PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA Oleh: 1 Sefreni Yulriska, 2 Sudirman, 3 RRP. Megahati 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Jurusan Biologi Universitas Negeri Padang 3 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat sefreni.yulriska@yahoo.com ABSTRACT Handout picture of a network tree with one of the teaching materials that help students in understanding the subject matter. This study aims to determine the validity and practicalities handout picture with network tree. This research is the development of the use of 4 - D Models consisting of 4 stages namely, define, design, develop, and disseminate. However, in this disseminate stage was not involved. This handout is validated by 3 lecturer and high school teachers PGRI 1 Padang. Test practicalities by 2 teachers and 20 students of class XI science. Data were analyzed with the technique and the percentage of processed descriptively. Handouts produced has a valid criterion is 81.57 %. Handouts are also said to be practically used by teachers and students with an average of 77.44 % and 81.25 %. Therefore, it can be concluded that the network tree with pictorial handouts on material structure and function of animal tissues generated are valid and practical. Keywords : Handout, Image, Network Tree, Animal Network Structure and Function PENDAHULUAN Belajar merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran akan tercapai apabila bahan ajar yang digunakan guru dalam pembelajaran dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran. Bahan ajar yang dapat digunakan misalnya buku paket, handout, Lembaran Kerja Siswa, dan modul. Menurut Majid (2011: 174) Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Penyusunan suatu bahan ajar sangat penting dalam proses pembelajaran. Menurut Ahmadi, dkk. (2011: 208) bahan ajar disusun dengan tujuan yaitu: 1) menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan lingkungan sosial peserta didik, 2) membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar disamping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh, 3) memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Salah satu bahan ajar yang dikembangkan adalah handout. Handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Handout yang dilengkapi gambar-gambar yang jelas akan memotivasi peserta didik lebih giat belajar. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan di SMA PGRI 1 pada salah seorang guru biologi bahwa di sekolah belum menggunakan bahan ajar berupa handout, bahan ajar yang digunakan di sekolah itu baru bukubuku paket dan LKS. Buku paket biologi yang digunakan siswa di sekolah gambarnya hitam putih dan tidak lengkap, sehingga minat siswa juga kurang dalam membaca buku paket biologi tersebut. Penulis juga membagikan angket kepada siswa kelas XI IPA untuk mendapatkan respon siswa terhadap bahan ajar yang digunakan. Berdasarkan angket tersebut 70% siswa mengalami kesulitan memahami materi struktur dan fungsi jaringan hewan pada bahan ajar yang dimiliki siswa, 100% siswa tidak 1
memiliki bahan ajar berupa handout pada materi struktur dan fungsi jaringan hewan. Selain itu, bahan ajar biologi tidak dilengkapi peta konsep network tree, khususnya pada materi struktur dan fungsi jaringan hewan. Handout yang dilengkapi gambar berwarna dan peta konsep network tree akan lebih memudahkan siswa dalam memahami materi struktur dan fungsi jaringan hewan. Kelebihan peta konsep network tree menurut Trianto (2010: 161) yaitu: 1) menunjukan sebab akibat, maksudnya kata-kata yang ditulis pada garis memberikan hubungan antara konsep-konsep, 2) peta konsep disusun secara hirearki, artinya susunan konsep-konsep di mulai dari konsep umum ke konsep khusus, 3) prosedur yang bercabang, maksudnya konsep utama dihubungkan dengan konsep-konsep lain dengan menggunakan kata penghubung misalnya terdiri atas, dibedakan atas, contoh, dll, 4) istilah-istilah yang berkaitan yang dapat digunakan untuk memperjelas hubungan-hubungan. