ekspresi terjemahannya. Jumlah data yang menerapkan teknik modulasi adalah 21 data (10.7%). Beberapa contoh data disajikan di bawah ini: - 010/MET/MOD BSu: They invented the ocean for him BSa: Laut diciptakan untuknya. Pada contoh ekspresi metafora ini, sudut pandang subyek pada BSu, yaitu kata, dilesapkan. Hal itu mengakibatkan klausa ekspresi BSa menjadi pasif karena subyek dilesapkan. Pelesapan itu disebabkan oleh kesulitan mencari padanan kata Pada budaya penutur bahasa Indonesia, kepercayaan yang dipegang adalah bahwa pencipta dunia dan seisinya, termasuk lautan, adalah Tuhan yang bersifat e. Terjemahan ini kurang akurat, namun lebih berterima untuk penutur asli bahasa they - 096/ID/MOD

11 digilib.uns.ac.id 58 BSu: take you back to North Beach. BSa: Ikuti ini, kau akan sampai di pantai utara. Pada contoh data ekspresi idiom ini, sudut pandang pelaku diubah, dari yang sebelumnya pada penggunaan praktis bahasa Indonesia sehari-hari, penutur asli bahasa Indonesia terbiasa dengan subyek orang / benda hidup / animate inanimate animate lebih berterima bagi orang Indonesia daripada subyek benda mati / tidak bergerak / inanimate /PER/MOD BSu: The stress is killing me. I don't know how much longer I can last. BSa: Stress membuatku tersiksa. Entah berapa lagi bisa tahan. Teknik modulasi yang diterapkan pada ekspresi personifikasi di contoh ini menghasilkan perubahan secara leksikal dan struktural pada kalimat terjemahan yang dihasilkan. Secara leksikal, pilihan kata bergeser dari yang seharusnya terjemahannya menjadi jenis kalimat kausatif. Berikut ini rekapitulasi data yang menggunakan teknik modulasi: Tabel 12. Teknik Modulasi Teknik No Data Jumlah Persentase Penerjemahan Modulasi 005, 010, 011, 023, 028, 035, 044, 062, % 064, 067, 068, 078, 085, 086, 089, 096,

12 digilib.uns.ac.id , 135, 140, 155, 158, 1.5 Kompresi Linguistik (Linguistic Compression) Teknik penerjemahan kompresi linguistik adalah teknik yang mengambil intisari makna tuturan BSu ke dalam BSa dengan tidak mengubah makna intinya. Jumlah data yang menerapkan teknik ini sebanyak 18 data (9.1%). Keempat jenis ekspresi figuratif yang diteliti menerapkan teknik ini pada beberapa sampel datanya. Di bawah ini akan disajikan beberapa contoh data yang menggunakan teknik kompresi linguistik, disertai penjelasan singkatnya: - 156/MET/LING.COM BSu: Bsa: Mungkin kau akan berhasil meraih pialamu. Contoh di atas adalah jenis data ekspresi figuratif metafora yang menerapkan teknik kompresi linguistik. Hal itu menyebabkan beberapa kata yang menyusun ekspresi figuratif BSu yang dirasa kurang penting dihilangkan, seperti but hey take home stupid stupid yang bernama Lani untuk menyindir Cody yang menganggap kemenangan atau meraih piala pada lomba selancar adalah segalanya /ID/LING.COM BSu: Our surfers will be facing off with BSa: Peselancar kita harus menghadapi

13 digilib.uns.ac.id 60 Pada contoh data ekspresi idiom di atas, teknik kompresi linguistik be facing of with semacam ini sangat berguna saat menerjemahkan subtitle karena menghemat penggunaan ruang dan memudahkan pembaca sasaran memahami hasil terjemahannya /PER/LING.COM BSu: the excitement is definitely building here on Pen Gu Island. kegembiraan memuncak di Pulau Pen Gu ini. Pada data jenis personifikasi ini, penggunaan teknik kompresi linguistik membuat definitely here - 018/SIM/LING.COM BSu: I know it sounds cocky for saying that, but, I mean, I am, like the best. BSa: Aku tahu kedengarannya sombong tapi aku yang terbaik. Pada contoh ekspresi simile ini, penerapan teknik kompresi linguistik berhasil mensintesa makna BSu ke dalam BSa. Bagian yang dihilangkan adalah for saying that I mean like Berikut ini rekapitulasi data yang menggunakan teknik kompresi linguistik: Teknik Penerjemahan Tabel 13. Teknik Kompresi Linguistik No Data Jumlah Persentase

14 digilib.uns.ac.id 61 Kompresi Linguistik 018, 026, 032, 036, 059, 063, 065, 073, 079, 089, 105, 108, 109, 126, 137, 154, 156, 163, 18 data 9.1% 1.6 Transposisi (Transposition) Jumlah keseluruhan data yang menerapkan teknik transposisi sebanyak 8 data (4.1%). Jenis ekspresi yang menggunakan teknik ini adalah metafora, idiom, dan personifikasi. Sementara jenis ekspresi simile pada penelitian ini tidak ada yang menerapkan teknik penerjemahan transposisi. Di bawah ini disajikan beberapa contoh data yang menerapkan teknik transposisi dan penjelasan singkatnya: - 098/MET/TRANS BSu: You lose it during a contest, s a goner. BSa: Kalau lepas saat kontes, akan hilang selamanya. a goner metafora ini berhasil mengalihkan pesan secara akurat dan berterima bagi penutur asli bahasa Indonesia /ID/TRANS work up BSu: I worked my way up from the sardine pile, then to the mackerel pile... BSa: Aku kerja keras work up pada data di atas yang berkategori frasa preposisi (prepositional phrase

15 digilib.uns.ac.id 62 komposisinya, terjadi perubahan kelas kata dari preposisi up berjenis frasa preposisi biasanya terjemahannya bergeser menjadi ekspresi nonfiguratif / literal. Agar lebih lazim atau sesuai dengan kaidah BSa, seharusnya kata - Berikut ini rekapitulasi data yang menggunakan teknik transposisi: Tabel 14. Teknik Transposisi Teknik No Data Jumlah Persentase Penerjemahan Transposisi 021, 028, 035, 040, 098, 100, 155, 170, 8 4.1% 1.7 Amplifikasi Linguistik (Linguistic Amplification) Jumlah data yang menerapkan teknik amplifikasi linguistik berjumlah 7 data (3.5%). Dari jumlah tersebut, 4 data merupakan idiom, 2 data berjenis simile, dan 1 data berjenis metafora. Sementara itu untuk jenis personifikasi tidak menggunakan teknik ini. Berikut ini disajikan beberapa contoh data yang menerapkan teknik amplifikasi linguistik: - 147/MET/LING.AMP BSu: BSa: Akan ada pertumpahan darah. Ekspre

16 digilib.uns.ac.id 63 pengalihan pesannya menjadi kurang akurat dan tidak lazim pada BSa. Bisa disimpulkan, penggunaan teknik amplifikasi linguistik di sini sudah tepat /ID/LING.AMP BSu: You never want to get in there and BSa: Kau tak ingin ke sana dan help them out menambah informasi pesan dengan tidak mengubah makna intinya. Hal ini bertujuan untuk membantu para pembaca sasaran untuk lebih memahami makna ekspresi tersebut /SIM/LING.AMP BSu: It was like a dinner and a show. BSa: Jadinya seperti makan malam dengan hiburan tarian. untuk menyesuaikan terjemahan dengan konteksnya. Saat itu konteksnya adalah Chicken Joe yang menganggap para kanibal menari-nari untuk menghiburnya. Padahal yang terjadi sesungguhnya adalah para kanibal itu menari untuk merayakan keberhasilan mereka menangkap mangsa yang akan dijadikan makan malam.

17 digilib.uns.ac.id 64 linguistik: Berikut ini rekapitulasi data yang menggunakan teknik amplifikasi Teknik Penerjemahan Amplifikasi Linguistik Tabel 15. Teknik Amplifikasi Linguistik No Data Jumlah Persentase 038, 060, 127, 128, 130, 142, 147, 7 3.5% 1.8 Generalisasi (Generalization) Jumlah data yang menerapkan teknik penerjemahan generalisasi sebanyak 6 data (3%). Dari 6 data tersebut, 3 data merupakan jenis metafora dan 3 data lainnya merupakan jenis idiom. Berikut ini masing-masing diberikan satu contoh data untuk kedua jenis ekspresi figuratif tersebut: - 101/MET/LIT-GEN BSu: Help me up so I can kick your butt. BSa: Bantu aku naik. Supaya aku bisa menghajarmu. so I can kick your butt -alih ir mengingat bahwa pembaca sasaran subtitle film ini adalah anak-anak. Ekspresi - 013/ID/GEN BSu: He walked up to

18 digilib.uns.ac.id 65 BSa: Dia bisa mendatangi siapapun. walked up to walked up to dengan berbagai cara, contohnya yaitu; dengan berlari, bersepeda, naik mobil, bahkan dengan cara merangkak. Berikut ini rekapitulasi data yang menggunakan teknik generalisasi: Teknik Penerjemahan Generalisasi 007, 013, 045, 076, 101, 115, Tabel 16. Teknik Generalisasi No Data Jumlah Persentase 6 3.0% 1.9 Penghilangan (Deletion) Penerapan teknik ini menyebabkan ekspresi yang termasuk data pada BSu dihilangkan secara total di dalam BSa. Hal tersebut dilakukan karena banyak faktor, salah satunya adalah karena tidak adanya padanan di dalam BSa. Pada data penelitian ini, teknik penerjemahan penghilangan diterapkan pada 6 data (3%) ekspresi figuratif. Dari hasil analisis bisa diketahui bahwa teknik penghilangan diterapkan pada 3 data metafora dan 3 data idiom. Di bawah ini disajikan masing-masing satu contoh untuk kedua jenis data tersebut yang menerapkan teknik penghilangan: - 055/MET/DEL BSu: Step on it, fish sticks!

