J. Bijak da Riset Sosek KP. Vol.5 No.2, 2010 145 POSISI SEKTOR PERIKANAN DAN PARIWISATA BAHARI DALAM PETA KETERKAITAN EKONOMI SULAWESI UTARA: Aalisis Pedekata Iput-Output 1 Lidawati, Sastrawidjaja da Tajeri 1 Peeliti pada Balai Besar Riset Sosial Ekoomi Kelauta da Perikaa Jl. KS Tubu Petambura VI Jakarta 10260. Telp. (021)53650162, Fax. (021)53650159 Diterima 15 Pebruari 2010 - Disetujui 26 Jui 2010 ABSTRAK Pembagua sektor perikaa da pariwisata bahari mempuyai peraa yag petig dalam perekoomia Sulawesi Utara. Hal tersebut dapat dilihat dari keterkaita sektor perikaa da pariwisata bahari tersebut dalam perekoomia Sulawesi Utara. Tulisa ii membahas posisi sektor perikaa da pariwisata bahari dalam peta perekoomia provisi Sulawesi Utara. Data yag diguaka dalam kajia ii adalah data sekuder dari Tabel Iput-Output Tahu 2005, da diaalisis dega megguaka pedekata model Iput-Output melalui metode aalisis keterkaita. Hasil aalisis meujukka bahwa pada tahu 2005 secara rata-rata keterkaita sektor perikaa da pariwisata bahari dalam perekoomia Sulawesi Utara termasuk dalam kategori kuat da termasuk ke dalam kelompok sektor adala/uggula. Hal ii ditujukka dega ideks keterkaita ke belakag da ke depa khususya utuk kelompok perikaa sekuder (sektor idustri pegolaha da pegaweta ika) da sektor pariwisata bahari yag lebih besar dari rata-rata keseluruha sektor dalam perekoomia Sulawesi Utara. Kata kuci : perikaa, perekoomia, model iput-output Abstract: Fisheries ad Marie Tourism Positio Sectors i the Ecoomy Likages Map of North Sulawesi Provice: A Iput-Output Approach. By: Lidawati, Sastrawidjaja ad Tajeri Fisheries ad marie tourism sectors play importat roles i North Sulawesi ecoomy. The likage betwee fisheries ad marie tourism sector idicate these roles. This paper discusses ad assesses positio fisheries ad marie tourism sector i the ecoomy of North Sulawesi Provice. This research uses secodary data from the Iput-Output Table 2005. Through likage aalytical method. Results of this research show that there was a strog likage betwee fisheries ad marie tourism sectors i 2005 i North Sulawesi ecoomy. Idex of backward ad forward likages provides evidece of this strog coectios, especially for secodary fishery activities (processig ad preservig idustries) ad marie tourism sectors. The likages are also higher tha other sectors i North Sulawesi ecoomy. Keywords: fishery, ecoomy, iput-output model
-146 Posisi Sektor Perikaa da Pariwisata Bahar.Lidawati, Sastrawidjaja da Tajeri I. PENDAHULUAN ekoomi sumber daya perikaa da pariwisata bahari yag cukup potesial adalah Berdasarka klasifikasi PKSPL-IPB, Provisi Sulawesi Utara. Provisi ii memiliki terdapat tujuh sektor besar yag termasuk peraira yag cukup luas dega potesi dalam bidag kelauta, yaitu: (1) Perikaa; perikaa yag besar dega luas sekitar (2) Pertambaga laut; (3) Idustri hasil laut 2 ± 110.000 Km dega pajag garis patai da perikaa; (4) Agkuta laut; (5) ± 1.740 Km. Selai itu, Sulawesi Utara juga Pariwisata Bahari; (6) Bagua kelauta da merupaka salah satu provisi yag perikaa; da (7) Jasa kelauta laiya merupaka pusat pegembaga idustri (Kusumastato, 2002). pariwisata da idustri perikaa, baik utuk Sektor perikaa da sektor pariwisata perikaa darat maupu perikaa laut. bahari merupaka dua sektor uggula dari Dega potesi yag dimiliki tersebut masih bidag kelauta Idoesia. Dari Tabel 1 dapat terbuka peluag utuk meigkatka produksi diketahui bahwa pera kedua sektor tersebut di sektor perikaa, baik utuk memeuhi dalam perekoomia asioal meujukka kebutuha pasar domestik maupu pasar luar kecederuga yag semaki meigkat egeri yag secara tidak lagsug aka meskipu masih bersifat fluktuatif dega m e m b a t u d a l a m m e i g k a t k a persetase yag relatif belum tergolog besar. perekoomia Sulawesi Utara khususya da Dalam realitasya, pera kedua sektor perekoomia Idoesia pada umumya. tersebut (perikaa da pariwisata bahari) Utuk itu, program pegembaga sagat ditetuka oleh kemampua masig- perikaa da pariwisata baharí di Sulawesi masig daerah dalam megelola sumber daya Utara merupaka respo positif yag dapat di kedua sektor tersebut. Salah satu daerah di diambil dalam ragka mejawab kebutuha Idoesia yag memiliki prospek pemafaata Tabel 1. Distribusi da Kotribusi Produk Domestik Bruto (PDB) di Sektor Kelauta Tahu 1995-2002 Atas Harga Kosta Table 1. Distributio ad Cotributio of Gross Domestic Product (PDB) i the Marie Sector Years 1995-2002 at Costat Price Prosetase (%) Produk Domestik Bruto/ No. Sub Sektor Kelauta/ Percetage (%) Gross Domestic Product Sub Sector Marie 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 1 Perikaa/Fisheries 1,54 1,51 1,99 2,45 2,31 2,29 2,30 2,69 2 Pertambaga/Miig 4,16 4,01 3,85 4,65 7,23 10,02 9,17 9,38 3 Idustri Maritim/Maritime Idustries 2,74 2,87 3,97 3,48 3,38 3,32 3,77 3,11 4 Agkuta Laut/ Sea Trasportatio 0,83 0,86 1,08 1,55 1,51 1,58 1,46 1,64 5 Pariwisata Bahari/Maritime Tourism 0,79 0,73 0,86 2,21 1,53 1,44 1,61 2,24 6 Bagua Kelauta/Marie Buildig 0,74 0,65 1,08 1,50 1,22 1,08 1,10 1,34 7 Jasa kelauta Laiya/Other Marie Service 0,97 0,78 1,56 1,19 1,15 1,10 1,09 1,23 Kotribusi PDB Sektor Kelauta terhadap PDB Nasioal/Cotributio PDB Marie Sector to PDB Natioal 12,37 11,41 14,39 18,13 18,63 20,05 20,50 22,63 Sumber: Data BPS diolah berdasarka Tabel Iput-Output/ Sources :Processig Data BPS of Iput Output Table