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development). Produk yang dikembangkan berupa bahan ajar berbentuk handout bergambar disertai network tree. Dalam prosedur penelitian pengembangan handout ini menggunakan model pengembangan 4-D (four-d). Model ini dikembangkan oleh S.Thigarajan, Dorothy S.Semmel dan Melvyn. Model pengembangan 4-D terdiri atas 4 tahapan utama yaitu define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan), desiminate (penyebaran), atau diadaptasi model 4-D, yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan dan penyebaran. Tapi penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap pengembangan saja karena keterbatasan waktu dan biaya. Jenis data adalah data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari pakar (dosen), guru dan siswa yang diambil melalui angket pengamatan. Instrument yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket uji validitas handout dan angket uji praktikalitas handout. Angket validasi mengumpulkan data tentang validasi handout bergambar diserta network tree oleh validator yaitu dosen dan guru sedangkan angket praktikalitas digunakan untuk mengetahui kepraktisan handout bergambar disertai network tree oleh guru dan siswa. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. itas handout bergambar disertai network tree yang divalidasi oleh dosen dan guru ator terdiri dari 5 orang yaitu staf pengajar program studi pendidikan biologi STKIP PGRI Sumatera Barat yang memiliki bidang keahlian Struktur Hewan, dosen Jurusan Biologi FMIPA UNP yang memiliki bidang keahlian Fisiologi Hewan, staf pengajar program studi pendidikan biologi STKIP PGRI Sumatera Barat yang memiliki bidang keahlian Media Pembelajaran dan 2 orang guru biologi SMA PGRI 1 Padang. Hasil dari analisis uji validasi oleh validator disajikan pada Tabel 1 berikut. Tabel 1. Hasil asi Handout oleh ator Nilai N Aspek yang validitas Kriteria o dinilai (%) Kelayakan 80,63 1 129 isi 2 Kebahasaan 65 81,25 Penyajian 84,38 3 135 Handout 4 Kegrafisan 80 80,00 Total nilai validasi 326,26 - Rata-rata nilai validasi (%) 81,57 Hasil validasi pada Tabel 1 di atas menunjukkan nilai rata-rata validasi handout adalah sebesar 81,57 % dengan kriteria valid. Hal ini didasarkan pada uji validitas yang terdiri dari empat aspek kelayakan isi, kebahasaan, penyajian handout dan kegrafikan handout. Ditinjau aspek kelayakan isi, handout memiliki kriteria valid oleh validator dengan nilai rata-rata 80,63 %. Hal ini menunjukkan bahwa handout sesuai dengan karakteristik siswa dan kebutuhan bahan ajar serta kebenaran substansi materi yang sudah baik dan materi pada handout telah sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Menurut Majid (2011: 173) bahwa Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu. Ditinjau aspek kebahasaan, handout dinilai valid oleh validator dengan nilai rata-rata 81,25%. Aspek kebahasaan berkaitan dengan penggunaan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kalimat yang digunakan dalam handout sederhana, jelas dan tidak menimbulkan kerancuan agar siswa mudah memahami informasi yang disampaikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sudjana dan Rivai (2005: 2) bahwa Bahan ajar dengan makna yang jelas dapat lebih dipahami siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran dengan lebih baik. Aspek penyajian handout dinilai valid dengan nilai rata-rata 84,38 %. Hal ini, menunjukkan komposisi handout disajikan jelas dan lengkap sesuai materi. Indikator dan tujuan 2
pembelajaran disajikan dengan jelas. Materi sesuai urutan indikator dan lengkap, sehingga dapat mendukung pemahaman konsep. Peta konsep dan gambar berwarna sesuai dengan materi. Sumber gambar dicantumkan dan latihan dapat mengukur ketercapaian kompetensi. Kelengkapan dan kesesuain penyajian handout bertujuan agar mendukung pemahaman siswa terhadap isi handout. Hal ini didukung oleh pendapat Majid (2011: 174) bahwa dalam menyusun bahan ajar yang baik dan benar harus ada unsur penyusunnya seperti kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, latihanlatihan, petunjuk kerja, dan evaluasi sehingga siswa lebih mudah dalam proses pembelajaran. Ditinjau dari aspek kegrafikan, handout bergambar disertai network tree valid dengan nilai rata-rata 80%. Hal ini menunjukkan bahwa tampilan handout baik sehingga mendorong minat baca siswa. Di dalam handout gambar disajikan dengan warna yang sesuai dan jelas agar dapat menyampaikan pesan secara efektif. Selain itu, penggunaan warna pada background, jenis dan ukuran font pada tulisan dan tata letak disesuaikan agar dapat menjadikan handout lebih menarik. Handout dengan tampilan yang menarik dapat memotivasi siswa dalam belajar. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kemp,dkk (1994) dalam Trianto (2012: 88) menyatakan bahwa Keberhasilan pembelajaran sangat bergantung pada penggunaan sumber pembelajaran atau media yang dipilih. Secara keseluruhan, nilai rata-rata hasil validitas handout adalah 81,57%. Oleh karena itu, handout yang telah dikembangkan dinyatakan valid dan dapat digunakan oleh siswa dan guru dalam pembelajaran biologi pada materi struktur dan fungsi jaringan hewan untuk SMA. 2. Praktikalitas handout Uji praktikalitas dilakukan kepada 20 siswa kelas XI SMA PGRI 1 Padang dan 2 orang guru biologi. Data praktikalitas oleh guru diperoleh dengan menggunakan angket praktikalitas. a. Praktikalitas handout bergambar disertai network tree oleh guru Tabel 2. Hasil Uji Praktikalitas Handout Bergambar disertai Network Tree Berdasarkan Penilaian Guru. No Aspek praktikalitas Nilai praktikalitas % Kriteria 1. Kemudahan 78,57 Praktis penggunaan 2. Waktu 81,25 Praktis 3. Manfaat 72,50 Cukup praktis Total 232,32 - Rata-rata 77,44 Praktis Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai kepraktisan handout bergambar disertai network tree oleh guru biologi SMA PGRI 1 Padang sudah praktis dengan rata-rata nilai praktikalitas 77,44%. Ditinjau dari aspek kemudahan dalam penggunaan handout bergambar disertai network tree ini praktis dengan nilai rata-rata 78,57%, menurut pendapat guru pada angket, handout ini mudah digunakan karena memiliki petunjuk penggunaan handout yang jelas, handout disertai network tree menggunakan gambar yang jelas dan mudah dimengerti. Namun materi ajar lebih diringkas lagi, agar enak dibaca. Menurut Depdiknas (2008: 18) bahwa Dalam menyusun bahan ajar cetak menggunakan bahasa yang mudah. Maksudnya adalah mengalirnya kosa kata, jelas kalimatnya, dan jelas hubungan antar kalimat, serta kalimat yang digunakan tidak terlalu panjang. Dari aspek waktu penggunaan, handout dinilai praktis oleh guru. Hal ini menunjukkan bahwa waktu penggunaan handout dalam proses pembelajaran praktis dengan nilai rata-rata 81,25%. Penggunaan handout dapat mengefisienkan waktu pembelajaran karena menghindari adanya penjelasan secara berulangulang. Selain itu, soal latihan dapat diselesaikan siswa secara cepat tanpa menggunakan waktu yang lama. Menurut Prastowo (2011: 24) bahwa Fungsi bahan ajar menurut pihak yang memanfaatkan bahan ajar, dapat menghemat waktu pendidik dalam mengajar, meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Dilihat dari aspek manfaat yang didapat handout bergambar disertai network tree ini cukup praktis dengan nilai rata-rata 72,50%. Dalam angket guru menyatakan handout ini penyajian gambar berwarna menarik dapat membantu siswa memahami materi pelajaran. Menurut Prastowo (2011: 25) bahwa fungsi bahan ajar menurut pihak yang memanfaatkan antara lain kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik serta peserta didik mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya. Selain itu dalam handout terdapat soal-soal latihan, yang mana diharapkan dengan adanya soal-soal tersebut dapat dijadikan sebagai alat ukur untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, dan penampilan handout yang menarik dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Menurut Sukardi (2008: 4) bahwa Evaluasi mempunyai fungsi dalam proses belajar mengajar sebagai alat guna mengetahui apakah peserta didik telah menguasai pengetahuan. b. Praktikalitas handout bergambar disertai network tree oleh siswa 3