19 digilib.uns.ac.id 66 BSa: - fish sticks Fish sticks dengan bentuk tongkat / stik. Makanan tersebut lazim ditemukan di daerah asal penutur BSu, namun jarang atau bahkan tidak ada di Indonesia /ID/DEL BSu: Up till recent times, You had your old dudes. Your hang-six cats. BSa: - hang-six cats rasal dari dunia selancar. Ekspresi hang-ten cats dengan posisi berdiri di bagian ujung depan papan selancar, seperti hampir jatuh. Ekspresi semacam ini termasuk keunikan materi budaya BSu yang tidak ada padanannya di dalam BSa, sehingga penerjemah kesulitan mengalihkan pesannya. Berikut ini rekapitulasi data yang menggunakan teknik penghilangan: Tabel 17. Teknik Penghilangan Teknik No Data Jumlah Persentase Penerjemahan Penghilangan 006, 055, 091, 107, 131, 152, 6 3.0% 1.10 Partikularisasi (Particularization) Teknik penerjemahan partikularisasi merupakan kebalikan dari teknik generalisasi. Teknik ini mengalihkan pesan atau makna BSu ke BSa dengan

20 digilib.uns.ac.id 67 menggunakan pilihan kata / frasa yang bersifat lebih khusus (subordinat). Berikut disajikan dua contoh data yang menggunakan teknik partikularisasi: - 022/MET/PART BSu: I mean, shirking his responsibilities. BSa: Dia di laut seharian. Mengacuhkan tanggung jawabnya. Data ekspresi metafora di atas menerapkan teknik partikularisasi pada in the water all day water / frasa subordinat, seperti; air laut, danau, sungai, waduk, kolam renang, dan lain sebagainya. Secara kontekstual, maknanya tersampaikan, meskipun menghasilkan terjemahan yang kurang sepadan /MET/PART BSu: It was a heart thing, you know? BSa: Ini mengenai rasa sayang. heart thing lain sebagainya. Berikut ini rekapitulasi data yang menggunakan teknik partikularisasi: Tabel 18. Teknik Partikularisasi Teknik No Data Jumlah Persentase Penerjemahan Partikularisasi 022, 030, %

21 digilib.uns.ac.id Peminjaman (Borrowing) Teknik penerjemahan peminjaman dibagi menjadi dua; peminjaman murni (pure borrowing) dan peminjaman dinaturalisasi (naturalized borrowing). Jumlah total data yang menggunakan teknik peminjaman murni berjumlah 2 data, sementara yang menggunakan teknik peminjaman dinaturalisasi berjumlah 1 data. Berikut ini disajikan masing-masing satu contoh data untuk kedua jenis teknik peminjaman di atas: - 149/MET/PUR.BOR BSu: The Wipeout King the wipeout king di dalam BSa. Hal ini dikarenakan adanya kemungkinan kerancuan makna dan ketidaksesuaian terhadap konteks yang ada jika diterjemahkan secara literal. Seandainya ekspresi pecu - ekspresi ini, meskipun sepadan, namun tidak sesuai dengan wipeout gagal saat berselancar karena tersapu oleh ombak pantai. Peselancar yang sering the wipeout king - 074/PER/DISC-NAT.BOR BSu: I hope the cameras are rolling BSa: Kuharap kameranya hidup, karena kau pasti mau

22 digilib.uns.ac.id 69 Teknik peminjaman pada contoh di atas termasuk jenis peminjaman yang camera bahasa Indonesia. Berikut ini rekapitulasi data yang menggunakan teknik peminjaman: Teknik Penerjemahan Peminjaman - Murni - Dinaturalisasi Tabel 19. Teknik Peminjaman No Data Jumlah Persentase - 033, % - 0.5% Total 3 1.5% 1.12 Reduksi (Reduction) Teknik reduksi diterapkan pada 1 data (0.5%), yaitu pada data ekspresi yang berjenis metafora. Berikut ini data yang menerapkan teknik reduksi: - 151/MET/RED BSu: Thank you! Reggie Belafonte. Little guy, big hair, big thoughts, big heart. BSa: Terima kasih. Reggie Belafonte. Pria kecil dengan rambut, pikiran, dan hati besar. big untuk menghemat penggunaan ruang (sesuai aturan subtitling), namun penerjemah tidak bisa menangkap maksud si penulis dengan makna repetisi tersebut. Pengulangan satu kata big termasuk dalam gaya palilogia, yaitu perangkat retoris

23 digilib.uns.ac.id 70 yang mengulang / merepetisi satu kata saja dalam sebuah kalimat ( Sebaiknya penerjemah lebih kritis terhadap gaya bahasa yang digunakan oleh penulis sehingga bisa menghasilkan produk terjemahan yang lebih berkualitas. Berikut ini rekapitulasi data yang menggunakan teknik reduksi: Tabel 20. Teknik Reduksi Teknik No Data Jumlah Persentase Penerjemahan Reduksi % 2. Kualitas Terjemahan Ekspresi Figuratif Metafora, Idiom, Personifikasi, dan Simile. Kualitas terjemahan pada data-data penelitian ini dinilai dari dua aspek, yaitu aspek keakuratan dan keberterimaan. Tingkat keterbacaan tidak diikutsertakan karena kurang relevan dengan teks subtitle film. Pada penerjemahan film, pemahaman terhadap konteks tidak bisa dilakukan jika hanya membaca teks subtitle-nya, namun juga harus melalui gambar visualnya. Sebagai contohnya adalah film-film bisu seperti film kuno Charlie Chaplin, film animasi modern Shaun The Sheep dan Larva, tetap bisa dipahami alur cerita dan konteksnya meskipun penonton tidak membaca dialog atau teks sama sekali pada film tersebut. Teks subtitle juga berbentuk fragmen-fragmen yang tidak akan membentuk satu kesatuan atau bacaan yang utuh dan koheren seperti pada buku cerita atau novel meskipun kalimat-kalimatnya disusun secara kronologis. Disamping itu,

24 digilib.uns.ac.id 71 Nababan (2012) menyatakan bahwa hingga saat ini indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat keterbacaan suatu teks masih perlu dipertanyakan keandalannya. Hal-hal tersebut di atas mendasari peneliti untuk tidak mengikutsertakan aspek keterbacaan untuk mengukur kualitas terjemahan subtitle film pada penelitian ini. Penilaian kualitas terjemahan didapat dengan melakukan kalkulasi hasil penilaian kuesioner tentang keakuratan dan keberterimaan yang diisi oleh tiga orang raters ahli. 2.1 Keakuratan Berdasarkan pada skala penilaian untuk keakuratan yang digunakan dalam penelitian ini, keakuratan dibagi menjadi tiga kategori terjemahan, yaitu; terjemahan akurat, terjemahan kurang akurat, dan terjemahan tidak akurat. Terjemahan dikatakan akurat jika makna ekspresi figuratif BSu dialihkan ke dalam BSa tanpa ada distorsi makna. Terjemahan dikatakan kurang akurat jika makna ekspresi figuratif BSu dialihkan secara akurat, namun ada distorsi dan reduksi makna yang mengganggu keutuhan pesan. Terakhir, terjemahan dianggap tidak akurat jika makna ekspresi figuratif BSu tidak dialihkan secara akurat, dan / atau bahkan dihilangkan di dalam BSa. Untuk terjemahan akurat, skala penilaianya berada pada rentang skor 2,4-3,0. Sedangkan untuk terjemahan kurang akurat, rentang skor untuk datanya adalah 1,7-2,3. Terakhir, rentang skor data terjemahan yang tidak akurat adalah 1,0-1, Terjemahan Akurat

25 digilib.uns.ac.id 72 Dari total data yang berjumlah 176, data yang termasuk dalam kategori terjemahan akurat mencapai 128 data (72.7%). Berikut ini beberapa contoh data yang termasuk kategori terjemahan akurat: - 017/MET/LIT BSu: I want to get out of here, and this is my ticket out. BSa: Aku mau pergi dari sini. Ini adalah tiketku. Data ekspresi metafora di atas termasuk dalam kategori terjemahan yang akurat. Tidak ada distorsi makna yang terjadi pada contoh data di atas. Ketiga raters memberikan nilai 3 karena bentuk dan makna BSu diterjemahkan secara sepadan ke dalam BSa (bentuk figuratif BSu dipertahankan di dalam BSa) /ID/EST BSu: Cut it out, Glen. Stop, man. BSa: Hentikan, Glen. Data ekspresi idiom di atas juga termasuk dalam kategori terjemahan yang akurat. Ketiga raters memberikan nilai 3. Meskipun terjadi pergeseran bentuk, dari figuratif idiom menjadi non-figuratif, namun pengalihan pesannya akurat dan tidak ada distorsi makna yang terjadi dalam terjemahannya /PER/LIT BSu: Let the wave carry you! BSa: Biarkan ombaknya membawamu. Contoh di atas adalah data yang berjenis personifikasi. Terjemahan di atas mendapatkan nilai 3 dari ketiga raters. Bentuk figuratif dan makna BSu dialihkan dengan akurat ke dalam BSa.

26 digilib.uns.ac.id /SIM/LIT BSu: He was like a son to me, you know? BSa: Dia bagaikan anakku sendiri. Contoh terakhir ini adalah data ekspresi jenis simile yang diterjemahkan secara akurat. Karena bentuk dan maknanya dialihkan secara akurat, maka ketiga raters he was like a son to me sehingga tidak ada masalah dalam menerjemahkan ekspresi tersebut dalam bahasa Berikut ini rekapitulasi data yang termasuk kategori terjemahan akurat: Tabel 21. Terjemahan Akurat Keakuratan No Data Jumlah Persentase Akurat 001, 002, 003, 004, 008, 010, 012, 013, 015, 016, 017, 018, 020, 021, 024, 025, 026, 027, 029, 033, 034, 038, 040, 041, 042, 043, 044, 045, 051, 052, 056, 057, 058, 059, 060, 061, 062, 063, 064, 065, 068, 069, 070, 071, 072, 074, 076, 077, 078, 080, 081, 082, 083, 084, 085, 086, 087, 088, 089, 090, 093, 094, 095, 096, 098, 101, 102, 103, 104, 105, 106, 108, 110, 114, 115, 117, 118, 120, 121, 122, 124, 125, 126, 127, 128, 129, 130, 132, 133, 134, 135, 136, 137, 138, 139, 140, 141, 142, 143, 144, 145, 146, 147, 148, 149, 150, 151, 153, 154, 155, 156, 158, 160, 161, 162, 163, 164, 165, 166, 167, 168, 169, 170, 171, 172, 173, 175, 176, %

27 digilib.uns.ac.id Terjemahan Kurang Akurat Jumlah data yang termasuk dalam kategori terjemahan kurang akurat mencapai 42 data (23.9%). Berikut ini disajikan beberapa contoh data yang termasuk dalam kategori terjemahan kurang akurat: - 073/MET/LING.COM BSu: e. BSa: Ini akan jadi ombak terbaik. ekspresi metafora yang tersegmentasi pada ekspresi dunia selancar. Hal tersebut menyebabkan masalah tersendiri dalam penerjemahan. Ekspresi BSa direduksi yang membuat keutuhan pesan BSu kurang tersampaikan dalam BSa. Ketiga raters memberikan nilai yang berbeda-beda terhadap terjemahan ini; rater pertama memberikan nilai 1, rater ke dua memberikan nilai 3, dan rater terakhir memberikan nilai /ID/LING.COM BSu: our surfer will be facing off with BSa: Peselancar kita harus menghadapi Ekspresi idiom BSu will be facing off with will with direduksi sehingga mengurangi tingkat keakuratan terjemahan.

