181 4.2.1.5 Melihat Keterangan 1. Piliha Menu Bantuan Gambar 4.19 Tampilan Menu Bantuan 2. Pilih dan Klik sub menu Keterangan
182 Gambar 4.20 Tampilan Sub Menu Keterangan 3. Setelah menekan keterangan, muncul dialog keterangan. Untuk menutup dialog keterangan, tekan tombol Tutup pada Dialog tersebut. Gambar 4.21 Tampilan Dialog Keterangan
183 4.2.1.6 Hentikan Sistem GAT 1. Untuk menghentikan sistem GAT pilih menu Keluar. Gambar 4.22 Tampilan Menu Keluar 2. Pilih dan tekan sub menu Keluar sistem GAT.
184 Gambar 4.23 Tampilan Sub Menu Keluar Sistem GAT 3. Jika sub menu Aktif GAT belum diaktifkan, maka setelah klik sub menu keluar sistem GAT, akan muncul Dialog Peringatan anda belum mengaktifkan Sistem GAT.
185 Gambar 4.24 Tampilan Dialog Peringatan Belum Aktifkan GAT 4. Jika sub menu Aktif GAT sudah diaktifkan, maka setelah klik sub menu keluar sistem GAT, akan muncul Dialog Peringatan Anda Yakin Hentikan Sistem, serta muncul tombol Keluar dan Batal, jika menekan tombol
186 Keluar, maka Sistem GAT akan dihentikan, dan jika menekan tombol Batal, maka fungsi sistem GAT tetap berjalan, dan kembali ke layar utama. Gambar 4.25 Tampilan Dialog Hentikan Sistem GAT 5. Jika menekan tombol Keluar, maka Sistem GAT akan dihentikan, garis jalan alternatif berwarna biru dan garis jalan macet berwarna merah akan hilang dari layar.
187 Gambar 4.26 Tampilan Setelah Hentikan Sistem GAT 4.2.1.7 Memutuskan Hubungan GPS 1. Pilih menu Port lalu pilih dan tekan sub menu putus.
188 Gambar 4.27 Tampilan Sub Menu Putus 2. Setelah port diputus, peta langsung hilang dari layar. Gambar 4.28 Tampilan Setelah Putus Com2 4.2.1.8 Keluar dari Program GAT 1. Pilih menu Keluar lalu pilih dan tekan sub menu keluar
189 program. Gambar 4.29 Tampilan Sub Menu Keluar Program 2. Jika Sistem GAT belum dihentikan, maka akan muncul dialog peringatan Anda Harus Hentikan Sistem GAT,
190 dan tombol tutup. Tekan tombol tutup dan pilih menu Keluar, lalu pilih sub menu keluar sistem GAT, untuk hentikan sistem GAT terlebih dahulu, setelah itu kembali ke proses pilih sub menu Keluar program. Gambar 4.30 Tampilan Dialog Harus Hentikan Sistem GAT 3. Jika Sistem GAT sudah dihentikan, maka akan muncul dialog Keluar program berisi Anda Yakin Keluar
191 Program?, tombol Keluar dan Batal. Jika menekan tombol Keluar, akan keluar dari program dan berpindah ke layar OS Windows, sedangkan jika menekan tombol Batal, maka akan kembali ke layar utama. Gambar 4.31 Tampilan Dialog Keluar Program 4.2.1.9 Posisi GPS
192 Gambar 4.32 Tampilan Posisi GPS 1. Jalan Keterangan nama jalan dimana GPS berada. 2. Kelurahan Keterangan nama kelurahan dimana GPS berada. 3. Kecamatan Keterangan nama kecamatan dimana GPS berada. 4. Kota Keterangan nama kota dimana GPS berada. 4.2.1.10 Posisi Tujuan
193 Gambar 4.33 Tampilan Posisi Tujuan 1. Jalan Keterangan nama jalan daerah tujuan. 2. Kelurahan Keterangan nama kelurahan daerah tujuan. 3. Kecamatan Keterangan nama kecamatan daerah tujuan. 4. Kota Keterangan nama kota daerah tujuan. 4.2.1.11 Tools
194 Gambar 4.34 Tampilan Tools Button 1. Zoom In Fasilitas untuk membesarkan peta atau objek yang sedang ditampilkan. 2. Zoom Out Fasilitas untuk memperkecil peta atau objek yang sedang ditampilkan. 3. Pointer Fasilitas untuk menunjuk objek atau menu. 4. Pan Fasilitas untuk memindah atau menggeser peta. 4.2.1.12 Legend
195 Gambar 4.35 Tampilan Legend 1. Jalan Alternatif Garis biru di lapisan atas yang menggambarkan sebuah jalan alternatif menghindari macet dan cepat tiba di daerah tujuan. 2. Jalan Macet Garis merah di lapisan tengah yang menggambarkan jalan-jalan tersegmentasi yang mengalami kemacetan. 3. Jalan Umum Garis hitam di lapisan bawah yang menggambarkan seluruh jalan yang terdapat pada database.
