BAB VI KESIMPULAN. untuk berwisata dan berinvestasi yang akan berimplikasi pada pertumbuhan ekonomi

Transkripsi

1 BAB VI KESIMPULAN Evaluasi city branding Purwakarta Istimewa menghasilkan temuan bahwa kata istimewa tidak membawa dampak seperti yang diharapkan oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta dari sisi meningkatnya kunjungan masyarakat ke daerah ini untuk berwisata dan berinvestasi yang akan berimplikasi pada pertumbuhan ekonomi wilayah. Karena ide besar istimewa yang mengacu pada komitmen Pemerintah Kabupaten Purwakarta tidak mampu menggambarkan karakteristik dari masyarakat Purwakarta sendiri, Pemerintah Kabupaten Purwakarta melakukan kegiatan evaluasi kebijakan dengan rekonseptualisasi keistimewaan wilayahnya. Upaya ini dalam bahasa marketing sering disebut sebagai kegiatan aktivasi branding. Rekonseptualisasi keistimewaan Purwakarta yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta yang dimulai pada akhir 2014 dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan di daerah, mengarah pada hasil bahwa kata istimewa harus dipertahankan sebagai city branding Purwakarta dengan mengeksplorasi seluruh potensi : sumber daya alam, sumber daya manusia, peraturan-peraturan publik, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan beragam potensi lainnya. Beberapa temuan yang dapat mengaktivasi istimewa Purwakarta adalah: 96

2 1. Purwakarta merupakan salah satu daerah sentra pertanian dan lumbung pangan Indonesia. Berdasarkan penulusuran jejak sejarah Kabupaten Purwakarta, posisi daerah ini sangat strategis dalam kebijakan ketahanan pangan dan pertanian nasional. Sejarahnya dapat dirunut sejak masa Kerajaan Gakuh Purba hingga masa Indonesia modern. Pada masa orde baru, Purwakarta menjadi lokasi pengembangan Waduk Jatiluhur yang merupakan sistem pengairan pertanian modern saat itu bagian dari kebijakan revolusi hijau. Selanjutnya, tradisi ini dilanjutkan oleh Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyonodimana daerah ini juga menjadi lokasi pilot project pengembangan kualitas pangan Indonesia melalui pengembangan pertanian organik dengan dasar Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun Purwakarta memiliki kedudukan strategis dalam ranah kebijakan pangan dan pertanian Indonesia yang merupakan bentuk keistimewaan Purwakarta yang khas dan merupakan keunggulannya dibanding daerah-daerah lain termasuk wilayah sekitarnya yang juga merupakan kawasan lumbung pangan nasional. 2. Keistimewaan Purwakarta juga terletak pada asal muasal dan sejarah keberadaan wilayah ini dengan berbagai situs-situs peninggalannya yang dapak dilacak sejak masa Kerajaan Galuh Purba atau Sunda Nyokrowati. Sebuah kerajaan hindu budha yang berdiri pada abad ke-7 di dataran Sunda dengan legenda Ciung Wanara nya yang diyakini sebagai nenek moyang rajaraja di tlatah sunda. Sehingga, Purwakarta berdasarkan fakta Sejarah merupakan indung sunda atau cikal bakal dari masyarakat Sunda modern. 97

3 3. Purwakarta kini dapat di akses melalui Jalan Tol Trans Jawa, dimana titik penghubung Jakarta-Cikampek, lintas utama Pulau Jawa dimulai di Desa Cikopo Kecamatan Bungursari. Purwakarta yang sebelumnya telah menjadi jalur lintas strategis Jakarta-Bandung-Cirebon kini mendapatkan akses baru untuk wilayah Purwakarta yang lain. Kemudahan akses menjadi keistimewaan dari Purwakarta yang langsung berimplikasi pada pertumbuhaan daerah. Peran aktif Pemerintah Purwakarta untuk melakukan penataan kawasan di Desa Cikopo sebagai titik tumbuh daerah, membuat pertumbuhan kawasan menjadi tertata dan berdampak pada daya tarik lokasi sebagai kawasan industri baru di kawasan Jawa Barat. City branding bukan merupakan sekedar kegiatan promosi dan kampanye daerah, tetapi sebuah transformasi wilayah untuk mewujudkan apa yang dicitrakan oleh para pemangku kepentingan yang berada di wilayah tersebut. Langkah Pemerintah Kabupaten Purwakarta untuk mendudukan para pemangku kepentingan : pemerintah daerah, pengusaha, dan masyarakat, berhasil mendapatkan persamaan visi dan perencanaan untuk mencapai visi tersebut. Karena hal utama dan mendasar dari berhasil tidaknya city branding adalah terkait perubahan perilaku dari pemangku keprntingan untuk mengusung ide besar yang digagas bersama. Rebranding Kabupaten Purwakarta terhadap konseptual dasar Istimewa nya berhasil membuat Pemerintah Daerah melakukan evaluasi terhadap kebijakan sektor 98

4 pendidikan, sektor kesehatan, sektor pertanian, sektor tata ruang dan wilayah serta sektor pariwisata. Sehingga kegiatan evaluasi keistimewaan Purwakarta ini menjadi tindakan yang strategis dalam pembangunan daerah. Rencana kerja pemerintah daerah menjadi bersifat tematik dengan skala prioritas dan operasionalisasi yang jelas dan terarah. Sehingga output dari evaluasi kebijakan lintas sektoral dalam rangka pembentukan karakter istimewa Purwakarta mampu menjawab isu-isu strategis daerah dengan melakukan skala prioritas yang tepat. Kegiatan pembangunan dengan efektisisasi urusan pemerintahan untuk membentuk karakter istimewa Kabupaten Purwakarta ini menjadi program prioritas pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2015 dengan tiga sektor sebagai lini utama: Pendidikan, Kesehatan dan Pariwisata dan tiga sektor pendukung: Pertanian, Perkebunan, Sarana Prasaran, Infrastruktur, Perijinan. Purwakarta merasakan dampak positif dengan berhasil melakukan rebranding Istimewa dari kata Purwakarta Istimewa dimana Purwakarta berhasil mentransformasi karakter masyarakatnya sesuai dengan visi dan perencanaan yang dikembangkan bersama untuk mendukung ide besar PURWAKARTA ISTIMEWA. Keunggulan city branding adalah memudahkan bagi penyelenggara pemerintahaan, masyarakat, kelompok bisnis dan pemangku kepentingan di daerah untuk berkomunikasi dengan lebih lancar terkait kegiatan pemerintah lintas sektoral karena menjadi lebih mudah dipahami dan operasionalisasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dari konteks kebijakan publik, city branding bukan sebatas slogan dan 99

5 logo, tetapi pintu masuk upaya efisiensi urusan pemerintah sekaligus sosialisasi internal dan eksternal penyelenggara negara dengan masyarakatnya yang berimplikasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat dan pertumbuhan ekonomi di wilayahnya dengan waktu yang relating lebih cepat karena langsung melibatkan partisipasi masyarakat dan dilakukan dengan cara yang mudah diterima oleh masyarakat. 100