28 digilib.uns.ac.id /SIM/LING.COM-DISC BSu: BSa: Aku kan bukan pemula. Ekspresi simile di atas mendapatkan nilai 2 dari dua orang raters, sementara satu rater underdog ka novice beginner rookie Berikut ini rekapitulasi data yang termasuk kategori terjemahan kurang akurat: Tabel 22. Terjemahan Kurang Akurat Keakuratan No Data Jumlah Persentase Kurang Akurat 005, 007, 009, 011, 014, 019, 022, 028, 030, 031, 032, 035, 036, 037, 039, 046, 047, 048, 049, 050, 053, 054, 066, 067, 073, 075, 079, 092, 097, 099, 100, 109, 111, 112, 113, 116, 119, 123, 152, 157, 159, 174, % Terjemahan Tidak Akurat Data yang termasuk terjemahan tidak akurat dengan rentang skor 1,0-1,6 pada penelitian ini berjumlah 6 data (3.4%). Berikut ini disajikan dua contoh data yang termasuk kategori terjemahan tidak akurat: - 055/MET/DEL BSu: Step on it, fish sticks! BSa: -

29 digilib.uns.ac.id 76 Penerapan teknik penghilangan membuat pengalihan pesannya menjadi fish sticks BSa melalui fish sticks cara memasaknya dengan cara di goreng garing (deep fried); terakhir, bentuknya seperti tongkat / stik. Dari analisis tersebut, alih-alih menghilangkannya, penerjemah bisa menyimpulkannya dan mencari padanannya /ID/MOD-DISC BSu: He needs to step up and be a man. BSa: Terimalah tanggung jawabmu. Terjemahan pada contoh data di atas mendapatkan dua nilai 1 dan satu nilai 2 dari para raters. Tidak ada satu kata atau satu frasa pun yang diterjemahkan secara akurat. Selain terjadi distorsi makna, bentuknya juga berubah dari ekspresi figuratif menjadi non-figuratif. akurat: Berikut ini rekapitulasi data yang termasuk kategori terjemahan tidak Tabel 23. Terjemahan Tidak Akurat Keakuratan No Data Jumlah Persentase Tidak Akurat 006, 023, 055, 091, 107, 131, 6 3.4% 2.2 Keberterimaan Berdasarkan pada skala penilaian untuk keberterimaan yang digunakan dalam penelitian ini, keberterimaan dibagi menjadi tiga kategori; terjemahan

30 digilib.uns.ac.id 77 berterima, terjemahan kurang berterima, dan terjemahan tidak berterima. Terjemahan ekspresi figuratif metafora, idiom, personifikasi, dan simile dikatakan berterima jika terasa natural, yaitu unit-unit linguistik yang digunakan dalam ekspresi terjemahan sesuai dengan kaidah BSa. Terjemahan ekspresi figuratif metafora, idiom, personifikasi, dan simile dikatakan kurang berterima jika ada kesalahan dalam pilihan kata dan kesalahan gramatikal dalam ekspresi terjemahan. Terakhir, terjemahan ekspresi figuratif metafora, idiom, personifikasi, dan simile dianggap tidak berterima jika terasa tidak natural, yaitu unit-unit linguistik yang digunakan dalam ekspresi terjemahan tidak sesuai dengan kaidah BSa. Untuk terjemahan berterima, skala penilaianya berada pada rentang skor 2,4-3,0. Sedangkan untuk terjemahan kurang berterima, rentang skor untuk datanya adalah 1,7-2,3. Terakhir, rentang skor data terjemahan yang tidak berterima adalah 1,0-1, Terjemahan Berterima Dari total data yang berjumlah 176, data yang termasuk dalam kategori terjemahan berterima mencapai 138 data (78.4%). Berikut ini beberapa contoh data yang termasuk kategori terjemahan berterima: - 008/MET/LIT BSu: You got that far. Z is everything. BSa: Tindakanmu sudah benar. Big Z adalah segalanya. Contoh data ekspresi metafora di atas mendapatkan penilaian 3 dari ketiga raters. Z is everything

31 digilib.uns.ac.id 78 digunakan dalam bahasa Indonesia. Disamping itu, tidak ada kesalahan gramatikal pada terjemahan tersebut, sehingga hasil terjemahannya berterima /ID/EST BSu: never give up jangan menyerah berfungsi sebagai nasehat. Meskipun bentuknya bergeser menjadi ungkapan nonfiguratif, namun terjemahannya terasa natural dan tidak ada kesalahan gramatikal pada terjemahannya. Ketiga raters memberikan skor 3 untuk tingkat keberterimaan terjemahan tersebut /PER/LIT BSu: Let the wave carry you! BSa: Biarkan ombaknya membawamu. Contoh data ekspresi personifikasi tersebut juga berterima; selain maknanya dialihkan dengan akurat ke BSa, bentuknya figuratifnya juga dipertahankan dengan jenis yang sama pula. Ketiga raters memberikan penilaian 3 untuk tingkat keberterimaan data nomor /SIM/LING.COM BSu: BSa: Lumayan, rasanya seperti ayam.

32 digilib.uns.ac.id 79 bahasa Indonesia, sehingga dinilai berterima oleh ketiga raters. Pilihan kata pada BSa terasa natural dan tidak ada kesalahan gramatikal pada terjemahannya. Ketiga raters juga memberikan penilaian 3 untuk tingkat keberterimaan data di atas. Berikut ini rekapitulasi data yang termasuk kategori terjemahan berterima: Tabel 24. Terjemahan Berterima Keberterimaan No Data Jumlah Persentase Berterima 001, 002, 003, 004, 005, 008, 010, 012, 013, 015, 016, 017, 018, 020, 021, 024, 025, 026, 027, 029, 030, 034, 037, 038, 040, 041, 042, 043, 044, 045, 046, 047, 048, 049, 051, 052, 054, 056, 057, 058, 059, 060, 061, 062, 063, 064, 065, 068, 069, 070, 071, 072, 074, 076, 077, 078, 079, 080, 081, 082, 083, 084, 085, 086, 087, 088, 089, 090, 093, 094, 095, 096, 098, 101, 102, 103, 104, 105, 106, 108, 109, 110, 111, 114, 115, 117, 118, 120, 121, 122, 124, 125, 126, 127, 128, 129, 130, 132, 133, 134, 135, 136, 137, 138, 139, 140, 141, 142, 143, 144, 145, 146, 147, 148, 149, 150, 151, 153, 154, 155, 156, 158, 160, 161, 162, 163, 164, 165, 166, 167, 168, 169, 170, 171, 172, 173, 175, 176, %

33 digilib.uns.ac.id Terjemahan Kurang Berterima Dari total data yang berjumlah 176, data yang termasuk dalam kategori terjemahan kurang berterima mencapai 35 data (19.9%). Berikut ini beberapa contoh data yang termasuk kategori terjemahan kurang berterima: - 011/MET/MOD BSu: Man, it was the biggest thing that ever happened here. BSa: Dia hal terhebat yang pernah datang ke sini. it adalah kata ganti orang ketiga tunggal, sehingga tidak koheren jika diikuti dengan raters memberikan nilai 2, sedangkan satu rater memberikan nilai 3 untuk tingkat keberterimaan terjemahan tersebut /ID/MOD-DISC BSu: He needs to step up and be a man. BSa: Terimalah tanggung jawabmu. Pada data di atas, terjadi pergeseran bentuk dari ekspresi figuratif idiom menjadi ekspresi non-figuratif. Selain bentuknya bergeser, struktur kalimat juga berubah, dari kalimat dengan subyek menjadi kalimat imperatif. Salah satu rater beranggapan perubahan struktur kalimat tersebut mempengaruhi tingkat keberterimaan terjemahan. Terjemahan yang lebih berterima adalah (dengan Rater tersebut

34 digilib.uns.ac.id 81 memberikan penilaian 1, sementara kedua raters yang lain tidak mempermasalahkan hal tersebut dan memberikan skor 3. berterima: Berikut ini rekapitulasi data yang termasuk kategori terjemahan kurang Tabel 25. Terjemahan Kurang Berterima Keberterimaan No Data Jumlah Persentase Kurang Berterima 006, 007, 014, 023, 032, 035, 036, 009, 011, 019, 022, 028, 031, 033, 039, 050, 053, 055, 066, 067, 073, 075, 092, 097, 099, 100, 112, 113, 116, 119, 123, 152, 157, 159, 174, % Terjemahan Tidak Berterima Dari hasil analisis, diketahui jumlah data yang termasuk kategori terjemahan tidak berterima sebanyak 3 data (1,7%). Dari 3 data tersebut, 1 data berjenis ekspresi metafora dan 2 data lainnya berjenis idiom. Untuk data ekspresi personifikasi dan simile tidak ditemukan yang termasuk kategori terjemahan tidak berterima. Ketiga data yang dikategorikan sebagai terjemahan tidak berterima adalah sebagai berikut: - 131/MET/DEL BSu: This is insane! BSa: - Ketiga raters memberikan skor 1 untuk data di atas. Konteks situasi untuk data tersebut adalah sebagai berikut; Cody, tokoh utama film Up, saat itu

35 digilib.uns.ac.id 82 diberi kejutan oleh Lani dengan menuruni lorong gua rahasia dengan berselancar menggunakan sejenis daun besar. Karena terlalu bersemangat dan kegirangan, this is insane sepadan untuk mengalihkan seruan tersebut ke dalam BSa, sebagai contohnya; this is insane menghilangkannya /ID/DEL BSu: BSa: - kembali tidak diterjemahkan ke dalam running low I pada umumnya sesuatu yang menipis atau bisa habis adalah benda/barang. Ketiga raters memberikan skor 1 untuk data ini /ID/DEL BSu: They just go for it BSa: - Ekspresi idiom pada data 107 tidak diterjemahkan ke dalam BSa oleh go for it bisa dialihkan ke dalam BSu dengan - non- -ekspresi

36 digilib.uns.ac.id 83 bahasa Indonesia lainnya yang akurat dan berterima untuk ekspre go for it raters kembali memberikan skor 1 untuk data ini. berterima: Berikut ini rekapitulasi data yang termasuk kategori terjemahan tidak Tabel 26. Terjemahan Tidak Berterima Keberterimaan No Data Jumlah Persentase Tidak Berterima 091, 107, % 3. Dampak Teknik Penerjemahan terhadap Kualitas Terjemahan Ekspresi Figuratif Metafora, Idiom, Personifikasi, dan Simile. Penggunaan teknik penerjemahan berdampak pada kualitas terjemahan pada tataran mikro suatu teks atau wacana; dari aspek keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan. Dengan beberapa alasan yang sudah dijelaskan sebelumnya, penilaian kualitas terjemahan pada penelitian ini hanya berdasar pada aspek keakuratan dan keberterimaan. Pada penelitian ini, dampak teknik penerjemahan terhadap kualitas terjemahan diketahui dengan cara menganalisis satu-persatu teknik penerjemahan dan kualitas terjemahan yang dihasilkan dari penerapan masing-masing teknik tersebut. Dari total 13 teknik penerjemahan yang ditemukan, setiap teknik dianalisis dan dibahas mengenai dampaknya terhadap kualitas terjemahan data penelitian ekspresi figuratif. Berikut ini adalah rekapitulasi dampak teknik penerjemahan terhadap kualitas terjemahan:

37 digilib.uns.ac.id 84 Tabel 27. Dampak Teknik Penerjemahan Terhadap Kualitas Terjemahan No. Kualitas Teknik Penerjemahan Jumlah Data Keakuratan Keberterimaan A KA TA B KB TB 1. Penerjemahan Harfiah 2 Kesepadanan Lazim 3. Kreasi Diskursif 4. Modulasi Kompresi Linguistik 6. Transposisi Amplifikasi Linguistik 8. Generalisasi Penghilangan Partikularisasi Peminjaman Reduksi JUMLAH (71.1%) 50 (25.4%) 7 (3.5%) 154 (78.2%) 40 (20.3%) 3 (1.5%) Dampak Teknik Penerjemahan Harfiah

38 digilib.uns.ac.id 85 Dari jumlah total penerapan teknik penerjemahan ekspresi figuratif pada subtitle film sejumlah 197 kali, diketahui bahwa teknik penerjemahan harfiah paling sering diterapkan dengan frekuensi 54 kali (27.5%). Teknik penerjemahan harfiah paling sering diterapkan pada jenis data metafora dengan frekuensi 40 kali. Bisa disimpulkan penerjemah menerapkan teknik ini untuk memecahkan kendala dalam penerjemahan jenis ekspresi metafora. Dari aspek keakuratan, penerapan teknik penerjemahan harfiah menghasilkan 39 (72.2%) data akurat, 15 (27.8%) data kurang akurat, dan tidak ditemukan data yang tidak akurat. Berikut ini disajikan beberapa contoh data akurat yang menerapkan teknik penerjemahan harfiah: - 008/MET/LIT BSu: You got that far. Z is everything BSa: Tindakanmu sudah benar. Big Z adalah segalanya /ID/LIT BSu: Okay, to get back to the competition, BSa: Kembali ke masalah kompetisi /SIM/LIT BSu: He was like a son to me, you know? BSa: Dia bagaikan anakku sendiri /PER/LIT BSu: Did you see that wave hit him? BSa: Kau lihat ombak itu menggulungnya?

39 digilib.uns.ac.id 86 Keempat contoh data di atas merupakan data akurat yang menerapkan teknik penerjemahan harfiah. Bentuk figuratif untuk ekspresi metafora, simile, dan personifikasi pada contoh data di atas dipertahankan ke dalam BSa sehingga menghasilkan terjemahan yang akurat. Sementara untuk ekspresi idiom yang berjenis frasa preposisi dialihkan ke BSa menjadi ekspresi non-figuratif, namun hal tersebut tidak mengurangi keakuratan terjemahan. Mempertahankan bentuk figuratif frasa preposisi idiom pada BSa adalah hal yang mustahil karena tidak ada idiom BSa yang berbentuk frasa preposisi. Contoh data kurang akurat yang menerapkan teknik penerjemahan harfiah adalah sebagai berikut: - 009/MET/LIT BSu: Big Z is surfing. BSa: Dia adalah berselancar /MET/LIT BSu: y a contest for second place BSa: Ini hanya perebutan juara 2. Data-data ekspresi metafora di atas mendapatkan penilaian kurang akurat dari raters. Untuk data 009, membandingkan seseorang dengan sebuah aktifitas merupakan sesuatu yang kurang lazim. Untuk itu, penerjemah seharusnya bisa Big Z is surfing mempertahankan bentuk figuratif dengan pengalihan pesan akurat, penerjemah surfing data 1

40 digilib.uns.ac.id 87 Sementara jika dilihat dari aspek keberterimaan, penerapan teknik ini menghasilkan 40 (74.1%) data berterima, 14 (25.9%) data kurang berterima, dan tidak ada data yang tidak berterima. Berikut ini disajikan beberapa contoh data yang berterima: - 069/MET/LIT-DISC BSu: Little guys rule! BSa: Ayo orang kecil! - 056/ID/LIT BSu: Teamwork always pays off BSa: Kerjasama tim selalu menghasilkan - 051/SIM/LIT BSu: Just once I want to feel like a winner. BSa: Meskipun hanya sekali, aku mau merasakan menjadi juara /PER/LIT BSu: You let the tool do the work. You see? BSa: Kau biarkan alatnya yang bekerja. Kau lihat? Dari keempat contoh jenis ekspresi di atas, hanya satu jenis ekspresi yang mempertahankan bentuk figuratifnya, yaitu data 124 yang berjenis personifikasi. Contoh data terjemahan metafora 069, idiom 056, dan simile 051 tidak mempertahankan bentuk figuratifnya, namun tetap berterima. Dari hal ini bisa

41 digilib.uns.ac.id 88 ditarik kesimpulan bahwa penerapan teknik penerjemahan harfiah dari bentuk figuratif BSu ke bentuk non-figuratif BSa bisa menghasilkan terjemahan yang berterima. Hal tersebut sesuai dengan aturan penerjemahan, kesetiaan pada amanat BSu didahulukan daripada gaya bahasa / style. Contoh data yang kurang berterima dari hasil penerapan teknik penerjemahan harfiah sebagai berikut: - 009/MET/LIT BSu: Big Z is surfing. BSa: Dia adalah berselancar /MET/LIT BSu: You want to kill yourself, go ahead. BSa: Kalau kau mau membunuh dirimu sendiri terserah, - 123/MET/LIT BSu: Now, remember,, see, somewhere. BSa: Sekarang, ingat. Papannya sudah ada disini. Pada data nomor 009, kekurangberterimaan terjadi karena menerjemahkan surfing kata kerja pada struktur bahasa Indonesia menjadi predikat dalam kalimat. Pada go ahead berkurang. Pada data 123, kurangnya informasi pada BSa membuat terjemahan

42 digilib.uns.ac.id 89 informasinya menjadi jelas bagi pembaca sasaran. Berikut ini adalah tabel dampak teknik penerjemahan harfiah terhadap kualitas terjemahan: Tabel 28. Dampak Teknik Penerjemahan Harfiah Teknik Penerjemahan Penerjemahan Harfiah Jumlah 54 Data Keakuratan Kualitas Keberterimaan A KA TA B KB TB 39 (72.2%) 15 (27.8%) - 40 (74.1%) 14 (25.9%) Dampak Teknik Kesepadanan Lazim Teknik kesepadanan lazim digunakan dengan frekuensi sebanyak 46 kali (23.4%). Teknik ini digunakan untuk dua jenis ekspresi figuratif, yaitu jenis metafora dan idiom, namun penerjemah paling sering menerapkannya untuk menerjemahkan ekspresi idiom dengan frekuensi 35 kali. Sebagian besar ekspresi idiom pada penelitian ini berbentuk frasa preposisi yang mempunyai padanan lazimnya dalam bahasa Indonesia, meskipun bentuknya menjadi ekspresi nonfiguratif. Padanan lazim tersebut mampu menghasilkan terjemahan yang berkualitas, dengan tingkat keakuratan dan keberterimaan tinggi. Dari aspek keakuratan, ditemukan sebanyak 37 data (80.4%) akurat, 9 data (19.6%) kurang akurat, 0 data tidak akurat. Berikut ini adalah contoh untuk terjemahan yang akurat: - 015/ID/EST BSu: give up

43 digilib.uns.ac.id 90 menyerah - 024/ID/EST BSu: Got to runaway from responsibility and life. BSa: Menghindari tanggung jawab dan hidup /ID/EST BSu: Hold on! BSa: Tunggu! Ketiga data ekspresi idiom semuanya berbentuk frasa preposisi. Meskipun bentuk figuratif idiomnya tidak bisa dipertahankan pada BSa, namun idiom frasa preposisi pada BSu tersebut berhasil diterjemahkan secara akurat ke BSa menggunakan teknik kesepadanan lazim. Contoh data yang kurang akurat dari hasil penerapan teknik kesepadanan lazim sebagai berikut /ID/EST BSu: giving me a shot now, Ma. BSa: Ia akan memberiku kesempatan /ID/EST during a competition with up-and-coming surfer Tank Evans. baru, Tank Evans. Data nomor 047 adalah sedikit dari data idiom yang tidak berbentuk frasa preposisi. Data tersebut mempunyai give someone a shot berupa klausa imperatif, namun penambahan subyek boleh dilakukan karena tidak a

44 digilib.uns.ac.id 91 membuat terjemahannya menjadi kurang akurat. Sementara itu pada data 066, up-and-coming karena batasan ruang dan waktu penerjemahan subtitle, maka penerjemah inilah yang membuat terjemahan data ekspresi figuratif data 066 menjadi kurang akurat. Dilihat dari aspek keberterimaan, penerapan teknik kesepadanan lazim dengan frekuensi 46 kali menghasilkan terjemahan berterima sejumlah 42 data (91.3%) dan terjemahan kurang berterima sejumlah 4 data (8.7%). Data tidak berterima tidak ditemukan dalam penerapan teknik kesepadanan lazim. Beberapa contoh data yang termasuk terjemahan berterima adalah sebagai berikut: - 043/ID/EST BSu: look for them. BSa: Dia tak mencari mereka /ID/EST BSu: Hold on! BSa: Tunggu! - 058/ID/EST BSu: Slater, Machado., bros? BSa: Slater, Muchato, apa kabar? Ketiga data di atas berjenis idiom yang termasuk terjemahan berterima. Dua data, 043 dan 052, berbentuk frasa preposisi, sedangkan data nomor 058

45 digilib.uns.ac.id 92 berbentuk klausa. Meskipun bentuk idiom BSu bermacam-macam, namun biasanya BSu yang merupakan bahasa Inggris mempunyai padanan lazimnya pada BSa yang merupakan bahasa Indonesia. Teknik kesepadanan lazim sesuai untuk diterapkan dalam penerjemahan ekspresi figuratif idiom, meskipun sebagian besar bentuk idiom BSu-nya berubah menjadi ekspresi non-figuratif pada BSa. Contoh data yang masuk dalam kategori data kurang berterima adalah sebagai berikut: - 066/ID/EST during a competition with up-and-coming surfer Tank Evans. baru, Tank Evans /ID/EST BSu: sitting on there? BSa: kau tahu apa yang kau duduki ini? - 113/ID/EST BSu: talking about? BSa: Kau mengerti maksudku? Data 066 kurang berterima karena ada padanan yang lebih lazim untuk up-and-coming figuratifnya juga berhasil dipertahankan. Data 099 kurang berterima karena berhubungan struktur kalimat bahasa Inggris, bentuk continuous tense. Struktur continuous Kasus yang sama terjadi pada data nomor 113, struktur kalimat continuous bisa dipertahankan sehingga ekspresi BSa-

46 digilib.uns.ac.id 93 Berikut ini adalah tabel dampak teknik kesepadanan lazim terhadap kualitas terjemahan: Tabel 29. Dampak Teknik Kesepadanan Lazim Teknik Penerjemahan Kesepadanan Lazim Jumlah 46 Data Keakuratan Kualitas Keberterimaan A KA TA B KB TB 37 (80.4%) 9 (19.6%) - 42 (91.3%) 4 (8.7%) Dampak Teknik Kreasi Diskursif Teknik kreasi diskursif diterapkan dengan frekuensi sebanyak 24 (12.2%) kali. Sebagian besar data yang menerapkan teknik kreasi diskursif berjenis metafora, sebanyak 14 data. Penerapan teknik ini pada ekspresi figuratif metafora memungkinkan penerjemah untuk melakukan variasi bentuk dan makna dalam menerjemahkan metafora, dengan catatan hasil terjemahan masih mempunyai relevansi dengan konteks yang ada. Dilihat dari segi keakuratan, teknik kreasi diskursif menghasilkan 15 data (62.5%) akurat, 8 data (33.3%) kurang akurat, dan 1 data (4.2%) tidak akurat. Contoh data akurat sebagai berikut: - 025/MET/DISC BSu: mouth. BSa: Kau hanya tak bisa melakukannya /MET/LING.COM-DISC BSu: BSa: Banyak sekali orang yang harus diawasi. Tak boleh ceroboh.