196 4.2.2 Prosedur Operasional Komputer Pusat Pada bagian ini akan dibahas tentang cara menjalankan program aplikasi untuk memudahkan Administrator. Langkah-langkah yang harus dijalankan adalah sebagai berikut : 1. Jalankan Sistem Operasi Windows 2. Online Internet 3. Jalankan Program MDM (Micro Data Manager) Gambar 4.36 Tampilan Layar Awal MDM
197 4.2.2.1 Menjalankan Menu Sistem MDM Pilih menu Sistem MDM. Gambar 4.37 Tampilan Menu Sistem MDM
198 4.2.2.2 Mengaktifkan Sistem MDM Pilih sub menu Aktif untuk mengaktifkan 3 fungsi, yang terdiri dari: - Mengambil data status macet dari MicroController untuk dimasukan dalam database - Mengkompilasi data dari database ke dalam bentuk file format txt. - Upload File yang sudah dikompile ke hosting yang sudah ditentukan. Gambar 4.38 Tampilan Sub Menu Aktif
199 4.2.2.3 Menghentikan Sistem MDM Pilih sub menu Nonaktif, maka semua fungsi pengambilan dan pengiriman data status macet akan dihentikan. Gambar 4.39 Tampilan Sub Menu Nonaktif
200 4.2.2.4 Keluar dari Sistem MDM 1. Pilih dan tekan sub menu Keluar. Gambar 4.40 Tampilan Sub Menu Keluar
201 2. Jika Sistem MDM belum dinonaktifkan maka akan muncul dialog Peringatan dengan isi Anda Harus Nonaktifkan Sistem MDM dan tombol Tutup. Jika tombol Tutup ditekan, maka akan kembali ke layar utama. Gambar 4.41 Tampilan Dialog Peringatan Nonaktifkan MDM
202 3. Jika Sistem MDM sudah dinonaktifkan maka akan muncul dialog Keluar Program dengan isi Anda Yakin Keluar Program, tombol Keluar dan Batal. Jika tombol Keluar ditekan, maka akan keluar dari program MDM ke OS Windows, jika menekan tombol Batal, maka akan kembali ke layar utama. Gambar 4.42 Tampilan Dialog Keluar Program
203 4.3 Rencana Implementasi Tabel 4.1 Rencana Implementasi Minggu ID Kegiatan Jadwal 1 2 3 4 5 6 1 Persiapan Minggu ke-1 2 Instalasi Minggu ke-2 3 Pengenalan Sistem Minggu ke-3 4 Uji Coba Program Minggu ke-4 5 Umpan Balik Minggu ke-5 6 Revisi & Program Siap Digunakan Minggu ke-6 Setelah revisi minggu ke-6, program siap digunakan 4.4 Evaluasi Gambaran umum dari Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Geografi Penghindar kemacetan atau GAT (GPS Anti Traffic Jam) adalah : 1. Pembuatan peta secara keseluruhan dilakukan dengan metode digitalisasi. 2. Pembuatan Informasi Geografis pada peta didapat dengan menggabungkan data spasial, data non spasial, perangkat keras, gelombang elektromaknetik dan jaringan internet.
