BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI. untuk mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I.

Chapter 4 Siklus Pendapatan. By Muhammad Luthfi, S.E.M.Si.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Menurut Mulyadi (2001 : 5), Prosedur adalah suatu urutan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan,

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain.

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS)

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian, prinsip dan fungsi Sistem Informasi Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu skema yang menyeluruh untuk. sedangkan objectives meliputi ruang lingkup yang sempit.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan

BAB II LANDASAN TEORI. teori-teori tersebut memiliki pengertian yang sama diantaranya adalah :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tiga fungsi dasar yang dilaksanakan oleh Sistem Informasi Akuntansi (SIA).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama untuk

Bab II Dasar Teori 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi 2.2 Pengertian Penjualan Kredit 2.3 Pengertian Sistem Penjualan Kredit

SIKLUS PENDAPATAN. Siklus Pendapatan

BAB II KAJIAN TEORI. atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak yang terutang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu Informasi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan dan

BAB VII SIKLUS PENDAPATAN: PENJUALAN DAN PENAGIHAN KAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

cek, wesel (kiriman uang atau money orders), dan uang yang tersimpan di bank yang penarikannya tidak dibatasi (Warren et al. 2006).

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas pada pada UD. Sumber

AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIAN: PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI

BAB II LANDASAN TEORI. Kebutuhan akan informasi perusahaan, terutama informasi mengenai

BAB II BAHAN RUJUKAN

Lampiran 1. Hasil Kuesioner

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian, Prinsip, dan Fungsi Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

TINJAUAN PROSES BISNIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan. Sistem berasal dari bahasa yunani system yang artinya adalah

BAB II LANDASAN TEORI

PERTEMUAN 14 BUKU BESAR DAN PELAPORAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang, sedangkan Nafarin (2009: 9)

Siklus Pendapatan: Penjualan dan Penagihan Kas. Pertemuan 11

SIKLUS PENDAPATAN. By: Mr. Haloho

APLIKASI SIKLUS PENDAPATAN

Bab 7 Kas. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Materi 2: INTERNAL CONTROL & CASH. Dosen: Afifudin, SE., M.SA., Ak.

Checklist mengenai lingkungan sistem pengendalian. No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

AKTIVITAS BISNIS SIKLUS PENDAPATAN

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem, Informasi dan Akuntansi. Menurut Hall (2009:6), Sistem adalah kelompok dari dua atau

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bidang pendistribusian consumer goods kepada para konsumen. Transaksi

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan penjualan

BAB II LANDASAN TEORI. masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat. umumnya. Yang dimaksud dengan hukum ekonomi disini bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

PDF created with pdffactory Pro trial version

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. saling berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. dikordinasikan sedemikian rupa untuk melaksanakan suatu fungsi demi

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini adalah pengertian sistem menurut beberapa ahli :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TEORI DAN PRAKTIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perlu kita ketahui tentang perbedaan sistem dengan prosedur. Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab II Elemen dan Prosedur SIA

PERTEMUAN 11 : SIKLUS TRANSAKSI BISNIS : SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Definisi Sistem Akuntansi, Prosedur dan Penjualan

PT. WIYO. Komp. Pergudangan Tiara Jabon E1/27 Sidoarjo STANDARD OPERATING PROCEDURE. PROSEDUR PENERIMAAN dan PENGIRIMAN PESANAN

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA. diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Krisnawati, et al. (2013),

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk menjawab pertanyaan yang telah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian prosedur menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Definisi dan Tujuan Sistem Informasi Akuntansi. dikenal saat ini sebagai sistem informasi akuntansi. Informasi akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

THE REVENUE CYCLE: SALES

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data

BAB II BAHAN RUJUKAN. Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. IV.1 Perencanaan dan Tujuan Kegiatan Audit Operasional

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem informasi Akuntansi 2.1.1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Sebelum mengulas SIA (Sistem Informasi Akuntasi) kita harus mengtahui apa itu sistem. Sistem informasi (information system). Definisi sistem yang dikemukakan James A. Hall(2009) mempunyai arti secara luas yang dapat diartikan, beberapa sistem yang terjadi secara alami seperti alam semesta yang merupakan sistem galaxy, bintang dan planet sementara lainnya merupakan buatan manusia sistem ini merupakan banyak hal seperti sistem informasi. Dapat diartikan sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama. Sedangkan Informasi adalah sekumpulan data atau fakta yang diorganisasi atau diolah dengan cara tertentu sehingga mempunyai arti bagi penerimanya. Data yang telah diolah menjadi sesuatu yang berguna bagi si penerima maksudnya yaitu dapat memberikan keterangan atau pengetahuan.dengan demikian yang menjadi sumber informasi adalah data. Menurut Samiaji Sarosa (2009 : 13) Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem yang mngumpulkan mencatat, meyimpan dan memproses data sehingga menghasilkan informasi yang berguna dalam membuat keputusan. 8