J. Bijak da Riset Sosek KP. Vol.5 No.2, 2010 147 pemeritah yag terkait dega percepata satu jeis output (barag da jasa) dega pembagua di sektor kelauta da struktur iput tuggal (seragam) da tidak perikaa. Diharapka melalui program ada substitusi otomatis atar output dari tersebut, kegiata perekoomia di Sulawesi sektor yag berbeda. Utara dapat lebih ditigkatka lagi, terutama b. Kesebadiga (proportioality), yaitu melalui upaya memperbesar derajat asumsi bahwa keaika pegguaa iput keterkaita ekoomi baik dari sektor perikaa oleh suatu sektor aka sebadig dega kepada sektor laiya maupu sebalikya. keaikka output yag dihasilka. Dega kata lai terjadi peigkata derajat c. Pejumlaha (additivity), yaitu asumsi keterkaita ke belakag (backward likage) bahwa jumlah pegaruh kegiata produksi maupu keterkaita ekoomi ke depa d i b e r b a g a i s e k t o r m e r u p a k a (forward likage) atara sektor perikaa da pejumlaha dari pegaruh pada masigpariwisata baharí dega sektor lai dalam masig sektor tersebut. perekoomia Sulawesi Utara. Hal ii terkait dega besarya peraa yag dapat Utuk memperoleh gambara tetag diberika oleh sektor-sektor tersebut dalam bagaimaa suatu tabel I-O disusu, maka perekoomia Sulawesi Utara secara pada Tabel 2 disajika cotoh tabel I-O utuk keseluruha. sistem perekoomia yag terdiri dari sektor Oleh karea itu, kajia ii dilakuka utuk produksi, yaitu sektor 1, 2 higga sektor. megetahui sejauhmaa posisi sektor Isia sepajag baris pada Tabel 2 perikaa da pariwisata baharí dalam peta memperlihatka bagaimaa output dari suatu keterkaita ekoomi di Provisi Sulawesi sektor dialokasika, yaitu sebagia utuk Utara. Hasil kajia ii diharapka dapat memeuhi permitaa atara da sebagia bermafaat sebagai baha masuka bagi laiya utuk memeuhi permitaa akhir. peetu kebijaka dalam meigkatka Sedagka isia sepajag kolomya efektifitas program revitalisasi sektor meujukka pemakaia iput atara da perikaa da pariwisata baharí melalui iput primer oleh suatu sektor. peguata derajat keterkaitaya dega Berdasarka cara pegisia agka- sektor lai dalam perekoomia di Sulawesi agka ke dalam sistem matriks, maka dapat Utara. dilihat bahwa agka-agka setiap sel pada tabel tersebut memiliki maka gada. Agka dari suatu sel pada trasaksi atara, misalya II. METODOLOGI PENELITIAN x 12, jika dilihat meurut baris maka agka tersebut meujukka besarya output sektor Ladasa Teoritis 1 yag dialokasika utuk memeuhi Meurut Nazara (1997), tabel Iput permitaa atara di sektor 2. Sedagka jika Output (I-O) adalah suatu tabel berbaris dilihat meurut kolom, maka x 12 meujukka matriks yag disusu utuk meyajika besarya iput yag diguaka oleh sektor 2 gambara tetag hubuga timbal balik da yag berasal dari sektor 1. salig keterkaita atara satua kegiata Dari gambara tersebut tampak bahwa (sektor) dalam perekoomia. Dalam peyusua agka-agka dalam betuk meyusu suatu Tabel I-O yag bersifat statis matriks memperlihatka suatu jalia yag da terbuka, trasaksi-trasaksi yag salig megait dari berbagai kegiata atar diguaka dalam peyusua tabel sektor. Sebagai ilustrasi dapat diamati proses iput-output harus memeuhi tiga asumsi atau pegalokasia output pada Tabel 2. prisip dasar, yaitu: Output sektor 1 pada tabel tersebut a. Keseragama (homogeity), yaitu asumsi adalah sebesar X 1 da didistribusika bahwa setiap sektor haya memproduksi
-148 Posisi Sektor Perikaa da Pariwisata Bahar.Lidawati, Sastrawidjaja da Tajeri Tabel 2. Ilustrasi Tabel Iput-Output utuk Sistem Perekoomia dega Sektor Produksi Table 2. Illustratio of Iput -Output Table for the Ecoomic System with - Productio Sector Alokasi Output (Output Allocatio) Permitaa Atara (Itermediate Demad) Sektor Produksi/ Struktur Iput Productio Sector (Iput Structure) 1 2 Iput Atara (Itermediate Iput) Sektor produksi (Productio Sector) 1 2 Iput Primer (Primary Iput atau Value Added) x 11 x 21 X 1 x 12 x 22 X 2 x 1 x 2 X V 1 V 2 V Total Iput/Iput. X 1 X 2 X Permitaa Akhir (Fial Demad) F 1 F 2 F Total Output/ Output X 1 X 2 X sepajag baris sebesar x 11, x12, higga x 1 F i = Permitaa akhir terhadap sektor I/ Fial masig-masig utuk memeuhi permitaa demad of sector i / atara sektor 1, 2 higga sektor. Sedagka sisaya sebesar F 1 diguaka utuk memeuhi permitaa akhir. X = Jumlah output sektor ITotal sector output i