204 3. Proses keseluruhan sistem GAT ini sangat bergantung pada kecepatan akses internet, broadband dan bandwidth sebuah media penghubung jaringan internet. Evaluasi diadakan sesudah program ini selesai dikerjakan dengan sasaran untuk uji coba kecepatan proses program secara riil di lapangan dengan perbandingan antara menggunakan wifi dan GPRS di Cafee Olala depan mall Puri Indah dan apartemen Pantai Mutiara yang memiliki akses hotspot wifi. Setelah melakukan uji coba di masing-masing daerah sebanyak 10 kali didapatkan data sebagai berikut. Tabel 4.2 Data Evaluasi Wifi Banding GPRS Kecepatan akses Internet hingga tampil di layar (detik) Uji Apartemen Pantai coba ke Mall Puri Indah Mutiara Wifi GPRS Wifi GPRS 1 15 55 16 44 2 15 35 17 46 3 16 44 17 45 4 17 32 18 43 5 15 36 18 42 6 17 39 19 36 7 18 41 17 32 8 15 60 16 30 9 16 33 16 33
205 10 16 59 15 32 Setelah dilakukan perbandingan kecepatan antara GPRS dan Wifi didapat kisaran dan kecepatan akses rata-rata total proses sistem GAT hingga tampil di depan layar komputer laptop pengguna, data tersebut diambil dari hasil penggabungan data di daerah Mall Puri Indah dan Apartemen Pantai Mutiara. Tabel 4.3 Data Evaluasi Kisaran Wifi Banding GPRS Jenis Media Akses Kecepatan akses Internet hingga tampil di layar (detik) Maksimum Minimum Wifi 15 19 GPRS 30 60 Tabel 4.4 Data Evaluasi Kecepatan Rata-rata GPRS Banding Wifi Jenis Media Akses Kecepatan akses Internet hingga tampil di layar (detik) Rata-rata Wifi 16.45 GPRS 40.85
206 Selain itu penulis juga melakukan uji coba hanya dengan menggunakan GPRS, di 5 sudut jalan yang tertampil dalam peta pada program GAT, untuk membandingkan kecepatan akses GPRS di daerah mana saja yang lebih ideal atau cepat dan di daerah mana saja yang kurang cepat, lambat, atau sangat lambat. Setelah melakukan uji coba di masing-masing daerah sebanyak 5 kali didapatkan data sebagai berikut. Tabel 4.5 Data Evaluasi Perbandingan Kecepatan GPRS Di Beberapa Daerah Uji coba ke Bojong Raya Kecepatan akses hingga tampil (detik) Kembangan Selatan Kebun Jeruk Kedoya Palmerah 1 18 30 49 35 68 2 30 33 42 33 70 3 33 32 41 30 80 4 40 34 29 34 75 5 19 33 39 36 59
207 Dari data yang didapatkan diatas bisa ditarik sebuah data kesimpulan kisaran kecepatan dan rata-rata kecepatan akses internet hingga total proses sistem GAT di setiap sudut daerah yang menjadi objek lokasi uji coba. Setelah dianalisa didapatkan data sebagai berikut. Tabel 4.6 Data Evaluasi Kisaran Kecepatan GPRS Di Beberapa Daerah Nama Jalan Kecepatan akses hingga tampil (detik) Maksimum Minimum Bojong Raya 18 40 Kembangan Selatan 30 33 Kebun Jeruk 29 49 Kedoya 30 36 Palmerah 59 80 Tabel 4.7 Data Evaluasi Kecepatan Rata-rata GPRS Di Beberapa Daerah Nama Jalan Kecepatan akses hingga tampil (detik) Rata-rata Bojong Raya 28 Kembangan Selatan 32.4 Kebun Jeruk 40 Kedoya 33.6