Dan bisa disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah proses transaksi keuangan dan transaksi non keuangan yang secara langsung dapat mempengaruhi pemerosesan transaksi keuangan. 2.1.2. Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi Menurut James A. Hall (2009) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi konsep dasar (SIA) terdiri atas tiga subsistem : a. Sistem Pemerosesan Transaksi (Transaction Processing System) Yang mendukung operasi bisnis harian melalui berbagai melalui berbagai dokumen serta pesan untuk para pengguna diseluruh perusahaan yang penting untuk keseluruhan fungsi dari informasi. b. Sistem Buku besar Pelaporan Keuangan (General Ledger/ Financial Reporting System) Yang menghasilkan laporan keuangan seperti laporan laba rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak serta berbagai laporan lainnya yang disyaratkan oleh hukum. c. Sistem Pelaporan Manajemen (Management Reporting System) Memberikan Informasi keuangan internal yang dibutuhkan untuk mengelola suatu bisnis dan pengambilan keputusan menejer di dalam perusahaan atau organisasi, demikian perencanaan dan pengendalian operasinya.laporan yang umum dihasilkan oleh Management Reporting System meliputi anggaran, laporan kinerja, analisis biaya-volume-laba (cost volume profit analysis), serta berbagai laporan yang menggunakan data biaya saat ini bukan historis. 9

2.1.3. Komponen dan Kerangka Sistem Informasi dan Akuntansi Sebagai bagian dari sistem, Sistem Informasi Akuntansi (SIA) harus mempunyai beberapa komponen yang dapat menunjang suatu kinerja keuangan dan non keuangan dalam suatu sistem akuntansi tersebut. Kekurangan atau hilangnya suatu komponen yang berperan didalam SIA akan berdapak sangat fatal bagi pengguna sistem dalam perusahaan. Berikut adalah komponen dasar dari sistem Informasi Akuntansi yang dikemukakan James A. Hall (2009)dalam bukunya sistem informasi akuntansi: a. Sumber Data (Data source) Adalah Berbagai transaksi keuangan yang masuk kedalam sistem informasi baik dari sumber internal maupun eksternal. b. Pengumpulan Data (Data Collection) Adalah tahap operasional pertama dalam sistem informasi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa data yang masuk kedalam sistem sudah valid, lengkap dan bebas dari kesaalahan. c. Pemerosesan Data Pemrosesan meliputi penggunaan jurnal dan register untuk menyediakan catatan masukan yang permanen dan kronologis. d. Penyimpanan Buku besar dan berkas-berkas menyediakan penyirnpanan data baik dalam sistem manual maupun terkomputerisasi, seluruh transaksi akuntansi harus direfleksikan dalam buku besar. e. Keluaran Terdapat beragam variasi keluaran dari sistem pemrosesan transaksi. Setiap dokumen yang di hasilkan dari sistem adalah keluaran. Dokumen keluaran dari departemen Accounting adalah laporan. 10

2.2. Proses DalamPenjualan 2.2.1. Proses Dalam Pesanan Penjualan Proses pesanan penjualan yang meliputi pesanan dari pelanggan, persetujuan kredit sampai ke buku besar akan dijelaskan dalam Date Flow Diagram (DFD) yang dikemukakan oleh James A. Hall (2009) dalam bukunnya Sistem Informasi Akuntansi. Berikut adalah keterangan dari date flow diagram(dfd) pemerosesan pesanan penjualan, proses ini mendeskripsikan dalam prosedur siklus pendapatan dalam proses penjualan yang memiliki langkah-langkah sebagai berikut : 11

