LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN (INFORMED CONSENT)

dokumen-dokumen yang mirip
Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

LAMPIRAN ORGANISASI PENELITIAN

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran

- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI

I. Data Responden Penjamah Makanan 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan :

1 KUISIONER GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN

terlebih dahulu isi daftar identitas yang telah disediakan. 2. Bacalah dengan baik setiap pertanyaan, kemudian beri tanda ( ) pada jawaban yang

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN

UNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI

Sanitasi Penyedia Makanan

LAMPIRAN 1. DAFTAR PERTANYAAN

II OBSERVASI. NO OBJEK PENGAMATAN. TOTAL SKOR MASING MASING SETIAP KANTIN BOBOT NILAI LOKASI & BANGUNAN SMA LOKASI : A

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan

Lampiran 1. Penentuan Pohon Keputusan untuk Bahan Baku Pertanyaan 1 (P1) Apakah ada potensi bahaya yang berkaitan dengan bahan baku ini?

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI

Lampiran 1. Kategori Objek Pengamatan. Keterangan. Prinsip I : Pemilihan Bahan Baku Tahu. 1. Kacang kedelai dalam kondisi segar dan tidak busuk

II Observasi. No Objek pengamatan. Total skor masing masing setiap kantin Bobot Nilai Lokasi & Bangunan SMA Lokasi : a.

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN

PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN HYGIENE SANITASI DI RUMAH MAKAN/RESTORAN

PEMERIKSAAN KELAIKAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN 1. Nama rumah makan/restoran :. 2. Alamat :.

Kuesioner ditujukan kepada karyawan pengolah makanan

Lampiran 1. Formulir Persetujuan Partisipasi Dalam Penelitian FORMULIR PERSETUJUAN PARTISIPASI DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) NASKAH PENJELASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Provinsi Gorontalo, yang secara geografis terletak pada 00⁰ ⁰ 35 56

Lampiran 1 : Uji kelaikan fisik untuk higiene sanitasi makanan jasaboga *

LEMBAR KESEDIAAN DALAM PENELITIAN

Untuk menjamin makanan aman

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Analisa Potensi Bahaya Secara Kualitatif dengan Kombinasi Antara Kemungkinan Terjadi dengan Tingkat Keparahan

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara kepada Konsumen Restoran X

LEMBAR OBSERVASI ANALISIS

7 LAMPIRAN Lampiran 1. Analisa Potensi Bahaya Secara Kualitatif dengan Kombinasi Antara Kemungkinan Terjadi dengan Tingkat Keparahan

LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Keluhan Konsumen

Lampiran 1. Daftar Angka Paling Mungkin Coliform dengan Tiga Tabung

LEMBAR PENILAIAN PASAR SETONOBETEK SESUAI KEPMENKES RI NO. 519/MENKES/SK/VI/2008 YANG TELAH DIMODIFIKASI

Lampiran 1. Kuesioner Higiene Perorangan Pedagang KUESIONER

Lembar Kuesioner Hygiene Sanitasi Pada Pedagang Siomay di Jl. Dr. Mansyur. Padang Bulan Di Kota Medan Tahun Nama : No.

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk makanan dari jasaboga. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik

BAB 5 HASIL PENELITIAN

LAMPIRAN. Keadaan Kantin di FIP UPI Bumi Siliwangi

Tidak (b) Universitas Sumatera Utara

Lembar Observasi. Hygiene dan Sanitasi Pedagang Minuman Teh Susu Telur (TST) yang Dijual di Kecamatan Medan Area di Kota Medan Tahun 2012

CARA PRODUKSI PANGAN Jejaring Promosi Keamanan Pangan dalam Sistem Keamanan Pangan Terpadu Nasional SIAP SAJI YANG BAIK

MATERI KESEHATAN LINGKUNGAN

Lampiran 1. Pengukuran tingkat penerapan Good Manufacturing Practice

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Sebelah Barat : berbatasan dengan Sungai Bulango. b. Sebelah Timur : berbatasan dengan Kelurahan Ipilo