208 Palmerah 70.4 Disamping itu, penulis juga membagikan kuesioner kepada 200 orang pemilik kendaraan pribadi. dengan tujuan untuk mendapatkan umpan balik dari calon pengguna GAT agar pada saat sistem diterapkan dapat memberikan hasil yang baik bagi pengguna. Tabel 4.8 Data Hasil Kuesioner No. Pertanyaan Responden 1 Menurut anda apakah Sistem Informasi Geografi yang dilengkapi dengan GPS dan Sensor kemacetan bisa menjadi solusi yang baik dalam menghindari kemacetan? a. Sangat Bisa 100 b. Bisa 50 c. Kurang Bisa 30 d. Tidak Bisa 20 2 Menurut anda apakah mungkin infrastruktur Sistem Informasi Geografi dengan nama GAT (GPS Anti Traffic Jam) yang artinya SIG menghindari kemacetan bisa dikembangkan ke depannya oleh instansi pemerintah maupun grup pengusaha? a. Sangat Mungkin 150 b. Mungkin 30 c. Kurang Mungkin 15 d. Tidak Mungkin 5 3 Apakah anda setuju jika semua orang pemilik kendaraan pribadi memiliki sistem GAT (GPS Anti Traffic Jam)? a. Sangat Setuju 170 b. Setuju 15 c. Kurang Setuju 8 d. Tidak Setuju 7
209 4.4.1 Evaluasi Kinerja Sistem GAT 1. Perbandingan kecepatan akses internet menggunakan wifi dan GPRS. 70 60 Kecepatan akses Internet hingga tampil di layar (detik) Mall Puri Indah Wifi 50 40 Kecepatan akses Internet hingga tampil di layar (detik) Mall Puri Indah GPRS 30 20 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kecepatan akses Internet hingga tampil di layar (detik) Apartemen Pantai Mutiara Wifi Kecepatan akses Internet hingga tampil di layar (detik) Apartemen Pantai Mutiara GPRS Gambar 4.43 Diagram Garis Perbandingan Kecepatan Akses Wifi dan GPRS Dari gambar 4.43 dan table 4.2 dapat dilihat bahwa jika menggunakan teknologi wifi sebagai media akses internet, kecepatan
210 akses hingga proses GAT tampil di layar komputer laptop lebih cepat dari pada menggunakan GPRS, dan kecepatan wifi di Mall Puri Indah lebih cepat sedikit dibandingkan di apartemen Pantai Mutiara, dan sebaliknya kecepatan akses dengan GPRS di Pantai Mutiara lebih cepat dibandingkan dengan GPRS yang ada di Mall Puri Indah. 2. Perbandingan Kisaran kecepatan akses internet menggunakan wifi dan GPRS. 70 60 50 40 30 Wifi GPRS 20 10 0 Maksimum Minimum Kecepatan akses Internet hingga tampil di layar (detik) Gambar 4.44 Diagram Balok Kisaran Kecepatan Akses Wifi dan GPRS Dari gambar 4.44 dan table 4.3 dapat dilihat bahwa kisaran kecepatan akses maksimal dan minimum dengan teknologi wifi jauh lebih stabil dibandingkan jika menggunakan teknologi GPRS. 3. Perbandingan kecepatan rata-rata akses internet menggunakan wifi dan GPRS.
