CITY BRANDING AROUND THE WORLD Beberapa waktu lalu, IS Creative merilis sebuah artikel inspirasi yang membahas tentang aktivitas city branding beberapa kota di dunia. Banyak kota di dunia memiliki konsep city branding yang menarik dan cukup inspiratif, hingga akhirnya membuat IS Creative membagi artikel menjadi beberapa bagian. Pada bagian ke dua ini, kami akan memberikan informasi mengenai konsep city branding yang tak kalah menarik dibandingkan dengan bagian sebelumnya. Berikut ini 7 kota di dunia dengan konsep city brandingnya: Adelaide Dibandingkan dengan kota lain di Australia seperti Sydney dan Melbourne, Adelaide yang merupakan sebuah kota di Australia Selatan ini tidak terlalu menonjol. Dengan harapan mengubah hal tersebut, Economic Development Board (Dewan Pengembangan Ekonomi) Australia di bawah kepemimpinan Jay Weatherill memperkenalkan identitas baru untuk Adelaide. Logo Australia Selatan baru ini diciptakan untuk merepresentasikan bahwa Adelaide adalah pintu pusat untuk seluruh Australia. Beberapa pihak menyebutkan bahwa aktivitas rebranding Adelaide dibangun dengan konsep yang begitu baik, meski disebut-sebut Adelaide sempat gagal meraih target potensial mereka.
Alenquer Alenquer merupakan sebuah kota kecil penghasil anggur di Portugal. Sejak dulu, masyarakat kuno Alenquer telah memproduksi anggur-anggur terbaik karena wilayah tersebut kaya dengan kebun-kebun anggurnya. Dalam city brandingnya, Alenquer memasukkan unsur sejarah, kekayaan alam berupa anggur dan mawar, serta kondisi ekonominya. Meski didasarkan pada hal-hal tersebut, city branding ini diharapkan mampu memproyeksikan Alenquer di masa depan, membuka koneksi, dan strategi baru demi kemajuan perekonomian kota kecil tersebut.
Berlin Kampanye Be Berlin! didesain oleh Berlin Senate dan Berlin Partner. Motivasi paling utama dibalikcity branding Berlin adalah untuk memicu dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Di samping itu, budaya, seni, keragaman, dan kreativitas juga digunakan untuk meningkatkan pendapatan. Untuk mendukung aktivitas city brandingnya, terdapat organisasi Be Berlin - Be Diverse yang didirikan oleh Departemen Budaya Senat Berlin pada November 2009. Tujuannya adalah untuk mempromosikan keragaman dan pendidikan antarbudaya serta mengalokasikan dana untuk seniman di Berlin.
New York Melalui aktivitas brandingnya, New York ingin membuat wisatawan merasa nyaman layaknya penduduk lokal New York. Selain itu, mereka juga ingin meningkatkan jumlah wisatawan di lima wilayah yang terdapat di New York seperti Brooklyn, Manhattan, Queens, The Bronx, dan Staten Island. Konsep branding New York ini dikerjakan oleh NYC & Company, dimana mereka bertanggung jawab atas website resmi New York, website pariwisata, logo taksi, serta petunjuk arah dan tempat (signage) di seluruh kawasan New York.
Bahama Kepulauan Bahama ingin menampilkan citra sebagai sebuah negara tujuan pariwisata yang terkenal dengan matahari dan pasirnya. Negara kepulauan yang terletak di benua Amerika ini membrandingdiri dengan julukan, The Islands of The Bahamas: a One of a Kind Experience. Seluruh unsur yang terdapat di dalam Kepulauan Bahama seperti pulau-pulau, kegiatan masyarakat, dan pengaruh budaya dipadukan menjadi satu demi membangun identitas Bahama. Terbukti, dengan city brandingnya Kepulauan Bahama berhasil memperoleh 60% pemasukan negara dari sektor pariwisata.
Porto Pada Juni 2014, Porto tampil dengan identitas baru. Kota Porto adalah kota dengan keanekaragaman ikon dan simbol, karakter, serta kebiasaan dan cara hidup masyarakatnya. Identitas tersebut tidak boleh mati dan tidak dapat direpresentasikan hanya berdasarkan bangunan-bangunan yang ada. Oleh karenanya, agensi lokal Porto bernama White Studio, membuat sebuah konsep city branding bertajuk The City is Ours. Konsep ini bermaksud agar masyarakat merasa nyaman dan memiliki rasa kepemilikan terhadap Kota Porto, bahwa Porto adalah rumah mereka.
Banda Aceh Sejak 2014 lalu, Banda Aceh tampil dengan city branding baru yang bertajuk Charming Banda Aceh. Pengurus Daerah Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) Aceh membentuk forum yang merumuskan konsep city branding tersebut untuk seluruh wilayah Aceh. Kota yang pada 2004 lalu terkena gelombang tsunami ini, ingin menjadi destinasi utama wisata nasional dan internasional. Selain itu, city branding merupakan bagian dari program pendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di bumi Serambi Makkah ini.