47 digilib.uns.ac.id /MET/LIT-DISC BSu: Little guys rule! BSa; Ayo orang kecil! Ketiga contoh data di atas merupakan hasil penerapan teknik kreasi diskursif. Ketiganya tidak diterjemahkan dengan padanan kata / frasa yang tepat, namun menghasilkan terjemahan yang akurat. Fenomena semacam ini disebabkan oleh kemungkinan terjemahan yang tidak akurat dan ambigu jika dipaksakan diterjemahkan dengan padanan yang ada. Sebagai contoh pada data 069, ekpsresi little guys rule tidak akurat dan melenceng dari konteks y little guys rule ekspresi untuk menyemangati. Contoh data yang kurang akurat hasil penerapan teknik kreasi diskursif sebagai berikut: - 097/MET/DISC BSu: I. BSa: Aku tak bisa kembali ke pantai. Aku tak bisa pulang MET/DISC BSu: Got a little sand in your egg sac there, fella. BSa: Banyak pasir di perutmu /ID/DISC BSu: Tough break, kid. BSa: Lupakanlah, nak.

48 digilib.uns.ac.id 95 condong ke pengungkapan perasaan malu daripada pengungkapan ketidakmampuan. Terjemahan akan lebih akurat jika ekspresi BSa-nya menjadi, little sand tough break penerjemah menggunakan teknik kesepadanan lazim. Data tidak akurat dalam penerapan teknik kreasi diskursif adalah data nomor 023 (023/ID/MOD-DISC), yaitu; BSu: He needs to step up and be a man. BSa: Terimalah tanggung jawabmu. Ketidakakuratan pada data idiom di atas terjadi karena data idiom lebih baik diterjemahkan dengan padanan yang sudah lazim. Selain itu, hasil terjemahan juga tidak sesuai dengan konteksnya, karena saat itu si pembicara, Glen, sedang menggumam sendiri (menggunakan kalimat tidak langsung / indirect speech). Namun pada ekspresi BSa kalimatnya menjadi kalimat langsung (direct speech), seolah-olah lawan bicaranya ada di depannya. Sementara itu, dilihat dari aspek keberterimaan, penerapan teknik kreasi diskursif menghasilkan data berterima sebanyak 20 data (83.3%), data kurang berterima sebanyak 4 data (16.7%), dan tidak ada data yang tidak berterima.

49 digilib.uns.ac.id 96 Berikut ini disajikan beberapa contoh data yang berterima hasil penerapan teknik kreasi diskursif /MET/EST-DISC BSu: We had a sweet swell yesterday. BSa: ombaknya besar kemarin /MET/LIT-DISC BSu: BSa: Aku akan menaiki ombaknya dengan kepalamu! - 057/ID/DISC BSu: Right on, dude. BSa: Mantabbb sweet swell idak lazim pada pemakaian bahasa Indonesia sehari- chum the water with your head tersebut sekilas tampak tidak sepadan, namun relevan dengan konteksnya. Ekspresi tersebut diutarakan oleh Tank Evans saat berselancar sebagai nada ancaman untuk menggertak dan menakut-nakuti musuhnya, yaitu Cody. Ekspresi right on mempunyai fungsi sebagai kata seru / interjection

TEKNIK PENERJEMAHAN BSu BSa

TEKNIK PENERJEMAHAN BSu BSa TEKNIK PENERJEMAHAN Teknik penerjemahan ialah cara yang digunakan untuk mengalihkan pesan dari ke, diterapkan pada tataran kata, frasa, klausa maupun kalimat. Menurut Molina dan Albir (2002), teknik penerjemahan

Lebih terperinci

Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas Maret Surakarta

Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas Maret Surakarta KAJIAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MEREPRESENTASIKAN TUTURAN PELANGGARAN MAKSIM PADA SUBTITLE FILM THE QUEEN (KAJIAN TERJEMAHAN DENGAN PENDEKATAN PRAGMATIK) Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 109 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan dipaparkan tentang simpulan dan saran yang didapat setelah melakukan analisis data berupa majas ironi dan sarkasme dalam novel The Return of Sherlock Holmes dan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN digilib.uns.ac.id BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini terdiri atas dua subbab yaitu simpulan dan saran. Bagian simpulan memaparkan tentang keseluruhan hasil penelitian secara garis besar yang meliputi strategi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bab ini terdiri dari dua bagian, yaitu simpulan dan saran. Simpulan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bab ini terdiri dari dua bagian, yaitu simpulan dan saran. Simpulan 282 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini terdiri dari dua bagian, yaitu simpulan dan saran. Simpulan menyajikan keseluruhan hasil penelitian ini, yakni maksim prinsip kerjasama (cooperative principles) dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Bahasa Mandarin

BAB II LANDASAN TEORI. A. Bahasa Mandarin BAB II LANDASAN TEORI A. Bahasa Mandarin 1. Definisi Bahasa Mandarin Bahasa mandarin merupakan salah satu bahasa yang paling sering bei digunakan di dunia ini. Dalam pengertian luas, Mandarin berarti 北

Lebih terperinci

TEKNIK PENERJEMAHAN METAFORA, SIMILE, DAN PERSONIFIKASI DALAM NOVEL THE KITE RUNNER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN TESIS

TEKNIK PENERJEMAHAN METAFORA, SIMILE, DAN PERSONIFIKASI DALAM NOVEL THE KITE RUNNER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN TESIS 1 TEKNIK PENERJEMAHAN METAFORA, SIMILE, DAN PERSONIFIKASI DALAM NOVEL THE KITE RUNNER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Lebih terperinci

Jika aku pernah melakukan itu, saya pikir saya akan mendapat serangan jantung! Tidak pernah mengalami kesulitan mendapatkan apa yang saya inginkan,

Jika aku pernah melakukan itu, saya pikir saya akan mendapat serangan jantung! Tidak pernah mengalami kesulitan mendapatkan apa yang saya inginkan, Heart Attack Putting my defenses up, Cause I don't wanna fall in love. Never put my love out on the line, Never said yes to the right guy, Never had trouble getting what I want, But when it comes to you

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini menarik minat pemerhati bahasa khususnya di bidang penerjemahan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini menarik minat pemerhati bahasa khususnya di bidang penerjemahan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan adanya festival film yang memberikan penghargaan untuk kategori film bahasa asing terbaik dapat menambah manfaat pemakaian lebih dari satu bahasa dalam sebuah

Lebih terperinci

digunakan paling banyak pada kedua fungsi ilokusi tersebut adalah padanan mapan. Sebanyak 26 data dengan teknik padanan mapan ditemukan pada fungsi

digunakan paling banyak pada kedua fungsi ilokusi tersebut adalah padanan mapan. Sebanyak 26 data dengan teknik padanan mapan ditemukan pada fungsi digilib.uns.ac.id 174 Berdasarkan tabel tersebut diatas, dapat diketahui bahwa data dengan jenis tuturan asertif merupakan jenis tuturan yang paling sering muncul. Sedangkan pada jenis tuturan ini, fungsi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, penulis akan memberikan kesimpulan serta saran berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab sebelumnya. 5.1 Kesimpulan 5.1.1

Lebih terperinci

Lesson 21: Who. Pelajaran 21: Siapa

Lesson 21: Who. Pelajaran 21: Siapa Lesson 21: Who Pelajaran 21: Siapa Reading (Membaca) Who are your friends? (Siapa temanmu?) Who is your new boss? (Siapa bos barumu?) Who is your English teacher? (Siapa guru Bahasa Inggrismu?) Who was

Lebih terperinci

Lesson 23: How. Pelajaran 23: Bagaimana

Lesson 23: How. Pelajaran 23: Bagaimana Lesson 23: How Pelajaran 23: Bagaimana Reading (Membaca) How are you? (Bagaimana kabarmu?) How are your parents? (Bagaimana kabar orang tuamu?) How was the interview? (Bagaimana wawancaranya?) How is your

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian penerjemahan yang bersifat deskriptif kualitatif dan merupakan studi kasus terpancang. Disebut sebagai penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB 6 PENUTUP. Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan

BAB 6 PENUTUP. Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan 192 BAB 6 PENUTUP Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan kewajaran (Larson, 1989:53). Ketepatan berarti bahwa terjemahan harus menyampaikan pesan sesuai dengan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dirasakannya melalui hasil karya tulisnya kepada para pembacanya. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. yang dirasakannya melalui hasil karya tulisnya kepada para pembacanya. Banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komik merupakan salah satu karya sastra. Dengan membaca karya sastra termasuk melakukan proses komunikasi antara pengarang dengan pembaca. Pengarang komik ingin menyampaikan

Lebih terperinci

Who are talking in the dialog? Bruce. Erick. Ericks sister. Bruce and Erick. E. Kunci Jawaban : D. Pembahasan Teks :

Who are talking in the dialog? Bruce. Erick. Ericks sister. Bruce and Erick. E. Kunci Jawaban : D. Pembahasan Teks : 1. SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 8LATIHAN SOAL CHAPTER 8 By the way, you are still going to look around, arent you? Who are talking in the dialog? Bruce Erick Ericks sister Bruce and Erick Kunci

Lebih terperinci

Lesson 63: Reported speech. Pelajaran 63: Pidato Laporan

Lesson 63: Reported speech. Pelajaran 63: Pidato Laporan Lesson 63: Reported speech Pelajaran 63: Pidato Laporan Reading (Membaca) He told me that he would come. (Dia bilang kepadaku dia akan datang.) She said that she would be fine. (Dia berkata bahwa dia akan

Lebih terperinci

TEKNIK PENERJEMAHAN DAN TINGKAT KEWAJARAN TINDAK TUTUR KELUHAN DALAM FILM A MAN APART TAYANGAN TELEVISI DAN CD TESIS IDAWATI SITUMORANG /LNG

TEKNIK PENERJEMAHAN DAN TINGKAT KEWAJARAN TINDAK TUTUR KELUHAN DALAM FILM A MAN APART TAYANGAN TELEVISI DAN CD TESIS IDAWATI SITUMORANG /LNG TEKNIK PENERJEMAHAN DAN TINGKAT KEWAJARAN TINDAK TUTUR KELUHAN DALAM FILM A MAN APART TAYANGAN TELEVISI DAN CD TESIS Oleh IDAWATI SITUMORANG 127009036/LNG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian penerjemahan yang bersifat deskriptif-kualitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian penerjemahan yang bersifat deskriptif-kualitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian penerjemahan yang bersifat deskriptif-kualitatif dengan studi kasus terpancang. Penelitian ini disebut penelitian kualitatif

Lebih terperinci

English for Tourism Lesson 14 The Tour Guide (continued)

English for Tourism Lesson 14 The Tour Guide (continued) English for Tourism Lesson 14 The Tour Guide (continued) Pelajaran 14: Pemandu Wisata (lanjutan) L1 Juni Tampi: Eng: Bahasa Inggris Pariwisata English for Tourism L1: Pelajaran ke- 14. Pemandu Wisata (lanjutan).