211 Kecepatan akses Internet hingga tampil di layar (detik) Rata-rata 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 Wifi GPRS Kecepatan akses Internet hingga tampil di layar (detik) Rata-rata Gambar 4.45 Diagram Balok Rata-rata Kecepatan Akses Wifi dan GPRS Dari gambar 4.45 dan table 4.4 dapat dilihat bahwa rata-rata kecepatan akses dengan teknologi wifi jauh lebih cepat dibandingkan jika menggunakan teknologi GPRS. 4. Perbandingan kecepatan akses dan proses sistem GAT hingga tampil di depan komputer laptop pengguna dengan GPRS Di Beberapa Daerah. 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1 2 3 4 5 Kecepatan akses hingga tampil (detik) Bojong Raya Kecepatan akses hingga tampil (detik) Kembangan Selatan Kecepatan akses hingga tampil (detik) Kebun Jeruk Kecepatan akses hingga tampil (detik) Kedoya Kecepatan akses hingga tampil (detik) Palmerah
212 Gambar 4.46 Diagram Garis Kecepatan Akses GPRS Dari gambar 4.46 dan table 4.5 dapat dilihat bahwa kecepatan akses GPRS dan proses GAT hingga tampil di layar, yang paling cepat adalah Jalan Bojong Raya, yang paling stabil adalah jalan Kedoya dan Kembangan Selatan, sedangkan di Kebun Jeruk cenderung lambat dan tidak stabil, dan akses internet GPRS yang paling lambat hingga mengakibatkan proses sistem GAT mengalami keterlambatan mencapai lebih dari satu menit adalah jalan Palmerah. 5. Kisaran kecepatan GPRS di beberapa daerah di Jakarta Barat. 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Kecepatan akses hingga tampil (detik) Maksimum Kecepatan akses hingga tampil (detik) Minimum Bojong Raya Kembangan Selatan Kebun Jeruk Kedoya Palmerah Gambar 4.47 Diagram Balok Kisaran Kecepatan Akses GPRS Dari gambar 4.47 dan table 4.6 dapat dilihat bahwa kisaran kecepatan akses GPRS dan proses GAT hingga tampil di layar, yang
213 paling besar terdiri dari Bojong Raya, Kebun Jeruk dan Palmerah, sedangkan kisaran kecepatan akses dan proses sistem GAT hingga tampil di layar yang cendrung lebih kecil ada di jalan Kembangan Selatan dan Kedoya. Kisaran lebih kecil berarti kecepatan akses cenderung stabil dan rata. 6. Rata-rata kecepatan GPRS di beberapa daerah di Jakarta Barat. Kecepatan akses hingga tampil (detik) Rata-rata 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Kecepatan akses hingga tampil (detik) Rata-rata Bojong Raya Kembangan Selatan Kebun Jeruk Kedoya Palmerah Gambar 4.48 Diagram Balok Rata-rata Kecepatan Akses GPRS Dari gambar 4.48 dan table 4.7 dapat dilihat bahwa rata-rata kecepatan akses GPRS dan proses GAT hingga tampil di layar, yang paling besar adalah jalan Palmerah, dan rata-rata kecepatan yang kecil terurut dari jalan Bojong Raya, Kembangan Selatan, Kedoya hingga Kebun Jeruk. Rata-rata kecepatan yang lebih kecil berarti kecepatan
214 akses cenderung lebih cepat. 4.4.2 Evaluasi Kebutuhan Sistem 1. Menurut anda apakah Sistem Informasi Geografi yang dilengkapi dengan GPS dan Sensor kemacetan bisa menjadi solusi yang baik dalam menghindari kemacetan? 15% 10% 25% 50% a. Sangat Bisa b. Bisa c. Kurang Bisa d. Tidak Bisa Gambar 4.49 Diagram Pie Persentase Pertanyaan no.1
215 Dari gambar 4.49 dan table 4.7 dapat dilihat bahwa 50% responden menjawab sangat bisa, 25% responden menjawab bisa, 15% responden menjawab kurang bisa, dan 10% responden menjawab tidak bisa. 2. Menurut anda apakah mungkin infrastruktur Sistem Informasi Geografi dengan nama GAT (GPS Anti Traffic Jam) yang artinya SIG menghindari kemacetan bisa dikembangkan ke depannya oleh instansi pemerintah maupun grup pengusaha? 15% 8% 3% 74% a. Sangat Mungkin b. Mungkin c. Kurang Mungkin d. Tidak Mungkin Gambar 4.50 Diagram Pie Persentase Pertanyaan no.2