Apabila agka-agka dibaca meurut Begitu juga dega output sektor 2 higga kolom, khususya pada trasaksi atara, maka agka pada kolom (sektor) tertetu masig-masig sebesar X 2 higga X, dapat meujukka berbagai iput yag diperluka dilihat dega cara yag sama dalam proses dalam proses produksi pada sektor tersebut. pegalokasia output sektor 1. Alokasi output Apabila Tabel 1 diguaka sebagai ilustrasi, pada masig-masig sektor tersebut dalam maka persamaa aljabar utuk iput yag betuk persamaa aljabar dapat dituliska diguaka oleh masig-masig sektor dapat sebagai berikut: dituliska sebagai berikut: x 11 x 12 x1 F1 X 1 x21 x 22 x2 F2 X 2 M M M M M M x 1 x 2 x F X (1) Da secara rigkas persamaa di atas dapat dirumuska kembali mejadi: xij Fi X i utuk j = 1,2,.., j1 (2) dimaa : x ij = Output sektor i yag diguaka sebagai iput sektor j/output of sector i used as iput to sector j x 11 x 21 x 1 F1 X 1 x12 x 22 x2 F2 X 2 M M M M M M x1 x 2 x F X (3) dimaa : x ij = Iput sektor i yag diguaka sebagai output sektor j/iput sector i used as a output sector j F i= Permitaa akhir terhadap sektor i/ Fial demad of sector i X i = Jumlah iput sektor i I Total of iput sector i da secara rigkas dapat ditulis mejadi: xij Fi X i utuk j = 1,2,.., j1 (4)
J. Bijak da Riset Sosek KP. Vol.5 No.2, 2010 149 dimaa : V j = Nilai tambah atau iput primer sektor j/value-added or primary iput sector j Xj = Jumlah iput sektor j /Total of iput sector i Persamaa-persamaa tersebut merupaka persamaa dasar yag sagat petig, khususya utuk melakuka aalisis perekoomia dega pedekata model Iput-Output. dasar harga produse, dimaa setiap ilai trasaksi haya mecakup barag da jasa domestik da diilai atas dasar harga produse dalam satua juta rupiah. Peyusua Tabel I-O ii dimaksudka utuk meyajika gambara tetag hubuga timbal balik da salig keterkaita atar satua kegiata (sektor) dalam perekoomia di Sulawesi Utara secara meyeluruh. Dalam kajia ii, Tabel I-O tersebut diklasifikasika kembali sesuai dega kepetiga aalisis dega cara melakuka agregasi beberapa sektor sehigga mejadi klasifikasi matriks 11 x 11 sektor, seperti yag terdapat pada Tabel 3. Jeis da Sumber Data Jeis data yag diguaka dalam kajia ii merupaka data sekuder yag diperoleh dari buku Tabel Iput-Output Tahu 2005 yag disusu oleh Bada Pusat Statistik Provisi Metoda Aalisis Data Sulawesi Utara (2006) meurut klasifikasi Metode aalisis data yag diguaka matrik 48 x 48 sektor. Tabel I-O tersebut dalam kajia ii adalah aalisis keterkaita. merupaka tabel trasaksi domestik atas Kosep keterkaita biasa diguaka sebagai Tabel 3. Pegklasifikasia Sektor-Sektor dari Tabel Iput-Output di Provisi Sulawesi Utara Tahu 2005 (Matriks Ukura 11 x 11 Sektor) Table 3. Sectors Re-classificatio from Iput-Output Table i North Sulawesi Provice years 2005 (Matrix Size 11 x 11 Sectors) Sektor/ Sector 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Deskripsi/ Descriptio Perikaa Primer/Primary Fisheries:: - Perikaa laut da hasil peraira laut laiya/ Marie fisheries ad its produces - Perikaa darat da hasil peraira darat laiya/ Ilad fisheries ad its produces Perikaa Sekuder/Secodary Fisheries : - Idustri pegolaha hasil o perikaa/no fisheries processig idustries - Idustri pegeriga da peggarama ika/dryig ad saltig fisheries idustries - Idustri pegolaha da pegaweta ika/processig ad preservig fisheries idustries Pariwisata Bahari/Maritime tourism Pertaia o perikaa/ No fisheries agriculture Pertambaga da Peggalia/ Miig ad quarry Idustri o makaa/ No food idustry Idustri o makaa laiya/ Others o food idustry Jasa da laiya o pariwisata bahari/ Service ad others o maritime tourism Sektor-Sektor dalam Tabel Iput-Output/ Sectors i Iput Output Table 14 15 18-21 31-48 1-13 16-17 22-29 30 31-48 Sumber: Modifikasi Tabel I-O 48 Sektor ke dalam Tabel I-O 11 Sektor dari BPS Sulawesi Utara (2006) Source: Modificatio of Iput Output Table 48 Sector i Iput Output Table 11 Sector from BPS North Sulawesi (2006)
-150 Posisi Sektor Perikaa da Pariwisata Bahar.Lidawati, Sastrawidjaja da Tajeri dasar perumusa strategi pembagua utuk sektor ke-j (xij) terhadap total ekoomi dega melihat keterkaita atar iput sektor ke-j (Xj)/ Coefficiet sektor dalam suatu sistem perekoomia. matrix as result from demad of Kosep keterkaita biasa dirumuska meliputi itermediate iput of sector i for sector (I) keterkaita ke belakag (backward likage) j total of iput sector j yag meujukka hubuga keterkaita atar idustri/sektor dalam pembelia barag - Keterkaita tidak lagsug ke belakag da jasa terhadap total pembelia iput yag Secara umum keterkaita lagsug da diguaka utuk proses produksi da tidak lagsug ke belakag meyataka (ii) keterkaita ke depa (forward likage) yag akibat dari suatu sektor yag diteliti terhadap meujukka hubuga keterkaita atar sektor-sektor yag meyediaka iput atara idustri/sektor dalam