BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sanggup bertahan dan berkembang. PT.Superintending Company of Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menuntut organisasi pendidikan, khususnya perguruan tinggi, melakukan perubahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Tinggi Swasta terkemuka di Bandung. UTama secara konsisten berkomitmen untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya menghasilkan SDM yang bermutu tinggi, salah satu upaya yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat dalam Industri Leasing (pembiayaan)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. perbaikan pada beberapa komponen pada sebuah kendaraan. perawatan dan perbaikan salah satu elemen kendaraan misal bengkel Dinamo.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan perusahaan adalah orientasi pelanggan atau customer

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi dan membanjirnya informasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pada variabel kompensasi jawaban responden memperoleh nilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi,banyak sektor usaha baru yang bermunculan, terbukti dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama lima bulan yaitu pada kurun waktu Bulan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional, dimana dapat dijadikan andalan utama untuk berfungsi

BEBERAPA MODEL KEBUTUHAN KONSUMEN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh strategi harga dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini perkembangan sektor jasa telah mengalami peningkatan yang

BAB I PENDAHULUAN. pada sarana angkutan antar wilayah, kini tuntutan tersebut telah lebih berkembang.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh. Maka jenis data yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk

BAB I PENDAHULUHAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

kepuasan yang tinggi serta mengakibatkan pembelian ulang. Hal ini dikarenakan

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat dalam Industri Leasing (pembiayaan)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wexley dan Yukl mengartikan kepuasan kerja sebagai the way an

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mampu menciptakan dan memelihara hubungan baik dengan lingkungan luarnya,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mendorong perusahaan-perusahaan untuk berkompetisi ditengah

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Untuk memanfaatkan sumber daya yang ada tersebut secara maksimal,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory),

BAB V PENUTUP. kognitif dan kinerja tenaga penjualan B2B pada perusahaan terbaik Indonesia versi

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembangnya dunia usaha, organisasi atau perusahaan berusaha untuk lebih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada era sekarang ini pembangunan infrastruktur di kota-kota besar baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Rahmi, 2012:1 ) (Rahman, 2005:1)

BAB I PENDAHULUAN. produk baru bisa berlangsung dengan cepat. Kompetisi di pasar menjadi sangat ketat dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bab ini membahas mengenai kesimpulan dan saran yang merupakan temuan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan terjadinya perubahan lingkungan usaha telah terjadi penyesuian-penyesuaian

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan Customer Relationship Management atau manajemen hubungan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA MELAKUKAN PEMBELIAN PADA ONLINE SHOP

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan. Masing-masing restoran harus mampu menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat diantara restoran-restoran untuk menjadi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I LATAR BELAKANG KULIAH KERJA PRAKTEK Latar Belakang Pemilihan Bidang Dan Objek Kuliah Kerja Praktek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ke dalam campuran yang terkait dalam suatu pasar internal, di mana karyawan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB III METODE PENELITIAN. untuk membahas permasalahan yang diambil dalam penelitian. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. bisnis harus dilakukan secara profesional. (Kotler, 1994:2). Untuk itu, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler, 2000) Kotler et al (2002)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi ekonomi, persaingan yang semakin ketat, kondisi ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang terdiri dari beberapa individu/anggota yang mempunyai

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin kompetitif saat ini, menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini Negara Indonesia banyak mengalami percobaan. terutama dalam perekonomian. Diantaranya semenjak tahun 1997

BAB I PENDAHULUAN. dan tingkat kemampuan ekonomi, kecuali untuk satuan pendidikan yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam sebuah organisasi, khususnya organisasi perbankan, semestinya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini daya beli masyarakat semakin meningkat dalam pemenuhan

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASSAN PENGGUNA UNIVERSITAS CIPUTRA LIBRARY SURABAYA. Oleh Diajeng Variant C ( )