Lebih terperinci

I've learned so much from you. "Number One For Me" Now I'm trying to do it too. Love my kid the way you do. I was a foolish little child

I've learned so much from you. Number One For Me Now I'm trying to do it too. Love my kid the way you do. I was a foolish little child "Number One For Me" I've learned so much from you Now I'm trying to do it too I was a foolish little child Love my kid the way you do Crazy things I used to do And all the pain I put you through [Chorus]

Lebih terperinci

Lesson 22: Why. Pelajaran 22: Mengapa

Lesson 22: Why. Pelajaran 22: Mengapa Lesson 22: Why Pelajaran 22: Mengapa Reading (Membaca) Why are you tired? (Mengapa kamu lelah?) Why is your boss angry? (Mengapa bosmu marah?) Why was he late? (Kenapa dia terlambat?) Why did she go there?

Lebih terperinci

Lesson 24: Prepositions of Time. (in, on, at, for, during, before, after) Pelajaran 24: Kata Depan untuk Keterangan Waktu

Lesson 24: Prepositions of Time. (in, on, at, for, during, before, after) Pelajaran 24: Kata Depan untuk Keterangan Waktu Lesson 24: Prepositions of Time (in, on, at, for, during, before, after) Pelajaran 24: Kata Depan untuk Keterangan Waktu Cara menggunakan preposisi waktu Reading (Membaca) I was born in 2000. ( Saya lahir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara verbal. Tentunya ilmu bahasa atau sering disebut linguistik memiliki cabangcabang ilmu bahasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak. kegiatan manusia yang tidak disertai oleh bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak. kegiatan manusia yang tidak disertai oleh bahasa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berkomunikasi antar manusia dibutuhkan bahasa yang disepakati oleh pengguna bahasa itu sendiri. Bahasa mempunyai keterikatan dan keterkaitan dalam kehidupan manusia.

Lebih terperinci

Lesson 26: Prepositions of inter-place. (across, inside, outside, behind, beside, between) Pelajaran 26: Preposisi antar-tempat

Lesson 26: Prepositions of inter-place. (across, inside, outside, behind, beside, between) Pelajaran 26: Preposisi antar-tempat Lesson 26: Prepositions of inter-place (across, inside, outside, behind, beside, between) Pelajaran 26: Preposisi antar-tempat Cara menggunakan preposisi antar-tempat. Reading (Membaca) He traveled across

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Verba Aksi Verba aksi adalah kata kerja yang menyatakan perbuatan atau tindakan, atau yang menyatakan perbuatan, tindakan, gerak, keadaan dan terjadinya sesuatu (Keraf,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Berdasarkan data-data yang dikumpulkan baik berupa penelitian, jurnal

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Berdasarkan data-data yang dikumpulkan baik berupa penelitian, jurnal BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang dikumpulkan baik berupa penelitian, jurnal maupun hasil penelitian lainnya, ditemukan beberapa penelitian

Lebih terperinci

Lesson 66: Indirect questions. Pelajaran 66: Pertanyaan Tidak Langsung

Lesson 66: Indirect questions. Pelajaran 66: Pertanyaan Tidak Langsung Lesson 66: Indirect questions Pelajaran 66: Pertanyaan Tidak Langsung Reading (Membaca) Could you tell me where she went? (Bisakah kamu beritahu aku kemana dia pergi?) Do you know how I can get to the

Lebih terperinci

Lesson 19: What. Pelajaran 19: Apakah

Lesson 19: What. Pelajaran 19: Apakah Lesson 19: What Pelajaran 19: Apakah Reading (Membaca) What is it? (Apakah ini?) What is your name? (Saiapa namamu?) What is the answer? (Apakah jawabannya?) What was that? (Apakah itu tadi?) What do you

Lebih terperinci

Lesson 19: What. Pelajaran 19: Apakah

Lesson 19: What. Pelajaran 19: Apakah Lesson 19: What Pelajaran 19: Apakah Reading (Membaca) What is it? (Apakah ini?) What is your name? (Saiapa namamu?) What is the answer? (Apakah jawabannya?) What was that? (Apakah itu tadi?) What do you

Lebih terperinci

Lesson 26: Prepositions of inter-place. (across, inside, outside, behind, beside, between) Pelajaran 26: Preposisi antar-tempat

Lesson 26: Prepositions of inter-place. (across, inside, outside, behind, beside, between) Pelajaran 26: Preposisi antar-tempat Lesson 26: Prepositions of inter-place (across, inside, outside, behind, beside, between) Pelajaran 26: Preposisi antar-tempat Cara menggunakan preposisi antar-tempat. Reading (Membaca) You must go across

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam menggunakan bahasa saat berkomunikasi baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Di dalam berbahasa,

Lebih terperinci

I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu.

I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu. I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu. Misal: Verb 1 (infinitive), Verb 2, dan Verb 3. Contoh penggunaan tenses : 1. Saya belajar di

Lebih terperinci

JLT Jurnal Linguistik Terapan Volume 5, Nomor 1, Mei 2015 Politeknik Negeri Malang ISSN:

JLT Jurnal Linguistik Terapan Volume 5, Nomor 1, Mei 2015 Politeknik Negeri Malang ISSN: JLT Jurnal Linguistik Terapan Volume 5, Nomor 1, Mei 2015 Politeknik Negeri Malang ISSN: 2088-2025 ANALISIS TEKNIK DAN KUALITAS TERJEMAHAN TINDAK TUTUR MEMPROTES DALAM NOVEL STEALING HOME (HATI YANG TERENGGUT)

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 7LATIHAN SOAL CHAPTER 7

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 7LATIHAN SOAL CHAPTER 7 SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 7LATIHAN SOAL CHAPTER 7 1. Grandpas Birthday What is the topic of the text? Birthday party Birthday cake Happy birthday Grandpas birthday Kunci Jawaban : D Bacaan tersebut

Lebih terperinci

Analisis Teknik dan Kualitas Terjemahan Istilah Budaya Dalam Film Percy Jackson And The Olympians The Lightning Thief.

Analisis Teknik dan Kualitas Terjemahan Istilah Budaya Dalam Film Percy Jackson And The Olympians The Lightning Thief. Analisis Teknik dan Kualitas Terjemahan Istilah Budaya Dalam Film Percy Jackson And The Olympians The Lightning Thief. TESIS Di susun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan eufemisme organ dan aktifitas seksual yang terdapat pada novel Fifty

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan eufemisme organ dan aktifitas seksual yang terdapat pada novel Fifty BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sasaran penelitian ini merupakan eufemisme organ dan aktifitas seksual yang terdapat pada novel

Lebih terperinci

Lesson 28: Other Prepositions. (by, about, like, of, with, without) Pelajaran 28: Preposisi Lain. Cara menggunakan preposisi lainnya.

Lesson 28: Other Prepositions. (by, about, like, of, with, without) Pelajaran 28: Preposisi Lain. Cara menggunakan preposisi lainnya. Lesson 28: Other Prepositions (by, about, like, of, with, without) Pelajaran 28: Preposisi Lain Cara menggunakan preposisi lainnya. Reading (Membaca) I go to school by bus. ( Saya pergi ke sekolah dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbeda dengan sintaksis yang mempelajari bagaimana satuan bahasa terbentuk,

BAB I PENDAHULUAN. Berbeda dengan sintaksis yang mempelajari bagaimana satuan bahasa terbentuk, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam mempelajari bahasa Inggris terutama yang berkenaan dengan makna yang terkandung dalam setiap unsur suatu bahasa, semantik merupakan ilmu yang menjadi pengukur

Lebih terperinci

TERJEMAHANNYA DALAM SUBTITLE FILM KUNGFU PANDA I

TERJEMAHANNYA DALAM SUBTITLE FILM KUNGFU PANDA I ANALISIS IMPERATIVE SENTENCES DAN KUALITAS TERJEMAHANNYA DALAM SUBTITLE FILM KUNGFU PANDA I TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Linguistik Penerjemahan

Lebih terperinci

Lesson 65: Causative verbs: let/make/have/get Pelajaran 65: Kata Kerja Kausatif: let/make/have/get

Lesson 65: Causative verbs: let/make/have/get Pelajaran 65: Kata Kerja Kausatif: let/make/have/get Lesson 65: Causative verbs: let/make/have/get Pelajaran 65: Kata Kerja Kausatif: let/make/have/get Reading (Membaca) Let him go to the concert. (Biarkan dia perdi ke konser.) Make him tell the truth. (Buat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bahasa memiliki peranan penting dalam hal berkomunikasi. Fungsi penting dari bahasa adalah menyampaikan pesan dengan baik secara verbal atau tulisan. Pesan yang disampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat Indonesia terutama para remaja setelah merebaknya

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat Indonesia terutama para remaja setelah merebaknya BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Akhir-akhir ini segala hal yang berkaitan dengan Korea menjadi begitu diminati oleh masyarakat Indonesia terutama para remaja setelah merebaknya Korean wave (Gelombang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Bogdan and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Bogdan and BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Bogdan and Taylor (1975) menjelaskan definisi metode kualitatif yaitu: qualitative methodologies

Lebih terperinci

Lesson 27: Prepositions of Direction. (from, to, into, onto, away from) Pelajaran 27: Kata Depan untuk Arah

Lesson 27: Prepositions of Direction. (from, to, into, onto, away from) Pelajaran 27: Kata Depan untuk Arah Lesson 27: Prepositions of Direction (from, to, into, onto, away from) Pelajaran 27: Kata Depan untuk Arah Bagaimana Menggunakan Kata Depan untuk Arah Reading (Membaca) I come from Austria. ( Saya datang

Lebih terperinci

THE MAP OF MUKO-MUKO DISTRICT

THE MAP OF MUKO-MUKO DISTRICT THE MAP OF MUKO-MUKO DISTRICT APPENDICES A. Questionnaires Form : Name (Nama) : Age (Usia) : Address (Alamat) : Job (Pekerjaan) : Tolong terjemahkan ke dalam Bahasa Muko-Muko! (Please translate to Muko-Muko

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 11Latihan Soal 11.1

SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 11Latihan Soal 11.1 SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 11Latihan Soal 11.1 1. Manager : You look very exhausted.... to take a rest? Tina : OK, thanks, Sir. What about Are you like Do you order Would you like Kunci Jawaban

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 4Latihan Soal 4.1. Since the first publishing 3 weeks ago, there have been over 500 copies sold.

