MANUAL PROSEDUR VERIFIKASI DAN VALIDASI ALAT UKUR PROSES PEMBELAJARAN Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang 2015
Manual Prosedur Verifikasi Dan Validasi Alat Ukur Proses Pembelajaran Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Kode Dokumen : 00606 06052 Revisi : 2 Tanggal : 1 Agustus 2015 Diajukan oleh : Ketua Unit Jaminan Mutu ttd Dikendalikan oleh Eddi Basuki Kurniawan ST., MT. NIP. 19740924 200312 1 003 Manager Representative ttd Ismu Rini Dwi Ari ST., MT. PhD NIP. 19681221 199903 2 001 Disetujui oleh : Ketua Jurusan ttd Dr. A. Wahid Hasyim MSP NIP. 19651218 199412 1 001
MANUAL PROSEDUR VERIFIKASI DAN VALIDASI ALAT UKUR PROSES PEMBELAJARAN Salah satu syarat yang harus dipenuhi dengan dilaksanakannya sistem manajemen mutu ISO 9001-2000 adalah bahwa semua perangkat soal tes hasil belajar harus divalidasi sehingga instrumen tersebut dapat memenuhi kaidah-kaidah instrumen yang berkualitas untuk mengukur kompetensi hasil belajar.( Sudji Munadi) Peraturan Mendiknas Nomor: 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik; Penilaian hasil belajar peserta didik dilaksanakan berdasarkan standar penilaian pendidikan yang berlaku secara nasional; Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik; Penilaian dapat berupa ulangan dan atau ujian. Prinsip Penilaian 1. Sahih 2. Objektif 3. Adil 4. Terpadu 5. Terbuka 6. Menyeluruh dan berkesinambungan 7. Sistematis 8. Beracuan Kriteria 9. Akuntabel Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasi-kan seluruh KD pada periode tersebut; Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan
meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut; Penilaian hasil belajar dapat dilakuklan dengan berbagai cara. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2007 disebutkan bahwa teknik penilaian hasil belajar dapat berupa tes, observasi, penugasan, dan bentuk lain sesuai dengan karakteristik kompetensi dan perkembangan peserta didik PENILAIAN OLEH PENDIDIK Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Kegiatan penilaian meliputi: 1. Penginformasian silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester; 2. Pengembangan indikator pencapaian KD dan m pemilihan teknik penilaian yang sesuai pada saat menyusun silabus mata pelajaran; 3. Pengembangan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian yang dipilih; 4. Pelaksanaan tes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan; 5. Pengolahan hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar peserta didik; 6. Pengembalian hasil pemeriksaan pekerjaan peserta didik disertai balikan/komentar yang mendidik; 7. Pemanfaatan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran; 8. Pelaporan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk satu nilai prestasi belajar peserta didik disertai deskripsi singkat sebagai cerminan kompetensi utuh; 9. Pelaporan hasil penilaian akhlak kepada guru Pendidikan Agama dan hasil penilaian kepribadian kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan digunakan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester akhlak dan kepribadian peserta didik dengan kategori sangat baik, baik, atau kurang baik. TEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik;
Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja; Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan atau di luar kegiatan pembelajaran; Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah dan atau proyek; Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan: substansi, konstruksi, dan bahasa. Proses Penilaian: 1. Bentuk Soal Secara deskriptif, pengembangan bentuk soal tes hasil belajar yang dilakukan oleh dosen adalah sebagai berikut. 1. Uraian 2. Obyektif 3. Kombinasi 2. Penyusunan Soal Tes Dalam proses penyusunan soal terdapat dua kegiatan yang dilakukan oleh dosen yaitu pengembangan kisi-kisi dan penulisan butis soal. Pengembangan Kisi-kisi Penulisan soal 1. Membuat soal baru 2. Menggunakan soal tahun lalu 3. Kombinasi soal tahun lalu dan soal baru 3. Validasi Teoritis Perlu adanya telaah ulang sebelum memberikan soal kepada peserta didik a. Aspek-aspek yang ditelaah ulang pada tes uraian 1. Kesesuaian butir dengan kompetensi 2. Kejelasan pertanyaan dan jawaban yg diharapkan 3. Ketepatan kata tanya/perintah 4. Kejelasan petunjuk cara pengerjaan soal 5. Kejelasan pedoman penskoran
6. Kejelasan grafik/tabel/gambar/peta yang menyertai soal 7. Kesederhanaan penggunaan bahasa b. Aspek-aspek yang ditelaah ulang pada tes obyektif 1. Kesesuaian butir soal dengan indikator kompetensi 2. Ketepatan alternatif jawaban yang benar 3. Keterkaitan pengecoh (distractor) dengan pokok soal 4. Kejelasan rumusan pokok soal 5. Kejelasan rumusan pilihan jawaban 6. Semua pilihan jawaban homogen 7. Ketidaktergantungan antar butir soal satu dengan lainnya 8. Keberfungsian gambar/grafik Berdasarkan simpulan di atas dapat disarankan perlu adanya program atau kebijakan dalam pengembangan dan penyusunan soal tes hasil belajar mahasiswa sehingga diperoleh soa tes hasil belajar yang berkualitas. Lembaga perlu mengadakan program penyegaran (refreshing) bagi dosen-dosen untuk menyamakan wawasan tentang pengukuran dan penilaian hasil belajar mahasiswa. Beberapa langkah konkrit yang perlu dilakukan antara lain adalah (1) melaksanakan validasi pada semua soal yang sudah disusun sehingga soal memenuhi memenuhi kriteria substansi, konstruksi dan bahasa; (2) membuat rubrik untuk memudahkan proses penskoran pada soal-soal yang berbentuk uraian; dan (3) pengukuran hasil belajar perlu difokuskan pada aspek-aspek aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.