pejuala barag da bagi sektor tersebut baik secara lagsug jasa terhadap total pejuala output yag maupu tidak lagsug per uit keaika dihasilkaya. Berdasarka kosep ii dapat permitaa total, sehigga secara matematis diketahui besarya pertumbuha suatu sektor diformulasika sebagai berikut: yag dapat mestimulasi pertumbuha sektor KTLBi b1 j b2 j bj laiya melalui mekaisme iduksi. b ij. (6) i1 Keterkaita lagsug atar sektor dimaa: perekoomia dalam pembelia da KLBTi = Keterkaita tidak lagsug ke pejuala iput atara ditujukka oleh belakag sektor I / Backward koefisie lagsug, sedagka keterkaita idirect likage og sector i lagsug da tidak lagsugya dtujukka -1 bij = (IA) = Matriks kebalika Leotif / Matrix dari matriks kebalika Leotief (Priyarsoo, et of leotif al., 2007). Secara rici uraia jeis-jeis I = M a t r i k s I d e t i f i k a s i / keterkaita tersebut adalah sebagai berikut. Idetificatio matrix A = Matriks koefisie tekis/ A. Keterkaita Lagsug da Tidak Corficiet matrix Lagsug ke Depa da ke Belakag - Keterkaita lagsug ke belakag Keterkaita lagsug ke belakag meujukka akibat dari suatu sektor tertetu terhadap sektor-sektor yag meyediaka iput atara bagi sektor tersebut secara lagsug per uit keaika permitaa total. Secara matematis keterkaita lagsug ke belakag tersebut diformulasika sebagai berikut: a ij KLBi a1 j a2 j aj. (5) i1 dimaa: KLBi = Keterkaita lagsug ke belakag / Backward direct likage a ij = Usur matriks koefisie tekis, yag diperoleh dari rasio I-O permitaa jumlah iput atara dari sektor ke-i - Keterkaita lagsug ke depa Keterkaita lagsug ke depa meujukka akibat suatu sektor tertetu terhadap sektor-sektor yag megguaka sebagai output sektor tersebut secara lagsug per uit keaika permitaa total. Secara matematis keterkaita lagsug ke depa diformluasika sebagai berikut: a ij KLDi a1 j a2 j a. (7) j j1 KLDi = Keterkaita lagsug ke depa/ Forward direct likage a ij = usur matriks koefisie tekis, yag diperoleh dari rasio I-O permitaa jumlah iput atara dari sektor ke-i utuk sektor ke-j (xij) terhadap total iput sektor ke-j (Xj)/Coefficiet
J. Bijak da Riset Sosek KP. Vol.5 No.2, 2010 151 matrix as a result from demad of itermediate iput of sector I for sector j to total of iput sector j - Keterkaita tidak lagsug ke depa Keterkaita lagsug da tidak lagsug ke depa meujukka akibat dari suatu sektor tertetu terhadap sektor-sektor yag megguaka output bagi sektor tersebut secara lagsug maupu tidak lagsug per uit keaika permitaa total, sehigga secara matematis diformulasika sebagai berikut: perkembaga sektor-sektor laiya melalui mekaisme trasaksi pasar iput. Sehigga secara matematis dapat diformulasika sebagai berikut: TBL i ij IDPj 1 TBL i j ij dimaa:.. (9) IDP j = Ideks daya peyebara sektor ke-j/ Idex of dispersio of sector -i TBL ij = Total keterkaita ke belakag (pejumlaha dari keterkaita KTLDi bij.. (8) l a g s u g k e b e l a k a g d a j i keterkaita tidak lagsug ke dimaa: belakag) dari sektor i ke sektor j/ KTLDi = Keterkaita tidak lagsug ke depa Total of backward likage sector of sektor I/Backward idirect likage of idirect likage of sector I to sector j j sector i = Jumlah sektor dalam tabel iput b ij = Matriks kebalika Leotif /Matrix of output yag diaalisis/ Total sector i Leotif iput -output tabel B. Keterkaita total ke belakag da ke - Ideks keterkaita total ke depa (derajat depa kepekaa total) Ideks keterkaita ke depa (derajat Derajat keterkaita total diperoleh dari kepekaa) diguaka utuk megetahui hasil pejumlaha dari derajat keterkaita tigkat kepekaa suatu sektor terhadap lagsug da tidak lagsug (baik utuk sektor-sektor laiya melalui mekaisme keterkaita ke belakag maupu ke depa). pasar output, atau dapat juga diartika sebagai Selajutya utuk keperlua perbadiga kemampua suatu sektor utuk medorog keterkaita sektor yag diamati dega rata- pertumbuha produksi sektor-sektor lai yag rata keseluruha sektor dalam perekoomia memakai iput dari sektor ii. Sehigga secara Sulawesi Utara, dilakuka perhituga ideks matematis dapat diformulasika sebagai keterkaita ke belakag (daya peyebara) berikut: da ideks keterkaita ke depa (daya kepekaa). Secara rici uraia kedua jeis kedua jeis ideks tersebut adalah sebagai TFL j ij IDKi 1 berikut (Kucoro, 2006 dalam Tajeri et al., TFL i j ij 2007). dimaa:.. (10) - Ideks keterkaita total ke belakag (daya IDP i = Ideks derajat kepekaa sektor ke-i/ peyebara total) Idex of sesitivity of sector -i Ideks daya peyebara memberika TFL ij = t o t a l k e t e r k a i t a k e d e p a gambara tetag kemampua suatu sektor (pejumlaha dari keterkaita utuk meigkatka pertumbuha idustri lagsug ke depa da keterkaita tidak lagsug ke depa) dari sektor i huluya atau juga diguaka utuk ke sektor j/ Total of direct ad idirect megetahui distribusi mafaat dari forward of sector i to sector j pegembaga suatu sektor terhadap