LEMBAR OBSERVASI HYGIENE SANITASI PENGOLAHAN DODOL SALAK Berdasarkan Kepmenkes RI No.942/SK/VII/2003

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atau dikenal dengan kampus induk/pusat, kampus 2 terletak di Jalan Raden Saleh,

INSPEKSI HIGIENE DAN SANITASI DI WILAYAH KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

Penyehatan Makanan dan Minuman Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan

TINGKAT KECUKUPAN GIZI KARYAWAN DAN PENYELENGGARAAN MAKANAN DI PANGANSARI UTAMA CATERING TAMBANG SENAKIN, KALIMANTAN SELATAN

Kritis Serius Mayor Minor. Tinggi Significant Significant Significant Tidak Significant

ANALISA SANITASI DAN HIGIENE PENYAJIAN MAKANAN DI KANTIN UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA

HIGIENE PEKERJA DALAM PENENGANAN PANGAN

Jasaboga. Usaha pengelolaan makanan yang disajikan di luar tempat usaha atas dasar pesanan yang dilakukan oleh perseorangan atau Badan Usaha.

GAMBARAN HIIGIENE DAN SANITASI SARANA FISIK SERTA PERALATAN PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMBALAH BATUNG AMUNTAI TAHUN 2013

10/13/2015 HIGIENE KARYAWAN DALAM PENGOLAHAN MAKANAN

Karakteristik Responden


BAB I PENDAHULUAN. dapat melangsungkan kehidupan selain sandang dan perumahan. Makanan, selain mengandung nilai gizi, juga merupakan media untuk dapat

Lampiran 1. Lembar ObservasiHigiene Sanitasi Pembuatan Ikan Asin di Kota Sibolga Tahun 2012

HIGIENE DAN SANITASI SARANA PP - IRT

MENCUCI INSTRUMEN BEDAH No.Dokumen No.Revisi Halaman. Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh : Direktur RS

KUESIONER PENELITIAN PERBEDAAN SANITASI PENGELOLAAN RUMAH MAKAN DAN RESTORAN BERDASARKAN TINGKAT MUTU (GRADE A,B DAN C) DI KOTA MEDAN TAHUN 2013

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 236/MENKES/PER/IV/1997 TENTANG PERSYARATAN KESEHATAN MAKANAN JAJANAN

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL BINA HUBUNGAN KETENAGAKERJAAN DAN PENGAWASAN NORMA KERJA NO. : SE.86/BW/1989

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku.

KUESIONER PENELITIAN

LEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. UCAPAN TERIMA KASIH... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xv BAB I PENDAHULUAN...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANAN HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN UNTUK MENJAGA KUALITAS MAKANAN HOTEL. Oleh: Nama : I Wayan Lingga Dwi Prabawa Kelas : XI IPA 2 No : 15

BAB III CARA PENGOLAHAN MAKANAN YANG BAIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan derajat kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi

Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

From Farm to Fork...

MENERAPKAN HIGIENE SANITASI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN HYGIENE SANITASI LINGKUNGAN PENJUALAN DENGAN KANDUNGAN ESCHERICHIA COLI PADA AIR TEBU DI BEBERAPA KECAMATAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2015

LAMPIRAN PENYELENGGARAAN MAKANAN, KONSUMSI PANGAN DAN STATUS GIZI SANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN DARUSALAAM BOGOR

BAB V PEMBAHASAN. higiene sanitasi di perusahaan dan konsep HACCP yang telah diteliti pada tahap

TITIS SARI KUSUMA 08/01/2015 1

Unnes Journal of Public Health

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB) untuk Industri Rumah Tangga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Definisi sanitasi menurut WHO adalah usaha pencegahan/

SANITASI DAN KEAMANAN

CHECKLIST PEMBINAAN KANTIN SEKOLAH SEHAT SDN 04 LEBAK BULUS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gorontalo dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

KEAMANAN PANGAN UNTUK INDONESIA SEHAT. keterkaitannya dengan penyakit akibat pangan di mana masalah keamanan pangan di suatu