Tabel 3. Hasil Uji Praktikalitas Handout Bergambar disertai Network Tree Oleh Siswa No Aspek Nilai Kriteria praktialitas praktikalitas % 1 Kemudahan 80,36 Praktis penggunaan 2 Waktu 81,88 Praktis 3 Manfaat 81,50 Praktis Total 243,74 - Rata-rata 81,25 Praktis Dari Tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa hasil uji praktikalitas handout bergambar disertai network tree adalah praktis, dengan rata-rata nilai praktikalitas 81,25%. Ditinjau dari aspek kemudahan dalam penggunaan, handout bergambar disertai network tree memenuhi kriteria praktis dengan nilai ratarata 80,36%. Pendapat dari siswa menunjukkan bahwa handout ini mudah digunakan karena menggunakan gambar yang jelas dan kalimat yang sederhana sehingga mudah dimengerti, hanya saja handout ini tidak dapat dibawa kemana-mana karena ukurannya besar. Dari segi efisiensi waktu pembelajaran handout ini memenuhi kriteria praktis dengan nilai rata-rata 81,88%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan handout waktu pembelajaran dapat menjadi lebih efektif dan efisien karena belajar dengan menggunakan handout ini tidak memerlukan waktu yang lama bagi siswa untuk memahami konsep. Dilihat dari aspek manfaat yang didapat, handout ini memenuhi kriteria praktis dengan nilai rata-rata 81,50%. Hal ini menunjukan bahwa menurut siswa handout ini sudah menyajikan gambar yang jelas dapat mempermudah pemahaman, penampilan handout yang menarik dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Handout bergambar disertai network tree ini dapat membantu siswa mengetahui manfaat mempelajari struktur dan fungsi jaringan hewan sehingga belajar menjadi menyenangkan dan bermakna. Penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Bakhtelly (2013) yang berjudul pengembangan handout yang dilengkapi gambar berwarna dan daftar istilah pada materi sistem gerak untuk SMP. Uji validitas dari handout yang dilengkapi gambar berwarna dan daftar istilah adalah 90,31% dengan kriteria sangat valid. Uji praktikalitas oleh guru adalah 86,50 % dengan kriteria praktis dan uji praktikalitas oleh siswa adalah 86,78% dengan kriteria praktis. Keseluruhan dari uji validitas dan praktikalitas handout bergambar disertai network tree sudah valid dan praktis. Hal ini menjawab tujuan dari penelitian ini yaitu menghasilkan handout bergambar disertai network tree pada materi struktur dan fungsi jaringan hewan semester I kelas XI untuk SMA yang valid dan praktis. Dengan adanya handout ini, diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan ajar oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran biologi. Menurut Prastowo (2011: 79) bahwa Handout merupakan bahan ajar yang diberikan kepada siswa untuk memudahkan mereka saat mengikuti proses pembelajaran, ekonomis dan praktis. KESIMPULAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut ini. 1. Dihasilkan handout bergambar disertai network tree pada materi struktur dan fungsi jaringan hewan semester I kelas XI untuk SMA. 2. Nilai validitas handout bergambar disertai network tree yang dihasilkan adalah 81, 57% dengan kriteria valid. 3. Nilai praktikalitas handout bergambar disertai network tree oleh guru adalah 77,44% dan oleh siswa adalah 81,25% dengan kriteria praktis. B. Saran Saran untuk peneliti selanjutnya yaitu sebagai berikut. 1. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui efektifitas bahan ajar dalam proses pembelajaran. 2. Peneliti lain dapat mengembangkan handout bergambar disertai network tree pada materi lainnya yang dapat dijadikan bahan ajar atau alat bantu dalam proses pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Khoiru Iif., Amri, Sofan dan Elisah Tatik. 2011. Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu. Jakarta: Prestasi Pustaka. Bakhtelly, V. 2013. Pengembangan Handout dilengkapi Gambar Berwarna dan Daftar Istilah pada Materi Sistem Gerak untuk SMP. Skripsi. Padang: Universitas Negeri Padang. Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. 4
Majid, Abdul. 2011. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Diva Press: Jogjakarta. Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 2011. Media Pengajaran. Jakarta: Sinar Baru Algensindo. Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara. Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Surabaya: Kencana. 5