-152 Posisi Sektor Perikaa da Pariwisata Bahar.Lidawati, Sastrawidjaja da Tajeri =Jumlah sektor dalam tabel iput- permitaa akhir sektor perikaa (laut output yag diaalisis/ Total sector maupu darat) tersebut. Sedagka iput - output tabel keterkaita tidak lagsug ke belakag utuk III. HASIL DAN PEMBAHASAN seluruh sektor yag ada di Sulawesi Utara meujukka derajat keterkaita yag lebih dari satu, yag berarti bahwa seluruh sektor A.Keterkaita Lagsug da Tidak tersebut meujukka hubuga/keterkaita Lagsug ke Belakag da ke Depa Keterkaita lagsug da tidak lagsug yag kuat dalam medukug perekoomia baik ke depa maupu ke belakag diguaka Sulawesi Utara. Dari Tabel 4 terlihat bahwa utuk megetahui seberapa jauh tigkat utuk sektor perikaa (laut maupu darat) hubuga atau keterkaita atar sektor derajat keterkaita ke belakagya sebesar produksi dalam perekoomia Provisi 1,176 da 1,035, hal ii berarti bahwa bila Sulawesi Utara Adapu hasil aalisisya permitaa akhir masig-masig sektor seperti diuraika berikut. perikaa meigkat satu uit, output seluruh sektor perekoomia di Sulawesi Utara aka - Keterkaita lagsug da tidak lagsug m e i g k a t m a s i g - m a s i g s e b e s a r ke belakag (1,176 da 1,035) uit. Derajat keterkaita ke belakag Utuk perikaa sekuder terdiri dari (lagsug maupu tidak lagsug) idustri pegolaha hasil o perikaa, meujukka pegaruh yag ditimbulka oleh idustri pegeriga da peggarama ika satu uit permitaa akhir terhadap semua da idustri pegolaha da pegaweta sektor dalam perekoomia Sulawesi Utara. ika. Dari ketiga idustri tersebut, secara tidak Berdasarka Tabel 4 diketahui bahwa derajat lagsug idustri pegolaha hasil o keterkaita lagsug ke belakag utuk perikaa mempuyai derajat keterkaita ke semua sektor perekoomia di Sulawesi Utara belakag yag lebih besar dari rata-rata sektor lebih kecil dibadigka dega derajat perikaa da rata-rata seluruh sektor yaitu keterkaita tidak lagsug ke belakag. 1,841, sedagka utuk idustri pegeriga Artiya bahwa secara lagsug semua sektor da peggarama ika serta idustri perekoomia yag ada di Sulawesi Utara pegolaha da pegaweta ika masig- belum meujukka hubuga yag kuat. masig sebesar 1,000 da 1,027. Meskipu Pada Tabel 4 terlihat bahwa derajat total ratapegolaha derajat keterkaita secara lagsug idustri rata sektor perikaa (2,011) lebih besar da pegaweta ika berada dibadigka dega derajat total rata-rata dibawah rata-rata sektor perikaa, aka seluruh sektor perekoomia di Sulawesi tetapi secara keseluruha, sektor perikaa Utara (1,973). Utuk sektor perikaa primer sekuder mempuyai derajat keterkaita ke (perikaa laut maupu darat), derajat belakag (secara tidak lagsug) yag lebih keterkaita belakag (secara lagsug besar dari satu, walaupu secara perigkat maupu tidak lagsug) lebih kecil jika haya meduduki perigkat kedua, ketujuh dibadigka dega derajat rata-rata sektor da keeam. perikaa. Secara lagsug derajat Utuk sektor pariwisata bahari, secara keterkaita sektor perikaa primer (laut da lagsug memiliki derajat keterkaita ke darat) masig-masig sebesar 0,219 da belakag yag lebih besar dari rata-rata sektor 0,199. Hal ii berarti bahwa utuk masigdari derajat keterkaita ke belakag secara perikaa yaitu sebesar 0,798. Jika dilihat masig sektor perikaa (laut maupu darat) dalam aktivitasya megguaka iput atara total, pariwisata bahari memiliki ilai yag lebih masig-masig sebesar (0,219 da 0,199) besar dari rata-rata sektor perikaa da satua utuk setiap satu-satua peigkata seluruh sektor dalam perekoomia Sulawesi Utara.
J. Bijak da Riset Sosek KP. Vol.5 No.2, 2010 153 Tabel 4. Derajat da Perigkat Keterkaita Lagsug da Tidak Lagsug ke Belakag Sektor-Sektor dalam Perekoomia Sulawesi Utara Tahu 2005 Table 4. Degree ad Level of Direct ad Idirect Backward Likage of Sectors i the Ecoomy of North Sulawesi Years 2005 Sektor/Sectors Derajat da Perigkat Keterkaita ke Belakag/ Degrees ad Rak of Backward Likage Lagsug/ Tidak Lagsug/ Total/ Direct Idirect Total I. Perikaa/Fisheries 1. Perikaa Primer/Primary Fisheries: 1.1. Perikaa Laut/Marie Fisheries 0,219 (6) 1,176 (4) 1,395 (6) 1.2. Perikaa Darat/Ilad Fisheries 0,199 (7) 1,035 (5) 1,234 (7) 2. Perikaa sekuder/secodary Fisheries: 2.1. Idustri pegolaha hasil o perikaa/ No fisheries processig idustries 0,279 (5) 1,841 (2) 2,119 (2) 2.2. Idustri pegeriga da peggarama ika/ Dryig ad saltig fisheries idustries 0,655 (4) 1,000 (7) 1,655 (5) 2.3. Idustri pegolaha da pegaweta ika/ Processig ad preservig fisheries idustries 0,970 (2) 1,027 (6) 1,998 (4) II. Pariwisata Bahari/Maritime Tourism 0,798 (3) 1,213 (3) 2,012 (3) III. Laiya/Others 1,352 (1) 9,938 (1) 11.290 (1) Rata-Rata Sektor Perikaa/Average Fisheries Sector 0,486 1,525 2,.011 Rata-Rata Seluruh Sektor/Average All Sector 0,407 1,566 1,973 Sumber : Hasil Pegolaha Data Tabel Iput Output Provisi Sulawesi Utara, 2005 Source: Result of Data Processig Iput Output Table North Sulawesi Provice, 2005 Keteraga : Agka dalam kurug ( ) meujukka perigkat derajat keterkaita ke belakag Remarks: () is rak of backward likage Berdasarka Tabel 4 diketahui bahwa derajat keterkaita ke belakag secara total didomiasi oleh sektor laiya yag merupaka gabuga dari idustri o makaa, idustri o makaa laiya, jasa da laiya o pariwisata bahari, pertaia o perikaa da pertambaga da peggalia yag meduduki perigkat ke satu, kemudia perikaa sekuder (sektor idustri pegolaha hasil o perikaa) yag meduduki perigkat kedua da pariwisata y a g m e d u d u k i p e r i g k a t k e t i g a. Dari gambara tersebut terlihat bahwa p e r a a s e k t o r p e r i k a a d a l a m perekoomia di Sulawesi Utara cukup besar, terutama dalam bidag idustri da pariwisata. - Keterkaita lagsug da tidak lagsug ke depa Keterkaita lagsug ke depa meujukka berapa bayak output suatu sektor yag diguaka oleh sektor-sektor lai sebagai iput, sedagka keterkaita tidak lagsug ke depa meujukka seberapa besar suatu sektor memeuhi permitaa akhir dari seluruh sektor perekoomia. Berdasarka Tabel 5 terlihat bahwa secara lagsug derajat keterkaita ke depa terjadi idikasi peguata pada sektor laiya yag meduduki perigkat pertama, kemudia perikaa sekuder idustri pegolaha hasil o perikaa) yag meduduki perigkat kedua, da perikaa primer (perikaa laut)
-154 Posisi Sektor Perikaa da Pariwisata Bahar.Lidawati, Sastrawidjaja da Tajeri yag meduduki perigkat ketiga. Sedagka lagsug, derajat keterkaita kedepa utuk secara tidak lagsug derajat keterkaita masig-masig sektor meujukka ke depa yag meduduki perigkat ke-2 hubuga atau keterkaita yag kuat dalam adalah sektor idustri pegolaha da perekoomia Sulawesi Utara, karea ilai pegaweta ika (perikaa sekuder) da masig-masig sektor lebih besar dari pariwisata bahari yag meduduki perigkat satu (1). Utuk sektor perikaa (laut maupu ketiga. Dari tabel terlihat bahwa sektor idustri darat) masig-masig sebesar 1,312 da pegolaha (2,282) da idustri pariwisata 1,283, hal ii berarti setiap peigkata bahari (2,146) mempuyai derajat keterkaita p e r m i t a a a k h i r s e l u r u h s e k t o r ke depa yag lebih besar dari rata-rata sektor perekoomia di Sulawesi Utara sebesar satu perikaa da rata-rata seluruh sektor. Hal ii uit, sektor perikaa mampu memeuhiya berarti secara tidak lagsug sektor tersebut masig-masig sebesar (1,312 da 1,283) mempuyai keterkaita/hubuga yag kuat uit. dalam perekoomia Sulawesi Utara dega Dari Tabel 5 terlihat bahwa derajat ilai yag lebih besar dari satu. keterkaita ke belakag secara total Sedagka utuk kelompok perikaa didomiasi oleh sektor laiya yag primer (perikaa laut da darat) secara tidak meduduki perigkat pertama, kemudia Tabel 5. Derajat da Perigkat Keterkaita Lagsug da Tidak Lagsug ke Depa Sektor-Sektor dalam Perekoomia Sulawesi Utara Tahu 2005 Table 5. Degree ad Level of Direct ad Idirect Forward Likage of Sectors i the Ecoomy of North Sulawesi Years 2005 I. Perikaa/Fisheries Sektor/Sector 1. Perikaa Primer/Primary Fisheries: Derajat da Perigkat Keterkaita ke Depa/Degrees ad Rak of Forward Likage Lagsug/ Direct Tidak Lagsug/ Idirect Total/ Total 1.1. Perikaa Laut/Marie Fisheries 0,163 (3) 1,312 (6) 1,475 (6) 1.2. Perikaa Darat/Ilad Fisheries 0,034 (5) 1,283 (7) 1,317 (7) 2. Perikaa sekuder/secodary Fisheries: 2.1. Idustri pegolaha hasil o perikaa/ No fisheries processig idustries 0,548 (2) 1,385 (5) 1,933 (4) 2.2. Idustri pegeriga da peggarama ika/ Dryig ad saltig fisheries idustries 0,000 (7) 1,874 (4) 1,874 (5) 2.3. Idustri pegolaha da pegaweta ika/ Processig ad preservig fisheries idustries 0,024 (6) 2,282 (2) 2,306 (2) II. Pariwisata Bahari/Maritime Tourism 0,136 (4) 2,146 (3) 2,282 (3) III. Laiya/Others 3,568 (1) 6,949 (1) 10,517 (1) Rata-Rata Sektor Perikaa/Average Fisheries Sector 0,.346 1,.669 2,015 Rata-Rata Seluruh Sektor/Average All Sector 0,407 1,566 1,973 Sumber : Hasil Pegolaha Data Tabel Iput Output Provisi Sulawesi Utara, 2005 Source: Result of Data Processig Iput Output Table North Sulawesi Provice, 2005 Keteraga : Agka dalam kurug ( ) meujukka perigkat derajat keterkaita ke depa Remarks: () is rak of forward likage