1. Proses penjualan dimulai dari pelanggan menghubungi departemen penjualan. Departemen penjualan mencatat perincian penting dari peristiwa ini pada pesanan penjualan, peristiwa ini memicu beberapa tugas. Setelah itu petugas menerima lembar dokumen pesanan pelanggan untuk bukti transaksi. 2. Langkah pertama dari proses penjualan adalah mengesahan transaksi dengan meminta persetujuan kredit untuk pelanggan. 3. Saat kredit disetujui, informasi penjualan akan dilanjutkan ke proses penagihan, gudang dan pengiriman. 4. Langkah selanjutnya adalah mengirim barang, yang harus dilakukan segera setelah pemrosesan persetujuan kredit diperoleh. Proses pengiriman juga merekonsiliasi barang yang diterima dari gudang dengan informasi bahwa perusahaan mengirim barang yang tepat kepada pelanggan. Jika barang sesuai baru akan dilakukan pengiriman. 5. Proses penagihan akan mengumpulkan dokumen-dokumen yang relevan mengenai transaksi tersebut (produk, harga, biaya pengurusan, angkutan, pajak, dan ketentuan potongan harga) dan menagih pelanggan. Proses penagihan kemudian mengirim informasi ini ke proses piutang dagang dan proses pengendalian persediaan. 6. Bagian piutang dagang menerima informasi penagihan dan mencatatnya ke dalam akun pelanggan. 7. Bagian pengendalian persediaan menggunakan informasi dari bagian penagihan untuk menyesuaikan record persediaan untuk mencerminkan penurunan dan persediaan. 12

8. Secara berkala (setelah setiap batch, harian, mingguan, bulanan dan seterusnya) proses penagihan, pitang dagang, dan pengendalian persediaan mengirim rangkuman informasi ke proses buku besar umum. Hal ini termasuk total penjualan dari penagihan, total kenaikan piutang dagang, dan total penurunan persediaan. Berdasarkan informasi tersebut, buku besar umum memproses ke akun penggendali yang dipengaruhi oleh transaksi penjualan selama periode berjalan. 2.2.2. Prosedur Penjualan 13

Berikut adalah keterangan dari flowchart prosedur penjualan James A. Hall (2009), proses ini mendeskripsikan departemen atau divisi yang terkait dalam prosedur proses penjualan yang memiliki langkah-langkah sebagai berikut: a. Departemen Penjualan Proses penjualan dimulai dari departemen penjualan yang menerima pesanan pelanggan yang menunjukan jenis dan jumlah barang yang diminta. Pada tahap ini pesanan mungkin diterima melalui surat, telepon atau dari staf penjualan yang datang ke tempat pelanggan. Pesanan penjualan mengungkapkan informasi penting seperti nama dan alamat pelanggan, nomor akun pelanggan, nomor dan deskripsi barang yang dijual, jumlah harga per unit, Serta informasi keuangan lainnya seperti pajak, potongan harga dan biaya pengiriman. Beberapa salinan pesanan penjualan dibuat berbagai tujuan.diantaranya untuk otorisasi kredit, slip pengepakan, dokumen pengeluaran barang, dokumen pengiriman faktur penjualan, dan pencatatan ke buku besar. Setelah menyiapkan pesanan penjualan, staf penjualan menyimpan salinan dari dokumen tersebut dalam file pesanan pelanggan terbuka atau referensi masa yang akan datang b. Departemen Kredit. Tugas dari departemen ini adalah otorisasi transaksi, yang mencakup verifikasi kelayakan pemberian kredit kepada pelanggan. Keadaan penjualan akan menentukan cara pemeriksaan kredit. Misalnya, penjual dapat melakukan investigasi keuangan secara lengkap pada pelanggan baru untuk menentukan batas kredit. c. Prosedur Gudang. Departemen penjualan mengirim salinan surat pengeluaran barang (stock release disebut juga tiket pengembalian) dari pesanan penjualan ke bagian 14

gudang. Dokumen ini mengidentifikasi barang persediaan yang harus dicari dan diambil dari gudang. Dokumen tersebut juga memberikan persetujuan formal bagi petugas gudang untuk mengeluarkan barang yang dimaksud. Satu salinan dari surat pengeluaran barang akan dikirim bersama barang yang dipesan kebagian pengiriman, dan salinan lainnya disimpan digudang sebagai catatan transsaksi. d. Departemen Pengiriman. Sebelum menerima barang dan salinan surat pengeluaran barang, departemen pengiriman menerima salinan slip pengepakan dan dokumen pengiriman dari departemen penjualan. Slip pengepakan bersama dengan barang dikirim ke pelanggan untuk menggambarkan isi kiriman tersebut. Slip pengepakan menginformasikan ke departemen penagihan bahwa pesanan pelanggan sudah dipenuhi dan dikirim. Setelah melakukan pengecekan petugas pengiriman mengepak barang menempelkan slip pengepakan kotak barang, melangkapi dokumen pengiriman, dan mempersiapkan bill of lading. Bill of lading adalah kontrak formal antaran penjual dan perusahaan pengiriman untuk mengirim barang ke pelanggan. e. Departemen Penagihan Departemen penagihan memainkan peran penting dalam sistem pesanan penjualan. Departemen ini mengumpulkan informasi tentang transaksi penjualan dan merekonsiliasi, mengasimilasi, dan mendistribusikan infomasi ini ke departemen lainnya. Pada saat persetujuan kredit, departemen penagihan menerima faktur, salinan buku besar, dan salinan file pesanan penjualan dari departemen penjualan. 15