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas Widyatama (UTama) adalah salah satu Institusi Pendidikan Tinggi Swasta terkemuka di Bandung. UTama secara konsisten berkomitmen untuk mewujudkan suatu sistem pelayanan pendidikan dengan standard ISO- 9001:2000. Konsistensi tersebut sangat berhubungan erat dengan optimalisasi pemenuhan sumber daya manusia yang berkompeten sebagai aset penting bagi kelangsungan hidup dan perkembangannya dimasa mendatang. Kelangsungan hidup dan perkembangan UTama di masa yang akan datang tidak terlepas dari kepuasan karyawan, dimana jika karyawan merasa puas maka akan bekerja secara optimal. Menurut Robbins (2010) kepuasan kerja adalah sikap umum terhadap pekerjaan seseorang yang menunjukkan perbedaan antara jumlah penghargaan yang diterima pekerja dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima. Dimana jika kepuasan kerja tinggi, maka akan memberikan kontribusi yang positif terhadap perusahaan. Ramayah & Janssen dalam Koesmono (2005) mengemukakan bahwa seorang manajer akan sangat peduli pada aspek kepuasan kerja, karena mempunyai tanggung jawab moral apakah dapat memberikan lingkungan yang yang memuaskan kepada karyawannya dan percaya bahwa perilaku pekerja yang puas akan membuat kontribusi yang positif terhadap organisasi. Juga seperti diungkapkan oleh Kotler (2000), perusahaan jasa yang pengelolaannya sangat baik yakin bahwa hubungan karyawan akan mempengaruhi hubungannya dengan pelanggan. Bahkan lebih jauh, Robbins (2010) mengatakan bahwa kepuasan kerja ada hubungannya dengan dampak positif terhadap konsumen karena karyawan garda depan (frontline) yang sering berhubungan dengan konsumen dalam organisasi jasa harus meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen. Karyawan yang puas biasanya lebih ramah, energik, dan responsif, yang amat dihargai oleh konsumen. Karyawan yang puas cenderung untuk tidak keluar dari perusahaan, konsumen akan bertatapan dengan wajah yang mereka kenal dan menerima layanan yang berpengalaman. Kualitas 1

2 seperti ini membangun loyalitas dan kepuasan konsumen. Akan tetapi, hubungan ini juga berlaku sebaliknya, karyawan yang tidak puas bisa meningkatkan ketidakpuasan kerja. Karyawan yang sering melakukan kontak dengan konsumen melaporkan bahwa konsumen yang kasar, tidak peduli, atau dengan tuntutan berlebihan berdampak negatif terhadap kepuasan kerja mereka. Kepuasan kerja karyawan di UTama mengalai penurunan dari tahun 2008 2014. Berikut gambar penurunan kepuasan kerja karyawan di UTama yang di peroleh dari Pengendali Mutu Widyatama (PMW) pada gambar 1.1: Gambar 1.1 Kepuasan Kerja Karyawan Universitas Widyatama Sumber : Pengendali Mutu Widyatama (PMW) Dari gambar diatas terlihat bahwa fenomena yang terjadi di UTama adalah menurunya kepuasan kerja dari tahun 2008-2014. Menurut Robbins (2010) seseorang dengan tingkat kepuasan yang tinggi menunjukkan sikap yang positif terhadap kerjanya, sedangkan yang tidak puas dengan pekerjaannya menunjukkan sikap yang negatif terhadap pekerjaannya. Disinyalir karyawan di UTama tidak puas dengan pekerjaanya yang berdampak terhadap performa organisasi cenderung menurun. Melihat pentingnya kepuasan kerja dan dampaknya terhadap organisasi maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja harus ditingkatkan. Ada banyak cara untuk meningkatkan performa organisasi. Pada bidang pemasaran,

3 sebuah organisasi diwajibkan untuk memahami kebutuhan dan keinginan konsumen, dan berusaha menawarkan produk atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut lebih baik dibandingkan dengan pesaing yang ada. Usaha untuk memahami dan memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen ini sangat bergantung pada aktivitas manusia yang ada dalam organisasi Tsai & (2008). Hal tersebut dikarenakan manusia itu sendiri adalah frontline yang berhubungan dengan pelanggan. Dengan demikian sebelum organisasi dapat memuaskan kebutuhan pelanggannya, maka terlebih dulu organisasi harus mempersiapkan orang-orang dalam organisasi menjadi infrastruktur yang customer oriented (Walls & Schrest, dalam Amijaya 2014). Pada organisasi perguruan tinggi swasta, dosen dan karyawan administrasi merupakan sumber daya manusia yang sangat penting, karena dosen dan karyawan administrasi tersebut merupakan frontline yang berhubungan langsung dengan konsumen (mahasiswa) pada saat proses penyampaian jasa dilakukan. Customer oriented itu sendiri merupakan karyawan yang merasa puas dengan pekerjaanya yang artinya karyawan mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Menurut Amijaya (2014), untuk menciptakan kepuasan kerja yang menunjang terciptanya kualitas pelayanan prima, perusahaan dapat menerapkan internal marketing. Karyawan diperlakukan sebagai customer. Konsep internal marketing, itu juga perlu membangun suatu iklim kerja yang menekankan pelayanan iklim kerja yang baik akan membentuk persepsi karyawan atas prosedur, tindakan, dan perilaku yang diharapkan oleh perusahaan terkait dengan pelayanan kepada pelanggan. Karyawan akan merasa bahwa dengan pelayanan yang baik, perusahaan akan bersikap mendukung dan bahkan akan memberi penghargaan atas apa yang mereka upayakan bagi perusahaan. Dari perspektif internal marketing, dukungan kepada karyawan dan kepuasan karyawan dibutuhkan untuk mencapai kualitas pelayanan yang tinggi kepada pelanggan. Jadi menurut perspektif ini, baik organisasi maupun atasan harus memberikan dukungan kepada karyawan untuk menghasilkan output yang lebih baik yakni kualitas pelayanan yang lebih baik. Berry dan Parasuraman (1991) menunjukan terdapat korelasi antara persepsi internal marketing dan kepuasan kerja. Hal ini