BAHAN PENCEMAR MAKANAN LAINNYA. Modul 4

Lampiran 1. Daftar stan-stan yang ada di kantin SMP-SMA Karangturi. Jumlah stan di kantin SMP-SMA Karangturi Agustus 2008 Februari 2009:

Kuesioner Penelitian

LAMPIRAN 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

OLEH: IMA PUSPITA NIM:

Lembar Observasi. Hygiene Petugas Kesehatan BP 4 Medan Tahun sesuai dengan Kepmenkes No. 1204/Menkes/Per/X/2004.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGAWASAN HIGIENE SANITASI MAKANAN DAN MINUMAN DAN PENGERTIAN RESTORAN HOTEL

GAMBARAN PENGELOLAAN MAKANAN DAN MINUMAN DI INSTALASI GIZI RSUD Dr. SOEDARSO PONTIANAK

FORMULIR PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA. Kabupaten / Kota Propinsi Nomor P-IRT. Penanggungjawab :

BAB IV HASIL PENELITIAN. Karanganyar terdapat 13 perusahaan tekstil. Salah satu perusahaan di daerah

Tabel Frekuensi. Lampiran 1. Hasil Uji Statistik. 1. Jenis Kelamin. Cumulative Percent. Frequency Percent Valid Percent. Valid L

Transkripsi:

LAMPIRAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL Jl.Arjuna Utara 9, Kebun Jeruk, Jakarta Barat 0 Indonesia Telp. (02) 674223 Fax. (02) 674248 Saya yang bertanda tangan di bawah ini : LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN (INFORMED CONSENT) Nama : Alamat : Umur : Menyatakan bersedia menjadi responden penelitian dari: Nama : Nyi Mas Widya Ayu Lestari NIM : 204-32-208 Prodi/Fakultas : Ilmu Gizi/Ilmu-ilmu Kesehatan Judul Saya : Hubungan Karakteristik Individu dengan Prilaku Hygiene Penjamah Makanan dan Evaluasi Sanitasi Kantin Universitas Esa Unggul setuju menjadi responden dalam penelitian dengan judul hubungan karakteristik individu dengan prilaku hygiene penjamah makanan dan evaluasi sanitasi kantin Universitas Esa Unggul. Saya telah mendapat penjelasan dari peneliti tentang tujuan dan manfaat dari penelitian ini. Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak akan membahayakan diri saya sendiri dan keluarga saya. Identitas dan jawaban yang kerahasiaannya dan hanya diperlukan sebagai bahan penelitian. paksaan. akan saya berikan terjamin Demikian surat pernyataan ini saya tandatanggani secara sadar dan tanpa suatu Jakarta, 206 Responden, ( ) 82

LAMPIRAN 2 Instrumen Penelitian FORM PENGAMATAN HYGIENE TENAGA PENGOLAH MAKANAN A. Data Responden Nama : Nama Kantin : B. Daftar pengamatan Terstruktur KANTIN UNIVERSITAS ESA UNGGUL (Berilah tanda check list ( ) pada kolom kategori yang diamati. Pernyataan ini diisi oleh enumerator melalui hasil pengamatan secara langsung ) No Objek Pengamatan Hari Hari 2 Hari 3. Berpenampilan bersih dan rapih 2. Memakai penutup rambut 3. Memakai sepatu kedap air 4. Memakai celemek/afron. Menggunakan sarung tangan plastik atau penjepit makanan atau sendok garpu pada saat menjamah makanan 6. Kuku tidak panjang 7. Tidak memakai perhiasan dan aksesoris lainnya 8. Tidak merokok saat kerja 9. Tidak makan atau mengunyah saat menjamah makanan 0. Mencuci tangan menggunakan sabuna dan air yang mengalir sebelum menjamah makanan atau memakai hand glove. Mencuci tangan menggunakan sabuna dan air yang mengalir setelah memegang bahan makakanan secara langsung 2. Mencuci dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir setelah menggunakan kamar mandi, menyentuh uang dan membuang sampah 3. Tidak banyak berbicara saat menjamah makanan 4. Memakai masker mulut. Tidak menyentuh bagian tubuh saat menjamah makanan (memegang atau menggaruk kepala hidung, telingga dll) 6. Luka ditutup tidak dibiarkan dalam keadaan terbuka (bila terdapat luka di permukaan tangan) 7. Tidak mempergunakan hp saat mengolah, menyajikan atau pada saat bekerja 8. Menutup mulut atau menjauhi makanan saat hendak bersin atau batuk 9. Tidak menyisir rambut didekat makanan 20. Menggunakan bahan makanan yang segar dalam mengolah makanan (termasuk buah yang digunakan dalam membuat jus ) (Sumber: syarat hygiene sanitasi jasa boga Depkes 20) 83 Yas No Yas No Yas No