J. Bijak da Riset Sosek KP. Vol.5 No.2, 2010 155 Tabel 6. Ideks Keterkaita Total ke Belakag Sektor-Sektor dalam Perekoomia Sulawesi Utara Tahu 2005 Table 6. Idex of Total Backward of Likage Sectors i the Ecoomy North Sulawesi, 2005 I. Perikaa/Fisheries Sektor/Sectors 1. Perikaa Primer/Primary Fisheries: Ideks Keterkaita Total Ke Belakag/Idex of Total Backward Likage Kategori/ Category 1.1. Perikaa Laut/Marie Fisheries 0,707 redah/low 1.2. Perikaa Darat/Ilad Fisheries 0,626 redah/low 2. Perikaa sekuder/secodary Fisheries: 2.1. Idustri pegolaha hasil o perikaa/ No fisheries processig idustries 1,074 tiggi/high 2.2. Idustri pegeriga da peggarama ika/ Dryig ad saltig fisheries idustries 0,839 redah/low 2.3. Idustri pegolaha da pegaweta ika/ Processig ad preservig fisheries idustries 1,013 tiggi/high II. Pariwisata Bahari/Marrie Tourism 1,020 tiggi/high III. Laiya/Others 5,722 tiggi/high Sumber: Hasil Pegolaha Data Tabel Iput Output Provisi Sulawesi Utara, 2005 Source: Result of Data Processig Iput Output Table North Sulawesi Utara Provice, 2005 perikaa sekuder (sektor idustri terhadap perkembaga sektor-sektor laiya pegolaha da pegaweta ika) yag melalui mekaisme trasaksi pasar iput. meduduki perigkat kedua da pariwisata Berdasarka Tabel 6 terlihat bahwa utuk bahari yag meduduki perigkat ketiga. Dari sektor perikaa primer (laut maupu darat) gambara tersebut terlihat bahwa peraa memiliki ideks keterkaita total ke belakag sektor perikaa dalam perekoomia yag lebih kecil dari satu yaitu masig-masig di Sulawesi Utara cukup besar, terutama sebesar 0,707 da 0,626. Hal ii berarti dalam bidag idustri pegolaha da bahwa utuk setiap peigkata satu uit pegaweta ika yag ditujukka dega output sektor perikaa (laut maupu darat) derajat total keterkaita ke depa sebesar aka meyebabka aikya output sektor- 2,306. sektor lai (termasuk sektor perikaa itu sediri baik laut maupu darat) secara B. Keterkaita Total ke Belakag da ke keseluruha masig-masig sebesar (0,707 Depa da 0,626) uit. Berdasarka ideks keterkaita total ke belakag, sektor - Ideks keterkaita total ke belakag perikaa (laut maupu darat) masuk ke (daya peyebara total) dalam kategori yag redah. Sedagka Ideks keterkaita total ke belakag sektor perikaa sekuder (idustri memberika gambara tetag kemampua pegolaha hasil o perikaa da idustri s u a t u s e k t o r u t u k m e i g k a t k a pegolaha da pegaweta ika) memiliki pertumbuha idustri huluya atau juga ilai masig-masig sebesar 1,074 da 1,013 diguaka utuk megetahui distribusi da termasuk dalam kategori tiggi. Utuk mafaat dari pegembaga suatu sektor
-156 Posisi Sektor Perikaa da Pariwisata Bahar.Lidawati, Sastrawidjaja da Tajeri sektor pariwisata bahari termasuk dalam setiap keaika satu uit output sektor idustri kategori tiggi dega ilai sebesar 1,020. Hal pegolaha da pegaweta ika serta ii megidikasika bahwa ideks pariwisata bahari membutuhka output sektor peyebara sektor perikaa da pariwisata laiya sebagai iput masig-masig sebesar bahari dalam perekoomia Sulawesi Utara (1,169 da 1,157) uit. Dari Tabel 7 terlihat meujukka ideks peyebara yag tiggi bahwa sektor perikaa mempuyai daya terhadap sektor-sektor lai yag ada dalam dorog da daya tarik yag lebih besar perekoomia Sulawesi Utara. khususya utuk kelompok perikaa sekuder (idustri pegolaha da - Ideks keterkaita total ke depa (derajat pegaweta ika) da sektor pariwisata bahari kepekaa total) yag memiliki pera dalam pembagua Ideks keterkaita total ke depa utuk perekoomia di Sulawesi Utara. megetahui tigkat kepekaa suatu sektor Berdasarka ideks keterkaita ke terhadap sektor-sektor laiya melalui belakag da ke depa, pegelompokka mekaisme pasar output, seperti yag terlihat sektor-sektor ekoomi di Provisi Sulawesi pada Tabel 7. Utara dapat digologka ke dalam empat (4) Berdasarka Tabel 7 diketahui bahwa k e l o m p o k y a i t u s e k t o r p o t e s i a l, ideks keterkaita total ke depa sektor uggula/adala, kurag berkembag da perikaa (laut maupu darat) termasuk jeuh. Adapu yag termasuk dalam dalam kategori redah, sedagka utuk kelompok sektor adala/uggula adalah perikaa sekuder (khususya utuk sektor idustri pegolaha da pegaweta ika idustri pegolaha da pegaweta ika) (perikaa sekuder), pariwisata bahari da serta pariwisata bahari termasuk dalam laiya. Sektor kurag berkembag terdiri kategori tiggi dega ilai masig-masig dari perikaa laut da perikaa darat sebesar 1,169 da 1,157, hal ii berarti bahwa (perikaa primer), serta idustri pegeriga Tabel 7. Ideks Keterkaita Total ke Depa Sektor-Sektor dalam Perekoomia Sulawesi Utara Tahu 2005 Table 7. Idex of Total Forward Likage of Sectors i the Ecoomy of North Sulawesi,2005 Sektor/Sectors Ideks Keterkaita Total Ke Depa/Idex of Total Forward Likage Kategori/ Category I. Perikaa/Fisheries 1. Perikaa Primer/Primary Fisheries: 1.1. Perikaa Laut/Marie Fisheries 0,747 Redah/low 1.2. Perikaa Darat/Ilad Fisheries 0,667 Redah/low 2. Perikaa Sekuder/Secodary Fisheries: 2.1. Idustri pegolaha hasil o perikaa/ No fisheries processig idustries 0,980 Redah/low 2.2. Idustri pegeriga da peggarama ika/dryig ad saltig fisheries idustries 0,950 Redah/low 2.3. Idustri pegolaha da pegaweta ika/ 1,169 Tiggi/high Processig ad preservig fisheries idustries II. Pariwisata Bahari/Marrie Tourism 1,157 Tiggi/high III. Laiya/Others 5,330 Tiggi/high Sumber: Hasil Pegolaha Data Tabel Iput Output Provisi Sulawesi Utara, 2005 Source: Result of Data Processig Iput Output Table North Sulawesi Utara Provice, 2005