216 Dari gambar 4.50 dan table 4.7 dapat dilihat bahwa 74% responden menjawab sangat mungkin, 15% responden menjawab mungkin, 8% responden menjawab kurang mungkin, dan 3% responden menjawab tidak mungkin. 3. Apakah anda setuju jika semua orang pemilik kendaraan pribadi memiliki sistem GAT (GPS Anti Traffic Jam)? 8% 4% 4% 84% a. Sangat Setuju b. Setuju c. Kurang Setuju d. Tidak Setuju Gambar 4.51 Diagram Pie Persentase Pertanyaan no.3 Dari gambar 4.51 dan table 4.7 dapat dilihat bahwa 84%
217 responden menjawab sangat setuju, 8% responden menjawab setuju, 4% responden menjawab kurang setuju, dan 4% responden menjawab tidak setuju. 4.4.3 Hasil Evaluasi Berdasarkan hasil evaluasi program melalui uji coba di lapangan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Kecepatan update data status macet pada program GAT dalam bentuk tampilan di layar sangat tergantung dari kecepatan akses internet baik dengan menggunakan GPRS maupun dengan wifi. 2. Kecepatan wifi jauh lebih unggul dan stabil dibandingkan GPRS, wifi memiliki kecepatan akses internet rata-rata mencapai 16.45 detik hingga muncul dalam tampilan layar komputer laptop pengguna, sedangkan jika menggunakan GPRS kecepatan akses internet rata-rata hanya mencapai 40.85 detik. 3. Di beberapa daerah, kecepatan akses internet menggunakan GPRS untuk meng-update data status macet hingga
218 menampilkan hasil proses di depan layar komputer laptop pengguna bisa mencapai kecepatan 18 detik contohnya di Bojong Raya, tetapi ada juga daerah yang mengalami keterlambatan proses hingga 80 detik akibat lambatnya akses internet dengan GPRS, contohnya di Palmerah. Berdasarkan kuesioner yang telah dilakukan, didapat beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Sistem Informasi Geografi ini dapat membantu pemilik kendaraan pribadi menghindari kemacetan. 2. Pemilik kendaraan pribadi tidak lagi mengalami kesulitan menggunakan jalan dengan adanya bantuan Sistem Informasi Geografi penghindar kemacetan. 3. Sistem Informasi Geografi ini memiliki informasi kemacetan yang up-to-date, akurat dan dapat dihandalkan, serta memiliki DSS yang cepat dalam pengambilan tindakan dan keputusan bagi pengguna. 4. Pengguna kendaraan pribadi tidak perlu lagi menebak-nebak untuk memilih jalan mana yang diperkirakan tidak macet.
219 4.4.4 Kelebihan Sistem Informasi Geografi yang Dirancang Hasil perancangan system ini dapat digunakan secara luas karena: 1. Mudah diprogram ulang sehingga bisa dikombinasikan dengan produk Sistem Informasi Geografi lainnya, seperti informasi data letak gedung, perkantoran, perhotelan dll. 2. Tidak sulit untuk dikembangkan, dan bisa ditambahkan beberapa fungsi, seperti mengetahui dimana titik banjir Secara khusus, system ini memiliki kemampuan : 1. Pada tampilan, pengguna dapat mengetahui dengan jelas antara lain : Cabang-cabang jalan; Nama jalan, kelurahan, kecamatan dan kota; Titik-titik jalan yang mengalami kemacetan; Garis rute jalan alternatif. 2. Pada metode pencarian jalan alternatif, pengguna dapat menikmati antara lain : Tidak perlu bingung untuk memilih rute mana yang harus diambil. Cepat sampai tujuan, tanpa harus membuang banyak waktu untuk mencari jalan ataupun
220 menanyakan jalan kepada masyarakat sekitar. 3. Pada system pemberitahuan titik kemacetan, memiliki keunggulan antara lain : Data titik kemacetan jalan diperbaharui secara otomatis, tanpa harus ada campur tangan dari manusia sebagai operator maupun orang yang memasukan data secara manual. Data langsung diolah dan disebarkan kepada semua pengguna kendaraan pribadi lewat media transfer yang sudah ada. Tidak memakan banyak kapasitas penyimpanan data dan file pada komputer pengguna.