FORM PENGAMATAN SANITASI LINGKUNGAN KANTIN UNIVERSITAS ESA UNGGUL Nama Kantin : No sample : (Berilah tanda check list ( ) pada kolom kategori yang diamati ) No. Objek Pengamatan Kategori Lokasi. Jauh dari sumber pencemaran seperti tempat sampah umum, WC umum, Pabrik Cat. Halaman 2. Terdapat papan nama perusahaan dan nomor izin usaha 3. Tidak terdapat tumpukan barang yang dapat menjadi sarang tikus 4. Pembuangan air limbah (air limbah dapur dan kamar mandi) tidak menimbulkan sarang serangga, jalan masuknya tikus dan dipelihara kebersihannya. Pembuangan air hujan lancar, tidak terdapat genangan air. 6. Lantai rata kedap air dan tidak retak Kontruksi 7. Lantai tidak licin dan tidak terdapat genangan air dan mudah dibersihkan 8. Permukaan dinding tidak lembab dan cat berwarna terang 9. Permukaan dinding yang selalu kena percikan air dilapisi bahan kedap air 0. Sudut dinding berbentuk lengkung. Langit-langit menutupi semua ruang pengolahan, permukaanya rata 2. Langit-langit mudah dibersihkan dan berwarna terang 3. Tinggi langit langit minimal 2.4 meter 4. Tempat pengolahan tertutup/ memiliki pintu yang terbuka kedalam dan menutup sendiri. Pintu dan jendela ruang tempat pengolahan dilengkapi peralatan anti serangga/lalat (kassa, tirai, pintu rangkap dll) yang bisa dibersihkan. 6. Terdapat ventilasi yang cukup lebaar Pencahayaan 7. Memiliki intensitas cahaya yang cukup untuk melakukan pemeriksaan kebersihan, dan tidak menimbulkan silau Ruang Pengolahan 8. Luas lantai dapur yang bebas dari peralatan minimal berjarak 2 meter 2 9. Ruang pengolahan tidak berhubungan langsung dengan toilet dan kamar mandi 20. Terdapat meja, lemari dan tempat penyimpanan maknan yang terhindar dari gangguan serangga, tikus dan hewan lainnya. 84 Ya Tidak

Fasilitas Sanitasi (Tempat Cuci Tangan) 2. Terdapat tempat cuci tangan dan sabun yang terpisah dari tempat cuci bahan makanan dan tempat cuci peralatan 22. Tempat cuci tangan terjangkau dan dekat dengan tempat kerja dengan jumlah yang sesuai dengan jumlah penjamah yang bekerja 23. Tersedia cukup air bersih untuk seluruh kegiatan jasaboga 24. Kualitas air yang digunakan untuk mengolah makanan memenuhi syarat (tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa) 2. Memiliki toilet yang memadai dan memenuhi syarat jumlah dan kebersihannya 26. Tempat sampah yang terpisah antara sampah organik dan non organik 27. Tempat sampah kokoh kedap air dan tertutup Peralatan 28. Tersedia tempat pencucian peralatan makan 29. Pencucian peralatan menggunakan sabun 30. Peralatan dan bahan makanan yang telah dibersihkan disimpan dalam tempat yang terlindung dari pencemaran serangga, tikus dan hewan lainnya 3. Tempat penyimpanan bahan makanan terhindar dari kontaminasi baik oleh serangga bakteri, tikus, dan bahan berbahaya lain 32. Penyimpanan memperhatikan FIFO (first in first out) dan FEFO (first expired first out) 33. Terdapat tempat tempat penyimpanan bahan maknan kering yang tertutup 34. Terdapat lemari pendingin untuk penyimpanan bahan makanan yang mudah rusak 3. Tempat penyimpanan bahan makanan memiliki jarak dari lantai dan tembok 36. Penyimpanan makanan jadi tertutup 37. Bahan makanan mentah dan buah-buahan tidak disimpan lama (bahan tidak membeku hingga mengkristal dalam lemari pendingin) (Sumber: syarat hygiene sanitasi jasa boga Depkes 20) 8