J. Bijak da Riset Sosek KP. Vol.5 No.2, 2010 157 da peggarama ika (perikaa sekuder) keterkaita yag lebih besar dari satu. Sedagka kelompok sektor jeuh adalah Idikasi peguata keterkaita ke belakag idustri pegolaha hasil o perikaa. Dari terjadi terutama pada sektor perikaa uraia di atas dapat dilihat bahwa sektor sekuder, yaitu pada sub sektor idustri idustri pegolaha da pegaweta ika da pegolaha hasil o perikaa da idustri pariwisata bahari dalam peta keterkaita pegolaha da pegaweta ika serta pada ekoomi di Sulawesi Utara termasuk sektor sektor pariwisata bahari. Sedagka ideks adala/uggula, artiya sektor tersebut peguata keterkaita ke depa terjadi pada mempuyai ideks keterkaita ke belakag sektor idustri pegolaha da pegaweta da ke depa yag lebih dari rata-rata semua ika da sektor pariwisata bahari. sektor, sehigga sektor tersebut mempuyai Selai itu, pegelompokka sektor peraa yag sagat meetuka terhadap ekoomi di Provisi Sulawesi Utara perekoomia di Provisi Sulawesi Utara, berdasarka ideks keterkaita ke belakag seperti yag terlihat pada Gambar 1. da ke depa meujukka bahwa sektor 2.0 1.0 Potesial/ Potetial Adala/ Priority Perikaa laut/marie fisheris Perikaa darat/ilad fisheries Idustri pegolaha hasil o perikaa/ No fisheries processig idustries Idustri pegeriga da peggarama ika/ Dryig ad saltig fisheries idustries Idustri pegolaha da pegaweta ika/ Processig ad preservig fisheries idustries Pariwisata bahari/maritime Tourism Laiya/Others Kurag Berkembag/ Less Expadig Jeuh/ Saturated 0.0 0.0 1.0 2.0 Keterkaita ke Belakag/Backward Likage Gambar 1. Pegelompokka Sektor Ekoomi di Provisi Sulawesi Utara Berdasarka Daya Peyebara Total da Derajat Kepekaa Total Figure 1. Groupig of Ecoomic Sector i the Provice of North Sulawesi Based o Total Dispersio Model ad Total Degree of Sesitivity IV. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN Kesimpula Secara rata-rata keterkaita sektor perikaa (keterkaita total ke belakag da ke depa) dalam perekoomia di Sulawesi Utara tergolog kuat, karea semua sektor perikaa baik primer, sekuder maupu pariwisata bahari mempuyai derajat idustri pegolaha da pegaweta ika da pariwisata bahari termasuk sektor adala/uggula, artiya sektor tersebut mempuyai peraa yag sagat meetuka dalam peta keterkaita perekoomia di Provisi Sulawesi Utara. Implikasi Kebijaka Berdasarka hasil kajia ii, rata-rata sektor perikaa baik dari sektor perikaa
-158 Posisi Sektor Perikaa da Pariwisata Bahar.Lidawati, Sastrawidjaja da Tajeri sekuder maupu pariwisata bahari memiliki keterkaita yag kuat dalam perekoomia Sulawesi Utara ( khususya idustri pegolaha da pegaweta ika) utuk ideks keterkaita total ke belakag maupu ke depa, yag ditujukka oleh derajat keterkaita yag lebih dari satu. Sedagka utuk kelompok perikaa primer (baik laut maupu darat) termasuk dalam kategori redah. Oleh karea itu, agar sektor perikaa khususya kelompok perikaa primer mampu meempati perigkat pertama dalam perekoomia Sulawesi Utara utuk tahu yag aka datag, diharapka adaya pera serta pemeritah utuk meujag pertumbuha perekoomia di Sulawesi Utara, dega cara memberika kemudaha ivestasi da isetif yag lebih yata lagi terhadap kegiata sektor perikaa, baik pada perikaa laut maupu darat, atara lai dega cara medirika uit-uit pegolaha da pelabuha perikaa yag medukug kegiata produksi perikaa, karea megigat masih terbukaya peluag yag dimiliki oleh Sulawesi Utara, karea sebagia besar wilayah geografisya adalah laut, sehigga masih bayak sumberdaya yag dapat dimafaatka utuk meigkatka produksi sektor perikaa.. 2004. Tabel Iput-Output Idoesia 2000. Jilid I, II da III. Bada Pusat Statitstik. Jakarta. Atara, M. Keterkaita Usaha Kecil Sektor Pariwisata dega Sektor-Sektor Ekoomi Laiya di Provisai Bali: Suatu Pedekata Model Iput-Output. Jurusa Sosial Ekoomi Pertaia. Fakultas Pertaia Uiversitas Udayaa. Bali. Kucoro, M. 2006, Metode Kuatitatif : Teori da Aplikasi Utuk Bisis da Ekoomi, UPP AMP YKPN. Yogyakarta Kusumastato, T. 2002. Reposisi Ocea Policy dalam Pembagua Ekoomi Idoesia di Era Otoomi Daerah. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Bidag Ilmu Perikaa da Kelauta. IPB. Bogor. Nazara, S. 1997, Aalisis Iput-Output, Lembaga Peerbit Fakultas Ekoomi Uiversitas Idoesia. Jakarta. Priyarsoo, D.S, Sahara, M. Firdaus. 2007. Ekoomi Regioal. Cetaka 1. Uiversitas Terbuka. Jakarta Tajeri, Yusuf, R., Sastrawidjaja da Asawi. 2007. Keterkaita Sektor Perikaa dalam Perekoomia Idoesia Periode 1990-2000: Pedekata Model Iput Output. Bada Riset Kelauta da Perikaa. Departeme Kelauta da Perikaa. Jakarta. DAFTAR PUSTAKA Aoimous. 2007. Tabel Iput-Output Idoesia 2005. Jilid I, II da III. Bada Pusat Statistik. Jakarta.. 2006. Tabel Iput Output Sulawesi Utara 2005. BPS da BAPPEDA Propisi Sulawesi Utara. CV. Sarah Offset. Sulawesi Utara. 232 hal