4 menunjukkan bahwa perusahaan harus mempromosikan kebijakan, aturan dan memberikan pelayanan kepada karyawan internal sehingga mendapatkan kesenangan dalam bekerja dan berkomitmen yang akhirnya karyawan mampu memberikan pelayanan yang efektif dan efisien kepada pelanggan eksternal perusahaan. Internal marketing mengacu pada aplikasi dari konsep pemasaran kepada satu manajemen internal organisasi (Longbottom et al.,2006). Kohli dan Jaworski (1990) mencatat bahwa karyawan dari satu organisasi dengan konsep pemasaran internal sebagai filosofinya akan mempunyai kepuasan pekerjaan dan komitmen organisasi yang lebih tinggi. Internal marketing adalah menerapkan teori dan praktik pemasaran, terhadap para karyawan (Alma, 2011). Manajer harus mempekerjakan orang yang melayan konsumen dan mereka harus bekerja sebaik mungkin. Secara teknis ungkapan internal marketing berarti mengaplikasikan setiap aspek marketing di dalam perusahaan. Menurut Alma (2011), Internal marketing artinya manajer harus memandang karyawan sebagai langganan, memandang pekerjaan mereka sebagai produk, dan usahakan desain produk ini sebaik mungkin guna memenuhi selera konsumen. Oleh sebab itu untuk memajukan usaha jasa yang high contact, gunakan konsep internal marketing, agar bisa menawarkan jasa lebih baik, lebih memuaskan, dengan tingkat kompetensi karyawan menjadi lebih profesional, dan layanan lebih efektif. Sedangkan menurut Kotler (2008), internal marketing adalah tugas merekrut, melatih, dan memotivasi karyawan-karyawan yang kompeten, yang ingin melayani pelanggan dengan baik. Pemasar yang cerdas menyadari bahwa aktivitas pemasaran di dalam perusahaan bisa menjadi sepenting atau bahkan lebih penting daripada aktivitas pemasaran yang diarahkan ke luar perusahaan. Tidak masuk akal menjanjikan pelayanan yang prima sebelum staff perusahaan siap memberikannya. Definisi diatas menekankan pentingnya memuaskan kebutuhan karyawan agar dapat mengembangkan dan mendapatkan kualitas terbaik karyawan dalam melayani konsumen. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pelayanan karyawan yang peduli terhadap pelanggan, sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan melalui interaksi pekerja-pelanggan (Kotler, 1997, 2003, Quester dan Kelly, 1999). Melalui interaksi antara karyawan dan

5 pelanggan, organisasi menyampaikan janji dan keyakinan kepada pelanggan eksternal, dan kemudian mempengaruhi persepsi eksternal akan kualitas jasa yang diberikan (Tsai & Tang, 2008). Hwang dan Chi (2005) menemukan bahwa internal marketing secara positif mempengaruhi kepuasan kerja. Dilihat dari penjelasan para ahli tersebut, bisa dilihat bahwa internal marketing adalah hal yang sangat penting bagi sebuah organisasi dan harus diimplementasikan dengan baik untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan di organisasi itu sendiri. Kegagalan sebuah organisasi dalam menjalankan kegiatan internal marketing nya bisa menjadi sebuah kesalahan yang fatal bagi organisasi tersebut. Karena jika internal marketing tidak dijalankan dengan baik, maka manajemen sebuah organisasi akan kesulitan dalam memasarkan keinginan para manajer dan tujuan organisasi kepada para karyawan atau pekerja didalam organisasi tersebut. Kesulitan tersebut menyebabkan kepuasan kerja karyawan yang bekerja menjadi tidak puas dan melakukan pekerja menjadi tidak produktif dan efisien. Pada penelitian sebelumnya di UTama ditemukan bahwa kinerja dosen dan karyawan masih kurang baik dalam menghadapi persaingan (Andriyani, 2013). Tidak mampunya karyawan dan dosen menghadapi persaingan mengindikasikan kurangnya kinerja karyawan dan dosen di UTama. Maka diperlukan implementasi internal marketing yang baik. Diharapkan dengan menganalisis tersebut, dapat membantu UTama dalam menguraikan beberapa kendala yang dihadapi dari sisi kepegawaiannya karena pegawai memegang peranan yang paling penting dalam bisnis perusahaan, terutama bisnis di bidang jasa dan pelayanan. Sebagaimana dalam konsep internal marketing, pegawai harus benar-benar diperhatikan dan yang paling utama dipuaskan terlebih dahulu, karena pegawai yang puas akan mudah juga untuk memuaskan atau memperhatikan pelanggannya. Dalam konsep internal marketing seperti yang dikemukakan oleh para pakar sebelumnya, pegawai adalah pelanggan utama perusahaan yang harus dipenuhi kebutuhannya terlebih dahulu sebelum memenuhi kebutuhan para pelanggan eksternal.