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 4Latihan Soal 4.1. Since the first publishing 3 weeks ago, there have been over 500 copies sold. 1. Farhan : So, how many copies have been sold this far? Yola : Thank God. Many people seem to like it very much. SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 4Latihan Soal 4.1 Since the first publishing 3 weeks

Lebih terperinci

ANALISIS TERJEMAHAN PENANDA KOHESI PADA NOVEL DIARY OF A WIMPY KID: CABIN FEVER KARYA JEFF KINNEY KE DALAM BAHASA INDONESIA

ANALISIS TERJEMAHAN PENANDA KOHESI PADA NOVEL DIARY OF A WIMPY KID: CABIN FEVER KARYA JEFF KINNEY KE DALAM BAHASA INDONESIA ANALISIS TERJEMAHAN PENANDA KOHESI PADA NOVEL DIARY OF A WIMPY KID: CABIN FEVER KARYA JEFF KINNEY KE DALAM BAHASA INDONESIA Norma Noviana 1 ; M.R. Nababan 2 ; Riyadi Santosa 3 1,2,3 Universitas Sebelas

Lebih terperinci

PENGANTAR PENGERTIAN IDIOM

PENGANTAR PENGERTIAN IDIOM PENGANTAR Dalam sebuah bahasa pastilah penuturnya mempunyai ungkapan-ungkapan tertentu untuk menunjukkan sebuah hal. Sesuatu tidaklah selalu diungkapkan secara denotatif atau terang-terangan tetapi bisa

Lebih terperinci

Lesson 70: Questions. Pelajaran 70: Pertanyaan

Lesson 70: Questions. Pelajaran 70: Pertanyaan Lesson 70: Questions Pelajaran 70: Pertanyaan Reading (Membaca) Is your job easy? (Apakah pekerjaanmu mudah?) Has he finished eating? (Apakah dia sudah selesai makan?) Will it keep raining? (Akankah ini

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 6LATIHAN SOAL CHAPTER 6

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 6LATIHAN SOAL CHAPTER 6 SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 6LATIHAN SOAL CHAPTER 6 1. A Smart Parrot Where does the story happen? London Puerto Rico Jakarta Buenos Aires Dijelaskan dalam kalimat pertama paragraf 1: A man in

Lebih terperinci

Lesson 35: Gerund 2. Pelajaran 35: Gerund 2

Lesson 35: Gerund 2. Pelajaran 35: Gerund 2 Lesson 35: Gerund 2 Pelajaran 35: Gerund 2 Reading (Membaca) His job is driving a bus. ( Pekerjaannya adalah mengemudikan bus ) Thank you for choosing my lesson. ( Terima kasih telah memilih kelas saya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesantunan berbahasa merupakan aspek penting dalam kehidupan untuk menciptakan komunikasi yang baik di antara penutur dan lawan tutur. Kesantunan berbahasa memiliki

Lebih terperinci

KAJIAN TERJEMAHAN UNGKAPAN BUDAYA DALAM KISAH SENGSARA YESUS KRISTUS PADA ALKITAB DUA BAHASA YANG BERJUDUL ALKITAB KABAR BAIK GOOD NEWS TESIS

KAJIAN TERJEMAHAN UNGKAPAN BUDAYA DALAM KISAH SENGSARA YESUS KRISTUS PADA ALKITAB DUA BAHASA YANG BERJUDUL ALKITAB KABAR BAIK GOOD NEWS TESIS KAJIAN TERJEMAHAN UNGKAPAN BUDAYA DALAM KISAH SENGSARA YESUS KRISTUS PADA ALKITAB DUA BAHASA YANG BERJUDUL ALKITAB KABAR BAIK GOOD NEWS TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi musik Love The Sinners, Hate The Sin, merupakan gambaran kondisi emosional dan pesan dukungan sosial untuk penderita HIV AIDS, pecandu narkoba, dan LGBT. Komposisi

Lebih terperinci

English for Tourism Lesson 16 Discussing a tour

English for Tourism Lesson 16 Discussing a tour English for Tourism Lesson 16 Discussing a tour Pelajaran 16: Membicarakan Perjalanan Wisata L1 Juni Tampi: Eng: Bahasa Inggris Pariwisata English for Tourism L1: Pelajaran ke-16: Membicarakan Perjalanan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menganalisis data seperti teori pelanggaran maxim dan teori mengenai konteks.

BAB II LANDASAN TEORI. menganalisis data seperti teori pelanggaran maxim dan teori mengenai konteks. BAB II LANDASAN TEORI Di dalam bab ini dipaparkan teori-teori yang digunakan dalam menganalisis data seperti teori pelanggaran maxim dan teori mengenai konteks. Teori mengenai pelanggaran maxim diambil

Lebih terperinci

PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA. Mata Pelajaran : Bahasa Inggris Satuan Pendidikan : SMA / MA Kelas/Semester : XII / 2

PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA. Mata Pelajaran : Bahasa Inggris Satuan Pendidikan : SMA / MA Kelas/Semester : XII / 2 PERANGKAT PEMBELAJARAN PEMETAAN SK, KD DAN ASPEK PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA Mata Pelajaran : Bahasa Inggris Satuan Pendidikan : SMA / MA Kelas/Semester : XII / 2 Nama Guru :... NIP/NIK :...

Lebih terperinci

Lesson 58 : everything, anything. each, every. Pelajaran 58 : semuanya, apapun. Masing-masing/sesuatu, setiap

Lesson 58 : everything, anything. each, every. Pelajaran 58 : semuanya, apapun. Masing-masing/sesuatu, setiap Lesson 58 : everything, anything each, every Pelajaran 58 : semuanya, apapun Masing-masing/sesuatu, setiap Reading (Membaca) Is everything okay? (Apakah semuanya baikbaik?) Don t worry, everything will

Lebih terperinci

Lesson 31: Interrogative form of Will. Pelajaran 31: Kalimat Tanya untuk Bentuk Akan

Lesson 31: Interrogative form of Will. Pelajaran 31: Kalimat Tanya untuk Bentuk Akan Lesson 31: Interrogative form of Will Pelajaran 31: Kalimat Tanya untuk Bentuk Akan Reading (Membaca) Will it be sunny tomorrow? ( Apakah akan cerah besok?) Will you lend her the car? (Apakah kamu akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ditulis oleh sastrawan terdahulu, namun dewasa ini penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. yang ditulis oleh sastrawan terdahulu, namun dewasa ini penggunaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Majas atau gaya bahasa salah satu cara untuk menyatakan sesuatu dengan maksud tertentu. Majas lebih sering digunakan didalam karya sastra walaupun tidak menutup kemungkinan

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 1Latihan Soal 1.1

SMP kelas 9 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 1Latihan Soal 1.1 SMP kelas 9 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 1Latihan Soal 1.1 1. Shinta : "Will John pass the exam?" Dewi :.... He is a smart and diligent student. I am quite sure I am uncertain I am not positive I think he

Lebih terperinci

English for Tourism Lesson 22 Dealing with a situation (continued)

English for Tourism Lesson 22 Dealing with a situation (continued) English for Tourism Lesson 22 Dealing with a situation (continued) Pelajaran 22: Menangani situasi yang serius (lanjutan) L1 Juni Tampi: Bahasa Inggris Pariwisata English for Tourism L1: Pelajaran ke-22.

Lebih terperinci

English for Tourism Lesson 18 Out on the ferry (continued)

English for Tourism Lesson 18 Out on the ferry (continued) English for Tourism Lesson 18 Out on the ferry (continued) Pelajaran 18: Di feri (lanjutan) L1 Juni Tampi: Eng: Bahasa Inggris Pariwisata English for Tourism L1: Pelajaran ke-18. Di Feri. Eng: Lesson 18.

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 11LATIHAN SOAL CHAPTER 11

SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 11LATIHAN SOAL CHAPTER 11 SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 11LATIHAN SOAL CHAPTER 11 1. Lina : You look very thirsty.... to have some tea? Rosa : Sure, thanks. Are you like Do you order Would you like What about Kunci Jawaban

Lebih terperinci

English for Tourism Lesson 10 Giving directions (continued)

English for Tourism Lesson 10 Giving directions (continued) English for Tourism Lesson 10 Giving directions (continued) Pelajaran 10: Memberi Petunjuk Jalan (lanjutan) L1: Anda sedang mendengarkan "Kursus Bahasa Inggris Dasar untuk Pariwisata dan Perhotelan" yang

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 9LATIHAN SOAL CHAPTER 9

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 9LATIHAN SOAL CHAPTER 9 SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 9LATIHAN SOAL CHAPTER 9 1. Text for questions 1 and 2 To : Fahmi (The chair student of 8 B) 06/01/2017 Please forward to your classmates. During the long holiday, all

Lebih terperinci

TEKNIK PENERJEMAHAN DAN TINGKAT KEWAJARAN BUKU BIOLOGY FOR JUNIOR HIGH SCHOOL BILINGUAL: BAHASA INGGRIS INDONESIA TESIS. Oleh

TEKNIK PENERJEMAHAN DAN TINGKAT KEWAJARAN BUKU BIOLOGY FOR JUNIOR HIGH SCHOOL BILINGUAL: BAHASA INGGRIS INDONESIA TESIS. Oleh TEKNIK PENERJEMAHAN DAN TINGKAT KEWAJARAN BUKU BIOLOGY FOR JUNIOR HIGH SCHOOL BILINGUAL: BAHASA INGGRIS INDONESIA TESIS Oleh NASIR BINTANG 127009030/LNG 117009008/LN TESIS FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

E VA D A E L U M M A H K H O I R, M. A B. P E R T E M U A N 2 A N A

E VA D A E L U M M A H K H O I R, M. A B. P E R T E M U A N 2 A N A HANDLING TAMU E VA D A E L U M M A H K H O I R, M. A B. P E R T E M U A N 2 A N A CARA PENERIMAAN TAMU Menanyakan nama dan keperluan (RESEPSIONIS) Good Morning. What can I do for you? Good morning, can

Lebih terperinci

Lesson 68: Suggestions. Pelajaran 68: Saran

Lesson 68: Suggestions. Pelajaran 68: Saran Lesson 68: Suggestions Pelajaran 68: Saran Reading (Membaca) How about going to a club? (Bagaimana dengan pergi ke klub?) Why not stop smoking? (Kenapa tidak berhenti merokok?) Why don t you try exercising