Semua menjadi tanda terima dari dokumen pengeluaran barang. Faktur penjualan adalah (sales invoce) adalah bentuk tagihan pelanggan, yang menunjukan barang dan kuantitas yang dikirim, harga per unit, biaya pengiriman dan total jumlah tagihan ke pelanggan. f. Jurnal Penjualan (sales journal). Adalah jurnal khusus yang mencatat transaksi penjualan. Setiap faktur penjualan dicatat dalam jurnal sebagai item yang terpisah. Pada akhir periode, staf administrasi akan meringkas entri ini dan menyiapkan voucher journal yang akan diserahkan ke buku besar umum untuk dijurnal pada akun berikut ini: Voucher Jurnal Voucher Jurnal Nomor: A01 Tanggal: 30/02/2014 Nomor Akun Nama Akun Jumlah Debit Kredit 20100 Piutang Dagang 5000 50200 Penjualan 5000 Bersumber dari: Buku system Informasi Akuntansi James A.Hall, edisi 4, Salemba Empat Piutang Dagang Pengendalian XXX Penjualan XXX Tabel voucher jurnal mengilustrasikan setiap voucher jurnal mewakili ayat buku besar umum dan mengidentifikasi rekening buku besar umum yang terpengaruh. Ikhtisar transaksi, ayat penyesuaian, dan ayat penutup dimasukan kedalam buku besar umum. 16

g. Departemen Piutang Dagang. Akan membukukan salinan buku besar pesanan penjualan ke buku besar pembantu piutang dagang (Account Receivable Subsidiary Ladger). Setiap pelanggan mempunyai record pada buku besar pembantu piutang yang berisi informasi nama pelanggan, alamat pelanggan, data kredit, tanggal transaksi, nomor faktur, kredit pembayaran, retur pengembalian barang, dan saldo. h. Departemen Buku Besar Umum Pada saat penutupan periode pemrosesan departemen buku besar umum telah meneima voucher jurnal dari departemen penagihan dan pengendalian persediaan, dan ikhtisar akun dari departemen piutang dagang.buku besar umum menggunakan Voucher jurnal untuk memproses akun pengendali. Buku besar umum hanya berisi akun pengendali (tidak ada perincinnya) dan hanya membutuhkan informasi ikhtisar pembukuan. 2.3. Sistem Penerimaan Kas 2.3.1.Proses Dalam Penerimaan Kas Penerimaan Kas menurut James A. Hall (2009) menggambarkan untuk pembayaran piutang dagang. Ada banyak variasi dalam proses ini; entitas yang terkait dengan ritel atau manufaktur, menggunakan metode yang berbeda. Berikut adalah arus data dalam sistem penerimaan kas. 17

18

Berikut adalah keterangan dari DFD sistem penerimaan kas, proses ini mendeskripsikan dalam prosedur proses penerimaan kas yang memiliki langkahlangkah sebagai berikut : a. Dibutuhkannya cek dan informasi akuntansi pendukung lainnya seperti (nomor akun pelanggan, nama pelanggan, nilai cek dan sebagainya) yang tertera pada permintaan pembayaran, dikirim ke bagian penerimaan dokumen, dimana dokumen-dokumen tersebut dipilah pilah. Cek dikirim kekasir pada departemen penerimaan kas, dan permintaan pembayaran dikirim ke departemen piutang dagang. b. Cek yang diterima oleh kasir dicatat pada jurnal penerimaan kas dan langsung di setorkan ke bank. c. Permintaan pembayaran yang diterima oleh departemen piutang dagang digunakan untuk mengurangi saldo akun pelanggan sebesar nilai pembayaran. d. Departemen penerimaan kas dan departemen piutang dagang mengirimkan rangkuman informasi tersebut ke daepartemen buku besar umum. Informasi ini dikonsiliasikan dan digunakan untuk memperbarui akun pengendali piutang dagang dan kas. 2.3.2. Prosedur Penerimaan Kas Berikut prosedur penerimaan kasmenurut James A. Hall (2009): 1. Prosedur Ruang Penerimaan Dokumen Ruang penerimaan dokumen menerima cek dari pelanggan bersamaan dengan permintaan pembayaran mekanismenya staf ruang penerimaan dokumen mengirimkan cek dan permintaan pembayaran ke staf administrasi yang akan menstempel cek tersebut. Staf kemudian mencatat setiap cek 19