DAFTAR PERTANYAAN PENGETAHUAN HYGIENE DAN SANITASI TENAGA PENGOLAH MAKANAN KANTIN UNIVERSITAS ESA UNGGUL A. Data responden penelitian Nama : Pendidikan Terahir : Jenis Kelamin : Lama bekerja : Umur : No Objek Pengamatan Kategori. Pernah mendaptkan pelatihan hygiene 2. Memiliki sertifikat khusus hygiene sanitasi 3. Apakah rutin memeriksakan kesehatan 4. Sedang mengalami gangguan kesehatan. Memiliki riwayat penyakit Jika Ya, sebutkan jenisnya : 6. Berapakali anda mandi dalam sehari : 7. Berapa kali anda menyikat gigi galam sehari : B. Pengetahuan tentang personal hygiene Makanan Pilih jawaban yang menurut anda benar dan berikan tanda silang (x) pada jawaban tersebut.. Apakah anda pernah mendengar tentang higiene makanan? a. Ya b. Tidak (lanjut ke no 0) 2. Bila Ya apa arti higiene makanan? a. Usaha pengendalian penyakit yang ditularkan melalui bahan makanan b. Usaha melindungi makanan dari bahaya penyakit/kotoran 3. Apakah tujuan penjamah makanan mencuci tangan dengan sabun sebelum menangani makanan? a. Agar mencegah pencemaran makanan oleh bibit penyakit melalui tangan b. Agar tangan terlihat bersih dan tidak berbau yang kurang sedap 4. Penjamah makanan perlu memotong kuku yang panjang atau membersihkan kuku yang kotor, apa alasannya? a. Agar tidak menjadi tempat berkembang biaknya kuman penyakit b. Agar tidak terlihat kotor dan tidak mengganggu pada saat bekerja. Pada saat menangani makanan, penjamah makanan tidak dibolehkan mencicipi makanan dengan jari atau menggaruk anggota tubuh, mengapa? a. Karena dari anggota tubuh / jari dapat mencemari makanan b. Memudahkan pengambilan makanan 6. Apa manfaat penjamah makanan memakai perlengkapan khusus seperti pakaian kerja, penutup rambut, celemek dan alas kaki/sepatu kerja pada saat menangani makanan? a. Menghindari terjadinya kontaminasi makanan dari tubuh penjamah b. Agar terlihat rapi dan sopan 86 Ya Tidak