Lebih terperinci

God s PERFECT TIMING EDITORIAL

God s PERFECT TIMING EDITORIAL God s PERFECT TIMING EDITORIAL TAKUT AKAN TUHAN. Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik... KEHIDUPAN YANG DIPERSEMBAHKAN. Karena itu saudara-saudara,

Lebih terperinci

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Eclipse hanya sebanyak 45 data. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan tuturan

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Eclipse hanya sebanyak 45 data. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan tuturan BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini jumlah data tuturan kerendahan hati dalam novel Eclipse hanya sebanyak 45 data. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan tuturan kerendahan hati

Lebih terperinci

ANALISIS TERJEMAHAN EUFEMISME ORGAN DAN AKTIFITAS SEKSUAL DALAM NOVEL FIFTY SHADES OF GREY

ANALISIS TERJEMAHAN EUFEMISME ORGAN DAN AKTIFITAS SEKSUAL DALAM NOVEL FIFTY SHADES OF GREY ANALISIS TERJEMAHAN EUFEMISME ORGAN DAN AKTIFITAS SEKSUAL DALAM NOVEL FIFTY SHADES OF GREY Desi Zauhana Arifin, Djatmika, Tri Wiratno Magister Linguistik Penerjemahan Program PASCASARJANA UNS dezauhana@gmail.com

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MENGANDUNG TUTURAN BERJANJI DALAM DUA VERSI TERJEMAHAN NOVEL A FAREWELL TO ARMS KARYA ERNEST HEMINGWAY TESIS

PERBANDINGAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MENGANDUNG TUTURAN BERJANJI DALAM DUA VERSI TERJEMAHAN NOVEL A FAREWELL TO ARMS KARYA ERNEST HEMINGWAY TESIS PERBANDINGAN TERJEMAHAN KALIMAT YANG MENGANDUNG TUTURAN BERJANJI DALAM DUA VERSI TERJEMAHAN NOVEL A FAREWELL TO ARMS KARYA ERNEST HEMINGWAY TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat

Lebih terperinci

KAJIAN TERJEMAHAN MODALITAS PADA NOVEL THE APPEAL KARYA JOHN GRISHAM DALAM BAHASA INDONESIA (KAJIAN TERJEMAHAN DENGAN PENDEKATAN SISTEMIK FUNGSIONAL)

KAJIAN TERJEMAHAN MODALITAS PADA NOVEL THE APPEAL KARYA JOHN GRISHAM DALAM BAHASA INDONESIA (KAJIAN TERJEMAHAN DENGAN PENDEKATAN SISTEMIK FUNGSIONAL) KAJIAN TERJEMAHAN MODALITAS PADA NOVEL THE APPEAL KARYA JOHN GRISHAM DALAM BAHASA INDONESIA (KAJIAN TERJEMAHAN DENGAN PENDEKATAN SISTEMIK FUNGSIONAL) Gilang Fadhilia Arvianti Universitas Tidar, Magelang,

Lebih terperinci

KAJIAN TERJEMAHAN STRUKTUR DAN POLA PENGEMBANGAN TEMA PADA ARTIKEL FLEEING TERROR, FINDING REFUGE KE DALAM BAHASA INDONESIA TESIS

KAJIAN TERJEMAHAN STRUKTUR DAN POLA PENGEMBANGAN TEMA PADA ARTIKEL FLEEING TERROR, FINDING REFUGE KE DALAM BAHASA INDONESIA TESIS KAJIAN TERJEMAHAN STRUKTUR DAN POLA PENGEMBANGAN TEMA PADA ARTIKEL FLEEING TERROR, FINDING REFUGE KE DALAM BAHASA INDONESIA TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program

Lebih terperinci

Conditional Sentence. Dosen Dr. Ali Mustadi, M.Pd NIP

Conditional Sentence. Dosen Dr. Ali Mustadi, M.Pd NIP Conditional Sentence Dosen Dr. Ali Mustadi, M.Pd NIP.19780710 200801 1 012 Pengertian CONDITIONAL SENTENCES adalah: Kalimat pengandaian Atau Kalimat bersyarat Rumus: If (clause 1 ), (clause 2) Type 1 [

Lebih terperinci

Lesson 20: Where, When. Pelajaran 20: Dimana, Kapan

Lesson 20: Where, When. Pelajaran 20: Dimana, Kapan Lesson 20: Where, When Pelajaran 20: Dimana, Kapan Reading (Membaca) Where is the City Hall? (Dimana City Hall?) Where are you now? (Dimana kamu sekarang?) Where is he working? (Dimana dia bekerja?) Where

Lebih terperinci

BAHASA INGGRIS PRESENT TENSE CHAPTER 1 CUT ITA ERLIANA,ST

BAHASA INGGRIS PRESENT TENSE CHAPTER 1 CUT ITA ERLIANA,ST BAHASA INGGRIS PRESENT TENSE CHAPTER 1 CUT ITA ERLIANA,ST 198111022008122002 DESCRIBING HABITS Topic : Daily Habits Last night i went to bed around 11.00. you know, i usually go to bed at 9.30 p.m. I do

Lebih terperinci

CORPORATE CULTURE UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA DALAM UPAYA MERAIH WORLD CLASS UNIVERSITY

CORPORATE CULTURE UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA DALAM UPAYA MERAIH WORLD CLASS UNIVERSITY CORPORATE CULTURE UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA DALAM UPAYA MERAIH WORLD CLASS UNIVERSITY (Studi Deskriptif tentang Corporate Culture Values Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dalam Upaya Meraih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menerjemahkan suatu teks bahasa sumber (Bsu) ke dalam teks bahasa sasaran (Bsa) merupakan tugas yang cukup rumit dan tidak mudah karena penerjemah harus mampu menghasilkan

Lebih terperinci

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, penerjemah lebih banyak

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, penerjemah lebih banyak BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, penerjemah lebih banyak menggunakan metode penerjemahan sama makna dan bentuk dengan total 208 kalimat. Metode penerjemahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah memberi banyak definisi tentang penerjemahan, diantaranya: (1) bidang ilmu secara umum,

Lebih terperinci

Callista Sulaiman

Callista Sulaiman Callista ulaiman 2011-031-070 : o this is the first time I come to your class right? : riiight : o do you know my name? : Nooo : Ok so let me introduce myself first : Ok miss : o my name is Callista, and

Lebih terperinci

ANALISIS TENSE DAN ASPEK DALAM NOVEL OLIVER TWIST KARYA CHARLES DICKENS

ANALISIS TENSE DAN ASPEK DALAM NOVEL OLIVER TWIST KARYA CHARLES DICKENS ANALISIS TENSE DAN ASPEK DALAM NOVEL OLIVER TWIST KARYA CHARLES DICKENS Drs. Sugija, M.Hum Staf Pengajar Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Surakarta Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

Yeah, so, I continued university in (I) graduated in I graduated in Worked in NewYork until I worked in New York until 1996.

Yeah, so, I continued university in (I) graduated in I graduated in Worked in NewYork until I worked in New York until 1996. bag 3 i: Coba sekarang ceritakan ke saya dan ke Brian. Mulai dari keluar sekolah, mulai dari lulus kuliah. Kerja di mana, di mana dan di negara mana. Try tell me now. Since after graduate your school,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sasaran. Hatim dan Mason (1997:1) mendefinisikan penerjemahan sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. sasaran. Hatim dan Mason (1997:1) mendefinisikan penerjemahan sebagai salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerjemahan merupakan solusi untuk memecahkan masalah perbedaan bahasa. Penerjemahan merupakan sebuah pengalihan pesan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran.

Lebih terperinci

Lesson 18: Do..., Don t Do... Pelajaran 18: Lakukan..., Jangan Lakukan...

Lesson 18: Do..., Don t Do... Pelajaran 18: Lakukan..., Jangan Lakukan... Lesson 18: Do..., Don t Do... Pelajaran 18: Lakukan..., Jangan Lakukan... Reading (Membaca) Walk on this road. (Berjalanlah di jalan ini.) Write an email to me. (Tulislah sebuah email untuk saya.) Dance

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan. BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan. 1.1 Latar Belakang Penelitian Masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. fungsi verba frasal berpartikel off. Analisis verba frasal berpartikel off pada tesis ini

BAB V PENUTUP. fungsi verba frasal berpartikel off. Analisis verba frasal berpartikel off pada tesis ini BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Tesis ini menguraikan analisis mengenai konstruksi gramatikal, makna, dan fungsi verba frasal berpartikel off. Analisis verba frasal berpartikel off pada tesis ini dimulai

Lebih terperinci

Lesson 64: Modal verbs Pelajaran 64: Kata Kerja Bantu

Lesson 64: Modal verbs Pelajaran 64: Kata Kerja Bantu Lesson 64: Modal verbs Pelajaran 64: Kata Kerja Bantu Reading (Membaca) He can cook almost any dish. (Dia bisa memasak hamper semua masakan.) You must solve your problems. (Kamu harus menyelesaikan masalahmu.)

Lebih terperinci

Lesson 69: Articles. Pelajaran 69: Penggunaan Artikel

Lesson 69: Articles. Pelajaran 69: Penggunaan Artikel Lesson 69: Articles Pelajaran 69: Penggunaan Artikel Reading (Membaca) Could you open the window? (Bisakah kamu membuka pintunya?) The Sun is shining. (Matahari sedang bersinar.) I go out only twice a

Lebih terperinci

L1: Halo, Saya Juni Tampi dari Radio Australia dengan Pelajaran Keempat dari Kursus Bahasa Inggris Dasar untuk Pariwisata dan Perhotelan.

L1: Halo, Saya Juni Tampi dari Radio Australia dengan Pelajaran Keempat dari Kursus Bahasa Inggris Dasar untuk Pariwisata dan Perhotelan. English for Tourism Lesson 4 Checking in (continued) Pelajaran 4: Check in di hotel (lanjutan) L1 Juni: Eng: Eng: L1 Juni: "Bahasa Inggris Untuk Pariwisata" "English for Tourism" Lesson Four. Checking

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini ada empat bagian yang akan dijelaskan. Pertama, konsep dasar yang meliputi teori penerjemahan dan bilingual.kedua, landasan teori yang berhubungan dengan teori-teori

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 8Latihan Soal 8.1

SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 8Latihan Soal 8.1 1. SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 8Latihan Soal 8.1 Karl : Hello, Sheila. Do you have plan for tomorrow? Sheila : Not, yet. Do you have any idea? Karl : Yeah, how about visiting Yogyakarta Palace?

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Buku Hukum The Concept of Law karya H.L.A Hart dan terjemahannya Konsep Hukum merupakan buku teori hukum atau jurisprudence, bukan merupakan hukum secara praktek.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah bahan utama kesusastraan. Harus disadari bahwa bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah bahan utama kesusastraan. Harus disadari bahwa bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa adalah bahan utama kesusastraan. Harus disadari bahwa bahasa adalah ciptaan manusia dan mempunyai muatan budaya dan linguistik dari kelompok pemakai bahasa

Lebih terperinci