6 Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Pengaruh Internal Marketing Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di Universitas Widyatama Bandung. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian diatas, penulis mengidentifikasikan beberapa rumusan masalah yang akan dibahas, yaitu : 1. Bagaimana implementasi internal marketing di Universitas Widyatama? 2. Bagaimana kepuasan kerja karyawan di Universitas Widyatama? 3. Apakah internal marketing berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan di Universitas Widyatama? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mencari informasi yang diperlukan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai persepsi karyawan tentang internal marketing Universitas Widyatama, dan untuk mengukur kepuasan kerja karyawan di Universitas Widyatama. Data-data, informasi dan gambaran hasil penelitian dapat digunakan oleh penulis untuk menyususn skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk menempuh ujian sarjana Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama. 1.3.2 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1. Untuk mengetahui implementasi internal marketing di Universitas Widyatama. 2. Untuk mengetahui kepuasan kerja karyawan di Universitas Widyatama. 3. Untuk mengetahui apakah internal marketing berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan di Universitas Widyatama.

7 1.4 Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Praktis a. Bagi Universitas Widyatama, penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi yang berguna dan sebagai dasar sumbangan pemikiran bagi organisasi dalam mengambil keputusan. b. Bagi Penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambang pengetahuan mengenai bidang ilmu manajemen pemasaran, khususnya pada masalah yang dijadikan penelitian. 2. Kegunaan Ilmiah a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi yang akan mengadakan penelitian lebih jauh dan bahan bacaan yang diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi yang membaca. 1.5 Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksplanatori. Sugiyono (2007) mengatakan penelitian eksplanatori adalah penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel yang mempengaruhi hipotesis. Jenis penelitian eksplanatori ini untuk menguji hipotesis yang diajukan agar dapat menjelaskan pengaruh variable independent terhadap variable dependent baik secara parsial maupun simultan yang ada dalam hipotesis tersebut. Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan di UTama. Kuesioner disebar keseluruh anggota populasi, dengan demikian jumlah kuesioner yang kembali dapat diolah merupakan jumlah sampel dalam penelitian ini.

8 1.5.1 Sumber Data Sumber data yang akan dipergunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer yang berasal dari pengisian kuesioner oleh sejumlah responden. Hasil pengisian kuesioner tersebut selanjutnya akan digunakan peneliti guna menganalisis hubungan antara kedua variabel dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut : 1. Penelitian Lapangan a. Observasi Menurut Uma Sekaran (2007), observasi adalah pengumpulan data dengan mengobservasi orang atau peristiwa dalam lingkungan kerja dan mencatat informasi. b. Wawancara Menurut Uma Sekaran (2007), wawancara adalah metode pengumpulan datadi mana penelitian meminta informasi secara verbal dari responden. c. Kuisioner Menurut Uma Sekaran (2007), Kuisioner adalah kumpulan pertanyaan tertulis yang dirumuskan sebelumnya dimana responden mencatat jawaban, biasanya dalam alternatif yang disusun secara cukup tertutup. 2. Studi Kepustakaan Menurut Sukardi (2008), studi kepustakaan merupakan kegiatan yang diwajibkan dalam penelitian, khususnya penelitian akademik yang tujuan utamanya adalah mengembangkan aspek teoritis maupun aspek manfaat praktis. Teknik ini dilakukan dengan mempelajari buku-buku serta literatur lainnya.

9 1.6 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian untuk penyusunan skripsi ini dilakukan di Universitas Widyatama yang beralamat di Jalan Cikutra No. 204A Bandung 40125, Jawa Barat. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai dengan selesai.