7. Makanan dapat menjadi media perantara penyakit. Penyakit apakah yang dapat ditularkan melalui media tersebut? a. Saluran pencernaan b. Saluran pernapasan 8. Apakah alasannya bahwa seorang penjamah makanan yang menderita penyakit batuk, pilek/flu, penyakit kulit (bernanah, bisul, koreng atau luka terbuka) tidak boleh menangani makanan? a. Makanan dapat tercemar karena penyakit tersebut b. Orang lain dapat tertular karena penyakit tersebut 9. Tenaga penjamah makanan tidak diperbolehkan merokok pada saat menangani makanan, apa alasannya? a. Mencegah agar abu rokok tidak masuk ke dalam makanan b. Berbahaya bagi kesehatan diri dan orang lain 0. Pada saat kegiatan pengolahan makanan, tenanga penjamah maknan tidak diperbolehkan berbicara menghadap makanan. Apa alasannya? a. Karena dapat mencemari makanan melalui percikan air ludah b. Karena menimbulkan kebisingan (suara berbisik) di tempat kerja. Apakah anda pernah mendengar tentang cara menyimpan makanan matang yang kurang baik dan higiene? a. Ya b. Tidak (lanjut ke no 7) 2. Bila Ya bagaimana cara penyimpanan makanan yang tidak memerlukan pengolahan (sperti, sayur untuk lalapan, sambal uleg segar dan buah untuk jus) yang baik? a. Memperhatikan suhu dan waktu penyimpanan b. Tidak perlu memperhatikan suhu dan waktu penyimpanan, yang penting tertutup dalam menyimpan 3. Bila Ya bagaimana cara menyimpan makanan matang yang higienis? a. Suhu penyimpanan makanan diperhatikan, menggunakan wadah dan penjamah alat yang bersih b. Membawa dan menyimpan makanan dengan tertutup dan pada tempat yang bersih 4. Apakah anda pernah mendengar bagaimana bahwa makanan dikatakan busuk atau basi dan cara mencegah agar kondisinya tetap baik pada saat penyimpanan makanan? a. Ya b. Tidak (selesai). Bila Ya bagaimana tanda-tanda bahwa makanan dikatakan busuk atau basi? a. Warna, rasa dan aroma berubah, mengeluarkan bau, berlendir dan berjamur b. Mengeluarkan bau tak sedap, berlendir dan berjamur 6. Bila Ya bagaimana cara mencegah agar kondisi makanan tetap baik? a. Cara memasaknya benar, memakai alat-alat yang bersih, tidak kontak langsung dengan anggota tubuh dan disimpan dengan baik b. Makanan tidak kontak langsung dengan tubuh dan menggunakan alat-alat yang bersih (Sumber: Adopsi penelitaian Sitepu tahun 20) 87

LAMPIRAN 3 Formulir Konversi Penilaian Sanitasi Kantin menurut Kementerian Kesehatan ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ No. URAIAN BOBOT X No. URAIAN BOBOT X LOKASI, BANGUNAN, FASILITAS. Halaman bersih, rapi, tidak becek, dan berjarak sedikitnya 00 meter dari sarang lalat / tempat pembuangan sampah, serta tidak tercium bau busuk atau tidak sedap yang berasal dari sumber pencemaran. 2. Konstruksi bangunan kuat, aman, terpelihara, bersih dan bebas dari barang-barang yang tidak berguna atau barang sisa. 3. Lantai kedap air, rata, tidak licin, tidak retak, terpelihara dan mudah dibersihkan. 4. Dinding dan langit-langit dibuat dengan baik, terpelihara dan bebas dari debu (sarang laba-laba). Bagian dinding yang kena percikan air dilapisi bahan kedap air setinggi 2 (dua) meter dari lantai 6. Pintu dan jendela dibuat dengan baik dan kuat. Pintu dibuat menutup sendiri, membuka kedua arah dan dipasang alat penahan lalat dan bau. Pintu dapur membuka ke arah luar. P E N C A H A Y A A N 7. Pencahayaan sesuai dengan kebutuhan dan tidak menimbulkan bayangan. Kuat cahaya sedikitnya 0 fc pada bidang kerja. PENGHAWAAN 8. Ruang kerja maupun peralatan dilengkapi ventilasi yang baik sehingga terjadi sirkulasi udara dan tidak pengap. AIR BERSIH 9. Sumber air bersih aman, jumlah cukup dan bertekanan AIR KOTOR 0. Pembuangan air limbah dari dapur, kamar mandi, WC dan saluran air hujan lancar, baik dan tidak menggenang. FASILITAS CUCI TANGAN DAN TOILET Jumlah cukup, tersedia sabun, nyaman dipakai dan mudah dibersihkan. 3 88