pada lembar yang disebut lembar permintaan pembayaran (pendaftaran pembayaran kas). Permintaan pembayaran merupakan contoh dari dokumen perputaran. Biasanya ini adalah bagian dari faktur yang telah ditagihkan ke pelanggan. Dan kebanyakan suatu perusahaan yang mempunyai banyak pelanggan memproses transaksi penerimaan kas setiap hari maka digunakan dokumen permintaan pembayaran. 2. Departemen Penerimaan Kas Kasir memverifikasi keakuratan dan kelengkapan antara cek dengan permintaan pembayaran, setelah rekonsiliasi kasir mencatat penerimaan kas pada jurnal penerimaan kas. Selanjutnya staf menyiapkan slip setoran bank 3 rangkap. Pada akhir pekerjaan staf penerimaan kas merangkum ayat jurnal dan menyiapkan voucher jurnal. 3. Departemen Piutang Dagang Staf departemen piutang dagang melakukan proses pembukuan permintaan pembayaran pada akun pelanggan di buku besar pembantu piutang dagang. Jurnal Penerimaan Kas Akun Tgl Akun RefPos No Cek# Akun Kas#101 (Debit) Diskon Penjualan #430 (Debit) Akun Piutang Dagang #102 Akun Penjualan (Kredit) 9/3 Capital Stock 301 2150 14.000 9/5 Ogmen Supply 6712 2.970 30 3.000 9/9 Marvin Co. 3491 1.000 1.000 Bersumber dari: Buku system Informasi Akuntansi James A.Hall, edisi 4, Salemba Empat 4. Departemen Buku Besar Secara berkala, departemen buku besar menerima voucher jurnal dari departemen penerimaan kas dan rangkuman akun dari departemen piutang. 20

5. Departemen Kontroler Secara berkala (mingguan atau bulanan), staf dari departemen kontroler atau karyawan yang tidak terkait dengan prosedur penerimaan kas) mencocokan penerimaan kas dengan membandingkan dokumen berikut: a. Slip setoran yang diterima dari bank b. Salinan dari daftar permintaan pembayran c. Voucher jurnal dari departemen penerimaan kas dan departemen piutang dangang. Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai menurut Mulyadi (2008) dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi dibagi dalam prosedur berikut ini : 1. Penerimaan Kas dari Over-the Counter Sale Dalam penjualan tunai ini, pembeli datang ke perusahaan, melakukan pemilihan barang atau produk yang akan dibeli, melakukan pembayaran ke kasir, dan kemudian manerima barang yang dibeli. Dalam hal ini perusahaan menerima uang tunai, cek pribadi (personal check), atau pembayaran langsung dari pembeli dengan credit card,sebelum barang diserahkan kepada pembeli. 2. Penerimaan Kas dari COD Sales Cash-on-delivery sales (COD Sales) adalah transaksi penjualan yang melibatkan kantor pos, perusahaan angkutan umum, atau angkutan sendiri dalam penyederhanaan penerimaan kas dari hasil penjualan. COD sales merupakan sarana untuk memperluas daerah pemasaran dan untuk memberikan jaminan penyerahan barang bagi pembeli dan jaminan penerimaan kas bagi perusahaan dari penjual. 21

3. Penerimaan Kas dari Credit Card Sale Sebenarnya credit card bukan merupakan suatu tipe penjualan namun merupakan salah satu pembayaran bagi pembeli dan sarana penagihan bagi penjual.credit card dapat dapat merupakan sarana bagi pembeli, baik dalam over-the-counter sale maupun dalam penjualan yang pengiriman barangnya dilaksanakan melalui jasa pos atau angkutan umum. 4. Penerimaan Kas dari Piutang Diantara berbagai cara penagihan piutang tersebut, penerimaan kas dari piutang seharusnya mewajibkan debitur melakukan pembayaran dengan menggunakan cek atas nama, yang secara jelas mencantumkan nama perusahaan yang berhak menerima pembayaran diatas cek. Dengan cek atas nama ini, perusahaan akan terjamin menerima kas dari debitur, sehingga kecil kemungkinan orang yang tidak berhak dapat menguangkan cek yang diterima dari debitur untuk kepentingan pribadinya. 2.3.3.Peroses Penerimaan Kas Menurut Mulyadi (2008) dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang lebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dantransaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan. Berdasarkan sistem pengendalian yang baik diasumsikan sistem penerimaan kas dari penjualan tunai mengharuskan : 22

a. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam jumlah dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check. b. Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kartu kredit,yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan transaksi penerimaan kas. 23