No. URAIAN BOBOT X No. URAIAN BOBOT X PEMBUANGAN SAMPAH 2. Tersedia tempat sampah yang cukup, bertutup, anti lalat, kecoa, tikus dan dilapisi kantong plastik yang selalu diangkat setiap kali penuh. RUANG PENGOLAHAN MAKANAN 3. Tersedia luas lantai yang cukup untuk pekerja pada bangunan, dan terpisah dengan tempat tidur atau tempat mencuci pakaian 4. Ruangan bersih dari barang yang tidak berguna. (barang tersebut disimpan rapi di gudang) KARYAWAN. Semua karyawan yang bekerja bebas dari penyakit menular, seprti penyakit kulit, bisul, luka terbuka dan infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). 2 PERLINDUNGAN MAKANAN 20. Penanganan makanan yang potensi berbahaya pada suhu, cara dan waktu yang memadai selama penyimpanan peracikan, persiapan penyajian dan pengangkutan makanan serta melunakkan makanan beku sebelum dimasak (thawing). 2. Penanganan makanan yang potensial berbahaya karena tidak ditutup atau disajikan ulang. PERALATAN MAKAN DAN MASAK 22. Perlindungan terhadap peralatan makan dan masak dalam cara pembersihan, penyimpanan, penggunaan dan pemeliharaan-nya. 23. Alat makan dan masak yang sekali pakai tidak dipakai ulang. 4 2 2 6. Tangan selalu dicuci bersih, kuku dipotong pendek, bebas kosmetik dan perilaku yang higienis. 7. Pakaian kerja, dalam keadaan bersih, rambut pendek dan tubuh bebas perhiasan. MAKANAN 8. Sumber makanan, keutuhan dan tidak rusak. 9. Bahan makanan terolah dalam kemasan asli, terdaftar, berlabel dan tidak kadaluwarsa. 24. Proses pencucian melalui tahapan mulai dari pembersihan sisa makanan, perendaman, pencucian dan pembilasan. 2. Bahan racun / pestisida disimpan tersendiri di tempat yang aman, terlindung, mengguna-kan label / tanda yang jelas untuk digunakan. 26. Perlindungan terhadap serangga, tikus, hewan pelihara-an dan hewan pengganggu lainnya. JUMLAH 4 6 89

No. URAIAN BOBOT X No. URAIAN BOB OT X KHUSUS GOLONGAN A. 27. Ruang pengolahan makanan tidak dipakai sebagai ruang tidur. 28. Tersedia (satu) buah lemari es (kulkas) JUMLAH KHUSUS GOLONGAN A.2 29. Pengeluaran asap dapur di-lengkapi dengan alat pembuang asap. 30. Fasilitas pencucian dibuat dengan tiga bak pencuci. 3. Tersedia kamar ganti pakaian dan dilengkapi dengan tempat penyimpanan pakaian (loker). JUMLAH KHUSUS GOLONGAN A.3 32. Saluran pembuangan limbah dapur dilengkapi dengan penangkap lemak ( grease trap) 33. Tempat memasak terpisah secara jelas dengan tempat penyiapan makanan matang. 34. Lemari penyimpanan dingin dengan suhu - C dilengkapi dengan termometer pengontrol. 4 70 2 74 4 3. Tersedia kendaraan khusus 3 pengangkut makanan JUMLAH 83 KHUSUS GOLONGAN B 36. Pertemuan sudut lantai dan dinding lengkung (konus). 37. Tersedia ruang belajar. 38. Alat pembuangan asap di- lengkapi filter (penyaring) 39. Dilengkapi dengan saluran 2 air panas untuk pencucian. 40. Lemari pendingin dapat 4 men-capai suhu 0 C. JUMLAH 92 KHUSUS GOLONGAN C 4. Ventilasi dilengkapi dengan alat pengatur suhu. 42. Air kran bertekanan psi. 2 43 Lemari penyimpanan dingin tersedia untuk tiap jenis 4 bahan dengan suhu yang sesuai dengan suhu yang sesuai kebutuhan. 44. Rak pembawa makanan/alat dilengkapi dengan roda peng-gerak. J U M L A H 00,, 20.. Pemeriksa 90

82